Anda di halaman 1dari 10

PENGUAT OPERASIONAL (OP-AMP)

MAKALAH
Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Elektronika Dasar

Diasuh Oleh: Sri Hartini M.Sc

OLEH:

Noorhadijah Heriyanti
A1C414039

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMBUNG
MANGKURAT
2016
PEMBAHASAN

1.1. Pengertian dan sifat-sifat Ideal OP-AMP


Operational Amplifier (Op-Amp) atau penguat operasional merupakan salah
satu komponen analog yang sering digunakan dalam berbagai aplikasi rangkaian
elektronika. Menurut pengertiannya penguat operasional (Op-amp) adalah suatu
blok penguat yang mempunyai dua masukan dan satu keluaran, dimana tegangan
output-nya adalah proporsional terhadap perbedaan tegangan antara kedua
inputnya. Op-amp sering digunakan sebagai penguat sinyal-sinyal, baik yang
linier maupun yang non linier terutama dalam sistem-sistem pengaturan dan
pengendalian, instrumentasi, dan komputasi analog. Op-amp yang biasa terdapat
di pasaran berupa rangkaian terpadu (integrated circuit- IC). Aplikasi Op-amp
yang paling sering dibuat antara lain adalah rangkaian inverter, non-inverter,
integrator dan differensiator. Op-amp dinamakan juga dengan penguat differensial
dengan impedansi input tinggi dan output impedansi rendah. Op-amp di dalamnya
terdiri dari beberapa bagian, yang pertama adalah penguat differensial, lalu ada
tahap penguatan (gain), selanjutnya ada rangkaian penggeser level (level shifter)
dan kemudian penguat akhir. Pada gambar 1 ditunjukan symbol dari IC Op-amp
LM741 beserta deskripsi pinout.

Gambar 1.1. Op-amp LM741 beserta deskripsi pinout


(Isser H.Palendeng:2)
Rangkaian integral dasar yang digunakan dalam penguat sinyal elektronik adalah
penguat operasional, yang dalam bahasa sehari-hari dinyatakan sebagai sebuah
op-amp. Op-amp tersebut dibentuk dari sejumlah tahap transistor pada sebuah
keping tunggal dan menyediakan ciri sumber tegangan yang dikontrol tegangan.

Gambar 1.2. Penguat Operasional (a) simbol dan (b) representasi rangkaian

1
Disini di anggap bahwa masukan kepada op-amp adalah di rangkaian terbuka
sehingga tidak ada arus memasuki op-amp, karena keluaran Vo bergantung pada
selisih di antara kedua sinyal masukan Vi dan Vo maka op-amp tersebut adalah
sebuah komponen yang sangat besar nilainya dalam mengukur selisih kecil seperti
yang mungkin timbul dalam penggunaan alat tolak regangan dan termokopel.
Seringkali dalam pemakaian pengolahan sinyal elektronik hanya satu masukan
yang dipakaikan.
(Fitzgeral,1984:412-413)
Operational amplifier merupakan multiusage dengan dua masukan (inverting
dan non inverting) dan satu keluaran. Sebagai amplifier ideal, op-amp mempunyai
karakteristik sebagai berikut yang ditentukan oleh umpan balik dan mempunyai
sifat:
a. Penguat tegangan besar (Av)
b. Penguat arus besar (Ai)
c. Penguat daya besar (Ap)
d. Impedansi input besar (Zin)
e. Impedensi input kecil (Zout)
f. Bandwitch besar (Bw)
Cirinya mempunyai tegangan (+), tegangan (-) dan ground. Mempunyai input
inverting dan non inverting.
(Jayadin,2007:60)
1.2. Penguat menggunakan OP-AMP
1. Penguat Membalik
Pada penguat membalik sumber isyarat dihubungkan dengan masukan
membalik seperti pada gambar 1.3

Gambar 1.3. Penguat membalik


Kita dapat membahas penguatan lingkar tertutup (Av,lb) dengan menggunakan
pengertian balikan.
vo  Av,lbVab
(1.1)
Sedangkan

2
Co  Av,lt vi
(1.2)
Vcc
Tegangan puncak-puncak isyarat keluaran tak akan melebihi 2 , sebab bila
vo
V  
0
ini terjadi isyarat keluaran akan tergunting. Akibatnya a
Av,lb . Oleh
vab  0
va  vb
karena penguatan lingkar terbuka. Tampak atau , akan tetapi
Ri
antara a dan b ada hambatan masukan yang amat besar. Dalam keadaan ini
dikatakan titik a dan b dalam keadaan hubungan singkat maya. Selanjutnya
oleh karena titik a dan b dihubungkan dengan tanah, titik a dikatakan berada
Ri
pada tanah maya. Adanya hambatan masuk yang amat besar antara
masukan membalik dan tak membalik mengakibatkan arus yang mengalir ke
dalam masukan membalik dan masukan tak membalik amatlah kecil. Serta
A
Ro,lt  (R o,lb )( A v,lt )
v,lb

hambatan keluaran penguat amatlah kecil, yaitu . Oleh


adanya hambatan dalam antara masukan membalik dan membalik amat besar
i2  0 i1  i3
maka , sehingga . Kedua hal ini, yaitu bahwa kedua masukan op-
amp ada dalam keadaan hubung singkat maya dan bahwa arus isyarat yang
masuk ke dalam op-amp amat kecil sehingga dapat diabaikan, merupakan
dasar berfikir terhadap cara kerja rangkaian yang mengandung op-amp.
2. Penguat Tak Membalik
Op-amp dapat dipasang untuk membentuk penguat tak membalik seperti
pada gambar 1.4

Gambar 1.4. Penguat tak membalik


Perhatikan bahwa pada penguat tak membalik isyarat dihubungkan dengan
R2 R1
masukan tak membalik (+) pada op-amp. Balikan melalui dan tetap
dipasang pada masukan membalik agar membentuk balikan negatif. Oleh
3
karena masukan membalik dan tak membalik berada pada keadaan hubung
Vb  Vi
singkat maya, maka . Oleh karena kedua masukan ada dalam keadaan
vo  vi
hubung singkat maya maka atau penguatan lingkar tertutup sama
dengan satu. Penguatan dalam bentuk ini disebut pengikut tegangan. Pengikut
tegangan mempunyai penguatan sama dengan satu, impedensi masukan amat
tinggi, dan impedensi keluaran amat kecil. Jadi pengikut tegangan berfungsi
sebagai penyangga dengan penguatan sama dengan satu.
3. Penguat Jumlah

Gambar 1.5. Rangkaian penguat jumlah


Oleh karena masukan membalik (-) ada dalam keadaan terhubung singkat
maya dengan masukan tak membalik (+), sedang masukan tak membalik
berhubungan dengan tanah, maka masukan membalik berada pada tanah
maya. Penguat jumlah ini sering digunakan untuk menjumlahkan atau
mencampur berapa isyarat suara tanpa saling mengganggu. Alat semacam ini
dikenal sebagai pencampur audio, yang digunakan untuk mencampur isyarat
musik dari berbagai instrumen dan suara penyanyi melalui mikrofon. Penguat
jumlah juga digunakan untuk menjmlahkan beberapa isyarat secara
matematik, dan digunakan pada komputer analog.

1.3. Beberapa sifat dan besaran dasar op-amp


1. Ofset tegangan keluaran

Vo,of
Ofset pada tegangan keluaran atau disingkat ofset keluaran (
),
menyatakan tegangan dc pada keluaran op-amp jika op-amp dalam keadaan
vi  0
lingkar tertutup tidak diberi isyarat masukan ( ). Suatu op-amp yang
ideal ialah apa bila tak ada isyarat masukan maka tegangan dc pada keluaran
 Vcc
sama dengan nol, jika op-amp bekerja dengan catu daya dwikutub ( dan
 Vcc
). Jika tanpa isyarat masukan tegangan dc pada keluaran tak sama dengan
nol dikatakan op-amp mempunyai ofset pada tegangan keluaran. Adanya ofset

4
membatasi kemampuan penguat untuk menghasilkan isyarat keluaran yang
besar tanpa cacat. Adanya ofset pada keluaran dapat diatasi dengan berbagai
cara. Beberapa jenis op-amp mempunyai kaki-kaki untuk membuat agar ofset
keluaran menjadi nol. Kedua kaki untuk maksud ini disebut kaki pelenyap
ofset.
2. Tanggapan amplitudo

Gambar 1.6. Tanggapan amplitudo 741


Tanggapan amplitudo op-amp dengan kompensasi dalam seperti pada op-
amp 741 dilukiskan pada gambar 1.6. Tampak tanggapan amplitudo lingkar
terbuka sudah dibuat agar turun dengan kemiringan -6dB/oktaf. Jika kita lihat
rangkaian 741 di dalam IC, akan nyata bahwa ini dicapai dengan kompensasi
kutub dominan yang menyebabkan terjadinya kutub pada frekuensi 10 Hz.
Op-amp 748 mempunyai rangkaian di dalam IC tepat sama seperti 741, hanya
kompensasi kutub dominan harus kita tambahkan sendiri di luar. Dari gambar
1.6 tampak tanggapan frekuensi lingkar terbuka patah pada penguatan -10 dB
pada frekusnsi antara 1 Mhz dan 10 Mhz. Ini adalah kutub penguat bila tak
menggunakan kompensasi kutub dominan. Tanggapan amplitudo op-amp
dengan kompensasi dalam keadaan lingkar tertutup dapat ditentukan dari
tanggapan amplitudo lingkar terbuka seperti pada gambar 1.7.

Av,lt  40dB
Gambar 1.7. Tanggapan amplitudo lingkar untuk penguatan
3. Laju belok
Laju belok menyatakan sifat op-amp terhadap isyarat besar berupa isyarat
pesegi atau denyut, yaitu untuk perubahan tegangan yang mendadak. Laju

5
v
s
belok dinyatakan dengan yang menyatakan beberapa volt isyarat keluaran
s
berubah dalam waktu 1 , jika masukan diberi isyarat berbentuk tingkap.

Gambar 1.8. Pengaruh laju belok pada bentuk isyarat keluaran


vo
t
Pada gambar di atas laju belok dapat ditentukan dari . Laju belok
disebabkan oleh pengisian dan pengosongan muatan pada kapasitor
kompensansi.
4. Impedansi masukan dan keluaran
Op-amp yang ideal mempunyai impedansi atau hambatan masukan tak
berhingga dan hambatan keluaran nol. Impedansi masukan yang dinyatakan
dalam lembaran data op-amp adalah untuk keadaan lingkar terbuka. Ada dua
pengertian tentang impedansi masukan, yaitu impedansi masukan diferensial
Rid
, dan impedansi masukan modus bersama. Sedangkan impedansi keluaran
op-amp dalam keadaan lingkar tertutup dapat mempunyai nilai yang jauh lebih
kecil daripada impedansi keluaran lingkar terbuka.
1.4. Pembanding
Untuk keperluan tertentu kita dapat menggunakan op-amp dalam keadaan
lingkar terbuka atau dengan balikan positif. Pada keadaan ini op-amp pada
umumnya tidak berfungsi sebagai penguat, oleh karena keluaran tidak berbnading
lurus dengan masukan. Dalam hal ini dikatakan op-amp digunakan secara tak
linier. Salah satu penggunaan tak linier daripada op-amp adalah sebagai
pembanding atau komparator tegangan. Keluaran pembanding hanya dapat
mempunyai dua nilai, misalnya 0V dan 5V saja. Pembanding mempunyai dua
masukan, yaitu masukan membalik (-) dan tak membalik (+), seperti pada gambar
1.9.

6
Gambar 1.9. (a) Skema pembanding; (b) fungsi alih pembanding
A
Beberapa macam IC pembanding yang lazim digunakan adalah 710 dari
Fairchild, LM 311 dari National Semiconductor, dan MC 1488 dar Motorola.
Yang terakhir ini juga disebut penerima jalur. Pembanding digunakan secara luas
pada rangkaian antar muka komputer dan penguat indera memori pada komputer.
1.5. Pengintegral op-amp
Tapis lolos rendah akan berfungsi sebagai pengintegral asalkan
1 1 1
τ =RC ≫ T f≫ ω=2 π f≫ , yaitu jika
atau atau
2 2 RC RC

tanggapan amplitudo sudah turun dengan kemiringan -6dB/oktaf. Rangkaian yang


digunakan seperti pada gambar 1.10.

Gambar 1.10. Pengintegral op-amp


1.6. Pendeferensial op-amp
Tapis lolos tinggi frekuensi sebagai pendeferensial selama kemiringan
tanggapan amplitudo +6 dB/oktaf.

Gambar 1.11. Rangkaian pendeferensial op-amp


1.7. Komputer Analog

7
Dengan menggunakan pengintegral, pendeferensial dan penguat jumlah, kita
dapat membuat rangkaian yang dapat digunakan untuk memecahkan persamaan
diferensial. Op-amp dapat dibuat agar isyarat keluaran sebanding dengan
logaritma masukan, atau dengan anti logaritma masukan. Kombinasi penguat
jumlah dan penguat logaritma dapat digunakan untuk melakukan perkalian. Hasil-
hasil perhitungan yang diperoleh dari rangkaian op-amp merupakan nilai tegangan
pada suatu tempat dalam rangkaian. Nilai tegangan ini dikatakan bersifat analog.
Rangkaian op-amp yang digunakan untuk melakukan perhitungan disebut
komputer analog. Jadi pada komputer analog blok pembentuknya adalah op-amp.
1.8. Op-amp IC
Selama rangkaian yang dibuat bersifat sederhana, dan persyaratan isyaratnya
juga ringan, maka amatlah mudah menggunakan op-amp. Namun jika perlu
menggunakan op-amp untuk daerah frekuensi yang lebar, haruslah mulai
memperhatikan hal-hal seperti laju belok, nisbah penolakan modus bersama,
nisbah penolakan catu daya (powersupply Rejection Ratio PSRR), tanggapan
amplitudo isyarat besar, dsb. Selain itu op-amp selalu dipandang sebagai kotak
hitam, karena tidak diperdulikan rangkaian di dalam op-amp IC. Dalam
menggunakan op-amp seringkali perlu mengetahui rangkaian di dalam op-amp
agar dapat berpikir bila terjadi masalah. Pada bagian terdahulu telah disebut op-
amp IC jenis 741 dan 748. Kedua op-amp ini jenis tua dan kini banyak jenis-jenis
A
baru. Op-amp 702 dibuat oleh Fairchild Semiconductor tahun 1963. Op-amp
A
709 oleh Fairchild tahun 1965. Pada tahun 1967 perusahaan semikonduktor
National Semiconductor Corpooration mengeluarkan op-amp IC LM 301. Tahun
A
1980 merancang op-amp CM 11. Bulan mei 1968 op-amp 741 buatan
Fairchild Semiconductor, ini adalah op-amp IC pertama yang menggunkan
kapasitor kompensasi frekuensi di dalam IC. Pada masa kini telah dibuat begitu
banyak macam IC op-amp antara lain op-amp 709, 301, dan 741.
(Sutrisno,1987:119-142)

DAFTAR PUSTAKA

Fitzgerald, dkk.1984.Dasar-dasar Elektronika Teknik.Jakarta:Erlangga.

Jayadin,Ahmad.2007.Ilmu Elektronika.Surabaya:Elektronik book.

Sutrisno.1987.Elektronika teori dan Penerapannya 2.Bandung:ITB.

8
Palendeng,Isser H,dkk.Jurnal:Rancang Bangun Sistem Audio Nirkabel
Menggunakan Gelombang Radio FM.Manado:Jurusan Teknik
Elektro FT UNSRAT.

Anda mungkin juga menyukai