Anda di halaman 1dari 84

LAMPIRAN

KEPUTUSAN MENTERI KETENAGAKERJAAN


REPUBLIK INDONESIA

NOMOR ... TAHUN …


TENTANG

PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI KERJA


LEVEL II BIDANG FARMASI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahwa tenaga kesehatan memiliki peranan penting dalam meningkatkan


kualitas pelayanan kesehatan yang maksimal kepada masyarakat agar
masyarakat mampu untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat sehingga akan terwujud derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya
manusia yang produktif secara sosial dan ekonomi serta sebagai salah
satu unsur kesejahteraan umum sebagaimana dimaksud dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945.

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan, yang


diundangkan pada tanggal 17 Oktober 2014, telah mengakibatkan
perubahan yang bermakna pada kelompok Tenaga Kefarmasian, dalam
Undang-Undang tersebut telah ditetapkan, antara lain, bahwa yang
dimaksud dengan Tenaga Kesehatan adalah adalah setiap orang yang
mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan
dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang
untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya
kesehatan dan harus memiliki kualifikasi minimum Diploma Tiga.

Dengan telah ditetapkan bahwa kualifikasi minimum Tenaga Kesehatan


adalah Diploma Tiga, maka Tenaga Kefarmasian yang tergolong sebagai
Tenaga Teknis Kefarmasian berupa Tenaga Teknis Menengah/Asisten
Apoteker, sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Pemerintah Nomor 51
Tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian, tidak lagi dapat disebut
sebagai Tenaga Kesehatan, jika sampai dengan 6 (enam) tahun setelah
diundangkannya Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan tidak meningkatkan kualifikasi pendidikannya menjadi
minimum Diploma Tiga.

Tenaga Teknis Menengah/Asisten Apoteker, sebelumnya merupakan


lulusan Pendidikan Sekolah Asisten Apoteker atau Sekolah Menengah
Farmasi, dan saat ini merupakan lulusan pendidikan Sekolah Menengah
Kejuruan Farmasi, berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka 2 Undang-
Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan disebut sebagai
Asisten Tenaga Kesehatan, yaitu setiap orang yang mengabdikan diri
dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau
keterampilan melalui pendidikan bidang kesehatan di bawah jenjang
Diploma Tiga.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 80 Tahun 2016 tentang


Penyelenggaraan Pekerjaan Asisten Tenaga Kesehatan, telah ditetapkan 5
(lima) jenis Asisten Tenaga Kesehatan, yang satu diantaranya adalah
Asisten Tenaga Kefarmasian. Berdasarkan Peraturan Pemerintah ini telah
ditetapkan pula bahwa setiap Asisten Tenaga Kesehatan yang telah lulus
pendidikan wajib mengikuti uji kompetensi yang dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 80 Tahun 2016 tentang


Penyelenggaraan Pekerjaan Asisten Tenaga Kesehatan ditetapkan pula
bahwa Asisten Tenaga Kefarmasian dapat bekerja pada semua Fasilitas
Kefarmasian, yaitu pada Fasilitas Produksi Sediaan Farmasi dan Fasilitas
Distribusi Sediaan Farmasi, selain pada Fasilitas Pelayanan Kefarmasian
dan hanya dapat bekerja di bawah supervisi Tenaga Kefarmasian.

Standar Kompetensi Nasional Bidang keahlian Farmasi yang telah


dirumuskan oleh Depdiknas RI pada tahun 2004 perlu disesuaikan
dengan peraturan perundang undangan terkini dan disahkan oleh Menteri
Ketenagakerjaan Republik Indonesia.

Berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, agar lulusan Asisten Tenaga


Kefarmasian memiliki standar kompetensi lulusan yang memenuhi
Standar Kompetensi Kerja, maka disusunlah Standar Kompetensi Kerja
Level II Bidang Farmasi ini bagi lulusan Asisten Tenaga Kefarmasian
dengan mengadopsi Standar Kompetensi Nasional Bidang keahlian
Farmasi tahun 2004.
B. Pengertian

Dalam Standar Kompetensi Kerja Level II Bidang Farmasi ini, yang


dimaksud dengan:

1. Tenaga Kefarmasian adalah tenaga yang melakukan Pekerjaan


Kefarmasian, yang terdiri atas Apoteker dan Tenaga Teknis
Kefarmasian.

2. Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai Apoteker


dan telah mengucapkan sumpah jabatan Apoteker.

3. Tenaga Teknis Kefarmasian adalah tenaga yang membantu Apoteker


dalam menjalani Pekerjaan Kefarmasian, yang terdiri atas Sarjana
Farmasi, Ahli Madya Farmasi, dan Analis Farmasi.

4. Asisten Tenaga Kesehatan adalah adalah setiap orang yang


mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki
pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan bidang
kesehatan di bawah jenjang Diploma Tiga.

5. Fasilitas Kefarmasian adalah sarana yang digunakan untuk


melakukan Pekerjaan Kefarmasian.

6. Fasilitas Produksi Sediaan Farmasi adalah sarana yang digunakan


untuk memproduksi obat, bahan baku obat, obat tradisional, dan
kosmetika.

7. Fasilitas Distribusi atau Penyaluran Sediaan Farmasi adalah sarana


yang digunakan untuk mendistribusikan atau menyalurkan Sediaan
Farmasi, yaitu Pedagang Besar Farmasi dan Instalasi Sediaan
Farmasi.

8. Fasilitas Pelayanan Kefarmasian adalah sarana yang digunakan


untuk menyelenggarakan pelayanan kefarmasian, yaitu apotek,
instalasi farmasi rumah sakit, puskesmas, klinik, toko obat, atau
praktek bersama.

9. Sekolah Menengah Kejuruan Farmasi adalah salah satu bentuk


pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan

1
bidang farmasi pada jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan
dari SMP/MTs atau bentuk lain yang sederajat atau lanjutan dari
hasil belajar yang diakui sama/setara SMP/MTs.

C. Penggunaan SKKNI
Standar Kompetensi dibutuhkan oleh beberapa lembaga/institusi yang
berkaitan dengan pengembangan sumber daya manusia, sesuai dengan
kebutuhan masing- masing:
1. Untuk institusi pendidikan dan pelatihan
a. Memberikan informasi untuk pengembangan program dan
kurikulum.
b. Sebagai acuan dalam penyelenggaraan pelatihan, penilaian, dan
sertifikasi.
2. Untuk dunia usaha/industri dan penggunaan tenaga kerja
a. Membantu dalam rekruitmen.
b. Membantu penilaian unjuk kerja.
c. Membantu dalam menyusun uraian jabatan.
d. Membantu dalam mengembangkan program pelatihan yang
spesifik berdasar kebutuhan dunia usaha/industri.
3. Untuk institusi penyelenggara pengujian dan sertifikasi
a. Sebagai acuan dalam merumuskan paket-paket program
sertifikasi sesuai dengan kualifikasi dan levelnya.
b. Sebagai acuan dalam penyelenggaraan pelatihan penilaian dan
sertifikasi.

D. Komite Standar Kompetensi


Susunan Tim Penyusun Rancangan Standar Kompetensi Kerja Level II
Bidang Farmasi Nomor 026/PP-PAFI/SK/III/2019, tanggal 16 Maret
2019 tentang Tim Penyusun Rancangan Standar Kompetensi Kerja Level
II Bidang Farmasi.
Tabel 1. Tim Penyusun Rancangan Standar Kompetensi Kerja Level II
Bidang Farmasi

2
JABATAN
NO NAMA INSTANSI/LEMBAGA DALAM
TIM
1 2 3 4
Persatuan Ahli Farmasi
1. Faiq Bahfen Pengarah
Indonesia (PAFI)
Persatuan Ahli Farmasi
2. Budi Djanu Purwanto Ketua
Indonesia (PAFI)
Persatuan Ahli Farmasi
3. Jatmiko Sekretaris
Indonesia (PAFI)
Persatuan Ahli Farmasi
4. Tati Suprapti Anggota
Indonesia (PAFI)
Persatuan Ahli Farmasi
5. Prih Sarnianto Anggota
Indonesia (PAFI)

Tabel 2. Susunan tim perumus Rancangan Standar Kompetensi Kerja


Level II Bidang Farmasi
JABATAN
NO NAMA INSTANSI/LEMBAGA DALAM
TIM
1 2 3 4
Persatuan Ahli Farmasi
1. Maryani Ketua
Indonesia (PAFI)
Persatuan Ahli Farmasi
2. Sri Riyanti Sekretaris
Indonesia (PAFI)
Persatuan Ahli Farmasi
3. Rosalina Hutahaean Anggota
Indonesia (PAFI)
Persatuan Ahli Farmasi
4. RA. Rogayah Effendy Anggota
Indonesia (PAFI)
Persatuan Ahli Farmasi
5. Liana Theresia Anggota
Indonesia (PAFI)
Persatuan Ahli Farmasi
6. Siswati Anggota
Indonesia (PAFI)
Persatuan Ahli Farmasi
7. Agus Priady Anggota
Indonesia (PAFI)

3
Tabel 3. Susunan Tim verifikasi Rancangan Standar Kompetensi Kerja
Level II Bidang Farmasi
JABATAN
NO NAMA INSTANSI/LEMBAGA DALAM
TIM
1 2 3 4
1. Aris Hermanto Kementerian Ketenagakerjaan Ketua

2. Adhi Djayapratama Kementerian Ketenagakerjaan Anggota

3. M. Ghazally Kementerian Ketenagakerjaan Anggota

4
BAB II
STANDAR KOMPETENSI KERJA LEVEL II BIDANG FARMASI

A. Pemetaan Standar Kompetensi

TUJUAN FUNGSI
FUNGSI KUNCI FUNGSI DASAR
UTAMA UTAMA
Membantu Mencatat kebutuhan
tercapainya sediaan farmasi dan
penggunaan perbekalan kesehatan
obat yang Memesan sediaan
rasional farmasi dan
dibawah perbekalan kesehatan
supervisi Menerima Sediaan
Tenaga Farmasi dan
Kefarmasian Perbekalan Kesehatan
Mengelola
Menyimpan Sediaan
sediaan
Farmasi Dan
farmasi dan
Perbekalan Kesehatan
perbekalan
Mendistribusikan
kesehatan
sediaan farmasi dan
perbekalan kesehatan
dari gudang Rumah
Sakit
Melaksanakan Melakukan
pelayanan administrasi
kefarmasian dokumen-dokumen
sediaan farmasi dan
perbekalan kesehatan
Melakukan Menghitung/kalkulasi
kajian biaya obat dan
administratif perbekalan kesehatan
resep Menulis Copy Resep
Menyiapkan dan
meracik sediaan
farmasi
Membuat sediaan
Menerapkan
obat guna
pembuatan
keperluan/persediaan
obat sesuai
di apotik
SPO
Menyiapkan
keperluan sediaan
sederhana non steril
di Rumah Sakit
Melindungi Memberikan Menulis etiket dan
pasien dan informasi menempelkannya
masyarakat sesuai pada kemasan
dari penandaan sediaan farmasi
penggunaan dan informasi Memberikan

5
pelayanan obat
bebas, bebas terbatas
yang tersedia dan perbekalan
kesehatan
Berkomunikasi
dengan orang lain
obat yang tidak
Menerapkan Mendistribusikan
rasional
pelayanan sediaan farmasi dan
prima perbekalan kesehatan
dari gudang Rumah
Sakit

Catatan :
Fungsi dasar ini diadopsi dari Standar Kompetensi Nasional Bidang
Keahlian Farmasi yang dikeluarkan oleh Departemen Pendidikan
Nasional Republik Indonesia tahun 2004.

B. Daftar Unit Kompetensi

NO Kode Unit Judul Unit Kompetensi

1. FAR.FK01.007.01 Menyiapkan dan meracik sediaan farmasi

Menulis etiket dan menempelkannya pada


2. FAR.FK01.008.01
kemasan sediaan farmasi

3. FAR.FK01.009.01 Menulis Copy Resep

Membuat sediaan obat guna


4. FAR.FK01.012.01
keperluan/persediaan di apotik

Menyiapkan keperluan sediaan sederhana non


5. FAR.RS01.008.01
steril di Rumah Sakit

Mencatat kebutuhan sediaan farmasi dan


6. FAR.FK01.001.01
perbekalan kesehatan

Memesan sediaan farmasi dan perbekalan


7. FAR.FK01.002.01
kesehatan

6
NO Kode Unit Judul Unit Kompetensi

Menerima Sediaan Farmasi dan Perbekalan


8. FAR.FK01.003.01
Kesehatan

Menyimpan Sediaan Farmasi Dan Perbekalan


9. FAR.FK.01.004.01
Kesehatan

Melakukan administrasi dokumen-dokumen


10. FAR.FK01.005.01
sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan

Menghitung/kalkulasi biaya obat dan


11. FAR.FK01.006.01
perbekalan kesehatan

Memberikan pelayanan obat bebas, bebas


12. FAR.FK01.011.01
terbatas dan perbekalan kesehatan

Melakukan Pengadaan Sediaan Farmasi dan


13. FAR.FK02.002.01
Perbekalan Kesehatan

Melakukan pencatatan dan dokumentasi


14. FAR.RS01.001.01 perencanaan pengadaan sediaan farmasi dan
perbekalan kesehatan

Melakukan penerimaan sediaan farmasi dan


15. FAR.RS01.004.01
perbekalan kesehatan

Melakukan penyimpanan sediaan farmasi dan


16. FAR.RS01.005.01
perbekalan kesehatan

Mendistribusikan sediaan farmasi dan


17. FAR.RS01.006.01
perbekalan kesehatan dari gudang Rumah Sakit

Melakukan penerimaan sediaan farmasi dan


18. FAR.RS02.003.01
perbekalan kesehatan

Melakukan distribusi sediaan farmasi dan


19. FAR.RS02.005.01
perbekalan kesehatan

20. FAR.FK01.013.01 Berkomunikasi dengan orang lain

7
C. Uraian Unit Kompetensi

KODE UNIT : FAR.FK01.007.01


JUDUL UNIT : Menyiapkan dan meracik sediaan farmasi
DESKRIPSI : Unit kompetensi ini berhubungan dengan
UNIT pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja
yang dibutuhkan dalam menyiapkan dan
meracik sediaan farmasi di bawah
pengawasan apoteker

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan sediaan 1.1. Sediaan farmasi disiapkan sesuai


farmasi. permintaan pasien

1.2. Dicek ketersediaannya

1.3. Dikemas sesuai bentuk


sediaannya

2. Meracik sediaan farmasi 2.1. Sediaan obat diracik sesuai resep


sesuai dengan resep dokter
dokter. 2.2. Bahan obat dihitung sesuai resep
dokter

2.3. Bahan obat ditimbang/diukur


volumenya menggunakan
peralatan sesuai perhitungan

2.4. Bahan obat dicampur sesuai


persyaratan

2.5. Sediaan obat dikemas sesuai


bentuk sediaannya.

2.6. Sediaan obat dikemas dalam


wadah yang sesuai.

8
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini dilakukan secara perorangan menurut prosedur
operasional standar di tempat pelayanan farmasi komunitas.
1.2 Pelaksanaan pekerjaan meliputi menyiapkan dan meracik sediaan
farmasi menggunakan peralatan yang memenuhi ketentuan
dibawah pengawasan apoteker.
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Peralatan standar harus tersedia seperti timbangan kasar,
timbangan halus, mortir dan stamfer, gelas ukur, gelas piala, gelas
erlemeyer yang memenuhi persyaratan.
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Perlengkapan harus tersedia seperti resep dokter, perkamen,
bahan obat, bahan pengemas primer dan sekunder yang memenuhi
persyaratan.
3. Peraturan yang diperlukan
3.1 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 80 Tahun
2016 tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Asisten Tenaga Kesehatan.
3.2 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 73 Tahun
2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Apotek.
3.3 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2017
tentang Apotek.
4. Norma dan standar
4.1 Norma
4.1.1 Kode Etik PAFI sebagaimana dimaksud dalam Keputusan
Menteri Kesehatan Nomor 573/Menkes/SK/VI/2008 Tanggal 30
Juni 2008 tentang Standar Profesi Asisten Apoteker.
4.2 Standar
4.2.1 Standar Prosedur Operasional tentang Peracikan Obat.

9
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi pada unit ini dapat dilakukan di
tempat kerja atau pada tempat yang disimulasikan serta dapat
diterapkan secara individu atau perorangan.
1.2 Peserta/asesi harus dilengkapi dengan peralatan/perlengkapan,
dokumen, bahan serta fasilitas asesmen yang dibutuhkan serta
dilakukan pada tempat kerja/TUK yang aman.
1.3 Perencanaan dan proses asesmen ditetapkan dan disepakati
bersama dengan mempertimbangkan aspek-aspek tujuan dan
konteks asesmen, ruang lingkup, kompetensi, persyaratan
peserta, sumber daya asesmen, tempat asesmen serta jadwal
asesmen.
1.4 Metode asesmen yang dapat diterapkan meliputi kombinasi
metode tes lisan, tes tertulis, observasi - tempat
kerja/demonstrasi/simulasi, verifikasi bukti/portofolio dan
wawancara serta metode lain yang relevan.
2. Persyaratan kompetensi
2.1 FAR.FK01.006.01: Menghitung/kalkulasi biaya obat dan
perbekalan kesehatan.
3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Teknis meracik sediaan farmasi dengan memperhatikan sifat
dari masing-masing bahan
3.1.2 Fungsi dan penggunaan semua peralatan yang dipergunakan
untuk meracik sediaan farmasi
3.1.3 Sifat fisika dan kimia obat.
3.1.4 Cara mengemas sediaan obat
3.2 Keterampilan
3.2.1 Menggunakan komputer
3.2.2 Membaca resep
3.2.3 Tehnik pencampuran obat
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1 Teliti

10
4.2 Disiplin
4.3 Mandiri
4.4 Tanggung jawab
5. Aspek kritis
5.1 Kesalahan dalam menyiapkan bahan/obat yang akan diracik
5.2 Kesalahan dalam penimbangan
5.3 Kesalahan dalam mengemas

11
KODE UNIT : FAR.FK01.008.01
JUDUL UNIT : Menulis etiket dan menempelkannya pada
kemasan sediaan farmasi
DESKRIPSI : Unit ini berkaitan dengan pekerjaan menulis etiket,
UNIT menempelkan pada kemasan obat serta memberikan
label yang sesuai, dibawah pengawasan apoteker

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menulis etiket. 1.1. Etiket ditulis sesuai resep dokter

1.2. Etiket dipilih sesuai


pengelompokkan obat (obat
luar/dalam) dan besar kemasan

1.3. Label dipilih sesuai kebutuhan

2. Menempelkan etiket dan 2.1. Etiket ditempelkan pada kemasan


label sesuai ketentuan

2.2. Label ditempelkan pada kemasan


sesuai ketentuan

3. Melakukan pengecekan 3.1. Kebenaran/ kesesuaian etiket dan


etiket dan label label diperiksa sesuai resep dokter

3.2. Dilaporkan dan disahkan dengan


tanda tangan oleh apoteker

BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi dilakukan secara perorangan menurut prosedur
operasional standar di tempat pelayanan farmasi komunitas

12
1.2 Pelaksanaan pekerjaan meliputi menulis etiket, menempelkan pada
kemasan obat, memberikan label serta pelaporan dan pengesahan
kesesuaian etiket dibawah pengawasan apoteker
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Peralatan standar harus tersedia seperti gunting dan lem
kertas
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Perlengkapan harus tersedia seperti resep dokter, Etiket
dalam berbagai ukuran, untuk obat dalam maupun obat luar,
Label-label yang diperlukan
3. Peraturan yang diperlukan
3.1Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 80 Tahun
2016 tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Asisten Tenaga Kesehatan.
3.2 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 73 Tahun
2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Apotek
3.3 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2017
tentang Apotek
4. Norma dan standar
4.1 Norma
4.1.1 Kode Etik PAFI sebagaimana dimaksud dalam Keputusan
Menteri Kesehatan Nomor 573/Menkes/SK/VI/2008 Tanggal 30
Juni 2008 tentang Standar Profesi Asisten Apoteker.
4.2 Standar
4.2.1 Standar Prosedur Operasional tentang Peracikan Obat

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi pada unit ini dapat dilakukan di
tempat kerja atau pada tempat yang disimulasikan serta dapat
diterapkan secara individu atau perorangan
1.2 Peserta/asesi harus dilengkapi dengan peralatan/perlengkapan,
dokumen, bahan serta fasilitas asesmen yang dibutuhkan serta
dilakukan pada tempat kerja/TUK yang aman

13
1.3 Perencanaan dan proses asesmen ditetapkan dan disepakati
bersama dengan mempertimbangkan aspek-aspek tujuan dan
konteks asesmen, ruang lingkup, kompetensi, persyaratan
peserta, sumber daya asesmen, tempat asesmen serta jadwal
asesmen.
1.4 Metode asesmen yang dapat diterapkan meliputi kombinasi
metode tes lisan, tes tertulis, observasi - tempat
kerja/demonstrasi/simulasi, verifikasi bukti/portofolio dan
wawancara serta metode lain yang relevan
1. Persyaratan kompetensi
2.1 FAR.FK.01.007.01: Menyiapkan dan meracik sediaan farmasi
3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Membaca resep
3.1.2 Bahasa latin yang biasa digunakan dalam resep
3.2 Keterampilan
3.2.1 Menulis dengan rapi dan jelas
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1 Teliti
4.2 Disiplin
4.3 Mandiri
4.4 Tanggung jawab
5. Aspek kritis
5.1 Kesalahan menulis etiket resep dokter (nama pasien, aturan pakai)
5.2 Kesalahan menempelkan etiket pada kemasan obat
5.3 Kesalahan dalam menempelkan label pada kemasan obat

14
KODE UNIT : FAR.FK01.009.01
JUDUL UNIT : Menulis Copy Resep
DESKRIPSI : Unit ini berkaitan dengan kemampuan menulis copy
UNIT resep dari dokter, di bawah pengawasan apoteker

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menulis copy resep. 1.1. Copy resep ditulis sesuai resep


dokter

1.2. Diteliti apakah resep dokter


diperlukan copy resep

1.3. Ditulis pada blanko copy resep atau


dibelakang tanda pembayaran yang
sah (kuitansi)

2. Memaraf copy resep 2.1. Copy resep diparaf sesuai ketentuan

2.2. Copy resep diperiksa dan


ditandatangani sebagai pengesahan
oleh apoteker

BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi dilakukan secara perorangan menurut prosedur
operasional standar di tempat pelayanan farmasi komunitas
1.2. Pelaksanaan pekerjaan meliputi menulis copy resep, memaraf
blanko copy resep, melapor kepada apoteker dan meminta tanda
tangan sebagai pengesahan apoteker dalam blanko copy resep
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Peralatan standar harus tersedia seperti gunting dan lem
kertas
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Perlengkapan harus tersedia seperti resep dokter, blanko
copy resep dan lembar tanda pembayaran yang syah
3. Peraturan yang diperlukan

15
3.1Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 80 Tahun
2016 tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Asisten Tenaga Kesehatan.
3.2 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 73 Tahun
2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Apotek
3.3 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2017
tentang Apotek
4. Norma dan standar
4.1 Norma
4.1.1 Kode Etik PAFI sebagaimana dimaksud dalam Keputusan
Menteri Kesehatan Nomor 573/Menkes/SK/VI/2008 Tanggal 30
Juni 2008 tentang Standar Profesi Asisten Apoteker.
4.2 Standar
4.2.1 Standar Prosedur Operasional tentang Peracikan Obat

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi pada unit ini dapat dilakukan di
tempat kerja atau pada tempat yang disimulasikan serta dapat
diterapkan secara individu atau perorangan
1.2 Peserta/asesi harus dilengkapi dengan peralatan/perlengkapan,
dokumen, bahan serta fasilitas asesmen yang dibutuhkan serta
dilakukan pada tempat kerja/TUK yang aman
1.3 Perencanaan dan proses asesmen ditetapkan dan disepakati
bersama dengan mempertimbangkan aspek-aspek tujuan dan
konteks asesmen, ruang lingkup, kompetensi, persyaratan
peserta, sumber daya asesmen, tempat asesmen serta jadwal
asesmen.
1.4 Metode asesmen yang dapat diterapkan meliputi kombinasi
metode tes lisan, tes tertulis, observasi - tempat
kerja/demonstrasi/simulasi, verifikasi bukti/portofolio dan
wawancara serta metode lain yang relevan

2. Persyaratan kompetensi
2.1 FAR.FK.01.007.01: Menyiapkan dan meracik sediaan farmasi

16
3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Membaca resep
3.1.2 Bahasa latin yang biasa digunakan dalam resep
3.1.3 Pengetahuan tentang sediaan farmasi
3.2 Keterampilan
3.2.1 Menulis dengan rapi dan jelas
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.5 Teliti
4.6 Disiplin
4.7 Mandiri
4.8 Tanggung jawab
5. Aspek kritis
5.4 Kesalahan penulisan copy resep
5.5 Kesalahan dalam hal copy resep tidak ditandatangani sebagai
pengesahan oleh apoteker
5.6 Kesalahan membaca resep

KODE UNIT : FAR.FK01.012.01


JUDUL UNIT : Membuat sediaan obat guna keperluan

17
/persediaan di apotik
DESKRIPSI : Unit kompetensi ini berkaitan dengan kemampuan
UNIT membuat sediaan obat guna keperluan apotik di
bawah pengawasan apoteker

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Pencatatan sediaan obat 1.1. Sediaan obat yang akan dibuat


yang akan dibuat. diinventaris sesuai Standar
Prosedur Operasional

1.2. dicatat

1.3. Direncanakan

2. Penyiapan bahan obat 2.1. Bahan obat, perlengkapan dan


kemasan/wadah dan peralatan yang dibutuhkan untuk
etiket pembuatan sediaan obat disiapkan
sesuai rencana

2.2. Bahan obat yang diperlukan,


dihitung sesuai kebutuhan

2.3. Bahan obat yang diperlukan,


disiapkan sesuai kebutuhan

2.2. Wadah/kemasan disiapkan sesuai


sediaan obat

2.3. Etiket disiapkan sesuai sediaan


obat

3. Pembuatan sediaan obat 3.1. Sediaan obat dibuat sesuai dengan


Standar Prosedur Operasional

3.2. Dimasukan kedalam wadah yang


sesuai

3.3. Diberi etiket yang sesuai

BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel

18
1.1 Unit kompetensi dilakukan secara perorangan menurut prosedur
operasional standar di tempat pelayanan farmasi komunitas
1.2 Pelaksanaan pekerjaan meliputi merencanakan, menyiapkan,
meracik, mengemas sediaan farmasi serta memberikan etiket dan
label menurut prosedur operasional standar dibawah pengawasan
apoteker
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Peralatan standar harus tersedia seperti timbangan kasar,
timbangan halus, mortir dan stamfer, gelas ukur, gelas piala,
gelas erlemeyer yang memenuhi persyaratan
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Perlengkapan harus tersedia seperti resep standar sediaan
obat, wadah/pengemas, etiket dalam berbagai ukuran,
untuk obat dalam maupun obat luar dan Label-label yang
diperlukan
3. Peraturan yang diperlukan
3.1Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 80 Tahun
2016 tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Asisten Tenaga Kesehatan.
3.2 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 73 Tahun
2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Apotek
3.3 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2017
tentang Apotek
4. Norma dan standar
4.1 Norma
4.1.1 Kode Etik PAFI sebagaimana dimaksud dalam Keputusan
Menteri Kesehatan Nomor 573/Menkes/SK/VI/2008 Tanggal 30
Juni 2008 tentang Standar Profesi Asisten Apoteker.
4.2 Standar
4.2.1 Standar Prosedur Operasional tentang Peracikan Obat

PANDUAN PENILAIAN

19
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi pada unit ini dapat dilakukan di
tempat kerja atau pada tempat yang disimulasikan serta dapat
diterapkan secara individu atau perorangan
1.2 Peserta/asesi harus dilengkapi dengan peralatan/perlengkapan,
dokumen, bahan serta fasilitas asesmen yang dibutuhkan serta
dilakukan pada tempat kerja/TUK yang aman
1.3 Perencanaan dan proses asesmen ditetapkan dan disepakati
bersama dengan mempertimbangkan aspek-aspek tujuan dan
konteks asesmen, ruang lingkup, kompetensi, persyaratan
peserta, sumber daya asesmen, tempat asesmen serta jadwal
asesmen.
1.4 Metode asesmen yang dapat diterapkan meliputi kombinasi
metode tes lisan, tes tertulis, observasi - tempat
kerja/demonstrasi/simulasi, verifikasi bukti/portofolio dan
wawancara serta metode lain yang relevan
1. Persyaratan kompetensi
2.2 FAR.FK.01.007.01: Menyiapkan dan meracik sediaan farmasi
2.3 FAR.FK.01.008.01: Menulis etiket dan menempelkan pada
kemasan sediaan farmasi
2.4 FAR.FK.01.001.01: Mencatat kebutuhan sediaan farmasi dan
perbekalan kesehatan
2. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
3.2 Pengetahuan
3.2.4 Teknis meracik sediaan farmasi dengan memperhatikan sifat
dari masing-masing bahan
3.2.5 Fungsi dan penggunaan semua peralatan yang dipergunakan
untuk meracik sediaan farmasi
3.2.6 Sifat fisika dan kimia obat
3.2.7 Cara mengemas sediaan obat
3.3 Keterampilan
3.3.1 Menggunakan komputer
3.3.2 Tehnik pencampuran obat

20
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1 Teliti
4.2 Disiplin
4.3 Mandiri
4.4 Tanggung jawab
5. Aspek kritis
5.1 Kesalahan dalam pengambilan penghitungan dan pengukuran
bahan obat
5.2 Kesalahan dalam menulis dan menempel etiket
5.3 Kesalahan dalam memberikan label

21
KODE UNIT : FAR.RS01.008.01
JUDUL UNIT : Menyiapkan Keperluan Sediaan Non Steril di
Rumah Sakit Sederhana
DESKRIPSI : Unit kompetensi ini berhubungan dengan
UNIT pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam dispensing obat non steril atas
permintaan dokter pada Apoteker.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan bahan 1.1. Bahan obat/obat disiapkan sesuai


obat/obat permintaan dokter

1.2. dicek ketersediaannya


1.3. Disiapkan sesuai kekuatannya.
2. Menyiapkan pengemas 2.1. Pengemas disiapkan sesuai dengan
bentuk sediaan.
2.2. Etiket/label disiapkan sesuai
bentuk sediaan.

3. Membantu pelaksanaan 3.1. Pencampuran bahan dilaksanakan


dispensing sesuai persetujuan apoteker
3.2 Peralatan disiapkan sesuai bentuk
sediaan.

3.3. Bahan dicampur sesuai ketentuan

3.4. Obat jadi dikemas sesuai ketentuan


4. Melakukan pencatatan 4.1 Kartu stok diisi sesuai jumlah
pada kartu stok bahan obat/obat yang digunakan.
4.2 Kartu stok disimpan sesuai
ketentuan.

BATASAN VARIABEL

22
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk proses penyelesaian dispensing
obat untuk keperluan individu/unit dose di Rumah Sakit dibawah
pengawasan Apoteker.
1.2 Pekerjaan ini dilakukan secara individual di Instalasi Farmasi.
1.3 Unit ini meliputi keterampilan menggunakan alat-alat untuk
dispensing sederhana. Pelaksanaan mencampur bahan obat/obat
yang sudah ditentukan oleh Apoteker, baik jenis dan jumlahnya
hingga dihasilkan sediaan yang homogen, atau melarutkan bahan
yang jumlahnya sudah ditetapkan oleh Apoteker.
1.4 Seluruh kegiatan dilakukan sesuai standar prosedur operasional
yang berlaku di Rumah Sakit.
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Peralatan standar harus tersedia seperti timbangan kasar,
timbangan halus, mortir dan stamfer, gelas ukur, gelas piala,
gelas erlemeyer yang memenuhi persyaratan
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Perlengkapan yang harus tersedia seperti : perkamen, bahan
obat, bahan pengemas primer dan sekunder yang memenuhi
persyaratan
3. Peraturan yang diperlukan
3.1 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 80 Tahun
2016 tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Asisten Tenaga Kesehatan.
3.2 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 72 Tahun
2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Rumah Sakit
3.3 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
2017 tentang Apotek
4. Norma dan standar
4.1 Norma dan standar
4.1 Norma
4.1.1 Kode Etik PAFI sebagaimana dimaksud dalam Keputusan
Menteri Kesehatan Nomor 573/Menkes/SK/VI/2008 Tanggal
30 Juni 2008 tentang Standar Profesi Asisten Apoteker.

23
4.2 Standar
4.2.1 Standar Prosedur Operasional Pembuatan sediaan/ dispensing
di RumahSakit
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi pada unit ini dapat dilakukan di
tempat kerja atau pada tempat yang disimulasikan serta dapat
diterapkan secara individu atau perorangan
1.2 Peserta/asesi harus dilengkapi dengan peralatan/perlengkapan,
dokumen, bahan serta fasilitas asesmen yang dibutuhkan serta
dilakukan pada tempat kerja/TUK yang aman
1.3 Perencanaan dan proses asesmen ditetapkan dan disepakati
bersama dengan mempertimbangkan aspek-aspek tujuan dan
kontek sasesmen, ruang lingkup, kompetensi, persyaratan
peserta, tempat asesmen serta jadwal asesmen.
1.4 Metode asesmen yang dapat diterapkan meliputi kombinasi
metode tes lisan, tes tertulis, observasi – tempat
kerja/demonstrasi/simulasi, verifikasi bukti/portofolio dan
wawancara serta metode lain yang relevan
2. Persyaratankompetensi
2.1 FAR.FK01.006.01: Menghitung/kalkulasi biaya obat dan
perbekalan kesehatan
3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Teknis pencampuran sediaan farmasi
3.1.2 Fungsi dan penggunaan semua peralatan yang
dipergunakan untuk meracik sediaan farmasi
3.1.3 Sifat fisika dan kimia obat
3.1.4 Cara mengemas sediaan obat
3.1.5 Spesialite obat
3.2 Keterampilan
3.2.1 Penggunaan komputer
3.2.2 Membaca resep
3.2.3 Teknik pencampuran obat

24
4. Sikapkerja yang diperlukan
4.1 Teliti
4.2 Disiplin
4.3 Mandiri
4.4 Tanggung jawab
5. Aspek kritis
5.1 Kesalahan dalam menyiapkan bahan/obat yang akan diracik
5.2 Kesalahan dalam menimbang
5.3 Kesalahan dalam mengemas
5.4 Ketelitian dalam menganalisis penginputan kartustok

25
KODE UNIT : FAR.FK01.001.01
JUDUL UNIT : Mencatat Kebutuhan Sediaan Farmasi dan
Perbekalan Kesehatan
DESKRIPSI : Unit kompetensi ini berhubungan dengan
UNIT pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam memeriksa persediaan sediaan
farmasi dan perbekalan kesehatan serta melakukan
pencatatannya.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Memeriksa persediaan 1.1. Persediaan sediaan farmasi dan


sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan diperiksa
perbekalan kesehatan sesuai Standar Prosedur
Operasional

1.2. Kesesuaian jumlah barang dengan


kartu stok diperiksa ketepatannya
1.3. Kebutuhan pembelian dicatat dalam
buku defekta.
1.4. Jumlah dan jenis barang yang
dipesan dihitung.
2. Memeriksa persediaan 2.1. Persediaan sediaan farmasi dan
sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan yang
perbekalan kesehatan mendekati waktu kadaluarsa
yang mendekati waktu diperiksa sesuai Standar Prosedur
kadaluarsa Operasional
2.2. Kartu stok / buku kontrol
kadaluarsa obat dibaca.

2.3 Jenis dan jumlah barang yang


mendekati waktu kadaluarsa
dicatat.

26
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku dalam pencatatan (pada buku defekta)
sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan yang dibutuhkan guna
melengkapi persediaan dan kelancaran distribusi.
1.2 Pekerjaan ini dilakukan secara individual, di tempat pelayanan
farmasi komunitas.
1.3 Unit ini meliputi keterampilan mencatat dan ketelitian memeriksa
tanggal kadaluarsa sediaan farmasi.
1.4 Seluruh kegiatan dilakukan sesuai standar prosedur operasional
yang berlaku.
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Alat Tulis Kantor
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Kartu Stok
2.2.2 Buku Defekta
2.2.3 Buku Kadaluarsa
3. Peraturan yang diperlukan
3.1 Peraturan Menteri Kesehatan No 80 tahun 2016 tentang
Penyelenggaraan Pekerjaan Asisten Tenaga Kesehatan
3.2 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
2017 tentang Apotek
3.3 Peraturan Menteri Kesehatan No 73 tahun 2017 tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di Apotek
4. Norma dan standar
4.1 Norma
4.1.1 Kode Etik PAFI sebagaimana dimaksud dalam Keputusan
Menteri Kesehatan Nomor 573/Menkes/SK/VI/2008 Tanggal 30
Juni 2008 tentang Standar Profesi Asisten Apoteker.
4.2 Standar
4.2.1 Standar Prosedur Operasional tentang Pencatatan Kebutuhan
Sediaan dan Perbekalan Kesehatan.

27
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi pada unit ini dapat dilakukan di
tempat kerja atau pada tempat yang disimulasikan serta dapat
diterapkan secara individu atau perorangan.
1.2 Peserta/asesi harus dilengkapi dengan peralatan/perlengkapan,
dokumen, bahan serta fasilitas asesmen yang dibutuhkan serta
dilakukan pada tempat kerja/TUK yang aman.
1.3 Perencanaan dan proses asesmen ditetapkan dan disepakati
bersama dengan mempertimbangkan aspek-aspek tujuan dan
konteks asesmen, ruang lingkup, kompetensi, persyaratan
peserta, sumber daya asesmen, tempat asesmen serta jadwal
asesmen.
1.4 Metode asesmen yang dapat diterapkan meliputi kombinasi
metode tes lisan, tes tertulis, observasi - tempat
kerja/demonstrasi/simulasi, verifikasi bukti/portofolio dan
wawancara serta metode lain yang relevan.
2. Persyaratankompetensi
2.1 FAR.FK01.004.01: Menyimpan sediaan farmasi dan perbekalan
kesehatan
3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan
3.1.2 Peraturan perundang-undangan terkait
3.1.3 Pengelolaan perbekalan farmasi
3.1.4 Spesialite obat
3.3 Keterampilan
3.3.1 Penggunaan komputer
3.3.2 Pengelolaan perbekalan farmasi
4. Sikapkerja yang diperlukan
4.1 Teliti
4.2 Disiplin
4.3 Mandiri

28
4.4 Tanggung jawab
5. Aspek kritis
5.1 Kesalahan dalam menghitung dan mencatat jenis dan jumlah
sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan
5.2 Kesalahan dalam mencocokkan jumlah pada kartu stok dengan
keadaan sebenarnya

29
KODE UNIT : FAR.FK01.002.01
JUDUL UNIT : Memesan Sediaan Farmasi dan Perbekalan
Kesehatan
DESKRIPSI : Unit kompetensi ini berhubungan dengan
UNIT pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam pekerjaan memesan sediaan
farmasi dan perbekalan kesehatan kepada Pedagang
Besar Farmasi.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Meneliti kebutuhan 1.1. Kebutuhan sediaan farmasi dan


sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan diteliti sesuai
perbekalan kesehatan Standar Prosedur Operasional.
1.2. Pedagang Besar Farmasi resmi
dipilih sesuai kebutuhan
(ketersediaan barang, diskon,
kemudahan jangka waktu
pembayaran, dan kecepatan antar)
2. Memesan sediaan 2.1. Kebutuhan sediaan farmasi dan
farmasi dan perbekalan perbekalan kesehatan dipesan
kesehatan sesuai kebutuhan
2.2. Pesanan ditulis dalam blanko surat
pesanan rangkap 3 sesuai
kebutuhan
3 Menandatangani surat 3.1. Surat pesanan dilaporkan untuk
pesanan disetujui oleh apoteker
3.2. Surat pesanan ditandatangani
untuk disyahkan oleh apoteker
3.3. Disampaikan kepada PBF yang
sudah dipilih

30
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku dalam pemesanan kebutuhan sediaan
farmasi dan perbekalan kesehatan yang telah disetujui oleh
Apoteker.
1.2 Pekerjaan ini dilakukan secara individual, di tempat pelayanan
farmasi komunitas.
1.3 Unit ini meliputi obat bebas, obat bebas terbatas, obat keras dan
perbekalan kesehatan. Pemesanan dilakukan kepada distributor
/PBF menggunakan surat pesanan yang berlaku di tempat kerja.
1.4 Seluruh kegiatan dilakukan sesuai standar prosedur operasional
yang berlaku.
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Alat Tulis Kantor
2.1.2 Stempel Apotek
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Blanko Surat Pesanan
2.2.2 Buku Defekta
3. Peraturan yang diperlukan
3.1 Peraturan Menteri Kesehatan No 80 tahun 2016 tentang
Penyelenggaraan Pekerjaan Asisten Tenaga Kesehatan
3.2 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
2017 tentang Apotek
3.3 Peraturan Menteri Kesehatan No 73 tahun 2017 tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di Apotek
4. Norma dan standar
4.1 Norma
4.1.1 Kode Etik PAFI sebagaimana dimaksud dalam Keputusan
Menteri Kesehatan Nomor 573/Menkes/SK/VI/2008 Tanggal 30
Juni 2008 tentang Standar Profesi Asisten Apoteker.
4.2 Standar
4.2.1 Standar Prosedur Operasional tentang Pemesanan Sediaan
farmasi dan Perbekalan Kesehatan.

31
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi pada unit ini dapat dilakukan di
tempat kerja atau pada tempat yang disimulasikan serta dapat
diterapkan secara individu atau perorangan.
1.2 Peserta/asesi harus dilengkapi dengan peralatan/perlengkapan,
dokumen, bahan serta fasilitas asesmen yang dibutuhkan serta
dilakukan pada tempat kerja/TUK yang aman.
1.3 Perencanaan dan proses asesmen ditetapkan dan disepakati
bersama dengan mempertimbangkan aspek-aspek tujuan dan
konteks asesmen, ruang lingkup, kompetensi, persyaratan
peserta, sumber daya asesmen, tempat asesmen serta jadwal
asesmen.
1.4 Metode asesmen yang dapat diterapkan meliputi kombinasi
metode tes lisan, tes tertulis, observasi - tempat
kerja/demonstrasi/simulasi, verifikasi bukti/portofolio dan
wawancara serta metode lain yang relevan.
2. Persyaratankompetensi
2.1 FAR.FK01.001.01: Mencatat kebutuhan sediaan farmasi dan
perbekalan kesehatan
2.2 FAR.FK01.002.01: Memesan sediaan farmasi dan perbekalan
kesehatan
3. Pengetahuan dan keterampilanyang diperlukan
3.2 Pengetahuan
3.2.1 Sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan
3.2.2 Peraturan perundang-undangan terkait
3.2.3 Pengelolaan perbekalan farmasi
3.2.4 Spesialite obat
3.4 Keterampilan
3.4.1 Penggunaan komputer
3.4.2 Pengelolaan perbekalan farmasi
3.4.3 Komunikasi
4. Sikapkerja yang diperlukan
4.1 Teliti

32
4.2 Disiplin
4.3 Mandiri
4.4 Tanggungjawab
5. Aspek kritis
5.1 Kesalahan dalam menulis surat pesanan dan memeriksa
legalitasnya
5.2 Kesalahan dalam pemilihan PBF resmi

KODE UNIT : FAR.FK01.003.01


JUDUL UNIT : Menerima Sediaan Farmasi dan Perbekalan
Kesehatan
DESKRIPSI : Unit kompetensi ini berhubungan dengan

33
UNIT pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam menerima dan memeriksa
sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan sesuai
pesanan (kecuali narkotika dan psikotropika).

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menerima sediaan 1.1. Sediaan farmasi dan perbekalan


farmasi dan perbekalan kesehatan diterima sesuai Standar
kesehatan sesuai Operasional Prosedur
pesanan 1.2. Dokumen penerimaan barang
dicocokkan dengan surat pesanan.
1.3. Jumlah dan jenis barang
dicocokkan dengan dokumen yang
menyertainya
1.4. Dokumen pengiriman barang dari
PBF disahkan dengan stempel
2. Memeriksa sediaan 2.1. Sediaan farmasi dan perbekalan
farmasi dan perbekalan kesehatan diperiksa keadaan
kesehatan fisiknya
2.2. Tanggal kadaluarsa diperhitungkan
dengan kemungkinan masa habis
sediaan farmasi dan perbekalan
kesehatan
3 Membuat bukti 3.1. Bukti penerimaan disahkan sesuai
penerimaan sesuai peraturan perundang-undangan
ketentuan
3.2. Surat pesanan ditandatangani
untuk disahkan oleh apoteker
3.3. Barang yang diterima dicatat di
administrasi penerimaan barang

BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel

34
1.1 Unit kompetensi ini berlaku dalam menerima sediaan farmasi dan
perbekalan kesehatan di tempat pelayanan farmasi komunitas.
1.2 Pekerjaan ini dilakukansecara individual.
1.3 Unit ini meliputi meliputi obat bebas, bebas terbatas, obat keras
dan perbekalan kesehatan. Semua sediaan farmasi dan perbekalan
kesehatan yang diterima dicocokkan dengan surat pesanan (jenis
dan jumlahnya), faktur pembelian serta tanggal kadaluarsa.
1.4 Seluruh kegiatan dilakukan sesuai standar prosedur operasional
yang berlaku.
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Alat Tulis Kantor
2.1.2 Stempel Apotek
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Surat Pesanan
2.2.2 Faktur
2.2.3 Sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan
3. Peraturan yang diperlukan
3.1 Peraturan Menteri Kesehatan No 80 tahun 2016 tentang
Penyelenggaraan Pekerjaan Asisten Tenaga Kesehatan
3.2 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
2017 tentang Apotek
3.3 Peraturan Menteri Kesehatan No 73 tahun 2017 tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di Apotek
4. Norma
4.1.1 Kode Etik PAFI sebagaimana dimaksud dalam Keputusan
Menteri Kesehatan Nomor 573/Menkes/SK/VI/2008 Tanggal 30
Juni 2008 tentang Standar Profesi Asisten Apoteker.
4.2 Standar
4.2.1 Standar Prosedur Operasional tentang Pemesanan Sediaan
farmasi dan Perbekalan Kesehatan.
PANDUAN PENILAIAN

35
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi pada unit ini dapat dilakukan di
tempat kerja atau pada tempat yang disimulasikan serta dapat
diterapkan secara individu atau perorangan.
1.2 Peserta/asesi harus dilengkapi dengan peralatan/perlengkapan,
dokumen, bahan serta fasilitas asesmen yang dibutuhkan serta
dilakukan pada tempat kerja/TUK yang aman.
1.3 Perencanaan dan proses asesmen ditetapkan dan disepakati
bersama dengan mempertimbangkan aspek-aspek tujuan dan
konteks asesmen, ruang lingkup, kompetensi, persyaratan
peserta, sumber daya asesmen, tempat asesmen serta jadwal
asesmen.
1.4 Metode asesmen yang dapat diterapkan meliputi kombinasi
metode tes lisan, tes tertulis, observasi - tempat
kerja/demonstrasi/simulasi, verifikasi bukti/portofolio dan
wawancara serta metode lain yang relevan.
2. Persyaratankompetensi
2.1 FAR.FK01.001.01: Mencatat Kebutuhan Sediaan Farmasi dan
Perbekalan Kesehatan
2.2 FAR.FK01.002.01: Memesan Kebutuhan Sediaan Farmasi dan
Perbekalan Kesehatan
3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan
3.1.2 Peraturan perundang-undangan terkait
3.1.3 Pengelolaan perbekalan farmasi
3.1.4 Spesialite obat
3.2 Keterampilan
3.2.1 Penggunaan komputer
3.2.2 Pengelolaan perbekalan farmasi
3.2.3 Komunikasi
4. Sikapkerja yang diperlukan
4.1 Teliti
4.2 Disiplin

36
4.3 Mandiri
4.4 Tanggung jawab
5. Aspek kritis
5.1 Kesalahan dalam memeriksa kesesuaian jumlah dan jenis barang
pada surat pesanan dengan faktur yang diterima
5.2 Kesalahan mencocokkan jumlah dan jenis barang dengan faktur
5.3 Kesalahan membaca tanggal kadaluarsa

KODE UNIT : FAR.FK01.004.01

37
JUDUL UNIT : Menyimpan Sediaan Farmasi dan Perbekalan
Kesehatan
DESKRIPSI : Unit Kompetensi ini berkaitan dengan kemampuan
UNIT menata sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyimpan sediaan 1.1. Sediaan farmasi dan perbekalan


farmasi dan perbekalan kesehatan disimpan sesuai
kesehatan sesuai dengan golongan obat bebas, obat bebas
golongannya terbatas, obat keras, psikotropika
1.2. Tiap-tiap golongan disusun secara
alfabetis

1.3. Disimpan sesuai dengan sistem


yang dipilih (FIFO, FEFO)

3. Menyimpan sediaan 2.1. Sediaan farmasi dan perbekalan


farmasi dan perbekalan kesehatan disimpan sesuai bentuk
kesehatan sesuai bentuk sediaannya (larutan, injeksi, topikal,
sediaanya tetes mata, tetes hidung,
tablet/kapsul) sesuai Standar
Prosedur Operasional

2.2. Ditempatkan secara alphabetis

2.2. Disusun sesuai dengan sistem yang


dipilih (FIFO, FEFO)

4. Menyimpan sediaan 3.1. Sediaan farmasi dan perbekalan


farmasi dan perbekalan kesehatan disimpan sesuai sifat
kesehatan sesuai sifat fisika dan kimianya sesuai Standar
fisika dan kimianya Prosedur Operasional

3.2. Ditempatkan sesuai sifat fisika-


kimianya (temperatur, terlindung
cahaya, tertutup rapat, bahan
mudah terbakar)

38
BATASAN VARIABEL

1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini dilakukan secara perorangan menurut prosedur
operasional standar di tempat pelayanan farmasi komunitas.
1.2 Pelaksanaan pekerjaan meliputi menyimpan dan mengamankan
sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan sesuai dengan sistem
penyimpanan yang telah ditentukan di bawah pengawasan apoteker.
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Alat tulis kantor
2.1.2 Perangkat komputer
2.1.3 Ruang penyimpanan sediaan farmasi dan perbekalan
kesehatan
2.1.4 Rak penyimpanan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan
2.2.2 Kartu stok

3. Peraturan yang diperlukan


3.1 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 80 Tahun 2016 tentang
Asisten Tenaga Kesehatan
3.2 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 73 Tahun 2016 tentang
Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek
3.3 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 tahun 2017 tentang Apotek
4 Norma dan standar
4.1 Norma
4.1.1 Kode etik PAFI sebagaimana dimaksud dalam Keputusan
Menteri Kesehatan Nomor 573/Menkes/SK/VI/2008 Tanggal 30
Juni 2008 tentang Standar Profesi Asisten Apoteker
4.2 Standar
4.2.1 Standar Prosedur Operasional tentang Penyimpanan Barang
yang Berlaku di Tempat Kerja
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian

39
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi pada unit ini dapat dilakukan di
tempat kerja atau pada tempat yang disimulasikan serta dapat
diterapkan secara individu atau perorangan.
1.2 Peserta/asesi harus dilengkapi dengan peralatan/perlengkapan,
dokumen, bahan serta fasilitas asesmen yang dibutuhkan serta
dilakukan pada tempat kerja/TUK yang aman.
1.3 Perencanaan dan proses asesmen ditetapkan dan disepakati
bersama dengan mempertimbangkan aspek-aspek tujuan dan
konteks asesmen, ruang lingkup, kompetensi, persyartan peserta,
sumber daya asesmen, tempat asesmen, serta jadwal asesmen.
1.4 Metode asesmen yang dapat diterapkan meliputi kombinasi metode
tes lisan, tes tertulis, observasi-tempat kerja/demonstrasi/simulasi,
verifikasi bukti/portofolio dan wawancara serta metode lain yang
relevan.
2. Persyaratan kompetensi
2.1 FAR.FK.01.001.01 : Mencatat kebutuhan sediaan farmasi dan
perbekalan kesehatan
2.2 FAR.FK.01.003.01 : Menerima sediaan farmasi dan perbekalan
kesehatan
3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Penggolongan bentuk sediaan farmasi dan perbekalan
kesehatan
3.1.2 Bentuk sediaan dan jenis sediaan farmasi dan perbekalan
kesehatan
3.1.3 Sifat fisika-kimia sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan
3.1.4 Waktu kadaluarsa sediaan farmasi dan perbekalan
kesehatan
3.1.5 Persyaratan ruang/ tempat penyimpanan
3.2 Keterampilan
3.2.1 Menggunakan komputer
3.2.2 Menyimpan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan dengan
benar dan rapi
4. Sikap kerja yang diperlukan

40
4.1 Teliti
4.2 Disiplin
4.3 Mandiri
4.4 Tanggung jawab
5. Aspek kritis
5.1 Kesalahan dalam penataan
5.2 Ruang/ tempat penyimpanan tidak memenuhi syarat
5.3 Kesalahan membaca tanggal kadaluarsa dan syarat penyimpanan

KODE UNIT : FAR.FK01.005.01

41
JUDUL UNIT : Melakukan Administrasi Dokumen-dokumen
Sediaan Farmasi dan Perbekalan Kesehatan
DESKRIPSI : Unit Kompetensi ini berkaitan dengan pekerjaan
UNIT menyimpan resep, faktur pembelian, dan mencatat
pemasukan/pengeluaran sediaan farmasi dan
perbekalan kesehatan

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyimpan faktur 1.1 Faktur pembelian dan resep


pembelian dan resep dikelompokkan sesuai Standar
Prosedur Operasional
1.2. Disimpan pada tempat yang sudah
ditentukan
2. Menyiapkan, mengisi dan 2.1. Kartu stok diisi sesuai Standar
menyimpan kartu stok Prosedur Operasional

2.2. Disiapkan sesuai nama tiap sediaan


(berisi nama sediaan, satuan, nama
distributor, jumlah masuk, jumlah
keluar, batas daluarsa dan paraf)
2.3. Penerimaan dan pengeluaran
sediaan farmasi dicatat pada kartu
stok
2.3 Disimpan pada tempat yang telah
ditentukan

BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini dilakukan secara perorangan menurut
prosedur operasional standar di tempat pelayanan farmasi
komunitas.

42
1.2 Pelaksanaan kegiatan meliputi pengarsipan dokumen-dokumen
menurut standar prosedur operasional yang berlaku di bawah
pengawasan apoteker.
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Folder arsip dokumen faktur pembelian, resep dan kartu stok
2.1.2 Alat tulis kantor
2.1.3 Lemari penyimpanan folder arsip dokumen faktur pembelian,
resep dan kartu stok
2.1.4 Perangkat komputer
2.2 Perlengkapan
2.1.1 Resep dokter
2.1.2 Faktur pembelian
2.1.3 Kartu stok
2.1.4 Buku pencatatan pembelian barang
3. Peraturan yang diperlukan
3.1 Peraturan Menteri Kesehatan No 80 tahun 2016 tentang Asisten
Tenaga Kesehatan
3.2 Peraturan Menteri Kesehatan No 73 tahun 2017 tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di apotek
3.3 Peraturan Menteri Kesehatan No 9 tahun 2017 tentang Apotek
4. Norma dan standar
4.1 Norma
4.1.1 Kode etik PAFI sebagaimana dimaksud dalam Keputusan
Menteri Kesehatan Nomor 573/Menkes/SK/VI/2008 Tanggal 30
Juni 2008 tentang Standar Profesi Asisten Apoteker
4.2 Standar
4.2.1 Standar prosedur operasional pengarsipan dokumen-dokumen
yang berlaku di tempat kerja
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi pada unit ini dapat dilakukan di
tempat kerja atau pada tempat yang disimulasikan serta dapat
diterapkan secara individu atau perorangan.

43
1.2 Peserta/asesi harus dilengkapi dengan peralatan/perlengkapan,
dokumen, bahan serta fasilitas asesmen yang dibutuhkan serta
dilakukan pada tempat kerja/TUK yang aman.
1.3 Perencanaan dan proses asesmen ditetapkan dan disepakati
bersama dengan mempertimbangkan aspek-aspek tujuan dan
konteks asesmen, ruang lingkup, kompetensi, persyaratan peserta,
sumber daya asesmen, tempat asesmen serta jadwal asesmen.
1.4 Metode asesmen yang dapat diterapkan meliputi kombinasi metode
tes lisan, tes terulis, observasi-tempat kerja/demonstrasi/simulasi,
verifikasi bukti/portofolio dan wawancara serta metode lain yang
relevan.
2 Persyaratan kompetensi
2.1 FAR.FK.01.001.01 : Mencatat kebutuhan sediaan farmasi dan
perbekalan kesehatan
2.2 FAR.FK.01.002.01 : Memesan sediaan farmasi dan perbekalan
kesehatan
2.3 FAR.FK.01.003.01 : Menerima sediaan farmasi dan perbekalan
kesehatan
3 Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Tata cara pengelompokkan faktur, resep dan kartu stok
3.2.2 Tata cara penyimpanan faktur, resep dan kartu stok
3.2.3 Tata cara pengarsipan faktur, resep dan kartu stok
3.3 Keterampilan
3.2.1 Mengelompokkan dan menyimpan arsip dengan benar dan
rapi
4 Sikap kerja yang diperlukan
4.1 Teliti
4.2 Disiplin
4.3 Mandiri
4.4 Tanggung jawab
5 Aspek kritis
5.1 Pengelompokkan arsip yang tidak beraturan
5.2 Penyimpanan arsip yang tidak benar

44
KODE UNIT : FAR.FK01.006.01
JUDUL UNIT : Menghitung/Kalkulasi Biaya Obat dan Perbekalan
Kesehatan
DESKRIPSI : Unit Kompetensi ini berkaitan dengan jumlah biaya
UNIT obat yang harus dikeluarkan oleh pasien

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menghitung biaya 1.1 Biaya/harga obat ditentukan


sediaan farmasi berdasarkan Standar Prosedur
/perbekalan kesehatan Operasional
1.2. Jumlah obat / perbekalan
kesehatan yang diperlukan dihitung
sesuai dengan harga obat yang
telah ditentukan
2. Menginformasikan 2.1. Jumlah biaya obat/perbekalan
jumlah biaya sediaan kesehatan diinformasikan kepada
farmasi/perbekalan pasien
kesehatan
2.2. Biaya didokumentasikan sesuai
Standar Prosedur Operasional

BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini dilakukan secara perorangan menurut prosedur
operasional standar di tempat pelayanan farmasi komunitas.
1.2 Pelaksanaan pekerjaan meliputi perhitungan jumlah obat/perbekalan
kesehatan, biaya/harga obat/perbekalan kesehatan, informasi
biaya/harga obat/perbekalan kesehatan serta dokumentasi arsip
biaya/harga obat/perbekalan kesehatan sesuai ketentuan di bawah
pengawasan apoteker.
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Alat tulis kantor
2.1.2 Perangkat komputer

45
2.1.3 Mesin cash register
2.1.5 Folder arsip
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Resep dokter
2.2.2 Daftar harga obat dan perbekalan kesehatan
2.2.3 Buku dokumentasi penjualan sediaan farmasi dan perbekalan
kesehatan
3. Peraturan yang diperlukan
3.1 Peraturan Menteri Kesehatan No 80 tahun 2016 tentang Asisten
Tenaga Kesehatan
3.2 Peraturan Menteri Kesehatan No 7 tahun 2017 tentang Apotek
3.3 Peraturan Menteri Kesehatan No 73 tahun 2017 tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di apotek
4. Norma dan standar
4.1 Norma
4.1.1 Kode etik PAFI sebagaimana dimaksud dalam Keputusan
Menteri Kesehatan Nomor 573/Menkes/SK/VI/2008 Tanggal
30 Juni 2008 tentang Standar Profesi Asisten Apoteker
4.2 Standar
4.2.1 Standar prosedur operasional menghitung/kalkulasi biaya
obat dan perbekalan kesehatan yang berlaku di tempat kerja
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi pada unit ini dapat dilakukan di
tempat kerja atau pada tempat yang disimulasikan serta dapat
diterapkan secara individu atau perorangan.
1.2 Peserta/asesi harus dilengkapi dengan peralatan/perlengkapan,
dokumen, bahan serta fasilitas asesmen yang dibutuhkan serta
dilakukan pada tempat kerja/TUK yang aman.
1.3 Perencanaan dan proses asesmen ditetapkan dan disepakati
bersama dengan mempertimbangkan aspek-aspek tujuan dan
konteks keamanan, ruang lingkup, kompetensi, persyaratan peserta,
sumber daya asesmen, tempat asesmen serta jadwal asesmen.

46
1.4 Metode asesmen yang dapat diterapkan meliputi kombinasi metode
tes lisan, tes tertulis, observasi-tempat kerja/demonstrasi/simulasi,
verifikasi bukti/portofolio dan wawancara serta metode lain yang
relevan.
2. Persyaratan kompetensi
2.1 FAR.FK.01.003.01 : Menerima sediaan farmasi dan perbekalan
kesehatan
3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Pengetahuan tentang obat dan alat kesehatan
3.1.2 Membaca resep
3.2 Keterampilan
3.2.1 Menghitung harga
3.2.2 Membuat dokumentasi
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1 Teliti
4.2 Disiplin
4.3 Mandiri
4.4 Tanggung jawab
5. Aspek kritis
5.1 Kesalahan dalam menghitung jumlah obat
5.2 Kesalahan dalam menghitung harga obat dan perbekalan
kesehatan

47
KODE UNIT : FAR.FK01.011.01
JUDUL UNIT : Memberikan Pelayanan Obat Bebas, Bebas
Terbatas dan Perbekalan Kesehatan
DESKRIPSI : Unit kompetensi ini berkaitan dengan kemampuan
UNIT memberikan pelayanan /menyerahkan obat bebas,
bebas terbatas dan perbekalan kesehatan tertentu

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan obat dan 1.1 Obat dan perbekalan kesehatan


perbekalan kesehatan yang diperlukan oleh masyarakat
yang diperlukan disiapkan sesuai dengan persediaan
masyarakat di tempat kerja
1.2. obat bebas, bebas terbatas dan
perbekalan kesehatan disiapkan
sesuai jenis dan jumlahnya
1.3. dikemas sesuai kebutuhan
2. Menyerahkan obat dan 2.1. Obat bebas, bebas terbatas dan
perbekalan kesehatan perbekalan kesehatan diserahkan
kepada masyarakat kepada masyarakat disertai
informasi sederhana (yang
diperlukan)
2.2. Obat dan perbekalan kesehatan
yang diserahkan kepada
masyarakat dicatat menurut
Standar Prosedur Operasional yang
ditentukan

BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini dilakukan secara perorangan menurut prosedur
operasional standar di tempat pelayanan farmasi komunitas.
1.2 Pelaksanaan pekerjaan meliputi mempersiapkan dan menyerahkan
obat/perbekalan kesehatan serta mendokumentasikan

48
obat/perbekalan kesehatan yang telah diserahkan kepada masyarakat
sesuai ketentuan di bawah pengawasan apoteker.
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Alat tulis kantor
2.1.2 Perangkat komputer
2.1.3 Lemari penyimpanan sediaan obat dan perbekalan kesehatan
2.1.4 Folder arsip
2.1.5 Lemari penyimpanan folder arsip
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Sediaan obat dan perbekalan kesehatan
2.2.2 Daftar obat dan perbekalan kesehatan
2.2.3 Buku dokumentasi penjualan sediaan farmasi dan perbekalan
kesehatan
3. Peraturan yang diperlukan
3.1 Peraturan Menteri Kesehatan No 80 tahun 2016 tentang Asisten
Tenaga Kesehatan
3.2 Peraturan Menteri Kesehatan No 7 tahun 2017 tentang Apotek
3.3 Peraturan Menteri Kesehatan No 73 tahun 2017 tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di apotek
4. Norma dan standar
4.1 Norma
4.1.1 Kode etik PAFI sebagaimana dimaksud dalam Keputusan
Menteri Kesehatan Nomor 573/Menkes/SK/VI/2008 Tanggal
30 Juni 2008 tentang Standar Profesi Asisten Apoteker
4.2 Standar
4.2.1 Standar prosedur operasional daftar obat dan perbekalan
kesehatan yang berlaku di tempat kerja

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi pada unit ini dapat dilakukan di
tempat kerja atau pada tempat yang disimulasikan serta dapat
diterapkan secara individu atau perorangan.

49
1.2 Peserta/asesi harus dilengkapi dengan peralatan/perlengkapan,
dokumen, bahan serta fasilitas asesmen yang dibutuhkan serta
dilakukan pada tempat kerja/TUK yang aman.
1.1 Perencanaan dan proses asesmen ditetapkan dan disepakati
bersama dengan mempertimbangkan aspek-aspek tujuan dan
konteks keamanan, ruang lingkup, kompetensi, persyaratan peserta,
sumber daya asesmen, tempat asesmen serta jadwal asesmen.
1.2 Metode asesmen yang dapat diterapkan meliputi kombinasi metode
tes lisan, tes tertulis, observasi-tempat kerja/demonstrasi/simulasi,
verifikasi bukti/portofolio dan wawancara serta metode lain yang
relevan.
2. Persyaratan kompetensi
2.1 FAR.FK.01.003.01 : Menerima sediaan farmasi dan perbekalan
kesehatan
2.2 FAR.FK.01.006.01 : Menghitung/kalkulasi biaya obat dan
perbekalan kesehatan
3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Pengetahuan tentang sediaan farmasi dan perbekalan
kesehatan
3.1.2 Farmakologi
3.2 Keterampilan
3.2.1 Komunikasi
3.2.2 Membuat dokumentasi
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1 Teliti
4.2 Disiplin
4.3 Mandiri
4.4 Tanggung jawab
5. Aspek kritis
5.1 Kesalahan dalam mengambil dan menyerahkan obat bebas/bebas
terbatas/perbekalan kesehatan
5.2 Kesalahan dalam memberikan informasi

50
KODE UNIT : FAR.FK02.002.01
JUDUL UNIT : Melakukan Pengadaan Sediaan Farmasi dan
Perbekalan Kesehatan
DESKRIPSI : Unit ini berkaitan dengan pelaksanaan pengadaan
UNIT sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan yang efisien
dengan kualitas yang dapat dipertanggungjawabkan

51
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Melakukan seleksi 1.1 Daftar PBF / distributor yang


terhadap PBF/ menyediakan obat dibuat sesuai
distributor kebutuhan
1.2. Standar kualifikasi PBF/distributor
ditetapkan sesuai kebutuhan
1.3. Dibuat pilihan PBF/distributor yang
sesuai dengan kebutuhan apotik
2. Menyerahkan obat dan 2.1. Obat bebas, bebas terbatas dan
perbekalan kesehatan perbekalan kesehatan diserahkan
kepada masyarakat kepada masyarakat disertai
informasi sederhana (yang
diperlukan)
2.2. Negosiasi dilakukan berdasarkan
kualitas, jaminan ketersediaan,
pelayanan purna jual dan harga
yang wajar
2.3. Transaksi dimonitor sesuai
kesepakatan

2.4. Surat pesanan ditandatangani


apoteker untuk disyahkan

Jadwal kedatangan barang


dimonitor sesuai kesepakatan

2.5. Komplain barang yang tidak sesuai


ditentukan penanganannya sesuai
kesepakatan

BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi dilakukan secara perorangan menurut prosedur
operasional standar di tempat pelayanan farmasi komunitas

52
1.2 Pelaksanaan pekerjaan meliputi pengadaan sediaan farmasi dan
perbekalan kesehatan yang efisien dengan kualitas yang terjamin di
bawah pengawasan apoteker
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Alat tulis kantor
2.1.2 Perangkat komputer
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan
2.2.2 Dokumen administrasi farmasi ( daftar PBF,surat
pesanan, faktur )
3. Peraturan yang diperlukan
3.4 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 80 Tahun
2016 tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Asisten Tenaga Kesehatan.
3.5 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 73 Tahun
2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Apotek
3.6 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2017
tentang Apotek
4. Norma dan standar
4.1 Norma
4.1.1 Kode Etik PAFI sebagaimana dimaksud dalam Keputusan
Menteri Kesehatan Nomor 573/Menkes/SK/VI/2008 Tanggal 30
Juni 2008 tentang Standar Profesi Asisten Apoteker.
4.2 Standar
4.2.1 Standar Prosedur Operasional tentang pengadaan Sediaan
Farmasi dan Perbekalan Kesehatan
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi pada unit ini dapat dilakukan di
tempat kerja atau pada tempat yang disimulasikan serta dapat
diterapkan secara individu atau perorangan.
1.2 Peserta/asesi harus dilengkapi dengan peralatan/perlengkapan,
dokumen, bahan serta fasilitas asesmen yang dibutuhkan serta
dilakukan pada tempat kerja/TUK yang aman.

53
1.3 Perencanaan dan proses asesmen ditetapkan dan disepakati
bersama dengan mempertimbangkan aspek-aspek tujuan dan
konteks asesmen, ruang lingkup, kompetensi, persyartan peserta,
sumber daya asesmen, tempat asesmen, serta jadwal asesmen.
1.4 Metode asesmen yang dapat diterapkan meliputi kombinasi metode
tes lisan, tes tertulis, observasi-tempat kerja/demonstrasi/simulasi,
verifikasi bukti/portofolio dan wawancara serta metode lain yang
relevan.
2. Persyaratankompetensi
2.2 FAR.FK02.001.01: Membuat rencana pengadaan sediaan farmasi
dan perbekalan kesehatan
2.3 FAR.FKO2.001.01: Berkomunikasi
3. Pengetahuan danketerampilanyang diperlukan
3.3 Pengetahuan
3.3.3 Penggolongan bentuk sediaan farmasi dan perbekalan
kesehatan
3.3.4 Sifat fisika-kimia sediaan farmasi dan perbekalan
kesehatan
3.3.5 Waktu kadaluarsa sediaan farmasi dan perbekalan
kesehatan
3.3.6 Persyaratan PBF / Distributor resmi
3.4 Keterampilan
3.4.1 Melakukan komunikasi dan negosiasi dengan pihak PBF /
distributor
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1 Disiplin
4.2 Teliti
4.3 Cermat
4.4 Komunikatif
5. Aspek kritis
5.1 Kesalahan dalam menentukan seleksi/pemilihan PBF/distributor
5.2 Kesalahan dalam transaksi pengadaan
5.3 Kesalahan dalam bernegosasi
5.4 Keterlambatan kedatangan barang

54
KODE UNIT : FAR.RS01.001.01
JUDUL UNIT : Melakukan pencatatan dan dokumentasi
perencanaan pengadaan sediaan farmasi dan
perbekalan kesehatan
DESKRIPSI : Unit kompetensi ini berkaitan dengan fungsi
UNIT pekerjaan pengadaan sediaan farmasi dan
perbekalan kesehatan sehingga tersusun daftar
kebutuhan sediaan farmasi dan perbekalan
kesehatan

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Membantu Apoteker 1.1 Pencatatan spesifikasi bentuk,


membuat dokumen kekuatan sediaan farmasi dan
perencanaan pengadaan perbekalan kesehatan, serta
jumlahnya sesuai dengan metode
yang sudah ditetapkan dalam
dokumen perencanaan

55
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1.2. Catatan perencanaan pengadaan


barang disalin ke dalam formulir
usulan permintaan barang
1.3. Semua dokumen perencanaan
pengadaan barang diserahkan
kepada Apoteker untuk ditindak
lanjuti sesuai ketentuan/SPO
2. Mengarsipkan dokumen 2.1. Dokumen perencanaan barang
disimpan/diarsipkan sesuai tanggal
dokumen dari yang paling kecil ke
yang besar

2.2. Dokumen usulan permintaan


barang diarsipkan tanggal dokumen
dari yang paling kecil ke yang besar
2.6. Komplain barang yang tidak sesuai
ditentukan penanganannya sesuai
kesepakatan

BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi dilakukan secara perorangan menurut prosedur
operasional standar di tempat pelayanan farmasi rumah sakit.
1.2 Pelaksanaan pekerjaan meliputi menyusun dan mengarsipkan daftar
kebutuhan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan di bawah
pengawasan apoteker
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Alat tulis kantor (pulpen, pembolong kertas)
2.1.2 Perangkat komputer
2.1.2 Folder Arsip
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Buku Defecta

56
2.2.2 Formulir usulan permintaan barang
3. Peraturan yang diperlukan
3.1 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 80 Tahun
2016 tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Asisten Tenaga Kesehatan.
3.2 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 72 Tahun
2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Rumah Sakit.
3.3 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2017
tentang Apotek
4. Norma dan standar
4.1 Norma
Kode Etik PAFI sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Menteri
Kesehatan Nomor 573/Menkes/SK/VI/2008 Tanggal 30 Juni 2008
tentang Standar Profesi Asisten Apoteker.
4.2 Standar
4.2.2 Standar Prosedur Operasional tentang pencatatan dan
dokumentasi perencanaan pengadaan sediaan farmasi dan
perbekalan kesehatan

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi pada unit ini dapat dilakukan di
tempat kerja atau pada tempat yang disimulasikan serta dapat
diterapkan secara individu atau perorangan.
1.2 Peserta/asesi harus dilengkapi dengan peralatan/perlengkapan,
dokumen, bahan serta fasilitas asesmen yang dibutuhkan serta
dilakukan pada tempat kerja/TUK yang aman.
1.3 Perencanaan dan proses asesmen ditetapkan dan disepakati
bersama dengan mempertimbangkan aspek-aspek tujuan dan
konteks keamanan, ruang lingkup, kompetensi, persyaratan
peserta, sumber daya asesmen, tempat asesmen serta jadwal
asesmen.

57
1.4 Metode asesmen yang dapat diterapkan meliputi kombinasi
metode tes lisan, tes tertulis, observasi-tempat
kerja/demonstrasi/simulasi, verifikasi bukti/portofolio dan
wawancara serta metode lain yang relevan
1. Persyaratankompetensi
2.4 Pembukuan dan pengarsipan
2.5 Pengenalan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan
3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
3.4 Pengetahuan
3.4.2 Pengetahuan tentang sediaan farmasi dan perbekalan
kesehatan
3.4.3 Spesialite
3.5 Keterampilan
3.5.1 Membuat dokumentasi pengadaan sediaan farmasi dan
perbekalan kesehatan
3.5.2 Melakukan kalkulasi
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1 Disiplin
4.2 Teliti
4.3 Cermat
4.4 Tanggung Jawab
5. Aspek kritis
5.1 Kesalahan kalkulasi dan fore cast
5.2 Kesalahan mencatat spesifikasi bentuk, kekuatan sediaan farmasi
dan perbekalan kesehatan

58
KODE UNIT : FAR.RS01.004.01
JUDUL UNIT : Melakukan penerimaan sediaan farmasi dan
perbekalan kesehatan
DESKRIPSI : Unit ini berhubungan dengan sistem penerimaan
UNIT sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mengevaluasi barang 1.1 Pengecekan kualitas fisik barang


dilakukan sesuai dengan spesifikasi
1.2. Kesesuaian dokumen dengan
barang yang datang diperiksa
sesuai jenis, kekuatan, jumlah dan
batas tanggal kadaluarsa

59
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1.3. Dokumentasi dalam aspek legal dan


administrasi dicocokkan sesuai
persyaratan
2. Membuat bukti 2.1. Bukti penerimaan atau penolakan
penerimaan ditandatangani untuk disahkan

2.2. Dokumentasi penerimaan dibuat


dan diarsipkan sesuai tanggal
dokumen dari yang paling kecil ke
yang besar
3 Membuat surat 3.1. Surat pengantar pengiriman
pengantar pengiriman ke barang ke gudang dibuat sesuai
gudang faktur
3.2. Tanda bukti penerimaan barang
dari pihak gudang diterima sesuai
ketentuan

BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi dilakukan secara perorangan menurut prosedur
operasional standar di tempat pelayanan farmasi rumah sakit
1.2 Pelaksanaannya meliputi pengecekan dan pencatatan barang yang
datang, serta mengelompokan sesuai sistim penyimpanan yang
berlaku
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Alat Tulis Kantor
2.1.2. Perangkat Komputer
2.1.3. Folder arsip
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Kartu stok
2.2.2 Sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan
2.2.3 Dokumen Administrasi gudang

60
3. Peraturan yang diperlukan
3.4 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 80 Tahun
2016 tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Asisten Tenaga Kesehatan.
3.5 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 72 Tahun
2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Rumah Sakit.
3.6 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2017
tentang Apotek
4. Norma dan standar
4.1 Norma
Kode Etik PAFI sebagaimana dimaksud dalamKeputusan Menteri
Kesehatan Nomor 573/Menkes/SK/VI/2008 Tanggal 30 Juni 2008
tentang Standar Profesi Asisten Apoteker.
4.2 Standar
4.2.3 Standar Prosedur Operasional tentang penerimaan sediaan
farmasi dan perbekalan kesehatan
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi pada unit ini dapat dilakukan di
tempat kerja atau pada tempat yang disimulasikan serta dapat
diterapkan secara individu atau perorangan.
1.2 Peserta/asesi harus dilengkapi dengan peralatan/perlengkapan,
dokumen, bahan serta fasilitas asesmen yang dibutuhkan serta
dilakukan pada tempat kerja/TUK yang aman.
1.5 Perencanaan dan proses asesmen ditetapkan dan disepakati
bersama dengan mempertimbangkan aspek-aspek tujuan dan
konteks keamanan, ruang lingkup, kompetensi, persyaratan
peserta, sumber daya asesmen, tempat asesmen serta jadwal
asesmen.
1.6 Metode asesmen yang dapat diterapkan meliputi kombinasi metode
tes lisan, tes tertulis, observasi-tempat kerja/demonstrasi/simulasi,
verifikasi bukti/portofolio dan wawancara serta metode lain yang
relevan.

61
2. Persyaratankompetensi
2.6 FAR.RS01.001.01: Melakukan pencatatan dan dokumentasi
perencanaan mengadaan sediaan farmasi dan
perbekalan kesehatan
2.7 FAR.RS01.002.01 Melakukan pencatatan dan dokumentasi
perencanaan pengadaan sediaan farmasi dan
perbekalan kesehatan
3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
3.5 Pengetahuan
3.5.3 Spesialite
3.5.4 Pembukuan barang
3.5.5 Administrasi umum
3.6 Keterampilan
3.6.1 Melakukan kalkulasi
3.6.2 Membuat dokumentasi
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1 Disiplin
4.2 Teliti
4.3 Cermat
4.4 Tanggung jawab
5. Aspek kritis
5.1 Ketidaksesuaian barang yang diterima, baik jumlah dan kualitasnya
5.2 Ketidaktepatan waktu
5.3 Pengenalan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan

62
KODE UNIT : FAR.RS01.005.01
JUDUL UNIT : Melakukan penyimpanan sediaan farmasi dan
perbekalan kesehatan
DESKRIPSI : Unit ini berkaitan dengan sistem penyimpanan dan
UNIT pengamanan persediaan serta menjamin stabilitas
dan kualitas obat

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mengecek barang yang 1.1 Barang dicocokkan sesuai dengan


datang ke gudang dokumen penerimaan barang
1.2. Tanda terima dibuat sesuai barang
masuk ke gudang

63
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1.3. Semua peneriman barang


diadministrasikan/ dicatat sesuai
standar prosedur operasi yang telah
ditentukan
2. Melakukan penempatan 2.1. Barang ditempatkan berdasarkan
barang aspek legal dan stabilitas sediaan

2.2. Sediaan obat ditata sesuai sistem


yang dipilih (FIFO, FEFO,
Farmakoterapi, bentuk sediaan,
abjad
2.3. Kartu stock gudang dibuat sesuai
barang yang masuk

BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi dilakukan secara perorangan menurut prosedur
operasional standar di tempat pelayanan farmasi rumah sakit.
1.2 Pelaksanaannya meliputi penyusunan barang pada tempat yang
sudah ditetapkan dengan sistim yang sudah ditentukan, serta
membuat pembukuan dan kartu stock barang.
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Alat Tulis Kantor
2.1.2 Peralatan Komputer
2.1.3 Rak penyimpanan sediaan farmasi dan perbekalan
kesehatan
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan
2.2.2 Kartu stok
3. Peraturan yang diperlukan
3.7 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 80 Tahun
2016 tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Asisten Tenaga Kesehatan.

64
3.8 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 72 Tahun
2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Rumah Sakit.
3.9 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2017
tentang Apotek
4. Norma dan standar
4.1 Norma
Kode Etik PAFI sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Menteri
Kesehatan Nomor 573/Menkes/SK/VI/2008 Tanggal 30 Juni 2008
tentang Standar Profesi Asisten Apoteker.
4.2 Standar
4.2.4 Standar Prosedur Operasional tentang penyimpanan sediaan
farmasi dan perbekalan kesehatan

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.2 Penilaian/asesmen kompetensi pada unit ini dapat dilakukan di
tempat kerja atau pada tempat yang disimulasikan serta dapat
diterapkan secara individu atau perorangan.
1.2 Peserta/asesi harus dilengkapi dengan peralatan/perlengkapan,
dokumen, bahan serta fasilitas asesmen yang dibutuhkan serta
dilakukan pada tempat kerja/TUK yang aman.
1.7 Perencanaan dan proses asesmen ditetapkan dan disepakati
bersama dengan mempertimbangkan aspek-aspek tujuan dan
konteks keamanan, ruang lingkup, kompetensi, persyaratan
peserta, sumber daya asesmen, tempat asesmen serta jadwal
asesmen.
1.8 Metode asesmen yang dapat diterapkan meliputi kombinasi
metode tes lisan, tes tertulis, observasi-tempat
kerja/demonstrasi/simulasi, verifikasi bukti/portofolio dan
wawancara serta metode lain yang relevan
1. Persyaratankompetensi
2.1 FAR.RS01.001.01 : Melakukan pencatatan dan dokumentasi
perencanaan mengadaan sediaan farmasi
dan perbekalan kesehatan

65
2.1 FAR.RS01.002.01 : Melakukan pencatatan dan dokumentasi
perencanaan mengadaan sediaan farmasi
dan perbekalan kesehatan
2.2 FAR.RS01.004.01 : Melakukan penerimaan sediaan farmasi dan
perbekalan kesehatan
3. Pengetahuan danketerampilanyang diperlukan
3.6 Pengetahuan
1.1.1 Pengenalan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan
Farmasetika.
1.1.2 Administrasi pergudangan
1.1.3 Pengetahuan penggolongan sediaan farmasi dan perbekalan
kesehatan
1.2 Keterampilan
1.2.1 Menempatkan barang sesuai dengan standar prosedur
operasi
1.2.2 Membuat dokumentasi

4. Sikapkerja yang diperlukan


4.1 Disiplin
4.2 Teliti
4.3 Cermat
4.4 Tanggung Jawab
5. Aspek kritis
5.1 Kesalahan dalam penataan obat
5.2 Kesalahan dalam pencatatan dikartu stok
5.3 Gudang tidak memenuhi persyaratan yang ditentukan

66
KODE UNIT : FAR.RS01.006.01
JUDUL UNIT : Mendistribusikan sediaan farmasi dan perbekalan
kesehatan dari gudang Rumah Sakit
DESKRIPSI : Unit ini berkaitan dengan pendistribusian sediaan
UNIT famasi dan perbekalan kesehatan dari gudang ke
unit-unit di RS

67
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Verifikasi barang yang 1.1 Barang yang harus segera


harus segera didistribusikan diperiksa sesuai
didistribusikan Standar Prosedur Operasional

1.2. Dibuat daftar barang kadaluarsa,


mendekati kadaluarsa dan
menumpuk

1.3 Dikelompokan berdasarkan barang


kadaluarsa, barang mendekati
kadaluarsa dan barang menumpuk
2. Mencatat persediaan 2.1. Persediaan barang yang fast moving
barang yang fast diidentifikasi sesuai Standar
moving Prosedur Operasional

2.2. Dilakukan secara berkala


2.3. Dibuat laporan untuk ditindak
lanjuti

3. Menerima permintaan 3.1. Permintaan barang dari unit yang


barang dari unit yang ada di rumah sakit diterima sesuai
ada di RS Standar Prosedur Operasional

3.2. Dicek kebenaran dokumen surat


permintaan

3.3. Dicek Ketersediaan barang sesuai


surat permintaan

3.4. Disiapkan sesuai permintaan


4. Mendistribusikan 4.1. Pendistribusian barang ke unit
barang ke unit pemesan pemesan dilakukan sesuai Standar
Prosedur Operasional
4.2. Pelaksanaan distribusi dimonitor
(unit pemesan, nama barang,
jumlah, kekuatan, waktu distribusi)

68
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

4.3. Pendistribusian dicatat pada buku


monitoring dan evaluasi

BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi dilakukan secara perorangan menurut prosedur
operasional standar di tempat pelayanan farmasi rumah sakit
1.2 Pelaksanaan pekerjaan meliputi pendistribusian sediaan farmasi
dan perbekalan kesehatan ke ruang rawat inap atau bagian lain
seperti IGD, ruang bedah dll sesuai SPO dibawah pengawasan
apoteker
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Peralatan standar harus tersedia seperti alat hitung, alat
angkut barang antar ruangan yang memenuhi persyaratan
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Perlengkapan harus tersedia seperti sediaan farmasi dan
perbekalan kesehatan, lembar permintaan barang/amprahan
3. Peraturan yang diperlukan
3.10 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 80 Tahun
2016 tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Asisten Tenaga Kesehatan.
3.11 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 72 Tahun
2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Rumah Sakit.
3.12 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2017
tentang Apotek
4. Norma dan standar
4.1 Norma
4.1.1 Kode Etik PAFI sebagaimana dimaksud dalam Keputusan
Menteri Kesehatan Nomor 573/Menkes/SK/VI/2008 Tanggal
30 Juni 2008 tentang Standar Profesi Asisten Apoteker.
4.2 Standar
4.2.1 Standar Prosedur Operasional tentang Pendistribusian Obat

69
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi pada unit ini dapat dilakukan di
tempat kerja atau pada tempat yang disimulasikan serta dapat
diterapkan secara individu atau perorangan
1.2 Peserta/asesi harus dilengkapi dengan peralatan/perlengkapan,
dokumen, bahan serta fasilitas asesmen yang dibutuhkan serta
dilakukan pada tempat kerja/TUK yang aman
1.3 Perencanaan dan proses asesmen ditetapkan dan disepakati
bersama dengan mempertimbangkan aspek-aspek tujuan dan
konteks asesmen, ruang lingkup, kompetensi, persyaratan
peserta, sumber daya asesmen, tempat asesmen serta jadwal
asesmen.
1.4 Metode asesmen yang dapat diterapkan meliputi kombinasi
metode tes lisan, tes tertulis, observasi - tempat
kerja/demonstrasi/simulasi, verifikasi bukti/portofolio dan
wawancara serta metode lain yang relevan
2. Persyaratan kompetensi
2.1 FAR.RS01.001.01: Melakukan pencatatan dan dokumentasi
perencanaan mengadaan sediaan farmasi dan perbekalan
kesehatan
2.2 FAR.RS01.002.01: Melakukan pencatatan dan dokumentasi
perencanaan mengadaan sediaan farmasi dan perbekalan
kesehatan
2.3 FAR.RS01.004.01: Melakukan penerimaan sediaan farmasi dan
perbekalan kesehatan
3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Pengenalan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan
3.1.2 Ilmu pergudangan
3.1.3 Pengetahuan penggolongan sediaan farmasi dan perbekalan
kesehatan
3.2 Keterampilan

70
3.2.1 Menggunakan komputer
3.2.2 Membuat dokumentasi
3.2.3 Menempatkan barang sesuai dengan SOP
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1 Teliti
4.2 Disiplin
4.3 Mandiri
4.4 Tanggung jawab
5. Aspek kritis
5.1 Kesalahan dalam penataan obat
5.2 Gudang tidak memenuhi persyaratan yang ditentukan

KODE UNIT : FAR.RS01.003.01


JUDUL UNIT : Melakukan penerimaan sediaan farmasi dan
perbekalan kesehatan
DESKRIPSI : Unit ini berhubungan dengan sistem penerimaan
UNIT sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan yang

71
sesuai dengan kualitas dan kuantitas yang
ditentukan RS

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Pembuatan sistem 1.1 Sistem penerimaan barang


penerimaan ditentukan

1.2. Prosedur kerja, kriteria dan


indikator penerimaan maupun
penolakan barang yang dibutuhkan
ditentukan

2. Pemeriksaan 2.1. Kesesuaian penerimaan sediaan


kesesuaian pesanan farmasi dan perbekalan kesehatan
dengan surat pesanan atau
dokumen setara dicocokkan

2.2. Jumlah dan kualifikasi barang


pesanan dicocokkan
2.3. Dokumentasi dalam aspek legal dan
administrasi dicocokkan
3. Membuat bukti 3.1. Bukti penerimaan atau penolakan
penerimaan disahkan
3.2. Dokumentasi penerimaan dibuat
dan diarsipkan sesuai ketentuan

BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi dilakukan secara perorangan menurut prosedur
operasional standar di tempat pelayanan farmasi rumah sakit
1.2 Pelaksanaan pekerjaan meliputi pengelompokan jenis barang sesuai
dengan bentuk sediaannya atau berdasarkan alfabetis sesuai
Standar Prosedur Operasional dibawah pengawasan apoteker
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan

72
2.1.1 Peralatan standar harus tersedia seperti alat hitung, stempel
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Perlengkapan harus tersedia seperti sediaan farmasi dan
perbekalan kesehatan, faktur, surat pesanan
3. Peraturan yang diperlukan
3.1Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 80 Tahun
2016 tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Asisten Tenaga Kesehatan.
3.2 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 72 Tahun
2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Rumah Sakit.
3.3 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2017
tentang Apotek
4. Norma dan standar
4.1 Norma
4.1.1 Kode Etik PAFI sebagaimana dimaksud dalam Keputusan
Menteri Kesehatan Nomor 573/Menkes/SK/VI/2008 Tanggal
30 Juni 2008 tentang Standar Profesi Asisten Apoteker.
4.2 Standar
4.2.1 Standar Prosedur Operasional tentang Penerimaan Sediaan
Farmasi dan Perbekalan farmasi

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi pada unit ini dapat dilakukan di
tempat kerja atau pada tempat yang disimulasikan serta dapat
diterapkan secara individu atau perorangan
1.2 Peserta/asesi harus dilengkapi dengan peralatan/perlengkapan,
dokumen, bahan serta fasilitas asesmen yang dibutuhkan serta
dilakukan pada tempat kerja/TUK yang aman
1.3 Perencanaan dan proses asesmen ditetapkan dan disepakati
bersama dengan mempertimbangkan aspek-aspek tujuan dan
konteks asesmen, ruang lingkup, kompetensi, persyaratan
peserta, sumber daya asesmen, tempat asesmen serta jadwal
asesmen.

73
1.4 Metode asesmen yang dapat diterapkan meliputi kombinasi
metode tes lisan, tes tertulis, observasi - tempat
kerja/demonstrasi/simulasi, verifikasi bukti/portofolio dan
wawancara serta metode lain yang relevan
4. Persyaratan kompetensi
2.1 FAR.RS01.001.01: Melakukan pencatatan dan dokumentasi
perencanaan mengadaan sediaan farmasi dan perbekalan
kesehatan
2.2 FAR.RS01.002.01: Melakukan pencatatan dan dokumentasi
perencanaan mengadaan sediaan farmasi dan perbekalan
kesehatan
2.3 FAR.RS01.004.01: Melakukan penerimaan sediaan farmasi dan
perbekalan kesehatan
5. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
3.2 Pengetahuan
3.1.1 Standar spesifikasi obat dan alkes
3.1.2 Farmasetika
3.1.3 Alat kesehatan
3.1.4 Managing drug supply
3.1.5 Material handling
3.2 Keterampilan
3.2.1 Menggunakan komputer
3.2.2 Membuat dokumentasi
3.2.3 Ketelitian dan kepekaan perbedaan
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1 Teliti
4.2 Disiplin
4.3 Mandiri
4.4 Tanggung jawab
5. Aspek kritis
5.3 Ketidaksesuaian barang yang diterima, baik jumlah, kuantitas
dan kualitasnya
5.4 Ketidaktepatan waktu

74
KODE UNIT : FAR.RS02.005.01
JUDUL UNIT : Melakukan distribusi sediaan farmasi dan
perbekalan kesehatan
DESKRIPSI : Unit ini berhubungan dengan sistem penerimaan
UNIT sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan yang
sesuai dengan kualitas dan kuantitas yang
ditentukan Rumah Sakit

75
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Verifikasi permintaan 2.1. Permintaan yang masuk diverifikasi


sesuai nama depo, jenis barang,
jumlah, dan spesifikasinya

2.2. Jenis dan jumlah barang/obat


disiapkan sesuai permintaan
2. Pelaksanaan distribusi 3.1. Distribusi dilaksanakan sesuai
waktu yang telah ditetapkan
3.2. Pengamanan distribusi barang/obat
saat transportasi ditentukan sesuai
stabilitas barang/obat

3.3. Semua pendistribusian dicatat


dalam buku monitoring dan
evaluasi

BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1. Unit kompetensi dilakukan secara perorangan menurut prosedur
operasional standar di tempat pelayanan farmasi rumah sakit
1.2. Pelaksanaan pekerjaan meliputi penetapan sistem distribusi,
verifikasi permintaan barang/obat, pelaksanaan distribusi dan
pendokumentasikan dibawah pengawasan apoteker
2. Peralatandan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Rencana kerja/target pekerjaan
2.1.2 Alat tulis kantor
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan, lembar
permintaan barang/ amprahan
2.2.2 Standar Prosedur Operasional distribusi obat dirumah Sakit
2.2.3 Kartustok
3. Peraturan yang diperlukan

76
3.4Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 80 Tahun
2016 tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Asisten Tenaga Kesehatan.
3.5 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 72 Tahun
2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Rumah Sakit
3.6 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
2017 tentang Apotek
4. Norma dan standar
4.1 Norma
4.1.1 Kode Etik PAFI sebagaimana dimaksud dalam Keputusan
Menteri Kesehatan Nomor 573/Menkes/SK/VI/2008 Tanggal
30 Juni 2008 tentang Standar Profesi Asisten Apoteker.
4.2 Standar
4.2.1 Standar Prosedur Operasional distribusi obat di RumahSakit

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi pada unit ini dapat dilakukan di
tempat kerja atau pada tempat yang disimulasikan serta dapat
diterapkan secara individu atau perorangan
1.2 Peserta/asesi harus dilengkapi dengan peralatan/perlengkapan,
dokumen, bahan serta fasilitas asesmen yang dibutuhkan serta
dilakukan pada tempat kerja/TUK yang aman
1.3 Perencanaan dan proses asesmen ditetapkan dan disepakati
bersama dengan mempertimbangkan aspek-aspek tujuan dan
kontek sasesmen, ruang lingkup, kompetensi, persyaratan
peserta, tempat asesmen serta jadwal asesmen.
1.4 Metode asesmen yang dapat diterapkan meliputi kombinasi
metode tes lisan, tes tertulis, observasi – tempat
kerja/demonstrasi/simulasi, verifikasi bukti/portofolio dan
wawancara serta metode lain yang relevan
2. Persyaratankompetensi
2.1 FAR.RS01.006.01 : Mendistribusikan sediaan farmasi dan
perbekalan kesehatan dari gudang Rumah
Sakit

77
3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan

3.1 Pengetahuan
3.1 Stabilitas obat
3.2 Farmasetika
3.3 Sifat fisiokimia obat
3.4 Manajemen logistik
3.5 Alat kesehatan
3.6 Tingkat kepentingan penggunaan obat
3.7 Sistem distribusi obat
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengelola sediaan farmasi dan alat kesehatan
3.2.2 Membuat dokumentasi
3.2.3 Komunikasi
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.9 Teliti
4.2 Disiplin
4.3 Mandiri
4.4 Tanggungjawab
5 Aspek kritis:
5.1 Kebenaran dan ketepatan jenis dan jumlah obat yang
didistribusikan
5.2 Alur keluar masuknya barang

KODE UNIT : FAR.FK01.013.01


JUDUL UNIT : Berkomunikasi dengan orang lain
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berkaitan dengan semua fungsi pekerjaan

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menerima dan klarifikasi 1.1. Perintah disimak dan ditanggapi


perintah dengan benar

78
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1.2. Perintah dicari kejelasan untuk


menjamin pemahaman tugas

2. Menerima dan 2.1. Pesan lisan dan tertulis diterima


meneruskan pesan dan ditanggapi dengan benar

2.2. Informasi dicatat dan disampaikan


sehingga pesannya dimengerti

3. Menunjukkan 3.1. Prosedur tempat kerja yang


keterampilan pribadi mencerminkan peluang yang sama
yang benar diikuti

3.2. Keterampilan pribadi yang


mengesankan dalam interaksi
sehari-hari ditunjukkan

4. Memberikan informasi 4.1. Pertanyaan yang berkenaan dengan


yang benar keperluan pelanggan dilayani

4.2. Perincian hal yang ditanyakan


dibuat intisarinya

4.3. Informasi yang relevan dan


memenuhi syarat kerahasiaan
diakses dan diberikan

4.4. Informasi disusun dan diberikan


sehingga mudah dipahami orang
lain

4.5. Jika pertanyaan berada di luar


bidang tanggung jawabnya, maka
diarahkan kepada petugas yang
relevan

4.6. Dokumen tempat kerja dilengkapi


dengan jelas dan cermat sesuai
dengan SPO

79
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi dilakukan secara perorangan menurut prosedur
operasional standar di tempat pelayanan farmasi komunitas.
1.2. Pelaksanaan pekerjaan meliputi kemampuan menerima dan
menyampaikan pesan tertulis atau lisan, memberikan informasi
yang relevan dalam merespon permintaan dengan batas waktu dan
memperlihatkan interaksi pribadi yang efektif.
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Pesawat telepon sederhana
2.1.2 Standar Prosedur Operasional setiap pekerjaan pelayanan di
Apotik dan Rumah Sakit
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Alat tulis kantor
3. Peraturan yang diperlukan
3.4 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 80 Tahun
2016 tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Asisten Tenaga Kesehatan.
3.5 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 72 Tahun
2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Rumah Sakit
3.6 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 73 Tahun
2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Apotek

3.7 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun


2017 tentang Apotek
4. Norma danstandar
4.1 Norma
4.1.1 KodeEtik PAFI sebagaimana dimaksud dalam Keputusan
Menteri Kesehatan Nomor 573/Menkes/SK/VI/2008 Tanggal
30 Juni 2008 tentang Standar Profesi Asisten Apoteker.
4.2 Standar
4.2.1 Standar Prosedur Operasional setiap pekerjaan pelayanan di
Apotik dan Rumah Sakit
PANDUAN PENILAIAN

80
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi pada unit ini dapat dilakukan di
tempat kerja atau pada tempat yang disimulasikan serta dapat
diterapkan secara individu atau perorangan
1.2 Peserta/asesi harus dilengkapi dengan peralatan/perlengkapan,
dokumen, bahan serta fasilitas asesmen yang dibutuhkan serta
dilakukan pada tempat kerja/TUK yang aman
1.3 Perencanaan dan proses asesmen ditetapkan dan disepakati
bersama dengan mempertimbangkan aspek-aspek tujuan dan
konteks asesmen, ruang lingkup, kompetensi, persyaratan
peserta, sumber daya asesmen, tempat asesmen serta jadwal
asesmen.
1.4 Metode asesmen yang dapat diterapkan meliputi kombinasi
metode tes lisan, tes tertulis, observasi – tempat
kerja/demonstrasi/simulasi, verifikasi bukti/portofolio dan
wawancara serta metode lain yang relevan

2. Persyaratankompetensi
3.1 FAR.FK01.002.01: Memesan sediaan farmasi dan perbekalan
kesehatan
3.2 FAR.FK01.011.01: Memberikan pelayanan obat bebas, bebas
terbatas dan perbekalan kesehatan
3. Pengetahuan yang diperlukan:
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Pengetahuan tentang Berkomunikasi
3.1.2 Bertelepon yang efektif dan efisien
3.1.3 Pengetahuan dasar tentang perencanaan
3.2 Keterampilan
3.2.1 Komunikasi efektif dan keterampilan bernegosiasi
3.2.2 Menggunakan alat komunikasi yang tersedia
3.2.3 Mendengar penuh atensi dan mengklarifikasikan pesan dan
instruksi untuk mengkonfirmasi artinya
3.2.4 Memberikan informasi yang akurat secara efektif dan tepat
waktu

81
3.2.5 Melokasikan sumber informasi yang relevan
3.2.6 Berkomunikasi dengan tim kerja, pihak majemen dan bagian
terkait
3.2.7 Membuat laporan dan mendokumentasikannya sesuai
kebutuhan
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1 Teliti
4.2 Disiplin
4.3 Mandiri
4.4 Tanggungjawab
5. Aspek kritis:
5.1 Menerima, menginterpretasikan, menindak lanjuti informasi yang
dibutuhkan dengan akurat, efisien dan sesuai pada kebutuhan
tempat kerja
5.2. Mengerti bahasa sehari-hari, terminologi ilmiah dan teknik yang
tepat dengan level pengetahuan di tempat kerja
5.3. Keamanan kerja
5.4. Dokumentasi laporan
5.5. Performa hasil

82

Anda mungkin juga menyukai