RIWAYAT REVISI
KOLOM PENGESAHAN
Page 1 of 9
PT. AKA GEOSAINS CONSULTING REVISI : 00
DAFTAR ISI
Page 2 of 9
PT. AKA GEOSAINS CONSULTING REVISI : 00
1. Tujuan
Maksud diadakannya pekerjaan pengukuran dan pemetaan topografi adalah untuk mendapatkan
informasi yang lebih rinci bentuk permukaan tanah secara umum yang dilengkapi dengan tampakan-
tampakan khas, baik berupa unsur-unsur alami maupun unsur-unsur buatan dan dapat dipertanggung
jawabkan secara teknis, dengan tujuan memberikan informasi topografi suatu wilayah yang akan
mendukung pengambilan keputusan secara tepat.
Sasaran job description ini adalah untuk dilaksanakan seluruh crew survey atau team survey topografi
dalam melakukan tahapan-tahapan pengukuran atau survey topografi.
2. Ruang Lingkup
Standar operional prosedur ini berlaku di semua kegiatan survey topografi yang dilaksanakan oleh PT
AKAGC. Ruang lingkup pengukuran survey topografi meliputi pekerjaan persiapan, pengukuran,
pengolahan data dan pembuatan laporan.
3. Definisi
3.1. Survey topografi : penentuan kedudukan titik-titik dipermukaan bumi atau penggambaran
keadaan fisik yang terdapat di permukaan bumi
3.2. Stake out : pemindahan titik pada/diatas peta ke/dilapangan
3.3. Benchmark : titik tetap yang mempunyai nilai atau koordinat tertentu
3.4. Poligon : jaringan atau rangkaian titik-titik
3.5. PVC : Polyvinyl Cloride
3.6. Centring Optis : pengaturan posisi alat agar tegak lurus tepat diatas titik patok/BM
3.7. Tachymetri : prinsip pengukuran untuk mendapatkan sudut arah, jarak dan beda tinggi
4. Peringatan Umum
Pekerjaan ini mempunyai potensi bahaya/kerugian yang dapat menyebabkan data yang tidak
benar/ invalid bila surveyor lalai atau kurang cermat dalam melakukan pengukuran
Adalah keharusan bagi surveyor untuk memahami dan mematuhi potensi bahaya dan cara
penaggulangannya seperti yang tertuang dalam SOP ini
Standar PPE (Personal Protective Equipment) yang disesuaikan dengan perkerjaan di lapangan yaitu
diantaranya :
Helmet
Kaca mata
Sarung tangan
Sepatu Safety
Page 3 of 9
PT. AKA GEOSAINS CONSULTING REVISI : 00
6. Peralatan
Perlengkapan atau peralatan tambahan yang menunjang terlaksananya kegiatan survey yaitu
diantaranya :
Peta dasar
Peta rencana kerja
Data koordinat titik-titik referensi atau titik ikat yang mengacu kepada sistem koordinat kerangka
kontrol nasional
Data tabular koordinat-koordinat rencana titik bor yang diperoleh dari geologist
Alat ukur theodolite total station dan perlengkapannya
Komputer / laptop (Hardware dan Software) + printer (plotter)
GPS Navigasi
Kamera
Radio Komunikasi / Handy Talky
Peralatan tulis menulis: pulpen, spidol permanen, spidol white board, pensil
8. Urutan Kerja
8.1. Persiapan
Persiapan kantor ini merupakan pekerjaan yang harus disiapkan sebelum melakukan mobilisasi kelapangan,
antara lain meliputi :
Pembuatan dokumen kontrak
Pembuatan dokumen kontrak ini meliputi kegiatan-kegiatan atau pekerjaan seperti; pembuatan usulan
teknik, usulan biaya, dan pembuatan dokumen administrasi.
Pengurusan surat-surat yang berkaitan dengan perijinan
Page 4 of 9
PT. AKA GEOSAINS CONSULTING REVISI : 00
Pengumpulan data pendukung proses pekerjaan lapangan, seperti peta dasar dan peta rencana kerja
Pencarian informasi keadaan/kondisi lapangan
Pembuatan rencana pekerjaan pengukuran
Persiapan peralatan survey
Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai harus ditentukan terlebih dahulu peralatan yang akan
digunakan. Peralatan yang digunakan harus memenuhi spesifikasi teknis yang ada sehingga data
pengukuran memenuhi kriteria yang diinginkan (telah dikalibrasi). Adapun peralatan survey yang
disiapkan ini meliputi seperti dibawah ini :
a) Alat ukur theodolite Total Station yang mempunyai ketelitian pembacaannya sudut terkecilnya 2
(dua) detik dan akurasi pengukuran jaraknya 5mm + 2ppm serta perlengkapannya
b) Komputer (hardware dan software) + Printer (Plotter)
c) Kamera
d) Kompas (Shunto), GPS Handheld
e) Radio komunikasi (Handytalky)
f) Perlengkapan lapangan lainnya
Peralatan Safety dan Obat-Obatan
Peralatan safety ini adalah peralatan atau perlengkapan yang mendukung kesehatan dan keselamatan
kerja dilapangan, seperti Alat Pelindung Diri dan obat-obatan.
Pekerjaan yang berkaitan dengan persiapan lapangan terdiri dari beberapa kegiatan antara lain :
Mobilisasi Tim Pengukuran
Persiapan base camp
Persiapan tenaga pembantu (tenaga lokal)
Persiapan material yang dibutuhkan
Koordinasi dengan instansi terkait
Pengenalan medan secara umum (orientasi lapangan)
Meneliti titik kontrol pemetaan yang dapat digunakan sebagai referensi atau titik ikat, misalnya titik
kontrol hasil survey terdahulu
Menentukan lokasi pemasangan titik-titik kontrol pemetaan
Menentukan batas-batas areal pengukuran/pemetaan topografi
Instruksi rencana pekerjaan dan safety talk atau safety meeting sebelum memulai pekerjaan
dilapangan.
8.2. Pengukuran
Penyebaran Bench Mark (BM) terlebih dahulu direncanakan pada peta kerja dan diasumsikan dipasang
beberapa buah BM. Bench Mark yang dipasang tersebut dalam pelaksanaannya dapat diikatkan
terhadap Titik Kerangka Nasional (apabila ada) yang dipasang dan diukur oleh Bakosurtanal atau Badan
Pertanahan Nasional (BPN), sehingga menjadi satu sistem dengan Peta Nasional.
Secara umum pemasangan BM harus ditempatkan pada tempat yang stabil dan mengutamakan
keamanan dan mudah ditemukan bila saat diperlukan, hal tersebut menjadi penting karena tugu yang
terpasang tersebut akan dipakai untuk rekonstruksi. Agar mudah terlihat warna tugu tersebut diberi
warna yang mencolok. Hal tersebut berlaku juga untuk pemasangan patok poligon.
Page 5 of 9
PT. AKA GEOSAINS CONSULTING REVISI : 00
Jarak antar patok poligon dapat dipasang 50 m atau disesuaikan dengan keadaan medan dan
kemampuan jangkauan alat. Persyaratan tersebut dimaksudkan untuk mengontrol kesalahan-kesalahan
yang terjadi pada saat pengukuran.
Benchmark dibuat sepasang pada posisi :
a. Titik Awal Pengukuran
b. Pojok/titik sudut batas-batas utama area pemetaan (kerangka dasar)
c. Pada setiap kerapatan 1000 meter dari seluruh area pemetaan.
Spesifikasi Benchmark dan Patok Poligon
a. BM pada titik awal dan titik sudut kerangka dasar dibuat dari beton dengan ukuran : 20 x 20 cm
dengan panjang 120 cm, ditanam ke dalam tanah sedalam 100 cm
b. BM pada kerapatan 1000 meter dibuat dengan pipa PVC ukuran 3 (tiga) inchi dengan ukuran panjang
120 cm, ditanam ke dalam tanah sedalam 100 cm
c. Patok poligon dibuat dari kayu keras dengan diameter 5 cm, panjang 40 cm, ditanam ke dalam tanah
sedalam 25 cm
Dalam melakukan pembuatan dan pemasangan benchmark dan patok poligon crew menggunakan alat
pelindung diri seperti sarung tangan, sepatu boot dan alat pelindung diri lainnya.
Pengukuran kerangka dasar ini merupakan kerangka dasar untuk pengukuran titik-titik detail yang
mempunyai keandalan ukuran, dimana keandalan ukuran tersebut dinyatakan oleh ketelitian penutup sudut,
ketelitian linier jaraknya dan ketelitian beda tingginya. Pengukuran kerangka dasar horisontal dan vertikal ini
dilakukan dengan metoda pengukuran poligon, yang terdiri poligon tertutup terikat sempurna (poligon utama)
dan poligon cabang terikat sempurna. Pengukuran Kerangka dasar horisontal dan vertikal ini menggunakan
alat ukur theodolite total station yang mempunyai ketelitian pembacaan terkecilnya 2 (dua) detik dan ketelitian
jarak 5 mm + 2 ppm
a) Pengukuran Poligon Tertutup Terikat Sempurna (Poligon Utama)
Metoda pengukuran adalah poligon tertutup terikat sempurna yang diikatkan dengan titik-titik referensi
yang mempunyai sistem koordinat nasional seperti titik-titik buatan Bakosurtanal dan Badan
Pertanahan Nasional (BPN)
Untuk memperkecil salah penutup sudut, pengukuran panjang sisi poligon diusahakan mempunyai
jarak yang relatif jauh (minimum 50 meter)
Dihindari melakukan pengukuran sudut lancip (< 40°) yang dapat memperbesar kesalahan penutup
sudut
Guna memperkecil kesalahan penempatan target prisma digunakan metoda centering optis yaitu
tinggi tripod/kaki tiga target depan akan menjadi tinggi tripod alat pada perpindahan alat kesisi
polygon berikutnya.
Toleransi salah penutup sudut maksimum adalah 10”n, dimana n adalah jumlah titik
pengamatan/polygon (dimungkinkan melakukan kesalahan pengukuran sudut tidak lebih dari 10 detik
dikali akar dari jumlah titik pengamatan/polygon)
Ketelitian jarak linier harus lebih kecil dari 1/10.000 (dimungkinkan melakukan kesalahan pengukuran
jarak tidak lebih dari 1 meter untuk setiap jarak 10 km)
Untuk mendapatkan beda tingginya digunakan metoda trigonometris, dan toleransi ketelitian beda
tingginya adalah 15mm √D, (D = jumlah panjang jarak jalur pengukuran dalam kilometer)
b) Pengukuran Poligon Cabang
Page 6 of 9
PT. AKA GEOSAINS CONSULTING REVISI : 00
Pengukuran poligon cabang menggunakan metode terikat sempurna, diikatkan pada titik-titik poligon
utama
Untuk memperkecil salah penutup sudut, pengukuran panjang sisi poligon diusahakan mempunyai
jarak yang relatif jauh (minimum 50 meter)
Dihindari melakukan pengukuran sudut lancip (< 40°) yang dapat memperbesar kesalahan penutup
sudut
Guna memperkecil kesalahan penempatan target prisma digunakan metoda centering optis yaitu
tinggi tripod/kaki tiga target depan akan menjadi tinggi tripod alat pada perpindahan alat kesisi
polygon berikutnya
Toleransi salah penutup sudut maksimum adalah 20”n, dimana n adalah jumlah titik
pengamatan/polygon (dimungkinkan melakukan kesalahan pengukuran sudut tidak lebih dari 20 detik
dikali akar dari jumlah titik pengamatan/polygon)
Ketelitian jarak linier harus lebih kecil dari 1/5.000 (dimungkinkan melakukan kesalahan pengukuran
jarak tidak lebih dari 1 meter untuk setiap jarak 5 km)
Untuk mendapatkan beda tingginya digunakan metoda trigonometris, dan toleransi ketelitian beda
tingginya adalah 30mm √D, (D = jumlah panjang jarak jalur pengukuran dalam kilometer)
Objek yang diukur adalah segala objek yang ada dilapangan baik berupa detail alam maupun detail
buatan manusia.
Pengukuran dilakukan dengan metoda tachymetri
Pengukuran situasi dilakukan dengan model grid atau model ray (model payung), dengan kerapatan
maksimal 15 meter.
Pengukuran situasi terikat dari titik-titik poligon utama atau poligon cabang
Setiap data ukur harus diberi kode seperti kaki slope (toe), kepala slope (crest), elevasi, alur (creek),
jalan, sungai, rawa dan lain-lain.
Pada detail jalan pengukuran dilakukan pada kedua sisinya dengan kerapatan maksimal 20 meter
Pada detail sungai dilakukan pada tepi atas, tepi bawah, dan as dengan kerapatan maksimal 15 meter
Pengukuran alur dilakukan pada as dengan kerapatan 15 meter
Pengolahan data ini dilakukan oleh operator processing data dan diawasi oleh geodetic engineer. Adapun
data-data yang diolah adalah data-data hasil pengukuran kerangka poligon utama / poligon cabang dan data
detail situasi yang diperoleh dari surveyor hasil rekaman alat total station.
a) Prosedur pengolahan data kerangka poligon utama / poligon cabang adalah sebagai berikut dibawah ini :
Menerima data dari surveyor setiap harinya dan melakukan pengumpulan data atau download
data dari total station kedalam komputer.
Input data hasil ukuran dan processing data dilakukan pada software excel
Untuk pengolahan data sementara kerangka poligon dilakukan dengan metoda Bowditch
Jika hasil pengolahan data kerangka poligon tidak memenuhi toleransi ketelitian maka harus
dilakukan pengukuran ulang pada sisi yang salah
Jika perhitungan kerangka poligon memenuhi syarat teloransi maka dilanjutkan pengolahan data
dengan metoda Least Squares (Perataan Kwadarat Terkecil)
Page 7 of 9
PT. AKA GEOSAINS CONSULTING REVISI : 00
b) Prosedur pengolahan data detail situasi adalah sebagai berikut dibawah ini :
Menerima data dari surveyor setiap harinya dan melakukan pengumpulan data atau download
data dari total station kedalam komputer
Input data hasil ukuran dan processing data dilakukan pada software excel
Untuk pengolahan data ukuran detail situasi hanya dilakukan penghitungan sudut azimut, jarak
dan beda tinggi definitif sehingga didapatkan koordinat dan elevasi (X,Y,Z) yang defintif yang
terikat dari poligon-poligon utama / poligon cabang atau disebut juga dengan metoda tachymetri
Hasil pengolahan data situasi diberikan deskripsi-deskripsi atau kode-kode sesuai dengan detail-
detail yang diukur
Hasil pengolahan data detail situasi (X,Y,Z) dimasukkan kedalam software Autocad Land
Development berupa point-point detail situasi
Proses pembentukan surface berupa Triangulation Irregular Network (TIN) pada software
Autocad Land Development
Melakukan editing garis-garis breakline dengan menghubungkan antar detail-detail topografi
sesuai dengan gambar sketsa atau keterangan dari surveyor
Jika terdapat kekeliruan (data lapangan salah atau kurang) maka harus dilakukan pengecekan
ulang terhadap data situasi dan detail topografi
Jika sudah final untuk seluruh area pemetaan maka dilakukan pembuatan garis kontur.
Pembuatan laporan dilakukan untuk memberikan gambaran hasil pelaksanaan pekerjaan yang telah
dilakukan, sehingga dapat diketahui kondisi areal pekerjaan secara umum, informasi lainnya yang berkaitan
dengan pekerjaan survey dan pemetaan.
Laporan yang akan disampaikan adalah :
Laporan Pendahuluan, berisi laporan mengenai rencana kerja
Laporan Mingguan, berisi laporan mengenai kemajuan pekerjaan mingguan
Laporan Bulanan, berisi laporan mengenai kemajuan pekerjaan bulanan
Laporan Akhir, berisi laporan hasil seluruh pekerjaan
Page 8 of 9
PT. AKA GEOSAINS CONSULTING REVISI : 00
9. Acuan
Persiapan
Pembuatan dan
Pemasangan Benchmark
Tidak
Pengolahan data
Sementara (Metoda
Bowditch)
Ya
Pengolahan Data
Definitif
Laporan Akhir
dan Peta
Page 9 of 9