Anda di halaman 1dari 6

Sistem Pelayanan Kesehatan

Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan akademik


guna memperoleh gelar Ahli Madya Keperawatan Diploma Tiga

Dosen Pengampu :
Hasian Leniwita, Ners, M.Kep.

Disusun Oleh :
Magdalena Sri Febiolita Tambunan
2163030030

Fakultas Vokasi Program Studi Diploma III Keperawatan


Universitas Kristen Indonesia
Jakarta
2022/2023
Pembahasan

Keberhasilan akan sebuah proses berlangsungnya sebuah pelayanan kesehatan dalam


keperawatan tidak akan bisa berjalan tanpa adanya sebuah sistem pelayanan kesehatan yang
mengatur. Sebuah sistem yang ada di pelayanan kesehatan bertujuan untuk membuat pelayanan
yang efektif , efisien , dan tepat sasaran. Sistem merupakan suatu perangkat unsur yg secara
teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas. Menurut WHO (1996) , Sistem
pelayanan kesehatan adalah suatu jaringan penyedia pelayanan kesehatan (supply side) dan
orang-orang yang menggunakan pelayanan tersebut (demandside) di setiap wilayah, serta negara
dan organisasi yang melahirkan sumber daya tersebut, dalam bentuk manusia maupun dalam
bentuk material. Dalam menjalankan suatu sistem maka sangat penting untuk mengetahui adanya
sebuah teori akan sistem terutama sistem yang berada di pelayanan kesehatan. Bagian bagian
dari teori sistem yaitu input, proses, output, dampak, umpan balik dan lingkungan yang
kesemuanya saling berhubungan & saling mempengaruhi.

Input merupakan suatu subsistem yang memberikan segala masukan untuk berfungsinya
sebuahsystem, seperti sistem pelayanan kesehatan, maka masukan dapat berupa potensi
masyarakat,tenaga kesehatan , sarana kesehatan, dan lain lain contohnya dalam pelayanan rumah
sakit input seperti dokter umum , dokter spesialis, perawat , staff administrasi kesehatan , koas ,
dll. Sedangkan proses adalah suatu kegiatan yang berfungsi untuk mengubah sebuah masukan
untuk menjadikansebuah hasil yang diharapkan dari sistem tersebut, sebagaimana contoh dalam
sistem pelayanan kesehatan, maka yang dimaksud proses adalah berbagai kegiatan dalam
pelayanan kesehatan seperti kegiatan KIA (kegiatan ibu dan anak) , kegiatan keluarga
berencana , Kegiatan kesehatan kerja , Kegiatan laboratorium kesehatan masyarakat .

Sedangkan output adalah hasil yang diperoleh dari sebuah proses, dalam sistem pelayanan
kesehatan hasilnyadapat berupa pelayanan kesehatan yang berkualitas, efektif dan efisien serta
dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat sehingga pasien sembuh dan sehat secara
optimal. Contoh dari sebuah output adalah seperti pasien sembuh atau tidak sembuh yang
dampaknya menjadi peningkatan status dan derajat kesehatan masyarakat. Umpan baliknya yaitu
keluhan-keluhan pasien terhadap pelayanan, lingkungannya terhadap masyarakat dan instansi-
instansi diluar puskemas tersebut.
Ada lima tingkat pencegahan penyakit menurut (Leavel dan Clark) yaitu health promotion ,
specific protection , early diagnosis and prompt treatment, disability of limitation and
rehabilitation. Tujuan health promotion adalah meningkatkan status kesehatan terutama pada
orang sehat yang befungsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh , menciptakan keadaan yang
merugikan bibit penyakit , menciptakan lingkungan yang menguntungkan penjamu contohnya
seperti pemberian makanan bergizi dan pemberian vitamin sedangkan Tujuan specific protection
adalah melindungi pejamu dari kemungkinan terserang penyakit , menghindarkan kontak bibit
penyakit dengan pejamu contoh seperti imunisasi.

Tujuan early diagnosis and prompt treatment (orang telah jatuh sakit) adalah mengenal sedini
mungkin dan kemudian memberikan pengobatan yang tepat dalam hal ini penting untuk penyakit
kanker dan penyakit menular.Tujuan disability limitation (untuk oang yang telah jatuh sakit
berat) adalah mencegah timbulnya cacat lebih lanjut seperti contohnya penyakit kencing manis
(diabetes melitus) agar tidak bakteri menyebar ke tempat lain maka dokter menyarankan untuk
melakukan amputansi. Tujuan Rehabilitasi (sebuah proses penyakit sudah berhenti) yang
berusaha mengembalikan penderita ke keadaan semula seperti pada kasus penyakit penderita
stroke perlu waktu untuk pemulihan ke keadaan normal dengan edukasi yang diberikan perawat
dan terapi farmakologi maupun nonfarmakologi yang dilakukan sesuai anjuran dokter.

Sebuah sistem pelayanan kesehatan tidak akan berjalan dan lengkap tanpa adanya sebuah
Lembaga oleh karena itu Lembaga sangatlah penting untuk ditingkatkan dari segi kualitas
maupun kuantitas. Lembaga pelayanan kesehatan ini bertujuan memberikan pelayanan kesh pd
tingkat pelaksanaan diagnosis & pengobatan pada penyakit yg akut atau mendadak & kronis yg
dimungkinkan tidak terjadi rawat inap. Rawat inap yang dimaksud seperti rumah sakit dan
puskesmas , kasus yang biasa terjadi dirawat inap dirumah sakit contohnya sikap perawat yang
tidak ramah dalam berkomunikasi dengan pasien , sikap perawat yang tidak cepat dalam
menangani kasus kegawatdaruratan , serta kurangnya perlindungan akan kesehatan perawat
sendiri didalam rumah sakit. Sehingga menurunkan kepuasan akan pelayanan kesehatan dirumah
sakit serta menjatuhkan nama baik rumah sakit dan menimbulkan informasi negatif yang
kemungkinan akan disebarkan oleh pasien sendiri yang telah berobat ke rumah sakit sehingga
timbul kerugian dari berbagai pihak.
Bentuk pelayanan kesehatan terbagi menjadi 3 yaitu Primary health care ,Secondary health care,
Tertiary health services. Primary health care merupakan pelayanan kesehatan pertama yang
dibutuhkan atau dilaksanakan pada masyarakat yang memiliki kesehatan yang ringan atau
masyarakat sehat tetapi ingin mendapatkan peningkatan kesehatan agar menjadi optimal dan
sejahtera sehingga sifat pelayanan kesehatan adalah pelayanan kesehatan dasar.

Pelayanan kesehatan ini dapat dilaksanakan oleh puskesmas atau balai kesehatan dan lain lain
contoh pelayanan kesehatan dasar pada manusia yaitu berperilaku sehat seperti misalnya cuci
tangan sebelum makan , mengkonsumsi makan makanan sehat dan bergizi , melakukan aktivitas
senam sehat atau berolahrga setiap hari dan menjaga kebersihan lingkungan. Selain itu pelayanan
tingkat dasar yang biasa dilakukan oleh pihak puskesmas seperti mencegah penyakit dengan
health promotion contohnya pada kasus demam berdarah dilakukan 3M , untuk kasus penyakit
malaria dilakukan dengan memberantas perindukan nyamuk anopheles , untuk kasus diare
dilakukan edukasi higiene dan sanitasi air dan makanan , serta untuk penyakit jantung koroner,
stroke,hipertensi dilakukan edukasi untuk tidak merokok , konsumsi makanan sehat dan olahraga
serta rekreasi.

Selain itu untuk pelayanan kesehatan pada anak anak seperti mencegah penyakit dari dini dengan
melakukan imunisasi, usaha pelayanan gizi pada ibu hamil , ibu menyusui, serta bayi baru lahir
dan balita. Selain itu juga perlu adanya perlindungan kerja seperti memakai masker , sarung
tangan dan kacamata pelindung juga adanya penggunaaan kondom pada psk agar mencegah
penyakit infeksi menular seksual dan pelayanan khusus dari rumah sakit untuk pasien HIV
dengan memberikan ruangan isolasi khusus penderita menular.

Pelayanan kesehatan tingkat kedua adalah pelayanan kesehatan yang diberikan pada seseorang
yang sedang dalam keadaan sakit yang dilaksanakan dirumah sakit atau rawat inap seperti pada
kasus pandemic covid-19 , pada pelayanan keperawatan dengan diberikan manajemen jalan
napas , manajemen isolasi , dan terapi oksigen , manajemen reduksi ansietas , dukungan ventilasi
, melakukan manajemen syok dengan memonitor status kardiopulmonal, status oksigenasi ,
memonitor tingkat kesadaran , memonitor status cairan , pasang jalur iv , pasang kateter ,
memanajemen gangguan sirkulasi spontan dengan melakukan RJP (resusitasi jantung paru)
dengan memompa jantung diatas tulang sternum sebanyak 30x dan nafas 2x dan setelah pasien
sadar melakukan post cardic arrest.
Pelayanan kesehatan tingkat tiga yaitu pelayanan yang membutuhkan tenaga tenaga ahli atau
subspesialis dan sebagai rujukan utama seperti rumah sakit yang tipe A dan tipe B . rumah sakit
tipe A adalah jenis rumah sakit dengan pelayanan kesehatan pusat. Artinya, rumah sakit tipe A
merupakan rujukan tertinggi (top referral hospital) bagi peserta BPJS dan pasien lainnya contoh
rumah sakitnya seperti RS Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta , RS Fatmawati Jakarta ,
RS Jantung Harapan Kita Jakarta . rumah sakit ini melayani semua kasus kasus penyakit dari
mulai yang akut , kronik hingga penyakit langka yang jarang ditemuin dirumah sakit rumah sakit
umum. Untuk rumah sakit tipe B yang memiliki pelayanan kedokteran medis spesialis luas
hingga sub-spesialis lebih terbatas. Biasanya, rumah sakit tipe B juga dijadikan rujukan di rumah
sakit kabupaten.

Faktor faktor yang mempengaruhi pelayanan kesehatan yaitu ilmu pengetahuan dan teknologi
baru , pergeseran masyarakat , aspek legal dan etik , ekonomi , politik contohnya pada ilmu
pengetahuan dan teknologi baru dengan pelayanan telenursing disaat pandemic covid 19 , lalu
aspek legal dan etik contohnya seperti menjalankan nilai nilai kode etik profesi keperawatan ,
ekonomi yaitu biaya dalam pembangunan gedung rumah sakit , biaya untuk menggaji dokter dan
perawat , biaya untuk fasilitas fasilitas dirumah sakit( alat alat kesehatan , alat alat untuk
keamanan , alat-alat untuk menunjang perawatan pasien dirawat inap dll) serta staff staff yang
berada dirumah sakit seperti staff administrasi , staff kebersihan gedung dan ruangan ruangan ,
staff keamanan , staff pekerja kantin dan lain lain.

Puskemas merupakan salah satu unit pelaksana fungsional yang berfungsi sebagai pusat
pembangunan kesehatan, pusat pembinaan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan, serta
pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menyelenggarakan kegiatannya secara
menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan pada suatu masyarakat yang bertempat tinggal
dalam suatu wilayah tertentu. Pusat pembangunan kesehatan yang berlokasi menyebar dibagian
bagian daerah pedesaan , perkotaan demi menunjang kesehatan para masyarakat yang adil dan
merata. Kegiatan menyeluruh dari puskesmas yang dimaksud yaitu meliputi pelayanan promotif ,
preventif , kuratif dan rehabilitatif. Kegiatan kegiatan yang meliputi 5 hal itu yaitu pada
pelayanan promotive seperti : penyuluhan penduduk , perbaikan rumah penduduk , pengendalian
tikus dan hama. Kegiatan pada spesifik promotion seperti vaksinasi , pengobatan , sanitasi
lingkungan . untuk kegiatan kuratif contohnya melakukan ANC untuk ibu hamil , pemeriksaan
laboratorium untuk gula darah, asam urat , kolesterol,. Darah lengkap , urine , untuk pencegahan
dini pada orang yang telah jatuh sakit. Untuk kegiatan disability limitation contohnya sarana
untuk pelatihan dan Pendidikan dirumah sakit.

Program kesehatan dasar adalah program minimal yang harus dilaksanakan oleh tiap puskesmas,
yang dikemas dalam “basic six” yaitu Promosi kesehatan (Promkes) , Kesehatan lingkungan
(Kesling) , Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) termasuk Keluarga Berencana (KB) ,Perbaikan Gizi ,
Pemberantasan Penyakit Menular (P2M), Pengobatan. Contoh dari promkes seperti melakukan
penyuluhan penyuluhan kesehatan oleh koas , oleh kader , oleh dokter dan lain lain. Kesehatan
lingkungan seperti program 3M dalam menciptakan lingkungan bersih dari nyamuk dan
dilakukan penyemprotan untuk memberantas nyamuk. Program kesehatan ibu dan anak seperti
imunisasi , ANC pada ibu hamil , dll. Kegiatan keluarga berencana dengan memberikan
penyuluhan KB secara langsung atau penyebaran pamflet secara merata untuk peningkatan
pengetahuan untuk masyarakat pada kegiatan keluarga berencana. kegiatan perbaikan gizi pada
kader gizi , pemberantasan penyakit menular (P2M) seperti penggunaan kondom pada psk ,
vaksinasi , minum vitamin c dan e untuk meningkatkan daya tahan tubuh akan penyakit
menular , memakai pelindung APD dll.

Anda mungkin juga menyukai