Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN UJIAN PRAKTEK IPA

PEMBUATAN TAPE KETAN


KELAS IX C

DISUSUN OLEH
Nama : Alika Bintang Anjani
No Absen : 03

SMP N 2 JATIYOSO
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
I) Judul             : Pembuatan Tape Ketan

II) Tujuan         : Untuk mengetahui pembuatan tape ketan dan proses fermentasi alkohol
melalui pembentukan tape.

III) Landasan Teori.


Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa
oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi,
terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam
lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal.
Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi adalah
etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa komponen lain dapat juga dihasilkan
dari fermentasi seperti asam butirat dan aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum
digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan minuman
beralkohol lainnya. Respirasi anaerobik dalam otot mamalia selama kerja yang keras (yang
tidak memiliki akseptor elektron eksternal), dapat dikategorikan sebagai bentuk fermentasi.
Tape merupakan makanan fermentasi tradisional yang sudah tidak asing lagi. Tape dibuat
dari beras, beras ketan, atau dari singkong (ketela pohon). Berbeda dengan makanan-
makanan fermentasi lain yang hanya melibatkan satu mikroorganisme yang berperan utama,
seperti tempe atau minuman alkohol, pembuatan tape melibatkan banyak mikroorganisme.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan mikroorganisme yang terdapat di dalam
ragi tape adalah kapang Amylomyces rouxii, Mucor sp, dan Rhizopus sp.;
khamir Saccharomycopsis fibuligera, Saccharomycopsis malanga, Pichia
burtonii, Saccharomyces cerevisiae, dan Candida utilis; serta bakteri Pediococcus
sp. dan Bacillus sp. Kedua kelompok mikroorganisme tersebut bekerja sama dalam
menghasilkan tape.
Mikroorganisme dari kelompok kapang akan menghasilkan enzim-enzim amilolitik yang
akan memecahkan amilum pada bahan dasar menjadi gula-gula yang lebih sederhana
(disakarida dan monosakarida). Proses tersebut sering dinamakan sakarifikasi
(saccharification). Kemudian khamir akan merubah sebagian gula-gula sederhana tersebut
menjadi alkohol. Inilah yang menyebabkan aroma alkoholis pada tape. Semakin lama tape
tersebut dibuat, semakin kuat alkoholnya.
IV) Alat dan Bahan.     
Alat:
1. Nampan
2. Centong
3. Daun Pisang
4. Lidi yang sudah dipotong
5. Panic
6. Kompor
7. Baskom
8. Sendok

Bahan:
1.      Beras ketan
2.      Air
3.      Ragi tape
4.      Pewarna makanan
 
V) Cara kerja.
1. Rendam beras ketan selama 1 malam
2. Cuci beras ketan lalu di kukus
3. Setelah di kukus dicuci lagi dan dikukus lagi
4. Di dinginkan di nampan
5. Stelah didinginkan dikasih pewarna makanan warna hijau
6. Lalu ditaburi ragi yang sudah dihancurkan
7. Setelah dikasih ragi dibungkusi di daun pisang
8. Disimpan di tempat yang hangat selama 3 hari
9. Setelah itu sudah jadi tape
VI) Tabel hasil pengamatan
Sesudah di beri ragi
Sebelum diberi ragi
Hari ke-1 Hari ke-2 Hari ke-3
Kematangan - - Agak matang Matang
Rasa - - Sedikit manis Manis
Aroma Menyengat
Belum
- - dan berbau
tercium
alkohol
Warna Putih agak
Putih Putih Putih
kusam
Kadar air - - Sedikit Banyak
Tekstur Sedikit
Agak keras Agak keras Lembek
lembek

VII) Pembahasan.
1.      Fermentasi yang terjadi yaitu perubahan pati menjadi gula, dan oleh ragi gula
dirubah menjadi alcohol, sehingga ketan menjadi lunak, berair, manis, dan berbau
alcohol.proses fermentasi tersebut adalah:
C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP (Energi yang dilepaskan:118 kJ per mol)
Dijabarkan sebagai
Gula (glukosa, fruktosa, atau sukrosa) → Alkohol (etanol) + Karbon dioksida +
Energi (ATP)

2.      Warna agak kusam, rasanya lebih manis dan aroma berbau alkohol. Bakteri  yang
berperan dalam proses fermentasi ini adalah bakteri saccharomyces cerivisiae, bakteri
ini dapat merubah karbohidrat menjadi alkohol, dan karbon dioksida. Dalam
fermentasi tape ketan terlibat beberapa mikro organisme yang disebut dengan
mikrobia perombak pati menjdi gula yang menjadikan tape pada awal fermentasi
terasa manis.yang menyebabkan tape ketan berubah menjadi alkohol karena adanya
bakteri actobakter aceti (mengubah alcohol menjadi asam asetat).
3.    Selama proses fermentasi tidak memerlukan oksigen. Oleh karena itulah, proses
fermentasi pada ketan yang tertutup rapat agar lebih cepat lebih cepat dibandingkan
dengan ketan yang terbuka. Lamanya proses fermentasi juga mempengaruhi kadar
alcohol yang dihasilkan.
4.    Penggunaan ragi tape mempercepat kerja bakteri pada tape.

VII) Kesimpulan.
Setelah melakukan penelitian, ternyata dapat dimpulkan bahwa fermentasi yang
terjadi pada tape ketan terjadi selama 3-4 hari. Selain itu juga, dalam proses
pembuatan tape ini ada hal-hal yang harus diperhatikan supaya proses fermentasi
tersebut berlangsung secara semp
urna. Selama proses fermentasi tidak memerlukan oksigen. Oleh karena itulah, proses
fermentasi pada ketan yang tertutup rapat lebih cepat dibandingkan dengan ketan yang
terbuka. Lamanya proses fermentasi juga mempengaruhi kadar alkohol yang
dihasilkan.

VIII) Lampiran
LAPORAN UJIAN PRAKTEK IPA
PEMBUATAN TAPE KETAN
KELAS IX C

DISUSUN OLEH
Nama : Nisrina Anidya
No Absen : 23

SMP N 2 JATIYOSO
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
I) Judul             : Pembuatan Tape Ketan

II) Tujuan         : Untuk mengetahui pembuatan tape ketan dan proses fermentasi alkohol
melalui pembentukan tape.

III) Landasan Teori.


Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa
oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi,
terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam
lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal.
Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi adalah
etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa komponen lain dapat juga dihasilkan
dari fermentasi seperti asam butirat dan aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum
digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan minuman
beralkohol lainnya. Respirasi anaerobik dalam otot mamalia selama kerja yang keras (yang
tidak memiliki akseptor elektron eksternal), dapat dikategorikan sebagai bentuk fermentasi.
Tape merupakan makanan fermentasi tradisional yang sudah tidak asing lagi. Tape dibuat
dari beras, beras ketan, atau dari singkong (ketela pohon). Berbeda dengan makanan-
makanan fermentasi lain yang hanya melibatkan satu mikroorganisme yang berperan utama,
seperti tempe atau minuman alkohol, pembuatan tape melibatkan banyak mikroorganisme.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan mikroorganisme yang terdapat di dalam
ragi tape adalah kapang Amylomyces rouxii, Mucor sp, dan Rhizopus sp.;
khamir Saccharomycopsis fibuligera, Saccharomycopsis malanga, Pichia
burtonii, Saccharomyces cerevisiae, dan Candida utilis; serta bakteri Pediococcus
sp. dan Bacillus sp. Kedua kelompok mikroorganisme tersebut bekerja sama dalam
menghasilkan tape.
Mikroorganisme dari kelompok kapang akan menghasilkan enzim-enzim amilolitik yang
akan memecahkan amilum pada bahan dasar menjadi gula-gula yang lebih sederhana
(disakarida dan monosakarida). Proses tersebut sering dinamakan sakarifikasi
(saccharification). Kemudian khamir akan merubah sebagian gula-gula sederhana tersebut
menjadi alkohol. Inilah yang menyebabkan aroma alkoholis pada tape. Semakin lama tape
tersebut dibuat, semakin kuat alkoholnya.

IV) Alat dan Bahan.     


Alat:
9. Nampan
10. Centong
11. Daun Pisang
12. Lidi yang sudah dipotong
13. Panic
14. Kompor
15. Baskom
16. Sendok

Bahan:
1.      Beras ketan
2.      Air
3.      Ragi tape
4.      Pewarna makanan
 
V) Cara kerja.
10. Rendam beras ketan selama 1 malam
11. Cuci beras ketan lalu di kukus
12. Setelah di kukus dicuci lagi dan dikukus lagi
13. Di dinginkan di nampan
14. Stelah didinginkan dikasih pewarna makanan warna hijau
15. Lalu ditaburi ragi yang sudah dihancurkan
16. Setelah dikasih ragi dibungkusi di daun pisang
17. Disimpan di tempat yang hangat selama 3 hari
18. Setelah itu sudah jadi tape
VI) Tabel hasil pengamatan
Sesudah di beri ragi
Sebelum diberi ragi
Hari ke-1 Hari ke-2 Hari ke-3
Kematangan - - Agak matang Matang
Rasa - - Sedikit manis Manis
Aroma Menyengat
Belum
- - dan berbau
tercium
alkohol
Warna Putih agak
Putih Putih Putih
kusam
Kadar air - - Sedikit Banyak
Tekstur Sedikit
Agak keras Agak keras Lembek
lembek

VII) Pembahasan.
1.      Fermentasi yang terjadi yaitu perubahan pati menjadi gula, dan oleh ragi gula
dirubah menjadi alcohol, sehingga ketan menjadi lunak, berair, manis, dan berbau
alcohol.proses fermentasi tersebut adalah:
C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP (Energi yang dilepaskan:118 kJ per mol)
Dijabarkan sebagai
Gula (glukosa, fruktosa, atau sukrosa) → Alkohol (etanol) + Karbon dioksida +
Energi (ATP)

2.      Warna agak kusam, rasanya lebih manis dan aroma berbau alkohol. Bakteri  yang
berperan dalam proses fermentasi ini adalah bakteri saccharomyces cerivisiae, bakteri
ini dapat merubah karbohidrat menjadi alkohol, dan karbon dioksida. Dalam
fermentasi tape ketan terlibat beberapa mikro organisme yang disebut dengan
mikrobia perombak pati menjdi gula yang menjadikan tape pada awal fermentasi
terasa manis.yang menyebabkan tape ketan berubah menjadi alkohol karena adanya
bakteri actobakter aceti (mengubah alcohol menjadi asam asetat).

3.    Selama proses fermentasi tidak memerlukan oksigen. Oleh karena itulah, proses
fermentasi pada ketan yang tertutup rapat agar lebih cepat lebih cepat dibandingkan
dengan ketan yang terbuka. Lamanya proses fermentasi juga mempengaruhi kadar
alcohol yang dihasilkan.
4.    Penggunaan ragi tape mempercepat kerja bakteri pada tape.

VII) Kesimpulan.
Setelah melakukan penelitian, ternyata dapat dimpulkan bahwa fermentasi yang
terjadi pada tape ketan terjadi selama 3-4 hari. Selain itu juga, dalam proses
pembuatan tape ini ada hal-hal yang harus diperhatikan supaya proses fermentasi
tersebut berlangsung secara sempurna. Selama proses fermentasi tidak memerlukan
oksigen. Oleh karena itulah, proses fermentasi pada ketan yang tertutup rapat lebih
cepat dibandingkan dengan ketan yang terbuka. Lamanya proses fermentasi juga
mempengaruhi kadar alkohol yang dihasilkan.

VIII) Lampiran
LAPORAN UJIAN PRAKTEK IPA
PEMBUATAN TAPE KETAN
KELAS IX C

DISUSUN OLEH
Nama : Anita Amaliya
No Absen : 05
SMP N 2 JATIYOSO
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

I) Judul             : Pembuatan Tape Ketan

II) Tujuan         : Untuk mengetahui pembuatan tape ketan dan proses fermentasi alkohol
melalui pembentukan tape.

III) Landasan Teori.


Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa
oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi,
terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam
lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal.
Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi adalah
etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa komponen lain dapat juga dihasilkan
dari fermentasi seperti asam butirat dan aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum
digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan minuman
beralkohol lainnya. Respirasi anaerobik dalam otot mamalia selama kerja yang keras (yang
tidak memiliki akseptor elektron eksternal), dapat dikategorikan sebagai bentuk fermentasi.
Tape merupakan makanan fermentasi tradisional yang sudah tidak asing lagi. Tape dibuat
dari beras, beras ketan, atau dari singkong (ketela pohon). Berbeda dengan makanan-
makanan fermentasi lain yang hanya melibatkan satu mikroorganisme yang berperan utama,
seperti tempe atau minuman alkohol, pembuatan tape melibatkan banyak mikroorganisme.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan mikroorganisme yang terdapat di dalam
ragi tape adalah kapang Amylomyces rouxii, Mucor sp, dan Rhizopus sp.;
khamir Saccharomycopsis fibuligera, Saccharomycopsis malanga, Pichia
burtonii, Saccharomyces cerevisiae, dan Candida utilis; serta bakteri Pediococcus
sp. dan Bacillus sp. Kedua kelompok mikroorganisme tersebut bekerja sama dalam
menghasilkan tape.
Mikroorganisme dari kelompok kapang akan menghasilkan enzim-enzim amilolitik yang
akan memecahkan amilum pada bahan dasar menjadi gula-gula yang lebih sederhana
(disakarida dan monosakarida). Proses tersebut sering dinamakan sakarifikasi
(saccharification). Kemudian khamir akan merubah sebagian gula-gula sederhana tersebut
menjadi alkohol. Inilah yang menyebabkan aroma alkoholis pada tape. Semakin lama tape
tersebut dibuat, semakin kuat alkoholnya.

IV) Alat dan Bahan.     


Alat:
17. Nampan
18. Centong
19. Daun Pisang
20. Lidi yang sudah dipotong
21. Panic
22. Kompor
23. Baskom
24. Sendok

Bahan:
1.      Beras ketan
2.      Air
3.      Ragi tape
4.      Pewarna makanan
 
V) Cara kerja.
19. Rendam beras ketan selama 1 malam
20. Cuci beras ketan lalu di kukus
21. Setelah di kukus dicuci lagi dan dikukus lagi
22. Di dinginkan di nampan
23. Stelah didinginkan dikasih pewarna makanan warna hijau
24. Lalu ditaburi ragi yang sudah dihancurkan
25. Setelah dikasih ragi dibungkusi di daun pisang
26. Disimpan di tempat yang hangat selama 3 hari
27. Setelah itu sudah jadi tape

VI) Tabel hasil pengamatan


Sesudah di beri ragi
Sebelum diberi ragi
Hari ke-1 Hari ke-2 Hari ke-3
Kematangan - - Agak matang Matang
Rasa - - Sedikit manis Manis
Aroma Menyengat
Belum
- - dan berbau
tercium
alkohol
Warna Putih agak
Putih Putih Putih
kusam
Kadar air - - Sedikit Banyak
Tekstur Sedikit
Agak keras Agak keras Lembek
lembek

VII) Pembahasan.
1.      Fermentasi yang terjadi yaitu perubahan pati menjadi gula, dan oleh ragi gula
dirubah menjadi alcohol, sehingga ketan menjadi lunak, berair, manis, dan berbau
alcohol.proses fermentasi tersebut adalah:
C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP (Energi yang dilepaskan:118 kJ per mol)
Dijabarkan sebagai
Gula (glukosa, fruktosa, atau sukrosa) → Alkohol (etanol) + Karbon dioksida +
Energi (ATP)
2.      Warna agak kusam, rasanya lebih manis dan aroma berbau alkohol. Bakteri  yang
berperan dalam proses fermentasi ini adalah bakteri saccharomyces cerivisiae, bakteri
ini dapat merubah karbohidrat menjadi alkohol, dan karbon dioksida. Dalam
fermentasi tape ketan terlibat beberapa mikro organisme yang disebut dengan
mikrobia perombak pati menjdi gula yang menjadikan tape pada awal fermentasi
terasa manis.yang menyebabkan tape ketan berubah menjadi alkohol karena adanya
bakteri actobakter aceti (mengubah alcohol menjadi asam asetat).

3.    Selama proses fermentasi tidak memerlukan oksigen. Oleh karena itulah, proses
fermentasi pada ketan yang tertutup rapat agar lebih cepat lebih cepat dibandingkan
dengan ketan yang terbuka. Lamanya proses fermentasi juga mempengaruhi kadar
alcohol yang dihasilkan.
4.    Penggunaan ragi tape mempercepat kerja bakteri pada tape.

VII) Kesimpulan.
Setelah melakukan penelitian, ternyata dapat dimpulkan bahwa fermentasi yang
terjadi pada tape ketan terjadi selama 3-4 hari. Selain itu juga, dalam proses
pembuatan tape ini ada hal-hal yang harus diperhatikan supaya proses fermentasi
tersebut berlangsung secara sempurna. Selama proses fermentasi tidak memerlukan
oksigen. Oleh karena itulah, proses fermentasi pada ketan yang tertutup rapat lebih
cepat dibandingkan dengan ketan yang terbuka. Lamanya proses fermentasi juga
mempengaruhi kadar alkohol yang dihasilkan.

VIII) Lampiran

Anda mungkin juga menyukai