Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL

PROJECT KEBANGSAAN KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

TEMA: Pemantapan Karakter Bangsa Indonesia yang Lebih Adil dan Beradab di Era Post
Normal dan Era Revolusi Industri 4.0

SOSIAL MEDIA SEBAGAI MEDIA POLITIK DI INDONESIA YANG BERPENGARUH


PADA PERSATUAN BANGSA INDONESIA

Disusun Oleh:

Ananda Cahyo Prakoso (142111233064)

Prodi Teknologi Hasil Perikanan, FPK

KELAS PANCASILA C-3.7

UNIT PENDIDIKAN KARAKTER DAN KEBANGSAAN

PEMBELAJARAN DASAR BERSAMA

UNIVERSITAS AIRLANGGA

SEMESTER GANJIL 2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah dengan tema “Pemantapan Karakter Bangsa
Indonesia yang Lebih Adil dan Beradab di Era Post Normal dan Era Revolusi Industri 4.0” ini
tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada
mata kuliah pancasila. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
pentingnya Pancasila sebagai ilmu dan juga bekal kita akan cinta tanah air di era globalisasi dan
maraknya budaya asing yang masuk bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu DR. Nove Hidajati, M.Kes., drh, selaku
dosen mata kuliah Pancasila yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah
ini.

Surabaya, 20 Desember 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................1
1.3 Tujuan Masalah.................................................................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN.................................................................3
2.1 Media Sosial......................................................................................................................3
2.2 Politik................................................................................................................................3
2.2.1 Politik di Indonesia....................................................................................................3
2.3 Pancasila............................................................................................................................4
2.3.1 Peran Pancasila Dalam Fenomena Media Sosial Sebagai Media Politik..................4
BAB III PENUTUP........................................................................................................................5
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................5
3.2 Saran..................................................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................6

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Era perkembangan zaman ini tentu membawa perubahan di segala aspek khususnya di
bidang politik. Hal ini dikarenakan media sosial yang sangat berpengaruh pada masyarakat
secara eksklusif pada aspek sosialnya. Pengguna media sosial mengalami perkembangan
yang signifikan pada tahun 2012. Pada awalnya media sosial hanya digunakan untuk
bersosialisasi dengan teman atau kerabat dekat, namun saat ini media sosial digunakan
sebagai media komunikasi antara individu dengan institusi (Ardha, 2014). Melihat hal
tersebut, partai politik mulai melihat media sosial sebagai sarana untuk mempromosikan
partai mereka atau calon legislatif mereka.

Ditinjau dari fenomena tersebut, tidak dapat dipungkiri bahwa fenomena tersebut
berpengaruh pada kehidupan berbangsa dan bernegara utamanya dari aspek persatuan dan
kesatuan. Saat ini isu politik menjadi isu yang ramai diperbincangkan di media sosial, baik
saat adanya pemilihan umum ataupun saat ada kasus politik yang terjadi di Indonesia. Tak
jarang, hal tersebut membuat timbulnya perselisihan antar masyarakat pendukung dari pihak
yang terlibat.

Hal ini terkadang menimbulkan masalah lain seperti halnya penyebaran hoax yang
biasanya digunakan untuk menjatuhkan masing-masing kubu politik. (Matsel, 2017) dalam
penelitannya menyebutkan bahwa media yang banyak digunakan dalam menyebarkan hoax
adalah situs web, sebesar 34,9%, lalu aplikasi untuk berkomunikasi (Whatsapp, Line,
Telegram) sebesar 62,8% dan yang terakhir melalui media sosial seperti halnya (Facebook,
Twitter, Instagram, dan Path) di mana media sosial tersebut merupakan media yang
terbanyak digunakan yaitu mencapai 92,4%. Kementrian Komunikasi dan Informatika
mengindikasi ada sebanyak 800 ribu situs di Indonesia sebagai penyebar hoax dan ujaran
kebencian.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa korelasi antara media sosial dan politik sehingga dapat mempengaruhi persatuan dan
kesatuan Indonesia?
2. Bagaimana sosial media yang digunakan sebagai media politik berpengaruh pada
persatuan dan kesatuan Indonesia?
3. Apa peram Pancasila dalam fenomena sosial media yang digunakan sebagai media
politik?

1
1.3 Tujuan Masalah
1. Untuk memahami hubungan antara media sosial dan politik sehingga dapat
mempengaruhi persatuan dan kesatuan indonesia.
2. Untuk mengetahui pengaruh sosial media yang digunakan sebagai media politik dalam
persatuan dan kesatuan Indonesia
3. Untuk mengetahui peran Pancasila dalam fenomena sosial media yang digunakan sebagai
media politik.

2
BAB II

LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN

2.1 Media Sosial


Media Sosial adalah sebuah media dalam jaringan di mana penggunaya dapat dengan
leluasa berbagi dan memungkinkan untuk berinteraksi satu sama lain dalam jarak yang
sangat jauh. Media sosial dalam pendapat lain, adalah media dalam jaringan yang
mendukung interraksi sosial dan menggunakan teknologi berbasis web yang menjadikan
komunikasi menjadi dialog interaktif (Cahyono, 2016). Dengan begitu dapat disimpulkan
bahwa media sosial adalah salah satu hasil dari perkembangan teknologi dan berperan besar
dalam penyampaian informasi dari satu daerah ke daerah lain. Sehingga, memungkinkan
setiap orang dari segala penjuru dunia tetap terhubung meski dalam jarak yang jauh.

Setiap informasi di dalam media sosial diperoleh dari mereka yang berpartisipasi dan
memberi kontribusi secara terbuka, memberi komentar dan informasi dalam waktu yang
cepat dan tak terbatas. Ada berbagai macam situs media sosial yang populer saat ini antara
lain: Blog, Facebook, Whatsapp, Twitter, Line dan Instagram. Melalui situs media sosial
yang populer saat ini, partai-partai di Indonesia mempromosikan partai mereka untuk
memperkenalkan nama partai mereka atau meningkatkan citra partai mereka (Ardha, 2014).
Strategi pemasaran yang dilakukan partai-partai di Indonesia masih menganut
“primordialisme” yang berarti pandangan yang memegang teguh hal-hal yang dibawa sejak
kecil, baik tradisi, adat, kepercayaan, maupun segala sesuatu yang ada di dalam lingkungan
pertama. Keterikatan primordial dibedakan menjadi keterikatan yang wajar dan tidak wajar.
Di mana saat pemasaran, maka partai politik hanya melakukan pemasaran terhadap partai
mereka sendiri dan tidak melihat kepentingan konsumen.

2.2 Politik
Politik menurut KBBI adalah pengetahuan mengenai ketatanegaraan atau kenegaraan dan
juga segala urusan dan juga tindakan baik kebijakan, siasat, dan lainnya mengenai
pemerintahan negara atau terhadap negara lain. Dengan begitu politik bisa disebut juga
sebagai ilmu ataupun seni untuk mendapat kekuasaan secara konstitusional maupun
inkonstitusional.

2.2.1 Politik di Indonesia


Indonesia adalah negara yang menganut sistem demokrasi dan dipimpin oleh seorang
presiden dan didampingi oleh wakil presiden yang dipilih melalui pemilihan umum Presiden
dan Wakil Presiden (Pilpres) yang diselenggarakan setiap lima tahun sekali. Calon Presiden

3
dan Wakil Presiden diusulkan oleh partai politik atau dari gabungan partai politik peserta
pemilu sebelumnya. Dalam sistem pemerintahan Indonesia juga terdapat Dewan Perwakilan
Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) yang merupakan salah satu lembaga tinggi negara
yang berdasarkan konstitusi Republik Indonesia (UUD 1945) berkewajiban dalam
melaksanakan fungsi legislasi, asnggaran, dan Pengawasan di Indonesia. Wakil rakyat yang
menduduki kursi pemerintahan di DPR memiliki masa periode selama lima tahun yang
dipilih melalui Pemilu Legislatif.

Ditinjau dari hal tersebut, pemilihan umum merupakan ajang untuk memilih orang-orang
yang nantinya akan duduk di kursi pemerintahan Indonesia, baik pemilihan umum lgeislatif
maupun pemilihan umum Presiden dan Wakil presiden keduanya memiliki kesamaan di
mana calon peserta pemilu diwajibkan berasal dari partai politik. Tentunya dengan
diadakannya pemilu, setiap calon peserta pemilu dan juga partainya harus bisa meyakinkan
dan menarik warga Indonesia.

2.1

2.2

2.3 Pancasila
Pancasila adalah dasar dan ideologi bagi negara Indonesia yang tercantum dalam UUD
1945 pancasila juga berperan sebagai dasar negara, serta mengandung filosofi politik (Suaila
& Krisnan, 2019). Dengan demikian Pancasila merupakan dasar dari segala hukum dan
sebgai pedoman hidup bangsa Indonesia, Pancasila juga memiliki peran dalam menjaga
persatuan negara terhadap segala ancaman yang ada baik dari dalam maupun dari luar.

2.3.1 Peran Pancasila Dalam Fenomena Media Sosial Sebagai Media Politik
Saat ini media sosial seringkali dijadikan sebagai media politik bagi partai politik
maupun calon peserta pemilu untuk meningkatkan citra mereka. Tak jarang hal tersebut
berdampak pada persatuan di Indonesia. Hal ini dikarenakan saat suatu partai politik ataupun
calon peserta pemilu menggunakan media sosial sebagai sarana politik mereka, tak jarang
masyarakat yang kontra dengan salah satu pihak melontarkan atau memberi komentar yang
negatif dan provokatif yang dapat menimbulkan perdebatan antara masing-masing pihak.

Pancasila sebagai dasar dan ideologi bangsa Indonesia memiliki peran vital dalam
menghadapi permasalahan tersebut. Sebagaimana yang kita ketahui Pancasila juga memiliki
peran sebagai sistem etika. Di mana dalam persoalan ini setiap orang yang memberi
komentar harus mengimplementasikan etika yang terkandung pada Pancasila terutama etika
yang terkandung pada sila ketiga yang berbunyi “persatuan Indonesia” yang berarti etika
dalam menjaga persatuan bangsa Indonesia. Dalam hal ini berarti tidak mengeluarkan
komentar negatif dan provokatif yang dapat menimbulkan perpecahan dan mengancam
persatuan Indonesia.

4
5
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Media Sosial adalah sebuah media dalam jaringan di mana penggunaya dapat dengan
leluasa berbagi dan memungkinkan untuk berinteraksi satu sama lain dalam jarak yang
sangat jauh. Sedangkan politik dalam KBBI adalah pengetahuan mengenai ketatanegaraan
atau kenegaraan dan juga segala urusan dan juga tindakan baik kebijakan, siasat, dan lainnya
mengenai pemerintahan negara atau terhadap negara lain. Dengan begitu politik bisa disebut
juga sebagai ilmu ataupun seni untuk mendapat kekuasaan secara konstitusional maupun
inkonstitusional. Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa salah satu cara pelaku politik pada
era ini adalah dengan meningkatkan citranya dengan memanfaatkan media sosial yang
merupakan media yang memiliki jangkauan yang luas.

Namun, hal tersebut dapat berdampak negatif pada persatuan dan kesatuan Indonesia. Hal
ini disebabkan oleh saat suatu partai politik ataupun calon peserta pemilu menggunakan
media sosial sebagai sarana politik mereka, tak jarang masyarakat yang kontra dengan salah
satu pihak melontarkan atau memberi komentar yang negatif dan provokatif yang dapat
menimbulkan perdebatan antara masing-masing pihak.

Pancasila sebagai dasar dan ideologi bangsa Indonesia memiliki peran vital dalam
menghadapi permasalahan di mana sosial media yang digunakan sebagai media politik. Hal
ini dikarenakan Pancasila memiliki peran sebagai sistem etika. Sehingga segala aktivitas
politik di sosial media harus sejalan dengan etika yang terkandung dalam Pancasila agar
persatuan dan kesatuan tetap terjaga.

3.2 Saran
Sudah sepantasnya kita sebagai masyarakat Indonesia harus menjaga persatuan dan
kesatuan Indonesia dan mempelajari serta mengimplementasikan nilai yang terkandung
dalam Pancasila kedalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Diharapkan dengan
terbuatnya makalah ini, politik dalam sosial media tak lagi menjadi hal yang dapat
menimbulkan perpecahan dan mengancam persatuan serta kesatuan Indonesia.

6
DAFTAR PUSTAKA

Ardha, B. (2014). “Social Media Sebagai Media Kampanye Partai Politik 2014 di
Indonesia”. Jurnal Visi Komunikasi, 13(1), 105-120

Cahyono, A. S. (2016). “PENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP PERUBAHAN


SOSIAL MASYARAKAT DI INDONESIA”. Jurnal PUBLICIANA, 9(1), 140-157

Juditha, C. (2018). “Interaksi Komunikasi Hoax di Media Sosial Serta Antisipasinya”. Junal
Perkomnas, 3(1), 31-44

Suaila, A., & Krisnan, J. (2019). “ Menggali Kembali Peran Pancasila sebagai Ideologi
Bangsa dan Dasar Negara dalam Pembangunan Hukum Nasional di Era Global”. Jurnal
Law and Justice, 4(1), 46-55

Anda mungkin juga menyukai