Anda di halaman 1dari 3

Tugas 1

Jakarta Darurat Banjir


Pernyataan Pendapat :
Jakarta sudah sangat rawan terhadap hujan. Semakin sering banjir, walau
hujan tidak lama. Sampai masuk kompleks istana negara. Maka fraksi-fraksi di DPRD
DKI Jakarta sepakat membentuk Pansus (Panitia Khusus) tentang banjir di ibukota.
Akan digali informasi penyebab banjir, dan upaya yang telah dilakukan Pemerintah
Propinsi DKI. Pansus Banjir sepakat, bahwa Jakarta telah dalam darurat banjir. Tetapi
gubernur Jakarta belum menetapkan tanggap darurat.
Argumentasi :
Kerugian tak ternilai, diantaranya libur karyawan, libur sekolah, dan
perusahaan tutup operasional. Bahkan ASN (Aparatus Sipil Negara) jajaran Pemprop
DKI Jakarta, bisa mengambil cuti selama sebulan, akibat banjir. Syaratnya, berupa
Surat Keterangan (RT dan RW) di lokasi banjir yang masuk rumah. Menyebabkan
sulit beraktifitas, sampai tidak bisa berangkat kerja.
Juga perlu menjaga keamanan rumah (dan lingkungan) ketika rumah
tergenang banjir, dan pembersihan rumah. Persyaratan cuti (sampai sebulan) telah
disesuaikan dengan Peraturan Badan Kepegawaian Nasional (BKN) Nomor 24 tahun
2017. Namun juga diatur pengkhususan terhadap pegawai Satpol PP (termasuk
Damkar-Linmas). Karena seluruh personel Satpol PP dilibatkan dalam upaya
pertolongan. Pemberian cuti dilakukan pasca-banjir.
Kepedihan dampak banjir makin komplet, ditambah pemadaman listrik oleh
PLN, sebagai antisipasi bahaya arus liar akibat kabel putus. Berdasar data PLN, lebih
dari 2.200 gardu distribusi yang dipadamkan dengan pertimbangan situasional. Gardu
yang beroperasi normal hanya seperempat kapasitas (638 unit). PLN Jakarta
mengerahkan seribu satgas, yang bekerja seksama memantau perkembangan banjir di
kampung-kampung.
Satgas patroli PLN juga aktif menelusuri perkampungan, turun memeriksa
keamanan sambungan listrik rumahtangga. Kampung yang tidak banjir (sudah surut),
listrik akan dinyalakan, sesuai permintaan Ketua RT dan Ketua RW, melalui prosedur
berita acara. Pemadaman listrik ditempuh, karena pengalaman hujan tahun baru 2020,
terdapat korban arus listrik. Disebabkan kabel distribusi di kampung-kampung putus
akibat hujan dan angin kencang.
Penetapan status tanggap darurat, merupakan kewenangan Kepala Daerah. UU
Nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, mengatur penetapan status
darurat hidrometerologi. Dilakukan oleh pemerintah pada tiap tingkatan. Pada pasal
51 ayat (2), menyatakan, penetapan status darurat bencana skala nasional dilakukan
oleh presiden, skala propinsi dilakukan oleh gubernur. Serta skala kabupaten
dilakukan oleh bupati, dan skala kota dilakukan oleh walikota.
Warga Jakarta seolah-olah telah “kenyang” sengsara akibat banjir. Selama dua
bulan terakhir, sudah beberapa kali mengungsi. Ribuan unit usaha kuliner (gerobak
dorong), dan warung makan juga terpukul banjir. Seluruh profesi yang bekerja di
darat, unit usaha mikro dan kecil, bagai libur kerja. Sedangkan profesi kelautan tak
kalah nelangsa. Nelayan juga menambatkan perahu di pinggir pantai, tidak melaut
karena badai dan angin laut.
Maka bencana banjir di Jakarta, bukan sepele. Perekonomian tingkat grass-
root akan menyusut tajam. Tidak terkecuali pedagang sayur dan buah, mengalami
penyusutan suplai. Seluruh jenis sayur dan buah, sangat rentan terhadap hujan. Harga
bahan pangan akan membubung. Kementerian Pertanian bersama Badan Ketahanan
Pangan telah membuka Toko Tani Indonesia (TTI) bagai pasar dadakan, dengan harga
“miring.”
Penegasan Ulang :
Pemerintah pusat telah berbuat banyak menjaga kepentingan warga Jakarta.
Sampai melibatkan BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) dalam
“operasi” rekayasa cuaca. Kerjasama BPPT, BNPB, BMKG, LAPAN, dan TNI-AU,
melakukan penyiraman gumpalan awan dengan garam. Awan lebih cepat menjadi
hujan, di laut. Intensitas curah hujan di darat susut 35%. Mengurangi ke-parah-an
potensi banjir. Tetapi masyarakat lebih menunggu bazar operasi pasar harga murah.

NB :
= Konjungsi Kausalitas
Uji Kompetensi 4
1. Sebutkan struktur teks editorial !
1. Pernyataan pendapat/ Tesis
Bagian ini berisi tentang pernyataan umum tentang masalah yang
dihadapi. Selain pernyataan umum, dalam bagian ini juga terdapat
pendapat awal penulis yang akan dibahas pada isi teks editorial.
2. Argumentasi
Berisi tentang argumen-argumen yang berkaitan tentang isi dari
pendapat awal yang terdapat pada tesis.
3. Pernyataan ulang
Berisi tentang penegasan ulang suatu permasalahan dan saran.

2. Jelaskan apa yang dimaksud argumentasi !


Argumentasi adalah gagasa-gagasan utama yang dijabarkan oleh penulis
menurut pendapat, ulasan, bahasan, atau ide pribadi penulisnya. Argumentasi berisi
tentang argumen-argumen yang berkaitan tentang isi dari pendapat awal yang terdapat
pada tesis.
3. Jelaskan isi bagian penegasan ulang !
Penegasan ulang berisi tentang penjelasan kembali dari tesis yang telah
dijabarkan oleh penulis pada bagian argumentasi sebagai bentuk penekanan dari apa
yang harus dipahami oleh pembaca.
4. Tentukan kata populer dalam kutipan teks berikut !
a. Kondisi
b. Aliran
c. Meluap
d. Wilayah
5. Temukan kata ganti penunjuk dalam kutipan berikut !
a. Kondisi itu
b. Setelah itu
c. Situasi tersebut

Anda mungkin juga menyukai