A. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan Pembelajaran dengan model problem based learning dengan sintaks orientasi peserta
didik, mengorganisasi peserta didik, membimbing penyelidikan, mengembangkan dan menyajikan hasil
karya, menganalisa dan mengevaluasi proses penyelesaian masalah. diharapkan siswa terlibat aktif selama
proses belajar mengajar berlangsung dalam menjelaskan pengertian geografi dari para ahli, menjelaskan
ruang lingkup geografi, membedakan objek material dan objek formal geografi, membedakan aspek fisik
dan aspek sosial geografi, menentukan objek material dan objek formal geografi, mengklasifikasikan aspek
fisik dan aspek sosial geografi, mendeskripsikan 10 konsep dasar geografi, membedakan prinsip geografi,
menganalisis pendekatan geografi dan penerapannya dalam lingkungan serta menyajikannya secara kritis
pengetahuan dasar geografi dalam bentuk tulisan (laporan). Sehingga peserta didik dapat membangun
kesadaran akan kebesaran Tuhan YME, menumbuhkan prilaku cinta lingkungan, rasa ingin tahu,
disiplin, jujur, aktif, responsip, santun dan bertanggungjawab.
Mandiri
(Pembelajar)
Mandiri
(Pemberani)
d. Mengorga
Peserta didik diminta membaca buku paket geografi kelas x
nisasikan Erlangga halaman 6-12 . (Literasi)
Peserta Menanya (questioning) Integritas
Didik Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya tentang materi (Jujur,
yang disampaikan melalu google Classroom tanggung
(Critical thinking and Problem solving skill) jawab)
Guru menginventarisasi dan menglarifikasi pertanyaan peserta
e. Mengemb didik yang sesuai dengan indikator. Mandiri
angkan Mengumpulkan informasi / mencoba (Eksperimenting) (kreatif)
dan Menalar/ mengasosiasi (asosciating)
menyajika Peserta didik membaca lebih cermat materi dari power point.
n hasil Siswa memadukan materi dari power point dan buku paket
karya geografi kelas x Erlangga. Integritas
Mengomu Guru meminta peserta didik untuk menulis materi yang sudah (Jujur,
nikasikan disampaikan dari power point dan buku paket di buku tulis tanggung
(comunica geografi masing-masing. Kemudian mengunggahnya di google jawab
ting). Classroom
(questioning, experimenting, communicating)
Memberikan konfirmasi (penguatan) tentang hasil diskusi yang
f. Menganali dipresentasikan oleh siswa melalui video durasi pendek
sis dan
Mengkaitkan hasil presentasi siswa dengan cabang-cabang ilmu
mengevalu
geografi yang sesuai dengan objek kajian geografi dan manfaatnya
asi proses
dalam kehidupan sehari-hari.
pemecaha
(collaborations, communications skill, creativity and inovation
n masalah
Critical thinking and Problem solving skill, PKK, Literasi ).
III. Penutup 15 menit
Meninjau Peserta didik dengan bimbingan guru menyimpulkan pembelajaran Mandiri
Kembali hari itu ( keberanian)
Guru memberikan tugas terstruktur untuk mengumpulkan tentang
10 konsep dasar geografi (creativity and inovation) dan membuat Integritas
g. Penilaian video perkenalan diri (singkat dan jelas ) (Jujur,
Hasil Guru memberikan umpan balik pembelajaran tanggung
Belajar Guru menyampaikan rencana pembelajaran untuk pertemuan jawab)
(Mengeval berikutnya.
uasi) Salam penutup Mandiri
(Questioning, assosiating, experimenting, and communicating) (kreatif)
Pertemuan II (3 x 45 menit)
No IPK IPK
3.1.4 Mendeskripsikan 10 konsep dasar geografi dan penerapannya dalam lingkungan.
3.1.5 Membedakan prinsip geografi.
Tahapan/ Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Nilai
Sintak Karakter
I. Pendahuluan 15 menit
Orientasi Menarik Perhatian Siswa Religius
Guru membuka pertemuan dengan salam dan doa di grup whatsap (Beriman dan
Guru meminta peserta didik mengisi form presesi yang sudah di bertaqwa)
unggah di Google Classroom.
Guru Mereview materi secara garis besar pada pertemuan Mandiri
sebelumnya melalu voice mail di grup whatsap. (Disiplin)
Apersepsi Menanyakan hal yang berhubungan dengan pelajaran hari ini.“Siapakah
yang pergi berlibur pada liburan kemarin?”, kemudian setelah ada
salah satu perwakilan peserta didik menjawab, guru memberikan
pertanyaan kembali, “di mana, kapan, berapa jarak dari rumah, apa
yang bisa kamu amati selama perjalanan? Lokasi, jarak, pola,
keterjangkauan dll, berkaitan dengan materi yang akan kita pelajari
dalam konsep esensial geografi” (Menanya) (melalui media whatsap) Integritas
Menjelaskan tujuan, manfaat, dan penilaian pembelajaran. (tanggung
Menanyakan tugas yang diberikan pada pertemuan sebelumnya jawab),
Guru membagikan Modul dan Power Point di Google Classroom
dan mempelajarinya.
II. Kegiatan Inti 85 menit
Orientasi Guru meminta peserta didik untuk masuk di google Classroom dan Religiositas
peseta didik memahami intruksi PJJ geografi pada pertemuan kali ini. (Peduli
Guru meminta peserta didik untuk berdiskusi melalui grup whatsap lingkungan)
sesuai dengan anggota dan tema diskusi kelompokknya masing-
masing yang sudah tertera di google Classroom.
Guru meminta peserta didik membaca buku paket tentang 10
konsep esensial geografi dan 4 prinsip geografi (halaman 13-16)
(Literasi)
Mengumpulkan informasi / mencoba (Eksperimenting)
Mengorganisa Menalar/ mengasosiasi (asosciating) Mandiri
sikan peserta Setelah melakukan pengamatan setiap kelompok melakukan (Pembelajar,
didik diskusi melalui media whatsap grup kelompoknya masing-masing. kerja keras)
Guru mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi dari
buku literatur sudah ada dan mengklasifikasikan sesuai dengan Gotong
strategi untuk memecahkan masala rotong
(questioning, experimenting, asosiating, comunicating) (kerja sama,
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya musyawarah
Mengembang Guru meminta peserta didik untuk menulis hasil materi yang sudah mufakat)
kan dan di diskusikan oleh kelompoknya di buku tulis geografi masing-
menyajikan masing. Kemudian mengunggahnya di google Classroom.
hasil karya (questioning, experimenting, communicating)
Setiap kelompok menunjuk satu orang perwakilan untuk
Menganalisis menjelaskan hasil diskusi melalui video dan diunggah
dan
Kelompok lain memperhatikan dan memberi kritik, saran,
mengevaluasi
sanggahan ataupun masukan.
proses
Guru memberi penghargaan terhadap kelompok dan siswa yang
pemecahan
berperan aktif dalam diskusi kelompok.
masalah
Guru memberikan penegasan hasil diskusi pembelajaran
(collaborations, communications skill, creativity and inovation
Critical thinking and Problem solving skill, PKK, Literasi ).
III. Penutup 15 menit
Meninjau Guru melakukan refleksi dengan mengajukan pertanyaan yang Mandiri
kembali mengarah pada kesimpualan materi yang dipelajari (Pemberani,
kreatif)
Penilaian Mengevaluasi Integritas
Hasil Belajar Guru menguji kemampuan peserta didik dengan memberikan kuis (jujur)
Mengevaluasi di google Classroom.
Peserta didik diminta untuk membaca materi tentang pendekatan Mandiri
geografi dan keterampilan geografi. (etos kerja,
(creativity and inovation) kreatif,
Salam penutup (membaca hamdalah, dan ucapan syukur kepada bertanggung
Tuhan Y.M.E) jawab)
(Questioning, experimenting, asosiating and communicating) Religius
(beriman dan
bertaqwa)
C. Penilaian Pembelajaran
1. Teknik Penilaian
No. Kompetensi Tehnik Bentuk Tes
Lembar pengamatan aktivitas
1. Sikap Observasi
peserta didik / jurnal
2. Pengetahuan Tes Tertulis Soal PG
3. Keterampilan Portofolio Lembar tugas
2. Intrumen penilaian
1) Intrumen penilaian sikap
Observasi tentang nilai nilai karakter yang terbangun dan tertanam dalam diri peserta didik dan
dituangkan dalam jurnal.
Butir
No Waktu Nama Kelas Kejadian / Perilaku*) Aspek Sikap + /-
Sikap
1
2
3
4
Keterangan :
a. Aspek Penilaian sikap Spiritual meliputi :
No. Aspek Indikator
1 Ketakwaan 1. Berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan.
2. Menjalankan ibadah sesuai dengan agama yang dianut. ( sholat
zuhur, Jum’at disekolah)
3. Memberi salam pada saat awal dan akhir kegiatan.
4. Bersyukur atas nikmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa.
5. Mensyukuri kemampuan manusia dalam mengendalikan diri.
6. Bersyukur ketika berhasil mengerjakan sesuatu.
7. Berserah diri (tawakal) kepada Tuhan setelah berikhtiar atau melakukan
usaha.
8. Menjaga lingkungan hidup di sekitar sekolah.
9. Memelihara hubungan baik dengan sesama umat ciptaan Tuhan Yang
Maha Esa.
2 Toleransi Menghormati orang lain yang menjalankan ibadah sesuai dengan agama
beragama yang dianut.
Keterangan
No Waktu Nama Kelas Skor Nilai akhir
1
2
3
4
KISI KISI PENULISAN SOAL PENILAIAN HARIAN KD 3.1. KONSEP DASAR GEOGRAFI
SMA NEGERI 1 KOTA MUNGKID TAHUN PELAJARAN 2019/2020
Level
Kompetensi Nomo Bentuk Kunci
Materi Indikator Soal Kogni
Dasar r Soal Soal Jwb
tif
3.1 Memahami Ruang lingkup Disajikan narasi yang berisi
pengetahuan pengetahuan berbagai pengertian geografi
dasar geografi geografi. menurut ahli, peserta didik mampu L1/C1 1 PG A
dan terapannya mengutip pengertian geografi
dalam berdasarkan epistimologinya
kehidupan Disajikan sebuah tabel peserta
sehari-hari didik mampu menemukan
pasangan ruang lingkup geografi L2/C4 2 PG C
berdasarkan aspek dan objek
kajiannya
Objek studi dan Disajikan sebuah narasi, peserta
aspek geografi. didik mampu menentukan objek L2/C3 3 PG D
formal dan objek material geografi
Disajikan 5 contoh aspek geografi,
peserta didik mampu menemukan L2/C4 4 PG B
aspek sosial
Konsep esensial Disajikan 5 contoh konsep
geografi dan geografi, peserta didik mampu
L2/C3 5 PG E
contoh menentukan contoh konsep lokasi
terapannya. relatif
Disajikan sebuah narasi, peserta
didik mampu mengidentifikasi
L1/C1 6 PG A
konsep Interaksi dan
Interdependensi
Disajikan sebuah narasi, peserta
didik mampu mengemukakan L1/C2 7 PG E
konsep keterjangkauan
Prinsip geografi Disajikan sebuah narasi, peserta
dan contoh didik mampu mengaitkan prinsip L2/C4 8 PG D
terapannya. interelasi
Pendekatan Disajikan sebuah narasi, peserta
geografi dan didik mampu menentukan
contoh fenomena geosfer dengan L2/C3 9 PG C
terapannya. menggunakan pendekatan
kelingkungan
Keterampilan Disajikan sebuah narasi, peserta
geografi didik mampu menentukan
fenomena geosfer dengan L2/C3 10 PG B
menggunakan pendekatan
keruangan
3.2 Memahami Dasar-dasar Disajikan sebuah narasi, peserta
dasar-dasar Pemetaan, didik mampu mengidentifikasi L1/C1 11 PG C
pemetaan, Pengindraan jenis peta tematik
Pengindraan Jauh dan Sistem Disajikan sebuah narasi, peserta
Jauh, dan Informasi didik mampu mengidentifikasi L1/C1 12 PG A
Sistem Geografis jenis simbol peta
Informasi (SIG). Disajikan perhitungan skala peta,
Geografis peserta didik mampu
(SIG) L2/C3 13 PG A
mengoperasikan rumus untuk
menghitung jarak pada peta
Klasifikasi peta Disajikan sebuah gambar,
berdasarkan diharapkan peserta didik mampu
L3/C5 14 PG B
jenis peta dan mengarahkan jenis proyeksi peta
penggunaannya yang sesuai
Disajikan sebuah narasi tentang
perjalanan seorang siwa menuju
perpustakaan, diharapkan peserta
didik mampu membuat rute
L3/C6 15 PG E
perjalanan berikut dengan
perbandingan jarak setiap rute
berdasarkan narasi yang telah
diberikan
Disajikan sebuah gambar,
diharapkan peserta didik mampu
memproyeksikan jumlah
L3/C5 16 PG E
penduduk pada peta kedua
berdasarkan asumsi dari peta
pertama
Klasifikasi jenis Disajikan sebuah gambar,
citra diharapkan peserta didik mampu
L3/C6 17 PG D
Pengindraan memperjelas dua komponen
Jauh dan penginderaan jauh
interpretasi Disajikan sebuah narasi,
citra diharapkan peserta didik mampu
L2/C4 18 PG C
menganalisis jenis rona pada objek
yang tampak pada citra
Teori Disajikan sebuah narasi,
pengolahan diharapkan peserta didik mampu
L1/C2 19 PG E
data dalam mengemukakan analisis data
Sistem dalam SIG
Informasi Disajikan lima pernyataan yang
Geografis merupakan contoh pemanfaatan
(SIG). SIG dalam berbagai bidang,
L2/C3 20 PG A
diharapkan peserta didik mampu
memecahkan pemanfaatan SIG
dalam berbagai bidang
3.3 Memahami Mengutip Peserta didik diminta untuk
langkah- pengertian dan menentukan prinsip dalam L2/C3 21 PG E
langkah jenis penelitian penyusunan penelitian
penelitian ilmu geografi Peserta didik diminta untuk
geografi menentukan bagian dari sebuah L2/C3 22 PG A
dengan penyajian laporan karya tulis
menggunakan Mengamati Peserta didik diminta untuk
peta fenomena menyeleksi objek penelitian
L2/C4 23 PG C
geografis geografi yang sesuai dengan tema
(kondisi alam di kondisi alam di lingkungan sekitar
lingkungan Peserta didik diminta untuk
sekitar) memisahkan objek penelitian
geografi yang sesuai dengan tema L3/C5 24 PG A
penelitian yang tepat
Petunjuk Penyekoran
Jumlah soal : 35 soal
Jawaban benar skor 2
Skor maksimal :
akhir
Naskah Soal
I. Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan memberi tanda silang (X) pada salah satu
jawaban a, b, c, d, atau e.
5. Perhatikan gambar berikut.
1. Ilmuwan yang berpendapat bahwa geografi
adalah suatu penyajian sebagian atau seluruh
permukaan bumi bersama fenomena yang
terkandung di dalamnya dalam bentuk peta
adalah…
A. Bintarto
B. Erastosthenes
C. I Made Sandy Fenomena pada gambar tersebut dipelajari
D. Claudius Ptolomeus dalam objek material geografi, yaitu…
E. Immanuel Kant A. Litosfer dan Atmosfer
2. Dalam analisis ilmu geografi untuk B. Atmosfer dan Hidrosfer
mengetahui penyebab terjadinya suatu gejala C. Hidrosfer dan biosfer
alam, pertanyaan yang harus diajukan adalah... D. Biosfer dan Antroposfer
A. Apa D. Mengapa E. Antroposfer dan litosfer
B. Siapa E. Bagaimana 6. Perhatikan fenomena geosfer berikut :
C. Kapan 1) Terjadi musim kemarau panjang
3. Ruang lingkup kajian geografi menurut Rhoad 2) Gempa di Sulawesi berpotensi stunami
Murphey dibagi menjadi tiga pokok yaitu… 3) Hujan es di daerah tropis
A. Lokasi, ciri-ciri regional, dan manusia 4) Laut Indonesia kaya akan hasil ikan
B. Lokasi, hubungan keruangan, dan manusia 5) Kepadatan penduduk yang tinggi di
C. Hubungan keruangan, ciri-ciri regional , perkotaan
dan manusia Obyek material yang tergolong atmosfer,
D. Lokasi, hubungan keruangan, dan ciri-ciri hidrosfer dan antroposfer secara berturut-turut
regional terdapat pada angka...
E. Lokasi, alam, dan manusia A. 1), 2), dan 3)
Penduduk memanfaatkan lahan untuk B. 1), 2), dan 4)
bercocok tanam untuk memenuhi kebutuhan, C. 1), 3) dan 4)
selain itu penduduk sering melakukan upacara D. 1), 4) dan 5)
ritual sebelum melakukan masa panen E. 3), 4), dan 5)
pernyataan tersebut dikaji dalam ruang 7. Fenomena gempa di aceh yang berdampak
lingkup... hampir sebagian besar wilayah tersapu oleh air
A. Geografi fisik laut. Fenomena tersebut dapat dipelajari dalam
B. Geografi manusia objek material geografi, yaitu...
C. Geografi teknis a. Hidrosfer dan litosfer
D. Geografi sosial b. Hidrosfer dan atmosfer
E. Geografi Makhluk hidup c. Antroposfer dan atmosfer
4. Fenomena berikut yang dikaji dalam cabang d. Biosfer dan litosfer
ilmu geografi hidrologi adalah... e. Antroposfer dan atmosfer
A. Pengaruh penyinaran matahari terhadap 8. geografi yang pengelompokkannya adalah...
vegetasi A. Atmosfer dan Antroposfer
B. Rayapan tanah akibat gaya gravitasi bumi B. Biosfer dan litosfer
C. Gejala cuaca berupa awan, hujan, topan, C. Atmosfer dan biosfer
dan petir D. Litosfer dan hidrosfer
D. Faktor penyebab rusaknya daerah aliran E. Biosfer dan antroposfer
sungai (DAS) 9. Nizar seorang siswa SMA N 1 Kota Mungkid
E. Pegerakan lempeng tektonik penyebab melakukan penelitian tentang banjir dengan
terjadinya gempa
melakukan pendekatan komples wilayah. sarana trasportasi. Konsep geografi yang
Contoh tersebut termasuk bagian dari... berkaitan dengan fenomena tersebut adalah...
a. Prinsip geografi a. Jarak
b. Konsep geografi b. Lokasi
c. Objek material geografi c. Morfologi
d. Objek formal geografi d. Aglomerasi
e. Ruang lingkup geografi e. Keterjangkauan
10. Perhatikan pernyataan berikut 15. SMA N 1 Kota Mungkid berada di Jl. Letnan
1) Bandara berskala internasional akan tukiyat, Mertoyudan, Kabupaten Magelang.
dibangun di Kulon Progo D.I.Y Konsep yang sesuai dengan pernyataan
2) Erupsi Gunung berapi di Jawa Tengah tersebut adalah...
pada bulan November 2010 a. Lokasi
3) Kebudayaan masyarakat Borobudur b. Jarak
menjadi daya tarik pariwisata c. Morfologi
4) Gempa berkekuatan 6,5 SR menguncang d. Pola
Bantul D.I.Y e. Aglomerasi
5) Volume Sungai Progo Magelang 16. Pegunungan Jayawijaya merupakan jajaran
berkurang akibat dari kemarau panajang puncak pegunungan tertinggi di Indonesia.
Fenomena geosfer yang dikaji melalui aspek Puncak tertinggi senantiasa ditutupi salju. Tiga
fisik geografi ditunjukkan oleh nomor... puncak tertinggi di pegunungan jayawijaya
a. 1), 2), dan 3) yakni puncak jaya (Carstensz Pyramid) dengan
b. 2), 4), dan 5) ketinggian 4.994 m dpl. Konsep geografi yang
c. 1), 2), dan 4) berkaitan dengan fenomena tersebut adalah...
d. 2), 3), dan 4) a. Interaksi dan interdependensi
e. 3), 4), dan 5) b. Pola
11. Pegunungan Bukit barisan terdapat di Pulau c. Aglomerasi
Sumatera. Fenomena geosfer tersebut dapat d. Nilai kegunaan
dikaji melalui aspek... e. Morfologi
a. Sosial 17. Terjadi banjir di wilayah grabag Magelang
b. Biotik Jawa Tengah, banjir disebabkan adanya
c. Topologi pegundulan hutan di wilayah gunung andong.
d. Budaya Fenomena tersebut berkaitan dengan konsep...
e. Ekonomi a. Morfologi
12. Perhatikan pernyataan berikut. b. Keterkaitan keruangan
1. Sikum pasifik terdapat di Indonesia bagan c. Diferensiasi area
timur. d. Nilai kegunaan
2. Penduduk nelayan tersebar di sepanjang e. Keterjangkauan
pesisir pantai. 18. Pembangunan pabrik gula perlu
3. Kepulauan raja ampat dapat ditempuh memperhatikan keberadaan perkebunan tebu
dengan pesawat kecil agar dapat menekan biaya produksi dan
4. Desa dan kota saling berinteraksi kelangsungan industri tersebut. Konsep
5. Tempuran Magelang menjadi pusat geografi yang berkaitan dengan hal tersebut
Industri. adalah...
Fenomena geosfer yang dikaji melalui aspek A. Konsep keterjangkauan
sosial adalah... B. Konsep lokasi
a. 1), 2), dan 3) C. Konsep aglomerasi
b. 1), 3), dan 4) D. Konsep morfologi
c. 2), 3), dan 5) E. Konsep diferensiasi area
d. 2), 3), dan 4) 19. Zona selatan Jawa Barat memiliki morfologi
e. 2), 4), dan 5) berbukit-bukit dengan lereng yang terjal
13. SMA N 1 Mungkid akan segera menerapkan sehingga sangat berpotensi sebagai daerah
sekolah Adiwiyata. Pernyataan tersebut dapat rawan longsor. Prinsip geografi untuk
dikaji menggunakan aspek... memahami fenomena tersebut adalah...
A. Aspek budaya dan politik A. Prinsip morfologi
B. Aspek sosial B. Prinsip deskripsi
C. Aspek ekonomi C. Prinsip distribusi
D. Aspek topologi D. Prinsip interelasi
E. Aspek biotik E. Prinsip korologi
14. Gigih akan menemui permukiman suku Badui 20. Angka buta huruf perempuan dan laki-laki
di Banten Jawa Barat, dia harus menyusuri pada beberapa negara ASEAN digambarkan
jalan yang berkelok tajam, melewati tanjakan pada grafik berikut ini :
jalan yang sangat terjal, menyeberangi sungai,
dan harus berjalan kaki karena tidak ada
10) Volume Sungai Progo Magelang
berkurang akibat dari kemarau panajang
Fenomena geosfer yang dikaji melalui aspek
fisik geografi ditunjukkan oleh nomor...
a. 1), 2), dan 3)
b. 2), 4), dan 5)
c. 1), 2), dan 4)
d. 2), 3), dan 4)
e. 3), 4), dan 5)
Pernyataan diatas adalah merupakan contoh
26. Pegunungan Bukit barisan terdapat di Pulau
penerapan prinsip geografi...
Sumatera. Fenomena geosfer tersebut dapat
A. Prinsip distribusi
dikaji melalui aspek...
B. Prinsip interelasi
a. Sosial
C. Prinsip deskripsi
b. Biotik
D. Prinsip korologi
c. Topologi
E. Prinsip ekologi
d. Budaya
21. Kebakaran hutan yang terjadi di pulau
e. Ekonomi
Sumatera menyebabkan berbagai
27. Perhatikan pernyataan berikut.
permasalahan seperti gangguan pernapasan,
1. Sikum pasifik terdapat di Indonesia bagan
jarak pandang yang terbatas bagi penduduk
timur.
Sumatera bahkan Malaysia dan Singapura.
2. Penduduk nelayan tersebar di sepanjang
Pendekatan geografi yang digunakan untuk
pesisir pantai.
mengkaji fenomena tersebut adalah...
3. Kepulauan raja ampat dapat ditempuh
A. Pendekatan keruangan
dengan pesawat kecil
B. Pendekatan topik
4. Desa dan kota saling berinteraksi
C. Pendekatan aktivitas manusia
5. Tempuran Magelang menjadi pusat
D. Pendekatan kelingkungan
Industri.
E. Pendekatan kompleks wilayah
Fenomena geosfer yang dikaji melalui aspek
22. Setiap tahun permukaan tanah kota Jakarta
sosial adalah...
diperkirakan mengalami penurunan akibat
a. 1), 2), dan 3)
eksploitasi air tanah yang berlebihan.
b. 1), 3), dan 4)
Pendekatan geografi untuk mengkaji
c. 2), 3), dan 5)
permasalahan tersebut adalah...
d. 2), 3), dan 4)
A. Pendekatan ekologi
e. 2), 4), dan 5)
B. Pendekatan keruangan
28. SMA N 1 Mungkid akan segera menerapkan
C. Pendekatan region
sekolah Adiwiyata. Pernyataan tersebut dapat
D. Pendekatan korologi
dikaji menggunakan aspek...
E. Pendekatan kompleks wilayah
a. Aspek budaya dan politik
23. Jenis keterampilan geografi untuk menjelaskan
b. Aspek sosial
fenomena geosfer yang terdapat di permukaan
c. Aspek ekonomi
bumi secara detail dan optimal disebut...
d. Aspek topologi
A. Observasi
e. Aspek biotik
B. Deskripsi
29. Gigih akan menemui permukiman suku Badui
C. Klasifikasi
di Banten Jawa Barat, dia harus menyusuri
D. Pemetaan
jalan yang berkelok tajam, melewati tanjakan
E. Analisis
jalan yang sangat terjal, menyeberangi sungai,
24. Marsel sedang meneliti tanah di sekitar
dan harus berjalan kaki karena tidak ada
rumahnya, kemudian dia mengelompokkan
sarana trasportasi. Konsep geografi yang
hasil penelitiannya berdasarkan jenis tanah,
berkaitan dengan fenomena tersebut adalah...
stuktur tanahnya, dan kandungan organiknya.
a. Jarak
Marsel melakukan keterampilan geografi
b. Lokasi
dalam hal...
c. Morfologi
a. Observasi
d. Aglomerasi
b. Deskripsi
e. Keterjangkauan
c. Klasifikasi
30. SMA N 1 Kota Mungkid berada di Jl. Letnan
d. Pemetaan
tukiyat, Mertoyudan, Kabupaten Magelang.
25. Perhatikan pernyataan berikut
Konsep yang sesuai dengan pernyataan
6) Bandara berskala internasional akan
tersebut adalah...
dibangun di Kulon Progo D.I.Y
a. Lokasi
7) Erupsi Gunung berapi di Jawa Tengah
b. Jarak
pada bulan November 2010
c. Morfologi
8) Kebudayaan masyarakat Borobudur
d. Pola
menjadi daya tarik pariwisata
e. Aglomerasi
9) Gempa berkekuatan 6,5 SR menguncang
Bantul D.I.Y
31. Pegunungan Jayawijaya merupakan jajaran e. Konsep diferensiasi area
puncak pegunungan tertinggi di Indonesia. 34. Zona selatan Jawa Barat memiliki morfologi
Puncak tertinggi senantiasa ditutupi salju. Tiga berbukit-bukit dengan lereng yang terjal
puncak tertinggi di pegunungan jayawijaya sehingga sangat berpotensi sebagai daerah
yakni puncak jaya (Carstensz Pyramid) dengan rawan longsor. Prinsip geografi untuk
ketinggian 4.994 m dpl. Konsep geografi yang memahami fenomena tersebut adalah...
berkaitan dengan fenomena tersebut adalah... a. Prinsip morfologi
a. Interaksi dan interdependensi b. Prinsip deskripsi
b. Pola c. Prinsip distribusi
c. Aglomerasi d. Prinsip interelasi
d. Nilai kegunaan e. Prinsip korologi
e. Morfologi 35. Angka buta huruf perempuan dan laki-laki
32. Terjadi banjir di wilayah grabag Magelang pada beberapa negara ASEAN digambarkan
Jawa Tengah, banjir disebabkan adanya pada grafik berikut ini :
pegundulan hutan di wilayah gunung andong.
Fenomena tersebut berkaitan dengan konsep...
a. Morfologi
b. Keterkaitan keruangan
c. Diferensiasi area
d. Nilai kegunaan
e. Keterjangkauan
33. Pembangunan pabrik gula perlu
memperhatikan keberadaan perkebunan tebu
Pernyataan diatas adalah merupakan contoh
agar dapat menekan biaya produksi dan
penerapan prinsip geografi...
kelangsungan industri tersebut. Konsep
a. Prinsip distribusi
geografi yang berkaitan dengan hal tersebut
b. Prinsip interelasi
adalah...
c. Prinsip deskripsi
a. Konsep keterjangkauan
d. Prinsip korologi
b. Konsep lokasi
e. Prinsip ekologi
c. Konsep aglomerasi
d. Konsep morfologi
Skor
No Aspek
1 2 3 4
1 Perencanaan pembuatan kliping
Kelengkapan dalam pengumpulan data.
Ketepatan waktu dalam pengumpulan data.
2 Proses pembuatan kliping
Kesesuaian proses pembuatan kliping berdasarkan data
yang diperoleh dari perencanaan.
3 Hasil produk
Bentuk fisik kliping yang dihasilkan.
Isi kliping yang dihasilkan sesuai dengan tema
Keterangan : diisi dengan tanda cek (√)
Kategori penilaian:
4 = sangat baik,
3 = baik,
2 = cukup,
1 = kurang
Contoh kliping
10 Konsep Geografi Analisa gambar
Gambar D Konsep interaksi keruangan
Keterkaitan keruangan atau asosiasi keruangan
merupakan derajat keterkaitan persebaran suatu
fenomena dengan fenomena lain di satu tempat.
Gambar tersebut menggambarkan keadaan di
lereng gunung yang subur. Keadaan yang subur
tersebut dipengaruhi oleh abu vulkanik dari
gurung berapi diwilayah tersebut.
Petunjuk Penskoran :
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
Skor diperoleh x 100 = skor akhir
Skor Maksimal
PROGRAM REMIDI
Kelas :X
Mata Pelajaran : Geografi
KD : 3.1. Konsep Dasar Geografi
Jenis Remidi
Capaian
No. Nama KKM Bimb. Bimb. Pembel. Tutor
Nilai
Individu Kelomp. Ulang Sebaya
1. 70
2. 70
3. 70
4. 70
5. 70
dst 70
Bentuk Remidi :
1. Bimb. Individu
Materi :
............................................................................................................................................................
Soal :
............................................................................................................................................................
2. Bimb. Kelompok
Materi :
............................................................................................................................................................
Soal :
............................................................................................................................................................
3. Pembelajaran Ulang
Materi :
Soal :
4. Tutor Sebaya
Materi :
............................................................................................................................................................
Soal :
............................................................................................................................................................
PROGRAM PENGAYAAN
Kelas :X
Mata Pelajaran : Geografi
KD : 3.1. Konsep Dasar geografi
Bentuk Pengayaan:
1. Belajar Kelompok
Materi :
............................................................................................................................................................
Soal :
............................................................................................................................................................
2. Belajar Mandiri
Materi :
…………………………………………………………………………………………………………………
…
Soal :
…………………………………………………………………………………………………………………
….
7. Pendekatan Geografi
Para ilmuan geograf telah mengembangkan 3 pendekatan utama. Pendekatan ini, banyak diikuti oleh
geografiwan dunia.
a. Pendekatan keruangan
Pendekatan keruangan (spatial approach) adalah suatu metode analisis untuk mempelajari eksistensi
ruang (space) sebagai wadah mengakomodasi kegiatan manusia dalam menjelaskan fenomena geosfer.
Analisis suatu masalah menggunakan pendekatan ini dapat dilakukan dengan pertanyaan 5W 1H seperti
berikut ini :
1) Pertanyaan What (apa), untuk mengetahui jenis fenomena alam yang terjadi.
2) Pertanyaan When (kapan), untuk mengetahui waktu terjadinya fenomena alam.
3) Pertanyaan Where (di mana), untuk mengetahui tempat fenomena alam berlangsung.
4) Pertanyaan Why (mengapa), untuk mengetahui penyebab terjadinya fenomena alam.
5) Pertanyaan Who (siapa), untuk mengetahui subjek atau pelaku yang menyebabkan terjadinya
fenomena alam.
6) Pertanyaan How (bagaimana), untuk mengetahui proses terjadinya fenomena alam.
Contoh penggunaan pendekatan keruangan misalnya di daerah kita ada perencanaan pernbukaan lahan
untuk daerah permukiman yang baru. Maka yang harus kita perhatikan adalah segala aspek yang
berkorelasi terhadap wilayah yang akan digunakan tersebut. Contohnya adalah morfologi, ini kaitannya
dengan banjir, longsor, air tanah. Hal itu diperlukan karena keadaan fisik lokasi dapat mempengaruhi
tingkat adaptasi manusia yang akan menempatinya.
b. Pendekatan kelingkungan (Ecological Approach)
Pendekatan kelingkungan (ekologi) merupakan metodologi untuk mendekati, menelaah dan
menganalisis suatu gejala atau masalah geografi mengenai hubungan manusia sebagai makhluk hidup
dengan lingkungannya.Contoh : Daerah Jakarta banjir karena hutan di daerah Bogor/puncak terjadi
penggundulan hutan.
c. Pendekatan Kewilayahan (Regional Complex Approach)
Pendekatan Kewilayahan adalah kombinasi antara analisa keruangan dan analisa ekologi.
Contoh :
1) Fenomena urbanisasi di berbagai kota besar tidak terkontrol. Urbanisasi meyebebabkan perbedaan
jumlah penduduk pada beberapa wilayah. Pergerakan barang cenderung terjadi di tempat yang
jumlah penduduknya banyak. Sehingga mereka yang berada di wilayah yang penduduknya sedikit,
harus saling berinteraksi dengan wilayah yang penduduknya banyak, untuk memenuhi kebutuhan
hidup.
2) Untuk mengatasi banjir di Jakarta, Pemda DKI bekerjasama dengan Pemda daerah sekitarnya
(Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi) untuk memperbaiki DAS dan menggalakkan penghijauan.
3) Pembangunan permukiman di wilayah perbukitan dan dataran rendah memerlukan kajian
karakteristik tiap-tiap wilayah. Untuk mendapatkan perencanaan kawasan yang tepat, diperlukan
pendekatan kompleks wilayah.
A. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan model problem based learning dengan sintaks orientasi peserta
didik, mengorganisasi peserta didik, membimbing penyelidikan, mengembangkan dan menyajikan hasil
karya, menganalisa dan mengevaluasi proses penyelesaian masalah. Diharapkan peserta didik terlibat aktif
selama proses belajar mengajar berlangsung dalam menjelaskan dasar-dasar pemetaan, mendeskripsikan
jenis peta dan penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari, menjelaskan dasar-dasar penginderaan jauh,
mendeskripsikan jenis citra penginderaan jauh, mendeskripsikan interpretasi citra dalam memecahkan
fenomena geosfer di lingkungan, menjelaskan dasar-dasar SIG, mendeskripsikan komponen SIG,
mendeskripsikan teori pengolahan data dalam Sistem Informasi Geografis (SIG) dan menyajikan hasil peta
tematik wilayah propinsi atau salah satu propinsi di Indonesia. Sehingga perlu ditanamkan kepada peserta
didik dengan penuh rasa syukur (Religius) terhadap kebesaran Tuhan Y.M.E, menumbuhkan perilaku
disiplin (Mandiri), jujur, bertanggung jawab, santun, aktif, responsif (Integritas), dan kerja sama,
solidaritas, dan menghargai (gotong royong).
B. Langkah Pembelajaran
Pertemuan I (3 x 45 menit)
No IPK IPK
3.2.1 Menjelaskan dasar-dasar pemetaan
3.2.2 Mendeskripsikan jenis peta dan penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari
Pertemuan II (3 x 45 menit)
No IPK IPK
3.2.3. Menjelaskan dasar-dasar penginderaan jauh
3.2.4. Mendeskripsikan jenis citra penginderaan jauh.
Pertemuan IV (3 x 45 menit)
No IPK IPK
3.2.6. Menjelaskan dasar-dasar SIG
3.2.7. Mendeskripsikan komponen SIG
Pertemuan V (3 x 45 menit)
No IPK IPK
3.2.8. Mendeskripsikan teori pengolahan data dalam Sistem Informasi Geografis (SIG)
2. Intrumen penilaian
1) Intrumen penilaian sikap
Observasi tentang nilai nilai karakter yang terbangun dan tertanam dalam diri peserta didik dan
dituangkan dalam jurnal.
Butir
No Waktu Nama Kelas Kejadian / Perilaku*) Aspek Sikap + /-
Sikap
1
2
3
4
Keterangan :
a. Aspek Penilaian sikap Spiritual meliputi :
No. Aspek Indikator
1 Ketakwaan 10. Berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan.
11. Menjalankan ibadah sesuai dengan agama yang dianut. ( sholat
zuhur, Jum’at disekolah)
12. Memberi salam pada saat awal dan akhir kegiatan.
13. Bersyukur atas nikmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa.
14. Mensyukuri kemampuan manusia dalam mengendalikan diri.
15. Bersyukur ketika berhasil mengerjakan sesuatu.
16. Berserah diri (tawakal) kepada Tuhan setelah berikhtiar atau melakukan
usaha.
17. Menjaga lingkungan hidup di sekitar sekolah.
18. Memelihara hubungan baik dengan sesama umat ciptaan Tuhan Yang
Maha Esa.
2 Toleransi Menghormati orang lain yang menjalankan ibadah sesuai dengan agama
beragama yang dianut.
SOAL URAIAN
1. Diketahui jarak A-B di Peta X adalah 3 cm, jarak A-B di peta Y adalah 6 cm, dan skala peta X adalah
1:200.000. berdasarkan pernyataan tersebut, hitunglah skala peya Y!
2. Perhatikan gambar peta topografi berikut ini!
Berdasarkan gambar peta topografi diatas hitunglah skala petanya...
3. Penginderaan jauh merupakan suatu sistem yang melibatkan banyak komponen yang saling terkait
.Sebutkan 7 komponen penginderaan jauh secara urut!
4. Perekaman interaksi antara tenaga dan objek oleh sensor menghasilkan data atau citra. Data ini diolah dan
dianalisis untuk mendapatkan informasi tentang objek tersebut. Proses analisis data ini disebut interpretasi
citra. Sebutkan dan jelaskan secara singkat 4 langkah dalam interpretasi citra penginderaan jauh!
5. Pemanfaatan dan penerapan metode SIG terdapat dalam bebagai bidang. Sebutkan 3 manfaat SIG dalam
bidang pendidikan.
Petunjuk Penskoran :
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
PROGRAM REMIDI
Kelas :X
Mata Pelajaran : Geografi
KD : 3.2
Jenis Remidi
Capaian
No. Nama KKM Bimb. Bimb. Pembel. Tutor
Nilai
Individu Kelomp. Ulang Sebaya
1.
2.
3.
4.
5.
dst
Bentuk Remidi :
5. Bimb. Individu
Materi :
............................................................................................................................................................
Soal :
............................................................................................................................................................
6. Bimb. Kelompok
Materi :
............................................................................................................................................................
Soal :
............................................................................................................................................................
7. Pembelajaran Ulang
Materi :
Soal :
Tutor Sebaya
Materi :
............................................................................................................................................................
Soal :
...............................................................................................................................................................
Program Pengayaan
PROGRAM PENGAYAAN
Kelas :X
Mata Pelajaran: Geografi
KD : 3.2
Capaian Jenis Pengayaan
No. Nama KKM
Nilai Belajar Kelompok Belajar Mandiri
1.
2.
3.
4.
5.
dst
Bentuk Pengayaan:
3. Belajar Kelompok
Materi :
............................................................................................................................................................
Soal :
............................................................................................................................................................
4. Belajar Mandiri
Materi :
Soal : ……………………
3) Skala kalimat/verbal
Skala yang menggunakan kalimat baku sebagai pentunjuk skala. Jenis skala ini banyak dipakai
di Eropa yang biasanya menggunakan satuan inchi dan mil.
Contoh : One Inch to two miles
d. Legenda/keterangan
Legenda adalah keterangan yang penting yang memberikan keterangan dan penjelasan tentang
simbol-simbol yang terdapat pada peta.
e. Grid/Garis koordinat astronomi
Garis ini diperlukan untuk mengetahui letak astronomi suatu tempat.Biasanya terdiri dari garis
bujur dan garis lintang yang dituliskan di tepi peta dengan menujukkan berapa derajat, berapa
menit dan berpa detik.
f. Lettering/tata tulis
Adalah tata tulis tulisan dan angka. Secara umum penulisan suatu obyek pada obyek daratan ditulis
dengan huruf tegak, sedangkan simbol obyek perairan ditulis dengan huruf miring.
g. Sumber dan Tahun pembuatan
Sumber peta sangat penting, terutama untuk peta thematik. Sedangkan tahun pembuatan sangat
penting mengingat ada tidaknya obyek pada waktu pembuatan sekarang ataua kemudian ahri akan
berubah baik medan yang alami maupun medan buatan
h. Inset
Inset adalah peta kecil yang berfungsi memberikan tekanan atau penjelasan pada peta utama.
Sehingga akan memperjelas dan mempertajam informasi peta utama.
i. Garis tepi
Berfungsi mempermudah dalam membuat peta. Biasanya dibuat rangkap dua
j. Tata warna
Tata warna sangat penting jika peta yang dibuat adalah peta berwarna. Fungsi warna adalah sebagai
berikut :
1) membedakan tinggi rendahnya suatu daerah dan kedalaman laut
2) memberikan kualitas dan kuantitas peta
3) keindahan (estetika)
k. Simbol
Simbol adalah tanda atau lambang yang mewakili obyek di permukaan bumi yang terdapa pada
peta.Mengingat pentingnya materi ini, maka simbol disajikan pada bagian tersendiri sebagai
berikut.
Peta dianggap baik dan benar (Sandy ,1986:1-2) setidaknya memenuhi persyaratan sebagai berikut:
peta tidak boleh ‘membingungkan’, mudah dipahami atau dimengerti, sehingga tidak boleh serumit
kenampakan aslinya, menggambarkan cukup teliti sesuai temanya, indah dipandangagar peta tidak
membingungkan bagi para pengguna, maka peta harus dilengkapi dengan: legenda/keterangan,
skala peta, judul peta, inset peta.Agar peta mudah dimengerti/ditanggkap maknanya oleh pengguna
peta, maka peta harus menggunakan: tata warna, simbol, proyeksi peta. Sedangkan dalam aspek
ketelitian peta sangat terkait dengan tujuan peta dan jenis peta serta skala peta yang akan dibuat.
100 cm
50 cm
D. PROSES PEMETAAN
Proses pembuatan peta harus mengikutipedoman dan prosedur tertentu agar dapat dihasilkan peta yang baik,
benar, serta memiliki unsur seni dan keindahan. Secara umum, proses pembuatan peta meliputi beberapa
tahapan dari pencarian dan pengumpulan data hingga peta tersebut dapat digunakan. Proses pemetaan
tersebut harus dilakukan secara urut sesuai dengan tahapan pemetaan. Hal ini karena jika tidak dilakukan
sesuai dengan tahapan pemetaan maka tidak akan diperoleh peta yang baik dan benar.
Adapun proses atau tahap-tahap pemetaan itu adalah sebagai berikut:
1. Tahap pencarian dan pengumpulan data
a. Langsung
Cara pencarian data secara langsung dapat melalui metode konvensional, yaitu dengan meninjau secara
langsung daerah yang akan dijadikan objek pemetaan. Cara ini disebut dengan teristris, yakni
pengukuran medan menggunakan theodolit, GPS dan alat lain yang diperlukan serta pengamatan
informasi ataupun wawancara dengan penduduk setempat secara langsung sehingga di dapat data yang
nantinya akan diolah. Dapat pula dilakukan secara fotogrametri, yaitu dengan metode foto udara yang
dilakukan dengan memotret kenampakan alam dari atas dengan bantuan pesawat dengan jalur khusus
menurut bidang objek. Selain itu dapat pula menggunakan citra dari satelit serta cara-cara lain yang
dapat digunakan.
b. Tak langsung
Cara ini dilakukan dengan mencari data dari peta atau data-data yang sudah ada sebelumnya. Misalnya
dalam membuat peta kepemilikan tanah di daerah Semarang, kita cukup mencari peta administrasi
lengkap kota Semarang, kemudian dapat diperoleh data kepemilikan tanah di Lembaga Pertanahan
Daerah atau Badan Pertanahan Nasional (BPN). Data yang diperoleh dari pencarian data secara tak
langsung ini disebut dengan data sekunder, sedangkan peta yang digunakan sebagai dasar pembuatan
peta lain disebut sebagai peta dasar.
2. Tahap pengolahan data
Data yang telah dikumpulkan merupakan data spasial yang tersebut dalam keruangan yang kemudian
dikelompokkan sesuai jenisnya, misalnya data kualitatif dan data kuantitatif. Langkah selanjutnya yaitu
pemberian simbol atau simbolisasi terhadap data-data yang ada. Dalam tahap ini akan lebih mudah
dilakukan dengan menggunakan sistem digital (komputer). Hal ini karena data yang masuk akan
langsung diolah dengan software atau aplikasi tertentu sehingga data tersebut akan langsung jadi dan
siap untuk disajikan.
3. Tahap penyajian dan penggambaran data
Tahap ini merupakan tahap pembuatan peta dari data yang telah diolah dan dilukiskan pada media.
Dalam tahap ini dapat digunakan cara manual dengan menggunakan alat-alat yang fungsional, namun
cara ini sangat membutuhkan perhitungan dan ketelitian yang tinggi agar didapat hasil yang baik. Akan
lebih baik jika digunakan teknik digital melalui komputer, penggambaran peta dapat menggunakan
aplikasi-aplikasi pembuatan peta yang mendukung, misalnya Arc View, Arc Info, AutoCAD Map,
MapInfo, dan software lain. Setelah peta tergambar pada komputer, kemudian data yang telah
disimbolisasi dalam bentuk digital dimasukkan dalam peta yang telah digambar pada komputer,
pemberian informasi tepi, yang kemudian dilakukan cetak peta (printing).
4. Tahap penggunaan data
Tahap ini sangatlah penting dalam pembuatan sebuah peta karena dalam tahap ini menentukan baik
atau tidaknya sebuah peta, dan berhasil atau tidaknya pembuatan sebuah peta.
E. PENGINDERAAN JAUH
1. Pengertian Penginderaan Jauh
Penginderaan Jauh adalah ilmu, teknik, atau proses untuk mengetahui suatu benda, gejala, dan area dari
jarak jauh dengan menggunakan alat pengindra berupa sesnor buatan yang dipasang pada pesawat
terbang, satelit, atau pesawat ulang alik. Penginderaan Jauh (PJ) memiliki istilah yang berbeda di
beberapa negara. Di negara Indonesia sering disingkat dengan PJ atau Indraja. Di beberapa negara lain
dikenal dengan sebutan Remote Sensing (Inggris), Teledetection (Prancis), Fernerkundung (Jerman),
Sensoriamento Remota, (Portugis), Distansionaya (Rusia), dan Perception Remota (Spanyol).
1. Pengertian Penginderaan Jauh Menurut Para Ahli
Beberapa ahli mendefinisikan pengindraan jauh sebagai berikut.
a. Menurut Lillesand dan Kiefer
Pengindraan jauh adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang objek, daerah atau
gejala dengan jalan menganalisis data yang diperoleh dengan menggunakan alat tanpa kontak
langsung terhadap objek, atau gejala yang dikaji.
b. Menurut Colwell (1984)
Penginderaaan Jauh yaitu suatu pengukuran atau perolehan data pada objek di permukaan bumi
dari satelit atau instrumen lain di atas atau jauh dari objek yang diindera.
c. Menurut American Society of Photogrametry
Pengindraan jauh adalah pengukuran atau perolehan informasi dari beberapa sifat objek atau
fenomena dengan menggunakan alat perekam yang secara fisik tidak terjadi kontak langsung
atau bersinggungan dengan objek atau fenomena yang dikaji.
Untuk mengindra suatu objek, maka diperlukan suatu alat. Alat untuk mengindra
disebut sensor.
Sensor dalam pengindraan jauh dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu sensor
aktif dan sensor pasif.
a) Sensor aktif, yaitu suatu alat yang dilengkapi dengan pemancar dan
alat penerima pantulan gelombang. Contoh pengindraan jauh radar dan
pengindraan jauh sonar.
b) Sensor pasif, yaitu sensor yang hanya dilengkapi dengan alat penerima
berupa pantulan gelombang elektromegnetik.
Gambar 12. Satelit Landsat, MOS, dan SPOT dalam Orbit Mengelilingi Bumi
Orbit Landsat adalah dari kutub ke kutub (orbit polar) pada ketinggian sekitar 700 Km
dengan inklinasi 98.2 derajat dengan waktu orbit ulang untuk daerah tertentu (revisit time) 16
hari, artinya setiap 16 hari sekali satelit itu melewati daerah yang sama.
5. Interpretasi Citra
Interpretasi foto dapat didefinisikan sebagai tindakan memeriksa gambar foto untuk tujuan
mengidentifikasi objek dan menilai signifikansi (Colwell, 1997). Interpretasi citra juga dapat diartikan
sebagai kegiatan menafsir, mengkaji, mengidentifikasi, dan mengenali objek pada citra, selanjutnya
menilai arti penting dari objek tersebut. Interpretasi dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu digital dan
visual. Interpretasi secara digital adaah menafsir objek dan data hasil indraja dengan menggunakan
komputer. Sedangkan interpretasi secara visual adalah analisis citra tanpa alat bantu digital. Di dalam
interpretasi citra terdapat dua kegiatan utama, yaitu pengenalan benda (objek) dan pemanfaatan
informasi.
Interpretasi citra merupakan perbuatan mengkaji foto udara atau citra dengan maksud untuk
mengidentifikasi dan menilai arti penting sebuah objek. Jadi, dalam interpretasi citra, penafsir mengkaji
citra dan berupaya mengenali objek melalui tahapan kegiatan sebagai berikut:
a. Pengenalan objek melalui proses deteksi, yaitu pengamatan atas adanya suatu objek, berarti
penentuan ada atau tidaknya sesuatu pada citra atau upaya untuk mengetahui benda dan gejala di
sekitar kita dengan menggunakan alat pengindera (sensor). Untuk mendeteksi benda dan gejala di
sekitar kita, penginderaannya tidak dilakukan secara langsung atas benda, tetapi degan mengkaji
hasil rekaman dari foto udara atau satelit.
b. Identifikasi
Ada tiga ciri utama benda yang tergambar pada citra berdasarkan ciri yang terekam oleh sensor,
yaitu sebagai berikut:
1) Spektoral
Ciri spektoral adalah ciri yang dihasilkan oleh interaksi antara tenaga elektomagnetik dan benda
yang dinyatakan dengan rona dan warna
2) Spasial
Ciri spasial adalah ciri yang terkait dengan ruang yang meliputi bentuk, ukuran, bayangan, pola,
tekstur, situs dan asosiasi
3) Temporal
Ciri temporal adalah ciri yang terkait dengan umur benda atau saat perekaman.
c. Penilaian atas fungsi objek dan kaitan antarobjek dengan cara menginterpretasi dan menganalisis
citra yang hasilnya berupa klasifikasi yang menuju kearah teorisasi dan akhirnya dapat ditarik
kesimpulan penilaian tersebut. Pada tahapan ini, interpretasi dilakukan oleh seorang yang sangat ahli
pada bidang tersebut karena hasilnya sangat bergantung pada kemampuan penafsir citra.
Gambar 1: Langkah-langkah interpretasi citra
6. Unsur- Unsur Interpretasi Citra
Pengenalan terhadap objek merupakan bagian penting dalam interpretasi citra. Untuk mempermudah
menafsirkan objek yang tergambar pada citra foto, dapat digunakan ciri atau unsur yang tercermin pada
objek. Adapun unsur-unsur yang tercermin pada objek, antara lain bentuk, ukuran, rona dan warna,
tekstur, bayangan, pola, situs, serta asosiasi. Unsur interpretasi citra disusun secara berjenjang atau
hirarkis dan disajikan seperti gambar berikut:
Sementara struktur data SIG ada 2 macam, yaitu vektor dan raster. Pada struktur data vektor, posisi
objek dicatat pada sistem koordinat, Di sisi lain, objek pada struktur data raster disimpan pada grid
2 dimensi yaitu baris dan kolom. Untuk memperjelas pemahaman tentang struktur data GIS,
perhatikan gambar di bawah ini.
Gambar 8.
Contoh Struktur Data SIG, bagian atas struktur data vektor, bagian bawah struktur data raster. Data
spasial yang telah dimasukkan dan disimpan ke dalam SIG dapat dibedakan menjadi dua model, yaitu
model data raster dan model data vektor.
1) Data Raster
Adalah data yang disimpan dalam bentuk kotak segi empat (grid)/sel atau piksel sehingga
terbentuk suatu ruang yang teratur. Piksel adalah bagian terkecil yang masih dapat digambarkan
dalam sebuah citra. Setiap piksel mempunyai koordinat sendiri sebagai identitasnya. Data raster
dapat menggambarkan objek geografi yang mempunyai satuan luas karena ukuran raster berkaitan
dengan ukuran nyata di lapangan. Data raster berdimensi dua maka mudah disimpan, dimanipulasi,
dan ditampilkan.
Keunggulan data raster:
a) Struktur data raster sederhana,
b) Tumpang susun dan kombinasi data yang dipetakan mudah dikerjakan,
c) Analisis keruangan mudah dikerjakan,
d) Satuan unit dalam raster mempunyai ukuran dan bentuk sama,
e) Teknologinya murah dan mudah dikembangkan.
f) Kelemahan data raster:
g) Peta yang rumit sulit dipahami,
h) Jalinan hubungan sulit dibuat,
i) Transformasi produksi sulit dilakukan,
j) Volume data besar sehinggamemerlukan tempat penyimpanan data yang besar,
k) Penggunaan ukuran piksel yang kecil untuk mengurangi ruang pemakaian sering
menghilangkan beberapa detail informasi.
2) Data Vektor
Data vektor adalah data yang direkam dalam bentuk koordinat titik yang menampilkan,
menempatkan dan menyimpan data grafis/spasial dengan menggunakan titik, garis atau area
(polygon). Model data vektor menampilkan, menempatkan, dan menyimpan data spasial dengan
menggunakan titik-titik, garis, atau poligon beserta atributnya. Bentuk-bentuk dasar data spasial
dalam model data vektor ditampilkan dalam sistem koordinat dua dimensi (sumbu x dan y). Pada
model data spasial vektor, garis-garis atau kurva merupakan sekumpulan titik terurut yang
dihubungkan, sedangkan hiasan atau poligon juga disimpan sebagai sekumpulan titik.
Keunggulan data vektor:
1) Ruang tempat penyimpanan data kecil
2) Memiliki resolusi spasial yang tinggi
3) Memiliki batas-batas yang tegas dan jelas untuk pembuatan peta-peta administratif dan persil
tanah.
Kelemahan data vektor:
4) Struktur data rumit
5) Data sulit dimanipulasi
6) Memerlukan biaya yang tinggi untuk perangkat lunak.
b. Data Atribut
Data atribut atau tabular menyimpan informasi tentang nilai atau besaran dari data grafis. Untuk
struktur data vektor, data atribut tersimpan secara terpisah dalam bentuk tabel. Sementara pada
struktur data raster nilai data grafisnya tersimpan langsung pada nilai grid atau piksel tersebut. Cara
penyimpanan data atribut dan koneksi antara data grafis dan atribut pada struktur data vektor dan
raster disajikan pada gambar di bawah ini.
Gambar 9. Penyimpanan Data Atribut pada Struktur Data Vektor, (a) data grafis dan (b) data
atribut.
Gambar 10. Penyimpanan Data Atribut pada Struktur Data Raster
Data atribut dapat berupa data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif adalah data hasil
pengamatan yang dinyatakan dalam bentuk deskriptif, diperoleh dari pengisian angket, wawancara, dan
tanya jawab. Data kualitatif berfungsi untuk memperlihatkan perbedaan jenis atau rupa. Contohnya,
peta tata guna lahan (permukiman, kawasan industri, tegalan, hutan, dan sawah).
Data kuantitatif adalah data hasil pengamatan atau pengukuran yang dinyatakan dalam bilangan.
Data jenis ini berfungsi untuk memperlihatkan perbedaan nilai objek. Data kuantitatif dibedakan
menjadi empat, yaitu data rasio, interval, ordinal, dan nominal.
1) Data rasio adalah data yang diproleh dengan ukuran-ukuran yang memiliki nilai 0 (nol) mutlak dan
dengan interval yang sama. Contohnya, panjang jalan A = 10 km dan panjang jalan B = 20 km. Hal
ini berarti bahwa panjang jalan B adalah 2 kali panjang jalan A.
2) Data interval adalah data yang disusun berdasarkan jarak tertentu. Contohnya, nilai siswa A = 9, B
= 8, C = 7, D = 6, dan E = 5. Interval antara siswa A dan C = 9-7 = 2.
3) Data ordinal adalah data yang disusun berdasarkan kategori-kategori yang menunjukkan adanya
tingkatan dari yang paling rendah sampai paling tinggi. Contoh, tinggi, paling tinggi.
4) Data nominal adalah data yang disusun berdasarkan kategori-kategori tertentu yang tidak
menunjukkan adanya tingkatan, lalu diberi kode. Contohnya, permukiman diberi kode B.
2. Tahapan Kerja SIG
SIG dapat mempresentasikan keadaan dunia dalam layar monitor komputer. Oleh sebab itu, SIG sama
halnya dengan lembaran peta yang mempresentasikan dunia nyata di atas kertas. SIG melalui
komputerisasi memiliki kelebihan-kelebihan tertentu dibandingkan dengan peta. Sebuah peta juga dapat
disebut SIG karena menginformasikan data-data pada ruang muka bumi.
Data
manipul
ation &
Data SI
analysi Data
Input s
G Output
Data
manage
ment
Gambar 11. Subsistem SIG (Prahasta,2005)
Tahapan kerja dalam SIG meliputi masukan data, manipulasi dan analisis data serta penyajian data.
a. Masukan Data
Masukan data dalam SIG dapat digunakan untuk memasukkan data asli ke dalam bentuk yang dapat
dipakai dalam SIG. Masukan data terdiri atas sumber data dan proses masukan data.
1) Sumber Data
Sumber data yang dapat digunakan antara lain sebagai berikut.
a) Data penginderaan jauh berupa citra, baik citra foto maupun non foto. Sumber data berupa foto
udara, harus diolah terlebih dahulu dengan cara interpretasi, kemudian disajikan dalam bentuk
peta. Apabila berupa citra satelit yang sudah dalam bentuk digital, dapat langsung digunakan
setelah dilakukan koreksi.
b) Data terestris adalah data yang diperoleh langsung dari pengukuran lapangan, antara lain pH
tanah, salinitas air, curah hujan, dan persebaran penduduk. Data terestris dapat disajikan dalam
bentuk peta, tabel, grafik, dan hasil perhitungan.
c) Data peta adalah data yang sudah dalam bentuk peta yang siap digunakan. Data digunakan
untuk keperluan SIG melalui komputerisasi, data-data dalam peta dikonversikan ke dalam
bentuk digital.
2) Proses Pemasukan Data
a) Data Spasial
Untuk memasukkan data spasial ke dalam SIG, dapat dilakukan dengan dua cara yaitu digitasi
dan penyiaman (scanning).
Kegiatan digitasi adalah pekerjaan yang banyak menyita waktu sebab dapat menghabiskan
waktu hingga 60% dari keseluruhan waktu pemrosesan data sampai pengambilan keputusan.
Proses ini merupakan hambatan bagi penyelesaian seluruh proses dalam SIG.
Proses digitasi terdiri dari atas empat tahap, yaitu sebagai berikut.
(1) Penyiapan peta yang akan didigitasi
Peta yang akan didigitasi harus dalam keadaan baik, tanpa bekas lipatan, tidak sobek, dan
tidak pudar.
(2) Menentukan koordinat peta
Pada data yang akan didigitasi berupa peta, koordinat digitasi harus ditransformasikan
sesuai dengan koordinat peta dan skala harus diubah dari satuan millimeter ke meter. Peta
yang didigitasi tidak boleh bergeser atau lepas dari meja digitasi karena sistem koordinat
pada meja digitasi telah disesuaikan dengan system koordinat peta.
Untuk melakukan transformasi ini, minimal ada tiga buah titik yang sudah diketahui
kedudukannya di lapangan dan harus ditransformasikan sebagai titik control. Ketiga titik
tersebut berguna untuk mengontrol apabila terjadi pengecilan atau pembesaran objek.
(3) Mengedit data sebelum disimpan ke data dasar
Pengeditan dalam proses digitasi umumnya dilakukan pada sambungan garis yang terlalu
panjang atau terlalu pendek, pencatatan rangkap, kesalahan kode, dan kesalahan lokasi.
Untuk menghilangkan kesalahan tersebut, fasilitas tersebut dapat dimanfaatkan.
(a) Penghapusan garis (delete line) untuk memperbarui data.
(b) Pengancingan (snap) yaitu pengaitan dan penyambungan segmen garis dengan segmen
lainnya.
(c) Fungsi pembesaran (zoom) untuk memperbesar atau memperkecil tayangan.
(d) Penghapusan titik akhir (delete last point).
(e) Fungsi pindah (move) untuk memindahkan letak titik ke lokasi baru.
(f) Fungsi geometri untuk mengetahui ukuran gambar.
(g) Kegiatan penyiaman (scanning) dapat dilakukan menggunakan detector elektronik yang
dapat bergerak. Tipe alat penyiam yang terkenal adalah penyiam tabung (drum scanner)
dan penyiam datar (flatbed scanner). Memasukkan data dengan alat penyiam dapat
menghemat waktu.
(4) Memasukkan Atribut dengan Kode
Atribut yang dimasukkan untuk melengkapi data dibuat dengan kode-kode tertentu. Contoh
kode data atribut adalah kode jenis tanah, kode jenis batuan, kode jumlah populasi, kode
jenis vegetasi, kode kelas jalan, dank ode penggunaan lahan.
b. Manipulasi dan Analisis Data
Manipulasi data merupakan aktivitas yang meliputi membuat basis data baru, menghapus basis data,
membuat tabel basis data. Manipulasi data dapat digunakan untuk klasifikasi ulang, mendapatkan
parameter, konversi struktur data dan analisis. Contoh, untuk melakukan klasifikasi ulang suatu data
spasial atau data atribut menjadi data spasial yang baru digunakan kriteria tertentu. Misalnya,
perencanaan tata guna lahan menggunakan criteria kemiringan lereng sebagai berikut.
1) 0% - 14% untuk permukiman.
2) 15% - 29% untuk perkebunan dan pertanian.
3) 30% - 44 % untuk hutan produksi.
4) >45% untuk hutan lindung dan taman nasional.
Kesalahan yang dapat terjadi dalam proses manipulasi dan analisis data adalah sebagai berikut.
1) Kesalahan penentuan interval kelas.
2) Terjadi penyimpangan batas sehingga terdapat perbedaan luas pada hasil tumpang susun poligon.
3) Terjadi penyimpangan dalam melakukan tumpang susun beberapa peta.
c. Penyajian Data
Penyajian data berfungsi untuk menayangkan informasi atau hasil analisis data geografis, dapat berupa
peta, tabel, grafik, bagan, dan hasil perhitungan. Melalui informasi itu, pengguna dapat melakukan
identifikasi informasi yang diperlukan sebagai bahan dalam perencanaan kebijakan.
SMA NEGERI 1 KOTA MUNGKID
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
A. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan diskusi serta model pembelajaran problem based learning dan
Project based learning dalam mempelajari materi pokok penelitian geografi, maka diharapkan peserta
didik dapat memahami langkah-langkah penelitian ilmu geografi dengan menggunakan peta dan
menyajikan hasil observasi lapangan dalam bentuk makalah yang dilengkapi dengan peta, tabel, grafik,
foto, dan/vidio dengan penuh rasa syukur terhadap kebesaran Tuhan Y.M.E, menumbuhkan perilaku
disiplin, jujur (Integritas), aktif, responsif, santun, bertanggung jawab, kerja keras dan kerja sama (Gotong
royong).
B. Langkah Pembelajaran
Pertemuan I (3 x 45 menit)
No IPK IPK
3.3.1. Mengutip pengertian dan jenis penelitian geografi
3.3.2. Mengamati fenomena geografis (keadaan alam di lingkungan sekitar)
3.3.3. Merumuskan pertanyaan penelitian geografi dalam mengkaji masalah lingkungan.
Pertemuan II (3 x 45 menit)
No IPK IPK
3.3.4. Mengumpulkan data dan mengolah data geografis
2. Instrumen Penilaian
a. Instrumen Penilaian Sikap
1) Sikap yang menjadi fokus penilaian adalah sikap jujur, disiplin, tanggungjawab, kerjasama, dan
proaktif.
2) Untuk sikap akan dilihat peserta didik yang memiliki sikap yang sangat positif terhadap kelima sikap
diatas, dan hasilnya akan dicatat dalam jurnal sebagai berikut.
No Waktu Nama Kelas Kejadian/ Aspek Butir Positif/
Perilaku Sikap Sikap negatif
Essay
Perhatikan bidang-bidang penelitian geografi berikut:
1. Bidang Kependudukan
2. Bidang Lingkungan
3. Bidang Sosial
4. Bidang Pertanian
5. Bidang Industri
6. Bidang Transportasi dan Komunikasi
7. Bidang Permukiman
Berdasarkan bidang penelitian diatas, pilih salah satu bidang kemudian buat satu rancangan penelitian geografi,
dengan format sebagai berikut.
a. Judul
b. Latar belakang masalah
c. Rumusan masalah
d. Tujuan penelitian
e. Manfaat hasil penelitian
Kunci Jawaban
Pilihan Ganda 1. C 4. C 7. D 10. D
2. B 5. E 8. A
3. C 6. B 9. E
Jawaban Uraian Rancangan penelitian secara garis besar mencakup pembahasan sebagai berikut.
1. Bidang kependudukan, membahas mengenai aspek demografi, mental, tradisi,
hubungan antarindividu, keruangan, kemakmuran.
2. Bidang lingkungan, membahas tentang kaitan antara gejala dan masalah kehidupan
manusia terhadap lingkungan.
3. Bidang sosial, membahas mengenai gejala yang terjadi di masyarakat yang disebabkan
oleh kondisi, peristiwa, tingkah laku, dan sikap manusia sebagai makhluk sosial
4. Bidang Pertanian, membahas hubungan antara antara komponen fisik yang
mencangkup iklim, air, tanah, dan topografi dengan segala proses alamiahnya terhadap
komponen manusia yang mencakup tenaga kerja, teknologi, tradisi masyarakat,
kemampuan ekonomi,
5. Bidang Industri, fokus studi geografi pada aspek industri terletak pada interelasi
keruangan, komponen, dan pengorganisasian ruang dalam mengembangkan industri
6. Bidang Transportasi dan Komunikasi, dapat mengungkapkan difusi, interaksi
keruangan, serta kemajuan atau keterbelakangan suatu daerah.
7. Bidang permukiman, berkaitan dengan permasalahan permukiman yang terdapat di
pedesaan dan perkotaan yang disebabkan oleh faktor-faktor yang berbeda antara kedua
daerah tersebut.
Rubrik Penilaian
Petunjuk Penyekoran Soal Pilihan Ganda
Jumlah soal Pilihan Ganda: 10
Jawaban benar mendapat skor 5
Jawaban salah mendapat skor 0
Nilai = Jumlah soal yang benar x 5
Contoh:
Nilai : 7 x 5 = 35
Petunjuk Penyekoran Soal Uraian
Deskriptor Skor
a. Membuat rancangan penelitian sesuai dengan format yang diberikan dengan benar, 50
lengkap, dan berkesinambungan anatar komponen
b. Membuat rancangan penelitian dengan benar dan berkesinambungan antar komponen 30
tetapi tidak sesuai dengan format yang diberikan tidak ada satu komponen
c. Membuat rancangan penelitian sesuai dengan format yang diberikan tetapi tidak tepat 10
dan tidak berkesinambungan
d. Menjawab seadanya saja 2
e. Tidak menjawab pertanyaan/tidak ada jawaban 0
Penilaian Kinerja
LEMBAR PENGAMATAN
TOPIK : Penelitian Geografi
KELAS :
ANALISIS JML
NO NAMA PEMAPARAN PENUTUP NILAI
MATERI SKOR
1
2
3
4
5
LEMBAR PENILAIAN
NILAI KETRAMPILAN
NO NAMA
Karya Presentasi Rerata
1
2
3
4
5
dst
Sumber: http://geomagz.geologi.esdm.go.id/udi-hartono-menguak-perut-bumi-indonesia/
Gambar 3.1 Seorang peneliti sedang mengumpulkan contoh batuan saat penyelidikan di lapangan
Coba perhatikan gambar 2.1 di atas. Menurut kalian apa yang sedang dilakukan oleh orang pada gambar
tersebut? Apakah ia melewati tahapan-tahapan tertentu sebelum melakukan hal seperti terlihat pada gambar?
Langkah-langkah apa yang akan dilakukannya setelah itu? Langkah-langkah atau tahapan yang ia lalui itu
dinamakan metode penelitian. Bermacam-macam penelitian dapat dilakukan seseorang. Dalam geografi,
penelitian yang dilakukan dapat bersifat fisik atau sosial ekonomi. Untuk melakukan penelitian tersebut,
dibutuhkan langkah-langkah penelitian.
Sudah sepantasnya kita sebagai manusia bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Manusia diciptakan
sebagai makhluk yang mempunyai akal. Dengan akal ia dapat memecahkan berbagai masalah termasuk di
dalamnya masalah-masalah geografi. Melalui akal juga manusia dapat melakukan penelitian yang bersifat
geografis.
A. Pengertian Penelitian
Penelitian adalah kegiatan menyelidiki, mengembangkan, dan menguji kebenaran secara mendalam
untuk memecahkan suatu permasalahan. Adapun penelitian geografi adalah kegiatan ilmiah yang dilakukan
untuk menguji kebenaran dan memecahkan permasalahan geografi (gejala alam) secara sistematis sebagai
objek penelitian. Ciri khas penelitian geografi adalah menggunakan pendekatan keruangan, ekologi, dan
kompleks wilayah (sudah dibahas pada bab sebelumnya ) dalam mendapatkan masalah penelitian dan
memecahkan masalah tersebut. Ciri khas yang khusus dalam penelitian geografi adalah sebagai berikut .
1. Pembuatan dan penggunaan peta. Penggunaan peta untuk melihat keterkaitan antargejala geosfer,
seperti persebaran jenis tanah dengan vegetasi, permukiman penduduk dengan jaringan jalan, atau pola
aliran sungai dengan jenis pertanian. Hasil akhir dari penelitian tersebut adalah peta baru yang
menggambarkan keterkaitan tersebut. Contohnya peta wilayah kesesuaian tanaman jagung.
2. Observasi lapang. Kemampuan melakukan mengumpulkan data yang jelas dan akurat yang tidak dapat
terbaca oleh peta. . Selain itu observasi lapangan juga dapat dilakukan untuk melakukan pemetaan suatu
daerah.
3. Penentuan model dari hasil analisis penelitian. Model penelitian geografi dapat berupa pola persebaran,
gambar, grafik, dan diagram.
4. Dokumentasi
Pada penelitian geografi, dokumen baik berupa lampiran dokumen hasil kegiatan atau pun foto
disertakan karena berkaitan dengan hasil dan data pendukung penelitiian.
Terdapat hasil analisa yang bisa berupa grafik, diagram, tabel, bagan, dan peta
Penelitian geografi memiliki sifat-sifat sebagai berikut.
1. Menggunakan ilmu pengetahuan sebagai landasan teori dan dilakukan secar sistematis.
2. Penelitian diawali dengan penemuan masalah geosfer.
3. Menganalisis lebih mendalam terhadap suatu kajian geosfer
4. Menguji hasil penelitian yang telah dilakukan agar hasilnya lebih akurat,
5. Tujuan penelitian geografi adalah memecahkan suatu permasalahan geosfer.
6. Berkaitan dengan peran manusia dalam berinteraksi dengan lingkungan.
7. Berkaitan dengan karakteristik wilayah di permukaan bumi.
8. Perbandingan antar wilayah.
9. Berkaitan dengan sebaran keruangan.
3. Judul Penelitian
Judul penelitian adalah suatu pernyataan yang mengandung isi keseluruhan suatu penelitian atau
penulisan. Oleh karena itu, judul penelitian geografi hendaknya berupa pernyataan singkat dan jelas.
Contoh:
1. Pengaruh Industri tehadap Tingkat Penyerapan Tenaga Kerja di Kelurahan A
2. Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Banjir di Kelurahan Jatiasih Kota Bekasi
4. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah arah yang akan dituju dalam melakukan penelitian. Oleh karena itu, salah satu
pedoman dalam pembuatan instrumen penelitian adalah tujuan penelitian. Tujuan penelitian berhubungan
erat dengan judul masalah penelitian.
5. Manfaat penelitian
Setiap hasil penelitian pada prinsipnya harus berguna sebagai petunjuk praktek pengambilan keputusan
dalam penelitian yang cukup jelas. Manfaat tersebut baik bagi perkembangan ilmu pengetahuan, manfaat bagi
objek yang diteliti maupun manfaat bagi peneliti itu sendiri.
Contohnya manfaat dari penelitia tentang pencemaran lingkungan yakni dapat di rumuskan :
Penulis dan pembaca dapat mengetahui tentang pencemaran lingkungan.
Melatih penulis dalam menggunakan ejaan dan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Menambah kreatifitas penulis dalam menyusun laporan penelitian dalam bentuk karya tulis ini.
6. Variabel Penelitian
Faktor atau unsur-unsur yang sudah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang perubahan yang terjadi, ditarik kesimpulan.
Jenis-jenis variabel
1. Variabel bebas: variabel yang mempengaruhi unsur yang menjadi penyebab peribahan atau timbulnya
variabel beriku.
2. Variabel terikat : Variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas
contoh:
Faktor0faktor yang menyebabkan terjadinya tanah longsor antara lain curah hujan, tutupan vegetasi, kemiringan
lereng, jenis tanah dan morfologi. Kondisi tersebut berbeda-beda di setiap wilayah, contohnya wilayah yang
memiliki morfologi berupa daerah perbukitan atau pegunungan dengan kemiringan lereng cukup curam dan
didukung curah hujan yang tinggi, seperti di wilayah Indonesia bagian barat.
Dari tema peneltian tersebut, dapat disimpulkan bahwa variabel terikat pada penelitian ini adalah
kejadian longsor. Adapun variabel bebasnya adalah curah hujan, tutpan vegetasi, kemiringan lereng, jenis tanah
dan morfologi, yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian tanah longsor.
7. Menentukan Landasan Teori
Langkah selanjutnya dalam penelitian geografi adalah mencari teori-teori, konsep, definisi dan proporsi
yang tersusun secara sistematik untuk melaksanakan penelitian. semua penelitian ilmiah harus memiliki
landasan teori.
Teori berisi penggambaran dan penjelasan terhadap unsur-unsur (variabel) yang diteliti, melalui
pendefinisan, dan uraian yang lengkap dan mendalam dari berbagai sumber sehingga dapat dijadikan
pedoman yang kuat dan valid. Landasan teori dapat berjumlah lebih dari satu, bergantung pada
permaslaahn penelitian yang akan diteliti. Semakin lengkap refrensi yang digunkan landasan teori akan
semakin baik.
8. Penyusunan kerangka penelitian
Untuk membuat model konseptual tentang bagaimana teori-teori yang sudah ditentukan berhubungan
dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah penting. Kerangka penelitian berawal dari
perumusan masalah penelitian. Kemudian menjelaskan variabel-variabel secara teoretis sesuai landasan
teori yang digunakan dan dapat pula merujuk pada penelitian variabel. Hubungan variabel bebas dan terikat
perlu dijelaskan secara teoritis juga sehingga tujuan dan arah penelitian dapat diketahui dengan jelas.
Setelah itu, menganalisis dan membandingkan hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat yang
menghasilakan kerangka pemikiran. Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut, barulah dirumuskan
hipotesis
9. Perumusan Hipotesis
Pernyataan sementara terhadap masalah yang telah dirumuskan. Hipotesis bersifat sementara karena
jawaban yang diberikan masih berdasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta
yang diperoleh melalui pengambilan data. Oleh karena itu, hipotesis menjadi dasar penelitian ilmiah.
Agar fungsi-fungsi hipotesis ini dapat berjalan secara efektif, dalam penyusunan hipotesis faktor-faktor
berikut perlu diperhatikan:
a. Hipotesis disusun dengan kalimat deklaratif. deklaratif adalah kalimat yang mengandung nilai
kebenaran, yaitu benar atau salah. Kalima tersebut positif dan tidak normatif. Dalam kalimat deklaratif
istilah seperti, seharusnya, dan sebaiknya harus dihindari. misalnya seharusnya tidak ada perbedaan
tingkat curah hujan antara daerah perdesaan dan perkotaan. kalimat ini bukan hipotesis, melainkan
opini.
b. Variabel-variabel dalam hipoteisis merupakan variabel yang operasional. Artinya, variabel itu dapat
diamati dan diukur. Contohnya curah hujan.
c. Hipotesis menunjukan hubungan antar variabel. Hipotesis terdiri dari dua jenis, yatu hipotesis nol(H0)
yang menyatakan kesamaan dan tidak ada pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat dan
hipotesis alternatif (Ha) yang menyatakan adanya kesamaan dan pengaruh serta perbedaan antara
variabel bebas dan variabel terikat.
10. Penentuan populasi danPenarikan sampel
Populasi: himpunan individu atau objek yang memiliki karakteristik tertentu danbanyaknya terbatas dan
tidak terbatas.
Sampel : sebagian dari populasi
pada kondisi tertentu, dapat diukur atau dicatat seluruh populasi. namun, jika populasi yang diukur
sangat luas dan tidak memungkinkan peneliti untuk meneliti keseluruhan populasi, peneliti dapat
menyelidiki sampelnya saja. Sampel yang paling baik adalah sampel yang dapat mewakili populasi.
selain karena ukuran populasi yang besar, kondisi-kondisi yang memungkinkan pengguna sampel
adalah sebagai berikut.
a. Besarnya biaya tergantung pada jumlah objek yang ditelti. semakin banyak objek, semakin besar
biaya yang diperlukan. Oleh karena itu, sampel adalah salah satu cara untuk mengurangi biaya
b. Apabila waktu yang tersedia terbatas, penelitian sampel memerlukan waktu lebih sedikit daripada
penelitian populasi.
c. Banyak penelitian yang tidak dapat dilakukan pada seluruh populasi karena dapat merusak dan
merugikan
d. Tingkat ketelitian pada penelitian sampel lebih teliti daripada penelitian populasi karena datanya
yang lebih sedikit. Ketelitian adalah aspek yang sangat penting agar hasil yang diperlukan akurat
11. Penggunaan sarana ilmiah
PJ dan SIG digunakan untuk mengidentifikasi damn mempelajari pemukaan bumi yang tidak dapat
dijangkau.
12. Teknik Pengumpulan Data
Data dapat digolongkan berdasarkan sifat dan sumbernya. Berikut ini merupakan penggolongan data.
1. Berdasarkan sifatnya
Berdasarkan sifatnya, data dibedakan menjadi dua macam sebagai berikut.
a.Data kuantitatif, yaitu data yang bersifat angka. Data ini biasa berupa angka-angka seperti 1, 2, 3, dan
seterusnya.
b. Data kualitatif, yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk kalimat maupun uraian. Misalnya peneliti
ingin mengetahui asal-usul tenaga kerja industri di Medan dengan memberikan pilihan jawaban.
1) Berasal dari Kota Medan
2) Berasal dari desa sekitar Kota Medan
3) Berasal dari luar Kota Medan
4) Berasal dari luar Sumatera
2. Berdasarkan sumbernya
Berdasarkan sumbernya, data dibedakan menjadi dua sebagai berikut.
a.Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari responden atau objek yang diteliti, atau ada
hubungannya dengan yang diteliti.
b. Data sekunder, yaitu data yang telah lebih dahulu dikumpulkan dan dilaporkan oleh orang atau
instansi di luar diri peneliti sendiri walaupun yang dikumpulkan itu sesungguhnya adalah data asli.
Data sekunder dapat diperoleh dari instansi-instansi maupun perpustakaan.
Cara dan teknik pengumpulan data dalam penelitian dapat dilakukan dengan berbagai cara. Berikut ini
merupakan cara dan teknik pengumpulan data.
d. Data primer
1) Observasi
Observasi adalah cara dan teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan dan pencatatan
secara sistematis terhadap gejala atau fenomena yang ada pada objek penelitian. Observasi terbagi
menjadi dua sebagai berikut.
a) Observasi langsung, yaitu observasi yang dilakukan terhadap objek di tempat terjadi atau
berlangsungnya peristiwa sehingga observer berada bersama objek yang diteliti.
b) Observasi tidak langsung, yaitu pengamatan yang dilakukan tidak pada saat berlangsungnya
peristiwa yang akan diselidiki atau objek yang diteliti. Contohnya adalah pengamatan yang
dilakukan melalui citra dari foto udara atau satelit, dan slide.
2) Wawancara
Wawancara merupakan suatu metode pengumpulan data dengan cara tanya jawab yang dikerjakan
dengan sistematis dan berlandaskan pada tujuan penelitian. Pada umumnya dua orang atau lebih
hadir secara fisik dalam proses tanya jawab.
3) Angket
Angket adalah usaha mengumpulkan informasi dengan menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis
untuk dijawab secara tertulis oleh responden.
4) Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-
buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, film dokumenter, dan data lain yang
relevan.
5) Rating Scale (Skala Bertingkat)
Rating scale adalah teknik pengumpulan data dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang
berisi skala bertingkat yang harus dipilih dengan cara melingkari atau member tanda silang. Pada
rating scale, data mentah yang didapat dapat berupa angka kemudian ditafsirkan dalam pengertian
kualitatif.
e.Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh seorang peneliti tidak secara langsung dari subjek/ objek
yang diteliti akan tetapi melalui pihak lain seperti instansi-instansi/ lembaga-lembaga yang terkait,
perpustakaan, arsip perorangan, peta, dan sebagainya.
13. Pengolahan dan Analisis Data
1. Pengolahan Data
Pengolahan data adalah suatu cara mengelompokkan dan menginterpretasikan data sesuai tujuan
penelitian. Ada dua cara yang dapat dilakukan untuk mengolah data, yaitu secara manual dan komputerisasi.
a.Manual
Pengolahan data secara manual dapat dilakukan melalui tabulasi data. Format tabulasi data disesuaikan
dengan tujuan dan hipotesis penelitian. Hal ini dimaksudkan agar peneliti mudah menganalisis datanya.
b. Komputerisasi
Pengolahan data dengan komputer harus dibuatkan instrumen sesuai dengan format komputer
sehingga data dapat diolah dengan cepat.
2. Analisis Data
Analisis data adalah cara menginterpretasikan data agar dapat diguakan dalam pembuatan laporan
penelitian. Analisis data dapat dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif.
a.Analisis Data Kualitatif
Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan
setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Analisis data ini dilakukan secara interaktif dan
berlangsung secara terus menerus sampai tuntas. Analisis data dilakukan melalui 3 tahap, yaitu sebagai
berikut.
1) Data reduction (reduksi data)
Reduksi data adalah bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang
yang tidak perlu, dan mengorganisasi data sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhir dapat
diambil.
2) Data display (penyajian data)
Penyajian data adalah kegiatan ketika sekumpulan informasi disusun, sehingga memberi
kemungkinan akan adanya penarikan kesimpulan. Bentuk penyajian data kualitatif dapat berupa
teks naratif (berbentuk catatan lapangan), matriks, grafik, maupun bagan.
3) Conclusion drawing (verifikasi)
Langkah terakhir dari model ini adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Penarikan kesimpulan
merupakan hasil analisis yang dapat digunakan untuk mengambil tindakan.
Artinya: ada sebanyak 110 individu yang pernah berbelanja ke supermarket dan ada 90 individu
yang tidak pernah ke supermarket.
2) Distribusi persen
Pengaturan data yang dihitung dalam bentuk persentase. Cara memperoleh frekuensi relatif ialah
sebagai berikut:
3) Tendensi sentral
Bilangan tendensi sentral adalah mean, median, dan modus. Tendensi sentral berguna untuk
menggambarkan bilangan yang dapat mewakili suatu bilangan tertentu.
a) Mean
Mean atau rata-rata dapat dicari dengan menjumlahkan semua nilai kemudian dibagi dengan
banyaknya individu. Rumusnya adalah sebagai berikut:
M = mean/ rata-rata
x = jumlah data
n= jumlah individu
Perhatikan contoh berikut!
Ada 5 orang dengan penghasilan seperti pada tabel di bawah ini
Individu Penghasilan (ribuan)
A 100
B 125
C 140
D 150
E 175
N= 5 ∑x= 690
Nilai Frekuensi
60 3
65 7
78 11
77 9
69 4
87 14
Jumlah 48
Modus dari data tersebut adalah 87, karena frekuensinya adalah 15.
14. Perumusan kesimpulan dan saran
Kesimpulan menunjukan implikasi, hubungan dan hasil dari uraian yang telah dibicarakan. Kesimpulan
merupakan sintesis final atau integrasi dari detail-detail hasil penelitian yang cukup banyak yang telah dibahas
sebelumnya serta menampilkan jawaban-jawaban dari masing-masing tujuan penelitian atau hasil uji hipotesis
yang dilakukan dalam penelitian. Saran seyogyanya mengarah ke implikasi atau tindakan lanjutan yang harus
dilakukan sehubungan dengan temuan atau simpulan peneliti. Saran dalam penelitian sebaiknya bersifat
membangun, rasional dan objektif.
D. Membuat Laporan Peneltian Geografi
Membuat laporan hasil penelitian merupakan langkah akhir suatu penelitian. Laporan penelitian dapat
berbentuk artikel, essay, makalah, jurnal dan lain sebagainya. Laporan penelitian yang sederhana dan dapat
dipraktikkan adalah dalam bentuk makalah.
Setiap makalah harus diberi judul. Judul makalah hendaknya singkat, namun jelas mencerminkan isi
yang terkandung di dalamnya. Judul yang jelas adalah judul yang mengacu kepada permasalahan.
Sedangkan Isi keseluruhan makalah terdiri atas pendahuluan, permasalahan, pembahasan masalah,
kesimpulan, dan saran.
1. Pendahuluan
Pendahuluan digunakan sebagai pengantar agar pembaca mempunyai gambaran tentang isi makalah
tersebut. Pada bagian ini, diberikan juga latar belakang penulisan, maksud dan tujuan penulisan, metode
dan prosedur penulisan, isi keseluruhan makalah, dan sumber-sumber yang digunakan.
2. Permasalahan
Pada bagian ini, dijelaskan pentingnya tema atau judul makalah, perumusan masalah dalam bentuk
pertanyaan yang mendasar (apa, mengapa, bagaimana), dan pembatasan lingkup permasalahan. Beberapa
istilah penting yang digunakan dalam permasalahan juga dapat dijelaskan pada bagian ini.
3. Pembahasan masalah
Dalam bagian ini dibahas dan diuraikan secara sistematis beberapa alternatif pemecahan masalah. Juga
diberikan argumentasi jawaban dari setiap pertanyaan yang diajukan. Pada makalah deduktif, alternatif
jawaban didukung dengan jawaban dari beberapa teori ilmiah dan pendapat para ahli. Oleh karena itu,
perlu disertakan kutipan-kutipan dari berbagai literatur yang dijadikan sumber penulisan. Pada makalah
induktif, jawaban didasarkan pada bukti empiris yang diperoleh dari lapangan, baik dari hasil penelitian
sendiri maupun hasil penelitian orang lain.
4. Kesimpulan dan saran
a.Kesimpulan adalah sintesis dari semua alternatif jawaban yang telah dibahas. Kesimpulan bukanlah
ringkasan jawaban, melainkan generalisasi dari semua alternatif jawaban. Kesimpulan harus singkat,
padat, dan jelas. Ketajaman penyusun makalah dalam melihat hakikat permasalahan sangat diperlukan
dalam menarik kesimpulan.
b. Saran yang diajukan harus didasarkan pada hasil pembahasan dan kesimpulan bahasan. Saran yang
diajukan harus konsepsional, bukan teknis operasional, dan memperhatikan kepada siapa saran itu
ditujukan.
5. Penutup makalah adalah daftar pustaka. Jika ada lampiran, tempatkan setelah daftar pustaka.
II. Bagian Pembuka
e. Halaman Sampul (Cover)
Halaman sampul (cover) memuat judul laporan, yaitu diletakkan ditengah halaman dengan bentuk
dan ukuran huruf yang proporsional . Yang kedua adalah logo, lambang sekolah atau institusi, yaitu
diletakkan di tengah asal judul dengan ukuran sesuai ketentuan. Di bawah judul dicantumkan nama
ketua atau anggota tim pembuat laporan dan ditulis lengkap dengan atau tanpa gelar. Selanjutnya
adalah nama sekolah, lembaga atau institusi. Dan yang terakhir adalah tahun penulisan laporan.
f. Kata Pengantar
Memuat penjelasan singkat latar belakang dan tujuan kegiatan yang dilaporkan. Selain itu, juga
dicantumkan ucapan terimakasih kepada pihak perorangan (guru) dan lembaga (sekolah) yang
membantu proses kegiatan sejak persiapan hingga penulisan laporan
g. Abstrak, berisi ringkasan penelitian yang meliputi proses dan hasil
h. Daftar isi
Memuat gambaran secara menyeluruh tentang isi laporan yang dapat menuntun pembaca apabila
ingin melihat langsung bagian tertentu. Daftar isi memuat urutan judul, sub-judul, dan subjudul-
subjudul yang lebih kecil beserta nomor halaman.
i. Daftra gambar(jika ada)
Memuat urutan judul gambar dan nomor halaman
j. Daftar tabel (jika ada)
Memuat urutan judul tabel serta nomor halaman
k. Daftar lampiran (jika ada)
Memuat urutan judul lampiran dan nomor halaman
I. Bagian Isi
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang Masalah
b. Rumusan Masalah
c. Tujuan Penelitian
d. Manfaat Hasil Penelitian
BAB II LANDASAN TEORI
a. Tinjauan pustaka, adalah dasar-dasar teori yang dijadikan acuan dalam melaksanakan penelitian
b. Alur pikir penelitian, adalah anggapan dasar berisi kerangka konsep atau topk permasalahan.
c. Hipotesis atau jawaban sementara atas rumusan masalah. Jawaban yang diberikan baru
berdasarkan pada teori yang relevan, bukan data-data di lapangan.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penelitian menjelaskan tentang hal-hal sebagai berikut:
1) Cara sistematis yang digunakan untuk mengungkapkan masalah secara mendalam sehingga
tujuan penelitian dapat tercapai
2) Identitas variabel
3) Objek penelitian secara keseluruhan
4) wakil atau sampel
5) Teknik pengumpulan data
6) Instrumen penelitian
BAB IV ANALISIS DATA
Analisisdata data adalah kegiatan interpretasi dan kajian terhadap data uang sudah terkumpul.
II. Bagian Penutup
a. Kesimpulan
b. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
SMA NEGERI 1 KOTA MUNGKID
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
A. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan Pembelajaran dengan model model problem based learning dengan sintaks orientasi
peserta didik, mengorganisasi peserta didik, membimbing penyelidikan, mengembangkan dan menyajikan
hasil karya, menganalisa dan mengevaluasi proses penyelesaian masalah, diharapkan peserta didik terlibat
aktif selama proses belajar mengajar berlangsung dalam mempelajari materi pokok Bumi sebagai ruang
kehidupan, maka diharapkan peserta didik mampu menganalisis teori pembentukan jagad raya,
mendeskripsikan anggota jagad raya, menjelaskan teori pembentukan tata surya, mendeskrispsikan anggota
tata surya menjelaskan perkembangan bumi dan sejarah kehidupannya, menjelaskan teori perkembangan
bumi Sehingga perlu ditanamkan kepada peserta didik rasa syukur dan cinta terhadap ciptaan Tuhan
Y.M.E, sehingga menumbuhkan perilaku disiplin, jujur, aktif, responsif, santun, bertanggung jawab,
dan kerja sama.
B. Lanngkah-langkah pembelajaran
Pertemuan I (3 x 45 menit)
No IPK IPK
3.3.1. Menganalisis teori pembentukan jagad raya
3.3.2. Mendeskripsikan anggota jagad raya
Pertemuan II (3 x 45 menit)
No IPK IPK
3.3.3. Menjelaskan teori pembentukan tata surya
3.3.4. Mendeskrispsikan anggota tata surya
4.3.1. Menyajikan karakteristik planet bumi sebagai ruang kehidupan
No IPK IPK
3.3.5. Menjelaskan perkembangan bumi dan sejarah kehidupannya
Pertemuan IV
No IPK IPK
3.3.6. Menjelaskan teori perkembangan bumi
C. Penilaian Pembelajaran
3. Teknik Penilaian
4. Intrumen Penilaian
3) Intrumen penilaian sikap
Observasi tentang nilai nilai karakter yang terbangun dan tertanam dalam diri peserta didik dan
dituangkan dalam jurnal.
Butir
No Waktu Nama Kelas Kejadian / Perilaku*) Aspek Sikap + /-
Sikap
1
2
3
4
Keterangan :
c. Aspek Penilaian sikap Spiritual meliputi :
No. Aspek Indikator
1 Ketakwaan 19. Berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan.
20. Menjalankan ibadah sesuai dengan agama yang dianut. ( sholat
zuhur, Jum’at disekolah)
21. Memberi salam pada saat awal dan akhir kegiatan.
22. Bersyukur atas nikmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa.
23. Mensyukuri kemampuan manusia dalam mengendalikan diri.
24. Bersyukur ketika berhasil mengerjakan sesuatu.
25. Berserah diri (tawakal) kepada Tuhan setelah berikhtiar atau melakukan
usaha.
26. Menjaga lingkungan hidup di sekitar sekolah.
27. Memelihara hubungan baik dengan sesama umat ciptaan Tuhan Yang
Maha Esa.
2 Toleransi Menghormati orang lain yang menjalankan ibadah sesuai dengan agama
beragama yang dianut.
3.3.3 Menjelaskan teori pembentukan tata Tes Tulis Obyektif Terlampir Terlampir
surya
3.3.4 Mendeskrispsikan anggota tata surya Tes Tulis Obyektif Terlampir Terlampir
3.3.5. Menjelaskan perkembangan bumi Tes Tulis Obyektif Terlampir Terlampir
dan sejarah kehidupannya
3.3.6. Menjelaskan teori perkembangan Tes Tulis Obyektif Terlampir Terlampir
bumi
2. Keteram 4.1.1. Menyajikan karakteristik planet bumi Penugasa Instrumen Terlampir Terlampir
pilan sebagai ruang kehidupan n Penilaian
Tugas
Petunjuk Penskoran :
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
Skor diperoleh x 100 = skor akhir
Skor Maksimal
SOAL URAIAN
1. Jelaskan yang dimaksud dengan galaksi!
2. Jelaskan secara singkat perbedaan antara Meteoroid, meteor, dan meteorit !
3. Sebutkan masing-masing 3 dampak dari
a. Rotasi bumi
b. Revolusi bumi
4. Sebutkan 4 bukti dari Teori pengapungan Benua yang dikemukakan Alfead Wegener!
5. Sebutkan dan jelaskan secara singkat 3 pergerakan lempeng tektonik !
PROGRAM REMIDI
Kelas :X
Mata Pelajaran : Geografi
KD : 3.3
Jenis Remidi
Capaian
No. Nama KKM Bimb. Bimb. Pembel. Tutor
Nilai
Individu Kelomp. Ulang Sebaya
1. 70
2. 70
3. 70
4. 70
5. 70
dst 70
Bentuk Remidi :
8. Bimb. Individu
Materi :
............................................................................................................................................................
Soal :
............................................................................................................................................................
9. Bimb. Kelompok
Materi :
............................................................................................................................................................
Soal :
............................................................................................................................................................
10. Pembelajaran Ulang
Materi :
Soal :
11. Tutor Sebaya
Materi :
............................................................................................................................................................
Soal :
............................................................................................................................................................
PROGRAM PENGAYAAN
Kelas :X
Mata Pelajaran : Geografi
KD : 3.3
Bentuk Pengayaan:
5. Belajar Kelompok
Materi :
............................................................................................................................................................
Soal :
............................................................................................................................................................
6. Belajar Mandiri
Materi :
…………………………………………………………………………………………………………………
…
Soal :
…………………………………………………………………………………………………………………
….
Terdapat dua skala waktu yang dipakai untuk mengukur dan menentukan umur Bumi. Pertama, adalah
Skala Waktu Relatif, yaitu skala waktu yang ditentukan berdasarkan urutan perlapisan batuan-batuan, serta
evolusi kehidupan organisme dimasa yang lalu. Kedua adalah Skala Waktu Absolut (Radiometrik), yaitu suatu
skala waktu geologi yang ditentukan berdasarkan pelarikan radioaktif dari unsur-unsur kimia yang terkandung
dalam bebatuan. Skala Relatif terbentuk atas dasar peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam perkembangan ilmu
geologi itu sendiri, sedangkan Skala Absolut (Radiometrik) berkembang belakangan dan berasal dari ilmu
pengetahuan fisika yang diterapkan untuk menjawab permasalahan permasalahan yang timbul dalam bidang
geologi.
Sejarah Perkembangan Kehidupan di Bumi berdasarkan Skala Waktu Geologi Relatif
Sejarah kehidupan dimuka bumi ini tidsak lepas dari sejarah bumi itu sendiri. Para ahli telah membagi
urutan sejarah bumi dan kehidupan dalam skala waktu geologi, yang dibedakan dalam pembagian skala besar
hingga kecil, mulai dari kurun, masa, zaman dan kala. Berdasarkan ada dan belum adanya kehidupan yang
nyata, dibedakan menjadi dua kurun yaitu:
1. Prakambrium (kurun belum dijumpai kehidupan nyata), dibedakan menjadi dua zaman yaitu :
a.Zaman Arkean/Arkeozoikum (masa kehidupan purba)
b. Zaman Proterozoikum (masa kehidupan terdahulu), kedua masa ini lebih dikenal sebagai Kurun
Prakambrium.
2. Fanerozoikum (kurun sudah ada kehidupan nyata), dibedakan menjadi tiga zaman yaitu:
a.Paleozoikum (zaman kehidupan tua)
b. Mesozoikum (zaman kehidupan tengah)
c.Kenozoikum (zaman kehidupan baru)
Selanjutnya tiap-tiap kurun dapat dibagi lagi menjadi beberapa zaman dan tiap-tiap zaman dapat dibagi
lagi menjadi beberapa masa. Secara umum, kehidupan diawali oleh organisme yang sederhana kemudian
berkembang menjadi organisme yang lebih kompleks. Perkembangan kehidupan dari kurun ke kurun dirangkum
dalam sekala waktu waktu geologi dan ciri kehidupan dari zaman ke zaman. Tahapan waktu sejarah kehidupan
pada kurun fanerozoikum dijelaskan dari zaman ke zaman, pada zaman paleozoikum dan mesozoikum
dijelaskan dari masa ke masa, sedangkan pada zaman kenozoikum yang terdiri dari masa tersier dan kuarter
dijelaskan dari kala ke kala.
A. Eon/Kurun Prakambrium
Zaman Arkeozoikum (Zaman kehidupan purba): 4,6 milyar-2,5 milyar tahun lalu, merupakan masa
awal pembentukan batuan kerak Bumi yang kemudian berkembang menjadi protokontinen. Masa ini
merupakan awal terbentuknya hidrosfer dan Atmosfer, serta awal muncul kehidupan primitif di dalam
samudera yang berupa mikro-organisme (bakteri dan ganggang).
Proterozoikum (Zaman Kehidupan Awal) : 2,5 milyar-540 juta tahun lalu, disebut juga zaman
Algonkin adalah zaman perkembangan kehidupan dari organisme bersel tunggal menjadi bersel banyak
(eukariotik dan prokariotik), seiring dengan perkembangan hidrosfer dan atmosfer. Menjelang akhir zaman
ini, organisme yang lebih kompleks sejenis invertebrata bertubuh lunak seperti ubur-ubur, cacing dan koral
mulai muncul di laut-laut dangkal da bukti-buktinya dijumpai sebagai fosil sejati pertama. Fosil-fosil yang
terkenal adalah stromtolit alga Jacutophyton, cacing beruas Spriggina, cacing beludru Hallucigenia, cacing
gilig Dickinsonia dan ubur-ubur Mawsonites. Pada akhir kurun Pra-Kambrium, benua-benua yang yang
semula berpencar mulai menyatu menjadi satu daratan yang dinamakan Rodinia dengan samudranya
Panthalassa.
Adanya kehidupan purba di muka bumi ini, dapat diketahui dari penemuan bukti-bukti kehidupan masa
lalu yang dikenal sebagai fosil. Fosil merupakan sisa, bekas atau jejak kehidupan masa lampau baik tumbuhan,
hewan, maupun manusia yang telah terawetkan secara alami dan pada umumnya telah berubah menjadi batu.
Fosil tertua yang ditemukan di dalam batuan berumur sekitar 600 juta tahun lalu, namun sekarang diketahui
bahw kehidupan telah muncul sekitar 3,5 milyar tahun lalu, dimana umur bumi masih cukup muda. Kehidupan
sangat sederhana yang muncul pertama kali di permukaan bumi adalah mikroorganisme bersel satu sejenis
bakteri atau ganggang. Bukti adanya kehidupan sangat primitif ini adalah ditemukannya fosil jejak stromatolit
yang terbentuk leh aktivitas bakteri atau ganggang biru-hijau (Cyanobacteria). Stromatolit hingga saat ini masih
dapat dijumpai di pantai-pantai laguna dan sekitar pulau akarang (atol).
Gambar fosil Cyanobacteria
B. Eon/Kurun Fanerozoikum
1. Era/Zaman Paleozoikum (zaman kehidupan tua) : 540 juta – 245 juta tahun lalu
Zaman ini merupakan zaman perkembangan hewan invertebrata (tidak bertulang belakang) dan
vertebrata, khususnya ikan dan reptilia. Ganggang laut dan tumbuhan berspora juga berkembang pesat
pada zaman ini.
a.Masa/Periode Kambrium (540 jta-510 juta tahun lalu)
Pada masa ini mulai banyak muncul kelompok hewan invertebrata yang mempunyai kerangka luar dan
bercangkang sebagai pelindung, sehingga kehadirannya sebagai fosil diakui sejak lama sebagai bukti
adanya kehidupan yang nyata. Fosil yang umum dijumpai dengan penyebaran yang luas adalah Alga,
Cacing, Spons, Koral, Molusca, Echinodermata, Brakiopoda dan Antropoda. Fosil penunjuk untuk zaman
ini adalah Trilobita (kelompok antropoda yang kini telah punah). Pada kambrium akhir, sebuah daratan
luas yang disebut Gondwana (sebelumnya Pannotia) mulai terbentuk sebagai cikal bakal antartika, Afrika,
India, Australia, serta sebagian Asia dan Amerika Selatan. Sedangkan Eropa, Amerika Utara, Greenland
masih berupa benua-benua kecil yang terpisah.
Gambar: Perbandingan ukuran tubuh beberapa jenis dinosaurus, manusia dan gajah.
c.Masa/Periode Kretaseus (145 jta-65 juta tahun lalu)
Masa ini merupakan puncak kejayaan Dinosaurus raksasa dan reptilia terbang. Mamalia dan
tumbuhan berbunga mulai berkembang menjadi berbagai ragam dan bentuk. mamalia ber-plasenta
mulai muncul pertama kali. saat itu iklim sedang mulai muncul. Pada masa ini India terlepas jauh dari
Afrika dan bergerak menuju Asia.
Kepunahan Masal Kedua Pada akhir Masa/Periode Kretaseus
Peristiwa kepunahan besar-besaran tahap kedua yang terjadi pada akhir masa Kretaseus (65 juta
tahun lalu) merupakan tanda berakhirnya zaman Mesozoikum, sekaligus awal mula zaman
Kenozoikum. Jenis-jenis kehidupan yang punah meliputi : Dinosaurus, Pterosaurus, Ichthyosaurus,
Plesiosaurus dan kelompok binatang moluska (Amonit dan Belemnit) serta sebagian besar
Brakiopoda. teori yang menerangkan penyebab tentang Kepunahan Masal ini banyak, diantaranya
adalah teori tentang jatuhnya meteorit raksasa yang membentur bumi dengan benturan sangat
dahsyatnya. Benturan meteorit ini menimbulkan panas dan kebakaran sehingga terjadi penguapan
besar-besaran yang menghasilkan asap dan awan tebal. awan tebal ini menghalangi sinar matahari
sehingga terjadi pendinginan global dan penipisan oksigen yang mengakibatkan sebagian tumbuhan,
hewan pemakan tumbuhan dan hewan pemakan daging juga mati. dinosaurus yang merupakan hewan
berdarah panas tidak mampu bertahan hidup pada iklim seperti itu dan akhirnya punah.
Gambar Ilustrasi Meteor yang jatuh ke Bumi dan menyebabkan kepunahan pada akhir Masa Kretaseus
3. Era/Zaman Kenozoikum (Zaman Kehidupan Baru) : 65 juta tahun lalu - sekarang
Zaman Kenozoikum merupkan zaman perkembangan mamalia dan tumbuhan berbiji modern. Masa
ini dibagi dua yaitu zaman Tersier dan zaman Kuarter. Pada zaman Tersier dan Kuarter ini pemunculan
dan kepunahan hewan serta tumbuhan saling berganti seiring dengan perubahan iklim global.
a.Masa/Periode Tersier (65 juta-1,7 juta tahun lalu)
Masa ini merupakan masa perkembangan mamalia dibelahan dunia yang lain, akan tetapi tidak
demikian halnya di Indonesia karena pada masa ini sebagian kepulauan Indonesia baru terbentuk. Oleh
karena itu fosil-fosil yang dijumpai di Indonesia sebagian besar merupakan fosil hewan laut terutama
moluska dn foraminifera. Zaman ini dibagi menjadi beberapa kala yaitu :
1) Epoch/Kala Palosen (65 juta- 56,5 juta tahun lalu), kala ini merupakan awal kemunculan hewan
mamalia pemakan rumput, primata, burung dan dicoaster. Kala ini ditandai oleh kegiatan magma
yang sanagt intensif, susut laut yang besar dan hujan meteorit.
2) Epoch/Kala Eosen (56,5 juta-35,5 juta tahun lalu), pada Kala Eosen ini mamalia mulai
berkembang dengan baik, seperti kuda, binatang pengerat (Rodent) dan nenek moyang hewan
modern seperti unta, badak, termasuk hiu raksasa (Basilosaurus) dan burung raksasa (Diatryma).
Pecahnya Benua Pangea ditandai oleh pergerakan lempeng yaitu benua afrika menabrak Benua
Eropa membentuk Alpen, India menabrak Asia membentuk Himalaya.
3) Epoch/Kala Oligosen (35,5juta -23,5 juta tahun lalu), pada kala ini mamalia semakin bertambah
besar ukurannya. Mamalia modern termasuk gajah pertama muncul. Nenek moyang kucing, Anjing
dan beruang mulai berkembang. Kehidupan laut ditandai dengan munculnya hewan jenis baru
seperti kepiting, kerang dan siput. Iklim mendingin, hutan berkurang namun padang rumput meluas
disertai dengan pesatnya perkembangan hewan pemakan rumput.
4) Epoch/Kala Miosen (23,5 juta-5,2 juta tahun lalu), kala ini dicirikan oleh padang rumput semakin
meluas, oleh karena ini mamalia pemakan rumput berkembang semakin pesat. Kala ini dicirikan
oleh munculnya Homonoid (proconsul), lembu, domba dan monyet.
5) Epoch/Kala Pliosen (5,2 juta-1,7 juta tahun lalu), pada kala ini muncul hominid yang
pertama.Fosil-fosil penciri Kala Pliosen yang ditemukan di Indonesia adalah dari kelompok
moluska dan foraminifera.
b. Masa/Periode Kuarter (1,7 juta tahun lalu – sekarang)
Pada masa Kuarter dibelahan dunia dikenal sebagai masa perkembangan manusia, sedangkan di
Indonesia disamping berkembangnya manusia berkembang juga mamalia. Masa ini dibagi menjadi dua
kala yaitu :
1) Kala Plistosen (1,7 juta tahun –10 ribu tahun lalu), mamalia yang berkembang pada kala ini
mempunyai ragam bentuk yang spektakuler, seperti Mammoth, Mastodon, Smilodon (harimau
bergigi pedang), Megatherium (kukang tanah raksasa), Beruang Gua, dan lain sebagainya. Kala ini
merupakan zaman es terbesar karena ada lima kali pristiwa glasiasi.
2) Kala Holosen (10 ribu tahun lalu-sekarang), pada kala ini manusia modern mulai berkembang.
SKALA WAKTU GEOLOGI DAN CORAK KEHIDUPAN PADA BERBAGAI ZAMAN
Durasi Relatif Zaman Masa Kurun Umur Peristiwa penting
pada Eon (Era) (Period) (Epach) (jutaan
tahun
yang
lalu)
Saat ini – Lapisan es menutupi kutub,
Holosen
0,01 manusia modern muncul, beberapa
Kuartener
0,01 – mamalia besar punah.
Fhanerozoikum Kenozoikum Pleistosen
2,59
2,59 – Mamalia besar berkembang pesat,
Neogen Pliosen
5,33 nenek moyang manusia muncul,
5,33 – Amerika Utara dan Selatan
Miosen
23,03 menyatu
23,03 – Permulaan dominasi mamalia,
Oligosen
33,9 munculnya mamalia besar di darat
Eosen 33,9 – 56 dan laut, persebaran mamalia,
Paleogen
burung, dan serangga penyerbuk,
Paleosen 56 -66 tumbuhan berbiji terbuka semakin
dominan, perkembangan primate.
66 -145 Dinosaurus mendominasi bumi,
munculnya rumput dan tumbuhan
Kretaseus
berbunga, kepunahan dinosaurus,
amonit melimpah.
145 – Pembentukan Samudra Atlantik,
201, 3 munculnya burung pertama,
Jura dominasi dinosaurus dan reptil
Mesozoikum
terbang, dominasi tumbuhan
berbiji terbuka
201,3 – Pangea mulai terpecah, reptil
252,17 mendominasi daratan, mamalia
Trias purba dan dinosaurus muncul,
perkembangan koral, munculnya
tumbuhan paku pertama.
252,17 – Terjadi kepunahan besar pada
298,9 kehidupan laut dan sebagian
Perm hewan darat, penyebaran reptil,
perkembangan leluhur serangga
saat ini.
298,9 – Ditemukan fosil hewan laut pada
358,9 batu kapur, pembentukan
Pegunungan Appalachia,
perkembangan serangga dan reptil
Karboniferus purba di darat, ditemukan
tumbuhan berdaun hijau sepanjang
tahun, amfibi berkembang pesat,
perkembangan hutan tumbuhan
berpembuluh.
358,9 – Ikan berkembang pesat, muncul
Paleozoikum
419,2 hewan vertebrata darat, muncul
Devon
tumbuhan berbiji, pohon, hutan,
dan berbagai serangga
419,2 – Terdapat tumbuhan primitif di
443,4 darat, munculnya ikan berahang,
Silur
perkembangan awal tumbuhan
berpembuluh.
443,4 – Amerika Utara terletak dekat
485,4 khatulistiwa, kehidupan laut
Ordovisium
berlimpah, kolonisasi darat oleh
tumbuhan dan arthropoda.
485,4 - Perkembangan besar-besaran
541 keragaman organisme dengan
Kambrium
rangka keras, perkembangan
trilobite.
541 - Batuan tertua yang dikenal di
Proterozoikum
2500 bumi, fosil sel eukariotik tertua
yang ditemukan, konsentrasi
2500 -
Prakambrium Arkaean oksigen di atmosfer mulai
4000
berkurang.
Sekitar Pembentukan bumi
Hadean
4600
C. Gerak Rotasi, Revolusi, Presesi Bumi
1. Rotasi Bumi
Rotasi Bumi adalah perputaran Bumi pada porosnya. Satu putaran memerlukan waktu 23 jam
56 menit (dibulatkan 24 jam). Rotasi Bumi terjadi dari barat ke timur dengan kecepatan rotasi yang
tidak sama, di equator bergerak dngan cepat namun semakin ke kutub semakin lambat. Rotasi Bumi
menyebabkan:
a. Pergantian siang dan malam
b. Peredaran semu benda-benda langit
c. Perbedaan waktu
d. Bentuk Bumi agak tumpul (pepat Bumi)
e. Penyimpangan arah angin.
2. Revolusi Bumi
Revolusi Bumi adalah peredaran Bumi mengelilingi Matahari yang memerlukan waktu selama
satu tahun (365 1/4 hari). Sesuai dengan Hukum Kepler, lintasan peredaran Bumi mengelilingi
Matahari berbentuk elips dan bidang lintasannya dinamakan ekliptika. Para ilmuwan telah
membuktikan bahwa Bumi melakukan revolusi dengan kecepatan cahaya dan paralaks bintang.
Gejala alam akibat revolusi:
a. Pergantian musim
b. Peredaran semu tahunan Matahari
c. Paralaks bintang
d. Perbedaan panjang siang dan malam.
3. Presesi Bumi
Presesi menyatakan gerak poros putar Bumi (KU-KS) tidak selalu mengarah ketitik yang sama
di langit, melainkan seperti gasing. Pergerakan presesi ini sangatlah lambat. Periode satu kali
putaran penuh 26.000 tahun lamanya.
Gambar : Revolusi B