Anda di halaman 1dari 11

“KOMUNIKASI DALAM PELAYANAN KESEHATAN KHUSUSNYA KOMUNIKASI

MULTIDISIPLIN”
1
Muhammad Firmansyah Latief, 2Muhamad Nurhidayat H.Ento, 3Nur Mawadah Djano, 4 Rahmatia Sabrun Saleh, 5Inang Novianti
Ekaputri Pakaya, 6 Dea Natalia Arvina Luwiti, 7Ananda Putri Gusti Arsad, 8 Nadia Oktaviana Rahman, 9 Intan Nur Alifa, 10
Yukarsi Panigoro, 11Astrid Dunaya,12 Vidya Aurelya Putri Ilam, 13 Indriani Nuraini Dupamana, 14 Adila Salsabilah Sardin, 15 Sri
Resti Fadhillah Ramadhani, 16Isra Nur

Universitas Negeri Gorontalo (UNG)

Abstark
PENDAHULUAN. Komunikasi multidisiplin adalah komunikasi yang digunakan dalam bidang kesehatan. Contohnya cara
berkomunikasi dengan tenaga kesehatan baik itu sesama perawat, bidan, ilmu gizi, farmasi, dokter, dan cara kita menyampaikan
kepada pasien supaya pasien dan keluarga mengerti apa yang disampaikan. Komunikasi multidisiplin yang baik sangat penting
bagi keberhasilan tim dalam menangani dan merawat pasien. Tim multidisiplin yang baik adalah tim yang saling berbagai ide
atau gagasan dan informasi dengan cepat dan dilakukan secara teratur.. METODE pencarian beberapa jurnal dengan
menggunakan literature review, istilah pencarian jurnal melalui MESH (Medical Subject Heading). HASIL Komunikasi
multidisiplin selalu menekankan masalah yang diangkat untuk penelitian permasalahan komunikasi yang terjadi dibidang
kesehatan yang menjadi pilar utama dalam bidang kualitas pekayanan rumah sakit.
KATA KUNCI : “komunikasi multidisiplin” dan “pelayanan kesehatan”

A. Pendahuluan mengimplementasikan serta melakukan


Komunikasi merupakan proses evaluasi tindakan-tindakan pelayanan
dasar dalam interaksi manusia dalam kesehatan yang telah dilaksanakan.
berhubungan dengan manusia lain, dan Komunikasi multidisiplin
merupakan sarana penting untuk adalah komunikasi yang digunakan
pembentukan dan pengembangan dalam bidang kesehatan. Contohnya
pribadi dalam kontak sosial. cara berkomunikasi dengan tenaga
Dalam kegiatan pelayanan kesehatan baik itu sesama perawat,
kesehatan dan atau keperawatan, bidan, ilmu gizi, farmasi, dokter, dan
komunikasi merupaka suatu proses cara kita menyampaikan kepada pasien
untuk menciptakan hubungan antara supaya pasien dan keluarga mengerti
tenaga kesehatan dengan klien atau apa yang disampaikan.
pasien, dokter atau perawat dengan tim Komunikasi multidisiplin yang
kesehatan lain, dan tenaga kesehatan baik sangat penting bagi keberhasilan
dengan keluarga / masyarakat, dalam tim dalam menangani dan merawat
menggali data atau informasi guna pasien. Karena itu, setiap anggota
mengidentifikasi masalah-masalah hendaknya dibekali dengan pelatihan
klien, membuat rencana tindakan, dan komunikasi agar setiap anggota tim
memiliki keterampilan komunikasi “pelayanan kesehatan” yang dipilih
sebagai bagian dari upaya penanganan secara full text/pdf. Untuk pencarian
dan perawatan pasien. digoogle scholar dan mendeley
Keberhasilan tim multidisiplin didapatkan beberapa temuan, namun
dalam menangani dan merawat pasien yang digunakan oleh penulis yang
ditentukan oleh beberapa hal salah hanya menggunakan disertai dan thesis
satunya adalah komunikasi yang efektif. serta dispefisikan dalam 10 tahun
Tim multidisiplin yang baik adalah tim terakhir sehingga ditemukan lima
yang saling berbagai ide atau gagasan temuan yang selanjutnya diurutkan dari
dan informasi dengan cepat dan yang terbaru.
dilakukan secara teratur. Setiap catatan C. Hasil
penting disimpan secara tertulis sebagai 1. Penekanan masalah yang diangkat
salah satu cara bagi tim untuk untuk penelitian
mereflesikan diri. Terkait dengan Pada penelitian Darsini (2016)
penanganan dan perawatan pasien, dilakukan analisa data untuk
keterampilan komunikasi yang baik menilai atau mengetahui tingkat
yang dimiliki oleh anggota tim kepuasaan pasien teradap
merupakan inti bagi keselamatan pasien komunikasi perawat.
dan kerja tim yang efektif. Muhammad Alfariz dan Arief
B. Metode penilitian Nuryana (2019) menekankan
Pembahasan pada bab ini permasalahan komunikasi yang
berasal dari pencarian beberapa jurnal terjadi dibidang kesehatan yang
dengan menggunakan literature review, menjadi pilar utama dalam bidang
istilah pencarian jurnal melalui MESH kualitas pelayanan rumah sakit
(Medical Subject Heading), batasan terhadap para pasiennya.
mengambil jurnal dan hal lainnya. Angel Ester Simanjuntak
Pencarian jurnal yang menggunakan (2019) menekankan tentang
literature review didapatkan dari meningkatkan kolaborasi dan
database penyedia jurnal internasional komunikasi pada sesama mitra
dan jurnal nasional. Penulis mengakses kesehatan.
website https://www.mendeley.com , Elharrouni Alaoui Aicha (2020)
https://scholar.google.com Penulis meneliti tentang komunikasi dalam
menuliskan kata kunci sesuai MESH sebuah tim medis untuk
yaitu “komunikasi multidisiplin” dan
menciptakan kerja tim yang yang dirancang oleh penulis
harmonis. digunakan sebagai instrumen
Anna Wloszczak-szubzda Dkk penelitian.
(2016) meneliti tentang tingkat D. Pembahasan
penerimaan yang berada dalam 1. Analisis terhadap persamaan dan
rentang kemampuan komunikasi perbedaan dari setiap jurnal
perawat dan dokter.
2. Langkah penelitian atau metode Selain komunikasi antara
penelitian yang digunakan tenaga medis dan pasien dalam
Pada penelitian Muhammad proses pongobatan. Komunikasi
Alfariz dan Arief Nuryana (2019), juga sangat perlu dalam kolaborasi
metode yang digunakan dalam interprofesi tenaga medis diantara
literature review ini diawali dengan Dokter, Perawat dan Ahli Gizi.
pemilihan topik. Seperti kita ketahui bahwa ketiga
Darsini (2016) jenis penelitian profesi ini adalah profesi yang akan
ini adalah analitik korelasi dengan selalu berkolaborasi dalam dunia
menggunakan rancangan penelitian kesehatan. Apalagi pelayanan yang
adalah “cross sectional design”. ada di rumah sakit merupakan
Variable indenpenden penelitian ini pelayanan yang multidisilpin
yaitu komunikasi perawat. sehinga bisa berpotensi terjadinya
Angel Ester Simanjuntak pelayanan yang tumpang tindih,
(2019) metode yang digunakan terjadinya konflik interprofesional
dalam kajian menggunakan analisis juga keterlambatan pemeriksaan
data sekunder yang dimana kajian tindakan (Tomey dan
bersumber dari jurnal dan buku. Alligod,2006).
Elharrouni Alaoui Aicha (2020) Keterampilan berkomunikasi
metode yang dilakukan dalam bukan merupakan kemampuan yang
penelitian yaitu diskusi di jejaring kita bawa sejak lahir dan juga tidak
sosial. akan muncul secara tiba-tiba saat
Anna Wloszczak-szubzda, Dkk kita memerlukannya. Ketrampilan
(2016) Survei diagnostik tentang tersebut harus dipelajari dan dilatih
medis, keterampilan komunikasi secara terus menerus melalui
profesional diterapkan dalam kemampuan belajar mandiri,
proses penelitian, dan kuesioner penyegaran dan pelatihan.
Keterampilan teknis medis semata dengan tingkat kepuasan pasien
tidak cukup untuk memberi yaitu apabila komunikasi yang
pelayanan yang memuaskan pasien, dilakukan kurang baik maka pasien
dibutuhkan komunikasi yang baik tidak puas dan jika komunikasi
antara tenaga kesehatan atau yang dilakukan baik maka pasien
perawat dengan pasien. Komunikasi akan merasa puas. Hasil penelitian
efektif mencakup komunikasi ini lebih menekankan pada
verbal (lisan dan tulisan) dan komunikasi dalam pelayanan
nonverbal. kamunikasi yang baik kesehatan yang dapat berdampak
akan memberikan kesan yang pada kepuasan pasien.
menarik karena ada kesepahaman
dan akan menjadi nilai suatu Hasil penelitian dalam salah satu

kepuasan dari individu yang sedang Publikasi Jurnal Kutipan:

berinteraksi. Hal ini terlihat dari (Muhammad Alfarizi 2019).

hasil penelitian dalam salah satu Dengan Judul “Komunikasi efektif

Publikasi Jurnal Kutipan: (Darsini interprofesi kesehatan sebagai

widyanto 2016). Dengan Judul upaya peningkatan kualitas

“Hubungan komunikasi perawat pelayanan rumah sakit”

dengan tingkat kepuasaan pasien menonjolkan pada pentingnya

yang dirawat di ruang kana rumah Kemampuan Komunikasi yang baik

sakit gatoel” berdasarkan data yakni komunikasi efektif

tingkat kepuasan pasien di ruang Komunikasi yang efektif terjadi bila

Kana RS Gatoel Mojokerto pendengar menangkap dan

didapatkan bahwa dari 48 menginterpretasikan ide yang

responden yang yang mempunyai disampaikan dengan tepat seperti

komunikasi perawat baik yaitu apa yang dimaksud oleh pembicara.

sebanyak 29 responden (60,4%) dan dalam hal ini, komunikasi efektif

yang puas terhadap komunikasi juga berpengaruh pada kondisi

perawat sebanyak28 responden kesehatan pasien serta kualitas

(58,3%) dan yang tidak puas pelayanan rumah sakit komunikasi

dengan komunikasi perawat yang baik antara tim dokter, ahli

sebanyak 1 responden (2,1%) gizi, perawat, tenaga administrasi

berdasarkan data tersebut ada dan semua karyawan yang terlibat

hubungan antara komunikasi dalam suatu operasional di Rumah


Sakit serta pasien memiliki potensi saja unsur tim tenaga medis tidak
yang besar dalam membantu pasien memiliki kemampuan komunikasi
untuk mengatur ‘emosi, dalam tim maka akan
meningkatkan pemahaman membahayakan pasien. Kolaborasi
informasi medis, persepsi dan interprofesi merupakan strategi
harapan, membangun rasa percaya yang efektif dan efisien untuk
penuh kepada tim dokter yang meningkatkan kualitas pelayanan
menanganinya sehingga pasien dan hasil kesehatan pasien
akan patuh terhadap semua saran sehingga perlu terus menerus
dan nasehat. Dalam pelayanan diupayakan untuk ditingkatkan dan
kesehatan terjadi kesalahan (error) dikembangkan dalam program
70-80 % yang disebabkan oleh pelayanan kesehatan profesional
buruknya komunikasi pemahaman untuk menjamin kepuasan
dalam tim, kerjasama tim yang baik keamanan pasien.
dapat membantu mengurangi
masalah patient safety (WHO Hal ini juga memiliki kesaamaan
Team’s, 2010). Komunikasi adalah pada hasil penelitian dalam salah
salah satu cara agar kerjasama tim satu Publikasi Jurnal Kutipan:
medis dalam proses pengobatan (Angel Ester Simanjuntak 2019).
pasien berjalan sesuai Standar dengan judul “Pentingnya
Pelayanan. komunikasi antar tenaga kesehatan
terkadang fakta lapangan di agar terciptanya kolaborasi dalam
Indonesia membuktikan bahwa kesalamatan pasien” Pada suatu
masih banyak permasalahan kolaborasi, dibutuhkan komunikasi
buruknya komunikasi tim medis yang baik antar sesama. Strategi
yang berdampak pada kematian IPC (Inter professional
pasien dimulai dari kasus calaboration) adalah kerjasama
meninggalnya artis Sukma Ayu antara profesi kesehatan dengan
pada tahun 2004, juga kasus latar pendidikan berbeda menjadi
meninggalnya Siska Makatey saat satu tim berkolaborasi untuk
melahikan pada tahun 2013, serta meningkatkan kualitas pelayanan
kasus meninggalnya bayi Debora kesehatan yang efektif (WHO,
pada 2017 yang lalu. Hal ini 2010). Bertujuan untuk patient
menjadi perhatian besar bahwa satu safety, kekurangan SDM, dan
mengubah sistem perawatan Coordination merupakan
kesehatan yang lebih efektif sinkronisasi upaya anggota
(National Research Council 2000). kelompok dalam memberikan
Menurut Orchard et al, (2018) kesatuan pendapat dan tindakan
elemen dari IPC dalam dalam pencapaian tujuan organisasi,
Assessment of Interprofessional dan Shared Decision Making atau
Team Collaboration Scale dalam pengambilan keputusan
(AITCS) terdiri dari 4 item secara bersama merupakan sebuah
yaitu partnerships, cooperation, proses dalam semua pihak yang
coordination dan shared decision bekerja sama dalam mengeksplorasi
making. pendapat yang relevan. Dimensi
IPC ini sangat perlu diperhatikan
Partnerships atau kemitraan dan dijalankan oleh rumah sakit.
adalah sebagai beberapa pihak,
baik pemerintah maupun swasta, Hasil penelitian dalam salah satu
yang semua orang di dalamnya Publikasi Jurnal Kutipan:
menjadi mitra atau rekan kerja (ElharrouniAlaoui Aicha 2020).
dalam meraih tujuan bersama dan
Dengan Judul “Communication
memenuhi kewajiban serta
in multidisciplinary teams”
menanggung resiko, tanggung
menekankan pada komunikasi
jawab, sumber daya, kemampuan
multidisiplin antar tenaga medis
dan keuntungan secara bersama.
Cooperation atau kerjasama
seperti dokter, perawat, dan

didefinisikan sebagai pekerjaan pasien serta bagaimana


yang dilakukan oleh dua orang meningkatkan interpersonal dan
atau lebih, bekerja sama antar hubungan profesional dalam tim
profesi agar dapat mencapai tujuan perawat. Keberhasilan dan
yang sebelumnya sudah kualitas tim bergantung pada
direncanakan dan disepakati pertama, dari adanya komunikasi
bersama. Di rumah sakit kerjasama
yang baik. Komunikasi yang
tim sudah menjadi suatu kebutuhan
sukses dan baik adalah dasar dari
untuk bisa mewujudkan
semua kegiatan, lebih lanjut dan
keberhasilan dalam mencapai
yang memastikan keberhasilan
tujuan (Bosch & Mansell, 2015).
adalah menerima perbedaan
pendapat Semua ini sangat
penting untuk menciptakan kerja
tim yang harmonis dalam
perawatan kesehatan, dan
dengan cara itu dapat mendorong
E. Kesimpulan
pasien untuk lebih baik bekerja
Dari 5 penelitin diatas
sama. didapatkan bahwa komunikasi sangat
Hasil penelitian dalam salah satu penting dan berpengaruh pada
Publikasi Jurnal Kutipan: (Anna pelanayanan kesehatan dan tingkat
Wloszczak – Szubzda 2016). kepuasaan pasien.
Dengan Judul ”Evaluation Oleh karena itu, diperlukan
communication and acceptance komunikasi multidisiplin agar dapat

of the patiens by medical menyampaikan informasi dalam tim


dengan baik dan dapat memberikan
personel” menekankan pada
pelayanan yang baik kepada pasien.
Tabel 1. Tabel Literature Review

Judul Tahun Penulis Metode Hasil


Hubungan 2016 Darsini Analitik Pada penelitian Darsini
komunikasi widyanto korelasi (2016) Hasil penelitian
perawat dengan menunjukkan sebagian besar
tingkat kepuasaan komunikasi perawat adalah baik
pasien yang dirawat sebanyak 29 responden
di ruang kana (60,4%) dan sebagian besar
rumah sakit gatoel pasien puas terhadap
komunikasi perawat sebanyak
32 responden (66,7%).
Komunikasi efektif 2019 Muhammad Literature Muhammad Alfarizi dan
interprofesi Alfarizi review Arief Nuryana (2019) Dari hasil
kesehatan sebagai artikel yang dikumpulkan
upaya peningkatan dan analisis yang dilakukan
kualitas pelayanan oleh penulis, didapatkan bahwa
rumah sakit komunikasi Interpersonal sangat
mendukung dalam proses
kolaborasi yang dilakukan oleh
tim medis dalam kaitannya
untuk peningkatan kualitas
pelayanan di Rumah Sakit.
Pentingnya 2019 Angel Ester Analisis data Angel Ester Simanjuntak
komunikasi antar Simanjuntak sekunder (2019) Berdasarkan jurnal yang
tenaga kesehatan diambil mengatakan bahwa
agar terciptanya Hasil yang didapat dengan
kolaborasi dalam distribusi frekuensi penerapan
kesalamatan pasien. IPC dimensi partnership,
cooperation, coordination dan
shared decision – making pada
profesional pemberi asuhan
(Perawat, Dokter, Apoteker dan
Ahli Gizi) di Rumah Sakit
Khusus Propinsi Jambi dapat
diketahui adalah dalam kategori
baik (55,6%), sebagian besar
cooperation responden di RSK
dalam kategori kurang baik
(50,8%), sebagian besar
coordination responden di RSJ
dalam kategori baik (53,0%)
dan sebagian besar shared
decision-making responden di
RSJ dalam kategori baik
(51,7%).
Communication in 2020 Elharrouni diskusi di Elharrouni Alaoui Aicha
multidisciplinary Alaoui Aicha jejaring sosial. (2020) a discussion on the
social network: “Nurses eat
teams
their young...Are you agree with
this ?” Three responses were
offered:
 I agree- 76%
 I do not agree 7%
 maybe 17%
Diskusi berlangsung selama
dua bulan, total ada 40 peserta,
rata-rata usia subjek adalah 25-
55, hampir perawat di seluruh
dunia.
pada hasil ini menunjukan
kedua hubungan antara perawat
senior dan junior berlangsung
buruk.

Evaluation 2016 Anna keterampilan Anna Wloszczak-szubzda


communication and Wloszczak - komunikasi Dkk (2016) Hasil penelitian
acceptance of the Szubzda profesional menunjukkan bahwa dalam
patiens by medical kebanyakan kasus penerimaan
personel pasien oleh staf medis adalah
'tanpa syarat'. Sebagai metode
untuk memperbaiki situasi ini,
perluasan pendidikan di bidang
komunikasi interpersonal
diusulkan, untuk mengatasi
masalah terkait dengan
penerimaan pasien bersyarat
dan tanpa syarat, serta masalah
tentang bagaimana menangani
pasien
DAFTAR PUSTAKA
Widyanto Darsini (2020), “Hubungan Komunikasi Perawat Dengan Tingkat Kepuasan Pasien
Yang Dirawat Di Ruang Kana Rumah Sakit Gatoel” NurseLine jurnal Vol. 1 No. 1
Alfarizi Muhammad (2019), “Komunikasi Efektif Interprofesi Kesehatan Sebagai Upaya
Peningkatan Kualitas Pelayanan Rumah Sakit” Vol. 4, No. 2
Simanjuntak Ester Angel (2019), “Pentingnya Komunikasi Antar Tenaga Kesehatan Agar
Terciptanya Kolaborasi Dalam Kesalamatan Pasien”
Aicha Alaoui Elharrouni (2020), “Communication In Multidisciplinary Teams” Journal Of
Medicine and Healthcare
Szubzda-Wloszczak Anna, Dkk (2016), “Evaluation Of Communication And Acceptance Of The
Patient By Medical Personnel”

Anda mungkin juga menyukai