PASIEN SAFETY
Di Susun Oleh:
i
Modul Pasien Safety
PRAKATA
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya
sehingga dapat tersusun modul Praktikum Pasien Safety. Modul ini ini merupakan panduan
bagi mahasiswa dalam pembelajaran mata kuliah Pasien Safety. Penyusun mengharapkan
dengan adanya modul ini mahasiswa dapat belajar dengan baik mengenai keamanan dan
pelaksanaan pasien safety
Pada kesempatan ini penyusun ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan modul ini. Masukan dan saran dari
teman sejawat sangat kami harapkan demi kesempurnaan buku ini. Perbaikan dalam modul ini
dapat meningkatkan pemahaman yang lebih baik tentang pelaksanaan pasient safety khususnya
untuk kebidanan yang terangkum dalam mata kuliah Pasien safety bagi mahasiswa kebidanan.
Terima Kasih
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Pekalongan, Maret 2022
Tim Penyusun
ii
Modul Pasien Safety
iii
Modul Pasien Safety
IDENTITAS MAHASISWA
NAMA : .……………………………...........
NIM : .……………………………………
SEMESTER : .……………………………………
KELAS : ..……………………………............
Pas Foto
3x4
v
Modul Pasien Safety
PENDAHULUAN
E. Strategi Pembelajaran
Pendekatan perkuliahan ini adalah pendekatan Student Center Learning. Dimana
Mahasiswa lebih berperan aktif dalam proses pembelajaran meliputi;
brainstorming, small group discuss, demonstrasi.
vi
Modul Pasien Safety
E. Referensi
1. Clancy, C. (2011). New research highlights the role of patient safety culture & safer
care. Journal of nursing care quality/ Juli- September.
2. WHO. (2007). WHO collaborating center for patient safety. Joint commission &
Joint commission international solution. http://www.who.int.com.
3. Unit pelayanan jaminan mutu. (2011). Buku saku quality & safety. Jakarta: RSUPN
Dr. Cipto Mangunkusumo
4. Depkes RI. 2008. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit
dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan lainnya. Jakarta: Depkes RI
5. Siagian, S.P. (2009). Manajemen sumber daya manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
6. Wardhani,V. 2017. Manajemen Keselamatan Pasien di Rumah Sakit. Malang:
Universitas Brawijaya Press
7. Hadi, Irwan. 2015 Buku Ajar Manajemen Keselamatan Pasien. Yogyakarta:
Deepublish
vii
Modul Pasien Safety
DAFTAR ISI
VISI DAN MISI ii
KATA PENGANTAR iii
TATA TERTIB PRAKTIKUM iv
IDENTITAS MAHASISWA v
PENDAHULUAN vi
DAFTAR ISI viii
Praktikum 1 Analsisis kasus insiden
Praktikum 2 Informed consent pasien pra SC
Praktikum 3 Perawatan di ruang Isolasi
Praktikum 4 Pencegahan pasien resiko jatuh
Praktikum 5 Pemberian obat dan cairan
viii
Modul Pasien Safety
PRAKTIKUM I
ANALSISIS KASUS INSIDEN
B. Dasar Teori
Insiden Keselamatan pasien masih menjadi masalah utama dirumah sakit dimana
berbagai macam pelayanan memiliki resiko yang mengancam keselamatan pasien di
rumah sakit.Keselamatan Pasien (Patient Safety) Rumah Sakit adalah suatu sistem
dimana rumah sakit membuat asuhan kepada pasien lebih aman, yaitu meliputi :
Assessment / Pengkajian risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan
dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden
dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko
dan untuk hal ini Pemerintah sudah berupaya mengutamakan Keselamatan pasien di
pelayanan rumah sakit.
Insiden keselamatan pasien adalah kejadian atau situasi yang dapat menyebabkan atau
berpotensi mengakibatkan cidera yang seharusnya tidak terjadi. Insiden Keselamatan
Pasien di rumah sakit memiliki jenis-jenis yang berbeda terdiri dari: Kejadian
Potensial Cedera (KPC), Kejadian Nyaris Cidera (KNC), Kejadian Tidak Cedera
(KTC), Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) atau adverse event dan Kejadian Sentinel
atau sentinel event (Kementerian Kesehatan, 2017). Rumah sakit memiliki Tim
Keselamatan Pasien Rumah Sakit (TKPRS) yang tergabung di Komite Mutu dan
Keselamatan Pasien ya itu organisasi non=Struktural dan bertanggung
jawab melaksanakan tugas salah satunya adalah melapor kepada Direktur Rumah
Sakit secara langsung. TKP-RS melaksanakan tugas salah satunya adalah
melakukan pencatatan, pelaporan Insiden, analisis insiden termasuk melakukan Root
9
Modul Pasien Safety
Cause Analysis (RCA) / Analisis Akar Masalah dan mengembangkan solusi untuk
meningkatkan keselamatan pasien.
Pada pelaksanaannya bila terjadi insiden keselamatan pasien TKP-RS mengikuti alur
penanganan insiden keselamatan pasien sebagai berikut : (1) setiap insiden harus
dilaporkan secara internal kepada Tim Keselamatan Pasien (TKP) dalam waktu paling
lambat 2×24 (dua kali dua puluh empat) jam dengan menggunakan format laporan,
(2) Laporan diverifikasi oleh TKP-RS untuk memastikan kebenaran adanya insiden,
(3) setelah melakukan verifikasi laporan TKP – RS melakukan investigasi dalam
bentuk wawancara dan pemeriksaan dokumen, (4) berdasarkan hasil investigasi tim
keselamatan pasien menentukan derajat insiden (grading) dan melakukan Root Cause
Analysis (RCA) dengan metode baku untuk menentukan akar masalah, (5) Tim
keselamatan pasien harus memberikan rekomendasi keselamatan pasien kepada
pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan berdasarkan hasil Root Cause Analysis
(RCA).
10
Modul Pasien Safety
G. Latihan
1. Apakah yang dimaksud dengan insiden keselamatan pasien?
2. Isilah form laporan insiden keselamatan pasien !
11
Modul Pasien Safety
Form Data RS
Bagi Rumah Sakit yang belum mengetahui Kode rumah sakit, silahkan isi
Formulir Data RS dibawah ini, yang dapat diakses lewat :
http://www.inapatsafety-persi.or.id
12
Modul Pasien Safety
RAHASIA
Laporan ini hanya dibuat jika timbul kejadian yang menyangkut pasien. Laporan bersifat anonim, tidak
mencantumkan nama, hanya diperlukan rincian kejadian, analisa penyebab dan rekomendasi.
Untuk mengisi laporan ini sebaiknya dibaca Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP) , bila
ada kerancuan persepsi, isilah sesuai dengan pemahaman yang ada.
Isilah semua data pada Laporan Insiden Keselamatan Pasien dengan lengkap. Jangan dikosongkan agar
data dapat dianalisa.
Segera kirimkan laporan ini langsung ke Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKP-RS).
III.RINCIAN KEJADIAN
1. Tanggal dan Waktu Insiden
Tanggal : ................................................................................ Jam .........................................
2. Insiden : ....................................................................................................................................
3. Kronologis Insiden
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
4. Jenis Insiden* :
� Kejadian Nyaris Cedera / KNC (Near miss)
� Kejadian Tidak cedera / KTC (No Harm)
� Kejadian Tidak diharapkan / KTD (Adverse Event) / Kejadian Sentinel (Sentinel Event)
5. Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden*
� Karyawan : Dokter / Perawat / Petugas lainnya
� Pasien
� Keluarga / Pendamping pasien
� Pengunjung
� Lain-lain .................................................................................................... (sebutkan)
14
Modul Pasien Safety
14. Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain?*
� Ya � Tidak
Apabila ya, isi bagian dibawah ini.
Kapan ? dan Langkah / tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerja
tersebut untuk mencegah terulangnya kejadian yang sama?
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
IV.TIPE INSIDEN
Insiden : ........................................................................................................................
Tipe Insiden : ........................................................................................................................
Subtipe Insiden : ........................................................................................................................
15
Modul Pasien Safety
1
Modul Pasien Safety
REFLEKTIF LEARNING
MATA KULIAH :
NAMA PRAKTIKUM :
HARI/TANGGAL, JAM :
LEARNING CYCLE
“REAL EXPERIENCE”
“REFLECTIVE
OBSERVATION”
“ABSTRACT
CONCEPTUALIZATION”
“ACTIVE
EXPERIMENTATION”
TANDA TANGAN
(………………..……..) (……………………….)
2
Modul Pasien Safety
PRAKTIKUM 2
INFORMED CONCEN PASIEN PRA OP SC
B. Dasar Teori
Pembedahan atau operasi adalah semua tindakan pengobatan yang menggunakan
cara infasive dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang akan
ditangani (R. Sjamsuhidajat & Wim de jong, 2005). Proses operasi merupakan
pembukaan bagian tubuh untuk dilakukan perbaikan yang diakhiri dengan
penutupan dan penjahitan luka. Pembedahan merupakan cabang dari ilmu medis
yang ikut berperan terhadap kesembuhandari luka atau penyakit melalui prosedur
manual atau melalui operasi dengan tangan. Bedah atau operasi merupakan
tindakan pembedahan cara dokter untuk mengobati kondisi yang sulit atau tidak
mungkin disembuhkan hanya dengan obat-obatan sederhana (Potter, 2006)
Perkembangan baru juga terjadi pada pengaturan tempat untuk dilaksanakan
prosedur operasi. Bedah sehari (ambulatory surgery), kadangkala disebut
pembedahan tanpa rawat inap ( outpatient surgery ) atau pembedahan sehari (one-
day surgery).
3
Modul Pasien Safety
8
Modul Pasien Safety
8
Modul Pasien Safety
D. Latihan Mandiri
Seorang pasien akan menjalani proses operasi sectio sesaria, karena ini adalah
persalinan anak yang pertama sehingga ibu belum mengetahui hal apa yang
harus dipersiapkan sebelum, selama dan setelah proses operasi SC. Lakukan
pemberian inform concent pada pasien tersebut sesuai prosedur yang telah
ditetapkan!
9
Modul Pasien Safety
REFLEKTIF LEARNING
MATA KULIAH :
NAMA PRAKTIKUM :
HARI/TANGGAL, JAM :
LEARNING CYCLE
“REAL EXPERIENCE”
“REFLECTIVE
OBSERVATION”
“ABSTRACT
CONCEPTUALIZATION”
“ACTIVE
EXPERIMENTATION”
TANDA TANGAN
(………………..……..) (……………………….)
10
Modul Pasien Safety
PRAKTIKUM 3
PERAWATAN DI RUANG ISOLASI
1. Kewaspadaan standar
2. Kewaspadaan kontak
3. Perlindungan mata
4. Kewaspadaan airborne
Ruang lingkup
1. Penggunaan kamar isolasi diterapkan kepada semua pasien rawat inap yang
mengidap penyakit infeksi menular yang dianggap mudah menular dan
berbahaya;
2. Pelaksana Panduan ini adalah semua elemen rumah sakit beserta pasien dan
keluarga.
Prinsip
1. Setiap pasien dengan penyakit Infeksi menular dan dianggap berbahaya dirawat
di ruang terpisah dari pasien lainnya yang mengidap penyakit bukan infeksi.
2. Penggunaan Alat pelindung diri diterapkan kepada setiap pengunjung dan
petugas kesehatan terhadap pasien yang dirawat di kamar isolasi.
3. Pasien yang rentan infeksi seperti pasien luka bakar, pasien dengan penurunan
sistem imun dikarenakan pengobatan atau penyakitnya, dirawat di ruang
(terpisah) isolasi rumah sakit.
4. Pasien yang tidak termasuk kriteria diatas dirawat diruang rawat inap biasa.
5. Pasien yang dirawat dirung isolasi, dapat di dipindahkaa keruang rawat inap
biasa apabila telah dinyatakan bebas dari penyakit atau menurut petunjuk dokter
penanggung jawap pasien.
16
Modul Pasien Safety
Direktur
Tujuan Umum
Sebagai pedoman bagi Manajemen Rumah Sakit Mutiara Hati Mojokerto untuk
dapat melaksanakan Isolasi pada pasien dalam upaya meningkatkan mutu
pelayanan rumah sakit.
Tujuan Khusus
TATA LAKSANA
17
Modul Pasien Safety
18
Modul Pasien Safety
Alat-alat
Kategori Isolasi
1. Isolasi Ketat
Tujuan isolasi ketat adalah mencegah penyebaran semua penyakit yang sangat
menular, balk melalui kontak langsung maupun peredaran udara.Tehnik ini
kontak langsung maupun peredaran udara.Tehnik ini mengharuskan pasien
berada di kamar tersendiri dan petugas yang berhubungan dengan pasien harus
memakai pakaian khusus, masker, dan sarung tangan Berta mematuhi aturan
19
Modul Pasien Safety
1. Ruang rawat harus dipantau agar tetap dalam tekanan negative dibanding
tekanan di koridor.
2. Pergantian sirkulasi udara 6-12 kali perjam
3. Udara harus dibuang keluar, atau diresirkulasi denganmenggunakan filter
HEPA (High-Efficiency Particulate Air)
2. Isolasi Kontak
20
Modul Pasien Safety
Tujuannya untuk mencegah penularan infeksi karena kontak langsung atau tidak
langsung dengan bahan purulen, sekresi atau drainase dari bagian badan yang
terinfeksi.Pasien tidak perlu ditempakan di kamar tersendiri.Petugas yang
berhubuangan langsung harus memakai jubah, masker, dan sarung tangan.
Tangan harus segera dicuci setelah melepas sarung tangan atau sebelum
merawat pasien lain. Tindakan pencegahan khusus harus dilakukan pada waktu
penggantian balutan.Tindakan pencegahan sekresi ini perlu untuk penyakit
infeksi yang mengeluarkan bahan purulen, drainasea atau sekresi yang
infeksius.
Lama Isolasi
Lama isolasi tergantung pada jenis penyakit, kuman penyebab dan fasilitas
laboratorium, yaitu :
1. Perlu disediakan ruang ganti khusus untuk melepaskan Alat Perlindungan Diri
(APD).
2. Pakaian bedah / masker masih tetap dipakai.
3. Lepaskan pakaian bedah dan masker di ruang ganti pakaianumum, masukkan
dalam kantung binatu berlabel infeksius.
4. Mandi dan cuci rambut (keramas)
5. Sesudah mandi, kenakan pakaian biasa.
6. Pintu keluar dari Ruang Perawatan isolasi harus terpisah daripintu masuk.
21
Modul Pasien Safety
F. Latihan Mandiri
22
Modul Pasien Safety
23
Modul Pasien Safety
REFLEKTIF LEARNING
MATA KULIAH :
NAMA PRAKTIKUM :
HARI/TANGGAL, JAM :
LEARNING CYCLE
“REAL EXPERIENCE”
“REFLECTIVE
OBSERVATION”
“ABSTRACT
CONCEPTUALIZATION”
“ACTIVE
EXPERIMENTATION”
TANDA TANGAN
(………………..……..) (……………………….)
24
Modul Pasien Safety
PRAKTIKUM 4
PENCEGAHAN PASIEN RESIKO JATUH
25
Modul Pasien Safety
Pengkajian resiko jatuh pada pasien dewasa dapat menggunakan skala Morse.
No Resiko skala skor
1 Riwayat jatuh yang baru atau dalam 3 bulan Tidak= 0
terakhir Ya = 25
2 Diagnosis medis sekunder > 1 Tidak =0
Ya = 15
3 Menggunakan alat bantu jalan:
Bed rest/perlu bantuan keluarga 0
/perawat
Penopang/tongkat/walker 15
Furniture 30
4 Menggunakan infus Tidak = 0
Ya = 25
5 Cara berjalan/ berpindah
Normal/bedrest/imobilisasi 0
Lemah 15
Terganggu 30
6 Status mental:
orientasi sesuai kemampuan diri 0
lupa keterbatasan diri
15
Jumlah skor
Tingkat resiko :
tidak beresiko bila skor 0-24: lakukan perawatan yang baik
resiko rendah bila skor 25-50: lakukan perawatan yang baik
resiko tinggi bila skor ≥ 50 : lakukan perawatan yang baik
26
Modul Pasien Safety
Pengkajian skala jatuh pada pasien lansia dapat dilakukan dengan format penilaian sebagai
berikut;
No Resiko skala skor
1 Gangguan gaya berjalan (diseret, menghentak, 4
berayun)
2 Pusing/pingsan pada posisi tegak 3
3 Kebingungan setiap saat 3
4 Nokturia/ inkontinen 3
5 Kebingungan intermitten 2
6 Kelemahan umum 2
7 Obat-obatan beresiko tinggi (diuretic, narkotik, 2
sedative, anti psikotik, laksatif, vasodilator,
antiaritmia, anti hipertensi, obat hipoglikemik,
antidepresan, neuroleptic, NSAID)
8 Riwayat jatuh dalam waktu 12 bulan sebelumnya 2
9 Osteoporosis 1
10 Gangguan pendengaran dan/ penglihatan 1
11 Usia 70 tahun keatas 1
Jumlah skor
Tingkat resiko:
Resiko rendah : skor 1-3
Resiko tinggi : skor ≥ 4
27
Modul Pasien Safety
E. Keselamatan Kerja
1. Pastikan konsentrasi saat pembelajaran
2. Melakukan tindakan memperhatikan aspek keamanan dan kenyamanan
pasien
F. Langkah Kerja
No Aspek yang dinilai Skor
0 1 2
A. SIKAP
1 Mengucapkan Assalamu’alaikum & Memverifikasi identitas
klien
2 Memperkenalkan diri
3 Memberitahu tindakan dan menjelaskan tujuan dan prosedur
4 Memberikan kesempatan bertanya
5 Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien untuk dilakukan
tindakan
B KETRAMPILAN
6 Menutup tirai/sampiran
7 Mengucapkan Bismillaahirrahmaanirrahiim
8 Mencuci tangan dan mengeringkan menggunakan
handuk/tissue
9 Melakukan penilaian resiko jatuh menggunakan instrument yang
sesuai (berdasarkan tempat pengkajian dan kondisi pasien)
10 Melakukan penilaian secara sistematis
11 Melakukan intervensi untuk mencegah pasien cidera akibat jatuh
jika hasil penilaian menunjukan pasien memiliki resiko jatuh
ringan atau sedang:
a. edukasi resiko jatuh
b. pemasangan gelang/klip resiko jatuh pada pasien
c. pemasangan segitiga resiko jatuh di tempat tidur pasien
12 Melakukan evaluasi respon subjektif dan objektif klien
Menanyakan respon setelah diberikan edukasi dan tindakan
28
Modul Pasien Safety
DOKUMENTASI
.......................................................
29
Modul Pasien Safety
G. Latihan Mandiri
Seorang wanita Usia 80 tahun di rawat di suatu Rumah Sakit. Saat ini pasien
mengalami resiko jatuh dari tempat tidur. Lakukan penanganan pasien
resiko jatuh pada pasien tersebut!
30
Modul Pasien Safety
REFLEKTIF LEARNING
MATA KULIAH :
NAMA PRAKTIKUM :
HARI/TANGGAL, JAM :
LEARNING CYCLE
“REAL EXPERIENCE”
“REFLECTIVE
OBSERVATION”
“ABSTRACT
CONCEPTUALIZATION”
“ACTIVE
EXPERIMENTATION”
TANDA TANGAN
(………………..……..) (……………………….)
31
Modul Pasien Safety
PRAKTIKUM 5
PEMBERIAN OBAT DAN CAIRAN (DOUBLE CHEK)
B. Dasar Teori
High-Alert Medication atau obat dengan kewaspadaan tinggi adalah obat-
obat yang secara signifikan berisiko membahayakan pasien bila digunakan
dengan salah atau pengelolaan yang kurang tepat. Obat ini sering menyebabkan
kesalahan serius (sentinel event) dan dapat menyababkan Reaksi Obat yang
Tidak Diinginkan (ROTD). Berdasarkan study yang dilakukan oleh Institute for
Safe Medication Practices (ISMP) di US, obat yang paling sering menyebabkan
ROTD dan sentinel event adalah insulin, opium dan narkotik, injeksi potassium
chloride (phospate) concentrate, intravenous anticoagulants (hepari) dan sodium
chloride solutionlebih besar dari 0,9%. Pengobatan yang aman perlu dijamin
dalam setiap langkah pemberian obat, yaitu pada saat: a) Peresepan obat, b)
Pemberian obat, dan c) Pemantauan efek obat.
a. Sebelum bidan memberikan obat high alert kepada pasien maka bidan lain
harus melakukan pemeriksaan kembali (double check) secara independen: 7
benar 1) Benar obat (esesuaian antara obat dengan rekam medik/instruksi
dokter) 2) Benar waktu dan frekuensi pemberian 3) Benar dosis (ketepatan
perhitungan dosis obat) 4) Benar rute pemberian 5) Benar identitas pasien
(Kebenaran nama pasien, Kebenaran nomor rekam medis pasien, Kebenaran
umur/ tanggal lahir pasien, Kebenaran alamat rumah pasien, Nama DPJP) 6)
Benar informasi 7) Benar dokumentasi
b. Obat high alert infus harus dipastikan: - Ketepatan kecepatan pompa infus
(infuse pump). - Jika obat lebih dari satu, tempelkan label nama obat pada
syringe pump dan disetiap ujung jalur selang.
32
Modul Pasien Safety
33
Modul Pasien Safety
34
Modul Pasien Safety
C TEKNIK
17 Melakukan tindakan dengan sitematis
18 Melakukan tindakan dengan percaya diri
19 Memperhatikan kenyamanan dan privasi pasien
20 Melakukan tindakan dengan hati-hati
21 Mendokumentasikan hasil tindakan
Keterangan:
0= tidak dilakukan; 1= dilakukan tetapi tidak sempurna; 2= dilakukan dengan
sempurna
Nilai 100 = sempurna; Nilai 81-99= Baik; Kurang dibawah 80
Nilai= total nilai/42x100=………………..
DOKUMENTASI
.......................................................
35
Modul Pasien Safety
G. Latihan Mandiri
Seorang wanita di rawat di suatu rumah sakit. Ia mendapatkan terapi
pengobatan secara per oral yaitu obat Paracetamol 500mg. Lakukan prosedur
pemberian obat dengan mempehatikan prinsip Doble Chek!
36
Modul Pasien Safety
REFLEKTIF LEARNING
MATA KULIAH :
NAMA PRAKTIKUM :
HARI/TANGGAL, JAM :
LEARNING CYCLE
“REAL EXPERIENCE”
“REFLECTIVE
OBSERVATION”
“ABSTRACT
CONCEPTUALIZATION”
“ACTIVE
EXPERIMENTATION”
TANDA TANGAN
(………………..……..) (……………………….)
37
Modul Pasien Safety
38