Anda di halaman 1dari 27

PROTEIN, ASAM AMINO, DAN ASAM NUKLEAT

“Disusun untuk memenuhi tugas salah satu Mata Kuliah Biokimia yang diampu
oleh :

dr. Arulita Ika Fibriana, M. Kes (Epid)

Disusun oleh

Ambar Wulandari (6411419039)

Rombel 2A

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

PRODI KESEHATAN MASYARAKAT

2020
ASAM AMINO

1. Struktur Asam Amino


Asam amino terdiri atas atom karbon (C) yang terikat pada satu
gugus karboksil (- COOH), satu gugus asam amino (- NH2), satu atom
hidrogen dan satu gugus radikal (- R) atau rantai cabang. Yang
membedakan asam amino satu sama lain adalah gugur radikal (- R) atau
rantai cabangnya.

Struktur Asam Amino

2. Klasifikasi Asam Amino


1) Asam amino bersifat netral, asam, dan basa
Asam amino asam dengan rantai cabang mengandung gugus
karboksil.

Asam amino basa dengan rantai cabang mengandung gugus amino


atau lingkar heterosiklik.

Asam amino netral yaitu asam amino rantai cabang selain yang
disebutkan.
Asam amino netral, asam, dan basa.

Asam amino Asam amino


Asam amino netral
bersifat asam bersifat basa
Glisin Fenilalanin Asam aspartat Lisin
Alanin Tirosin Asam glutamat Arginin
Valin Serin Histidin
Leusin Triptofan
Isoleusin Sistein
Prolin Metionin
Hidroksiprolin Treonin

2) Asam amino esensial dan nonesensial


Asam amino esensial dan nonesensial diperlukan tubuh untuk proses
pertumbuhan. Asam amino esensial tidak dapat disintesis tubuh,
sedangkan asam amino nonesensial dapat disintesis tubuh.

Esensial Nonesensial
Valin Glisin
Leusin Alanin
Isoleusin Tirosin
Fenilalanin Serin
Triptofan Prolin
Treonin Hidroksiprolin
Metionin Sistein
Lisin Sistin
Arginin Asam aspartat
Histidin Asam glutamat
3) Asam amino polar dan nonpolar
Polaritas rantai samping R asam-asam amino hasil hidrolisis protein
bervariasi, mulai dari yang bersifat non polar (tidak menyukai air)
sampai yang bersifat polar (menyukai air).

Polar Nonpolar
Bermuatan Tidak Bermuatan Glisin
Arginin Asparagin Valin
Asam aspartat Glutaman Leusin
Asam glutamat Serin Isoleusin
Histidin Treosin Metionin
Sistein Fenilalanin
Tirosin Prolin
Alanin

4) Asam amino alifatik dan siklik


Asam amino alifatik yaitu asam amino yang rantai sampingnya terbuka
atau tidak membentuk lingkar.

Asam amino siklik yaitu asam amino yang rantainya tertutup atau
membentuk lingkar. Asam amino siklik dibedakan atas asam amino
aromatik dan asam amino heterosiklik.
Asam amino alifatik dan siklik.

Asam amino alifatik Asam amino siklik


Glisin Metionin Aromatik
Alanin Arginin Fenilalanin
Valin Asparagin Tirosin
Leusin Glutamin Heterosiklik
Serin Isoleusin Prolin
Treonin Sistein Hidrokisprolin
Asam aspartat Lisin Tritofan
Asam glutamat

5) Asam amino glikogenik dan ketogenik


Asam amino dalam tubuh yang dapat diubah menjadi glukosa ataus
glikogen melului reaksi biokimia disebut asam amino glukogenik atau
glikogenik. Asam amino dalam tubuh yang dapat diubah menjadi
senyawa-senyawa keton atau menjadi Asetil-S-KoA dikenal sebagai
asam-asam ketogenik.

Glikogenik
Glikogenik ketogenik Katogenik dan
Ketogenik
Glisin Arginin Leusin Fenilalanin
Alanin Metionin Isoleusin
Sistein Valin Lisin
Serin Histidin Triptofan
Treonin prolin Tirosin
Asam aspartat
Asam glutamat
3. Sifat Asam Amino
1) Asam amino larut dalam pelarut polar dan tidak larut dalam pelarut
nonpolar. Sebagian besar asam amino dapat larut dalam larutan alkali
sehingga dapat membentuk garam
2) Beberapa asam amino memiliki rasa manis, rasa pahit dan ada yang
tidak memiliki rasa. Glisin, prolin, alanin, hidroksiprolin, valin, dan
serin mempunyai rasa manis. Isoleusin dan arginin mempunyai rasa
manis, sedangkan leusin tidak mempunyai rasa
3) Asam amino titik leburnya tinggi diatas 200 derajat celcius

4. Fungsi Asam Amino


Fungsi asam amino begantung pada gugus asam amino dan gugus asam
korboksilnya.
1) Glisin (C2H5NO2). Glisin berperan sebagai inhibitor neutransmiter
pada sistem saraf pusat.

2) Alanin (C3H7NO2). Alanin dapat berperan dalam pengenalan susbtrat


atau spesifisitas, khususnya dalam interaksi dengan atom nonreaktif
dengan atom noreaktif seperti karbon.
3) Valin (C5H11NO2). Valin berfungsi menggantikan posisi asam
glutamat.

4) Leusin (C6H13NO2). Leusin mutlak diperlukan dalam perkembangan


anak-anak dan kesetimbangan nitrogen bagi orang dewasa.

5) Isoleusin (C6H13NO2). Isoleusin berfungsi sebagai penyususn protein


yang dikode oleh DNA.

6) Serina (C3H7N03). Trlibat dalam biosintesis senyawa purin dan


pirimidin, sebagai katalisator enzim.
7) Treonina (C4H9N03). Salah satu asam amino yang membantu
detoksifikasi, membantu pencegahan penumpukan lemak pada organ
hati, komponen penting dari kolagen, biasanya kekurangannya diderita
oleh vegetarian.

8) Asam aspartat (C4H7NO4). Membantu mengubah karbohidrat menjadi


energi, membangun daya tahan tubuh melalui immunoglobulin dan
antibodi, meredakan tingkat ammonia dalam darah setelah latihan.

9) Asam glutamat (C5H9NO4). Diperlukan untuk kinerja otak dan


metabolisme asam amino lain.
10) Asparagin (C4H8N2O3). Diperlukan sistem saraf untuk menjaga
kesetimbangan. Bereperan pula dalam sintesis amonia.

11) Glutamin (C5H10N2O3). Asam amino yang paling banyak ditemukan


dalam otot manusia, dosis 2 gram cukup untuk memicu produksi
hormon pertumbuhan, membantu dalam membentuk daya tahan tubuh,
sumber energi penting pada organ tubuh pada saat kekurangan kalori,
salah satu nutrisi untuk otak dan kesehatan pencernaan,
mengingkatkan volume sel otot.

12) Arginin (C6H14N4O2). Diyakini merangsang produksi hormon


pertumbuhan, diyakini sebagai pemicu Nitric Oxide (suatu senyawa
yang melegakan pembuluh darah untuk aliran darah dan pengantaran
nutrisi yang lebih baik) dan GABA, bersama glisin dan metionin
membentuk kreatin.
13) Histidin (C6H9N3O2). Salah satu zat yang menyerah ultraviolet dalam
tubuh, diperlukan untuk pembentukan sel darah merah dan sel darah
putih, banyak digunakan untuk terapi rematik dan alergi.

14) Lisin (C6H14N2O2). Kekurangan lisin akan mempengaruhi


pembuatan protein pada otot dan jaringan penghubugn lainnya,
bersama dengan Vitamin C membentuk L-Carnitine, membantu dalam
pembentukan kolagen maupun jaringan penghubung tubuh lainnya
(cartilage dan persendian).

15) Sistein (C3H7NO2S1). Sistein menjadi sumber utama dalam sintesis


senyawa-senyawa biologis yang mengandung belerang.

16) Metionin (C5H11NO2S), Prekusor dari sistein dan kreatin,


menurunkan kadar kolestrol darah, membantu membuang zat racun
pada organ hati dan membantuk regenerasi jaringan baru pada hati dan
ginjal
17) Prolin (C5H9NO2). Fungsi terpenting prolin adalah sebagai komponen
protein. Sel tumbuhan tertentu yang tidak cocok dengan kondisi
lingkungannya akan menghasilkan prolin untuk menjaga
keseimbangan osmotik sel.

18) Fenilalanin (C9H11NO2). Prekursor untuk tirosin, meningkatkan daya


ingat, mood, fokus mental, digunakan dalam terapi depresi,
membantuk menekan nafsu makan.

19) Tirosin (C9H11NO3). Pemicu hormon dopamine, epinephrine,


norepinephrine, melanin (pigmen kulit), hormon tiroid, meningkatkan
mood dan fokus mental.

20) Triptofan (C11H12N2O2). Pemicu serotonin (hormon yang memiliki


efek relaksasi), merangsang pelepasan hormon pertumbuhan.
PROTEIN

Setiap sel mengandung ratusan protein yang berbeda-beda. Sebagian


protein disimpan di dalam jaringan otot dan beberapa organ tubuh lainnya,
sedangkan sisanya terdapat di dalam darah. Protein adalah bagian dari semua sel
hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh sesudah air.

Protein tersusun dari asam amino, sehingga susunan kimianya


mengandung unsur-unsur karbon, oksigen, hidrogen, dan nitrogen. Terkadang
molekul protein memiliki unsur belerang jika terdapat asam amino sistein atau
metionin. Pada protein majemuk kemungkinan terdapat unsur fosfor, besi atau
magnesium. Susunan berbagai macam protein tidak jauh berbeda, yaitu sekitar :

52,40 – 54,50% karbon


6,90 – 7,30% hidrogen
15,50 – 18,00% nitrogen
21,00 – 23,30% oksigen
0,80 – 2,00% belerang

Protein yang terdapat pada tanaman dinamakan protein nabati, protein


nabati yang baik terdapat di dalam kacang-kacangan. Protein yang terdapat pada
hewan dinamakan protein hewani, yang umumnya mengandung asam amino
yang sama dengan yang digunakan oleh tubuh manusia. Oleh karena itu, protein
hewani dianggap sebagai protein yang sempurna.

Peranan utama protein di dalam tubuh manusia adalah untuk membangun


sel baru, memelihara sel-sel yang telah ada, dan mengganti sel-sel yang telah
rusak. Protein juga berperan sebagai sumber energi, apabila konsumsi makanan
berenergi tinggi lemak dan karbohidrat tidak mencukupi. Dari berbagai jenis
protein, ada yang mempunyai peran spesifik misalnya sebagai pengatur metabolik
(hirmon), biokatalisator (enzim), sebagai pertahanan tubuh (antibodi), pembawa
sifat turunan, pengangkut oksigen dalam darah, dll.
Struktur Protein

Setiap molekul protein mengandung sekitar 20 jenis asam amino yang


berikatan. Antar asam amino tersebut berikatan kovalen yang disebut ikatan
peptida. Ikatan peptida tersebut terjadi antar atom C (dari gugus –COOH) dan
atom N (dari gugus –NH2) dan melepaskan H2O

Protein yang terbentuk dari dua molekul asam amino disebut dipeptida,
dari tiga molekul asam amino disebut tripeptida, dan dari banyak molekul asam
amino disebut polipeptida. Terdapat tiga dimensi struktut protein yaitu :

1. Struktur primer
Struktur primer merupakan struktur sederhana dengan urutan-urutan asam
amino yang tersusun secara linier yang mirip seperti tatanan huruf dalam
sebuah kata dan tidak terjadi percabangan rantai.
2. Struktur sekunder
Struktur sekunder protein dapat berbentuk spiral (alpha-heliks) atau
lembaran berlipat (betha).

3. Struktur tersier
Struktur tersier protein merupakan struktur 3 dimensi yang berasal dari
gabungan beberapa struktur sekunder yang membentuk satu rantai
polipeptida yang dihubungkan oleh ikatan hidrogen.
4. Struktur kuartener
Struktur ini terbentuk jika antarsubmit protein (dari struktur tersier)
berinteraksi membentuk struktur kuartener.

Klasifikasi Protein

1. Berdasarkan bentuk molekul


Berdasarkan bentuk molekulnya, protein dibedakan atad protein glubular
dan protein fibrosa.
Protein globular

Protein globular mempunyai bentuk bulat atau hampir bulat,


dengan perbandingan memeros lebih dari sepuluh. Rantai molekulnya
tidak memiliki rongga sehingga tidak ada molekul air. Protein globular
larut dalam air dan larutan garam. Bobot molekulnya mudah ditentukan.
Contoh dari protein globular adalah albumin plasma, globulin plasma,
beberapa hormon, antibodi dan hampir semua enzim.

Protein fibrosa
Bentuk molekul protein fibrosa seperti serat atau serabut dengan
perbandingan memoros lebih dari sepuluh. Rantai polipeptidanya
brbentuk spiral yang terjalin satu sama lain. Protein ini tidak larut
dalam air dan larutan garam. Protein fibrosa banyak berperan sebagai
protein pembangun. Beberapa protein yang termasuk dalam golongan
ini adalah miosin otot, keratin rambut, fibroin sutera dan kolagen
tulang.
2. Berdasarkan komponen penyusun
Protein sederhana
Protein ini hanya terususn dari asam aminonya saja
sehingga jika dihidrolisis akan menghasilkan asam amino
penyusunnya saja. Contoh protein sederhana yang larut dalam air :
albumin, pseudoglobulin, protamin, histon. Contoh protein
sederhana yang tidak larut dalam air : euglobulin, glutein,
prolamin.
Protein majemuk
Protein ini tersusun dari protein sederhana dan zat
nonprotein lainnya. Zat nonprotein ini disebut radikal prostetik.
Berdasarkan radikal prostetiknya, protein majemuk dibedakan atas
glikoprotein, kromoprotein, lipoprotein, nukloprotein dan
fosfoprotein.
1) Glikoprotein
Protein ini terdapat dalam jaringan dan membran sel. Radikal
protetiknya adalah karbohidrat, yaitu oligosakarida rantai
pendek atau rantai panjang.
2) Lipoprotein
Radikal protetiknya adalah lipida, seperti fosfolipida
(lesitin,sefalin), asam lemak, kolestrol dan lain-lain.
3) Nukleoprotein
Protein sederhana penyusunnya adalah histon atau protamin,
sedangkan radikal prostetiknya adalah asam nukleat yaitu suatu
polinukleotida.
4) Fosfoprotein
Radikal prostetiknya adalah asam fosfat.
5) Kromoprotein
Radikal prostetiknya adalah suatu senyawa yang berwarna.
3. Berdasarkan tingkat degradasi
Protein alam
Protein alam merupakan protein asli seperti yang terdapat
dalam sel hewan atau sel tanaman. Rantai polipeptida dan gaya-
gaya sekunder yang mempertahankan stabilitas tersebut belum
mengalami perubahan.
Protein derivat
Protein ini berasal dari hasil pemecahan protein alam
sebelum menjadi asam amino. Pada hidrolisis ringan diperoleh
protein derivat primer (protein, metaprotein), sedangkan pada
hidrolisis berat diperoleh protein derivat sekunder (proteosa,
pepton, dan peptida).
4. Berdasarkan fungsi biologi
Protein struktural
Peranan protein ini sebagai pembentuk struktur atau
jaringan dan meberi kekuatan kepada jaringan. Contoh protein
struktural adalah kolagen, pembentuk jaringan penghubung pada
tulang rawan, urat daging dan pembuluh darah. Keratin, protein
pembangun pada rambut, bulu, cakar dan kuku. Elastin, terdapat
dalam jaringan penyambung yang elastis, yaitu jaringan ikat sendi.
Miosin dan aktin, yaitu protein otot yang meberi kemampuan pada
sel untuk berkontraksi. Fibrion, yakni komponen utama
kepoompong ulat sutera dan jaring laba-laba.
Protein enzim
Protein ini berfungsi sebagai biokatalisator dan mempunyai
bentuk globular.
Protein pengangkut
Protein ini mengangkut ion atau molekul tertentu dari suatu
organ ke organ lain melalui peredaran darah. Contohnya
hemoglobin, yaitu pengangkut oksigen dari paru-paru ke jaringan.
Seruloplasmin, alat pengangkut ion tembaga dalam darah. serum
albumin, yang mentranspor asam lemak bebas dalam darah.
lipoprotein, yaitu alat pengangkut lipida dalam darah. Mioglobin,
yaitu alat pengangkut oksigen dalam jaringan otot.
Protein kontraktil
Protein kontraktil berperan dalam proses gerak. Protein ini
memberikan kemampuan pada sel untuk berkontraksi, bergerak
atau mengubah bentuk. Contohnya aktin.
Protein pelindung
Protein pelindung merupakan protein spesifik yang
umumnya terdapat dalam darah dan berperan melindungi serangan
zat asing yang masuk ke dalam tubuh. Contohnya adalah antibodi.
Protein simpanan
Protein simpanan atau protein nutrien adalah jenis protein
yang disimpan atau dibuat sebagai cadangan untuk berbagai proses
metabolisme. Gladlin, merupakan protein dalam biji gandum yang
rantai polipedtidanya mengandung banyak residu prolin dan asam
glutamat. Ovalbumin, merupakan protein yang terdapat dalam
putih telur. Kasein, merupakan protein yang terdapat di dalam
susu.
Protein hormon
Tidak semua hormon merupakan protein. GH atau STH,
merangsang pertumbuhan jaringan tubuh yang mampu
berkembang. ACTH, merangsang produksi kortikosteroid dan
dalam klinis digunakan untuk mengobati rematik sendi. TSH,
berepran merangsang sekresi kelenjar tiroid. LTH, berperan
merangsang sekresi kelenjar mamae. LH, berperang merangsang
produksi tertosteron. FSH, berperan merangsang pertumbuhan
folikel didalam ovarium. Insulin, berperan mengatur kadar glukosa
darah. MSH, penyesuaian mata terhadap terang dan gelap.
Sifat-Sifat Protein

1. Sukar larut dalam air karena ukuran molekulnya yang sangat besar
2. Dapat mengalami koagulasi oleh pemanasan dan penamahan asam atau
basa
3. Bersifat amtofer karen membentuk ion zwitter. Pada titik isoelektriknya,
protein mengalami koagulasi sehingga dapat dipisahkan dari pelarutnya.
4. Dapat mengalami kerusakan (terdenaturasi) akibat pemanasan. Pada
denaturasi, protein mengalami kerusakan mulai dari struktur tersier sampai
struktue primernya.

ASAM NUKLEAT

Ada dua jenis asam nukleat :

1. Asam deoksiribonukleat (DNA), membawa materi genetik (kromosom)


dan menyediakan instruksi sintesin protein.
2. Asam ribonukleat (RNA), diperlukan untuk sintesis protein.

Mokrobiomolekul ini mempunyai susunan yang sangat unik, berupa


polimer yang tersusun atas monomer yang disebut nuklotida. Tiap nukleotida
terdiri atas nukleosida dan asam fosfat. Nukleosida terdiri atas gula pentosa
(ribosa dan deoksiribosa) dan basa nitrogen heterosiklik, yaitu turunan purin dan
turunan primidin.

Rantai nukleotida pada molekul asam nukleat saling terikat melalui gugus
gula/fosfat (ikatan fosfodiester). Terdapat empat basa yang berbeda pada DNA :
adenin (A), sitosin (C), timin (T), dan guanin (G), adenin berikatan denga timin
dan sitosin berikatan dengan guanin. RNA mengandung urasil (U), sebagai
pengganti timin.
Perbedaan antara DNA dan RNA

DNA RNA
Sebagian besar di nukleus, Disintesis di nukleus
beberapa di mitokondria RNA messenger
(mRNA) terdapat dalam
bentuk nukleus, RNA
Letak dalam sel
transfer (tRNA) terdapat
di sitoplasma, dan RNA
ribosom (rRNA)
terdapat dalam ribosom
Membentuk materi genetik. Sintesis protein.
Menyediakan instruksi untuk Materi genetik dalam
Fungsi sintesis protein. beberapa virus
Replikasi sendiri sebelum
pembelahan sel
Gula Deoksiribosa Ribosa
Adenin (A) Adenin (A)
Guanin (G) Guanin (G)
Basa
Sitosin (C) Sitosin (C)
Timin (T) Urasil (U)
Ukuran (massa Sangat besar - miliaran Kecil, 20.000-40.000
rumus relatif)
Rantai ganda yang berputar Heliks rantai tunggal
Struktur
menjadi heliks ganda
Komponen Penyusun Asam Nukleat

1. Basa nitrogen heterosiklik


Basa nitrogen heterosiklik yang merupakan penyusun asam nukleat adalah
turunan purin dan turunan pirimidin.
a. Purin dan turunannya
Purina atau purin adalah senyawa heterosiklik majemuk yang memiliki
lingkat pirimidina dan imidazol yang berimpit. Turunan purina yang
merupakan penyususun asam nukleat adalah adenin dan guanin
b. Pirimidin dan turunannya
Pirimidin termasuk senyawa heterosiklik sederhana lingkar enam,
dengan 2 atom nitrogen sebagai heteroatomnya. Turunan pirimidin
adalah sitosin, timin, dan urasil

2. Pentosa atau gula penyusun

Pentosa yang menjadi penyusun asam nukleat adalah ribosa dan 2-


deoksiribosa.

3. Fosfat
Fosfat penyusun asam nukleat adalah asam fosfat atau asam ortofosfat.
4. Nukleosida
Basa organik yang mengikat pentosa/gula dikenal sebagai
nukleosida.
Berdasarkan basa penyusunnya, nukleosida dibedakan atas purin
nuklosida dan pirimidin nukleosida
Berdasarkan pentosa/gula penyusunnya, nukleosida dibedakan atas
deoksiribosanukleosida dan ribonukleosida.
5. Nukleotida
Basa organik yang mengikat pentosa/gula dan fosfat dikenal
sebagai nukleotida.
Berdasarkan pentosanya nukleotida dibedakan atas
deoksiribonukleotida dan ribonukleotida.

Struktur Kimia dan Replikasi DNA

1. Struktur primer
Struktur primer DNA adalah untaian rantai deoksiribonukleptida.
Untaian rantai ini mempunyai struktur yang terdiri dari gugus deosiribosa
dan asam fosfat secara bergantian, sedangkan gugus basa purin atau
pirimidin terikat pada gugus pentosa.
2. Struktur sekunder
Model struktur kimia DNA menurut Watson dan Crick tersusun
atas dua unataian atau dua rantai polideosiribonukleotida. Rantai
deoksiribonukleotida yang satu dengan yang lainnya (dalam heliks ganda)
dihubungan oleh ikatan hidrogen.

3. Replikasi DNA
Duplikasi DNA dimulai sejak interfase sel (mitosis). Sebelum
terjadinya duplikasi dua rantai nukleotida akan memisahkan diri. Sehingga
masing-masing rantai bertindak sebagai pola untuk pembentukan untaian
rantai DNA baru. Pembentukan rantai baru akan mengikuti pola
seharusnya, yaitu nukleotid dengan basa T akan terbentuk nukleotid
dengan basa A, sedangkan nukleotid dengan basa C akan terbentuk
nukleotid dengan basa G dan seterusnya.

Struktur Kimia dan Transkripsi RNA

1. Struktur primer
Struktur primer RNA terdapat sebagai utas tunggal dan merupakan
untaian rantai ribonukleotida. Untaian rantai ribonukleotida ini
mempunyai struktur yang terdiri dari gugus-gugus ribosa dan asam fosfat
secara bergantian.
Basa pirin dan pirimidin terikat pada gugus ribosa. Sebagai
pengganti timin adalah urasil. Struktur primer RNA dan struktur primer
DNA adalah identik.

2. Struktur sekunder RNA


Struktur sekunder RNA terbentuk jika struktur primernya melipat
diri sehingga memperoleh ciri berutas rangkap, tetapi tidak berbentuk
helix.
3. Jenis-jenis RNA
1) RNA transfer (tRNA)
Memiliki molekul yang paling pendek dibanding yang lain.
Mempunyai model seperti daun semanggi
RNA ini berperan mengikat asam-asam amino yang akan disusun
menjadi polipeptida atau protein
Terdiri dari 70-93 ribonukleotida
Lengkung I, dekat dengan ujung 3’, yaitu suatu ujung tempat
pengikatan asam amino spesifik yang akan memasuki reaksi
polimerasi sintesis protein.
Lengkung II/lengkung antikodon, pada bagian ujung lengkung ini
mengandung basa triplet yang disebut antikodon dan mampu
mengenali atau sanggup mengadakan interaksi dengan kodon
komplementernya pada mRNA.
Lengkung III, dalam lengkung ini basa urasil mengalami
hidrogenesasi sehingga terbentuk dihidrourasil (DHU).
Semua molekul tRNA mempunyai urutan ACC pada ujung 3’.
2) RNA mesenger (mRNA)
Dikenal dengan RNA duta, RNA utusan, RNA pesuruh, RNA kurir
atau RNA pembawa pesan berupa poliribonukleotida berutas
tunggal
Poliribonukleotida dicetak oleh salah satu pita DNA yang
berlangsung didalam nukleus, dan kemudian dibawa ke ribosom
dalam sitoplasma
mRNA berfungsi sebagai cetakan untuk biosintesis polipetida atau
protein.
3) RNA ribosom (rRNA)
Dihasilakan oleh gen khusus, yaitu bagian kromatin yang melekat
pada nukleous.
4. Transkripsi RNA
Transkripsi merupakan sintesis RNA dari salah satu rantai DNA,
yaitu rantai cetakan atau sense, sedangkan rantai DNA komplementernya
disebut rantai antisense. RNA dihasilkan dari enzim RNA polimerase.
Transkripsi terdiri dari tiga tahap, yaitu insiasi (permulaan), elongasi
(pemanjangan), dan terminasi (pengakhiran). Transkrispi mensintesis baik
RNAd, RNAt, maupun RNAr, namun hanya basa nitrogen yang terdapat
pada RNAd saja yang nantinya akan diterjemahkan.

Daftar Pustaka

Almatsier, S. (2001). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka.

Sumardjo, D. (2008). Pengantar Kimia. Jakarta: EGC.

Suprayitno, E., & Sulistiyati, T. (2017). Metabolisme Protein. Malang: UB Press.

Anda mungkin juga menyukai