Konsumsi alergi dapat menyebabkan reaksi alergi, apa saja gejala alergi antibiotik?
Dewasa ini, banyak orang mengonsumsi antibiotik tanpa anjuran dari dokter. Banyak pula
apotik yang menjual antibiotik tanpa memerlukan resep dokter. Sehingga penggunaan
antibiotik ini seringkali luput dari pengawasan medis. Nyatanya bahwa layaknya obat
lainnya, antibiotik dapat menimbulkan reaksi alergi dimana reaksi ini dapat dari ringan
sampai berat hingga dapat mengancam nyawa seseorang.
Antibiotik merupakan obat yang berperan dalam menyembuhkan penyakit tertentu yang
khususnya disebabkan oleh infeksi kuman mikroorganisme yaitu bakteri. Cara kerja dari
obat ini yaitu dengan membunuh (disebut dengan bakterisidal) atau dengan menjaga
bakteri tersebut dari menyalin diri atau bereproduksi (disebut dengan bakteristatis)
sehingga tidak semakin banyak.
Terdapat ratusan antibiotik berbeda yang tersedia saat ini, namun kebanyakan dari mereka
dapat diklasifikasikan kedalam enam golongan besar antibiotik. Beberapa antibiotik dapat
bekerja pada banyak jenis bakteri yang berbeda sehingga disebut golongan antibiotik
spektrum luas. Sedangkan beberapa lainnya hanya dapat bekerja pada spesifik bakteri
tertentu disebut golongan antibiotik spektrum sempit.
Konsumsi antibiotik dapat menyebabkan efek samping. Efek samping yang timbul dapat
berupa mual, muntah, diare, rasa tidak nyaman pada perut dan sakit perut. Namun perlu
diperhatikan bahwa efek samping ini berbeda dengan reaksi alergi akibat konsumsi
antibiotik.
Reaksi alergi merupakan respon tubuh akibat sistem kekebalan tubuh seseorang peka
terhadap suatu zat dimana zat tersebut dianggap sebagai benda asing yang harus dieliminasi
dari tubuh. Respon tubuh ini akan menyebabkan pelepasan bahan-bahan kimia dalam tubuh
yang berupaya menghilangkan benda asing tersebut.
Respon alergi tidak selalu muncul saat pertama kali konsumsi antibiotik, dikarenakan tubuh
baru mengenali zat yang terkandung dalam antibiotik tersebut yang dianggap sebagai benda
asing dimana setelah itu akan memproduksi antibodi. Saat paparan selanjutnya baru akan
muncul respon alergi akibat antibodi yang mengenali zat dalam antibiotik sebagai benda
asing yang harus dieliminasi dengan pelepasan bahan-bahan kimia dalam tubuh.
Gejala respon alergi antibiotik kurang lebih sama dengan respon alergi lainnya dari ringan
hingga berat, berupa :
- Ruam kulit
- Gatal-gatal
- Mengi atau gangguan pernafasan lainnya
- Bengkak
- Anafilaksis, reaksi yang berpotensi mengancam nyawa yang dapat secara bersamaan
mempengaruhi dua atau lebih sistem organ seperti ruam dan kesulitan bernafas.
Reaksi alergi berat dikenal sebagai reaksi anafilaksis biasa terjadi dalam satu jam setelah
konsumsi antibiotik. Reaksi ini merupakan kegawatdaruratan medis yang membutuhkan
perhatian medis segera.
Kebanyakan alergi antibiotik disebabkan oleh golongan penisilin atau antibiotik yang
berhubungan erat dengan penisilin, atau golongan lain yaitu sulfonamid.
Dengan mengenali gejala dari respon alergi terhadap antibiotik dapat terhindar dari hal yang
mengacam nyawa. Oleh sebab itu, konsumsi antibiotik dengan anjuran dokter dan dalam
pengawasan adalah sesuatu yang wajib. Dan selalu menginformasikan kepada tenaga medis
bila terdapat riwayat alergi sebelumnya.