Anda di halaman 1dari 13

Psikologi perkembangan

PSIKOLOGI PERKEMBANGAN
ANAK-ANAK AKHIR (6-12 TH)

Profesi bidan tingkat II


2022
Anggota kelompok III
Anggi Tri Mundari
Beliana Annisa Hasan
Debby Juanita
Dini Nurfadilah
Eka Hastuti
Ishra Adiasa Utami
Nurul Hanipah
Shipa Sri Mulyani
Silviana Beby Ayu
Siti Sarah
STUDI KASUS

Seorang ayah di Kota Cimahi tega memperkosa anak kandungya sendiri. Aksi
bejat pelaku telah dilakukan sejak korban masih berusia 10 tahun atau saat
duduk di kelas 4 sekolah dasar.
Kapolres Cimahi AKBP Imron Ermawan mengatakan kasus ini terungkap setelah
ibu korban melaporkan perbuatan bejat suaminya. Istrinya diketahui memergoki
perbuatan bejat suaminya saat berada di rumah.

"Awalnya laporan dari istrinya yang memergoki suaminya sedang melakukan


persetubuhan," ungkap Imron di Mapolres Cimahi, Kamis (3/2/2022).
Imron menjelaskan dari informasi tersebut polisi mengamankan ayah kandung
korban berinisial DH. Dalam keterangan korban, kata Imron, tersangka bukan
hanya melakukan pencabulan kepada korban, melainkan pemerkosaan.
Lanjutan

Mirisnya lagi, perbuatan bejat DH dilakukan sejak korban berusia 10 tahun atau saat menginjak
sekolah kelas 4 SD. Dan perbuatan keji sang ayah sudah berlangsung sejak 3 tahun lalu.
"Selama 3 tahun, melakukan pencabulan dan persetubuhan kepada anak nya sendiri," tutur Imron.
Imron menuturkan,korban dibujuk rayu oleh sang ayah dan paksaan untuk melakukan perbuatan
tersebut. Korban diancam untuk tidak melaporkan perbuatan pelaku.
"Korban hidup dalam ancaman sang ayah apabila mencoba melaporkan," tutur Imron.
Saat ini, korban dalam perlindungan ibunya dan pihak kepolisian. Korban menjalani proses pemulihan
secara psikologi agar sembuh dari trauma.
Akibat perbuatan tersangka, polisi menjerat DH dengan pasal 81 ayat 3 dan 82 ayat 2 Undang-
undang Perlindungan Anak dengan ancaman 10 tahun penjara.
Pengertian Anak akhir

Akhir masa kanak-kanak (late childhood) berlangsung dari usia enam


tahun sampai tiba saatnya individu menjadi matang secara seksual.
Pada awal dan akhirnya, masa akhir kanak-kanak ditandai oleh
kondisi yang sangat mempengaruhi penyesuaian pribadi dan
penyesuaian sosial anak
Kematangan sosial emosional
adalah kemampuan individu dalam menyesuaikan diri
dengan lingkungannya dan mampu mengelola emosinya dengan baik ketika ia pada suatu
lingkungan tertentu, serta kemampuan dalam mengerjakan atau menguasai tugas-tugas
perkembangannya dengan baik. Kematangan sosial emosional merupakan salah satu tugas
perkembangan anak yang cukup penting. Ketika usia anak bertambah, mereka menjadi
lebih peka terhadap perasaannya sendiri dan perasaan orang lain. Mereka dapat lebih
mengatur emosi mereka dalam situasi sosial

Ciri ciri perkembangan anak akhir


Perkembangan Fisik
Pada masa akhir anak-anak, Pertumbuhan fisik cenderung lebih stabil atau tenang
kenaikan tinggi pertahun adalah sebelum memasuki masa remaja yang pertumbuhannya
2 sampai 3 inci. Kenaikan berat begitu cepat. Masa yang tenang ini diperlukan oleh anak
badan lebih bervariasi daripada untuk belajar berbagai kemampuan akademik. Anak
kenaikan tinggi badan, berkisar menjadi lebih tinggi, lebih berat, lebih kuat serta belajar
antara 3 sampai 5 pon pertahun berbagai keterampilan. Kenaikan tinggi dan berat badan
(Hurlock, 1980). bervariasi antara satu anak dengan yang lainnya.
Peran kesehatan dan gizi sangat penting dalam
pertumbuhan dan perkembangan anak. Jadi, peran
kesehatan sangatlah penting terhadap keterampilan
anak-anak.

2.Perkembangan 3.Perkembangan Bahasa


kecerdasan

ditandai oleh adanya tambahan
Pada periode ini
Terdapat dua terdapat dua faktor yang
kemampuan yang disebut system of operation
mempengar yang mempengaruhi
(satuan langkah berfikir) yang bermanfaat untuk
perkembangan bahasa, bangan bahasa, yaitu
mengkoordinasikan pemikiran dan ide dengan
peristiwa tertentu ke dalam pemikirannya sendiri. sebagai yaitu sebagai berikut:
Pada dasarnya perkembangan kognitif anak ditinjau Proses jadi matang dalam hal organ-organ
dari karakteristiknya sudah sama dengan suara/bicara sudah berfungsi untuk berkata-
kemampuan kognitif orang dewasa. Namun masih kata.
ada keterbatasan kapasitas dalam Proses belajar, belajar, maksudnya bahwa anak
mengkoordinasikan pemikirannya. Pada periode ini, telah matang untuk berbicara, lalu
anak baru mampu berfikir sistematis mengenai mempelajari bahasa orang lain dengan jalan
benda-benda dan peristiwa-peristiwa kongkrit. Pada mengimitasi atau meniru ucapan atau kata-
usia 10-11 tahun perkembangan kecerdasan anak kata yang didengarnya.
sangat cepat, sehingga kemampuan memahami hal-
hal yang abstrak semakin meningkat.

4.Perkembangan Sosial 5.Perkembangan Emosi


Kecenderungan anak usia 6-11 tahun untuk bergaul

Pola emosi umum dari akhir masa kanak-


dengan teman sebaya, membentuk kelompok, dan
kanak berbeda dari pola emosi awal masa
membuat kesepakatan antara mereka.
Pada usia ini, anak mulai memiliki kesanggupan kanak-kanak dalam dua hal. Pertama,
menyesuaikan diri sendiri (egosentris) kepada sikap yang jenis situasi yang membangkitkan emosi
kooperatif (bekerja sama) atau sosiosentris (mau dan kedua, bentuk ungkapannya.
memperhatikan kepentingan orang lain). Anak dapat Perubahan tersebut lebih merupakan
berminat terhadap kegiatan-kegiatan teman sebayanya, akibat dari meluasnya pengalaman dan
dan bertambah kuat keinginannya untuk diterima menjadi
belajarnya dari pada proses pematangan
kelompok (gang), dia merasa tidak senang apabila tidak
diterima dalam kelompoknya.
diri. Pada akhir masa kanak-kanak, anak
Peran orang tua penting untuk bereaksi positif akan sering mengalami emosi yang hebat.
keputusan yang diambil oleh anak mereka secara mandiri. Meningginya emosi pada akhir masa
Dengan memberikan kesempatan untuk bertindak sendiri kanak-kanak dapat disebabkan karena
secara nyata sementara orang tua sendiri memberi arahan keadaan fisik atau lingkungan
dan bimbingan atas inisiatif anak-anak mereka (Feldman,
2012: 179).
Adapun macam atau bentuk permainan yang dilakukan pada masa
kanak-kanak akhir atara lain sebagal berikut:

1. Bermain konstruktif
2. Menjelajah
3. Mengumpulkan
4. Permainan dan olahraga
5. Hiburan
(Education, 2010)
Peran Bidan

Kemampuan yang harus dimiliki bidan agar dapat berperan dalam


mengatasi masalah kekerasan termasuk kekerasan seksual terhadap
perempuan dan penanganan korban :
a. Memahami masalah kekerasan terhadap perempuan dan
ketidakberdayaan korban, yang berpengaruh terhadap kesehatan
reproduksi perempuan
b. Dapat memberikan penyuluhan yang tepat dan menyakinkan
perempuan bahwa berbagai bentuk penyalahgunaan atau kekerasan
terhadap pasangan tidak dapat diterima dan karena nya tidak ada
perempuan yang pantas untuk dipukul, dipaksa dalam berhubungan
seksual atau didera secara emosional.
c. Dapat melakukan anamnesis/bertanya kepada korban tentang
kekerasan yang dialami dengan cara simpatik, sehingga korban merasa
mendapat pertolongan.
d.dapat memberikan rasa empati dan dukungan terhadap korban
e. Dapat memberikan pelayanan medis, konseling, visum, yang sesuai
dengan kebutuhan, merujuk ke fasilitas yang lebih memadai dengan
cepat dan tepat.
f. Memberikan pelayanan keluarga berencana dan pelayanan kesehatan
reproduksi lainnya sesuai dengan kebutuhan, serta mencegah dampak
serius terhadap kesehatan reproduksi korban.
g. Dapat mengindentifikasi korban kekerasan dan dapat
menghubungkan mereka dengan pelayanan dukungan masyarakat
lainya misalnya politik LSM dan bantuan lainnya.
Strategi KIE yang dapat dilakukan oleh Bidan antara lain
:
- Melakukan dukungan KIE melalui sekolah dan luar
sekolah tentang keterampilan dalam menghadapi
masalah sehari-hari , termasuk mengatasi konflik ,
membangun hubungan interpersonal yang sehat dan
keamanan diri di sekolah maupun dalam rumah tangga.
- Melakukan kampanye anti kekerasan.
Thank
you!!

Anda mungkin juga menyukai