Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

Teori Teori Pmbelajaran Jerome Bruner Dan Piaget

Dosen Pengampu
Siti Ruqoiyyah, M.Pd

Disusun Oleh
Kelompok : I

1. Rina Sarindi
(200106034)
2. Rismah Neliyana
(200106060)
3. Titi Puspita Sari
(200106042)
4. Sasua Septia Nazira
(200106048)
5. Lalu Muh Khoiri
(200106033)

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM

2022/2023
KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirrahim,
Alhamdulillah, segala puja dan puji penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena
hanya berkat rahmat dan karunia-Nya, dan maha suci Engkau yang telah memberi kemudahan
dalam menyusun makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah, “ Pembelajaran Matematika”
sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.
Sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad
SAW, yang telah menuntun kita dari jalan yang penuh kegelapan ke jalan yang penuh
dengan cahaya yaitu Agama Islam.
Walaupun mungkin terdapat kesalahan dan kekurangannya, penulis sebagai manusia
biasa yang tak terlepas dari kesalahan dan kekurangan, sangat mengharapkan bimbingan dan
kritik dari berbagai pihak, dengan harapan penulis dapat menyempurnakan segala kesalahan
dan kekurangan dari makalah ini.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................................1
C. Tujuan.........................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Biografi Jerome S. Brune..............................................................................................2
B. Proses Belajar Mengajar Menurut Jerome S. Bruner....................................................2
C. Implikasi Teori Bruner Dalam Pembelajaran Matematika Di Sekolah Dasar..............3
D. Biografi Jean Pianet......................................................................................................4
E. Teori Belajar Menurut Pianet........................................................................................4
F. Implikasi Teori Piaget Dalam Pembelajaran Matematika............................................4
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................................................6
B. Saran ............................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mata Pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari
sekolah dasar sampai perguruan tinggi untuk membekali peserta didik dengan
kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif, serta kemampuan
bekerjasama.Matematika mengkaji benda abstrak (benda pikiran) yang disusun dalam
suatu sistem aksiomatis dengan menggunakan simbol (lambang) dan penalaran deduktif
(Sutawijaya, 1997 : 176). Matematika berkenaan dengan ide (gagasan-gagasan), aturan-
aturan, hubungan-hubungan yang diatur secara logis sehingga matematika berkaitan
dengan konsep-konsep abstrak, (Hudoyo, 1990:3).Sebagai guru matematika dalam
menanamkan pemahaman seseorang belajar matematika utamanya bagaimana
menanamkan pengetahuan konsep-konsep dan pengetahuan prosedural.
Salah satu untuk dapat memahami konsep-konsep dan prosedural, guru perlu
mengetahui berbagai teori belajar matematika, unsur pokok dalam pembelajaran
matematika adalah guru sebagai salah satu perancang proses, proses yang sengaja
dirancang selanjutnya disebut proses pembelajaran, siswa sebagai pelaksanaan kegiatan
belajar, dan matematika sekolah sebagai objek yang dipelajari dalam hal ini sebagai salah
satu bidang studi dalam pelajaran.
Dalam makalah ini penulis menjelaskan teori belajar dari para ahli yakni Teori
Belajar Bruner dan piaget kemudian bagaimana penerapannya dalam pembelajaran
matematika, sehingga asumsi dari siswa bahwa mata pelajaran matematika adalah
pelajaran yang paling sulit sedikit akan terkikis dengan digunakan teori- teori belajar
yang tepat.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Biografi Jerome S. Brune ?
2. Bagaimana Proses Belajar Mengajar Menurut Jerome S. Bruner ?
3. Bagaimana Implikasi Teori Bruner Dalam Pembelajaran Matematika Di Sekolah Dasar?
4. Bagaimana Biografi Jean Pianet ?
5. Apa Saja Teori Belajar Menurut Pianet ?
6. Bagaimana Implikasi Teori Piaget Dalam Pembelajaran Matematika ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui biografi Jerome S. Brune
2. Untuk mengetahui proses belajar mengajar menurut Jerome S. Bruner
3. Untuk mengetahui implikasi teori Bruner dalam pembelajaran matematika di sekolah
dasar.
4. Untuk mengetahui biografi Jean Pianet
5. Untuk mengetahui teori belajar menurut Pianet.
6. Untuk mengetahui implikasi teori Piaget dalam pembelajaran matematika.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Biografi Jerome S.Bruner

Bruner yang memiliki nama lengkap Jerome S.Bruner seorang ahli psikologi (1915)
dari Universitas Harvard, Amerika Serikat, telah mempelopori aliran psikologi kognitif
yang memberi dorongan agar pendidikan memberikan perhatian pada pentingnya
pengembangan berfikir. Bruner banyak memberikan pandangan mengenai perkembangan
kognitif manusia, bagaimana manusia belajar atau memperoleh pengetahuan, menyimpan
pengetahuan dan menstransformasi pengetahuan. Dasar pemikiran teorinya memandang
bahwa manusia sebagai pemeroses, pemikir dan pencipta informasi. Bruner menyatakan
belajar merupakan suatu proses aktif yang memungkinkan manusia untuk menemukan hal-
hal baru di luar informasi yang diberikan kepada dirinya.

B. Proses Belajar Mengajar Menurut Jerome S. Bruner

Ada tiga proses kognitif yang terjadi dalam belajar, sebagai berikut :

(1) Proses perolehan informasi baru.

Perolehan informasi baru dapat terjadi melalui kegiatan membaca, mendengarkan


penjelasan guru mengenai materi yang diajarkan atau mendengarkan audiovisual dan
lain-lain.

(2) Proses mentransformasikan informasi yang diterima

Dalam tahap ini, informasi yang telah diperoleh itu dianalisis, diubah atau
ditransformasikan menjadi bentuk yang lebih abstrak agar suatu saat dapat
dimanfaatkan.

(3) Tahap Evaluasi

Didalam tahap evaluasi siswa menilai sendiri sampai sejauh mana informasi yang telah
ditransformasikan tadi dapat dimanfaatkan untuk memahami gejala atau masalah yang
dihadapi.

Bruner, melalui teorinya itu mengungkapkan bahwa dalam proses belajar anak
sebaiknya diberi kesempatan memanipulasi benda-benda atau alat peraga yang
dirancang secara khusus dan dapat diotak-atik oleh siswa dalam memahami suatu
konsep matematika. Melalui alat peraga yang ditelitinya itu, anak akan melihat
langsung bagaimana keteraturan dan pola struktur yang terdapat dalam benda yang
sedang diperhatikannya itu. Keteraturan tersebut kemudian oleh anak dihubungkan
dengan intuitif yang telah melekat pada dirinya.

2
Kemudian dalam teori Jerome Bruner terbagi 4 macam alat instruksional untuk
mengajar beserta fungsinya.
a. Alat untuk menyampaikan pengalaman “vicarious”. Yaitu menyajikan bahan-
bahan kepada murid-murid yang sedianya tidak dapat mereka peroleh dengan
pengalaman langsung yang lazim di sekolah. Ini dapat dilakukan melalui film,
TV, rekaman suara dll.
b. Alat model yang dapat memberikan pengertian tentang struktur atau prinsip
suatu gejala, misalnya model molekul atau alat pernafasan, tetapi juga
eksperimen atau demonstrasi, juga program yang memberikan langkah-langkah
untuk memahami suatu prinsip atau struktur pokok.
c. Alat dramatisasi, yakni yang mendramatisasikan sejarah suatu peristiwa atau
tokoh, film tentang alam yang memperlihatkan perjuangan untuk hidup, untuk
memberi pengertian tentang suatu ide atau gejala.
d. Alat automatisasi seperti “teaching machine” atau pelajaran berprograma, yang
menyajikan suatu masalah dalam urutan yang teratur dan memberi ballikan atau
feedback tentang responds murid.

C. Implikasi Teori Bruner Dalam Pembelajaran Matematika Di Sekolah Dasar


Dalam penyajian materi ada 3 model tahapan penting yang harus diperhatikan dalam
mengaplikasikan teori ini yaitu :
1. Model Tahap Enaktif
Dalam tahap ini penyajian yang dilakukan melalui tindakan anak secara langsung
terlibat dalam memanipulasi (mengotak-atik) objek. Pada tahap ini anak belajar sesuatu
pengetahuan di mana pengetahuan itu dipelajari secara aktif, dengan menggunakan
benda-benda konkret atau menggunakan situasi yang nyata, pada penyajian ini anak
tanpa menggunakan imajinasinya atau kata-kata. Ia akan memahami sesuatu dari berbuat
atau melakukan sesuatu.
2. Model Tahap Ikonik
Dalam tahap ini kegiatan penyajian dilakukan berdasarkan pada pikiran internal
dimana pengetahuan disajikan melalui serangkaian gambar-gambar atau grafik yang
dilakukan anak, berhubungan dengan mental yang merupakan gambaran dari objek-
objek yang dimanipulasinya. Anak tidak langsung memanipulasi objek seperti yang
dilakukan siswa dalam tahap enaktif..

3. Model Tahap Simbolis

Dalam tahap ini bahasa adalah pola dasar simbolik, anak memanipulasi simbul-simbul
atau lambang-lambang objek tertentu. Anak tidak lagi terikat dengan objek-objek seperti
pada tahap sebelumnya. Anak pada tahap ini sudah mampu menggunakan notasi tanpa
ketergantungan terhadap objek riil.

3
D. Biografi Jean Pianet
Jean piaget lahir pada tanggal 9 Agustus 1898 di Neuchatel, Swiss. Ayahnya adalah
seorang ahli sejarah dengan spesialisasi abad pertengahan. Ibunya adalah seorang yang
dinamis, intilegend dan taqwa. Pada tahaun 1916, piaget menyelesaikan pendidikan sarana
bidang biologi di Univesitas Neuchatel. Pada usia 21 tahun ia telah menyelesaikan disertasi
tentang moluska dan memperoleh gelar doctor filsafat,
Pada tahun 1920, piaget bekerja bersama Dr. Theophile simon di laboratarium binet di
paris dengan tugas mengembangkan tes penalaran yang kemudian diujikan. Berdasarkan
hasil tes tersebut, piaget mendapatkan tiga pemikiran yang mempengaruhi berfikirnya di
kemudian hari. Pertama, piaget melihat bahwa anak yang berbeda umurnya menggunakan
cara berfikir yang berbeda. Kedua, metode klinik digunakannya untuk mengorek pemikiran
anak secara lebih mendalam. Ketiga, piaget berfikir bahwa pemikiran logika abstrak
mungkin relevan untuk memahami pemikiran anak.

E. Teori Belajar Menurut Pianet

Teori Belajar perkembangan kognitif piaget adalah salah satu teori yang menjelaskan
bagaimana anak beradaptasi dengan menginterpretasikan obyek dan kejadian-kejadian
disekitarnya. Piaget memandang bahwa anak memainkan peran aktif di dalam menyusun
pengetahuannya mengenai realitas. Piaget tertarik bagaimana cara seorang anak memahami
dunianya. Dia mengamati prilaku si anak lalu menghasilkan teori yang menekankan bahwa
anak-anak memiliki cara berpikir yang berbeda dengan orang dewasa.

Dalam teori ini, proses belajar tidak hanya berhubungan dengan masalah
pematangan,karena meskipun anak-anak bergerak dari tahap yang satu ke tahap berikutnya
seiring dengansemakin dewasanya mereka, perkembangan anak pun tergantung pada
interaksi lingkungan juga termasuk interaksi lingkungan keluarga. 8etika anak bermain,
peranan orang tua dalam mengawasi dan membimbing anak sangat dibutuhkan. Hal ini
dikarenakan keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang primer dan bersifat
fundamental. Anak-anak yang berada di lingkungan yang mendukung keaktifannya akan
mengalami perkembangan yang lebih cepat daripada mereka yang berada dilingkungan
yang tidak mendukung.

Anak mendapat umpan balik dari lingkungannya bertujuan agar dia dapatmemperbaiki
persepsinya. Misalnya, beberapa mainan akan berbunyi pada saat digenggamoleh anak-
anak yang pada bulan pertamanya sedang belajar mengenai skema menggenggam dan
mengisap mainan. Sturktur yang mereka miliki tidak dapat menghadapi kejadian ini,
daninilah yang dinamakan ketidakseimbangan, yang menyebabkan berubahnya skema,
sehinggaskema dapat mengimbangi rangsangan baru tersebut. Skema baru, yang
memungkinkan anak dapat menggunakan mainan sebagai alat bunyi-bunyian, telah
terbentuk dan kali ini terjadilah keseimbangan. Anak-anak tersebut sekarang telah mampu
mengasimilasikan benda ka dalamskema barunya dan dapat menentukan mainan mana
yang dapat dibunyikan dan mana yang tidak.

4
F. Implikasi Teori Piaget Dalam Pembelajaran Matematika

Kunci utama teori piaget yang harus diketahui guru matematika yaitu perkembangan
kognitif seorang siswa bergantung kepada seberapa jauh siswa itu dapat memanipulasi dan
aktif berinteraksi dengan lingkungannya. Artinya, seberapa jauh pengetahuan atau
pengalaman barunya itu dapat dikaitkan. Keterhubungan antara pengetahuan yang satu
dengan pengetahuan lainnya itu dalam istilah piaget disebut dengan struktur kognitif,
kerangka kognitif atau skemata. Jadi skema atau skemata adalah suatu organisasi mental
yangterbentuk pada saat seseorang berinterkasi dengan lingkungannya. Dua proses yang
termasuk adaptasi adalah asimilasi dan akomodasi. Asimilasi adalah suatu proses dimana
suatu. informasi atau pengalaman baru dimasukkan dan memperkuat kerangka kognitif
yang sudah ada dibenak siswa dan akomodasi adalah suatu proses perubahan atau
pengembangankerangka kognitif yang sudah ada di benak siswa sebagai akibat dari
informasi atau pengalaman yang baru dialami.

Berikut adalah bebarapa contoh implikasi teori piaget dalam pembelajaran matematika :

1. Tahap sensorimotor (0-2 tahun)

Anak pada tahap sensorimotor memiliki beberapa pemahaman tentang konsep angka
danmenghitung.

2, Tahap Preoperational (2-7 tahun)

Pada tahap ini Pemikiran anak semakin berkembang pesat. tetapi perkembangan itu
belum penuh karena anak masih mengalami operasi yang tidak lengkap dengan suatu
bentuk pemikiran atau penalaran yang tidak logis.

3. Tahap operasional konkrit (7-11 tahun atau 12 tahun).

Tahap operasi konkret dicirikan dengan perkembangan system pemikiran yang


didasarkan pada aturan-aturan tertentu yang logis. Tahap operasi konkret ditandai
dengan adanya system operasi berdasarkan apa-apa yang kelihatan nyata dan konkret.
Dalam matematika, diterapkan dalam operasi penjumlahan dan pengurangan.

4. Tahap operasional formal (12 Tahun-Dewasa)

Pada tahap ini, anak sudah mampu berpikir abstrak bila dihadapkan kepada suatu
berbentuk kerucut.

5
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Bruner menjadi sangat terkenal karena dia lebih peduli terhadap proses belajar daripada
hasil belajar, metode yang digunakannya adalah metode Penemuan (discovery learning).
Discovery learning dari Bruner merupakan model pengajaran yang dikembangkan
berdasarkan pada pandangan kognitif tentang pembelajaran dan prinsip-prinsip
konstruktivitas.Teori belajar matematika menurut J.S. Bruner tidak jauh berbeda dengan
teori J. Piaget. Menurut teori J.S. Bruner langkah yang paling baik belajar matematika
adalah dengan melakukan penyusunan presentasinya, karena langkah permulaan belajar
konsep, pengertian akan lebih melekat bila kegiatan-kegiatan yang menunjukkan
representasi (model) konsep dilakukan oleh siswa sendiri dan antara pelajaran yang lalu
dengan yang dipelajari harus ada kaitannya. Menurut Bruner, agar proses mempelajari
sesuatu pengetahuan atau kemampuan berlangsung secara optimal, dalam arti pengetahuan
kemampuan dapat diinternalisasi dalam struktur kognitif orang yang bersangkutan.
Kemampuan tersebut dibagi dalam 3 tahap yaitu, tahap enaktif, tahap ikonik, dan tahap
simbolik.
Teori perkembangan kognitif piaget adalah salah satu teori yang menjelaskan bagaimana
anak beradaptasi dengan menginterpretasikan obyek dan kejadian-kejadian disekitarnya.
Piaget mendeskripsikan tahap perkembangan anak dalam empat tahap utama,yaitu 1.
Sensorimotor (0-2 tahun) , di mana anak berhadapan langsung dengan lingkungan dengan
menggunakan refleks bawaan mereka 2. pra-operasional (2-7 tahun), di mana anak mulai
menyusun konsep sederhana 3.operasi konkret (7-11tahun), di mana anak menggunakan
tindakan yang telah diinteriorisasikan atau pemikiran untuk memecahkan masalah dalam
pengalaman mereka 4. ( operasi formal (11 tahun-dewasa), di mana anak dapat memikirkan
situasi hipotesis secara penuh. konsep utama dalam teori piaget adalah intelegensi
'kecerdasan, skema, asimilasi dan akomodasi. Sedangkan kunci utama teori piaget yang
harus diketahui guru matematika yaitu perkembangan kognitif seorang siswa bergantung
kepada seberapa jauh siswa itu dapat memanipulasi dan aktif berinteraksi dengan
lingkungannya. Artinya, seberapa jauh pengetahuan atau pengalaman barunya itu dapat
dikaitkan.

B. Saran

Dalam penulisan makalah ini kami menyadari bahwa penulisan masih jauh dari kata
sempurna, kedepannya kami akan lebih berhati-hati dalam menjelaskan tentang makalah
dengan sumber-sumber lebih banyak dan lebih bertanggung jawab.
.

6
DAFTAR PUSTAKA

Mulyati, Psikologi Belajar, Yogyakarta: C.V. Andi Offset. 2005


Nasution, S., Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara.
2000
Hudojo, Herman, Mengajar Belajar Matematika, Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, 1988.
Kurikulum 2004: Standar Kompetensi Mata Pelajaran Matematika Sekolah Dasar
dan Madrasah Ibtidaiyah, Jakarta: Depdiknas, 2003.
Budiningsih, Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Hergenhahn, B. R dan Olson, M.H. 2008. Theories Of Learning
Ojase, Bobby.2008. Applying Piaget’t Theory of Cognitive Development to Mathematics
Instruction. Journal The Mathematics Educator. Vol. 18, No. 1.\, 26-30.
Santrok, J. W. 2004. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Anda mungkin juga menyukai