OBAT TRADISIONAL
Suryanita,S.Farm.,M.Si.,Apt
BAHASA LATIN TANAMAN
Daftar nama tumbuhan (tanaman) dan
nama latin
Nama Latin Tanaman Obat
Contoh Soal
• Rimpang Jahe Merah mengandung minyak atsiri tidak kurang dari 1,70% v/b.
Minyak atsiri tersebut banyak digunakan sebagai penghilang rasa nyeri yang
digunakan secara topikal. Jahe Merah mempunyai shogaol sebagai senyawa
identitas yang bertanggung jawab terhadap khasiat jahe sebagai peningkat suhu
tubuh dan senyawa inidapat diidentifikasi secara KLT dengan pembanding Eugenol
1% dalam etanol P.
PERTANYAAN SOAL:
Apa nama latin dari tanaman tersebut ?
A. Curcuma xanthoriza
B. Curcuma domestica
C. Kaempheria galanga
D. Zingiber officinale Rosc var amarun
E. Zingiber officinale Rosc var rubrum
• Sediaan lotion sebagai pelembab telah banyak dipasaran. Ekstrak buah alpukat
merupakan salah satu bahan alami yang telah banyak digunakan untuk produk
sediaan tersebut. Kandungan senyawa metabolit sekunder dalam buah ini
mempunyai banyak manfaat untuk kesehatan dan obat-obatan.
PERTANYAAN SOAL:
Mempunyai nama tanaman asal apakah ekstrak yang dihasilkan dari buah
tersebut?
A. Psidium guajava
B. Citrus aurantifolia
C. Carica papaya
D. Hylocereus polyrhizus
E. Persea americana
𝐴 − 𝐶 − (𝐵 − 𝐶)
𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝐴𝑖𝑟 = 𝑥 100%
(𝐴 − 𝐶)
𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝐴𝑖𝑟
𝟑𝟑, 𝟓𝟎𝟎 − 𝟑𝟎, 𝟎𝟎𝟎 − (𝟑𝟑, 𝟒𝟎𝟎 − 30,000)
= 𝑥 100%
𝟑𝟑, 𝟓𝟎𝟎 − 𝟑𝟎, 𝟎𝟎𝟎
3,500 − 3,400
= 𝑥 100%
3,500
0,100
=apt. Antonius Padua𝑥Ratu,
100%
05/12/2021 3,500 STTIF Bogor
M.Farm.
38
PERHITUNGAN KADAR ABU TOTAL
𝐵−𝐶
𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝐴𝑏𝑢 = 𝑥 100%
𝐴−𝐶
0,060
𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝐴𝑏𝑢 = 𝑥 100%
3,000
𝐵−𝐶
𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝐴𝑏𝑢 = 𝑥 100%
𝐴−𝐶
0,045
𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝐴𝑏𝑢 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 𝑎𝑠𝑎𝑚 = 𝑥 100%
3,000
(𝐵 − 𝐶) 𝑉1
𝑆𝑎𝑟𝑖 𝐿𝑎𝑟𝑢𝑡 = 𝑥 𝑥 100%
𝐴 𝑉2
A : Berat simplisia
B : Berat filtrat sesudah diuapkan + cawan kosong
C : Berat cawan kosong
B-C : 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑓𝑖𝑙𝑡𝑟𝑎𝑡 𝑑𝑖𝑢𝑎𝑝𝑘𝑎𝑛
𝑉1 ∶ 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 𝑆𝑖𝑚𝑝𝑙𝑖𝑠𝑖𝑎
𝑉2 ∶ 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐹𝑖𝑙𝑡𝑟𝑎𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑢𝑎𝑝𝑘𝑎𝑛
0,150
𝑆𝑎𝑟𝑖 𝐿𝑎𝑟𝑢𝑡 𝐴𝑖𝑟 = 𝑥 5 𝑥 100%
5,000
Keterangan :
F 1 = Jumlah flavonoid dengan metode alumunium klorida,
C = Kesetaraan kuersetin (.g/mL),
V = Volume total ekstrak etanol (mL),
F = Faktor pengenceran (2),
m = Berat sampel (g)
Penentuan Flavonoid Metode kolorimetri 2,4-dinitrofenilhidrazin
1. Pembuatan reagen 2,4-dinitrofenilhidrazin: Ditimbang seksama 1,0 gram 2,4-
dinitrofenilhidrazin dilarutkan dalam 2 mL asam sulfat 96% dan diencerkan sampai 100 mL
dalam labu ukur dengan metanol.
2. Pembuatan kurva kalibrasi dengan naringenin sebagai pembanding. Dibuat
serangkaian larutan naringenin dalam metanol dengan beberapa konsentrasi. Sejumlah 1,0
mL dari masing-masing larutan yang telah dilarutkan, ditambahkan 2 mL reagen 2,4
dinitrofenilhidrazin 1%.
3. Diinkubasikan pada suhu 50 0C selama 50 menit.
4. Setelah dingin pada suhu kamar, ditambahkan KOH 10% dalam metanol sampai 10 ml
dalam labu ukur. Dipipet 1,0 mL dari campuran tersebut diatas, ditambah metanol sampai
10,0 mL.
5. Diukur serapannya pada panjang gelombang maksimum yaitu 494 nm. Blanko 1,0 mL
larutan pembanding diganti dengan methanol 1,0 mL dan prosedur seterusnya
diperlakukan sama seperti diatas. Kemudian dibuat kurva kalibrasi.
6. Perhitungan untuk menentukan jumlah flavonoid dengan metoda kolorimetri 2,4-
dinitrofenilhidrazin dihitung dengan menggunakan persamaan :
Keterangan :
F 2 = Jumlah flavonoid dengan metode 2,4 -dinitrofenilhidrazin ,
C = Kesetaraan naringenin (.g/mL),
V = Volume total ekstrak etanol (mL),
F = Faktor pengenceran (1),
m = Berat sampel (g)
Penetapan Kadar Saponin Total