FERMENTASI”
MATA KULIAH : TEKNOLOGI PANGAN
DOSEN PEMBIMBING :
ERWANDI, S.TP., M.Kes
DISUSUN OLEH :
NAMA : NAJWA SHAVIRA
NIM : P07131220060
REGULER B
Pangan merupakan kebutuhan yang paling penting bagi manusia untuk mempertahankan
kehidupannya. Pangan menjadi landasaan utama manusia sebagi sumber zat gizi (karbohidrat,
lemak, protein, vitamin, mineral dan air) untuk mencapai kesehatan dan kesejatraan
sepanjang siklus kehidupan (Setyaningsih et al, 2009).
Setiap individu mempunyai hak atas pangan yang bernilai gizi cukup dan aman. (Food and
Agricultural Organization / FAO) (World Health Organization / WHO) Persatuan Bangsa-
Bangsa (1992).
Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah
maupun tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumen
manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan lain yang
digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan dan pembuatan makanan dan minuman.
pangan dan mempunyai peran yang sangat penting dalam upaya mengimplementasikan
tujuan industri untuk memenuhi permintaan konsumen. Teknologi pangan diharapkan
berperan dalam perancangan produk, pengawasan bahan baku, pengolahan, tindak
pengawetan yang diperlukan, pengemasan, penyimpanan, dan distribusi produk sampai ke
konsumen.
Pangan memiliki sifat fisik yang harus dipahami dengan baik, seperti tekstur, kesegaran,
kerenyahan, kelembutan, kelenturan, berat jenis, warna, aroma dan viskositas, disamping itu
pangan memiliki sifat padat, cair, viscous, koloid, kristal dan lain sebagainya.
Proses fermentasi dalam pengolahan pangan adalah proses pengolahan pangan dengan
menggunakan aktivitas mikroorganisme secara terkontrol untuk meningkatkan keawetan
pangan dengan diproduksinya asam dan/atau alkohol, untuk menghasilkan produk dengan
karakteristik flavor dan aroma yang khas, atau untuk menghasilkan pangan dengan mutu dan
nilai yang lebih baik. Contoh-contoh produk pangan fermentasi ini bermacam-macam; mulai
dari produk tradisional (misalnya tempe, tauco, tape, dll) sampai kepada produk yang modern
(misalnya salami dan yoghurt).
B.RUMUSAN MASALAH
Penerapan kosep mutu di bidang pangan dalam arti luas menggunakanpenafsiran yang
beragam.
Mutu merupakan gabungan atribut produk yang dinilai secara organoleptik(warna, tekstur,
rasa dan bau).Hal ini digunakan konsumen untuk memilihproduk secara total.
Mutu sebagai kepuasan (kebutuhan dan harga) yang didapatkan konsumendari integritas
produk yang dihasilkan produsen.
Mutu didefinsikan sebagai karakteristik menyeluruh dari suatu wujud apakahitu produk,
kegiatan, proses, organisasi atau manusia, yang menunjukkankemampuannya dalam
memenuhi kebutuhan yang telah ditentukan.
peningkatan mutu adalah melakukan perubahan kearah yang lebih baik dan lebih berbobot.
Mutu pangan adalah kesesuaian antara karakteristik produk pangan tertentu dengan
kemampuannya dalam memenuhi perannya sebagaimana yang dikehendaki konsumen.
Mutu pangan adalah nilai yang ditentukan atas dasar kriteria keamanan pangan, kandungan
gizi, dan standar perdagangan terhadap bahan makanan, makanan dan minuman.
Peningkatan mutu pangan merupakan upaya melakukan perubahan berdasarkan nilai yang
ditentukan atas dasar kriteria keamanan pangan, kandungan gizi, dan standar perdagangan
terhadap bahan makanan, makanan dan minuman agar kualitas pangan lebih baik.
karakteristik fisik/tampak
meliputi penampilan yaitu warna, ukuran, bentukdan cacat fisik; kinestika yaitu tekstur,
kekentalan dan konsistensi; flavor yaitusensasi dari kombinasi bau dan cicip2.
Karakteristik tersembunyi
yaitu nilai gizi dan keamanan mikrobiologis. Nilaigizi sangat menentukan mutu pangan,
karena dengan mengukur nilai gizi suatupangan, konsumen dapat mengetahui kandungan apa
saja yang terdapatdalam pangan tersebut dan berapa jumlah makanan atau minuman
yangharus dikonsumsi untuk memenuhi kecukupan gizi seseorang. Keamananbiologis juga
sangat penting dalam menentukan mutu pangan, sehingga dapatditentukan apakah pangan
tersebut layak untuk dikonsumsi atau tidak. Adabanyak uji yang dilakukan untuk mengetahui
tingkat pencemaran makananoleh mikroorganisme.
1.Pengolahan
2.Penyimpanan
3.Pengawetan
4.Fermentasi
Peningkatan kadar gizi pangan dilakukan terhadap baik zat gizi makromaupun zat gizi mikro.
Beberapa teknik peningkatan kadar zat gizi antara lain:
Fortifikasi pangan
Merupakan penambahan satu atau lebih zat gizi (nutrien) pada taraf yanglebih tinggi daripada
yang ditemukan pada pangan asal/awal. Tujuanutama adalah untuk meningkatkan tingkat
konsumsi dari zat gizi yangditambahkan untuk meningkatkan status gizi populasi. Harus
diperhatikanbahwa peran pokok dari fortifikasi pangan adalah pencegahan defisiensi:dengan
demikian menghindari terjadinya gangguan yang membawa kepadapenderitaan manusia dan
kerugian sosio ekonomis. Namun demikian,fortifikasi pangan juga digunakan untuk
menghapus dan mengendalikandefisiensi zat gizi dan gangguan yang diakibatkannya.
Enrichment (pengkayaan)
Biasanya mengacu kepada penambahan satu atau lebih zat gii padapangan asal pada taraf
yang ditetapkan dalam standar internasional.
Restoration
Nutrification
B.FERMENTASI
1.Definisi Fermentasi
Kata fermentasi berasal dari Bahasa Latin “fervere” yang berarti merebus. Fermentasi adalah
proses yang memanfaatkan kemampuan mikroba untuk menghasilkan metabolit primer dan
metabolit sekunder dalam suatu lingkungan yang dikendalikan. Fermentasi merupakan
bentuk penerapan atau aplikasi tertua dari bidang bioteknologi. Pada mulanya istilah
fermentasi digunakan untuk menunjukkan proses pengubahan glukosa menjadi alkohol yang
berlangsung secara anaerob.
2.Sejarah Fermentasi
Fermentasi telah ada sejak zaman prasejarah. Bukti paling awal fermentasi makanan ada pada
minuman beralkohol yang terbuat dari buah, beras, dan madu, bertanggal 7000-6600 SM di
Jiahu, China dan minuman anggur sejak 6000 SM di Georgia. Kendi berusia 7000 tahun
berisi sisa minuman anggur ditemukan di Pegunungan Zagros, Iran dan disimpan di
Universitas Pennsylvania. Diperkirakan bangsa Babilonia memfermentasikan minuman sejak
tahun 3000 SM, Mesir Kuno sekitar 3150 SM, Meksiko Kuno sekitar 2000 SM, dan Sudan
sekitar 1500 SM.
Louis Pasteur merupakan pakar Zymologist pertama di dunia, ketika pada tahun 1856 ia
menghubungkan keberadaan ragi terhadap proses fermentasi Pasteur pada awalnya
mendefinisikan fermentais sebagai proses "respirasi tanpa udara". Pasteur juga menemukan
bahwa fermentasi sejalan dengan perkembang biakan mikroorganisme di dalam makanan
3. Produksi kultur murni atau campuran yang cukup untuk menginokulasi pada tahap
produksi
4.Manfaat Fermentasi
· Proses fermentasi dapat dilakukan pada kondisi pH dan suhu normal, sehingga tetap
mempertahankan (atau sering bahkan meningkatkan) nilai gizi dan organoleptik produk
pangan,
· Karakteristik flavor dan aroma produk yang dihasilkan bersifat khas, tidak dapat
diproduksi dengan teknik/metoda pengolahan lainnya.
· Memerlukan konsumsi energi yang relatif rendah karena dilakukan pada kisaran suhu
normal,
Manfaat utama fermentasi adalah pengubahan karbohidrat menjadi asam organik yang
bersifat mengawetkan makanan. Contoh fermentasi yaitu jus anggur yang difermentasi
menjadi minuman anggur, gandum menjadi bir, dan sebagainya. Fermentasi menjadikan
makanan lebih tahan lama.
2. Mengawetkan makanan dengan menghasilkan sejumlah asam laktat, alkohol, dan asam
asetat dalam jumlah yang signifikan
5. Mengurangi waktu dan sumber daya yang diperlukan dalam memproses makanan
1. Mikrobia
Faktor utama yang mengendalikan pertumbuhan mikroorganisme pada bahan pangan adalah :
Dan mikrobia dalam industri fermentasi merupakan faktor utama, sehingga harus memenuhi
syarat-syarat tertentu yaitu:
Murni
Dalam proses-proses tertentu harus menggunakan biakan murni (dari satu strain tertentu)
yang telah diketahui sifat-sifatnya. Untuk menjaga agar biakan tetap murni dalam proses
maka kondisi lingkungan harus dijaga tetap steril. Penggunaan kultur tunggal mempunyai
resiko yang tinggi karena kondisi harus optimum. Untuk mengurangi kegagalan dapat
digunakan biakan campuran. Keuntungan penggunaan biakan campuran adalah mengurangi
resiko apabila mikrobia yang lain tidak aktif melakukan fermentasi. Dalam bidang pangan
penggunaan biakan campuran dapat menghasilkan aroma yang spesifik.
Dalam proses-proses tertentu harus menggunakan biakan murni (dari satu strain tertentu)
yang telah diketahui sifat-sifatnya. Untuk menjaga agar biakan tetap murni dalam proses
maka kondisi lingkungan harus dijaga tetap steril. Penggunaan kultur tunggal mempunyai
resiko yang tinggi karena kondisi harus optimum. Untuk mengurangi kegagalan dapat
digunakan biakan campuran. Keuntungan penggunaan biakan campuran adalah mengurangi
resiko apabila mikrobia yang lain tidak aktif melakukan fermentasi. Dalam bidang pangan
penggunaan biakan campuran dapat menghasilkan aroma yang spesifik.
Unggul
Pada kondisi fermentasi yang diberikan, mikrobia harus mampu menghasilkan perubahan-
perubahan yang dikehendaki secara cepat dan hasil yang besar. Sifat unggul yang ada harus
dapat dipertahankan. Hal ini berkaitan dengan kondisi proses yang diharapkan. Proses
rekayasa genetik dapat dilakukan untuk memperbaiki sifat jasad dengan maksud
mempertinggi produk yang diharapkan dan mengurangi produk-produk ikutan.
Stabil
Pada kondisi yang diberikan, mikrobia harus mempunyai sifat-sifat yang tetap, tidak
mengalami perubahan karena mutasi atau lingkungan.
Bukan pathogen
Mikrobia yang digunakan adalah bukan patogen bagi manusia maupun hewan, kecuali untuk
produksi bahan kimia tertentu. Jika digunakan mikrobia patogen harus dijaga, agar tidak
menimbulkan akibat samping pada lingkungan.
2. Bahan dasar
Bahan dasar untuk kepentingan fermentasi dapat berasal dari hasil-hasil pertanian,
perkebunan maupun limbah industri. Bahan dasar yang umum digunakan di negara
berkembang adalah:
Sifat-sifat proses harus disesuaikan dengan kondisi yang dibutuhkan oleh mikrobia dalam
melakukan metabolisme. Kondisi yang dibutuhkan dapat aerob ataupun anaerob, sedang
bentuk medium dapat cair ataupun padat. Dalam proses produksi dapat digunakan proses
tertutup ataupun kontinyu. Perbedaan kondisi yang dibutuhkan oleh mikrobia dalam proses
industry juga akan menentukan :
Tipe fermentor
Optimasi lingkungan: pH, aerasi, suhu. kadar nutrien
Macam alat bantu: sumber air, listrik, kompresor dan sebagainya
Cara pengunduhan hasil, sterilisasi.
Fermentasi buah – buahan, yang paling popular adalah minuman anggur (wine), cider,
dan vinegar (cuka buah). Pembuatannya diawali dengan pemetikan buag anggur
dengan tingkat kematangan yang tepat agar diperoleh sari buah dengan rasa serta
kandungan gula dan keasaman yang optimum. Buah anggur yang dihancurkan dengan
hati – hati agar biji dan tangakainya yang mengandung rasa pahit (tanin) tidak ikut
hancur. Sepeti halnya wine, vinegar merupakan larutan asam yang dihasilkan melalui
dua tahapan proses fermentasi sari buah.
Tape juga termasuk olahan makanan dengan cara difermentasi. Seperti tape singkong
dan tape ketan yang kerap kita jumpai, dalam proses pembuatannya memiliki prinsip
yang sama. Dengan cara menabur ragi ke atas singkong atau ketan yang telah dikukus
dan didinginkan, kemudian diperam selama beberapa hari. Semakin lama proses ini,
maka kandungan alkoholnya pun semakin meningkat.
Fermentasi ikan, mungkin ini jarang terdengar, namun sebenarnya mudah kita jumpai
produknya. Produk hasil olahan ikan dapat berupa ikan utuh, pasta, atau saos. Di
Indonesian terbagi menjadi 2 golongan, yakni dengan penggunaan garam tinggi
(seperti pembuatan kecap dan peda) serta dengan penggunaan bakteri asam laktat
(misalnya untuk bekasang).
Fermentasi kacang – kacangan, yang sudah sangat popular di kehidupan sahabat Vita,
olahan ini dapat kita temui pada tempe, oncom, kecap, dan tauco. Tempe umumnya
terbuat dari biji kedelai dengan memanfaakan berbagai jenis kapang (ragi). Oncom
adalah produk fermentasi dengan menggunakan bahan baku utama bungkil kacang
tanah atau ampas tahu. Contoh lain seperti kecap dan tauco. Kecap difermentasi
dengan 2 tahap, yakni dilakukan setelah kedelai direbus (dengan menggunaka
Aspergillus & Rhizopus). Kapang tersebut akan tumbuh cepat menyelimuti
permukaan kedelai.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Mutu merupakan level atau derajat kepuasan konsumen dalam menggunakan produk
yangdihasilkan produsen. Selain itu mutu juga menentukan apakah produk, kegiatan
danproses yang dilakukan telah memenuhi kebutuhan dan kriteria yang ditentukan.
Peningkatan mutu pangan merupakan upaya melakukan perubahan berdasarkan nilai yang
ditentukan atas dasar kriteria keamanan pangan, kandungan gizi, dan standar perdagangan
terhadap bahan makanan, makanan dan minuman agar kualitas pangan lebih baik.
manfaat fermentasi diantaranya memperkaya variasi makanan dengan mengubah aroma, rasa,
dan tekstur makanan,mengawetkan makanan dengan menghasilkan sejumlah asam laktat,
alkohol, dan asam asetat dalam jumlah yang signifikan,memperkaya nutrisi makanan dengan
menambahkan sejumlah protein, asam amino, serta vitamin,mengeliminasi senyawa anti
nutrien,mengurangi waktu dan sumber daya yang diperlukan dalam memproses makanan.
DAFTAR PUSTAKA
https://rkzsurabaya.com/beragam-makanan-fermentasi
http://rbmamarulwaruwu.blogspot.com/2016/11/fermentasi-pangan.
https://fee.com.pengendalian-mutu-pangan