PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penduduk adalah orang atau individu yang tinggal atau menetap di suat
daerah tertentu dalam jangka waktu yang lama. Penduduk merupakan aspek
utama perencanaan wilayah, perencanaan disusun untuk penduduk, oleh
penduduk, dan penduduk itu sendiri juga direncanakan. Perencanaan dibuat
untuk penduduk karena penduduk yang akan merasakan akibat dari
perencanaan itu. Oleh karena itu dalam seluruh lingkup perencanaan wilayah,
penduduk tidak mungkin diabaikan.
Anasilis kependudukan sangat penting dalam perencanaan suatu wilayah.
Merencanakan suatu wilayah harus memerhatikan kependudukan, karena
bertujuan untuk mensejahterakan penduduk pada wilayah tersebut. Dalam
analisis kependudukan terdapat perhitungan yang berguna untuk mengetahui
kuantitas penduduk, dengan mengetahui kepadatan penduduk, komposisi
penduduk, dan dinamika penduduk. Analisis kependudukan juga bisa
digunakan untuk memproyeksikan penduduk pada masa depan di suatu
wilayah.
Analisis kependudukan yang digunakan pada makalah ini mengambil
contoh pada Kabupaten Banyuwangi. Secara astronomis Kabupaten
Banyuwangi terletak diantara 7°43’- 8°46’ Lintang Selatan dan 113°53’ -
114°38’ BT. Berdasarkan letak geografis, Kabupaten Banyuwangi berada
diujung timur Pulau Jawa, dengan batas-batas: Utara Kabupaten Situbondo,
Timur Selat Bali, Selatan Samudera Hindia, Barat Kabupaten Jember. Luas
wilayah Kabupaten Banyuwangi sekitar 5.782,50 km² yang merupakan
Kabupaten terluas di Provinsi Jawa Timur. Kabupaten Banyuwangi terbagi
atas dataran tinggi berupa daerah pegunungan, yang menghasilkan produksi
perkebunan. Daerah dataran menghasilkan tanaman pangan, serta daerah
sekitar garis pantai yang membujur dari arah Utara ke Selatan merupakan
daerah penghasil berbagai biota laut.
Kabupaten Banyuwangi terdiri dari 25 Kecamatan, 217 Desa/Kelurahan,
836 dusun, serta 3.009 RW dan 10.564 RT. Penduduk Kabupaten Banyuwangi
adalah semua orang yang berdomisili di wilayah teritorial Kabupaten
Banyuwangi. Jumlah penduduk Kabupaten Banyuwangi dari hasil proyeksi
Sensus Penduduk 2010 yaitu sebesar 1.604.897 jiwa pada tahun 2017. Rata-
rata Pertumbuhan Penduduk adalah angka yang menunjukkan tingkat
pertambahan penduduk pertahun dalam jangka waktu tertentu. Kepadatan
penduduk Kabupaten Banyuwangi adalah 277 jiwa setiap 1 km² tahun 2016 .
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah disampaikan di atas, maka
dapat diketahui tujuan dari makalah ini, sebagai berikut:
1. Mengetahui kuantitas penduduk dan proyeksi penduduk pada Kabupaten
Banyuwangi.
2. Mengetahui pertumbuhan penduduk Kabupaten Banyuwangi dari masa
lampau dan masa sekarang.
3. Mengetahui pengendalian penduduk saat terjadi ledakan penduduk pada
Kabupaten Banyuwangi.
BAB III
PEMBAHASAN
3. Dinamika Penduduk
4. Angka Beban Ketergantungan
Rasio Ketergantungan (Defendency Ratio) adalah perbandingan
antara jumlah penduduk umur 0-14 tahun, ditambah dengan jumlah
penduduk 65 tahun ke atas (keduanya disebut dengan bukan angkatan
kerja) dibandingkan dengan jumlah pendduk usia 15-64 tahun
(angkatan kerja). Kabupaten Banyuwangi memiliki tingkat
ketergantungan sebesar 46,2% berdasarkan perhitungan, dengan
mencari tingkat ketergantungan ini maka dapat diketahui kondisi
keadaan ekonomi suatu daerah secara kasar apakah tergolong daerah
maju atau daerah yang sedang berkembang.
Berdasarkan hasil perhitungan, Kabupaten Banyuwangi memiliki
angka ketergantungan yang cukup tinggi, oleh karena itu Banyuwangi
tergolong kedalam kabupaten yang masih tertinggal dibandingkan
dengan Kabupaten – kabupaten yang khususnya dekat dengan Kota
Surabaya. Hal ini dapat dibuktikan dengan bahwa semakin tingginya
beban yang harus ditanggung penduduk yang produktif untuk
membiayai hidup penduduk yang belum produktif dan tidak produktif
lagi. Sedangkan persentase dependency ratio yang semakin rendah
menunjukkan semakin rendahnya beban yang ditanggung penduduk
yang produktif untuk membiayai penduduk yang belum produktif dan
tidak produktif lagi. Akan tetapi dengan akan adanya bonus demografi
yang di alami oleh Provinsi Jawa Timur diharapkan dapat mengurangi
angka ketergantungan di Kabupaten Banyuwangi yang juga termasuk
dalam wilayah Provinsi Jawa Timur agar menjadikan Kabupaten
banyuwangi semakin maju dengan banyaknya usia – usia produktif
untuk ikut membangun kemajuan daerahnya.
2. Metode Geometrik
Perhitungan perkembangan populasi penduduk berdasarkan pada
angka kenaikan penduduk rata-rata pertahun. Presentase pertumbuhan
penduduk rata-rata dapat dihitunng dari sensus penduduk pada tahun
sebelumnya. Metode perhitungan geometric akan menghasilkan nilai
yang lebih tinggi, karena presentase penambahan sesungguhnya tidak
pernah tetap. Akan tetapi, presentase presentase tersebut akan menurun
jika suatu daerah mencapai batas optimum sehingga metode ini sangat
sesuai untuk daerah yang mempunyai pertumbuhna penduduk yang
tetap.
Pertumbuhan penduduk yang terjadi pada Kabupaten
Banyuwangi mengalami pertumbuhan penduduk yang tetap dari tahun
2000-2010 yaitu 0,44% dan tahun 2010-2017 sebesar 0,44%. Jumlah
penduduk yang ada di Kabupaten Banyuwangi mulai dari tahun 2010
sampai tahun 2017 tidak mengalami kelonjakan pertumbuhan
penduduk, rata-rata jumlah penduduk mengalami kenaikan sebesar
4000 penduduk setiap tahunnya. Kelahiran pada Kabupaten
Banyuwangi menunjukkan bahwa angka kelahiran cenderung konstan,
sehingga pertambahan penduduk tidak mengalami kelonjakan yang
tinggi.
Proyeksi penduduk menggunakan metode goemetrik pada tahun
2022 menunjukkan jumlah penduduk Kabupaten Banyuwangi sebesar
1.640.897 jiwa. Proyeksi penduduk menggunakan metode geometric
sesuai untuk memproyeksikan penduduk Kabupaten Banyuwangi,
karena pertumbuhan penduduk yang cenderung tetap dari tahun 2000-
2017. Menurut perhitungan proyeksi penduduk pada tahun 2022 terjadi
ledakan penduduk pada Kabupaten Banyuwangi, penduduk tahun 2017
sebesar 1.640.897 jiwa dan penduduk tahun 2022 sebesar 1.640.516
jiwa. Pemerintah harus melakukan kebijakan agar tidak terjadi ledakan
penduduk dan memberikan fasilitas umum sesuai dengan jumlah
penduduk yang ada di Kabupaten Banyuwangi.
3. Metode Eksponensial
Metode eksponensial menggambarkan pertambahan penduduk
yang terjadi secara sedikit-sedikit sepanjang tahun, berebda dengan
metode geometric yang mengasumsikan bahwa pertambahan penduduk
hanya terjadi pada satu saat selama kurun waktu tertentu (Adioetom dan
Smosir, 2010). Laju pertumbuhan menurut metode ekponensial jika
melebihi 0 maka pertumbuhan penduduk positif dan terjadi
penambahan jumlah penduduk. Jika laju pertumbuhan penduduk kurang
dari 0 maka pertumbuhan penduduk negatif atau terjadi pengurangan
jumlah penduduk dari tahun sebelumnya.
Pertumbuhan penduduk yang terjadi pada Kabupaten
Banyuwangi mengalami kondisi yang konstan dari tahun 2000 sampai
2017. Laju pertumbuhan penduduk yang terjadi di Kabupaten
Banyuwangi sebesar 0,44%, menunjukkan pertumbuhan penduduk
yang cenderung konstan, tidak ada peningkatan penduduk yang secara
signifikan. Laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Banyuwangi
mengalami pertumbuhan penduduk positif, karena lebih dari 0%
walupun tidak terlalu signifikan.
Proyeksi penduduk pada Kabupaten Banyuwangi menggunakan
metose eksponensial menunjukkan jumlah penduduk tahun 2022
sebesar 1.640.525 jiwa. Memproyeksikan penduduk menggunakan
metode eksponensial tidak sesuai untuk Kabupaten Banyuwangi. Laju
pertumbuhan penduduk Kabupaten Banyuwangi cenderung konstan
dari tahun ke tahun, sehingga tidak cocok untuk metode eksponensial.
Hasil proyeksi menggunakan metode eksponensial menunjukkan bahwa
Kabupaten Banyuwangi akan mengalami ledakan penduduk pada tahun
2022 sebesar 35.628 jiwa, dari tahun 2017 sebesar 1.604.897 jiwa
melonjak pada tahun 2022 sebsar 1.640.525 jiwa. Lonjakan tersebut
cukup signifikan karena dalam jangka waktu 5 tahun penduduk
Kabupaten Banyuwangi bertambah sebesar 35.628 jiwa. Pemerintah
harus merencanakan wilayah yang sesuai dengan pertumbuhan
penduduk Kabupaten Banyuwangi.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Banyuwangi dalam Angka 2018. 2018. Banyuwangi. Badan Pusat Statistik
Kabupaten Banyuwangi.
Banyuwangi dalam Angka 2005-2006. 2006. Banyuwangi. Badan Pusat Statistik
Kabupaten Banyuwangi.