Laminektomy
Laminektomy
LAMINECTOMY
Kelompok 5:
Ahmad Alfian Maulana
Anisa Santika Dewi
Diah Ristanti
Yuliani Ayu Putri
Zogi Pangestu
3C DIII KEPERAWATAN
ASUHAN KEPERAWATAN LAMINECTOMY
Manifestasi Klinis
1. Nyeri
2. Hilang mobilitas sebagian atau total atau hilang sensasi di
sebelah bawah dari tempat cidera
Patofisiologi
ISK
Dikubitus
remobilitas
Spasme otot
Disfungsi
pernafasan
Pemeriksaan Penunjang
Intervensi Rasional
1. Jelaskan dan bantu klien dengan Pendekatan dengan menggunakan relaksasi
tindakan pereda nyeri nonfarmakologis dan nonfarmakologis lainnya telah
dan non invasif menunjukkan keefektifan dalam
mengurangi nyeri.
2. Lakukan manajemen nyeri keperawatan: Istirahat secara fisiologis akan mengurangi
Istirahatkan klien kebutuhan oksigen yang diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan metabolisme basal.
3. Ajarkan teknik relaksasi pernapasan Meningkatkan asupan O2 sehingga akan
dalam ketika nyeri muncul. menurunkan nyeri sekunder akibat
iskemia spina.
4. Kolaborasi dengan dokter: pemberian Analgesik memblok lintasan nyeri sehingga
analgesik. nyeri akan berkurang.
Hambatan mobilitas fisik yang berhubungan dengan paraplegia sekunder
akibat kompresi spina
Intervensi Rasional
Intervensi Rasional
Kaji kemampuan mobilisasi ekstremitas bawah. Membantu dalam mengantisipasi dan
merencanakan pertemuan kebutuhan individual.
Kaji kemampuan ekstremitas bawah untuk Kelemahan pada ekstremitas bawah diperiksa
menilai adanya defisit neurologis pada kondisi untuk mengetahui adanya defisit neurologis.
motorik.
Kaji tingkat pengetahuan klien dan keluarga Memberikan pengetahuan dan latihan yang
tentang latihan ROM. sesuai dengan tingkat pengetahuan.
Lakukan latihan ROM aktif pada ekstremitas Membantu menurunkan kontraktur pada sendi-
bawah yang mengalami paraplegia. sendi yang mengalami paraplegia.
Libatkan keluarga dalam melakukan latihan Apabila paraplegia pada klien menetap, peran
ROM. keluarga dalam melatih ROM selama di rumah
dapat membantu menurunkan risiko kontraktur
dan atrofi otot.
Atur posisi ekstremitas bawah. Pengaturan yang baik sesuai dengan prinsip
body alignment (kesejajaran) dapat mencegah
kontraktur dan deformitas sendi.