Anda di halaman 1dari 27

Taxable Income as a

Performance Measure:
The Effects of Tax
Planning and Earnings
Quality

BENJAMIN C. AYERS
JOHN (XUEFENG) JIANG
STACIE K. LAPLANTE
Introduction

• Hanlon (2005) dan Lev dan Nissim (2004) memberikan bukti


yang cukup meyakinkan bahwa perbedaan buku-pajak adalah
ukuran yang berguna dalam mengevaluasi kinerja perusahaan
• Shevlin (2002) dan Hanlon, Laplante, dan Shevlin (2005)
menunjukkan bahwa laba buku lebih baik dalam menaksir
tingkat pengembalian saham, daripada taksiran Penghasilan
Kena Pajak (PKP)
• Taksiran PKP, memiliki kekuatan penjelas tambahan untuk
pendapatan buku (yaitu, PKP diperkirakan merangkum
informasi yang tercermin dalam pengembalian saham daripada
pendapatan buku
Isu- Isu yang mempengaruhi PKP

1. Perencanaan Pajak
Perencanaan
Perencanaan pajak agresif merupakan
Pajak
sumber utama perbedaan buku-pajak dan
Pendapatan menunjukkan bahwa hasil akhirnya adalah
Kena Pajak PKP tanpa kinerja ekonomi perusahaan.
2. Kualitas Laba
Perusahaan dengan kualitas laba yang
Kualitas Laba lebih rendah, menyebabkan PKP mungkin
sangat penting dalam menilai kinerja
perusahaan. Lev & Nissim (2004) dan
Hanlon (2005) menemukan perbedaan
yang cukup besar terkait dengan kualitas
pendapatan perusahaan.
3 Annual Review March 23, 2022
Rumusan Masalah

1. Apakah penghasilan kena pajak dapat menjadi ukuran pendapatan alternatif yang
berguna dalam pengaturan pendapatan buku dianggap berkualitas rendah?
2. Apakah penghasilan kena pajak dapat menjadi ukuran pendapatan alternatif yang
berguna dalam pengaturan perencanaan pajak buku yang lebih tinggi?

4 Annual Review March 23, 2022


Kontribusi Penelitian

1. Konsisten dengan spekulasi di Desai 2006, hasil menunjukkan bahwa perencanaan pajak
mengaburkan hubungan antara penghasilan kena pajak dan kinerja perusahaan (seperti yang
diproksikan dengan pengembalian saham tahunan).
2. Penelitian ini berkontribusi pada literatur terbaru yang menyelidiki penghasilan kena pajak
sebagai ukuran kinerja alternatif
3. Hasil menunjukkan bahwa perencanaan pajak dan kualitas laba yang rendah memiliki efek
kontras pada konten informasi penghasilan kena pajak.
4. Secara khusus, analisis kami menunjukkan bahwa perencanaan pajak yang ada dan proxy
kualitas pendapatan yang rendah cukup kuat untuk mendeteksi pengaturan di mana
perbedaan buku-pajak lebih mungkin disebabkan oleh kebijaksanaan dalam melaporkan
baik buku atau pendapatan kena pajak
Pengembangan Hipotesis

Graham & Smith (1999) berpendapat bahwa Sebagian besar perusahaan memiliki insentif
untuk menghindari atau menunda pajak, dan dengan demikian, perencanaan pajak dapat
menurunkan kandungan informasi dari penghasilan kena pajak.
H1: Perusahaan dengan perencanaan pajak yang tinggi memiliki informasi penghasilan
kena pajak yang relatif kurang dari perusahaan lain.

Lev dan Nissim (2004) dan Hanlon (2005) menemukan bahwa perbedaan besar buku-pajak
secara sistematis terkait dengan kualitas pendapatan perusahaan. penghasilan kena pajak
mungkin telah meningkatkan konten informasi sebagai ukuran kinerja ringkasan ketika
pendapatan buku berkualitas lebih rendah.
H2: Perusahaan dengan kualitas laba yang lebih rendah memiliki relatif lebih banyak
penghasilan kena pajak yang informatif.
Metoda Penelitian

• Sampel keseluruhan terdiri dari 74.403 tahun perusahaan dari 1983 hingga 2002
• Penelitian ini menggunakan uji asosiasi long-window tests
• Ukuran utama atas taksiran penghasilan kena pajak untuk perusahaan:

• Ukuran pendapatan buku:

• Persamaan untuk 2 hipotesis


Hasil

• Analisis pengaruh perencanaan pajak pada isi informasi dari taksiran penghasilan kena pajak.
1. Konsisten dengan Hipotesis 1, penelitian ini menemukan bahwa konten informasi relatif
dan inkremental dari penghasilan kena pajak terganggu untuk perusahaan-tahun
perencanaan pajak yang tinggi.
2. Meskipun penelitian ini menemukan penurunan yang signifikan secara statistik dalam
konten informasi tambahan untuk perusahaan perencanaan pajak tinggi, konten informasi
tambahan pendapatan kena pajak diperkirakan, rata-rata, moderat.
3. Kandungan informasi pendapatan kena pajak relatif terhadap pendapatan buku lebih tinggi
untuk perusahaan dengan pendapatan berkualitas rendah.
4. Konten informasi relatif dari pendapatan kena pajak diperkirakan untuk perusahaan dengan
kualitas pendapatan rendah dibandingkan perusahaan lain meningkat secara signifikan
pasca 1992.
Analisis Sensitivitas

Dilakukan untuk mengatasi 3 masalah desain penelitian penting:


a. Klasifikasi perusahaan dengan kualitas pendapatan.
• hasil menunjukkan bahwa penghasilan kena pajak memiliki konten informasi relatif dan
tambahan yang signifikan bagi perusahaan yang melebih-lebihkan pendapatan.
b. Klasifikasi perusahaan perencana pajak tinggi.
• konten informasi relatif dan tambahan dari perkiraan penurunan pendapatan kena pajak untuk
perusahaan perencanaan pajak yang tinggi)
c. Kesalahan pengukuran penghasilan kena pajak.
• analisis penelitian ini menggantikan perkiraan pendapatan kena pajak dengan tiga komponen
perhitungan pendapatan kena pajak: beban pajak federal saat ini, beban pajak luar negeri kini,
dan perubahan rugi operasi bersih.
Kesimpulan

• Hasil penelitian menemukan bahwa kandungan informasi relatif dari taksiran penghasilan
kena pajak untuk perusahaan perencanaan pajak tinggi jauh lebih rendah daripada perusahaan
lain.
• Hasil penelitian menemukan bahwa konten informasi relatif dari taksiran penghasilan kena
pajak untuk membukukan pendapatan untuk perusahaan dengan akrual abnormal besar secara
signifikan lebih besar dibandingkan dengan perusahaan lain.
• Hasil penelitian menunjukkan bahwa konten informasi relatif dari penghasilan kena pajak
untuk perusahaan dengan kualitas laba yang rendah dibandingkan dengan perusahaan lain
meningkat secara signifikan pasca 1992
• Dalam analisis sensitivitas, kami membandingkan konten informasi dari pendapatan kena
pajak yang diperkirakan dan pendapatan buku untuk perusahaan yang dikenai tindakan
penegakan SEC karena melebih-lebihkan pendapatan.
Thank you
The Persistence, Forecasting,
and Valuation Implications of
the Tax Change Component of
Earnings

Andrew P. Schmidt
Pendahuluan
Penelitian ini meneliti apakah pendapatan yang
dihasilkan oleh komponen perubahan pajak (ETR)
akan persistem untuk pendapatan pada masa yang
akan datang dan sejauh mana implikasi peramalan
komponen perubahan pajak (ETR) dalam harga
saham.
Perubahan tarif pajak efektif memiliki 3 implikasi
dalam persistensi pendapatan karena:
a. Jumlah pajak penghasilan yang tinggi sehingga
perubahan ETR akan memngaruhi pendapatan
b. Departemen pajak internal semakin dipandang
sebagai pusat laba
c. Manipulasi ETR merupakan salah satu bentuk
manajemen laba
PENGUNGKAPAN PAJAK
PENGHASILAN
PERUSAHAAN
Pengungkapan Tarif Pajak
Efektif
Akuntansi Pajak Penghasilan mengharuskan perusahaan untuk
mengungkapkan rekonsiliasi jumlah beban pajak penghasilan yang
dihasilkan dari penerapan tarif penghasilan sebelum pajak dari operasi.
Jumlah beban pajak penghasilan yang dilaporkan diatribusikan pada
operasi yang dilanjutkan untuk tahun tersebut.
Ketika sebuah perusahaan merekonsiliasi tarif hukumnya dengan ETR,
perusahaan harus melaporkan setiap item yang menghasilkan perbedaan
material antara tarif hukum dan ETR.
Perbedaan Tetap
Perbedaan tetap menyebabkan ETR menyimpang dari tarif undang-undang. Perbedaan
tetap disebabkan oleh pos-pos yang masuk ke dalam laba sebelum pajak tetapi tidak
masuk ke dalam penghasilan kena pajak dan sebaliknya.

Penyesuaian Tarif Pajak


Kredit pajak
Tarif pajak yang berbeda atas pendapatan asing.
Beban pajak yang mencakup pajak pendapatan negara bagian dan lokal, setelah dikurangi
manfaat pajak federal.
Persyaratan Pelaporan Interim

Pajak penghasilan adalah salah satu jenis beban yang tunduk pada persyaratan pelaporan
interim. Perusahaan menghitung beban pajak triwulan dengan memperkirakan ETR yang
diharapkan akan berlaku untuk tahun fiskal penuh. Taksiran ETR tahunan kemudian
diterapkan pada pendapatan tahun berjalan pada akhir setiap periode interim. Pendapatan
ini meliputi pendapatan sebelum pajak, operasi yang dihentikan, dan efek kumulatif dari
perubahan prinsip akuntansi untuk menghitung beban pajak tahun berjalan.
PERTANYAAN
PENELITIAN DAN
HIPOTESIS
Pertanyaan Penelitian

RQ1: Apakah komponen perubahan pajak pendapatan persisten untuk pendapatan


masa depan (yaitu, berguna dalam memperkirakan pendapatan masa depan
tambahan untuk pendapatan tidak termasuk perubahan pajak)?
Hipotesis

H1: Komponen pendapatan perubahan pajak awal (Q1) lebih persisten untuk
pendapatan masa depan daripada revisi berikutnya (Q2, Q3, Q4) dalam
komponen perubahan pajak pendapatan.

H2a: Ekspektasi pendapatan dalam harga saham gagal sepenuhnya


mencerminkan persistensi komponen perubahan pajak dari pendapatan.

H2b: Ekspektasi pendapatan dalam harga saham gagal untuk sepenuhnya


mencerminkan persistensi komponen perubahan pajak pendapatan awal (Q1)
dan revisi (Q2, Q3, Q4).
METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini, sampel terdiri


dari 12.695 US Compustat firm-
years antara 1994 dan 2001 dengan
nilai aset tahunan dan kuartal.
Pengembangan Model

Catatan:
ETR : Tarif Pajak Efektif
PTE : Pendapatan sebelum pajak

Implikasi Persistensi dan Peramalan dari Komponen


Perubahan Pajak Penghasilan

Catatan:
E: pendapatan sebelum pos luar biasa,
ATE: pendapatan agregat tidak termasuk komponen perubahan pajak
TCC: komponen perubahan pajak dari pendapatan
Implikasi Persistensi dan Peramalan dari
Komponen Perubahan Pajak Penghasilan dalam
Periode Interim

Catatan:
INTCC: komponen perubahan pajak awal dari pendapatan
REVTCC: komponen perubahan pajak penghasilan yang direvisi
Implikasi Valuasi Komponen Perubahan Pajak
Penghasilan

Persamaan (2) adalah persamaan peramalan yang memperkirakan koefisien peramalan


pendapatan agregat tidak termasuk perubahan pajak dan komponen perubahan pajak
untuk memprediksi pendapatan masa depan.

Persamaan (4) adalah persamaan penilaian yang mengestimasi koefisien penilaian yang
diberikan pasar pada komponen pendapatan.
HASIL PENELITIAN
Terdapat hubungan positif dan signifikan antara komponen perubahan pajak pendapatan
dan pendapatan masa depan.
Sesuai dengan H1, komponen perubahan pajak awal lebih persisten dalam meramalkan
pendapatan masa depan daripada komponen perubahan pajak yang direvisi.
Sesuai dengan H2a, ekspektasi pendapatan dalam harga saham gagal sepenuhnya
mencerminkan persistensi komponen perubahan pajak dari pendapatan.
Sesuai dengan H2b, komponen perubahan pajak pendapatan awal lebih persisten daripada
jika sudah di revisi
KESIMPULAN
Hasil penelitian menemukan bahwa komponen perubahan pajak awal lebih persisten dan lebih
berguna dalam meramalkan pendapatan masa depan daripada komponen perubahan pajak
yang direvisi.
Hasil dari tes pasar menunjukkan bahwa investor meremehkan implikasi peramalan dari
komponen perubahan pajak dan mispricing didorong oleh sifat sementara dari komponen
perubahan pajak yang direvisi.
Hasil dari tes tambahan mengkonfirmasi bahwa komponen perubahan pajak yang diperoleh
dari tes pasar merupakan hasil dari kesalahan harga saham
Hasil juga menunjukkan bahwa investor dapat memecah komponen perubahan pajak
pendapatan menjadi bagian awal dan revisi karena persistensi awal komponen perubahan
pajak pendapatan membuat perkiraan pendapatan masa depan yang lebih baik. .
Thank You!

Anda mungkin juga menyukai