MAKALAH
Oleh:
REZA ALFAJRI
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas
limpahan rahmat dan hidayah-Nya. Tidak lupa pula sholawat dan salam kami
membebaskan kami dari belenggu jaman jahilliyah dan membawa kami ke jaman
Makalah ini dapat diselesaikan atas dukungan dan kerjasama dari semua
pihak yang membantu dalam penyusunannya. Oleh karena itu, dalam kesempatan
ini kami mengucapkan terima kasih kepada selaku dosen mata kuliah E-
Commerce. Dan kami juga menyampaikan terima kasih kepada teman-teman dan
Kami menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari sempurna.
Oleh sebab itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang dapat
Penyusun
ii
KATA PENGANTAR ii
DAFT AR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Maksud dan Tujuan 2
1.3 Rumusan Masalah 2
1.4 Sistematika Penulisan 2
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dari penulisan rnakalah ini adalah :
1. Penulis ingin mengembangkan ilrnu yang clidapat selama kuliah di Bina
Sarana Informatika.
2. Untuk mengetahui sejauh mana penulis rnendalami ilmu yang
diperoleh dan menerapkannya dalarn kehidupan sehari-hari.
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini penulis menguraikan tentang Jatar beJakang, maksud
dan tujuan, rumusan masalah, dan sistematika penuJisan.
2
BAB II PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis mernbahas tentang pengertian pelanggaran kode
etik profesi, penyebab peJanggaran kode etik profesi, upaya pencegahan
kode etik profesi, undang - undang pencegahan kode erik profesi, sanksi
yang diberikan kepada peJanggaran kode erik profesi, contoh peJanggaran
kode erik dan cara mengatasinya.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
5. Meningkatkan Jayanan diatas keuntungan pribadi
6. Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat
5
a. Pengaruh masih lemahnya penegakan hukum di Indonesia, sehingga
menyebabkan pelaku pelanggaran kode etik profesi tidak merasa khawatir
melakukan pelanggaran.
b. Tidak berjalannya kontrol dan pengawasan dari masyarakat
c. Organisasi profesi tidak dilengkapi denga sarana dan rnekanisme bagi
masyarakat untuk menyampaikan keluban
d. Rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai substansi kode etik
profesi, karena buruknya pelayanan sosialisasi dari pihak profesi sendiri
6
Namun demikian, dalam praktek sehari - hari kontrol ini tidak berjalan dengan
mulus karena rasa solidaritas tertanam kuat dalam anggota - anggota profesi,
tetapi dengan perilaku semaeam itu solidaritas antar kolega ditempatkan diatas
kode etik profesi dan dengan dernikian maka kode erik profesi itu tidak tercapai,
karena tujuan yang sebenamya adalah menempatkan etika profesi di atas
pertimbangan - pertimbangan lain. Masing - masing pelaksanaan profesi harus
memaharni betul tujuan kode etik profesi baru kemudian dapat melaksanakannya.
Kode erik profesi merupakan bagian dari etika profesi. Kode etik
profesi merupakan Janjutan dari norma - norma yang lebih umum yang telah
dibahas dan dirumuskan dalam erika profesi. Kode erik ini lebih memperjelas,
mempertegas dan merinei norma - norma tersebut sudah tersirat dalam erika
profesi. Dengan dernikian kode erik profesi adalah sistem norma atau aturan yang
ditulis seeara jelas dan tegas sena terperinei ten tang apa yang baik dan yang
tidak baik, apa yang benar dan apa yang salah dan perbuatan apa yang
dilakukan oleh seorang profesi.
7
sering berbeda dengan hukum dalarn tindakan masyarakat, Dalam implementasi
ini akan banyak ragarn prilaku rnasyarakat di antaranya ada yang mencoba
mempengaruhi aparat agar tidak bekerja sesuai dengan kode etik profesinya,
kalau sudah begitu, rnaka prospek law etercement menjadi berat, Menurut
Soejono Sokanto (1988) rnenyebutkan 5 unsur penegakan hukum yaitu :
1. Undang - undang
2. Mentalitas aparat penegakan hukum
3. Perilaku rnasyarakat
4. Sarana
5. Kultur
8
Untuk melaksanakn kode etik diperlukan moralitas yang ringgi bagi
penyandang profesi tersebut. Adanya kode erik akan melindungi
perbuatan yang tidak profesional, ketaatan tenaga profesional terhadap
kode etik merupakan ketaatan naluriah yang telah bersatu dengan pikiran,
jiwa dan perilaku tenaga profesional. Dengan dernikian menjadi
pertirnbangan bagi warga, tidak ada jalan lain kecuali taat, jika terjadi
pelanggaran berarti warga yang bersangkutan bersedia dikenai sanksi
yang cukup mernberatkan atau merepotkan baginya.
9
c) Hukum Pidanal Perdata
"Setiap penyelenggara negara, Orang, Badan Usaha, atau masyarakat yang
dirugikan karena penggunaan Nama Domain secara tanpa hak oleh Orang lain,
berhak mengajukan gugatan pembatalan Nama Domain dimaksud" (pasal 23 ayat
3)."Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum melakukan
tindakan apa pun yang berakibat terganggunya Sistern Elektronik dan/atau
mengakibatkan Sistem Elektronik menjadi tidak bekerja sebagaimana rnestinya"
(Pasal 33). "Gugatan perdata dilakukan sesuai dengan ketentuan Peraturan
Perundang-undangan" (pasal 39)
Adalah sebagian dari UUD RI No.11 tahun 2008 tentang informasi dan
transaksi elektronik (UU lTE) yang terdiri dari 54 pasa1. Sudah sangat jelas
adanya hukum yang rnengatur tentang informasi dan transaksi yang terjadi di
dunia maya, sama halnya jika kita mengendarai motor lalu melakukan
pelanggaran misal dengan tidak memiliki SIM jelas akan rnendapat sanksinya,
begitu plm pelanggaran yang terjadi dalarn dunia maya yang telah dijelaskan
dimulai dari ketentuan urnum, perbuatan yang dilarang, penyelesaian sengketa,
hingga ke penyidikan dan ketentuan pidananya telah diatur dalam UU ITE ini.
10
rnenjawab persoalan - persoalan hukum yang rnuncul akibat aktifitas
internet.
Akibat yang sangat nyata adanya cyber crime terbadap
kebidupan sosial budaya di Indonesia adalah ditolaknya setiap transaksi
di internet dengan menggunakan kartu kredit yang dikeluarkan oleb
perbankan Indonesia. Masyarakat dunia telah percaya lagi dikarenakan
banyak kasus credit card PRAUD yang dilakukan oleh Netter asal Indonesia.
Cyber Crime: perbuatan meJawan hukum yang dilakukan dengan
menggunakan internet yang berbasis pada kecanggiban terhadap teknologi
komputer dan telekomunikasi.
Adapun kode etik yang dibarapkan bagi para pengguna internet adalah :
1. Mengbindari dan tidak mempublikasi inforrnasi yang secara
langsung berkaitan dengan masalah pomografi dan nudisme dalam
segala bentuk,
2. Menghindari dan tidak mempublikasi informasi yang merniliki
tendensi menyinggung secara langsung dan negatif masalah suku,
agama dan ras (SARA), termasuk di dalamnya usaha pen ghinaan ,
pelecehan, pendiskreditan, penyiksaan serra segal a bentuk
pelanggaran bak atas perseorangan, kelompok / lembaga / institusi
lain.
3. Menghindari dan tidak mempublikasikan informasi yang berisi instruksi
untuk melakukan perbuatan melawan hukum (ilegal) positif di Indonesia
dan ketentuan internasional umurnnya.
4. Tidak menampilkan segala bentuk eksploitasi terhadap anak-anak
dibawah umur,
5. Tidak mernpergunakan, mempublikasikan dan atau saling
bertukar materi dan informasi yang memiliki korelasi terhadap
kegiatan pirating, hacking dan cracking.
6. Bila mempergunakan script, program, tulisan, gambar / foto,
animasi, suara at au bent uk materi dan informasi lainnya yang
bukan hasil karya sendiri harus mencantumkan identitas
11
sumber dan pemilik bak cipta bila ada dan bersedia untuk
melakukan pencabutan bila ada yang rnengajukan keberatan
serta bertanggung jawab atas segala konsekuensi yang mungkin
tirnbul karenanya.
7. Tidak berusaha atau melakukan serangan teknis terhadap prod
uk, surnber daya (resource) dan peralatan yang dimiliki pihak lain.
8. Menghormati etika dan segala macam peraturan yang berlaku di
masyarakat internet urnumnya dan bertanggung jawab sepenuhnya
terhadap segala muatan / isi situsnya.
9. Untuk kasus pelanggaran yang dilakukan oleh pengelola, anggota
dapat melakukan teguran secara Jangsung.
12
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari pembahasan sebelumnya maka dapat eli simpulkan bahwa
kode etik profesi merupakan pedoman mutu moral profesi si dalam
masyarakat yang eli atur sesuai dengan profesi masing-masing. Hanya kode
erik yang berisikan nilai-nilai dan cita-cita eli terima oleh profesi itu seneliri
serta menjadi tumpuan harapan untuk eli laksanakan dengan tekun dan
konsekuen. Kode erik tidak akan efektif kalau di drop begitu saja dari atas
yaitu instansi
pemerintah karen a tidak akan eli jiwai oleh cita-cita dan nilai hidup dalam
kalangan profesi itu sendiri.
3.2. Saran
Agar dapat memaharni dan memperoleh pengetahuan baru maka
usaha yang dapat di lakukan adalah :
a. Memperbanyak pemahaman terhadap kode etik profesi
b. Mengaplikasikan keahlian sebagai tambahan ilmu dalam praktek
pendidikan yang dijalani.
c. Pembahasan makalah ini menjadikan individu yang tahu akan
pentingnya kode etik profesi,
13
DAFTAR PUSTAKA
http://n1ahrus.wordpress.coml2008/02/04/penyebab-pelanggaran-kode-etik-profesi-it
[11/6/13]
http://aldoerianda.wordpress.coml2009/0S/10/pentingnya-kode-etik-profesi/
[11 /6/13]
www.nUkroskil.ac.id/-erwinietika%20profesil03.ppt [11/6/13]
http://mahrus.wordpress.cofi1/2008/02/04/penebab- [11/6/13]
http://wartawarga.gunadarma.ac.idI2012/0S/sanksi-terhadap-pelanggaran-kode-etikl
[11/6/13]
14