Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

PERPAJAKAN
Disusun untuk memenuhi tugas
Mata kuliah : Perpajakan I
Dosen Pengampuh : Irene F. Pontoh, SE, MSA. AK

PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUKUM
UNIVERSITAS PRISMA MANADO

Oleh :
Mark Marcellino Kosakoy (10320006)
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur di panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa dan atas kemurahan dan
perlindungannya saya dapat menyelesaikan makalah yang membahas tentang perpajakan,
makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah perpajakan.

Saya sebagai penulis makalah ini mau berterimakasih kepada Ibu IRENE F. PONTOH,
SE.,MSA.AK selaku dosen pengajar mata kuliah perpajakan di semester 3 yang telah memberi
tugas ini kepada kami.

Saya berharap makalah ini dapat berguna untuk membawah wawasan serta menambah
pengetahuan kita tentang perpajakan. Saya menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini
masih banyak terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Untuk itu saya berharap adanya
saran dan kritikan yang membangun demi perbaikan makalah ini untuk masa yang akan dating.

Demikian kata pengantar dari saya sebagai penulis semoga makalah ini dapat berguna
dan dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Saya mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata di dalam makalah ini. Sekian dan Terima Kasih.

Airmadidi, 29 September 2021

Mark M Kosakoy

2|Page
Bab I
PENDAHULUAN

1 Latar Belakang

Baru-baru ini saya mendapatkan uang seribu rupiah dan memasang togel Singapore lalu
pemerintah sedang berbenah diri dalam hal pengurusan perpajakan. Saat ini dikenal istilah.
Setiap wajib pajak dipercayakan untuk melaporkan kekayaan sendiri, menghitung sendiri pajak
yang dikenakan dan membayar sendiri pajak tersebut ke Bank. Dalam hal ini bisa kita lihat
bahwa pemerintah mempercayakan segala sesuatu tentang pengurusan pembayaran pajak kepada
wajib pajak itu sendiri, dan merupakan kewajiban kita untuk menjawab kepercayaan yang telah
diberikan pemerintah dengan menyelesaikan pembayaran pajak dengan bersih,jujur, dan adil.

Pajak mempunyai peran yang sangat penting dalam kehidupan bernegara, khususnya di dalam
pelaksanaan pembangunan karena pajak merupakan sumber pendapatan negara untuk membiayai
semua pengeluaran termasuk pengeluaran pembangunan. Uang yang dihasilkan dari perpajakan
digunakan oleh negara dan institusi di dalamnya sepanjang sejarah untuk mengadakan berbagai
macam fungsi. Beberapa fungsi tersebut antara lain untuk pembiataan perang, penegakan hukum,
keamanan atas aset, infrastuktur ekonomi, pekerjaan publik, subsidi, dan operasional negara itu
sendiri. Dana tersebut. Pemerintah juga menggunakan dana pajak untuk membiayai jaminan
kesejahteraan dan pelayanan publik. Pelayanan ini termasuk Pendidikan, kesehatan, pensiun,
bantuan bagi yang belum mendapat pekerjaan, dan transportasi umum. Penyediaan listrik, air,
dan penanganan sampah juga menggunakan dana pajak dalam provinsi tertentu.

Pemerintah menggunkan berbagai jenis pajak dan menetapkan berbagai tarif pajak.
Tindakan ini dilakukan untuk mendistribusikan beban pajak kepada individua atau kelas populasi
yang terlihat dalam kegiatan kena pajak,seperti misalnya bisnis, atau unutk mendistribusi ulang
sumber daya di antara individu dan kelas populasi. Pada masa lampau, kebangsawan ditunjukan
dengan adanya pajak atas yang miskin ; sistem jaminan kesejahteraan modern bersifat
sebaliknya, ditunjukan untuk membantu rakyat miskin, cacat atau pensiun dengan menjadi rakyat
yang masih bekerja. Pajak juga digunakan untuk membiayai bantuan ke negara lain dan
ekspedisi militer, untuk mempengaruhi kondisi ekonomi makro (strategi pemerintah dalam

3|Page
pelaksanaan kebijakan ini disebut kebijakan fiscal), atau untuk mengubah pola konsumsi dan
tenaga kerja dalam sistem ekonomi, dengan menjadikan beberapa jenis transaksi kurang menarik

1. Rumusan Masalah
 Dasar hukum
 Pejabat dan jurusita pajak
 Penagihan seketika dan sekaligus
 Surat paksa
 Penyitaan
 Lelang
 Pencegahan dan penyanderaan
 Gugatan
 Permohonan pembetulan dan penggantian
 Ketentuan pidana

4|Page
Bab II
PEMBAHASAN

1. Dasar hukum
Dasar hukum melakukan tindakan penagihan pajak adalah undang-undang no. 19
tahun 1997 tentang penagihan pajak dengan surat paksa. Undang-undang ini mulai
berlaku tanggal 23 mei 1997. Undang-undang ini kemudian di ubah dengan undang-
undang no. 19 tahun 2000 yang mulai berlaku pada tanggal 1 januari 2001.

2. Pejabat dan jurusita pajak


Pejabat adalah orang yang berwenang mengangkat dan memberhentikan jurusita
pajak, menerbitkan surat perintah penagihan seketika dan sekaligus, surat paksa, surat
perintah melakukan penyitaan, surat pencabutan sita, pengumuman lelang, dan surat
lain yang diperlukan untuk penagihan pajak sehubungan dengan penanggung pajak.

Jurusita adalah pelaksana tindakan pengihan pajak yang meliputi penagihan seketika
dan sekaligus, pemberitahuan surat paksa, penyitaan dan penyanderaan.

3. Penagihan seketika dan sekaligus


Merupakan tindakan penagihan pajak yang dilaksanakan oleh jurusita pajak kepada
penanggung pajak tanpa menunggu tanggal jatuh tempo pembayaran yang meliputi
seluruh utang pajak dari semua jenis pajak, masa pajak, dan tahun pajak.

4. Surat paksa
Surat paksa adalah surat perintah membayar utang pajak dan biaya penagihan pajak.

5|Page
5. Penyitaan
Penyitaan adalah tindakan jurusita pajak untuk menguasai barang penanggung pajak,
guna dijadikan jaminan untuk melunasi utang pajak menurut peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

6. Lelang
Lelang eksekusi pajak adalah lelang yang dilaksanakan untuk melakukan eksekusi
atas barang-barang milik wajib pajak yang sudah disita dalam rangka penagihan
hutang pajak yang harus dibayar kepada negara atas permintaan pejabat.

7. Pencegahan dan penyanderaan


Pencegahan tidak mengakibatkan hapusnya hutang pajak dan terhentinya pelksanaan
penagihan pajak.

Penyanderaan adalah pengekangan sementara waktu kebebasan penanggung pajak


dengan menempatkannya di tempat tertentu.

8. Gugatan
Gugatan adalah upaya hukum yang dapat dilakukan oleh wajib pajak atau
penanggung pajak terhadap pelaksanaan penagihan pajak atau terhadap keputusan
yang dapat diajukan.

9. Permohonan pembetulan dan pergantian


Pembetulan-pembetulan yang dimaksud berdasarkan pada pasal 16 adalah sebagai
berikut :
 Terjadi kesalahan tulis
 Terjadi kesalahan hitung
 Terjadi kekeliruan penerapan ketentuan tertentu

6|Page
10.Ketentuan pidana
Tindak pidana perpajakan adalah suatu perbuatan yang melanggar peraturan
perundang-undangan pajak yang menimbulkan kerugian keuangan negara dimana
pelakunya diancam dengan hukuman pidana.

7|Page

Anda mungkin juga menyukai