Panduan Kreatif Membuat Bahan Aja Inovatif
Panduan Kreatif Membuat Bahan Aja Inovatif
BAHAN AJAR
INOVATIF
I
Jaminan KePuasan
Apabila Anda mendaparkan buku ini dalam keadaan cacat produksi
(di luar kesengaiaan kami), seperti halaman kosong atau cerbalik,
silakan ditukar di roko tempat Anda membeli acau langsung kepada
kami dan kami akan menggantinya segera dengan buku yang bagus.
Andi Prastowo
BAHAN AJAR
!NOVATI F
F
r/'
Penerbit
DM Press
(AnSAora II'\API)
Sampangan Gg. Perkutur No.l25-B
Jl Wonosari, Baturetno
Bangun(apan Jogiakarra
Telpt (o27 4) 4)1117 6, 1 4ta7 21
Fzx (02741 4)1317 6
Email: redaksi_divapress@yahoo.com
Blog: www-blogdivapress.com
'lVebsite: wc/w.divapress-onhne-com
6
Pdnduan Kreatif Membuat Bdhan AJ6r lnovatif
lJ
Panduan Kreatif Membuat Bahdn Aar novatif
Andi Prastowo
1r:)
DAFIAR ISI
Pengantar Penulis ,
Daftar Isi I 1
Bab I
Saatnya Membuat Bahan Ajar Inovatif .. 13
Bab 2
Mengenal Benruk-Benruk Sumber Belajar
dan Bahan Aiar .............. j3
Bab 3
Langkah-LangkahPokok Pembuaran
Bahan Aiar 49
Rab 4
Handout 1l
Bab 5
Modul ........... 103
Bab 6
Buku Teks t6,
11
AndiPrastowo
Bab 7
Lembar Kegiatan Siswa (LKS) 2O3
Bab 8
Model (Maket) 227
Bab 9
Bahan Aiar Audio 263
Bab 10
Video Bahan Aiar ....... 299
Bab 11
Bahan Ajar Interaktif ......'... 321
Bab 12
Pemilihan dan Penggunaan Bahan Ajar
dalam Proses Pembelajaran .. 313
Daftar Pustaka 4r3
Tentang Penulis 417
BAB I
SAATNYA ME]VIBUAT
BAHAN AJAR INCVATIF
1)
Andi Prastowo
t4
Panduan Kreatif Membuat Bahan Aar lnovatif
15
Andi Prasto\'vo
satu buku
Oleh karena itu, dibutuhkan penjelasan dalam
yang komplet, sePerti buku yaLng ada di tangan
Anda
aW.
Untuk memahami maksud bahan alar' kita dapat
l6
Panduan Kreatif Membuat Bahan Aar lnovatif
l7
Andi Prasior'r'o
18
Panduan featif tv1€mbuat SatEn lnovatif
^ar
pembelaiaran yang menyenangkan, secaia oromatis dapat
memicu terjadinya proses pembelaiaran yang efektif.
Akan tetapi, sayang sekali karena hal seperti itu iarang
dilakukan oleh sebagian besar
pendidik di negeri ini. Oleh
karena itu, hal yang lumrah
j.ika pendidikan kita masih
rendah kualitasnya dan jauh
ajar yang tonvensionJ !
dari harapan.
tanpa aJa treativitas !
Berdasarkan penjelasan ttntuL merr."emLangtan !
tersebut, kita pun dapat LJan ajar terseLut !
mengambil kesimpqlan bahwa-. secara iuovati{- |
perbedaan implikasi anrara
penggunaan bahao ajar konvensional dan bahan ajar
inovatif dalam proses pembelajaran sangat signifikan.
Mutu pembelayaran menjadi rendah ketika pendidik
hanya terpaku pada bahan-bahan ajar yang konvensional
tanpa ada kreativitas untuk mengembangkan bahan ajar
tersebut secara inovatif,
Namun, berbeda halnya jika kita mempunyai ke-
beranian untuk melepaskan drri dari belenggu kemalasan
dan mendobrak kebiasaan buruk itu dengan berupaya
secara kreatif menciptakan bahan ajar sendiri yang
lebih menarik, lebih variatif, dan sesuai dengan konteks
sosial budaya peserta didik, maka hal ini akan meniadi
upaya yang inovatif dan sangar baik. Dan, ini pulalah
yang menjadi salah satu langkah penting untuk bisa
memajukan kualitas pendrdikan kita.
t9
Andl Prastowo
20
Pandudn Kreatif Membuat khan Ajar Inovatrf
t1
Andi Prastowo
per satu'
itu teramat banyak untuk dituliskan satu
di-
Namun demikian, ada satu temPat yang biasa
jadikan ruiukan untuk penyusunan bahan aiar' Di tem-
pat rtulah telah terhimpun berbagai macam sumber
belajar. Dan, di temPat itu
Pusat sumber belaiar 1
pula, sumber belaiar secara
,l"r.,puL.n suatu tt'mPat i
sistematis dikelola dengan yanE secar.a L}trr""s i
baik. Apakah nama tempat jip"r"iupLu.',,ntuk i
itu? JawabannYa tidak lain menghimpun, rrrenuta, !
adalah pusat sumber belaiar'
Pusat sumber belajar meru-
pakan suatu temPat Yang
secara khusus diPersiaPkan
untuk menghimPun' meoa-
ta, dan menYusun berbagai
sumber belaiar, sehingga kita bisa dengan mudah
me-
yang
nelusuri, mencari, dan mendapatkan sumber belaiar
kita butuhkan. Dan, pada umurhnya, yang meniadi pusat
sumber belaiar selama ini adalah perpustakaan'
2)
Panduan Kreatif Membuat Bahdn Aiar lnovatif
2)
Andi Prastowo
r
memanfaatkan sumber belaiar yang tersedia Salah satu
contohnya, membuat LKS (Lembar Kegiatan Siswa)' LKS
harus dapat memandu pesena didik untuk melakukan
kegiatan tertentu berkaitan dengan sumber belajar yang
tersedia, sehingga pada akhir kegiatan, peserta didik
dapat menguasai satu atau lebih kompetensi dasar'
'1. Fungsi Pembuatan Bahan Ajar
Kembali kepada persoalan utama, yairu tentang
pentingnya pembuatan bahan ajar, maka ada dua kla-
sifikasi utama fungsi bahan aiar sebagaimana diuraikan
berikut ini.2
a. Fungsi bahan aiar menurut pihak yan9
memanfaatkan bahat aiar
Berdasarkan pihak-pihak yang menggunakan
bahan aiar, fungsi bahan qar daptt dibedakan menladi
dua macam, yaitu fungsi bagi pendidik dan fungsi bagi
peserta didik.
1) Fungsi bahan ajar bagi pendidik, antara lain:
a) menghemat waktu pendidik dalam mengaiar;
b) mengubah peran pendidik dari seorang pengqar
menjadi seorang fasilitator;
c) meningkarkan proses pembelaiaran meniadi lebih
efektif dan interaktif;
d) sebagai pedoman bagi pendidik yang akan
mengarahkan semua aktivitasnya dalam
proses pembelajaran dan merupakan substansi
24
Panduan Kreatif Membuat Bdhan Aar lnovatrf
J tbid.
26
Panduan Kreatif Membuat Bahan Aar lnovatif
21
Andl Prdstowo
ls
Pandudn Kreatif Membuat Bah6n Ajar lnovdtif
3. Informasi pendukung
Informasi pendukung merupakan berbagai informasi
tambahan yang dapat melengkapi bahan ajar, sehingga
peserra didik akan semakin mudah untuk menguasai
pengetahuan yang akan mereka peroleh. Selain iru,
pengetahuan yang diperoleh peserra didik pun akan
semakin komprehensif.
4. Latihanlarihan
Komponen keempat ini merupakari suatu bentuk
tugas yang diberikan kepada peserta didik untuk melatih
kemampuan mereka setelah mempelajari 6ahan aiar.
Dengan demikian, kemampuan yang mereka pelajari
akan senrakin terasah dan tcrkuasai secarx matang.
29
Andi Prasto^/o
Sr'rLer Lelaj"t
sosok utuh dari kompetensi yang oJuluL tuLu.
akan dikuasai peserta didik dan mental trntut
digunakan dalam proses pem- p".ry.r.o.r..r LuLu.
belajaran dengan tuiuan un.ut ll uiu' la'li',"nt"L ti*
-t^^ penelaahan
^^^^t^^t-^- :-
,,,,- ll drsard.an kep.rda
perencanaan u4,,
Pt,s,'rd"4d,, dan Pc,,!,44,'4,, im-
ll n"."a" JiJiL. .urn1",
plementasi pembelaiaran. Maka, ll ' L"lu;u.
i-ii,, Lu*.
f.,^'- j,^f
Jiolul.,,
"f
secara jelas dan tegas, dapat kita t"rl"til Jul'"Ir.
perhatikan bahwa setidakriya
ada tiga perbedaan utama antara sumbei belajar dan ba-
han zjar.
Pertana, stmber belajar adalah bahan mentah untuk
penyusunan bahan ajar. Jadi, untuk bisa disajikan kepada
peserta didik, sumber belajar harus diolah terlebih dahulu.
Sedangkan bahan ajar adalah bahan jadi yang merupakan
hasil ramuan dari bahan-bahan yang diPeroleh dari
berbagai sumber belajar yang siap disajikan kepada
peserta didik. Jadi, bahan aiar merupakan bahan siap saii
bagi peserta didik untuk proses pembelaiaran.
ktha, srmber belajar adalah segala bahan yang
baru memiliki kemungkinan untuk dijadikan bahan ajar,
sehingga ia masih berada pada tingkatan mempunyai
potensi mampu menimbulkan proses belajar. Sedangkan
l1
Andi Prastowo
)2
BAB 2
MENCENAL
BENTUK-BENTUK SUMBER
BELAJAR DAN BAHAN AJAR
A. Sumber Belojor
Jika kita lakukan penelusuran ke berbagai literatur
tentang teknologi pembelajaran dan media pembelajaran,
maka paling tidak ada dua kategori sumber belajar yang
bisa kita jumpai, yakni menurut pembuatannya dan
menurut bentuk/isinya, serta menurut jenisnya.
ll
Andi Prdstowo
5
SriAnitah, Media Pembelaiaran (Surakarta: UNS Press,2008)'
6
Diknas, oP. cit
Panduan Keatif Membuat Bahan Aar lnovatif
7
Pawit M Yusuf, Komunikasi lnstruksiona, (Jakana: Bumi Aksara, 2010)
dan Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Teknologi PenSalaran (Bandung: Sinar
Baru Algesindo, 1989).
ll
Andi Prasto^/o
16
Pdnduan Kreatf Membuat Bahan Aar lnovdtif
11
Andi Prastowo
l8
Panduan Kredtif Membuat Bdhdn Aar Inovatif
C. Bohon Ajor
tlah kita ketahui bersama bahwa bahan ajar tidak
sama dengan sumber belajar. Sebab, bahan aiar memiliki
berbagai jenis dan bentuk. Namun demikian, para ahli
telah membuat beberapa karegori untuk macam-macam
bahan ajar tersebut. Beberapa kriteria yang menjadi acuan
)9
Andi Prastc
^/o
2. BahanAjarMenurutCara Kerjanya
Menurut car
lima macam, yai
bahan ajar yang
ajar video, dan bahan aiar komputer.e
a. Bahan ajar yang tidak diproyeksikan, yakni bahan
ajar yang tidak memerlukan perangkat proyekror
untuk memproyeksikan isi di dalamnya, sehing_
ga peserta didik bisa langsung mempergunakan
(membaca, melihat, dan mengamati) bahan
ajar
tersebut. Contohnya, foto, diagram, dispky, model,
dan lain sebagainya.
b. Bahan aiar yang diproyeksikan, yakni bahan ajar
yang memerlukan proyektor agar bisa dimanfaatkan
danfatat dipelajari peserta didik. Contohnya,
slidt, flntrips, m'erhead transparcncies, dan proyeksi
komputer.
c. Bahan ajar audio, yakni bahan ajar yang berupa
sinyal audio yang direkam dalam suatu media rekam.
Unruk mengguoakannya, kita mesti memerlukan
alat pemain (player) media rekam rersebur, seperri
tape c0mp0, CD player, VCD pkyer, mtthinedia player,
dan lain sebagainya. Contoh bahan aiar seperti ini
adalah kaset, CD, flasb duk, dan lain-lain.
, Tian Belawati,
dkk , pengembangan.Bahan Aiar (Jakarta. pusat penerbitan
Universitas Terbuka, 2001).
.il
Andi Prastowo
12
Pandudn Kreatif Membuat Bdhdn Aj6r lnovatif
1. Pengetahuan
Pengetahuan meliputi fakta, konsep, prinsip, dan
prosedur. Namun terkadang, kita sulit memberikan
pengertian pada keempat materi pembelajaran tersebur.
43
Andi Prasto,\r'o
44
Panduan Kreahf Membuat Bah6n Ajar lngvatif
2. Keterampilan
Keterampilan adalah materi atau bahan pembelajaran
yang berhubungan dengan, antara lain kemampuan
mengembangkan ide, memilih, menggunakan bahan,
menggunakan peralatan, dan teknik kerja. Ditinjau dari
level rerampilnya seseorang, aspek keterampilan dapat
dibedakan menjadi gerak awal, semi rutin, dan rurin
(terampil). Keterampilan itu sendiri perlu
disesuaikan
dengan kebutuhan peserta didik, dengan memperhatikan
a^spek bakar, minat, dan harapan peserra didik tersebut.
Tujuannya, agar mereka mampu mencapai penguasaan
keterampilan 5ekerja (preuocational skill) yang secara
integral ditunjang oleh keterampilan hidup Qtfe skilt)
45
. Andi Prastc
'o
3. Sikap atau Nilai
Bahan ajar jenis sikap atau nilai adalah bahan untuk
pembelaiaran yang berkenaan dengan sikap ilmiah,
antara lain:
a. Nilai-nilai kebersamaan, yakni mampu bekerja
berkelompok dengan orang lain yang berbeda
suku, agama, dan strara sosial.
b. Nitai kejuiuran, yakni mampu iuiur dalam
melaksanakan observasi atau eksperimen, serta
tidak memanipulasi data hasil Pengamatannya'
c. Nilai kasih sayang, yakni tidak membeda-
bedakan orang lain yang mempunyai karakter dan
kemampuan sosial ekonomi yang berbeda, karena
semua sama-sama makhluk Tuhan.
d. Nilai tolong-menolong, yakni mau membantu
orang lain yang membutuhkan tanpa mcminta dan
mengharapkdn imbalan aPa Pun.
e. Nilai semangat dan minat belajar, yaknimempunyai
semanSat, minat, dan rasa ingin tahu.
f. Nilai semangat bekerja, yakni mempunyai rasa
untuk bekeria keras dan belajar dengan giat-
E. Bersedia menerima pendapat orang lain dengan
bersikap legruo, tidak alergi terhadap kritik, serta
menyadari kesalahannya sehingga saran dari orang
lain dapat diterima dengan hati terbuka dan tidak
merasa sakit hati.
41
BAB 3
CKAH
POKOK PE]VIBUAIAN
BAHAN AJAR
49
Andi Prdstowo
i0
Panduan Kreatif tvlembuat Bahan Aar lnovatrf
t1
Andi Prastowo
12
Panduan Kreatif Membuat Bahan Adr lnovatif
Conroh l:
5)
Tabel 1. Matriks analisis kurikulum mata pelajaran Bahasa lndonesia kelas lV Ml
Kompetensi Dasar lndikator Materi Pokok Pengalaman Belajar lenis Bahan Ajar
'1. Membuat Menggombor Petuniuk meng- Membuat gambar/denah Video, model, atau
gambar/denah se5uoi petuniuk gombor lokasi kantor-kantor pe. maket
berdasarkan yong disompoi- merintahan di wilayah
penjelasan kon oleh guru Kabupaten Bantul untuk
yang didengar dengon benor mengetahui lokasi dan
Peiuniuk mem- arah kantor-kantor terse- B
noh sesuoi pe- buot denoh but secara tepat s
tuniuk yong di- d
sompoikon guru o
dengon benor {
o
2. Me ni e las kan Menyebutkon Simbol-simbol
kembali se. simbol-simbol doeroh
cara lisan atau doeroh secoro
tulisan pen- lison dengon
jelasan tentanB benor
simbol daerah/ Menieloskon Simbol-simbol
lambang korps perbedoon korps
lombong korps
secoro iertulis
dengon
Panduan Kreattf tvlembuat Bahan Aar lnovatif
55
Andi Prastowo
a. Ketersediaan
Kriteria ketersediaan berkenaan dengan ada atau
tidaknya sumber belajar di sekitar kita. Jadi, kriteria
pertama ini mengacu pada pengadaan sumber belaiar.
Usahakan agar sumber belajar yang kita gunakan praktis
dan ekonomis (sudah ada di sekitar kita atau peserta
didik), sehingga kita mudah untuk menyediakannya.
Jika sumber belajar tidak ada acatt adatetapi tempatnya
jauh, maka sebaiknya jangan digunakan.
Sebagai contohnya, kita telah merencanakan bahwa
sumber belaiar yang akan kita gunakan adalah internet,
karena sumber belajar satu ini memang kaya akan
informasi. Namun, sayangnya internet belum tersedia di
lokasi sekolah kita. Bahkan, di daerah sekitar sekolah yuga
belum ada warung internet ataupun penyedia perangkat
modem tt,ireless. Maka, apabila kita memaksakan untuk
tetap menggunakan sumber belajar tersebut (interner),
itu adalah pilihan yang kurang tepar.
b. Kesesuaian
Kriteria kesesuaian maksudnya adalah apakah sumber
belaiar itu sesuai atau tidak dengan tujuan pembelajaran
yang telah ditetapkan. Jadi, hal utama yang dilakukan
dalam kriteria kedua ini adalah memahami kesesuaian
sumber belaiar yang akan dipilih dengan kompetensi
yang mesti dicapai oleh peserta didik. Jika sumber
belajar ternyata dinilai membantu peserta didik untuk
menguasai kompetensi yang harus mereka kuasai, maka
sumber belajar itu layak untuk digunakan. Namun, jika
tidak, sebaiknya iangan digunakan.
Panduan Kreatif Membuat Bahan Aar lnovdtif
c. Kemudahan
Kriteria kemudahan maksudnya adalah mudah
atau tidaknya sumber belajar itu disediakan maupun
digunakan. Jika sumber belaiar itu membutuhkan
persiapan, keahlian khusus, serta perangkat pendukung
lain yang rumit, sedangkan kita jelas-jelas belum mampu
untuk menggunakannya, maka sebaikny a jangan
digunakan. Kita sebaiknya memilih sumber belajar
yang mudah pengadaan maupun pengoperasian nya.
Dengan demikian, bahan ajar itu bisa benar-benar efektif
membuat peserra didik menguasai kompetensi yang telah
ditetapkan.
Sebagai contohnya, kita rertarik untuk mengguna-
kan sumber belajar online, padahal kira sendiri belum
menguasai cara pengoperasian internet, cara membuat
blog, cara mengunggah ,.cara mengunduh, dan seba-
gainya. Ditambah lagi, sekolah kita belum memiliki ja-
ringan internet arau mungkin lokasi sekolah kita masih
jauh dari sinyal yang baik dan bisa dimanfaatkan untuk
berinterner. Jika kondisinya demikian, maka sumber be-
ltiar online kuratg tepat unruk kira gunakan. Sebaliknya,
jika kira menggunakan sumber belajar audio (misalnya
i1
Andi Prastowo
" lbtd
t8
Panduan Kreatif lvlembuat Bahan Aar lnovatif
59
Andi Prastowo
1. Kriteria Umum
Kriteria dalam pemilihan sumber belajar secara
umum meliputi empat hal sebagai berikur:
a. Ekonomis, artinya sumber belajar tidak mahal.
Dengan harga yang rerjangkau, semua lapisan
r6
Nana 5udiana dan Ahmad Rrvai, Iekno/ogi Pengaiaran (Bandunt: Sinar
Baru Algesindo, I989), hlm 84-86.
r,l
Andi Prastowo
2. Kriteria Khusus
Secara khusus, kriteria yang harus kita perhatikan
dalam pemilihan sumber belaiar adalah sebagai berikut'
a. Sumber belaiar dapat memotivasi pesena didik
dalam belaiar.
b. Sumber belajar untuk tuiuan pengajaran. Maksud-
nya, sumber belaiar yang dipilih sebaiknya mendu-
kung kegiatan belaiar mengajar yang diselenggara-
kan.
c. Sumber belajar untuk penelitian. Maksudnya,
sumber belaiar yang dipiiih hendaknya dapat di-
observasi, dianalisis, dicatat secara teliti, dan seba-
gainya.
d. Sumber belaiar untuk memecahkan masalah. Mak-
sudnya, sumber belaiar yang dipilih hendaknya da-
62
Panduan lceatif A4€mbuat Bahan lnovatif
^ar
pat mengarasi problem belajar peserta didik yang
dihadapi dalam kegiatan belaiar mengaiar.
e. Sumber belajar untuk presentasi. Maksudnya, sum-
ber belajar yang dipilih hendaknya bisa berfungsi
sebagai alat, merode, atau strategi penyampaian
pesan.
6J
Andi Prastowo
3. Penulisanhuruf-huruf
Hijaiah sambung di
akhir
4. penulisanhuruf-huruf
Hijaiah yang tidak boleh
disambung
64
Panduan Kreatif Membuat Bahdn lnovatif
^dr
6)
Andi Prastowo
67
atau maket
Tabel 3. Struktur bahan ajar cetak dan bahan aiar model
1 Judul
.,
Petunjuk belaiar
3 KD/MP
4 lnformasi pendukung
o
5 Latihan ;
o\
d
6 Tugas/langkah kerja 6
7 Penilaian 6
Keterangan:
Bu: buku, Ml= modul, : Lembar Kegiatan Siswa, Bro- brosur' tf- leaflet'
Ht- handout, LKS
Wch = wallchart, F/Gb- foto/gambar, Mo/M - modeYmaket
,r" - pada kertas lain
3. StrukturBahanAjarAudio
Bahanajaraudioadalahsemuamateriataubahanyangdipqtolehdengancaradidengarkan.
Bentukbahanajarinibisaberupakaset,CD,ataupiringanhitam(PH),danbisajugaberupa
Panduan Kreatif Membuat Bahan Aar lnovatif
Kaset/CD/
No. Komponen Radio
PH
I judu I
2 Petunjuk belajar
3 KD/MP
4 lnformasi pendukung
5 Latihan
6 TugaVlangkah kerja
69
Andi Prastc
^/o
7 Penilaian
Keterantan:
*' - pada kertas lain
4. Struktur BahanAjarAudiovisual
Setidaknya ada dua macam bahan ajar audiovisual,
yakni video atau film dan orang. flntuk bahan ajar
berbentuk video atau film, strukturnya meliputi enam
komponen, yaitu judul, petunjuk belaiar, kompetensi
dasar atau materi pokok, informasi pendukung, latihan,
dan penilaian. Sedangkan struktur bahan ajar orang
hanya meliputi lima komponen. Itu pun tidak semuanya
terdapat pada bahan ilat Sebab, tiga komponen terdapat
pada bahan ajar (ludul, kompetensi dasar atau materi
pokok, dan informasi pendukung), sementara dua
komponen lain (latihan dan penilaian) terdapat pada
lembaran kertas yang lain.
Tabel 5. Struktur bahan ajar audiovisual
Keterangan:
** : pada kertas lain
Pandudn Kreatif Mernbuat B6hdn lnovatif
^ar
5. Struktur Bahan Ajar lnteraktif
Bahan tjar interaktif
memungkinkan terjadinya
komunikasi a.ktif antaru media dan peserra didik. Bahan
ajar ini bisa berupa CD interaktif ataupun orang. Untuk
bahan ajar berbentuk CD inrerakti{ strukturnya meliputi
enam komponen, yaituiudul, petunjuk belajar, komperensi
dasar atau materi pokok, informasi pendukung, larihan,
dan penilaiao. Sementara, unruk bahan ajar interakrif
berbentuk orang, struknrrnya meliputi tujuh komponen,
yaitu judul, petunjuk belajar, komperensi dasar atau
mareri pokok, informasi pendukung, latihan, tugas
atau langkah keria, dan penrlaian. Akan tetapi, ketuiuh
komponen itu terdapat pada kertas lain. Jadi, komponen-
komponen tersebut tidak rerdapat pada bahan ajarnya.
CD
No. Komponen Orang
lnteraktif
l Judul
2 Petunjuk belajar
3 KD/MP
,1 lnformasi pend ukung
5 Latihan
6 Tugas/langkah kerja
7 Penilaian
Keterantan:
** - pada kenas lain
1l
Andi Pr6to\ /o
3 KD/MP
4 lnformasi pendukung
Latihan
6 TugaVlangkah kerja
7 Penilaian
Keterangan:
** :pada kertas lain
74
PandL.En Kreatjf Alembudt Bahdn Aar lno\6tif
15
Andi Prasto^/o
76
BAB 4
HANDOUT
71
Andr prdstowo
.
kita bahas di sini adalah handout, modul, buku, dan
lembar keria siswa (LKS), di mana masing-masing secara
berurutan dibahas pada Bab 4, ), 6, dan 7 dalam buku
ini.
Selanjurnya, pada bab keempat ini, kita akan
membahas lebih detail tentang pembuatan handout.
78
Panduan Kredtif Aiembuat Bahan Ajar lnovatif
3. Kegunaan Handout
Penyusunan handout da-
t
lam kegiatan pembelajaran P.rryrrsuna. LarrJout
memiliki beberapa manfaat,
di antaranya memudahkan
peserta didik saat mengikuti
proses pembelajaran, serta pese*a Jidit saat !
melengkapi kekurangan ma- mengiluti proses l
teri, baik materi yang diberi- p"m-bel.jaran J"r, !
8t
Andi Prastoro
E. Jenis-Jenis Hondout
Berdasarkan keterpaduan dengan buku utama,
handout dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu handout
yang terlepas sama sekali dari buku utarnanya dan
handout yang menjadi bagian tak terpisahkan dari buku
atau modul yang digunakan untuk materi tertenru.2l
Sementara itu, berdasarkan karakteristik m*a pelajarzn,
handout dibedakan meniadi dua macam, yaitu handout
mata pelajaran praktik dan nonpraktik. Karakteristik dua
jenis mata pelaiaran ini ternyata berimplikasi rerhadap
susunan dari handout yang tidak sama. Untuk lebih
ielasnya, simaklah uraian berikut ini.
1. Handoul Mata Pelajaran Praktik
Pada jenis mara pelaiaran praktik, susunan
handoutnya memiliki ketentuan sebagai berikut.
8l
Andi Prastowo
s.1
Panduan Kreatif Membuat Bahan lnovatif
^ar
e. Keselamatan keria di laboratorium bengkel perlu
dibudayakan dalam kegiatan praktik, baik di
Iaboratorium maupun bengkel.
f Format identitasnya sama dengan penielasan sebe-
lumnya, sedangkan isi handout disesuaikan dengan
kekhususan materinya.
F. Memohomi Longkah-Longkoh
Penyusunon Hondout
Dalam menyusun handout, maka handour tersebut
paling tidak harus mengandung beberapa komponen,
seperti menuntun pembicara secara teratur dan jelas,
berpusat pada pengetahuan hasil dan pernyataan padat,
8t
Andl Prasto.r'o
86
Matriks Analisis Kurikulum Mata Kuliah Pengembangan sumber Belajar pada prodi pcMl semester Vl
Mahasiswa
mendiskusikan
tentang struktur
bahan ajar.
Andi Prastowo
Berikui ini adalah contoh peta bahan ajar untuk mata kuliah
Pengembangan Sumber Belaiar semester Vl Prodi PCMI standar
kompetensi 1, kompetensi dasar poin "a" (Mahasiswa dapat
menganalisis kurikulum), di mana materi pokok sebagai iudul
bahan ajar yaitu 'Analisis Kurikulum'.
IIJ
Panduan Kreatif Membuat B€han Aar lnovatif
lJ9
Andi Prastowo
Contoh 3:
ANALISIS KURIKUTUM
Disusun oleh:
Andi Prastowo, M.Pd.l
lnlormosi Pendukung:
,)0
Panduan Kreatif M€mbuat Bahan Aar lnc'vatif
9r
Andi Prastoryo
,\ tbid
q)
Panduan Kreatif Membuat Bahan Aar lnovatif
a. Grafis
l) Naratif deskriprif
Contoh 4:
93
Andi Prastowo
2) Tabel
Bentuk tabel yang dapat digunakan untuk mengisi
handout ada dua macam, yaitu tabel yang berisi kata-
kata dan tabel yang berisi angka. Contohnya sebagai
berikut.'?T
?7
Rohiat, Manaiemen 5ekolab Teori Dasar dan Ptakaik (Bandunt: Refika
Aditama,2008), hlm 145 dan 161.
91
b) Thbel yang berisi angka
Contoh 6:
)) Simbol dekoratif
Contoh 7:
4) Teksur dm shad.e
Contoh 8:
,) Bordcr
Contoh 9:
b. Gambar
l) Cbart dan grafik
Contoh l0:
96
Panduan Kreatif A4embuat Bah6n lnovatif
^ar
2) Peta
Contoh 11:
l) Karuun lucu
Contoh 12:
91
AndiPrastowo
5) Foto
Contoh 14:
6) Clip art
Contoh 11:
d hp Penelusuran
Iarxuta-n
Preferensi
r*lludoengancoode | $valrsiBorunruru I t etatA"lras"
o
web olrr.n dari lndonesia
98
Panduan Kreatif MernhJat Bahan lnovatif
^ar
2. Alasan Digunakannya Gambar dalam Pembuatan
Bahan Ajar
Gambar banyak digunakan dalam berbagai
kesempatan pembuatan handout. Setidaknya ada sepuluh
alasan yang menyebabkan gambar banyak digunakan
dalam pembuatan bahan aiar, sebagaimana diuraikan
berikut ini.
a. Gambar dapat menjadi hiasan yang membuat ba-
han ajar semakin menarik. Maksudnya, gambar
yang berfungsi sebagai hiasan atau dekorasi dalam
handout dapat membuat bahan ajar semakin me-
mikat. Karena handout menarik perhatian peserta
didik, rasa bosan yang mungkin muncul pada pe-
serta didik pun dapar diatasi.
b. Gambar mampu mem-
Gu-Lu, -u-p, 1
berikan motivasi. Mak-
memLerilean i
sudnya, gambar (apabi- motivasi. !
la dipilih dengan tepat) M.t.udny., gamLar !
dapat dimanfaatkan un- (upuLilu Jipilil ;
tuk memotivasi peserta dengan tepat) Japat i
didik agar belajar dan din,.rr{."ttan,,rrtrt i
terus belajar.
memotivasi pesdrta !
JiJit uq"' L"lu;u, Ju.' !
c. Gambar sebagai pe- terus Lelajar. I
nyampal Perasaan.
Melalui gambar, dapat juga dikirimkan pesan yang
mencerminkan niat untuk mencapai target terten-
tu.
d. Gambar dapat mempengaruhi orang yang
melihatnya.
Gambar dapat membantu untuk membayangkan
pesan yang ingin disampaikan.
Andi Prastowo
t00
Pdnduan Kredtif Membuat Bahan Aar lnovatif
101
BAB 5
A. Apa Modulltu?
Mungkin sebagian dari kita pernah mendengar istilah
"modul". Bahkan, mungkin kita pernah tahu dan
memegang (secara fisik) bahan ajar yang disebut 'lmodul"
ini. Tetapi, untuk bisa membuat bahan ajar ini, kita
tidak culup hanya tahu bentuknya. Namun, lebih dari
itu kita juga perlu mengetahui cara pembuatan dan
pengembangannya, sehingga kita dapat membuat bahan
ajar modul yang "hebat".
Sementara, sebagian orang mungkin ada yang belum
tahu apa itu modul. Atau, barangkali mereka pernah
mendengar (sebatas mendengar saia) istilah modul,
namun tidak tahu pasti seperti apa dan bagaimana bahan
a,jar yang disebut dengan modul. Sehingga, mereka
kesulitan membedakan dan mengidentifikasi mana
bahat ajar berbentuk modul dan mana bahan ajar yang
berbentuk lainnya.
r0l
Andi Prastowo
LO4
Pdnduan Kreatif Membuat Bahan Aar lnovatif
10,
Andi Prastowo
r06
Panduan Kreatif Membuat Bahan Aar lnovatif
Pembelaiaran denlan
modul memungkinkan pe- PemLelajaran Jengan
serta didik yang memi- mod,rl -.,,.u,'gtint.rt
liki kecepatan tinggi dalam pese.ta J $ yang
belajar akan lebih cepat ,r,.-iliLi t..up"t"rt
tinggi dalam Lelajar
menyelesaikan satu atau ata., leLih cepat
lebih kom petensidasardiban-
-.ay"I...it"., satu atau
dingkan dengan peserta leLil to-p"t.rr.i Juru,
didik lair:nya. Oleh karena J$urrJirrgt.tr J".,gutt
itu, modul harus menggam- pes..t. di&L lair.,y".
1. Fungsi Modul
Sebagai salah bentuk bahan ajar, modul memiliki
fungsi sebagai berikut:
a. Bahan aiar mandiri. Maksudnya, penggunaan
modul dalam proses pembelajaran berfungsi me-
t07
Andi Pr6to /o
108
Panduan Kreatif Membuat Bahan Aar lno\.dtif
109
Andi Prastowo
r r0
Panduan Kreatif Membuat Bahan lnovatif
^ar
untuk pendidik. Modul untuk peserta didik berisikegiatan
belaiar yang dilakukan oleh peserta didik, sedangkan
modul untuk pendidik berisi petunjuk pendidik, tes akhir
modul, dan kunci jawaban ces akhir modul.
2. MenurutTujuan Penyusunannya
Jenis modul lainnya dikemukakan oleh Vembriarto.
Ia mengatakan bahwa menurut tujuan penyusunannya,
modul dapat dibedakan menjadi dua ienis, yaitu modul
inti (modul dasar) dan modul pengayaan.
a. Modul Inti
Modul inti adalah modul yang disusun dari kuriku-
lum dasar, yang merupakan runturan dari pendidikan
dasar umum yang diperlukan oleh seluruh warga negara
Indonesia. Modul pengajaran ini merupakan hasil pe-
nyusunan dari unit-unit program yang disusun menu-
rut tingkar (kelas) dan bidang studi (mata pelaiaran).
Adapun unit-unit program itu sendiri diperoleh dari hasil
'
penjabaran kurikulum dasar. Sedangkan kurikulum dasar
disusun guna memberikan pendidikan dasar umum un-
tuk s,:mua sekolah dasar dan menengah. Dan, perlu kita
pahami bahwa program pendidikan minimum yang me-
liputi tufuan-tujuan pendidikan yang terdiri atas penge-
tahuan, keterampilan fisik dan intelektual, serta sikap
adalah pendidikan dasar umum tersebut.
b. Modul Petgayazn
Modul pengayaan adalah modul hasil dari penyusunan
uni:-unit progr n pengayaan ya,n9 berasal dari
program pengayaan yang bersifat memperluas (dimensi
In
Andi Prastc'\^/o
E. Unsur-Unsur Modul
LIntuk membuat sebuah modul yang baik, maka satu
hal penting yang harus kita lakukan adalah mengenali
unsur-unsurnya. Sebagaimana telah kita singgung pada
bab sebelumnya, modul paling tidak harus berisikan tujuh
unsur, yakni judul, petunjuk belajar (petunjuk peserta
), tbid.
I t2
Panduan Kreatif Membuat B6han Aar lnovatif
b. Petuniuk umum
Bagian ini memuat penjelasan tentang langkah-
langkah yang akan ditempuh dalam perkuliahan,
meliputi:
1) kompetensi dasar,
2) pokok bahasan,
3) indikatorpencaPaian,
4) referensi (diisi petunjuk dosen tentang buku-buku
referensi yang dipergunakan),
5) strategi pembelajaran (menielaskan pendekatan,
metode, Iangkah yang dipergunakan dalam proses
pembelajaran),
6) lembar kegiatan pembelaiaran ,
1rl
Andi Prastowo
c. Materi modul
Bagian ini berisi peniclasan secara rinci tentang
mx(cri yanE dikuliahkan paua,eriap Perremuan
d. Evaluasi semester
Evaluasi ini terdiri atas evaluasi tengah semester dan
akhir semester denqan tuiuan untuk mengukur kom-
petensi mahasiswa sesuai mateti kuliah yang diberikan.
i l4
Panduan Kreatif Membudt Bahdn Adr lnovatf
11i
Andi Prastc
"r'o
n6
Pandudn Kreatf M€mbuat Bahan Adr lnovatif
f. Lembaran evaluasi
Perlu kita kerahui bahwa .lembaran evaluasi yang
berupa tes dan rating scale, evaluasi pendidik terhadap
tercapai atau tidaknya tujuan yang dirumuskan pada
modul oleh peserta didik, ditentukan oleh hasil tes
akhir yang terdapat pada lembaran evaluasi tersebut,
dan bukannya oleh jawabao-jawaban peserta didik yang
terdapat pada lembar kerja. Para peserta didik yang malas,
yang hanya menyalin kunci jawaban ke dalam lembaran
kerjanya, akan segera sadar bahwa tanpa belaiar, ia tidak
akan siap menghadapi tes akhir yang diberikan oleh
pendidik. Landasan evaluasi dan kuncinya ini senantiasa
disimpan oleh pendidik sendiri.
I t7
Andi Prastowo
Il8
Panduan Kreatif l,4embuat Bahan Adr lnovatif
I I9
Andi Prastowo
r20
Pandudn Kreatif Membuat Bahan lnovatif
^jdr
karena bahan aiar yang gagal, bukan peserta didik yang
gagal. Kemudian, kembali pada terminal bebauioar,
apabila terminal ini diidentifikasi secara tepat, maka
apa yang harus dikerjakan untuk mencapainya dapat
ditentukan secara tepat pula.
Contoh 1:
Rumusan kompetensi dasar yang harus dikuasai:
A. Kompetensi Dasar
' Siswa mampu mengenal keragaman kenampakan alam
dan buatan serta pembagian wilayah waktu di lndonesia
dengan menggunakan globe atau media lainnya dengan baik
dan benar.
121
Andi Prastowo
Contoh 2:
Evaluasi dari KD pada Contoh 1 adalah sebagai berikut
(Purnama, dkk., 201 1):
t22
Pandudn Kreatif Membuat Bdhdn Ajar lnovatif
. 7oo/o-79yo = Cukup
. <7ooh = Kurong
c. Penyubunan Mareri
Materi atau isi modul sangat bergantung pada
kompetensi dasar yang akan dicapai. Apabila yang
digunakan dalam materi modul adalah referensi-
referensi murakhir yang memiliki relevansi dari berbagai
sumber (conrohnya buku, interner, majale,h, atau jurna_[
hasil penelitian), maka ini akan sangat baik. Untuk
penulisannya, materi modul tidak harus ditulis secara
lengkap. Kita dapat menunjukkan referensi yang
digunakan agar peserra didik membaca lebih iauh
tentang materi tersebut. Tirgas-tugas juga harus ditulis
secara jelas dantidak membingungkan guna mengurangi
pertanyaan dari peserta didik tentang hal-hal yang
semestinya dapat mereka kerjakan. Sebagai contohnya,
tugas diskusi. Judul diskusi diberikan secara jelas dan
didiskusikan dengan siapa, berapa orang dalam kelompok
diskusi, serta berapa lama waktunya. Itu semua mesti
diterangkan secara gamblang
Kemudian, kalimat yang disa.jikan pun tidak boleh
terlalu panjang. Intinya sederhana, singkat, jelas, dan
efektif. Dengan demikian, peserta didik akan mudah
t2)
Andi Prastowo
Contoh 3:
Penyusunan uraian materi modul untuk materi pokok
"Kenampakan Alam Wilayah lndonesia" (Purnama, dkk., 201 1)
adalah sebagai berikut:
r)1
Pdnduan keatif Membuat Bahan Aar Inovatif
t25
Andi Prastowo
maupun kecil.
yang terdapat d
Jawa adalah Su
di Kalimantan
terpanjang di Papua adalah Sungai Memberamo'
5. Danau
Danau adalah sangat luas, Yang
dikelilingi oleh prosesnya, danau
dibedakan men u alam dan danau
buatan. Danau a Perisliwa alam,
letusan gunung berapi, pengikisan, dan patahan bumi'
Danau ini sering disebut telaga, sendang, atau tasik'
Sedangkan danau buatan disebut iuga bendungan,
waduk, atau dam. Danau terbesar di lndonesia
adalah Danau Toba di Sumatra Utara, yang di tengah-
tengahnya terdapat Pulau Samosir' Masih banyak
daniu di lndonesia, coba carilah di atlas kalian!
6. Teluk
Teluk adalah bagian laut yang menjorok ke daratan'
Teluk biasanya digunakan untuk pelabuhan laut atau
bandara karena daerah tersebut bebas dari ombak
yang besar. Contoh teluk di lndonesia adalah Teluk
lakarta dan Teluk PenYu.
7. Selat
Selat adalah laut yang sempit, yang menghubungkan
pulau satu dengan pulau lainnya. lndonesia memiliki
banyak selat karena lndonesia terdiri atas beribu-
ribu pulau besar dan kecil. Contoh selat di lndonesia
adalah Selat Sunda yanB menghubungkan Pulau lawa
dengan Sumatra. Masih banyak selat di lndonesia
Co6a, carilah nama-nama selat yang lain!
t26
Pdnduan Kreatrf Membuat Bahan Aar lnovatif
t21
Andi Prastowo
Sulawesi Selatan.
c. Hutan Sabana dan StePa
Hutan sabana adalah hutan padang rumput yang
banyak semak-semaknya, sedangkan stepa adalah
padang rumput yang luas tanpa bersemak Keduanya
terdapat di daerah yang kering dan curah hujannya
sedikit. Hutan ini banyak terdapat di Nusa Tenggara
Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Madura. Daerah ini
cocok dimanfaatkan sebagai daerah peternakan'
d. Hutan Lumut
Hutan lumut adalah hutan yang hanya ditumbuhi oleh
padang lumut. Hutan ini tumbuh di daerah gunung
atau pegunun8an yang memiliki ketin8Sian 1 500-
3.000 merer dan berudara lembab.
r28
Panduan Kreatif Membuat Bah6n Ajdr lnovatif
2. Fauna di lndonesia
Sama halnya dengan flora, fauna di lndonesia juga
sangat beraSam. Ahli flora dan fauna Alfred Weber
dan Wallace membagi wilayah fauna menjadi tiga
bagian, yaitu fduna Asiatis, fauna peralihan, dan fauna
Australis. Ketiganya dipisahkan oleh garis Weber dan
garis Wallace.
a. Fauna Asiatis
Fauna Asiatis memiliki kesamaan dengan fauna yang
hidup di Benua Asia. Hewan tipe Asia, antara lain
harimau, kera, gajah, orang utan, dan sebagainya.
Hewan tipe Asia banyak terdapat di
Sumatra,
Kalimantan, dan Jawa.
b. Fauna Peralihan
Fauna peralihan tidak memiliki kesamaan dengan
fauna di Asia ataupun fauna di Australia. Fauna tipe
peralihan umumnya berada di wilayah Pulau Sulawesi,
Kepulauan Maluku, dan Nusa TenSgara. Jenis hewan
tipe ini, antara lain komodo, anoa, babi rusa, burung
malio, dan burung kakaktua.
c. Fauna Australis
Fauna Australis memiliki kesamaan denSan fauna yanB
ada di Benua Australia. Jenis hewan tipe ini banyak
hidup di wilayah lndonesia bagian timur, Maluku
bagian timur, dan lrian. Jenis hewan tipe Australis,
antara lain burung cenderawasih, nuri raja, kanguru,
kuskus, musang berkantong, tikus berkantong, dan
kasuari.
d. Urutan Pengaiarao
Perlu kita ketahui bahwa dalam kaitannya dengan
urutan pengajaran, maka urutan pengajaran dapat dibe-
rikan dalam petunjuk menggunakan modul. Contohnya,
r29
Andi Prastowo
Contoh 4:
Bentuk penulisan urutan pengaiaran untuk modul tentang
'llmu Pengetahuan Sosial untuk SD/MI Kelas 5" (Purnama,
dkk., 201 r ):
l]0
Panduan Kreatf Membuat Eahdn Ajdr lnovatif
t]l
Andi Prastowo
117
Panduan Kreatif A4embuat Bahan Aar lnovatif
L'}
Andi Prastowo
1. MengidentifikasiTujuan Pembelajaran
Sebagai langkah pendahuluan dalam tahapan
pengembangan materi belajar, rermasuk pengembangan
modul adalah melakukan identifikasi rerhadap tujuan
pembelaiaran. Dalam hal ini, usaha untuk mencermati
secara mendalam tentang tu-
B el, a ri.u, -orrj"lastart
luan pembelaiaran yang hen-
'dak dicapai dalam modul Yang tentang tompetensi
.r,ur.rg JiLurupL.rt
akan dikembangkan sangatlah .Lu,., dil.,u.ui
dibutuhkan. Maka dari itu, tu- setelaL mempelajari
liskan tujuan pembelaiaran da-
-oJ.,l, uta., J"rrgurt
lam kalimat yang mengandung tata luin, peril.t.'
yang Japat Jiamati
aspek ABCD (Attdience, Beha-
seb.goi Lasil beloia..
uioun Conclition, dan Degree).
Atdienu meruiuk Pada
siapa yang menjadi target, sasaran, atau peserta didik.
Contohnya, petatar, siswa, mahasiswa, murid, dan sasaran
didik lainnya. Behauiou menjelaskan tentang kompetensi
yang diharapkan akan dikuasai setelah mempelajari
modul, atau dengan kata lain, perilaku yang dapat
diamati sebagai hasil belajar.
Sementara itu, ra ndition merulttk pada situasi di mana
tujuan diharapkan akan dicapai, atau dalam Pengertian,
persyaratan yang perlu dipenuhi agar perilaku yang
diharapkan dapat rercapai. Sedangkan degree adalah
tingkat kemampuan yang kita inginkan dikuasai oleh
pembaca, arau dapat pula dimaknai sebagai tingkat
penampilan yang dapat diterima.
L)1
Panduan Kreatif lv'\€mbuat Bahan Aar lnovattf
Contoh 5 :
r35
Andi Prastowo
3. Menuliskan Materi
Pada tahap menulis materi, ada empat hal penting
yang harus kita perhatikan, sebagaimana dipaparkan
dalam uraian berikut.
a. Menentukan Materi yang Akan Ditulis
Menurut Andriani, untuk memulai menulis modul,
ada tiga pertanyaan yang harus dijawab guna menentukan
keluasan dan kedalaman materi yang ditulis, yaitu:
1) Apa yang harus diketahui pesena didik setelah
selesai membaca materi?
r t6
Panduan Kreatif M€mbuat Bahan Ajar lnovatif
11
tbid.
t1-7
Andi Prastowo
138
Panduan Kreatif Membuat Bdhdn Ajar lnovatiF
r39
Andi Prastowo
Contoh 6:
it lbtd
t40
Panduan Keatif Membuat Bahan Aar lnovatif
Contoh 8:
Menggunakan huruf miring:
t4l
Andi Prastowo
Contoh 9:
142
Panduan Kreatif Membuat Bahan Aar lnovatif
Judul utama:
BAB I
PENDAHUTUAN
BAB II
KECIATAN BETAIAR 1
t4)
Andi Prastowo
BAB VII
PENUTUP
b) Kata Pengantar
Bagian ini berisi ucapan terima kasih atas tersele-
saikannya modul, alasan penulisan modul secara sing-
kat, dan manfaat yang bisa diperoleh dengan membaca
modul tersebut.
Contoh I 1:
KATA PENGANTAR
t44
Panduan Kreattf Membuat Bahdn Aar lnovatlf
u, diharapkan
ikasi, bekerja
ng majemuk,
penyusunan buku ini tentu masih .d, kJrbrXl;#i]
sebagaimana tiada gading yang tak retak, maka kritik dan
saran yang membangun dari semua pihak sangat ditunggu.
Terima kasih.
Penulis
c) Daftar Isi
Bagian ini menginformasikan kepada pembaca ten-
tang topik-topik yang ditampilkan dalam modul sesuai
urutan tampilan dan nomor halaman. Dengan demikian,
pembaca mudah untuk melacak materi yang dicari, tanpa
harus membuka halaman demi halaman, satu per satu.
Contoh 12:
Daftar lsi
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHUTUAN
Latar Belakang 1
D. Peta Konsep 3
E. 4
F. Tujuan Pembelajaran ........... .. 5
U'
And Prastowo
B 7
U raian Materi 7
E. 25
F. Tes Mandiri 25
PENUTUP
BAB 133
Tindak Laniut
v
B. 133
,lt at(a1lll lM 134
f.l^ErAD DI ICTA I'A 138
L.r r i.r/-r lal raRlN 142
146
Panduan Kredtif Membuat Bahan Aar lnovdtif
d) Latar Belakang
Bagian ini berisi alasan dan dasar perrimbangan
penyusunan modul. Dasar peftimbangan tersebut bisa
berupa dasar teoritis ataupun dasar regulatoris.
Contoh l3:
A. Latar Belakang
Dengan diberlakukannya standar isi untuk satuan
pendidikan dasar dan menengah, maka penyusunan modul
menjadi suatu tuntutan bagi para guru. Apalagi dalam upaya
untuk meningkatkan kemandirian dan keaktifan siswa dalam
belajar, maka modul merupakan suatu bahan ajar yang tepat
digunakan.
Kemudian, diharapkan setelah mempelajari modul ini
kalian akan memperoleh pemahaman tentang konsepkonsep
yang berkaitan dengan masyarakat dan lingkungannya.
Kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa
ingin tahu, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam
kehidupan sosial juga akan didapatkan. Selain itu, diharapkan
kalian juga akan memiliki kemampuan berkomunikasi,
bekerja sama, dan berkompetisi dalam masyarakat yang
majemuk, baik di tingkat lokal, nasional, maupun global.
e) Deskripsi Singkar
Bagian deskripsi singkat memuat penjelasan singkat
tentang materi-materi apa sapyang akan dibahas dalam
modul.
141
Andi Prastowo
Contoh 14:
B. Deskripsi Singkat
Modul ini akan memberikan pengetahuan tentang:
1. Berbagai peninggalan dan tokoh seiarah yang berskala
nasional pada masa Hindu-Buddha dan lslam
2. Keragaman kenampakan alam dan suku bangsa, serta
kegiatan ekonomi lndonesia.
:. Totoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan
dan mempertahankan kemerdekaan lndonesia-
0 Standar Kompetensi
Bagian ini memuat standar kompetensi minimal
yang diharapkan mampu dikuasai peserta didik setelah
membaca modul tersebut.
C. Standar Kompetensi
Standar kompetensi yang hendak dicapai ialah agar peserta
didik (siswa) mampu menghargai berbagai peninggalan dan
tokoh sejarah yang berskala nasional pada masa Hindu-
Buddha dan lslam, keragaman kenampakan alam dan suku
bangsa, serta kegiatan ekonomi di lndonesia.
Adapun kompetensi dasar dan indikator yang ingin dicapai
adalah sebagai berikut:
r48
. Panduan Kreatif Membuat Bahan lnovatf
^ar
Contoh l5:
g) Peta Konsep
Daftar isi memberikan gambaran umum rentang isi
modul, tetapi belum memberikan gambaran keterkaitan
antartopik. Peta konsep inilah yang akan membegikan
informasi penting tentang hubungan anrartopik, sehing-
ga pembaca (peserta didik) lebih mudah melihar ruang
lingkup materi secara komprehensif
t49
Andi Prdstowo
Contoh 16:
D. Peta Konsep
ITMU PTNCTTAHUAN SOSIAt XETAS 5 sD/MI
Modul l:
Peningt.lan
Seiarah Agama
di lndonesia dan
xenampakan
KB]:
Peninggalan Sejarah KB2,
dari Masa Hindu- Kenampakan Alam dan
Buddha dan lslam da Buatan Se(a PembaSian
lndonesia waktu di hdonesia
PeningSalan
Se,arah Masa Peninggalan
Hindu di Seiarah Masa Penin8galan seiarah
lndonesia Buddha di Masa lslam di
lndonesia lndonesia
h) Manfaat
Modul disusun dengan maksud dan kegunaan ter-
tentu. Bagian manfaar ini adalah meoielaskan tentang
manfaat yang bisa diperoleh pembaca (peserta didik)
jika membaca modul tersebut. Jadi, di dalamnya berisi
keterangan tentang berbagai kegunaan dari modul terse-
but.
150
Pardudn Kreatif Memtxjat Bdhan Aar lncA€tif
Contoh 17:
E. Manfaat
Modul ini diharapkan dapat membantu siswa untuk meng_
uraikan jenis-jenis peninggalan sejarah agama, bai"k
Hindu, Buddha, maupun lslam. Kemudian, modul ini juga
diharapkan dapat membantu siswa untuk menguraikan jenis_
jenis kenampakan alam.
i) Tiriuan Pembelajaran
Pembaca akan tertolong jika seiak awal diberitahu
apa ya,ng ditargetkan untuk mereka capai setelah mem_
pelaiari modul. Dengan ditaruh di awal modul, pembaca
dapat menjadikan tuiuan ini sebagai pegangan pada saat
mempelaiari modul.
Contoh l8:
F. Tujuan Pembelajaran
'l
.Tujuan Umum
Siswa mampu menghargai berbagai peninggalan dan tokoh
sejarah yang berskala nasional pada masa Hindu-Buddha dan
lslam, keragaman kenampakan alam dan suku bangsa, serta
kegiatan ekonomi di lndonesia yang baik dan benar.
2. Tujuan Khusus
Siswa mampu:
a. Menyebutkan pen inggalan-peninggalan sejarah yang
berskala nasional dari masa Hindu di lndonesia.
b. Menyebutkan peninggalan-peninggalan sejarah yang
berskala nasional dari masa Buddha di lndonesia.
c. Menyebutkan peninggalan-peninggalan sejarah yang
berskala nasional dari masa Islam di lndonesia.
d. Menjelaskan makna peninggalan-peninggalan sejarah
yang berskala nasional dari masa Hindu-Buddha dan
lslam di lndonesia.
t5l
Andi Prastowo
k) Kompetensi Dasar
Perilaku akhir yang diharapkan dapat diperoleh oleh
pembaca dari hasil proses belajar yang ditempuhnya, iulah
isi bagian ini. Tulislah kompetensi dasar ini menggunakan
format ABCD sebagaimaoa telah dijelaskan di awal'
Contoh 19:
A. Kompetensi Dasar
Menceritakan tokoh-tokoh sejarah pada masa Hindu-Buddha
dan lslam di lndonesia dengan baik dan benar.
l) Materi Pokok
Bagian ini berisi sejumlah materi pokok yang akan
dibahas agar pembaca (peserta didik) menguasai kom-
petensi dasar yang telah ditetapkan.
tr2
Pandudn Kreatif Membuat Bahan Aar lnovatif
Contoh 19:
B. Materi Pokok
l. Peninggalan sejarah kerajaan Hindu di lndonesia
2. Peninggalan sejarah kerajaan Buddha di lndonesia
3. Peninggalan sejarah kerajaan lslam di lndonesia
m) Uraian Materi
Jika materi pokok telah ditentukan, maka pada bagian
inilah materi pokok itu dijabarkan dijelaskan ke bagian-
bagian yang lebih rinci dan mendetail. Dengan demikian,
pembaca bisa memahaminya secara mendalam.
Contoh.20:
1. Kerajaan Kaling
Kerajaan Kaling atau Holing terletak di daerah Jawa Tengah.
Hal ini berdasarkan berita dari Cina, yaitu Dinasti Tang (6'18
906). Dari sumber tersebut, pada tahun 647 M, kerulaan
ini diperintah oleh Ratu Simo (Sima) dan rakyat hidup
makmur. Pada tahun 664 M, sedrang pendeta Buddha dari
Cina yang bernama Hwining datang ke Kaling. Selama tiga
tahun di Kaling, ia menerjemahkan Kitab Buddha Hinayana.
Peninggalan sejarah berupa prasasti terdap;t di Desa Tuk
Mas, di kaki Cunung Merbabu. Prasasti tersebut bertuliskan
tahun 650 M dan ditulis menggunakan huruf Pallawa dalam
bahasa Sanskerta.
157
Andi Prastowo
2. Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya berdiri pada abad ke-7 dengan raia
pertama Sri layanegara dan berpusat di Palembang, Sumatera
Selatan (muara Sungai Musl). Sriwiiaya mengalami zaman
keemasan pada saat diperintah oleh Raja Balaputradewa,
putra dari Samaratungga yang berasal dari .lawa pada abad
ke-9. Wilayah Sriwijaya meliputi hampir seluruh Sumatra,
lawa Barat, Kalimantan Barat, dan Semenanjung Melayu.
Oleh karena itu, Sriwijaya disebut kerajaan nusantara
pertama. Sriwijaya dikenal sebagai kerajaan maritim, pusat
pendidikan serta penyebaran agama Buddha, dan sebagai
pusat.perdagangan.
o) Heading
Bagian ini
idealnya mencerminkan isi, sehingga
hanya dengan melihatnya, pembaca dapat menemukan
bagian yang ingin dibrcrnya. Heading terutama berfungsi
untuk tiga hal, yaitu membatasi awal atau akhir materi/
bagian, memberikan posisi topik, serta memperkirakan
topik mana yang penting dan mana yang kurang penting
dari jumlah halamannya.
Contoh 2 1:
l.
2.
a.
b.
rr4
. Pandudn l(eatif lvlembuat B6han Aar lnovatif
p) Ringkasan
Bagian ini memuat rangkuman materi dalam satu
bab, sehingga terletak di akhir materi di setiap bab.
Contoh 22:
tt,
Andi Prastowo
Contoh 23:
r) Tes Manditi
Tes ini diberikan pada akhir setiap bab atau akhir
seriap kegiatan belaiar. Hal ini ditujukan untuk mengukur
tingkat penguasaan materi yang dicapai oleh peserta
didik (pembaca) pada setiap kegiatan belaiarnya.
Contoh 24:
rr6
Panduan Kreabf Membuat B6han Aar lnovdtif
2.....
Cocokkan jawaban kalian dengan menggunakan kunci
jawaban Tes Formatif I yang terdapat di bagian akhir bahan
belajar mandiri ini. Hitunglah jawaban kalian yang benar,
kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui
tingkat penguasaan kalian terhadap materi kegiatan Belaiar 1.
s) Post Test
lbs ini diberikan di akhir modul untuk melihat
penguzrsaan peserta didik (pembaca) terhadap materi
yang sudah dipelajari dalam satu modul. I7aktu yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan tes akhir ini diusahakan
tidak melebihi waktu yang digunakan untuk mempelajari
modul.
r51
Andi Prastowo
Contoh 25:
Nilai Predikat
90-1009. Baik sekali
80-89Y" Baik
70-79"1" Cukup
60-69.t" K Llrang
1t8
Panduan l(eatif Membuat Bahan Alar lnovatif
B. Materi Evaluasi
1. Ruang Lingkup Materi Evaluasi
Materi yang dievaluasi dalam modul ini meliputi berbagai
peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala nasional pada
masa Hindu-Buddha dan lslam, keragaman kenampakan
alam dan suku bangsa, kegiatan ekonomi lndonesia, serta
tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan
mempertahankan kemerdekaan lndonesia.
2. Aspek tvaluasi
a. Aspek penguasaan materi bagi peserta setelah mengikuti
pembelajaran.
b. Aspek pengembangan sikap dan kreativitas, terutama
dalam mempresentasikan materi pembelajaran.
c. Aspek keikutsertaan dalam berbagai kegiatan dalam
kelas.
d. Aspek keterampilan dalam melakukan tugas dan unjuk
kerja.
C. Soal Evaluasi
1. Berikut ini adalah pegunungan yang ada di Jawa Tengah,
kecuali ....
a. Pegunungan Dieng c. Pegunungan Sewu
b. Pegunungan Serayu d. Pegunungan Kapur
2. dst....
t) Tindak Lanjut
Bagian tindak lanjtr berisi feedback kepada pembaca.
Bagi yang telah menguasai materi, disarankan untuk
mengembangkan pengetahuan yang telah diperolehnya.
Sedangkan bagi yang masih belum mencapai belajar
tunras, disarankan untuk mengulangi bagian yang masih
dirasa sulit.
t59
Andi Prdstowc
Contoh 26:
A. Tindak Laniut
Bagi kalian yang sudah dapat menjawab benar sebanyak 80'/"
atau lebih dari seluruh soal evaluasi, dapat mengembangkan
pemahaman kalian tentang makna peninggalan sejarah dari
masa Hindu-Buddha dan lslam di lndonesia, tokoh{okoh
selarah pada masa-masa tersebut, keragaman kenampakan
alam, dan pembagian wilayah waktu di lndonesia. Adapun
bagi kalian yang belum mencapai belajar tuntas B0'/", dapat
mengulangi belajar dengan memilih materi-materi yang
masih diang8ap sulit secara lebih teliti atau dengan berdiskusi
bersama teman maupun Bapak/lbu guru kalian.
u) Harapan
Bagian ini berisi sejumlah saran dan pengharapan
bagi pembaca (peserta didik) agar lebih meningkatkan
kompetensinya, tidak sekadar dari modul semata.
Contoh 27:
B. Harapan
Modul ini adalah salah satu bahan aiar mata pelajaran
llmu Pengetahuan Sosial. Namun, harus dimengerti pula
bahwa modul ini bukanlah satu-satunya rujukan bagi kalian.
Untuk melengkapi pengetahuan kalian tentang berbagai
pengetahuan sosial tersebut, maka sangat disarankan untuk
membaca buku teks llmu Pengetahuan Sosial kelas 5 SD/MI,
buku-buku penBetahuan sosial, ataupun ensiklopedia.
Semoga modul ini dapat menyajikan materi pelajaran
secara menarik dan menyenangkan, sehingga proses
pembelajaran bisa berlangsung efektif dan efisien.
160
Parduan (eatif ,vlembJat Bahan Aar Inovatif
v) Glosarium
Bagian ini memuat definisi operasional yang diguna-
kan dalam modul dan sering diperlukan oleh pembaca.
Contoh 28:
GLOSARIUM
w) Daftar Pustaka
Sejumlah referensi yang digunakan sebagai bahan
rujukan ditulis dalam bagian ini. Sehingga, jika pembaca
(peserta didik) ingin mengetahui lebih lengkap atau
lebih lauh tentang suatu persoalan dari sumber referensi
tertenru, maka dapat dilacak keberadaannya.
Contoh 29:
l6l
An.li Prastowo
dsb....
x) Kunci Jawaban
Bagian kunci iawaban memuat iawaban-jawaban dari
pemanyaan atau soal-soal yang digunakan untuk menguji
penguasaan materi pembaca (peserta didik), baik untuk
tes mandiri mauPun tes akhir.
Contoh l0:
XUNCI
'AWABAN
Tes Formatif I Tes Formatif 2
A. Pilihan Ganda A. Pilihan Canda
1.D r.D
2.8 2.8
3.4 3.C
4.8 4.4
5.A 5.C
6.D 6.C
7. O 7. B
8.4 8.D
9.C 9.4
10. D to. c
162
PandrJan Kr€atT lv,l€rnuJat BatEn lnovatif
^ar
4. Menentukan Formatdan Tata Letaknya
Aspek yang tidak kalah pentingnya dalam pengem-
bangan modul adalah tata letak (ldyottt). Dalam hal ini,
Andriani rnencatar tiga variabel yang mempengaruhi
tata letak, sebagaimana diuraikan berikut ini.
Pertama, uktran halaman dan format modul. Seperti
kita tahu, ukuran kertas ada bermacam-macam, mulai
dari A0 hingga A1. Pilihan ukuran kertas dipengaruhi
dan ditentukan oleh materi serta taiget pembaca. Format
kertas dapat dipilih dalam benruk portrait, landscape, ataLr
gabungan keduanya.
Kedta, kolom dan margin. Kolom tunggal lebih mu-
dah ditangani, sedangkan untuk kertas, ukuran kecil le-
bih efisien. Sementara itu, margin yang perlu diperhati-
kan adalah batas atas-bawah dan batas kiri-kanan, header
atar footer, sena stal signpost. Yisoal signposting dapx
diberikan dengan memberikan simbol-simbol seperti
contoh berikut:
161
BAB 6
r65
Andi Prdstowo
r66
Pdnduan fueatf Membuat B6han Ajar lnovatif
t61
Andi Prastc^^/o
168
Pdnduan Kreatif Membuat Eahan Adr lnovdtif
r69
Andi Prastowo
170
Panduan Kreatif A4ernbuat Bahan Aar lnovatif
t7t
Andi Prastovtro
t72
Panduan Kreatf Membuat Bahan Aar lnovatiF
t74
Panduan Kreatf i,4urnbuat Bahan Aar lnovatif
t75
Andi Prastowo
116
Panduan Kreatjf Membuat Bahan Aar lnovatif
177
Andi Prastowo
178
Pdnduan Kredtif Bahan lnovatif
^4ernbuat
^ar
Membaca Sural
alzalzalah
Zr*""\ -7-/-
dan Hadits
, kelas lll Ml
\/
a\ 5ural
al-Zalzalal
\\
Melafalkan
Setiap Kaia
Terjefiahan Surai
al-Zalzalah
t79
Andi Prastowo
1ti0
Pandudn Kreatif A4embuat Bahan Adr lnovatif
Detail PendrrkLrns:
Detail Pendukrrns:
Kesimoulan:
Transisi :
181
Andi Prastowo
t82
Pdnduan Kreatif Membudt Bahan Ajar lnovatf
(nada).
Kelima kata kunci tersebut akan membantu kita
mengingat enam ciua untuk memfokuskan poin utama
kita dan menghubungkannya dengan Pembaca (peserta
didik). Dengan membuat target, n:y',is n kita meniadi
Iebih jelas dan kita semakin percaya diri dalam membuat
draf buku teks pelaiaran yang menarik.
Adapun cara kerja dari strategi ini adalah sebapiai
berikut:
Buatlah batasan waktu. Sebagai ukuran,
banyak penulis buku profesional bekeria
a) I/rne (waktu)
selama 50 menit dan beristirahat selama
10 menil.
r8l
Andi Prastowo
I ll4
Panduan Kreatit Membudt Bdhan AJar lnovdtif
Contol.r 4:
Kerangka Paragraf
lde utama .l: Hari kiamat adalah lde utama 1: Hari kiamat adalah
hari kehancuran. hari kehancuran seluruh dunia.
Detail pendukung: Hari kiamat Detail pendukung: Hari kiamat
drmulai ketika sangkakala dr ditandai dengan drtiupnya sang-
tiup. kakala oleh Malaikat Jibril.
Contoh: Bencana saat kiamat, Contoh: Pada hari itu, air laut
antara lain air laut meluap, meluap, gunung-gunung meletus
BUnung,gunung meletus, bumi mengeluarkan lava yang saDgat
berguncang dahsyat, dan planet panas, bumi berguncang karena
planet bertabrakan. gempa yang dahsyat, planet
planet bertabrakan, dan manusia
beterbangan seperti kapas.
Kesimpulan: Hari kiamat adalah Kesimpulan: Mengerilan! tlul;h
hari akhrr, hari yang mengeri- akhir dunia.
kan. Transisi: Setelah hari kiamat,
Transisi: Manusia akan dikum- manusia akan dikumpulkan dr
pulkan di Padang Mahsyar un- Padang Mahsyar untuk dihitung
tuk dihisab setelah kiamat. oleh Allah Swt. amal perbuatan-
nya-
lde utama 1:
Delail Pendukung: ... . .
Contoh: .. ...
IU5
Andi Prastowo
r87
Andi Prastc
^/o
2) Gerak lambat
Gerak lambat dilakukan dengan mengamati dan
mengikutsertakan secara lebih rinci, dengan mem-
bayangkan segalanya dalam gerakan lambat, kemudian
kita gambarkan ke dalam tulisan kita. Dengan demikian,
t 8ti
Panduan Kreatrf Membuat Bahan Aar lnc /atif
4) Ganti klise
Klise adalah ungkapan biasa yang digunakan ber-
ulang-ulang karena sudah dikenal. Contohnya, "Meng-
ungkapkan ide itu tidak semudah nernbalihkan telzpak
tangan. Terkadang, klise berguna, tetapi iika digunakan
dalam penulisan, sering kali membuat pembaca merasa
kita tidak cukup merasa percaya diri dan tidak orisinal.
Maka, sebaiknya gunakan kata-kata sendiri, karena itu
iauh lebih baik.
r89
Andi Prastc
^/o
r90
Pdnduan Kredtif lvl€mb(lat Bahan Aar lnovatif
r9t
Andi Prastowo
t92
Panduan Kreatif Membudt Bahan lnovatf
^af
a. Buat dan Siapkan Naskah Terbaik
Menyiapkan naskah terbaik adalah haI pencing dalam
proses menerbitkan buku. Sebab, penerbit akan bersedia
menerbitkan buku jika naskah buku yang telah kita
tawarkan benar-benar berkualitas dan layak jual. Dengan
demikian, baik dari segi isi maupun teknik penulisannya,
keduanya mesti kita perharikan.
Dalam dunia penerbitan, kita diharapkan mampu
menyaiikan sebuah karya yang komunikatif dan tidak
kaku. Maka dari itu, gaya bahzsa yang kita gunakan,
meskipun itu sebuah buku teks pelajaran, mesti mengalir
dan tidak kaku. Hal ini tentu juga sangat terkait dengan
target pasar yang ingin dibidik.
Namun, tidak mesti bahwa karya kita harus benar-
benar sempurna, sehingga secara tata bahasa tidak ada
yan1 caclt ataupuo kurang. Bukan Seperti itu maksud-
nya, tetapi kita harus berupaya semaksimal raungkin un-
tuk menyajikan sebuah naskah yang dari segi isi lengkap
dan menarik, sementara dari sisi tata bahasa maupun
gaya Danasa luSa memaoal. I '.
I lDavakan asar bahasa vanc I
I Dalam Juni., p"n".tit"r,, '.
191
Andi Prastowo
194
Panduan Kreatif Membuat Bahan Aar lnovatif
r9i
Andi Prastowo
196
Panduan Kreatif Membuat Bahan lnovatif
^ar
e. Nama Besar Penulis
Sedikit banyak, nama besar penu.lis juga sangat
mempengaruhi penjualan buku yang dipasarkan. Maka,
jika kita terbiasa muncul di berbagai media publik atau
mengisi berbagai artikel dan kolom di surar kabar, baik
lokal maupun nasional, maka hal iru akan menjadi
pertimbangan khusus bagi penerbit untuk menerima
buku kita. Sebab, masyarakat rentu akan memberikan
apresiasi lebih terhadap buku-buku karya penulis yang
terkenal (berprestasi) daripada penulis yang biasa-biasa
sata.
Setelah naskah buku selesai kita susun, maka kita bisa
langsung mengirimnya ke penerbit yang kita kehendaki.
Perlu diketahui bahwa pengiriman naskah bisa diantar
langsung ke penerbit, melalui jasa pengiriman barang,
atau bahkan melalui email. Adapun bentuk naskah
yang dikirim bisa berupa hardcopy (print 0 t) atan rlfclpy
(berbentukf/e), sesuai kebilaksanaan penerbit. Jadi, ada
penerbit yang lebih suka menerima naskah dalam bentuk
harlcopy dan ada pula yang lebih suka dalam bentuk
soficofu. Hal itu perlu kita cermati karena bisa menjadi
fakror penentu diterima atau tidaknya naskah yang
kita kirim. Maka dari iru, sebelum mengirim naskah,
sebaiknya kira cari informasi terlebih dahulu mengenai
prosedur pengajuan naskah pada penerbit yang kita
maksud.
Untuk menghubungi penerbit, bisa kita .lakukan
dengan berbag a.i cara, seperti via telepon, email,
Facebook, dan lain sebagainya. Dan, perlu diingat bahwa
kita juga harus melampirkan identitas diii yang lengkap
191
Andi Prdstowo
t98
Panduan keatif Membirat Bahan Aar lnovatif
199
Andi Prastowo
200
Pandudn Kredtif lv'\€mbuat Bahan Arar lnovdtif
201
Andi Prastowo
?o1
BAB 7
(r-KS)
201
Andi Prastowo
1. Fungsi LKS
Berdasarkan pengertian dan penielasan awal menge-
nai LKS yang telah kita singgung pada bagian sebelum-
nya, dapat kita ketahui bahwa LKS memiliki setidaknya
empat fungsi sebagai berikut:
a. sebagai bahan ajar yang bisa meminimalkan peran
pendidik, namun lebih mengaktifkan pesena
didik;
b. sebagai bahan ajar yang mempermudah peserta
didik unruk memahami materi yang diberikan;
Andi Prdsto^r'o
4lbid.
4 tbid.
206
Panduan Kredtif l emb,uat Bahan Aar Inovatif
207
Andi Prastowo
209
Andi Prdstowo
2I0
Panduan Kreaof lvl€rnbuat B6han Aar lnovattf
2lt
Andi Pr-6to^,o
212
PaMuan Kreatif Membut Eahan Ajar lnovatrf
2t3
AndiPrastowo
4. Penulisan LKS
Untuk menulis LKS, langkah-langkah y^lg di-
lakukan adalarh sebagai berikut.
Pertama, merumuskan kompetensi dasar' Untuk
merumuskan kompetensi dasar, dapat kita lakukan deng an
menurunkan rumusannya langsung dari kurikulum yang
berlaku. Contohnya, kompetensi dasar yang diturunkan
dari KTSP 2006.
Kedua, menentukan alat penilaian. Penilaian kita
lakukan terhadap proses keria dan hasil kerja peserta
didik. Karena pendekatan pembelaj ar alr y Lng digunakan
adalah kompetensi, di mana pen ilaiannyadidasarkan pada
penguasaan kompetensi, maka alat penilaian yang cocok
dan sesuai adalah menggunakan pendekatan Penilaian
Acuan Patokan (PAP) ata;u Criterion Referenced Assessment.
Dengan demikian, pendidik dapat melakukan penilaian
melalui prose.s dan hasilnya.
Ketiga, menyusun materi. Untuk menyusun materi
LKS, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan.
Berkaitan dengan isi atau materi LKS, perlu kita ketahui
bahwa materi LKS sangat tergantun g pada kompetensi
dasar yang akan dicapainyt Materi LKS dapat berupa
informasi pendukung, yaitu gambartn umum atau ruang
lingkup substansi yang akan dipelajari. Materi dapat
diambil dari berbagai sumbeq seperti buku, maialah,
internet, jurnal hasil penelitian, dan sebagainya. Supaya
pernahaman peserta didik terhadap materi lebih kuat,
2t4
Panduan Kreatif Alembuat Bahan Aar lrDvatif
2t5
Andr Prdstcn^r'o
16
Belawati, op crl
216
Panduan Kredtif A,'l€mbuat Bahan Aar lnovattf
a. Ijkuran
Gunakanlah ukuran yang dapat mengakomodasi
kebutuhan pembelajaran yang telah ditetapkan. Con-
tohnya, kita menginginkan peserta didik kira untuk
mampu membuat bagan alur (sebagai salah satu tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan). Maka, ukuran LKS
yang dapat mengakomodasi hal ini adalah A4 (kuarto),
karena dengan ukuran kuarto peserta didik akan mem-
punyai cukup ruang untuk membuat bagan. Apabila kita
menentukan ukuran kertas LKS adalah A) (setengah
kuarto), peserta didik akan kesulitan membuat bagan,
karena ruangan yang tersedia sangat terbatas.
b. Kepadatan Halarnan
Dalam hal ini, kitaharus mengusahakan agarhalaman
tidak terlalu dipadati dengan rulisan. Sebab, halaman
yang terlalu padat akan mengakibatkan peserta didik
sulit memfokuskan perhatian. Sekarang, coba perhatikan
dua contoh desain LKS berikut ini. Bagaimana kesan
Anda setelah melihat dua contoh tersebutl
'- lbtd
2t1
Andi Prastowo
A AA\jMAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA
AAAAAAAAAAAAAAAAAMAAAAA AAAAAAAAAA
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA
AAAAAAA AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA
AAAAAAAAAAAAAA.
BB BBB BB BB B B B B BB BBB BB BBBBBBBBBBB BBB
BBBBBBBBBBBBBBBBEBBBBBBBBBBBBBBBBBBBB
BBBBBBB BB B B B B B B B BBB B B B B B B B B B B B B B B B B B B
B BBBBBBBBBBBCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCC
CCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCC
CCCCCCCCCCCCCCCCCC.
A. PengertianPenilaian
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA
AAAAAAAAAAAA.
B. Tuiuan Penilaian
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA
AAAAAAAAAAA.
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA
AAAAAAAMAAAAA.
C. PrinsipprinsipPenilaian
BBBBBBB BB B B B B BB B B B B B B B BBBBBBB B BBBB
BBBBB BBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBB8 B B
EBBBBBBBBBBBBB
CCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCC
CCCCCCCCCCCC.
2 r8
Panduan Kreatif Mernbuat Bahan Aar lnovatif
c. Penomofan
Penomoran materi juga tidak boleh dilupakan dalam
mendesain LKS. Sebab, dengan adanya penomoran, bisa
membantu peserta didik, terutama bagi yang kesulitan
untuk menentukan mana judul, mana subiudul, dan
mana anak subjudul dari materi yang kita berikan dalam
LKS. Hal ini akan menimbulkan kesulitan bagi peserta
didik untuk memahami materi secara keseluruhan. Oleh
karena itu, kita dapat menggunakan huruf kapital atau
penomoran. Lebih jelasnya, perhatikan gambar berikut.
PENYUSUNAN INSTRUMEN
PEMBEI.AIARAN
A. Pengertian Penilaian
2. Pengukuran
B. Tujuan Penilaian
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA
AAAAAAAAAAAAAAAA,
B B B B B B B B B B B B B B B B B BB B B B 8
B BB B B8 B B BB BB BB B B8 B B B BB B B8 B B
BBB,
d. Keielasan
Pastikan bahwa materi dan instruksi yang kita
berikan dalam LKS dapat dengan jelas dibaca oleh peserta
didik. Sesempurna apa pun materi yang kita siapkan,
tetapi iika peserta didik tidak mampu membacanya
dengan jelas, maka LKS tidak akan memberi hasil yang
maksimal. Misalnya saja hasil cetakan LKS yang kira
buat tembus sampai halaman sebaliknya. Hal ini tentu
saja mengganggu kepyamanan saat membacanya. Oleh
karena itu, pastikan bahwa cetakan di halaman yang satu
tidak menembus ke halaman sebaliknya.
2. Langkah-Langkah Pengembangan LKS
Untuk mengembangkan LKS yang menarik dan
dapat digunakan secara maksimal oleh peserta didik
dalam kegiatan pembelajaran, ada empat langkah yang
dapat ditempuh, yaitu penentuan tujuan pembelajaran,
pengumpulan materi, penyusunan elemen atau unsur-
unsur, serta pemeriksaan dan penyempurnaan.as
$ tbid.
220
hrduan Kreatif lyl€rnbuat BafEn lno/atif
^ar
a. Menentukan Tiljuan Pembelajaran yang Akan
Di-brea*doun dalam LKS
Pada langkah peftama ini, kita harus menentukan
desain (lihat penjelasan centang Desain LKS) menurut
tuluan pembelajarao yang kita acu. Perhatikan variabel
ukrrran, kepadatan halaman, penomoran halaman, dan
keielasan. Sebagarcontoh, tujuan pembelaiaran yang ingin
dicapai adalah "Mahasiswa dapat melakukan penyusunan
teknik instrumen penilaian pembelajaran X". Sebagai
simulasi, mari kita tentukan bahwa berdasarkan tuiuan
tersebut, ukuran LKS aAilah A4 (karena dalam rbncana
penelitian, diperlukan bagan). Untuk memaksimalkan
penggunaan halaman, maka desarn LKS akan dibuat
dengrn o*line sebagai berikut.
Ukuran kertas: A4
PqrSorgan isas ian :
b. Fengumpulan Materi
Dalam pengumpulan materi ini, hal yang perlu kita
lakukan adalah menentukan materi dan tugas yang akan
kita masukkan ke dalam LKS. Oleh karena itu, pastikan
bahwa materidan tugas yang kitatentukan seialan dengan
tuiuan pembelaiaran. Kumpulkan bahan atau materi dan
buat rincian mgas yang harus dilaksanakan oleh peserta
didik kita. Bahan yang akan dimuat dalam LKS dapat
kita kembangkan sendiri arau kita dapar memanfaatkan
materi yang sudah ada. Selain itu, tambahkan pula
221
Ardi Pr6to/vo
)22
Panduan Krlatrf Membuat Bahan Adr lnovatif
B. Tujuan Penilaian
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA.
B BBBB BBB8 BBBBBBBBBBB BBBB BB BBB BBBBBB BB BBB B
BBBBBBBBBBBBBBBBB. BBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBB
BBBB BB BBBBBBBB BBB B B.
C. PrinsipPrinsipPenilaian
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA
AAAAAAAAAAAAAAAAAAA AAAAAAAAAAAAAAAAAA.
BBBBBBBEBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBEBB
BBBBBBBBBBBB BBBBBBB BBBBBBBBBBBBBBB BB B BB BB BB B
BB B B B BBB B8 BB8 B B B B,
D. RinBkasan
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA.
221
Andi Prastowo
E. Pertanyaan
F. lawaban Pertanyaan
C. Latihan
Buatlah review tentang konsep dasar penilaian!
224
Panduan Kreatif Mumbuat Bahan Aar lnovatif
22'
BAB 8
227
Andl PrastcA,rr'o
210
Panduan Kreatif Membuat Bahan Atar lnovatrf
21r
Andi PrastcA^/o
232
Panduan Kreatif l,/emfuat Bahan Ad lnc,vatif
213
, Andi Prasto lo
5. Mock-ups
Moek-tps adalah ienis model yang berupa suatu pe-
nyederhanaan susunan bagian pokok dari suatu Ploses
atau sistem yang lebih ruwet. Susunan nyata dari bagian-
bagian umma itu diubah, sehingga aspek-aspek utama
dari suaru proses mudah dipahami oleh peserta didik.
214
Panduan Kreatf Membuat Bdhan Aar lnovatif
6. Diorama
Diorama adalah jenis model berupa sebuah peman-
dangan tiga dimensi mini untuk menggambarkan peman-
dangan yang sebenarnya. Pada umumnya, diorama terdiri
21'
Andi Prastowo
216
Pandudn Kreatf lv1€mbu6t B6han Aar lnovatjf
* tbid.
5' Diknas, Pedoman lJmum Pemilihan dan Pemanlaalan Bahan Aiat
0akarta: Ditien Dikdasmenum, 2004).
2)1
Andi Prasto^/o
lls
Panduan Kreatif MembL'at Bahan lnovatif
^ar
bagi peserta didik dan kegunaan bagi pendidik.
239
Andi Prastc i/o
240
Panduan l(eatif l"lernbuat Bahan Aar lnovauf
21t
Andi Prastowo
243
Andi Prastc^ ro
244
Panduan Kreatif Membuat Bahan Aar lnovatif
245
Andi Prastowo
246
Panduan Kreatif lvtembuat Bahan Aar lnovatif
241
Andi Prastowo
248
pandudn Kreatif Membuat Bahan
Aar lnovatif
2) Cara kedua
a) Sobek kertas koran kecil-kecil tanpa menggunakan
gunting. Sejumlah besar kertas harus disobek,
sebab akan mengendap tertekan bila direndam.
b) Masukkan sobekan kertas ke dalam ember yang
telah diisi air.
c) Bubuhkan satu sendok garam dapur, dan biarkan
selama semalam (+ 12 jan).
d) Pada hari berikutnya, buang airnya dan angkat
kenas tersebut. Kemudian, aduklah bubur tersebut
dengan tangan agar lebih lumat.
e) Campurkan sekitar 12 sendok serbuk pzrr untuk
setiap serengah dari campuran kertas. Jika ternyata
belum pekat, tambahkan lagi lebih banyak flour
sampai bubur menjadi pekat merata sena bisa di-
gunakan sebaik-baiknya. Dan, harus diingar, ia-
ngan menambahkan arau membubuhkan lagi ser-
buk flot pada kertas, karena akan menyebabkan
kertas cepar rusak.
249
Ardi Prctcn^ro
2t0
Panduan Kreatif Membuat Bahan Alar lnovatif .
2tt
' Andi Pr6to\,rr'o
212
Panduan Kreatif Membuat Bahan Aar lnovatif
257
Andi Prastc^/'r'o
251
Andi Prastowo
256
Panduan Kreatif Membuat Bahan Aar lnovatif
2r9
Andi Prastowo
26r
BAB 9
267
AndiPrastowo
2u
Pdnduan Kreatif Membudt Bdhan Ajar Inovatif
26t
Andi Prastc
^/o
261
Andi Prdstowo
2. Keterbatasan BahanAlarAudio
Sementara iru, untuk keterbatasan bahan aiar audio,
paling tidak ada enam macam. Keenam keterbatasan
inilah yang sering kali menjadi alasan bagi pendidik unruk
tidak menggunakannya dalam kegiatan pembelajaran.
Keterbatasan-keterbatasan tersebut adalah sebagai
berikut:
a. Membutuhkan kehati-hatian iika hanya audio yang
digunakan. Karena, waktu yang lamz tanpa mem-
berikan rangsangan visual dapat membosankan dan
akan mengganggu pengajaran dengan kecepatan
sendiri (audio yang diputar selama 15 menit akan
memakan waktu peserta didik sebanyak itu pula,
tanpa memperhatikan keterampilan peserta didik).
b. Perbaikan biasanya menunlut diproduksinya
rekaman masrer (induk) baru dan dibuarnya copy
rekaman baru. Hal ini akan memakan waktu dan
biaya yang besar.
c. Masalah pendistribusian akan muncul manakala
' produksi gambar diselaraskan dengan audio. Hal
Andl Prastowo
210
Panduan Kreatif M€mbuat Bahan Aar lno/atif
211
Andl Prastowo
1. Struktur KaseUPH/CD
Pada bahan ajar berbencuk kaset, CD, atau PH,
strukturnya meliputi lima komponen, yaitu iudul, pe-
tunjuk belajar, kompetensi dasar atau materi pokok,
informasi pendukung, dan penilaian. Tiga komponen
(judul, petunjuk belajar, dan informasi pendukung) ter-
dapat pada bahan aiar, sedangkan dua komponen lainnya
(kompetensi dasar atau materi pokok dan penilaian) ada
pada kertas lain.
2. Struktur Radio
Bahan ajar radio memiliki struktur yang hampir sama
dengan struktur bahan ajar bentuk kaset/?H/CD. Hanya
saja, pada bahan aiar ndio tidak ada komponen petuniuk
belajar. Jadi, komponen yang terdapat pada bahan ajar
radio ada dua, yaitu judul dan informasi pendukung. Se-
dangkan dua komponen lainnya, yaitu kompetensi dasar
atau materi pokok dan penilaian ada pada lembar kertas
lain.
212
Panduan Kredtif A4€mbuat Bahan Aar lnc /atif
\? tbid.
213
Andi Prdstowo
274
Panduan Keatif A4€mbuat Bahan Ajdr lnovatif
21'
Andi Prastowo
Kriteria Ya Tidak
Apakah konsep kasar naskah ditulis atau diketik
dua spasi, dan diberi ruang kosong pada garis
tepi (margin) sebelah kiri untuk tempat catatan?
, tbid
216
. Panduan Keatif Al€mbuat Bahan Aar lnovatif
277
Andi Prastowo
Kriteria Ya Tidak
Apakah naskah dibaca persis seperti apa yang
ditulis?
Apakah pesannya lelas?
278
Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar lnovatif
279
Andi Prdstowo
Kriteria Ya Tidak
Apakah kata yang perlu penekanan digarisbawahi
(maksudnya diucapkan dengan cara tertentu,
sehin8ga lebih menonjol daripada kata yang
lain)?
280
Panduan Kreatif Membudt Bahan Ajar lnovatif
Krileria Ya Tidak
Kriteria Ya Tidak
282
Panduan Kreatif Mernbuat Bahan Aar lnovdtif
28)
Andl Prasto'ri o
284
Pdnduan Kredtjf lvl€mbuat B6han lnovatif
^ar
untuk teknisi perekam suara, ahli mesin, pembawa
suara, pengarah atau sutradara, dan untuk doku-
men sebagai referensi pada masa yang akan da-
r^ng).
28'
Andi Prastowo
286
Pdndudn Kreatif /vlembuat khdn Ajar lnovatif
288
Panduan Kreatif Membuat Bahan Aar lnovatif
2c)l
Andi Prastowo
292
Panduan Kreatif Membuat Bahdn Aar lnovatif
2t)4
Panduan Kreatif lvlembuat Bahan Aar lnovatf
' Dialog
Dialog adalah suatu bentuk penyaiian di mana dua
orang pembicara terlibat dalam penyaiian informasi.
Dialog lebih bervariasi dibandingkan pembicaraan
tunggal. Oleh karena itu, dialog sangat bermanfaat
sebagai alat untuk merangsang minat peserta didik
dalam pelajaran melalui radio.
. Dokumentasi
Dokumentasi difokuskan pada pokok-pokok perso-
alan. Dokumentasi radio yang baik akan mengam-
bil satu pokok khusus dan memperhatikannya dari
2c)5
AndiPrastowo
t \Tawancara
\Tawancara adalah suatu program radio yang meng-
hadirkan satu pihak sebagai orang yang diwawan-
carai dan satu pihak lain sebagai pewawancara. Pe-
Pandudn Kreatf Membuat Bahan Ajar.lnovatif
. Diskusi
Program diskusi pada umumnya menampilkan riga
oranli atau lebih, ditambah seorang ketua, untuk
membicarakan saru arau lebih persoalan (tetapi
dianlurkan tidak lebih dari lima orang). Program
jenis ini memiLki ker.rntungan karena relatif lebih
mr.rdah diatur dan dikaitkan dengan perhatian para
pendengar. Hal ini disebabkan diskusi merrlbawa
sejumlah pandangan dan suara pada waktu yang
sama.
' Tempat-tempatPengecrbangan
Terr,pat-tempat Pengembangan (bunyi atau saiak),
lamawakrunya selalu Lmabelas, tigapuluh, atauenam
puluh detik. Tuiuannya adaiah untuk menyampaikan
satu Irsan khusus, dan pesan iru bisa disampaikan
dalam bentuk drama, pembicaraan, atau wawancara.
Gagasan yang baik apabila kita menggunakan etiket
lisan pada akhir bunyi dan saiak untuk memperkuat
ioti utama pesan kita.
2L)8
BAB IO
AJAR
A. Pengertion Video
Menurut Kanu Be;ar B.aha:z lndonesia (2006), video
diartikan sebagai rekaman gambar hidup atau program
televisi lewat rayangan pesavat televisi. Atau, dengan
kata lain video merupakan ta)'angan gambar bergerak
yang disertai dengan suara.
Sebagai bahan ajar noncetak, video kaya informasi
dan lugas untuk dimanfaatkan dalam program pembela-
iaran, k*ena dapat sampar ke hadapan peserta didik se-
cara langsung. Selain itu, vidco menambah suatu dimensi
baru terhadap pembelajaran. Peserta didik dapat melihat
gambar dari bahan ajar cetak dan suara dari program au-
dio. Tetapi, dalam video, peserta didik bisa memperoleh
keduanya, yakni gambar bergerak beserta suara yang
menyertainya. Sehingga, p€serta didik seperti berada di
suatu tempat yang sama dengan program yang ditayang-
kan dalam video.
100
Panduan Kreatif Membudt Bahan Aar lnovatif
.i 0l
Andi Prdstowo
)02
Panduan Kreatif Membu6t Bahan Aar lnovatif
n tbid
l0l
Andt Prastowo
a. Kelebihan Video
1) Dengan video (disertai suara arau tidak), kita
dapar menunjukkan kembali gerakan tertentu.
Gerakan yang drtunjukkan rersebut dapat berupa
rangsangan yang serasi atau berupa respons yang
diharapkan dari pescrra didik. Semisal, program
pendek (t,ignette) yang memperlihatkan inreraksi
orang-orang, Dengan melihar program ini, peserta
didik dapat melihat apa yang harus atau tidak
dilakukan.
)04
Panduan Krea0f tt4€mbuat B6hdn Aar lnovatif
101
Ardi Prastowo
b. Keterbatasan Vdeo
1) Ketika akan digunakan, peralatan video tenru
harus sudah tersedia di tempat penggunaan serta
harus cocok ukuran dan formatnya dengan pita
video atau piringan video (VCD/DVD) yang akan
digunakan.
2) Menyusun naskah arau skenario video bukanlah
pekerjaan yang mudah, di samping menyita banyak
waktu.
l) Biaya produksi video sangat tinggi dan hanya sedikit
orang yang mampu mengerjakannya. (Akan tetapr,
keterbatasan ini tampaknya sudah tidak relevan
lagi dengan perkembangan teknologi digital dan
informasi yang begiru pesar saar ini, karena kita
bisa memperoleh alat perekaman video dengan
harga yang murah. Selain itu, kita juga bisa dengan
mudah membuat atau mengedit video tersebut
d,engan nfiware yang bisa diperoleh di banyak
tempat ataupun melalui sarana dunia maya).
4) Apabila gambar pada pita video ditransfer ke film,
hasilnya tidak bagus.
106
Panduan Kreatif A embuat Bahan lnovatif
^ar
5) Layar monitor yang kecil akan membarasi jumlah
penonron, kecuali jaringan monitor dan sistem
proyeksi video diperbanyak.
6) Jumlah grafis pada garis untuk video terbatas,
yakni separuh dari iumlah huruf grafis untuk film
atau gambar diam.
7) Perubahan yang pesat dalam teknologi menyebab-
kan keterbatasan sistem video menjadi masalah
yang berkelaojutan.
709
Andi Prasto\ /o
I l0
Panduan Krea[f lvlembuat Bahan lnovdtif
^ar
bantu pandang dengar (atdiotinal aid.s ata:u audiouxaal
media). U mrtmnya, program video telah dibuat dengan
rancangan lengkap, sehingga setiap akhir dari penayangan
video, peserta didik dapat menguasai satu arau lebih
kompetensi dasar. Baik tidaknya program video tentu
saja tergantung pada desain awalnya, mulai analisis
kurikulum, peoentuan media, skema yang menunjukkan
sekuensi (dikenal deogan skenario) dari sebuah program
video atau film, skrip, pengambilan gambar, dan proses
pengeditannya.
I
Andi Prastc'\'rr'o
)t2
Panduan Kreatif A4embuat Bahan Adr lnor'atif
111
Arldi PrastcMr'o
314
Pandudn Kreatf Bahan Alar lnovatif
^,l€rnbrjat
1t5
Andt Prastowo
I r6
Pandr.En Kreatjf /v1€mbuat Bahan Adr lnovatif
111
Andi Prastowo
3 t8
Panduan Kreatif /vlernbudt Bahan lnovatf
^ar
9) Penyiapan iadwal penga.mbilan gambar rekaman,
penyuntingan, dan sebagainya.
b. Fase Produksi
Fase ini meliputi langkah-langkah sebagai berikut:
1) Pengambilan gambar dan grafik.
2) Perekaman narasi dan efek.
J) Sin kronisasi atau pcnyuntingan.
119
Andi Prdstowo
Visual Narasi
Langkah l: Persrapan
Judul: (2 detik)
Toto sedang menulis di To ,.ada masalah nih
Fade to: meja, dan Heri berjalan Her /Dapat saya bicara
mendekatinya. sebentar?
6" tbtd
120
Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar lnovatif
(Zoom to Cu)
(Cu : C/ose-up) Her ' OK / sampai nanti.
AtAU C,D
12t
Andr Prdstowo
Latar
. Pemain duduk di meja. Kertas-kenas dan buku Kontrak
Serikat Kerjd (Union) dipe8ang pemain.
. Vignette ini diambil di studio. Peralatan yang diperlukan
adalah dua meja kantor untuk adegan kantor, serta satu
bangku dan satu set kursi untuk adegan ruan8an rapat.
Pintu terlihat dalam kedua adegan.
Efek Khusus
o Crafis untuk superimpose (kata-kata dalam data 35 mm).
. Layar terbagi dua.
. Fade di antara adegan-adegan.
. Suara yang difilter pada waktu pengambilan adegan
berpikir.
. Suara yang difilter pada waktu menelepon.
Lokasi
Semua adegan diambil di studio yanB memadai kualifikasinya,
agar nanti dapat ditransfer secara optis ke film l6 mm.
Pemain
. Pemain (lelaku) dengan penampilan yang baik dan
berpembawaan tenang.
. Toto dan Heri mungkin pemain profesional, namun Heri
lebih muda.
. Manajer dan pegawai dapat diambilkan dari pemain
setempat.
Pakaian
Toto memakai jaket olah raga beserta dasi, Heri mengenakan
baju lengan panjang, tanpa dasi, sedangkan manajer berpakaian
lengkap dengan dasi. Semuanya tanpa make-up.
Urutan Pengambilan
Adegan-adegan yang ada pemainnya sebaiknya diambil
sekaligus. Adegan-adegan vrynette dimasukkan kemudian.
Kedua vignelte sebaiknya diambil bersamaan, beri fade di antara
setiap adegan. Untuk keperluan pemutaran vignette kembali,
fade dapat dibuat singkat untuk meniaga kontinuitas.
122
Panduan Keatjf Membuat Bahan Aar lnovatif
3. Permintaan Produksi
-
)21
Andl Prdstowo
3 B
I 9.
5. 10
124
Panduan Kreatrf Membuat Bahdn Adr lnovahf
12t
BAB 1I
12,-
Andi Prastowo
32s
Panduan Kreatit Mernbuat B6hdn Aar lnovatif
121)
Anda Prdstowo
ll0
Panduan Kreatif Membuat B6hdn Adr lnovatf
ll L
Andt Prastowo
Kelebihan Kekurangan
Dapatmenayangkan informasi Memerlukan komputer dan
dalam bentuk teks dan grafik pengetahuan proBram
Membutuhkan hardware khusus
lnteraktif dengan peserta
untuk proses pengembangan dan
d idik
penSgunaannya
Dapat menBelola laporan Resolusi untuk image grafik sangat
atau respons peserta didik terbatas Dada sistem micrcDrccessor
Hanya efektif jika digunakan untuk
Dapat diadaptasi sesuai
penggunaan seseorang atau beberapa
kebutuhan pese(a didik
orang dalam kurun waktu tertentu
Dapat men8ontrol hardware
Tidak kompatibel antarienis yang ada
medra lain
Dapat dihubungkan dengan
video untuk mengawasi
kegiatan belajar peserta didik
') lbtd
)12
Panduan Kredtif Membuat Bah6n Ajar lnovatif
l3l
Andi Prastowo
)34
Panduan KreatiF Membuat Bdhan Aar lnovatf
11t
AndiPrastowo
bltEGodott
D
I lffi
C I lHr(r*"*!dop.v!.ydldp
I |ffi.
C l--4 I o*..p*hrdpd.riah'EdTffi.
ll
liGrcru
O EI_ll Mhabffidp@&@.
@ftlrdtr
- q@fu
{-. lre.d
O $ o*.*.dbr.@liEdurErytu'.
l- * ll-H lT,q-l
Gambar 1. Kotak dialog new movie options
(belajarsendiri.com)
316
Pdnduan Kreatif Membuat Bahdn lnovatif
^ar
C, Pada tampilan akan muncul kotak dialog Blank
movie. Pilih Preset size 64Ox 480 Full Screen.
Selanjutnya, klik OK. (Perhatikan Gaml>u 2).
Bl.* movto
rEl
f-A_lt cJ ll--,.b_-l
Cambar 2. Kotak dialot untuk memilih ukuran area kerja
(belajarsendiri.com)
,* A*q- EO
1)1
AndiPrastowo
Edit I
illl
Carnbar 5. Tampilan area kerja mode Edit
(belajarsendiri com)
338
Pdndmn Kreatif lv1€mbuat Bah6n Aar lnovatif
Kom
119
AndiPrastowo
D
Timg..
trC.y fd:
Am.i Jta:
Etq
Eff.dl
_lt-.*c *!-.l
f o( lt- ^prty-lf
cambar 7. rampi lan -."i#;[:,:l:*.[ff d urasi dan transisi
",,*n
340
Parduan Kreatif A4embmt Bahan Ajar lnovatif
Klik Insert )
Image pada menu File. Selaniutnya,
akan muncul kotak dialog Open. Pilih file gambar,
kemudian klik tombol Open. (Perhatikan Gambar
9).
My
g
C@s
J)CdE4.d@
d5**
5J FLm .sdvols4mr i'l f-op--.l
,rui, tbdrr tre're'd-i.ry'6'o'*.'--l l--cd I
34t
AndiPrastowo
CIrrydb.dgd
i-oryry- l
!4ptyq@tetou'ry6,6'ot nEE
)42
Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar lnovatif
ea (q?- | ,
II :::l:';'Ll'="."""
Cambar 12. Clip yang ada dalam Timeline dapat diatur durasinya
(belaia rsend iri.com)
34)
AndiPrastowo
L.ol h
l_\1t
My RE rl
Dm
@
D.*!@
0 sird dn t{.d.
0 &*rf[d]d5e*dt[
)
Myoffis
&
CdFra
)44
Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar lnovatif
M*qthE
hffi.c+mtffi&il'ptoddtu*tuc
pdbda.E$fyipt d*,, i|t
lstd I
341
'AndiPrastowo
>
A!6
f-r- tfr
I I ;;r*
ll
or*,* .l' I
)46
Panduan Kreatif Membuat Bahan Agar lnovatif
(j c"pto.* (- s& ug
)47
AndiPrastowo
x
Ealibrate microphone
Captivate cdr automatically detect optirnal microphone and
recording rensitivity levels.
To set your microphone level, read the following sentence into the
microphone untilthe red wirdo,r becomei qreen.
f r"!Al [-,r"h -l
Cambar 19. Tampilan dialog untuk mengkalibrasi microphone
(belajarsendiri.com)
)48
Pandu6n Kredtif Membudt B€han Aar lnovatif
f aE&atc mico9llorE
captfi*c (dr dldnatr+
reaordE 4{l5f ivt, lcYets.
detcd @timal lr['rophorE dd );
To r.t yur ll*rodfrE le/d, rcd 6E folotllrE tcr*erE hto EE
n*rdsp u*I tle red *doey b.(qrEr geen.
'r dn rcttil{ m, nLroelEE rEtcdhg Lyd fc utc ft l
c4dv*..'
-l
t-_-]t !irs, It-,"r,
Cambar 20 Tampilan yang menerangkan bahwa microphone berfun$i
dentan baik
(belajarsendiricom)
'' l:l!
t c*d -rt-,,4 -]
Cambar 2l Tampilan kotak dialoS pada proses perekaman
(belajarsendiri.com)
AndiPrastowo
Tcxt Elgtbn
5.t c+tin p,opqtit
lt0
Pandudn Kreatif Membuat Bahdn Aar lnovatif
Cambar 23 Tampilan kotak dialoS untuk memilih tampilan kotak teks lewat
Caption TYPe
(belajarsendiri com)
a5l
AndiPrastowo
OgtlqE
5.i c€th rwtb
Cambar 24. Tampilan kotak dialog untuk mengatur durasi dan transisi
(belajarsendiri.com)
. !tsf9Pol ,r-
.ltttgqry4Cil{
r Parallsl end S€ri5l Port
r Video and Sound Card
r PoretCord
)t2
Panduan Kreatif lvlembuat Bahan Aar lnovatif
7r)
Andi Prastowo
tdtutdA.ao
5.a t}r o*iE too st to @ ta tE tfi plq[d h tsE b.dgurd.
1r4
Pdndudn Kredtif Membuat Bahan Aar lnovatif
.l}
G'
9 l-t
-- !
5 **dtlD. 'Ulqfrt
@'
F..! l".t _ .', !
Cambar 2E. Tampilan kotak dialo8 saat memilih musik latar
(belajarsendiricom)
15'
AndiPrastowo
o
o
o
o
o
o
o
c a m ba r P resen tas i
" dilll:lt'q:i"#
9. Mem-publish Presentasi
Apabila presentasi dinilai sudah layak untuk disebar-
luaskan, maka langkah berikutnya yang harus kita
lakukan adalah mem-publish-nya dalam benruk S$fF,
dengan cara sebagai berikut:
Pilih File > Publish. Selanjutnyz akan muncul
^. kotak dialog Publish. (Perhatikan Gambar 30).
116
Panduan Kreatif Membuat Bahan {ar lnovatif
AtSr
@.6dt l'*tu (ff) ta obc 'r.dldryds{y r hddd h. i6 re.
a Rcrdb:
:3ar:
ffla$ril
9
!*r*!d: s
A
lca
A,eq*y:
eEo,trr:
Didqftddd4:
l{ddqrr(O9riy)
hffigorrudH-
b
s
S6!a-E: Y6
Eqtddd: ft
I
Ffid UFr()EE I
Earu
E
[]doat
flrrm ,............._i
EEedtm ltu... ll
i#
m
)57
AndiPrastowo
[E tb ro*cr
B roilrs
E l) Cnonaiveolnd
E it- nctic
tJ:asamaga
EE tagu
i[] Lcudetoud
E 15 i4orEnKrrvdui
_l
I t4"I"-*!rtdde,l t . 9,t f c"n."r]l
Cambar 31. Tampilan kotak dialog saat mengatur letak penyimpanan file
(belaf arsendiri.com)
)58
Panduan Kreatjf Membr.rat Bahan Ajar lnovatif
h tr iF ;-oc ro. +
Motherboard
dh
3t9
AndiPrastowo
qsIrF
It tultdrqdbcl€, dr lgth.ogbb d@
FarmF Cr.l*i.
tf h dE Ur*
A fail+E{lilkqdh dE tf. lg. t* d rd$
drB to Cd fm h o& b rl h ttr Ud*rc h tf.
sto.tdE
Afudwedb.
it
Hclt{
A ddiE qdb tv6 th.tg. ll d h th* m,e
b. m.tdld to aodE ll d rda ffir.
lIGt
A tld qffur OE trr (g . trt o, ls b cd.!tr
f *--ll-.","d lt,-t-b_-.]
160
Panduan Kreatrf Membuat Bahan lnovatlf
^ar
l,-
Cambar 35. Membuat pertanyaan dan iawaban kuis
(belaiarsendiri.com)
lr=-
kuis
Cambar 36. Tampilan area keria pembuatan
(belaiarsendiri com)
161
ArdiPrastorYo
f] o*or.*.a
fl Oorr*nor.t
362
Panduan Kreatif Membuat Bahan Aar lnor'atif
trE E 'e*T
g
E Ernl
f*--l@ f ""ni-"a]
Cambar 38. Tampilan kotak dialot yang muncul saat memilih tenplate
belaiarsendiri com)
)61
AndiPrastowo
3u
Panduan Kreatif Arlembuat Bafran y'gar lnovatif
h'lcdOEE
ffi tlE rixt trWrB
D
Tdc: ",llqql9bclerd'fukE:::
oh: .1eAF . - -, -O E
o'!k*
r,ffi: q _, .'._!*
--
-r---J
9---- B
th-d I
?--- a
iJH-- I
Eb-- I
rrE-- t
.Eb- t
Tcld Propdtt6
sclqt tlE o9tirc fq tltB text.
D
*rcr
htr r'rd ET
Li*
r!.lr f.
,,lqnC Color:
Prcdcw
---
Cambar 42. Tampilan kotak dialog yang muncul saat membuat teks judul
(belajarsendiri.com)
366
hndJan Kreatif tvlanuit Bahan Aa lnoatif
361
'AndiPrastowo
Ha.a..daEortQalc
sih ta Hoy to cxpqt yq 9.est.tin.
d
Fl&r trlovic
"rl
:-)
-t
HTl.l-
J
:
)68
Panduan Kreatif Membuat Bahan Aar lnovdtif
t69
AndiPrastowo
EAFtGI-
O-.q ,J r h
"r.
rad.-t-
@
OqtuL
Cusrrr6w sl
!
a
-1"',:-
@
tub
@
e)
a
13. Distribusi
Setelah selesai menyusun menu, langkah selanjutnya
adalah mengemas materi presentasi ke dalam sebuah CD.
Untuk melakukannya, gunakan software pembakar CD
semacam NERO Burning ROM, kemudian sertakan semua
fite yary ada di dalam folder temPat kita menyimpmfile
presentasi. Bakar CD-ROM dengan format Data. Setelah
berhasil dibakar, cobalah menjalankan CD Multimedia
tersebut dengan memasukkannya ke dalam CD-ROM.
Apabila tidak terjadi kesalahan pembakaran, maka menu
akan tampil di layar monitor.
Demikianlah cara sekaligus contoh pembuatan
bahan ajar CD multimedia interaktif. Bisa Anda lihat
sendiri bahwa pembuatan proyek tersebut tidaklah sulit.
370
Panduan Kreatif Membuat Bahan Aar lnovdtif
311
BAB 12
PENCCUNAAN BAHAN
AJAR DALAM PROSES
PEJVIBELAJARAN
113
Andi Prastowo
)74
Panduan Kreatjf Membuat Bahan Aar Inovatif
1i6
Pdndudn Kreatrf Membuat Bahan Aar lnovatif
a. Pemi.lihan Handout
Pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam pemi-
lihan bahan ajat handout adalah sebagai berikut:
1) Substansi materi memiliki relevansi yang dekat
dengan kompetensi dasar atau materi pokok yang
harus dikuasai oleh peserta didik.
2) Materi memberikan penjelasan secara lengkap
tentang defi nisi, klasifikasi, prosedur, perbandingan,
rangkuman, dan sebagarnya.
rr Diknas, Pedoman lJmum Pemilihan dan Pefianlaalan Bahan Aiar
0akarta: Ditien Dikdasmenum, 2004).
J11
0)
Andi Prastowo
l) Padat pengetahuan.
4) Kebenaranmateridapatdipertanggungiawabkan.
5) Kalimat yang disajikan singkat dan ielas.
6) Menuntun pendidik secara teratur dan ielas.
7) Dapat diambil dari buku atau hasil drunloal dari
internet.
8) Jenis kegiatan pembelajaran yang cocok menggu-
nakan handout, yaitu:
_ a) Hampir semua materi cocok menggunakan bahan
ajar handout. Namun, sesuai dengan fungsinya,
handout biasanya' dipadukan dengan bahan ajar
lain, misalnya LKS atau modul.
b) Handour biasanya juga disiapkan untuk keperluan
memperkaya informasi pada suatu seminar atau
kegiatan ceramah.
178
Panduan Kreatif Membuat Bahan Aar lnovatif
c. Pemilihan Modul
Beberapa pertimbangan untuk memilih bahan aiar
modul adalah sebagai berikut:
1) Substansi materi relevan dcngan kompetensi dasar
arau materi pokok yang harus dikuasai oleh peserta
didik.
2) Modul tersusun secara lengkap, paling tidak men-
cakup, antara lain judul, pernyataan komperensi
dasar yang harus dikuasai peserta didik, petunjuk
penggunaannya, informasi, langkah keria, dan pe-
nilaian.
3) Materi memberikan penjelasan secara lengkap ten-
tang definisi, klasifikasi, prosedur, perbandingan,
rangkuman, dan sebagainya.
4) Padat pengerahuan.
5) Kebenaran materi dapat dipertanggungjawabkan.
6) Kalimat yang disajikan siogkat dan ielas.
7) Menuntun guru dan siswa, sehingga mudah digu-
nakan.
8) Beberapa modul dapat di-dounload d,a'ti intettet.
d. Pemilihan LKS
Beberapa pertimbangan urituk memilih bahan aiar
LKS adalah sebagai belkut:
1) Substansi materi memiliki relevansi dengan kom-
petensi dasar atau materi pokok yang harus dikua-
179
Andi hastowo
e. Pemilihan Brosur
Brosur biasanya tersedia di tempat-rempat, seperci
museum, objek wisata sejarah, atau perusahaan swasta.
Brosur bisa secara langsung digunakan sebagai bahan a;ar
apabila memenuhi kriteria antara lain sebagai berikut:
I) Substansi materi memiliki relevansi dengan kom-
prctensi dasar atau materi pokok yang harus dikua-
sai oleh peserta didik.
180
P6ndu6n Kreatrf lvlembuat Bahan Aar hor'atf
f. Pemilihan Leaflet
Leaflet iuga bisa diperoleh dari berbagai tempat,
seperti museum, obiek wisata, serta instansi pemerintah
maupun swasta. Dalam memilih leaflet sebagai bahan
ajar, perlu dipertimbangkan hal-ha[ berikut ini:
1) Substansi materi memiliki relevansi dengan kom-
perensi dasar atau materi pokok yang harus dikua-
sai oleh peserta didik.
2) Materi memberikan informasi secara ielas dan
Iengkap tentang hal-hal yang penting sebagai
informasi.
3) Padat pengetahuan.
4) Kebenaranmateri dapatdipertanggungiawabkan.
)) Kalimat yang disaiikan singkat dan jelas.
6) Menarik pesena didik unruk membacanya, baik
dari segi penampilan maupun isi materinya.
7) Dapat diambil dari berbagai museum, objek wisata,
instansi pemerintah, insransi swasta, atau hasil
doanload da:ii internet.
3s 1
Andi Prastowo
g. Pemilihan Wallchart
Untuk memilih wallchart, kita perlu mempertim-
bangkan beberapa hal yang terkait dengan penyajiannya,
antara lain:
1) Substansi materi yang disajikan dalam bentuk wall-
chart harus memiliki relevansi dengan kompetensi
yang harus dikuasai oleh pesena didik.
2) Bagao atau grafik yang disajikan harus benar secara
substansi, atau dengan kata lain tidak menampilkan
data yang salah.
3) Ditampilkan dengan skala yang sesuai, sehingga
terlihat logis.
4) Ada perimbangan antara besarnya kertas dan bagan
yang ada di dalamnya, sehingga bagan tampak
indah dipandang. Biasanya, sebuah lembaran
wallchart tidak akan habis oleh bagan yang ada di
dalamnya, melainkan terdapat sisa di sisi kanan,
kiri, atas, dan bawahnya.
5) Beberapa wallchart dapat dibeli di toko.
h. Pemilihan Foto atau Gambar
Dalam memilih foto atau gambar, kita iuga harus
mempertimbangkan beberapa hal yang terkait dengan
penyaiiannya, anrara lain:
1) Substansi materi yang disaiikan dalam bentuk
foro atau gambar mesri memiliki relevansi dengan
kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik.
2) Gambar yang disa;ikan dapat dipertanggung-
jawabkan kebenarannya.
l) Ditampilkan dengan skala yang sesuai, sehingga
terlihat logis dan enak dilihat.
182
Panduan Kreattf lvlembuat Bahan Aar lnovatif
3. Pemilihan BahanAjarAudio
Dalam hal ini, ada dua ienrs bahan ajar audio yang
bisa menjaji pilihan kita, yakni radio dan kaset/PH/CD'
Pertimbangan yang digunakan dalam pemilihan kedua
;enis bahan aiar audio tersebut
tentu saia tidak sama'
Berikut ini adalah pertimbangan-Pertimbangan untuk
masing-masing jenis bahan aiar tersebut'
l8l
Andi Prastowo
184
Panduan fueatif lvlernbuat Bohan {ar lnovattf
185
Andi Prasto,lio
4. Pemilihan BahanAjarAudiovisual
Bahan ajat audiovisual meliputi dua ienis, yaitu video
(film) dan orang. Secara lebih rinci, cara memilih masing-
masing ienis bahan ajar audio visual tersebut adalah
sebagai berikut.
)86
Panduan (reatrf Membuat Bahan Adr lnovatif
381
Andr Prastowo
t88
Panduan (reatjf Membuat Bahan Aar lnovatif
189
Andi Prastowo
)90
Panduan (eatif Membuat Bahan Adr lnovatif
a iaminan bahan-bahan ?
191
Andi Prastc
^/o
392
Pandwn (reatif Arlembuat B6han Inovatif
^ar
atau mendeskripsikan fungsi kerjr. kdua, mengajarkan
pengenalan kembali dan/atau pembedaan stimulasi yang
relevz;n. ktiga, menyajikan perbendaharaan kata yang
digunakan pada fungsi-fungsi keria. kempat, menyaiikan
kosakata yang digunakan dalam fungsi-fungsi keria. Ke-
lima, menerupkan jalannya pekeriaan. Keenam, memberi-
kan gambaran tentang lokasi, posisi, dan situasi peki:r-
jaan yang akan dihadapi oleh peserta didik nantinya.
Da.lam tuiuan psikomotorik, bahan ajar cetak dapat
digunakan untuk mengajarkan langkah atau prinsip
dalam keterampilan psikomotorik, menunjukkan posisi
sesuatu yang sedang bergerak, atau menunjukkan ctrt
memegang suatu objek. Namun, untuk penggambaran
gerak, sukar disaiikan dengan media ini.
Sementara, dalam tujuan afektif, bahan aiar cetak
sebenarnya jarang digunakan. Meskipun begitu, ada juga
butu yang ditulis dengan gaya yrng dapat membangkit-
kan emosi dan menarik, tetapi materi latihan tentang pe-
rubahan sikap tidak bisa disiapkan dengan tepat guna.
Sebagaimanatelah kita ketahui bersama, jenis
bahan ajar cetak memiliki bentuk yang bermacam-
macam. Bentuk yang bermacam-macam ini berimplikasi
pada pemanfaat alnny^ yang tidak sama, sebagaimana
diterangkan oleh Andriani dalam Belawati dkk. (2003)
berikut ini.
a. Handout
Handout merupakan salah satu bentuk bahan ayar
cerak yang paling sederhana. Handout dapat dikem-
bangkan untuk beragam alasan, tetapi alasan yang pa-
Andi Prdstowo
b. Modul
Bentuk bahan aiar inimemuat materi pelaiarao
yang relevan dan dapat memotivasi pembacanya (untuk
mempelaiari materi di dalam modul tersebut), apabila
dikembangkan sesuai prosedur. Modul dapat digunakan
untuk beragam keperluan dalam proses pembelajaran.
Jika proses pembelajaran didefinisikan sebagai suatu
sekuen, di mana seseorang mendapatkan pengalaman
belaiar yang terencana, maka modul dapat digunakan
paling tidak untuk empat keperluan berikut ini.
Pertana, sebagai sumber belajar yang telah disusun
secara terstruktur dan terencana. Modul dikembangkan
dengan memperhatikan tujuan pengajaran dalam menen-
tukan materi yang dikembangkan dan dirulis. Dengan
kata lain, materi dalam modul telah direncanakan sejak
awal. Di samping itu, modul disusun dengan struktur
yang dapat membanru pembaca (peserta didik/murid/
siswa/mal.rasiswa) untuk memahami materi. Di satu
sisi, hal ini akan menuntut kita (sebagai guru/pendidik)
unruk merencanakan dengan matang materi modul yang
akan kita kembangkan. Dan, di sisi yang lain, pembaca
diuntungkan, karena dengan keterencanaan dan kejelasan
struktur materi dalam modul akan mempermudah
mereka memi-tah-milah materi.
Ked ru,sebagai perunjuk untuk memahami m ateri yang
diberikan beserta cara mempelajarinya. Idealnya, modul
dilengkapi dengan informasi tentang perunjuk atzlu c^ra
391
Andi Prdstowo
)97
Andi Prastowo
i98
Panduan Kieatif tvtembr-rat Bahan Ajar lnovatif
C. LKS
LKS adalah salah satu bentuk bahan cetak (selain
handout, modul, dan buku) yang dapat digunakan dalam
proses pembelajaran. Melalui
penggunaan LKS, kita men- S"l.L sat, -etoJ. I
dapat kesempatan untuk
yang dapattita !
gunaLan untut !
memancing peserta didik agar
-enJnp..ttun L..il !
secara aktif terlibat dengan vang optimJ Jari I
materi yang dibahas. Adapun
salah satu metode yang
dapat kita gunakan untuk
mendapatkan hasil yang dan &o,ea). !
optimal dal pemanfaatan
bahan ajar LKS adalah dengan metode SQSRatau Szr"'sl,
Queaion, kad, Rectte, drn Reuieu (menyurvei, membuat
pertanyaan, membaca, meringkas, dan mengulang).71
Pertama, tahap suruq. Pad.a tahap ini, peser.a didik
membaca secara sepintas keseluruhan mareri, termasuk
membaca ringkasan materi jika ringkasan diberikan.
Kedaa, tahap q ertiln. P^dL tahap ini, peserta didik kita
minta untuk menuliskan beberapa pertanyaan yang
harus mereka jawab sendiri pada saat membaca materi
yang diberikan.
Ketiga, tahap read. Pada tahap ini, peserta didik kita
rangsang untuk memperhatikan pengorganisasian materi
7n
Belawati, dkk, Pengembangan Bahan Ai Uakana Pusat Penerbitan
Universitas Terbuka, 2003).
)99
Andi Prasto^r'o
40r
Andi Prastoir'o
102
Panduan Kreatif Membuat Bahan Aar lnc /atjf
405
Andi Prastowo
408
Panduan l(eatif Membuat Bahan Aar Inovdtif
409
' Andi Prastowo
4t0
Pat].d]uan Kreatjt l@nbuat Bahan lnc^/atif
^ar
pesefta didik, terutama di daerah terpencil. Hal
ini disebabkan oleh realitas bahwa kelompok yang
berbeda mempetoleh kesempatan yang berbeda dalam
penggunaan bahasa nasional. Oleh sebab itu, kita pedu
membuat penyesuaian dari versi yang lebih sulit ke yang
lebih mudah dan sederhana.
IQdzhpan, sesuaikan cara penyajian dengan meng-
gunakan media campuran. Penggunaan kombinasi lebih
dari satu media dalam penyaiian bisa membuat bahan
ajar lebih menarik. Contohnya, gambar putaran yang
menggambarkan suatu set (susunan) peristiwa dengan
deskripsi huruf-huruf dapat dibuat lebih menarik dengan
menggunakan rekaman dialog yang disertai iringan
musik latar.
Kaembikn, gunakan bahan aiar berbiaya ringan dan
murah sebagai alternatif bahan aiar dengan harga ya'tg
lebih mahal. Dalam kegiatan pembelaiaran, tujuan nyata
tidak mungkin ditunjukkan kepada peserta didik, karena
biaya tinggi. Misalnya, sangat ridakpraktis iikamembawa
kereta api, kapal terbang, kapal laut, traktor, truk
kontainer, dan sejenisnya ke ruang kelas. Penggantinya
mesti ditampilkan dengan bahan-bahan yang lebih
murah dan yang terdapat di daerah setemPat.
Itulah sembilan hal yang bisa kita lakukan untuk
menyesuaikan bahan aiar yang sudah tersedia dan kita
miliki ini agar lebih relevan, akomodatif, dan adaptif
sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan pembelaiaran
saat ini. Sebagaimana telah beberapa kali disinggung
di muka, bahwa tidak ada alat tunggal yang meniadi
alat bantu terbaik dalam semua kegiatan pembelajaran'
4ll
\
Andi PrastcM/o
I
Bahkan dalam hampir semua hal, bahan ajar pelengkap
dibutuhkan untuk mendorong sekaligus menstimulasi
tingkat efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran.
Bahan ajar orisinalpun bisa dimodifikasi agar cocok danlar
dengan berbagai ringkar peserta didik dalam memasuki
program pembelaiaran. Intinya, sebagai pendidik, kira
harus biiak dan kreatif dalam menggunakan bahan ajar
yang telah ada.
4t2
------.
DAFTAR PUSTAKA
411
Andi Prastowo
,
Baban Ajar. Jakarta: Dirjen Dikdasmenum.
2004. Pedonan Unum hngembangan Bahan
Ajar. Jaka*a: Ditien Dikdasmenum.
Hamruni, H. 2OO9. Edutainment dalam Pendidihan
lskn dan Teori-Teori Penbekjaran Qaantam.
Yogyakarta: Fakultas trbiyah UIN Sunan
Kaliiaga Yogyakarta.
2009. Strategi dan Modcl-Mod.el Penbelajaran
Aktif Meryenangkan. Yogyakarta: Fakultas
trbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Nasar. 2O06. Merancang PembelQaran Aktif ddn
Kontehst*al Berda.tarkan SISKO 2006; panduan
Prakt* Mengembangkan lndikator, Mauri,
Kegiatan, Penilaian, Silabu, dan Rpp Jakara:
Grasindo.
Pannen, Paulina dan Purwanto. 2007. penllian Baban
Ajar. Jakarta: Pusat antar Universitas untuk
Peningkatan dan Pengembangan Aktivitas
Instruksional Dit.len Dikti Diknas.
Rohiat. 2008. A4anajemen Seholah; Teori Dasar dan
Praktik. Bandung; Refika Aditama.
Sumarsono, Nurhadi, dan Suwadi. 2008. Teknologi
Informai dan Komunikai, yogyakarta: Iakultas
Thrbiyah UIN Sunan Kalilaga yogyakarta.
Sudlana, Nana dan Ahmad fuvai. t989. Teknologi
Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Baru Algesindo.
4t4
panduan Kreatif Al€mbuat Bahan lnovatlf
^ar
Sumber Internet:
Abidin, Muh. 2009 - Bahan Ajar dan Pengunbangan
Bahan Aiar. meetabied.wordPress'com (diakses
tanggal 2l Juli 2010)'
Kasimbar, Adi. 2010. Pedtman Umam Peng*nbangan
(diakses
B a han Ajar - adikasimbar' wordpress'com
tanggal 30 Maret 201 1)'
Mohammad, Nur. 2010. Pengembangan Bahan
Ajar'
docstoc.com-(diakses tanggal 21 Juli 20l0)'
Santi, Risnano. 2OlO. Pengembangan Bahan Ajar
Cuak.
415
Andi Prasto^/o
416
Andi Prastowo, S.Pd.I, M.Pd.I terlahir dari perkawinan
Bapak Mulyo Raharlo dan lbu Suratini pada tanggal
05 Mei 1982 di Bantul, Yogyakana. Setelah tamat SD
Gahun 1993), ia melaniutkan pendidikannya ke SITPN
1 Bantul (19%t1997)- Lalu, pada tahun 1997, ia belaiar
di SMKN 2 (STM l) Yogyakana. Setelah lulus SMK, ia
bekeria sebagai teknisi di sebuah perusahaan elektronik
berskala nasional yang berkantor cabang di Yogyakarta
dan Solo (2000-2004).
Tahun 2004 adalah awal kehidupan barunya'
Sebab, pada tahun itu
Thrbiyah (Fakultas Ta
UIN Sunan Kalliqa
tempo
berhasil menyelesaikan studi S1-nya-hanya dalam
"Wisudawan
I tahun 2 bulan dan menyabet predikat
Tercepat dan Terbaik"' Selanlutnya, pada tahun
2008' ia
melaniutkan studi ke ienjang S2 di Program Pascasariana
4t7
Andi Prdsto"/o
4t8
Panduan Keatif lvl€mbuat Eahan Aar lnovatif
419
4
-_+