Anda di halaman 1dari 1

Tradisi-Tradis di Kabupaten Tegal

1. Sedekah Laut
Di penghujung tahun, warga ramai membuat gunung sedekah bumi yang berisi buah-
buahan dan sayur mayur seperti apel, pisang, jeruk, mangga, jambu biji, belimbing,
terong, cabai, ketimun, pare, kacang panjang, dan lain-lain. Biasanya kepala sapi
diletakkan di tengah gunung. Kemudian gunung tersebut akan diangkut dengan kapal
besar dan dibuang ke tengah laut. Banyak warga yang menaiki kapal, dari anak-anak
hingga orang tua semuanya ikut bergabung. Setelah kapal kembali, ada acara
penyambutan dengan respon dari dangdut orjen. Tradisi ini merupakan wujud rasa syukur
masyarakat kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rejeki kepada masyarakat Kota
Tegal.

http://blog.unnes.ac.id/aenunanisastuti/2017/12/03/kebudayaan-pada-masyarakat-kota-
tegal/

Kesenian balo-balo pada prosesi mantu poci Tegal memuat beberapa konsep
matematika diantaranya bangun datar yang meliputi persegi panjang dan
lingkaran, bangun ruang tabung, kemudian transformasi geometri yang meliputi
refleksi, rotasi, serta konsep pola bilangan. Konsep matematika tersebut terdapat
pada alat musik yang digunakan yaitu saron gong, dan kendang.

Berdasarkan hasil observasi, salah satu konsep yang terdapat pada arsitektur bangunan
Masjid Agung At – Taqwa di Kabupaten Bondowoso adalah kekongruenan dan
kesebangunan. Konsep kesebangunan yang terdapat pada arsitektur bangunan masjid,
salah satunya pada atap kubah masjid. Bentuk atap tersebut terdiri dari 3 bagian bentuk
yang sama yaitu bangun segitiga dan tampak semakin mengecil dari bawah ke atas.
Konsep kekongruenan yang terdapat pada arsitektur bangunan masjid tersebut, salahh
satunya pada bagian pilar pemisah mihrab (tempat untuk imam memimpin shalat)
masjid. Pilar pemisah tersebut terdiri dari 2 bangunan yang terletak berdampingan dan
memiliki bentuk dan ukuran sama. Selain itu, arsitektur pada masjid tersebut juga
mengandung konsep dasar pada materi geometri lainnya, antara lain: bangun datar,
bangun ruang sisi datar, bangun ruang sisi lengkung, kekongruenan dan kesebangunan,
serta transformasi geometri. asil penelitian menunjukkan terdapat bagian-bagian masjid
yang mengandung konsep matematika, antara lain: kubah masjid, tiang penyangga,
lantai dua, dinding pancuran, ruang wudlu dan menara masjid. Konsep matematika yang
dimaksud adalah bagun datar, bangun ruang, kekongruenan dan refleksi.

Anda mungkin juga menyukai