Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN

LAMINECTOMY

Kelompok 5:
Ahmad Alfian Maulana
Anisa Santika Dewi
Diah Ristanti
Yuliani Ayu Putri
Zogi Pangestu

3C DIII KEPERAWATAN
ASUHAN KEPERAWATAN LAMINECTOMY

Fraktur/patah tulang adalah terputusnya kontiunitas jaringan tulang dan


atau tulang rawan yang umumnya disebabkan oleh ruda paksa
(Brunner,2012)

Laminektomy merupakan prosedur bedah untuk membebaskan tekanan pada


tulang belakang atau akar saraf tulang belakang yang disebabkan oleh stenosis
tulag belakang. Stenosis tulang belakang adalah penyempitan kanal tulang yang
menekan urat tulang belakang yang berisi saraf (Black, 2010)

Laminectomy adalah suatu tindakan pembedahan atau pengeluaran dan atau


pemotongan lamina tulang belakang dan biasanya dilakukan untuk
memperbaiki luka pada spinal (Carpenito, 2011).
Etiologi
 Trauma langsung merupakan utama yang sering
menyebabkan fraktur. Fraktur tersebut terjadi pada saat
benturan dengan benda keras.
 Kompresi atau tekanan pada tulang belakang akibat jatuh
dari ketinggian, kecelakaan lalu lintas dan sebagainya.

Manifestasi Klinis
1. Nyeri
2. Hilang mobilitas sebagian atau total atau hilang sensasi di
sebelah bawah dari tempat cidera
Patofisiologi

Cidera medulla paling sering terjadi karena


trauma/cidera pada vertebra. Adanya komplikasi
tulang menyebabkan diskontinuitas jaringan tulang
dan atau tulang rawan lumbal serta dapat merusak
system syaraf otonom (syaraf parasimpatis. Kompresi
juga dapat merusak fleksus lumbosakralis yang
berpengaruh pada pernafasan ekstermitas bawah.
Pathways
Komplikasi

Nyeri jangka lama Disfungsi seksual

ISK
Dikubitus
remobilitas

Spasme otot
Disfungsi
pernafasan
Pemeriksaan Penunjang

1. Rongten pemeriksaan dengan sinar X atau


fluoroskopik dari kolumna vertebralis dan ekstermitas
2. Laminografi atau terkomputererisasi
3. Ct Scan atau MRI
Penatalaksanaan
Pasca Bedah
• Kaji jenis pembedahan, hari pembedahan, dan apakah ada order khusus dari tim dokter
bedah dalam melakukan perawatan luka.
• Lakukan mobilisasi miring kanan-kiri tiap 2 jam.
• Lakukan perawatan luka:
1. Lakukan perawatan luka steril pada hari ke-3 operasi dan diulang setiap 2 hari sekali.
2. Bersihkan luka dengan cairan antiseptik jenis iodin providum dengan cara swabbing dari
arah dalam keluar.
3. Bersihkan sisa iodin providum dengan alkohol 70% atau salin normal dengan cara
swabbing dari arah dalam keluar.
4. Tutup luka dengan kassa steril dan tutup dengan plester adhesif yang menyeluruh
menutupi kassa.
KONSEP ASKEP LAMINECTOMY
1. Pengkajian
a. anamnesis riwayat penyakit,
b. pemeriksaan fisik
c. pemeriksaan diagnostik,
d. pengkajian psikososial.
Pemeriksaan refleks.
Pemeriksaan sistem perkemihan dan
PEMERIKSAAN FISIK pencernaan
Pengkajian fokus

PEMERIKSAAN Foto ronsen. Pemeriksaan posisi AP,


DIAGNOSTIK lateral, dan oblik
CT scan dan MRI. CT scan dan MRI
Nyeri yang berhubungan dengan penjepitan saraf pada diskus intervertebra,
tekanan di daerah distribusi ujung saraf.

Intervensi Rasional
1. Jelaskan dan bantu klien dengan Pendekatan dengan menggunakan relaksasi
tindakan pereda nyeri nonfarmakologis dan nonfarmakologis lainnya telah
dan non invasif menunjukkan keefektifan dalam
mengurangi nyeri.
2. Lakukan manajemen nyeri keperawatan: Istirahat secara fisiologis akan mengurangi
Istirahatkan klien kebutuhan oksigen yang diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan metabolisme basal.
3. Ajarkan teknik relaksasi pernapasan Meningkatkan asupan O2 sehingga akan
dalam ketika nyeri muncul. menurunkan nyeri sekunder akibat
iskemia spina.
4. Kolaborasi dengan dokter: pemberian Analgesik memblok lintasan nyeri sehingga
analgesik. nyeri akan berkurang.
Hambatan mobilitas fisik yang berhubungan dengan paraplegia sekunder
akibat kompresi spina

Intervensi Rasional

1. Kaji kemampuan mobilisasi Membantu dalam mengantisipasi dan


ekstremitas bawah. merencanakan pertemuan kebutuhan
individual.
2. Kaji kemampuan ekstremitas bawah Kelemahan pada ekstremitas bawah
untuk menilai adanya defisit neurologis diperiksa untuk mengetahui adanya defisit
pada kondisi motorik. neurologis.
3. Kolaborasi untuk dilakukan bedah Bedah perbaikan (laminektomi) dan
perbaikan (laminektomi) dan stabilisasi stabilisasi fiksasi interna mencegah
punggung dengan fiksasi interna. destruksi lanjut dari tulang belakang.
Aktual/risiko tinggi atrofi otot dan kontraktur sendi yang berhubungan dengan
paraplegia, kelemahan motorik.

Intervensi Rasional
Kaji kemampuan mobilisasi ekstremitas bawah. Membantu dalam mengantisipasi dan
merencanakan pertemuan kebutuhan individual.
Kaji kemampuan ekstremitas bawah untuk Kelemahan pada ekstremitas bawah diperiksa
menilai adanya defisit neurologis pada kondisi untuk mengetahui adanya defisit neurologis.
motorik.
Kaji tingkat pengetahuan klien dan keluarga Memberikan pengetahuan dan latihan yang
tentang latihan ROM. sesuai dengan tingkat pengetahuan.
Lakukan latihan ROM aktif pada ekstremitas Membantu menurunkan kontraktur pada sendi-
bawah yang mengalami paraplegia. sendi yang mengalami paraplegia.
Libatkan keluarga dalam melakukan latihan Apabila paraplegia pada klien menetap, peran
ROM. keluarga dalam melatih ROM selama di rumah
dapat membantu menurunkan risiko kontraktur
dan atrofi otot.
Atur posisi ekstremitas bawah. Pengaturan yang baik sesuai dengan prinsip
body alignment (kesejajaran) dapat mencegah
kontraktur dan deformitas sendi.

Anda mungkin juga menyukai