Oleh :
Nama : Listiana Nurul Safitri
NRP : 183020190
Kelompok :E
Tanggal Percobaan : 27 November 2020
Asisten : Alifia Fadhila
Sampel : Timun
HASIL PENGAMATAN
Diketahui: -Wsampel = 2 gram.
Jawab.
(W kertas serat−W kertas)
Kadar serat (%) = x 100
Ws
= 0,45 %
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil pengamatan penetuan kadar serat pada sampel timun dapat
disimpulkan bahwa kadar serat (%) yang didapat sebesar 0,45%.
PEMBAHASAN
Alat yang digunakan pada percobaan yaitu kertas saring untuk menampung
residu dan akan dikeringkan, erlenmeyer untuk memanaskan larutan sampel, oven
untuk mengeringkan bahan, eksikator untuk menyerap uap air. Bahan yang
digunakan yaitu H2 SO4 untuk melarutkan senyawa lain seperti lemak dan protein,
alkohol 70% berfungsi untuk melarutkan serat sisa hingga terbawa menjadi filtrat,
CHCl3 untuk melarutkan komponen zat yang tidak larut dalam air, NaOH untuk
pemberi suasana basa. Fungsi perlakuan yaitu sampel dicacah agar komponen zat
yang tidak diperlukan lebih cepat menguap. Kemudian pengeringan dengan suhu
105⁰C yang merupakan suhu optimum untuk menguapkan air pada sampel.
Pemanasan selama 30 menit yang merupakan waktu optimal untuk digestion serat
sehingga serat akan terpisah dari komponen lainnya.
Serat kasar adalah senyawa yang tidak dapat dicerna dalam organ
pencernaan manusia ataupun binatang, yang mengandung senyawa selulosa,
lignin, dan zat lain (Sudarmadji,2010).
Serat harus bebas asam dan basa agar tidak merusak kandungan serat yang
ada di dalamnya dan dapat mengakibatkan lebih rendahnya hasil analisis
(Sudarmadji,2010).
Kadar serat hasilnya bisa negatif (-) karena adanya faktor kesalahan dalam
melakukan percobaan (baik prosedur ataupun saat mengolah data) atau karena
faktor dari pengolahan bahan tersebut dimana pengolahan sangat berpengaruh
untuk menentukan kemurnian bahan atau efisiensi dan suatu proses sehingga jika
didapat hasil negatif dapat dijadikan evaluasi terhadap proses pengolahannya
(Winarno,1997).
SDF (soluble dietary fiber) adalah serat pangan yang dapat larut dalam air
hangat atau panas serta terendapkan oleh air yang telah dicampur dengan etanol
Gum pektin dan sebagian hemiselulosa (Muchtadi, 2000).
IDF (insoluble dietary fiber) adalah serat pangan yang tidak larut dalam air
panas maupun air dingin. Contoh lignin dan selulosa (Muchtadi, 2000).
DAFTAR PUSAKA