Anda di halaman 1dari 3

Kelompok Nama LP Kasus Video

13 Melania Ernesta Mikku Asma Asma 1 Pemeriksaan Fisik


Head to toe
Meriana Dangga Mesa Asma Asma 2 Fisioterapi Dada
Mikael Dairo Bili PPOK PPOK 1 Pemberian Oksigen
Murtiana Rade Lede PPOK PPOK 2 Pemeriksaan Fisik
Head to toe
14 Naomi Christine E. Malo Pneumonia Pneumonia 1 Fisioterapi Dada
Nartia Rami Deta Pneumonia Pneumonia 2 Pemberian Oksigen
Natalia Pedi Kalunga Ca Paru Ca Paru Pemeriksaan Fisik
Head to toe
Oki Karaji Dawi Ngana TB Paru TB Paru 1 Fisioterapi Dada
15 Petrus Mete TB Paru TB Paru 2 Pemberian Oksigen
Risnawati Gaddi Ate Pneumonia Pneumonia 2 Pemeriksaan Fisik
Head to toe
Riyani Ca Paru Ca Paru Fisioterapi Dada
Rosliance Umbu Pati TB Paru TB Paru 1 Pemberian Oksigen

1. KASUS ASMA 1

Seorang perempuan usia 30 tahun dirawat di sebuah RS dengan keluhan sesak napas. Dari hasil
pemeriksaan fisik TD = 130/80 mmHg, nadi = 100x/menit, frekuensi napas = 36x/menit, suhu =
37,10C, GCS 456, terdapat suara wheezing dan ronki di semua lapang paru, akral dingin dan pucat
serta diaporesis, CRT 2 detik, wajah tampak tegang, saturasi oksigen 92%, terdapat retraksi dinding
dada dan otot sternokleidomastoidea. Klien tidak bisa berbaring tetapi duduk. Keluarga klien
menceritakan bahwa klien mempunyai riwayat penyakit asma. Klien diberikan oksigen via NRBM
dengan aliran 10 lpm, nebulizer dengan ventolin: NS = 1 : 2.

2. KASUS ASMA 2
Seorang laki-laki usia 50 tahun, datang ke poli penyakit dalam dengan keluhan sesak, dada
terasa berat, mual, dan pusing, setelah kecapekan lembur kerja 1 minggu yanglalu. Riwayat,
asma. Hasil pemeriksaan didapatkan pernafasan cuping hidung, retraksi intercostae,
wheezing di paru kanan, tensi : 120/80 mmhg, nadi 80X/menit, rr: 22x/menit, suhu 37˚C.
3. KASUS PPOK 1
Seorang perempuan usia 38 tahun dirawat di ruang penyakit dalam karena PPOK. Hasil pengkajian
pasien tampak sesak, TD 110/70 mmHg, frekuensi napas 28/menit, frekuensi nadi 100/menit, tampak
retraksi dada, dan tampak penggunaan otot-otot pernapasan. Hasil Pemeriksaan AGD didapatkan
nilai pH 7,30, PaCO2 49 mmHg g, PaO2 85 mmHg, HCO3- 22 mEq/L serta saturasi oksigen 97%.

4. KASUS PPOK 2

Seorang perempuan berusia 41 tahun mengalami keluhan sesak napas saat beraktivitas. Pada saat
pengkajian didapatkan : Sesak, suara napas krekels pada lapang paru lateral sinistra, menggunakan
alat bantu nafas simple mask dengan O2 flow 10 lpm. Hasil pemeriksaan BGA tanggal 09/03/2015:
Ph 7,27, pCO2 45mmHg, PaO2 127 mmHg, HCO3¯ 20,7 mmol/L dan Be - 6,2 mmol/L, Irama
jantung reguler, CRT 3 detik, akral hangat kering, CVP 26 mmH2O. Pasien terpasang TPM, setting
HR: 80, sensitivity: 3.

5. KASUS PNEUMONIA 1
Seorang laki-laki usia 56 tahun dirawat di ruang penyakit dalam karena pneumonia. Hasil pengkajian
keluhan sesak napas, ronki pada paru kanan dan kiri, irregular dan terlihat pengguhnaan otot bantu
pernapasan . Tekanan darah : 110/70 mmHg, Nadi :62 x/Menit, Suhu 38,6 0C, Respirasi rate:
24x/Menit. TB: 165 Cm, BB :45 Kg, Pasien tampak kurus, pucat, akral teraba panas.

6. KASUS PNEUMONIA 2
An. A (10 tahun) datang ke UGD dengan keluhan batuh berdahak dan sesak napas. Orang tua
An. A mengatakan sesak napas sejak 7 hari yang lalu. Dilakukan pemeriksaan diagnostik
didapatkan infiltrasi lobaris pada kedua lapang paru dan dari hasil pemeriksaan lab di
dapatkan kuman diplococcus pneumonia dan Ph 7.5, PCO2 30 mmHg, HCO3 23 mEq/L, BE -
3. Pemeriksaan TTV didapatkan hasil TD 110/80 mmHg, RR 34x/menit, HR 98x/menit.
Pemeriksaan fisik didapatkan ronchi (+). Pasien diberikan obat jenis bronkodilator dan
mukolitik

7. KASUS Ca Paru
Seorang perempuyan berusia 71 tahun dengan riwayat Ca paru dirawat sejak 3 hari lalu
dengan nyeri dada dan sesak napas dirasakan sejak 4 hari lalu yang dirasakan hilang timbul
dan tembus ke belakang. Hasil pengkajian pasien mengatakan nyeri dada skala 6 disertai
sesak napas, ronchi +/+. Keluarga mengatakan pasien sesak setelah mandi pagi dan pasien
riwayat by pass jantung 10 tahun lalu. hasil echo didapatkan EF=60%, gangguan fungsi
diastolik.

8. KASUS TB Paru
Seorang laki-laki usia 40 tahun dirawat di ruang penyakit dalam karena TB Paru. Hasil pengkajian
keluhan sesak napas, tampak cemas, batuk berdahak dan retraksi dinding dada. TD 130/80 mmHg,
frekuensi napas 27/menit, frekuensi nadi 100/menit, suhu 38 oC. pH 7,47, PaCO2 32 mmHg g, PaO2
90 mmHg, HCO3- 22 mEq/L, saturasi oksigen 97%, BE +3.

9. KASUS TB Paru 2
Seorang laki-laki, usia 45 tahun diantar ke RS oleh keluarganya dengan keluhan sesak sejak
2 hari yang lalu. Pada pemeriksaan didapatkan: Rontgen terdapat gambaran kavitas pada
lobus kanan atas, BTA (+), batuk dengan sputum purulen dan kental, RR 26 x/menit, dan
bertambah sesak jika dalam posisi berbaring, vocal/tactil fremitus meningkat, retraksi otot
intercostal, timpani pada lobus kanan atas, Suara nafas tracheal/bronkial terdengar redup
pada fase eksiprasi, Ronkhi (+) pada lobus kanan atas.

Anda mungkin juga menyukai