Ambar Wulandari Protein, Asam Amino Dan Asam Nukleat
Ambar Wulandari Protein, Asam Amino Dan Asam Nukleat
“Disusun untuk memenuhi tugas salah satu Mata Kuliah Biokimia yang diampu
oleh :
Disusun oleh
Rombel 2A
2020
ASAM AMINO
Asam amino netral yaitu asam amino rantai cabang selain yang
disebutkan.
Asam amino netral, asam, dan basa.
Esensial Nonesensial
Valin Glisin
Leusin Alanin
Isoleusin Tirosin
Fenilalanin Serin
Triptofan Prolin
Treonin Hidroksiprolin
Metionin Sistein
Lisin Sistin
Arginin Asam aspartat
Histidin Asam glutamat
3) Asam amino polar dan nonpolar
Polaritas rantai samping R asam-asam amino hasil hidrolisis protein
bervariasi, mulai dari yang bersifat non polar (tidak menyukai air)
sampai yang bersifat polar (menyukai air).
Polar Nonpolar
Bermuatan Tidak Bermuatan Glisin
Arginin Asparagin Valin
Asam aspartat Glutaman Leusin
Asam glutamat Serin Isoleusin
Histidin Treosin Metionin
Sistein Fenilalanin
Tirosin Prolin
Alanin
Asam amino siklik yaitu asam amino yang rantainya tertutup atau
membentuk lingkar. Asam amino siklik dibedakan atas asam amino
aromatik dan asam amino heterosiklik.
Asam amino alifatik dan siklik.
Glikogenik
Glikogenik ketogenik Katogenik dan
Ketogenik
Glisin Arginin Leusin Fenilalanin
Alanin Metionin Isoleusin
Sistein Valin Lisin
Serin Histidin Triptofan
Treonin prolin Tirosin
Asam aspartat
Asam glutamat
3. Sifat Asam Amino
1) Asam amino larut dalam pelarut polar dan tidak larut dalam pelarut
nonpolar. Sebagian besar asam amino dapat larut dalam larutan alkali
sehingga dapat membentuk garam
2) Beberapa asam amino memiliki rasa manis, rasa pahit dan ada yang
tidak memiliki rasa. Glisin, prolin, alanin, hidroksiprolin, valin, dan
serin mempunyai rasa manis. Isoleusin dan arginin mempunyai rasa
manis, sedangkan leusin tidak mempunyai rasa
3) Asam amino titik leburnya tinggi diatas 200 derajat celcius
Protein yang terbentuk dari dua molekul asam amino disebut dipeptida,
dari tiga molekul asam amino disebut tripeptida, dan dari banyak molekul asam
amino disebut polipeptida. Terdapat tiga dimensi struktut protein yaitu :
1. Struktur primer
Struktur primer merupakan struktur sederhana dengan urutan-urutan asam
amino yang tersusun secara linier yang mirip seperti tatanan huruf dalam
sebuah kata dan tidak terjadi percabangan rantai.
2. Struktur sekunder
Struktur sekunder protein dapat berbentuk spiral (alpha-heliks) atau
lembaran berlipat (betha).
3. Struktur tersier
Struktur tersier protein merupakan struktur 3 dimensi yang berasal dari
gabungan beberapa struktur sekunder yang membentuk satu rantai
polipeptida yang dihubungkan oleh ikatan hidrogen.
4. Struktur kuartener
Struktur ini terbentuk jika antarsubmit protein (dari struktur tersier)
berinteraksi membentuk struktur kuartener.
Klasifikasi Protein
Protein fibrosa
Bentuk molekul protein fibrosa seperti serat atau serabut dengan
perbandingan memoros lebih dari sepuluh. Rantai polipeptidanya
brbentuk spiral yang terjalin satu sama lain. Protein ini tidak larut
dalam air dan larutan garam. Protein fibrosa banyak berperan sebagai
protein pembangun. Beberapa protein yang termasuk dalam golongan
ini adalah miosin otot, keratin rambut, fibroin sutera dan kolagen
tulang.
2. Berdasarkan komponen penyusun
Protein sederhana
Protein ini hanya terususn dari asam aminonya saja
sehingga jika dihidrolisis akan menghasilkan asam amino
penyusunnya saja. Contoh protein sederhana yang larut dalam air :
albumin, pseudoglobulin, protamin, histon. Contoh protein
sederhana yang tidak larut dalam air : euglobulin, glutein,
prolamin.
Protein majemuk
Protein ini tersusun dari protein sederhana dan zat
nonprotein lainnya. Zat nonprotein ini disebut radikal prostetik.
Berdasarkan radikal prostetiknya, protein majemuk dibedakan atas
glikoprotein, kromoprotein, lipoprotein, nukloprotein dan
fosfoprotein.
1) Glikoprotein
Protein ini terdapat dalam jaringan dan membran sel. Radikal
protetiknya adalah karbohidrat, yaitu oligosakarida rantai
pendek atau rantai panjang.
2) Lipoprotein
Radikal protetiknya adalah lipida, seperti fosfolipida
(lesitin,sefalin), asam lemak, kolestrol dan lain-lain.
3) Nukleoprotein
Protein sederhana penyusunnya adalah histon atau protamin,
sedangkan radikal prostetiknya adalah asam nukleat yaitu suatu
polinukleotida.
4) Fosfoprotein
Radikal prostetiknya adalah asam fosfat.
5) Kromoprotein
Radikal prostetiknya adalah suatu senyawa yang berwarna.
3. Berdasarkan tingkat degradasi
Protein alam
Protein alam merupakan protein asli seperti yang terdapat
dalam sel hewan atau sel tanaman. Rantai polipeptida dan gaya-
gaya sekunder yang mempertahankan stabilitas tersebut belum
mengalami perubahan.
Protein derivat
Protein ini berasal dari hasil pemecahan protein alam
sebelum menjadi asam amino. Pada hidrolisis ringan diperoleh
protein derivat primer (protein, metaprotein), sedangkan pada
hidrolisis berat diperoleh protein derivat sekunder (proteosa,
pepton, dan peptida).
4. Berdasarkan fungsi biologi
Protein struktural
Peranan protein ini sebagai pembentuk struktur atau
jaringan dan meberi kekuatan kepada jaringan. Contoh protein
struktural adalah kolagen, pembentuk jaringan penghubung pada
tulang rawan, urat daging dan pembuluh darah. Keratin, protein
pembangun pada rambut, bulu, cakar dan kuku. Elastin, terdapat
dalam jaringan penyambung yang elastis, yaitu jaringan ikat sendi.
Miosin dan aktin, yaitu protein otot yang meberi kemampuan pada
sel untuk berkontraksi. Fibrion, yakni komponen utama
kepoompong ulat sutera dan jaring laba-laba.
Protein enzim
Protein ini berfungsi sebagai biokatalisator dan mempunyai
bentuk globular.
Protein pengangkut
Protein ini mengangkut ion atau molekul tertentu dari suatu
organ ke organ lain melalui peredaran darah. Contohnya
hemoglobin, yaitu pengangkut oksigen dari paru-paru ke jaringan.
Seruloplasmin, alat pengangkut ion tembaga dalam darah. serum
albumin, yang mentranspor asam lemak bebas dalam darah.
lipoprotein, yaitu alat pengangkut lipida dalam darah. Mioglobin,
yaitu alat pengangkut oksigen dalam jaringan otot.
Protein kontraktil
Protein kontraktil berperan dalam proses gerak. Protein ini
memberikan kemampuan pada sel untuk berkontraksi, bergerak
atau mengubah bentuk. Contohnya aktin.
Protein pelindung
Protein pelindung merupakan protein spesifik yang
umumnya terdapat dalam darah dan berperan melindungi serangan
zat asing yang masuk ke dalam tubuh. Contohnya adalah antibodi.
Protein simpanan
Protein simpanan atau protein nutrien adalah jenis protein
yang disimpan atau dibuat sebagai cadangan untuk berbagai proses
metabolisme. Gladlin, merupakan protein dalam biji gandum yang
rantai polipedtidanya mengandung banyak residu prolin dan asam
glutamat. Ovalbumin, merupakan protein yang terdapat dalam
putih telur. Kasein, merupakan protein yang terdapat di dalam
susu.
Protein hormon
Tidak semua hormon merupakan protein. GH atau STH,
merangsang pertumbuhan jaringan tubuh yang mampu
berkembang. ACTH, merangsang produksi kortikosteroid dan
dalam klinis digunakan untuk mengobati rematik sendi. TSH,
berepran merangsang sekresi kelenjar tiroid. LTH, berperan
merangsang sekresi kelenjar mamae. LH, berperang merangsang
produksi tertosteron. FSH, berperan merangsang pertumbuhan
folikel didalam ovarium. Insulin, berperan mengatur kadar glukosa
darah. MSH, penyesuaian mata terhadap terang dan gelap.
Sifat-Sifat Protein
1. Sukar larut dalam air karena ukuran molekulnya yang sangat besar
2. Dapat mengalami koagulasi oleh pemanasan dan penamahan asam atau
basa
3. Bersifat amtofer karen membentuk ion zwitter. Pada titik isoelektriknya,
protein mengalami koagulasi sehingga dapat dipisahkan dari pelarutnya.
4. Dapat mengalami kerusakan (terdenaturasi) akibat pemanasan. Pada
denaturasi, protein mengalami kerusakan mulai dari struktur tersier sampai
struktue primernya.
ASAM NUKLEAT
Rantai nukleotida pada molekul asam nukleat saling terikat melalui gugus
gula/fosfat (ikatan fosfodiester). Terdapat empat basa yang berbeda pada DNA :
adenin (A), sitosin (C), timin (T), dan guanin (G), adenin berikatan denga timin
dan sitosin berikatan dengan guanin. RNA mengandung urasil (U), sebagai
pengganti timin.
Perbedaan antara DNA dan RNA
DNA RNA
Sebagian besar di nukleus, Disintesis di nukleus
beberapa di mitokondria RNA messenger
(mRNA) terdapat dalam
bentuk nukleus, RNA
Letak dalam sel
transfer (tRNA) terdapat
di sitoplasma, dan RNA
ribosom (rRNA)
terdapat dalam ribosom
Membentuk materi genetik. Sintesis protein.
Menyediakan instruksi untuk Materi genetik dalam
Fungsi sintesis protein. beberapa virus
Replikasi sendiri sebelum
pembelahan sel
Gula Deoksiribosa Ribosa
Adenin (A) Adenin (A)
Guanin (G) Guanin (G)
Basa
Sitosin (C) Sitosin (C)
Timin (T) Urasil (U)
Ukuran (massa Sangat besar - miliaran Kecil, 20.000-40.000
rumus relatif)
Rantai ganda yang berputar Heliks rantai tunggal
Struktur
menjadi heliks ganda
Komponen Penyusun Asam Nukleat
3. Fosfat
Fosfat penyusun asam nukleat adalah asam fosfat atau asam ortofosfat.
4. Nukleosida
Basa organik yang mengikat pentosa/gula dikenal sebagai
nukleosida.
Berdasarkan basa penyusunnya, nukleosida dibedakan atas purin
nuklosida dan pirimidin nukleosida
Berdasarkan pentosa/gula penyusunnya, nukleosida dibedakan atas
deoksiribosanukleosida dan ribonukleosida.
5. Nukleotida
Basa organik yang mengikat pentosa/gula dan fosfat dikenal
sebagai nukleotida.
Berdasarkan pentosanya nukleotida dibedakan atas
deoksiribonukleotida dan ribonukleotida.
1. Struktur primer
Struktur primer DNA adalah untaian rantai deoksiribonukleptida.
Untaian rantai ini mempunyai struktur yang terdiri dari gugus deosiribosa
dan asam fosfat secara bergantian, sedangkan gugus basa purin atau
pirimidin terikat pada gugus pentosa.
2. Struktur sekunder
Model struktur kimia DNA menurut Watson dan Crick tersusun
atas dua unataian atau dua rantai polideosiribonukleotida. Rantai
deoksiribonukleotida yang satu dengan yang lainnya (dalam heliks ganda)
dihubungan oleh ikatan hidrogen.
3. Replikasi DNA
Duplikasi DNA dimulai sejak interfase sel (mitosis). Sebelum
terjadinya duplikasi dua rantai nukleotida akan memisahkan diri. Sehingga
masing-masing rantai bertindak sebagai pola untuk pembentukan untaian
rantai DNA baru. Pembentukan rantai baru akan mengikuti pola
seharusnya, yaitu nukleotid dengan basa T akan terbentuk nukleotid
dengan basa A, sedangkan nukleotid dengan basa C akan terbentuk
nukleotid dengan basa G dan seterusnya.
1. Struktur primer
Struktur primer RNA terdapat sebagai utas tunggal dan merupakan
untaian rantai ribonukleotida. Untaian rantai ribonukleotida ini
mempunyai struktur yang terdiri dari gugus-gugus ribosa dan asam fosfat
secara bergantian.
Basa pirin dan pirimidin terikat pada gugus ribosa. Sebagai
pengganti timin adalah urasil. Struktur primer RNA dan struktur primer
DNA adalah identik.
Daftar Pustaka