Anda di halaman 1dari 19

KEBUTUHAN GIZI

BADUTA
Disusun Oleh:
Dr. Demsa Simbolon, SKM., MKM
Dr. Meriwati, SKM., MKM
Ayu Pravita Sari, M.Gizi

JURUSAN GIZI
Poltekkes Kemenkes Bengkulu
Tahun 2021
KEBUTUHAN GIZI BADUTA

PRAKATA

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan modul Kebutuhan Gizi Baduta. Modul ini disusun
untuk pelaksanaan Kegiatan Pengabdian Masyarakat di Desa Air Periukan Kabupaten
Seluma Provinsi Bengkulu.
Modul ini berisi tentang Kebutuhan Gizi Baduta yang meliputi: angka
kecukupan gizi, bahan penukar makanan, piramida makanan baduta, pemberian
nutrisi: ASI dan MP-ASI, serta cara pengolahan makanan baduta yang baik dan benar.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan modul ini. Oleh
karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan
kesempurnaan modul ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak
yang telah membantu proses penyelesain modul ini. Semoga modul ini dapat
bermanfaat bagi kita semua, khususnya para peserta didik.

Bengkulu, Agustus 2021

Penulis

Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Bengkulu i


KEBUTUHAN GIZI BADUTA

DAFTAR ISI

Prakata ..................................................................................................................... I

Daftar Isi .................................................................................................................. II

Pendahuluan ............................................................................................................ 1

Kebutuhan Gizi Baduta ............................................................................................. 2

Bahan Penukar Makanan .......................................................................................... 3

Piramida Makanan Baduta ....................................................................................... 5

Pemberian Makan (ASI & Mp-ASI) ............................................................................ 6

Cara Pengolahan Mp-ASI ........................................................................................ 11

Contoh Mp-ASI ....................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA

Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Bengkulu ii


PENDAHULUAN

M
Pencernaannya
emasuki usia 6 bulan, bayi sudah mulai
mendapatkan
untuk
sudah
makanan
memenuhi
mulai
pendamping
asupan
siap
gizinya.
untuk
Baduta adalah
sebutan yang
ditunjukkan
untuk Anak usia
mengkonsumsi makanan keluarga, sehingga bayi di bawah dua
mulai bisa diberi makanan pendamping seperti biskuit tahun atau
sekitar 0-23
maupun susu. Kemudian ketika memasuki usia 7
bulan
bulan, bayi mulai diberi asupan karbohidrat seperti
beras, kentang, makaroni, roti dan kacang hijau.
Sebagai pelengkap, bayi juga bisa diberi asupan protein hewani, sayur dan protein
nabati. Berikan kuning telur untuk mencegah anak alergi terhadap protein hewani.
Pemenuhan gizi yang seimbang selama masa baduta atau bahkan sejak anak berada
di dalam kandungan penting dilakukan untuk mencegah gangguan tumbuh kembang
seperti stunting. Stunting merupakan sebuah keadaan
dimana anak mengalami gangguan tumbuh kembang
yang menyebabkannya memiliki postur tubuh pendek
(jauh dari postur tubuh rata-rata anak di usianya). Dan
bukan hanya masalah pendeknya saja, namun yang
lebih fatal adalah perkembangan otaknya yang
terhambat. Stunting juga bisa disebabkan karena asupan gizi saat anak berada di
bawah usia 2 tahun tidak terpenuhi dengan baik. Bisa karena anak tidak diberi ASI
eksklusif atau makanan pendamping ASI (MPASI) yang diberikan kurang mengandung
zat gizi yang berkualitas.

(Sumber: Memenuhi Kebutuhan Nutrisi Baduta demi Mencegah Gangguan Tumbuh


Kembang (kemkes.go.id))
KEBUTUHAN GIZI BADUTA

KEBUTUHAN GIZI BADUTA


Bayi usia 0 – 6 bulan dapat mencukupi kebutuhan gizinya hanya dengan ASI saja,
yaitu dengan mengkonsumsi 6 – 8 kali sehari atau lebih pada masa awal dan 6 bulan
selanjutnta dapat mulai dikenalkan dengan makanan tambahan berupa Makanan
Pendamping ASI (MPASI) untuk mencukupi kebutuhan gizinya.

ANGKA KECUKUPAN GIZI MENURUT PERMENKES 2019

Kebutuhan Bayi 0-5 Bulan

ZAT GIZI MAKRO


Energi Protein Lemak Karbohidrat
550 kkal 9 gram 31 gram 59 gram

Kebutuhan Bayi 6-11 Bulan

ZAT GIZI MAKRO


Energi Protein Lemak Karbohidrat
800 kkal 15 gram 35 gram 105 gram

Kebutuhan 1-3 Tahun

ZAT GIZI MAKRO


Energi Protein Lemak Karbohidrat
1350 kkal 20 gram 45 gram 215 gram

Tujuan pemenuhan energi pada bayi antara lain:


Untuk pertumbuhan dan perkembangan fisik serta psikomotorik.
Untuk melakukan aktifitas fisik.
Untuk pemenuhan kebutuhan hidup yaitu pemeliharaan dan atau
pemulihan serta peningkatan kesehatan bayi.

Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Bengkulu 2


KEBUTUHAN GIZI BADUTA

BAHAN PENUKAR MAKANAN


SUMBER KARBOHIDRAT SUMBER PROTEIN NABATI
Nasi Putih 100 gram (2 centong) Kedelai/Kacang hijau/Kacang
Bihun 50 gram (1/2 gelas) merah 25 gram (2 1/2 sdm)
Biskuit 40 gram (4 buah besar) Mete 15 gram (1 1/2 sdm)
Jagung segar 125 gram (3 buah Kacang tanah kupas 20 gram
sedang) (2 sdm)
Kentang 210 gram (2 buah sedang) Kembang tahu 20 gr (1
Maizena 50 gram (10 sdm) lembar)
Makaroni 50 gram (1/2 gelas) Oncom 50 gram (2 potong
Mie Basah 200 gram (2 gelas) besar)
Mie Kering 50 gram (1 gelas) Petai segar 20 gram (1
Nasi Merah 100 gram papan/biji besar)
Roti Putih 50 gram (3 iris) Tahu 100 gram (2 potong
Singkong 120 gram (1 1/2 potong) sedang)
Tape 100 gram (1 potong sedang) Sari kedelai 185 gram (2 1/2
Ubi jalar kuning 135 gram (1 biji gelas)
sedang) Tempe 50 gram (2 potong
Kerupuk udang/ikan 30 gram (3 biji sedang)
sedang)

Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Bengkulu 3


KEBUTUHAN GIZI BADUTA

BAHAN PENUKAR MAKANAN


SUMBER PROTEIN HEWANI
Ikan segar 40 gram (1 potong Bakso 170 gr (10 biji sedang)
sedang) Daging sapi 35 gram (1 potong
Mas 45 gram (1/3 ekor sedang) sedang)
Kembung 30 gram (1/3 ekor Daging kambing 40 gram (1
sedang) potong sedang)
Lele 40 gram (1/3 ekor sedang) Hati ayam 30 gram (1 buah
Mujair 30 gram (1/3 ekor sedang) sedang)
Kakap 35 gram (1/3 ekor besar) Telur ayam 55 gram (1 butir)
Daging ayam 40 gram (1 potong Telor bebek 50 gram (1 butir)
sedang) T. puyuh 55 gram (5 butir)
Cumi-cumi 45 gram (1 ekor kecil) Teri nasi 20 gram (1/3 gelas)
Udang segar 35 gram (5 ekor
sedang)
SUMBER VITAMIN DAN MINERAL (BUAH-BUAHAN)
Anggur 165 gram (20 buah Kurma 15 gram (3 buah)
sedang) Leci 75 gram (10 buah)
Apel merah 85 gram (1 buah kecil) Mangga 90 gram (3/4 buah
Apel malang 75 gram (1 buah besar)
sedang) Manggis 80 gram (2 buah
Belimbing 125-140 gram (1 buah sedang)
besar) Markisa 35 gram (3/4 buah
Blewah 70 gram (1 potong sedang)
sedang) Melon 90 gram (1 potong)
Jambu air 100 gram (2 buah Nangka masak 50 gram (3 biji
sedang) sedang)
Jambu biji 100 gram (1 buah Babas 85 gram (1/4 buah
besar) sedang)
Jeruk bali 105 gram (1 potong) Pear 85 gram (1/2 buah sedang)
J. manis 100 gram (2 buah Pepaya 100 – 190 gram (1
sedang) potong besar)
Pisang ambon 50 gram (1 buah Rambutan 75 gram (8 buah)
sedang) Sawo 50 gram (1 buah sedang)
P. kepok 45 gram (1 buah) Salak 65 gram (2 buah sedang)
Pisang mas 40 gram (2 buah) Semangka 180 gram (1 potong
P. raja 40 gram (2 buah kecil) sedang)
Strawberry 215 gram (4 buah Sirsak 60 gram (1/2 gelas)
besar) Srikaya 50 gram (2 buah besar)

Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Bengkulu 4


KEBUTUHAN GIZI BADUTA

PIRAMIDA MAKANAN BADUTA

Menu makanan bayi sebaiknya dibuat berdasarkan piramida makanan bayi. Piramida
makanan bayi berbentuk segitiga yang menggambarkan konsep makanan sehat
dengan gizi seimbang. Seperti bentuk piramida, di bagian paling bawah merupakan
porsi terbesar yang bisa dimakan bayi. Sedangkan bagian atas adalah makanan yang
dibutuhkan bayi namun dalam porsi sedikit saja. Dengan menyusun menu makanan
bayi sesuai piramida maka nutrisi untuk bayi dapat dengan mudah terpenuhi.Di
bagian paling bawah piramida makanan bayi adalah kelompok beras dan gandum. Di
atas kelompok gandum terdapat kelompok nabati atau sayuran. Sayuran terbukti
kaya nutrisi untuk bayi. Sayuran seperti brokoli, bayam, wortel sangat baik untuk
bayi. Piramida makanan bayi yang ketiga adalah jenis buah. Buah kaya akan vitamin
dan mineral yang sangat berguna untuk memenuhi kebutuhan nutrisi untuk bayi.
Berikutnya adalah kelompok susu, susu sapi segar atau susu bubuk full cream
sebaiknya diberikan setelah anak berusia 1 tahun ke atas. Menu makanan bayi
selanjutnya adalah jenis daging. Daging diperlukan oleh bayi karena mengandung
banyak protein. Untuk bayi berikan daging yang dipotong kecil dan teksturnya
empuk. Piramida makanan bayi paling atas adalah jenis lemak, minyak dan gula. Bayi
memang membutuhkan jenis makanan ini namun dalam porsi yang sedikit.

Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Bengkulu 5


KEBUTUHAN GIZI BADUTA

PEMBERIAN MAKAN: ASI DAN MP-ASI

ASI (AIR SUSU IBU)


Makanan yang paling baik untuk bayi segera lahir adalah ASI. ASI mempunyai
keunggulan baik ditinjau dari segi gizi, daya kekebalan tubuh, psikologi, ekonomi.
Sedangkan pada 6 bulan pertama bayi dilahirkan hanya mendapatkan ASI saja dan
tidak memberikan makanan atau minuman lain disebut ASI ekslusif (Marmi, 2013).

Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Bengkulu 6


KEBUTUHAN GIZI BADUTA

MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI)

(Sumber: Pinterest babyologist.com)

Makanan pendamping ASI adalah makanan atau minuman yang mengandung gizi dan
diberikan kepada bayi/anak usia 6 – 24 bulan untuk memenuhi kebutuhan gizinya.
Makanan pendamping ASI diberikan saat bayi/anak dapat duduk dengan bantuan,
memiliki kontrol kepala dan leher yang baik, membungkuk, serta dapat menelan
makanan ketika diberikan makanan dengan sendok (Pritasari dkk, 2017).
Tujuan Pemberian MP-ASI:
Melengkapi zat gizi ASI yang sudah mulai berkurang.
Mengembangkan kemampuan bayi untuk menerima bermacam-macam
makanan dengan berbagai rasa dan bentuk.
Mengembangkan kemampuan bayi untuk mengunyah dan menelan.
Mencoba adaptasi terhadap makanan yang mengandung kadarenergy lebih
tinggi.

Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Bengkulu 7


KEBUTUHAN GIZI BADUTA

JENIS MP-ASI

Buah – buahan yang dihaluskan atau dalam bentuk sari buah. Misalnya: Pisang,
pepaya, jeruk, tomat.
Makanan lunak dan lembek. Misal: Bubur susu, nasi tim.
Makanan bayi yang dikemas dalam kaleng atau sachet.

BENTUK PEMBERIAN MAKANAN BADUTA


Tabel 2. Bentuk Makanan Baduta
Usia ASI Bentuk makanan
(Bulan) Makanan lumat Makanan lembik Makanan Keluarga
0-6 √
6-8 √ √
9-11 √ √
12-23 √ √
(Sumber: Permenkes RI, 2014)

6 Bulan
Usia 6 bulan Pada awal pemberian makanan pendamping ASI sebaiknya diberikan
dalam porsi kecil, bahkan tekstur makanan pendamping ASI dalam hari hari pertama
harus cair menyerupai ASI. Hal ini untuk membantu bayi dalam menyesuaikan diri
dengan makanan barunya sehingga tidak merasa asing dengan makanan baru. Salah
satu kondisi yang memungkinkan adalah bayi menolak pemberian makanan pada
tahap awal pemberian makanan pendamping ASI, berikan secara pelan-pelan jangan
menunda bayi lapar atau juga masih kenyang. Hal ini dikarenakan ketika bayi anda
sedang marah atau menangis akan membuatnya menolak karena rasa lapar (Pritasari
dkk, 2017).

Usia 7-8 bulan


Pada usia ini bayi sudah dapat diperkenalkan dengan makanan saring, tentunya
dengan tekstur yang lebih kasar namun masih dapat disesuaikan dengan pencernaan

Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Bengkulu 8


KEBUTUHAN GIZI BADUTA

bayi. Berikan pada porsi yang kecil, tidak perlu was-was bayi kelaparan karena masih
diberikan ASI meskipun dalam jumlah yang terbatas (Pritasari dkk, 2017).

Usia 9 bulan
Kini, memasuki usia 9 bulan bayi dapat diperkenalkan pada tekstur makanan yang
lebih kasar dari sebelumnya. Sebagai tahap awal, dapat memberikan campuran tim
saring dengan tim biasa sehingga tidak membuat pencernaannya terkejut. Apabila
pada hari hari terakhir bayi menerima maka dapat diberikan nasi tim dengan
campuran lauk dan sayuran. Dengan begitu anak akan terbiasa dengan makanan
sehat keluarga (Pritasari dkk, 2017).

Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Bengkulu 9


KEBUTUHAN GIZI BADUTA

Bayi usia 12 bulan


Pada usia 12 bulan, anak sudah dapat diberikan menu makanan seperti menu
keluarga, hal ini berhubungan dengan pertumbuhan gigi bayi pada usia ini. Meskipun
demikian perhatikan pula bumbu yang digunakan dalam menu makanan, hindari
menggunakan bumbu dengan bau yang tajam dan juga tekstur yang terlalu keras.
Ajaklah untuk makan bersama dengan keluarga di meja makan sehingga terbiasa
dengan pola makan keluarga, siapkan pula piring dan sendok dengan bahan khusus
bayi (Bidanku 2017). Pemberian makanan pendamping ASI, sebaiknya dilakukan pada
usia 6 bulan dikarenakan pada usia ini bayi anda sudah mulai mengalami
perkembangan pencernaan yang sempurna. Pemberian yang lebih awal akan
meningkatkan resiko kuman mudah masuk ke dalam tubuh bayi. Apalagi jika jenis
makanan atau alat makan bayi belum terjaga kebersihan. Banyak penelitian yang
menemukan bahwa pemberian makanan pendamping ASI dibawah usia 6 bulan akan
meningkatkan resiko diare, sembelit, demam,dan juga batuk-pilek. Salah satu
makanan dan minuman yang baik dan aman sebelum usia 6 bulan hanya ASI, karena
mengandung kecukupan nutrisi yang dibutuhkan dalam perkembangan dan
pertumbuhan bayi (Pritasari dkk, 2017).

Tabel 3. Frekuensi Pemberian Makanan Peendamping ASI

Usia (Bulan) Frekuensi Jumlah Setiap kali Makan

6-9 2-3 x makanan lumat 2-3 sendok makan penuh


1-2 x makanan selingan ASI setiap kali makan dan
tingkatkan secara perlahan
sampai setengah dari cangkir
mangkuk ukuran 250 ml tiap
kali makan
9-12 3-4 x makanan lembik ½ mangkuk ukuran 250 ml
1-2 x makanan selingan ASI
12-24 3-4 x makanan keluarga ¼ mangkuk ukuran 250 ml
1-2 x makanan selingan ASI
(Sumber: Permenkes RI, 2014)

Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Bengkulu 10


KEBUTUHAN GIZI BADUTA

CARA PENGOLAHAN MP-ASI

A. SUMBER KARBOHIDRAT

Jangan terpaku pada nasi putih saja. Biasakan anak untuk mengkonsumsi sumber
karbohidrat seperti beras merah, kentang, ubi, singkong, mi, bihun maupun
jagung.
Cara Memasak:

 Beras putih ditanak atau ditim yang penting beras dimasak sampai matang
dengan air secukupnya agar tergelatinisasi sempurna (pulen)
 Beras merah sebaiknya dicampur dengan beras putih agar pulen, karena
beras merah lebih keras.
 Jagung direbus dengan sedikit air sekitar 10 menit,
 Ubi, dikukus dan dibuat pure (dihaluskan)kemudian diolesi mentega,
garam dan gula.

NASI TIM
DAN
PURE UBI

Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Bengkulu 11


KEBUTUHAN GIZI BADUTA

B. SUMBER PROTEIN

Bisa didapatkan dari telur, daging-dagingan, ikan-ikanan, udang, temped an tahu.


Pilih sumber protein yang mudah, murah, enak maupun berkualitas tinggi seperti
telur.
Cara Memasak:

Telur: Jangan sampai warnanya kecoklatan karena kadar gizinya akan berkurang.
Telur dapat juga direbus sampai matang (7-8 menit) atau masak cepat
menggunakan sedikit minyak.

Ayam: Cara terbaik bisa dengan dikukus, disup, dan digoreng. Kulit ayam
mengandung lemak jenuh, sebaiknya tidak digunakan terlalu banyak.

Daging-dagingan: Protein pada daging justru harus dimasak dengan baik. Agar zat
besi tidak terbuang jangan masak daging terlalu lama. Daging sebaiknya ditim
atau ditumis, dipotong tipis-tipis terlebih dahulu atau cincang.

Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Bengkulu 12


KEBUTUHAN GIZI BADUTA

B. SUMBER VITAMIN DAN MINERAL

Banyak terdapat pada buah dan sayur.

Cara Memasak:

Vitamin A, D, E, K (terdapat pada bayam, wortel, kangkung, kacang panjang, sawi,


jagung). Jika dimasak bersama minyak goreng, seperti ditumis, jangan terlalu lama
sebab vitaminnya akan habis.

Vitamin C, B1, B2, B5, B12 (terdapat pada daun katuk, melinjo, kentang, tomat)
larut dalam air, jika direbus atau disup jangan terlalu lama sebab vitamin akan
habis.

Buah: Buah sebaiknya dibuat menjadi pure buah atau dihaluskan.

PURE BUAH

NASI TIM SAYUR

Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Bengkulu 13


KEBUTUHAN GIZI BADUTA

CONTOH MPASI BESERTA NILAI GIZI

Pure pisang kurma


Bahan-bahan:
- 1 buah pisang cavendish
- 4 buah kurma
- 50 milliliter (ml) air matang

Cara membuat:
- Haluskan semua bahan dg blender
- Tuang ke piring, saji

Nilai gizi per porsi:


Energi: 147,8 kilokalori (kkal)
Protein: 1,6 gram (gr)
Lemak 0,6 gr
Karbohidrat 38,1 gr

Bubur Nasi Ayam Brokoli


Bahan-bahan:
- 50 gr ayam kampung (ambil bagian dada)
- 1 kotak kecil tahu cina
- 1 kuntum brokoli
- jagung pipil secukupnya
- 1 sdm nasi lembek
- 50 ml kaldu ayam
- 2 sdt minyak zaitun
- 2 lembar dauk jeruk

Cara membuat:
- Kukus ayam, tambahkan daun jeruk dan sisihkan
- Kukus tahu cina, brokoli, dan jagung
- Siapkan wadah, masukkan semua bahan kecuali daun jeruk. Blender hingga

Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Bengkulu 14


KEBUTUHAN GIZI BADUTA

halus
- Tuang ke mangkok saji

Nilai gizi per porsi:


Energi: 295 kkal
Protein: 18,4 gr
Lemak: 22 gr
Karbohidrat: 6,5 gr

Pure kacang hijau


Bahan-bahan:
- 50 gr kacang hijau matang
- 20 ml ASI atau susu formula

Cara membuat:
- Rendam kacang hijau semalam, masak hingga matang
- Siapkan saringan, masukkan kacang hijau, gerus hingga lunak. Kemudian tuang
susu dan aduk hingga rata
- Sajikan dalam mangkuk saji

Nilai gizi per porsi:


Energi: 71, 2 kkal
Protein: 4,5 gr
Lemak: 1 gr
Karbohidrat: 11,4 gr

(Sumber:https://www.haibunda.com/menyusui/20200819133336-54-157639/10-
menu-mpasi-bayi-6-bulan-lengkap-dengan-nilai-gizinya )

Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Bengkulu 15


KEBUTUHAN GIZI BADUTA

DAFTAR PUSTAKA
AKG 2019. Angka Kecukupan Gizi 2019. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia.
Marmi. (2013). Gizi dalam kesehatan reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Pritasari. Didit D., dan Nugraheni T L. 2017. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta:
Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan.
Permenkes Republik Indonesia, No 41/2014, tentang Pedoman Gizi Seimbang.
(Jakarta: Depkes RI 2014)

Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Bengkulu 16

Anda mungkin juga menyukai