Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penduduk adalah orang atau individu yang tinggal atau menetap di suat
daerah tertentu dalam jangka waktu yang lama. Penduduk merupakan aspek
utama perencanaan wilayah, perencanaan disusun untuk penduduk, oleh
penduduk, dan penduduk itu sendiri juga direncanakan. Perencanaan dibuat
untuk penduduk karena penduduk yang akan merasakan akibat dari
perencanaan itu. Oleh karena itu dalam seluruh lingkup perencanaan wilayah,
penduduk tidak mungkin diabaikan.
Anasilis kependudukan sangat penting dalam perencanaan suatu wilayah.
Merencanakan suatu wilayah harus memerhatikan kependudukan, karena
bertujuan untuk mensejahterakan penduduk pada wilayah tersebut. Dalam
analisis kependudukan terdapat perhitungan yang berguna untuk mengetahui
kuantitas penduduk, dengan mengetahui kepadatan penduduk, komposisi
penduduk, dan dinamika penduduk. Analisis kependudukan juga bisa
digunakan untuk memproyeksikan penduduk pada masa depan di suatu
wilayah.
Analisis kependudukan yang digunakan pada makalah ini mengambil
contoh pada Kabupaten Banyuwangi. Secara astronomis Kabupaten
Banyuwangi terletak diantara 7°43’- 8°46’ Lintang Selatan dan 113°53’ -
114°38’ BT. Berdasarkan letak geografis, Kabupaten Banyuwangi berada
diujung timur Pulau Jawa, dengan batas-batas: Utara Kabupaten Situbondo,
Timur Selat Bali, Selatan Samudera Hindia, Barat Kabupaten Jember. Luas
wilayah Kabupaten Banyuwangi sekitar 5.782,50 km² yang merupakan
Kabupaten terluas di Provinsi Jawa Timur. Kabupaten Banyuwangi terbagi
atas dataran tinggi berupa daerah pegunungan, yang menghasilkan produksi
perkebunan. Daerah dataran menghasilkan tanaman pangan, serta daerah
sekitar garis pantai yang membujur dari arah Utara ke Selatan merupakan
daerah penghasil berbagai biota laut.
Kabupaten Banyuwangi terdiri dari 25 Kecamatan, 217 Desa/Kelurahan,
836 dusun, serta 3.009 RW dan 10.564 RT. Penduduk Kabupaten Banyuwangi
adalah semua orang yang berdomisili di wilayah teritorial Kabupaten
Banyuwangi. Jumlah penduduk Kabupaten Banyuwangi dari hasil proyeksi
Sensus Penduduk 2010 yaitu sebesar 1.604.897 jiwa pada tahun 2017. Rata-
rata Pertumbuhan Penduduk adalah angka yang menunjukkan tingkat
pertambahan penduduk pertahun dalam jangka waktu tertentu. Kepadatan
penduduk Kabupaten Banyuwangi adalah 277 jiwa setiap 1 km² tahun 2016 .

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan di atas, maka
rumusan masalah yang dapat disimpulkan, sebagai berikut:
1. Bagaimana kuantitas penduduk dan proyeksi penduduk pada Kabupaten
Banyuwangi.
2. Bagaimana pertumbuhan penduduk Kabupaten Banyuwangi dari masa
lampau dan masa sekarang.
3. Bagaimana melakukan pengendalian penduduk saat terjadi ledakan
penduduk pada Kabupaten Banyuwangi.

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah disampaikan di atas, maka
dapat diketahui tujuan dari makalah ini, sebagai berikut:
1. Mengetahui kuantitas penduduk dan proyeksi penduduk pada Kabupaten
Banyuwangi.
2. Mengetahui pertumbuhan penduduk Kabupaten Banyuwangi dari masa
lampau dan masa sekarang.
3. Mengetahui pengendalian penduduk saat terjadi ledakan penduduk pada
Kabupaten Banyuwangi.
BAB III
PEMBAHASAN

2.1 Kuantitas Penduduk dan Proyeksi Penduduk Kabupaten Banyuwangi

Gambar 1. Peta Kabupaten Banyuwangi


Kabupaten Bnayuwangi terletak diantara pegunungan dan laut yang
membuat Banyuwangi menjadi salah satu kabupaten yang berkembang maju
karena potensi fisik yang terdapat pada Kabupaten Banyuwangi beragam.
Sehingga dapat meningkatkan kondisi perekonomian penduduk Banyuwangi.
Kabupaten Banyuwangi adalah salah satu kabupaten di provinsi Jawa Timur
yang memiliki luas wilayah paling luas, memiliki luas wilayah sebesar
5.782,50 km². Jumlah penduduk Kabupaten Banyuwangi tahun 2017 sebesar
1.604.897 jiwa. Kabupaten Banyuwangi memiliki kepadatan penduduk
sebesar 277 jiwa setiap 1 km², yang menunjukkan tingkat kepadatan
penduduk yang cukup padat. Kabupaten Banyuwangi terdiri dari 25
kecamatan, 217 Desa/Kelurahan, 836 dusun, serta 3.009 RW dan 10.564 RT.

2.1.1 Kuantitas Penduduk Kabupaten Banyuwangi


1. Komposisi Penduduk
2. Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk adalah perbandingan jumlah penduduk
dengan luas wilayah. Secara umum, tingkat kepadatan penduduk adalah
perbandingan banyaknya jumlah penduduk dengan luas daerah
berdasarkan satuan luas tertentu. Kepadatan penduduk dibagi menjadi
3, yaitu kepadatan penduduk kasar, kepadatan penduduk agraris, dan
kepadatan lingkungan pemukiman.
Tabel 1. Jumlah Kepadatan Penduduk Kabupaten Banyuwangi Tahun 1980-2017

Kepadatan penduduk kasar yaitu menunjukkan banyaknya jumlah


penduduk untuk setiap km² dari luas wilayah. Kepadatan penduduk
Kabupaten Banyuwangi tahun 2017 sebesar 277 jiwa/ km², yang
menunjukkan bahwa setiap 1 km² terdapat 277 jiwa penduduk. Dengan
tingkat pendudukan sebesar itu, menunjukkan kepadatan penduduk
Kabuoaten Banyuwangi termasuk cukup padat, dengan luas total
wilayah sebesar 5.782,50 km². Banyak faktor – faktor yang
mempengaruhi kepadatan penduduk, dengan mencari kepadatan
penduduk maka kita bisa mengetahui konsentrasi penduduk di wilayah
kabupaten Banyuwangi. Kepadatan tertinggi di Kabupaten Banyuwangi
terletak di Kecamatan Banyuwang, di susul oleh Kecamatan Giri dan
Kecamatan Genteng. Alasan mengapa pada tiga Kecamatan tersebut
memiliki pedatan penduduknya tinggi yaitu letaknya yang strategis,
fasilitas umum yang memadai, dan pusat ekonomi.
Kepadatan penduduk agraris Kabupaten Banyuwangi sebesar 4
jiwa/km², artinya setiap 1 km terdapat penduduk yang bekerja pada
bidang pertanian sebesar 4 penduduk. Jumlah kepadatan penduduk
agraris di Kabupaten Banyuwangi cukup rendah, banyak penduduk
yang bekerja di sector selain pertanian seperti perdaganga, jasa, PNS,
dan sector lainnya. Luas lahan pertanian yang ada di Kabupaten
Banyuwangi sebesar 65.455 ha, atau 11,44% wilayah Banyuwangi
adalah persawahan. Kabupaten memiliki lahan persawahan yang cukup
luas, karea factor fisik wilayah Banyuwangi yang mendukung potensi
pertanian Kabupaten Banyuwangi.
Kepadatan lingkungan pemukiman pada Kabupaten Banyuwangi
sebesar 12 jiwa setiap 1 km. Luas lahan pemukiman Kabupaten
Banyuwangi sebesar 127.454,22 ha. Pemukiman yang terdapat pada
Kabupaten Banyuwangi termasuk cukup padat, karena luas pemukiman
pada Kabupaten Banyuwangi sebesar 22,04% dari luas total wilayah
Kabupaten Banyuwangi. Kabupaten Banyuwangi yang memiliki letak
yang strategis, karena dekat dengan Pulau Bali, sehingga menyebbakan
banyak pemukiman dan kondisi fisik Kabupaten Banyuwangi yang
sangat menguntungkan masyarakat Banywangi.

3. Dinamika Penduduk
4. Angka Beban Ketergantungan
Rasio Ketergantungan (Defendency Ratio) adalah perbandingan
antara jumlah penduduk umur 0-14 tahun, ditambah dengan jumlah
penduduk 65 tahun ke atas (keduanya disebut dengan bukan angkatan
kerja) dibandingkan dengan jumlah pendduk usia 15-64 tahun
(angkatan kerja). Kabupaten Banyuwangi memiliki tingkat
ketergantungan sebesar 46,2% berdasarkan perhitungan, dengan
mencari tingkat ketergantungan ini maka dapat diketahui kondisi
keadaan ekonomi suatu daerah secara kasar apakah tergolong daerah
maju atau daerah yang sedang berkembang.
Berdasarkan hasil perhitungan, Kabupaten Banyuwangi memiliki
angka ketergantungan yang cukup tinggi, oleh karena itu Banyuwangi
tergolong kedalam kabupaten yang masih tertinggal dibandingkan
dengan Kabupaten – kabupaten yang khususnya dekat dengan Kota
Surabaya. Hal ini dapat dibuktikan dengan bahwa semakin tingginya
beban yang harus ditanggung penduduk yang produktif untuk
membiayai hidup penduduk yang belum produktif dan tidak produktif
lagi. Sedangkan persentase dependency ratio yang semakin rendah
menunjukkan semakin rendahnya beban yang ditanggung penduduk
yang produktif untuk membiayai penduduk yang belum produktif dan
tidak produktif lagi. Akan tetapi dengan akan adanya bonus demografi
yang di alami oleh Provinsi Jawa Timur diharapkan dapat mengurangi
angka ketergantungan di Kabupaten Banyuwangi yang juga termasuk
dalam wilayah Provinsi Jawa Timur agar menjadikan Kabupaten
banyuwangi semakin maju dengan banyaknya usia – usia produktif
untuk ikut membangun kemajuan daerahnya.

2.1.2 Proyeksi Penduduk Kabupaten Banyuwangi


1. Metode Aitmatik
Metode aritmatik adalah metode perhitungan proyeksi penduduk
yang paling sederhana dari ketiga metode yang lain. Metode
perhitungan dengan cara aritmatik didasarkan pada kenaikan rata-rata
jumlah penduduk dengan menggunakandata terakhir dan rata-rata
sebelumnya. Dengan menggunakan metode aritmatik perkembangan
dan pertambahan penduduk akan bersifat linier. Metode aritmatik
sangat cocok digunakan untuk daerah yang mempunyai angka
pertumbuhan penduduk yang rendah atau derajat pertumbuhan tetap
apabila jumlah dan kepadatan penduduk menjadi maksimum.
Kabupaten Banyuwangi cenderung memiliki angka pertumbuhan
penduduk yang relatif tetap, dari setiap tahun angkanya tidak pernah
mencapai 1%, hanya sebatas 0,44% pada tahun 2017. Angka jumlah
penduduk Kabupaten Banyuwangi dari tahun ke tahun tidak terlalu
mengalami kelonjakan yang signifikan, angkanya menunjukkan
kenaikan yang relatif sama dari tahun ke tahun. Laju pertumbuhan
penduduk Kabupaten Banyuwangi pada tahun 2000-2010 hanyalah
sebesar 0,44% sama halnya pada tahun 2010-2017 sebesar 0,44%.
Kenaikan jumlah penduduk tahun 2000 sebesar 1.488.791 jiwa, tahun
2010 sebsesar 1.556.078 jiwa, dan pada tahun 2017sebesar 1.604.897
jiwa.
Proyeksi penduduk Kabupaten Banyuwangi dengan
menggunakan metode aritmatika tidak sesuai untuk memproyeksikan
penduduk Kabupaten Banyuwangi pada tahun 2022. Pertumbuhan
penduduk Kabupaten Banyuwangi pada tahun 2022 mencapai
1.640.209 jiwa. Terjadi peningkatan jumlah penduduk yang signifikan
pada tahun 2017 sampai tahun 2022. Menunjukkan bahwa Kabupaten
Banyuwangi akan terjadi ledakan penduduk pada tahun 2022,
kepadatan Kabupaten Banyuwangi akan meningkat seiring dengan
terjadinya penigkatan penduduk. Peningkatan penduduk yang
signifikan harus diperhatikan oleh pemerintah, agar penduduk
Kabupaten Banyuwangi bisa terkontrol dan tidak terjadi ledakan
penduduk yang besar.

2. Metode Geometrik
Perhitungan perkembangan populasi penduduk berdasarkan pada
angka kenaikan penduduk rata-rata pertahun. Presentase pertumbuhan
penduduk rata-rata dapat dihitunng dari sensus penduduk pada tahun
sebelumnya. Metode perhitungan geometric akan menghasilkan nilai
yang lebih tinggi, karena presentase penambahan sesungguhnya tidak
pernah tetap. Akan tetapi, presentase presentase tersebut akan menurun
jika suatu daerah mencapai batas optimum sehingga metode ini sangat
sesuai untuk daerah yang mempunyai pertumbuhna penduduk yang
tetap.
Pertumbuhan penduduk yang terjadi pada Kabupaten
Banyuwangi mengalami pertumbuhan penduduk yang tetap dari tahun
2000-2010 yaitu 0,44% dan tahun 2010-2017 sebesar 0,44%. Jumlah
penduduk yang ada di Kabupaten Banyuwangi mulai dari tahun 2010
sampai tahun 2017 tidak mengalami kelonjakan pertumbuhan
penduduk, rata-rata jumlah penduduk mengalami kenaikan sebesar
4000 penduduk setiap tahunnya. Kelahiran pada Kabupaten
Banyuwangi menunjukkan bahwa angka kelahiran cenderung konstan,
sehingga pertambahan penduduk tidak mengalami kelonjakan yang
tinggi.
Proyeksi penduduk menggunakan metode goemetrik pada tahun
2022 menunjukkan jumlah penduduk Kabupaten Banyuwangi sebesar
1.640.897 jiwa. Proyeksi penduduk menggunakan metode geometric
sesuai untuk memproyeksikan penduduk Kabupaten Banyuwangi,
karena pertumbuhan penduduk yang cenderung tetap dari tahun 2000-
2017. Menurut perhitungan proyeksi penduduk pada tahun 2022 terjadi
ledakan penduduk pada Kabupaten Banyuwangi, penduduk tahun 2017
sebesar 1.640.897 jiwa dan penduduk tahun 2022 sebesar 1.640.516
jiwa. Pemerintah harus melakukan kebijakan agar tidak terjadi ledakan
penduduk dan memberikan fasilitas umum sesuai dengan jumlah
penduduk yang ada di Kabupaten Banyuwangi.

3. Metode Eksponensial
Metode eksponensial menggambarkan pertambahan penduduk
yang terjadi secara sedikit-sedikit sepanjang tahun, berebda dengan
metode geometric yang mengasumsikan bahwa pertambahan penduduk
hanya terjadi pada satu saat selama kurun waktu tertentu (Adioetom dan
Smosir, 2010). Laju pertumbuhan menurut metode ekponensial jika
melebihi 0 maka pertumbuhan penduduk positif dan terjadi
penambahan jumlah penduduk. Jika laju pertumbuhan penduduk kurang
dari 0 maka pertumbuhan penduduk negatif atau terjadi pengurangan
jumlah penduduk dari tahun sebelumnya.
Pertumbuhan penduduk yang terjadi pada Kabupaten
Banyuwangi mengalami kondisi yang konstan dari tahun 2000 sampai
2017. Laju pertumbuhan penduduk yang terjadi di Kabupaten
Banyuwangi sebesar 0,44%, menunjukkan pertumbuhan penduduk
yang cenderung konstan, tidak ada peningkatan penduduk yang secara
signifikan. Laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Banyuwangi
mengalami pertumbuhan penduduk positif, karena lebih dari 0%
walupun tidak terlalu signifikan.
Proyeksi penduduk pada Kabupaten Banyuwangi menggunakan
metose eksponensial menunjukkan jumlah penduduk tahun 2022
sebesar 1.640.525 jiwa. Memproyeksikan penduduk menggunakan
metode eksponensial tidak sesuai untuk Kabupaten Banyuwangi. Laju
pertumbuhan penduduk Kabupaten Banyuwangi cenderung konstan
dari tahun ke tahun, sehingga tidak cocok untuk metode eksponensial.
Hasil proyeksi menggunakan metode eksponensial menunjukkan bahwa
Kabupaten Banyuwangi akan mengalami ledakan penduduk pada tahun
2022 sebesar 35.628 jiwa, dari tahun 2017 sebesar 1.604.897 jiwa
melonjak pada tahun 2022 sebsar 1.640.525 jiwa. Lonjakan tersebut
cukup signifikan karena dalam jangka waktu 5 tahun penduduk
Kabupaten Banyuwangi bertambah sebesar 35.628 jiwa. Pemerintah
harus merencanakan wilayah yang sesuai dengan pertumbuhan
penduduk Kabupaten Banyuwangi.

2.2 Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Banyuwangi


Pertumbuhan penduduk Kabupaten Banyuwangi cenderung konstan
dari tahun ke tahun. Tingkat pertumbuhan penduduk Kabupaten Banyuwangi
sebesar 0,44% dari tahun 2000 ke tahun 2017. Peningkatan penduduk yang
cenderung tidak dinamis, dengan peningkatan yang cenderung konstan
kepadatan penduduk Kabupaten Banyuwangi bisa dimanajemen dengan baik
oleh pemerintah. Pertumbuhan penduduk yang cenderung konstan dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain tingkat kelahiran yang ada di
Kabupaten Banyuwangi yang tidak mengalami ledakan kelahiran, sehingga
pertumbuhan penduduk tidak mengalami kenaikan yang signifikan.
Pertumbuhan penduduk Kabupaten Banyuwangi dapat dilihat dari
perbandingan piramida penduduk tahun 2000 dan tahun 2017.
Gambar 2. Piramida Penduduk Kabupaten Banyuwangi Tahun 2000
Piramida penduduk Kabupaten Banyuwangi tahun 2000, menunjukkan bahwa
kelahiran yang ada di Kabupaten Banyuwangi cenderung rendah. Kemudian
penduduk dengan golongan umur 5 sampai 19 tahun mengalami peningkatan.
Dengan jumlah penduduk dengan golongan umur tersebut, pada tahun 2000 angka
beban ketergantungan yang ada di Kabupaten Banyuwangi tinggi. Beban
ketergantungan tinggi karena pada umur tersebut masih tergolong anak-anak dan
masih menjadi beban untuk kedua orang tua. Golongan umur 20-24 mengalami
penurunan jumlahnya, yang menunjukkan jumlah usia produktif banyak berkurang.
Salah satu faktornya bisa jadi golongan usia tersebut banyak yang bekerja di luar
kota atau pada usia tersebut banyak terjadi kematian, sehingga menyebbakan
penurunan jumlah pada usia 20-24.
Jumlah penduduk pada golongan usia 25-29 mengalami kenaikan, kenudian
jumlah penduduk turun sedikit demi sedikit sampai pada golongan usia 70-74. Pada
golongan umur 75 keatas jumlah penduduk mengalami peningkatan, dengan cukup
banykanya usia 75 keatas dapat menunjukkan angka harapan hidup yang baik pada
Kabupaten Banyuwangi. Tetapi dengan usia 75 keatas bisa berdampak pada angka
beban ketergantungan yang tinggi pada Kabupaten Banyuwangi. Jumlah angka
ketergantungan pada Kabupaten Banyuwangi cukup tinggi yang berarti setiap satu
penduduk produktif mennggung 46 jiwa yang tidak produktif. Jumlah penduduk
jenis kelamin laki-laki dalam piramida menunjukkan lebih banyak daripada jumlah
penduduk perempuan yang ada di Kabupaten Banyuwangi.
Gambar 3. Piramida Penduduk Kabupaten Banyuwangi Tahun 2017
Piramida penduduk Kabupaten Banyuwangi tahun 2017 menunjukkan bahwa
angka kelahiran yang cukup rendah. Golongan usia 5-9 mengalami peningkatan
jumlahnya, kemudian mengalami penurunan jumlah penduduk pada usia 15-24, yang
disebabkan karena pindahnya penduduk ke kabupaten atau kota lain untuk mencari
pekerjaan atau melanjutkan pendidikannya. Golongan usia 30-34 kemudian
mengalami peningkatan dalam jumlahnya sampai pada golongan usia 40-44.
Banyaknya jumlah dengan golongan tersebut yang tergolong pada usia produktif
sehingga bisa untuk menambah kemajuan Kabupaten Banyuwangi. Golongan usia
45-49 mengalami penurunan jumlahnya sampai usia 65-69, dan pada usia 75 ke atas
jumlah penduduk laki-laki hampir sama dengan jumlah penduduk laki-laki berumur
70-74 tahun. Untuk jumlah penduduk perempuan pada golongan usia 75 ke atas
mengalami kenaikan, yang menunjukkan tingkat kesehatan penduduk perempuan
lebih tinggi daripada penduduk laki-laki.
Banyaknya jumlah penduduk yang tidak produktif menyebabkan tingginya
angka ketergantungan pada Kabupaten Banyuwangi. Beban ketergantungan
Kabupaten Banyuwangi sebesar 46,2% yang berarti bahwa setiap satu penduduk usia
produktif yang ada di Kabupaten Banyuwangi menanggung sebanyak 46 penduduk
usia tidak produktif. Dengan angka beban ketergantungan yang tinggi dapat
menghambat perkembangan Kabupaten Banyuwangi untuk menjadi kabupaten yang
maju. Angka beban ketergantungan yang tinggi dapat membuat suatu kabupaten
menjadi terbelakang, karena perekonomian yang rendah dengan menaggung beban
usia tidak produktif yang banyak. Jumlah penduduk berjenis kelamin lak-laki lebih
sedikit dari jumlah penduduk berjenis kelamin perempuan.
Perbandingan kedua piramida penduduk Kabupaten Banyuwangi pada tahun
2000 dan 2017 menunjukkan bahwa kenaikan jumlah penduduk tidak terjadi sexara
signifikan. Kelahiran pada tahun 2000 dan tahun 2017 sama-sama menunjukkan
angka kelahiran yang rendah. Piramida penduduk tahun 2000 dan 2017 sama
menunjukkan angka beban ketergantungan yang ada pada penduduk Kabupaten
Banyuwangi yang tinggi, karena banyaknya penduduk usia tidak produktif. Angka
harapan hidup dari piramida penduduk menunjukkan bahwa, angka harapan hidup
pada Kabupaten Banyuwangi yang tinggi, dengan kesehatan penduduknya yang
tinggi. Laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Banyuwangi juga cenderung
konstan, tidak mengalami pertumbuhan penduduk yang melonjak tinggi. Sehingga
penduduk dapat dikontrol dengan baik oleh pemerintah.

2.3 Pengendalian Ledakan Penduduk Kabupaten Banyuwangi


Proyeksi penduduk Kabupaten Banyuwangi tahun 2022 dengan
menggunakan metode geometrik menunjukkan jumlah penduduk sebesar
1.640.516 jiwa. Metode proyeksi yang tepat untuk memproyeksikan
Kabupaten Banyuwangi adalah metode geometrik, karena laju pertumbuhan
penduduk yang cenderung konstan atau tetap dari tahun 2000-2017. Hasil
dari perhitungan proyeksi metode geometrik menunjukkan hasil yang
meningkat drastis. Peningkatan penduduk ini bisa disebabkan oleh beberapa
faktor, seperti kelahiran yang meningkat atau banyaknya penduduk dari
wilayah lain ingin menetap pada Kabupaten Banyuwangi. Dengan
perkembangan pariwisata Kabupaten Banyuwangi yang sangat berekmbang
pesat dapat menjadi faktor penarik untuk mobilitas penduduk.
Perkembangan daerah yang semakin maju dapat berakibat pada ledakan
penduduk, sehingga berakibat negatif untuk wilayah tersebut. Dengan hasil
perhitungan proyeksi tersebut bisa diketahui bahwa Kabupaten Banyuwangi
akan menglami kemajuan, karena potensi pariwisata yang terdapat sangat
beragam, sehingga akan banyak pengunjung baik dari luar kota ataupun luar
negeri. Banyaknya pengunjung wisata yang ada di Kabupaten Banyuwangi
akan memberi dampak pada lapangan pekerjaan yang semakin luas, sehingga
dapat menjadikan faktor penarik penduduk dari luar Banyuwangi untuk
mencari pekerjaan dan menetap di Kabupaten Banyuwangi.
Pemerintah harus memerhatikan terjadinya ledakan penduduk pada
Kabupaten Banyuwangi tahun 2022. Jika pemerintah tidak bisa
mempersiapkan diri, maka akan terjadi kepadatan penduduk yang besar, dan
banyak pengaruh negatif lain dari ledakan penduduk. Pemerintah harus
memberikan lapangan pekerjaan yang banyak, untuk menghindari banyaknya
tingkat pengangguran yang terjadi pada Kabupaten Banyuwangi. Banyaknya
pengangguran menyebabkan meningkatnya tingkat kriminalitas, sehingga
lapangan pekerjaan harus sesuai dengan kebutuhan akan pekerjaan bagi
penduduk. Pemerintah juga harus mensosialisasikan pada masyarakat untuk
program KB dengan dua anak cukup, agar tidak terjadi ledakan penduduk
yang signifikan sehingga ledakan penduduk dapat dikontrol dengan baik oleh
pemerintah. Fasilitas pelayanan umum juga harus mengalami peningkatan
seiring dengan peningkatan jumlah penduduk suatu wilayah.

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA
Banyuwangi dalam Angka 2018. 2018. Banyuwangi. Badan Pusat Statistik
Kabupaten Banyuwangi.
Banyuwangi dalam Angka 2005-2006. 2006. Banyuwangi. Badan Pusat Statistik
Kabupaten Banyuwangi.

Anda mungkin juga menyukai