Anda di halaman 1dari 11

Pendidikan Kewarganegaraan

OLEH :

Nama : Mary Jessica


Nim : 202148017
Kelas : D
Dosen Pendidikan Kewarganegaraan
Fransina M. Rahaor, S.H,M.H

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PROGRAM STUDI PGSD
UNIVERSITAS PATTIMURA

AMBON
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
rahmatnya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah yang saya buat ini memiliki judul “Implementasi Pengembangan
Pendidikan kewarganegaraan dari Era 4.0 Menuju Revolusi Industri 5.0”.
Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada dosen mata
kuliah “Pendidikan kewarganegaraan” yang telah memberikan tugas kepada
saya untuk menambah wawasan pemikiran saya. Semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan bagi pembaca, Semoga dengan adanya makalah yang
saya buat ini bisa berguna bagi pembaca sekalian.
DAFTAR ISI

JUDUL …………………………………………………………...i
KATA PENGANTAR ………………..…………………………...ii
DAFTAR ISI ……..………………………………………………iii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. … Latar belakang masalah …………………………………….. 1
B. … Tujuan pembahasan ………………………………………… 1
C. … Rumusan masalah …………………………………………... 2
BAB 2 PEMBAHASAN
A. … Pengertian dari Pendidikan kewarganegaraan .. 3
B. … Pengertian dari revolusi Industri 4.0 ………………………... 5
C. … Implementasi Pendidikan kewarganegaraan dari era 4.0 menuju era
5.0 ………... 6
BAB 3 PENUTUP
A. … Kesimpulan …………………………………………………. 9
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan kewarganegaraan (PKn) menjadi bagian penting dalam suatu
pembelajaran di sekolah baik formal maupun informal. Hal itu dapat
dilihat dari keberadaan pendidikan kewarganegaraan yang berstatus wajib
dalam kurikulum pendidikan. Keberadaan pendidikan kewarganegaraan
terealisasi nyata disetiap jenjang pendidikan dimulai dari sekolah dasar
(SD), sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah atas (SMA),
dan perguruan tinggi. Muatan materi Pendidikan Kewarganegaraan
hampir sama disetiap jenjang pendidikan, hanya saja setiap tingkatan ada
penambahan muatan materi yang lebih mendalam untuk dipahami oleh
siswa. Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 yang berbunyi
“mencerdaskan kehidupan bangsa” yang menjadi cita-cita bangsa
indonesia merupakan suatu bukti bahwa keberadaan pendidikan
kewarganegaraan sangat penting dalam pembelajaran. Mencerdaskan
kehidupan bangsa memerlukan adanya suatu ikatan tujuan. Ikatan tujuan
ini dapat berwujud suatu ideologi nasional yaitu Pancasila yang menjadi
suatu objek dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Tujuan
ideologi Pancasila tersebut yang kemudian diturunkan menjadi lebih
dalam tujuan pendidikan nasional. Menurut Pasal 3 Undang-undang
Nomor 20 Tahun 2003 tujuan pendidikan nasional yaitu “Untuk
berkembangnya potensi warga agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan. Arus globalisasi yang sangat deras,
memunculkan adanya pengembangan-pengembangan dan pembaruan-
pembaruan atau inovasi dalam sistem pendidikan nasional.
Pengembangan pendidikan nasional itu dapat dilihat dari munculnya 18
aspek karakter yang harus ada dalam pengembangan pendidikan budaya
dan karakter bangsa yang dibuat oleh Kementerian Pendidikan

B. Tujuan Pembahasan
Untuk mengetahui apa itu revolusi industry 4.0 yang akan menuju 5.0 dan
bagaimana dampak yang terjadi terutama pengaruh pada implementasi
Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan.

C. Rumusan Masalah
Dari latar bekalang diatas maka permasalahan yang di angkat
adalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian dari Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan ?
2. Mengapa sangat di perlukan nilai nilai Pendidikan kewarganegaraan ?
3. Bagaimana pendapat para ahli mengenai industry revolusi 4.0?
4. Bagaimana mengimlementasikan Pendidikan kewarganegaraan dalam
kehidupan bangsa di era revolusi industry 4.0 menuju revolusi industry
5.0?

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan


Pendidikan Kewarganegaraan (citizenship) adalah mata pelajaran yang
memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahamidan mampu
melaksanakan hak – hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara
Indonesia yang cerdas, terampil, berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila
dan UUD NRI 1945. ( Depdiknas 2003) berdasarkan devinisi tersebut PKn
mempunyai peranan penting untuk membentuk karakter yang cerdas dan
berkepribadian yang baik dalam menjadi warga negara. Pendidikan
Kewarganegaraan dapat diartikan sebagai wahana untuk mengembangkan dan
melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar dari budaya bangsa Indonesia
yang diharapkan dapat diwujudkan dalam bentuk perilaku kehidupan sehari –
hari peserta didik sebagai individu, anggota masyarakat dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Pendidikan kewarganegaraan berfungsi untuk
membina suatu pemahaman dan kesadaran peserta didik sebagai warga Negara
terhadap hubunganya dengan Negara dan sesama Negara yang lainnya,
sehingga mereka mengetahui, menghayati, dan dapat melaksanakan dengan baik
apa yang menjadi hak dan kewajiban suatu warga Negara. Tujuan pembelajaran
PKn secara umum adalah untuk mempersiapkan generasi bangsa yang unggul
dan berkepribadian baik ditingkat lingkungan sosial, regional maupun
global.Pada hakekatnya setiap tujuan dibekali kemampuan peserta didik dalam
hal tanggung jawab sebagai warga Negara, yaitu warga Negara yang beriman
dan bertaqwa Terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berfikir kritis, rasional dan
kreatif, berpartisipasi dalam kegiatan kemasyarakatan berbangsa dan bernegara.
Sedangkan secara khusus, pendidikan kewarganegaraan memiliki tujuan sebagai
berikut:“pendidikan kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk peserta
didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air.

Beberapa Pendapat para ahli tentang Pendidikan kewarganegaraan :

Menurut Soedijarto

Soedijarto berpendapat bahwa pengertian pendidikan kewarganegaraan ialah


pendidikan politik yang bertujuan demi  membantu peserta didik agar mejadi
seorang warga negara yang memiliki pengetahuan politik secara dewasa serta
mampu berpartisipasi dalam membangun sistem politik yang demokratis.

Menurut Merphin Panjaitan


Pengertian Pendidikan kewarganegaraan ialah sebuah pendidikan demokrasi,
yang memiliki sebuah tujuan dalam mendidik generasi penerus supaya jadi
warga negara yang memiliki jiwa yang demokratis serta partisipatif melalui
pendidikan yang berbasis dialogial.

Menurut Henry Rendall Waite

Pengertian Pendidikan kewarganegaraan menurut penuturan Henry Rendall


Waite merupakan sebuah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia
dengan manusia di dalam berbagai perkumpulan yang terorganisasi baik dalam
organisasi sosial, ekonomi, politik serta hubungan negara dengan warga negara.

Menurut Permendikbud

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendikbud) No. 22 Tahun 2006


mengenai standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah, pendidikan
kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang berfokus untuk membentuk
warga negara supaya lebih memahami serta dapat melaksanakan segala hak dan
kewajiban sebagai seorang warga negara. Demi menjadi seorang warga negara
yang berkarakter, memiliki kecerdasan, keterampilan, sebagai mana berdasar
pada kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa.

B. Pengertian Revolusi Industri 4.0


Industri 4.0 adalah nama tren otomasi dan pertukaran data terkini dalam
teknologi pabrik. Istilah ini mencakup sistem siber-fisik, internet untuk segala,
komputasi awan, dan komputasi kognitif. Industri 4.0 menghasilkan "pabrik
cerdas".

Pendapat para ahli mengenai revolusi industry 4.0 :

Angela Markel

Kanselir Jerman tersebut menjelaskan Revolusi Industri 4.0 adalah transformasi


komprehensif dari keseluruhan aspek produksi di industri melalui
penggabungan teknologi digital dan internet dengan industri konvensional.

Schlechtendahl 

Sementara itu, Schlechtendahl mengungkapkan kalau Revolusi Industri 4.0


menekankan pada unsur kecepatan dalam menyediakan informasi. Semua
entitas dalam lingkungan industri selalu terhubung dan akhirnya saling berbagi
informasi. Jadi menurut Schlechtendahl, Revolusi Industri 4.0 membuka
peluang semua entitas dalam industri saling berkomunikasi secara real time.
Semua itu bisa terjadi dengan pemanfaatan teknologi internet. 

Prasetyo dan Sutopo

Menurut Prasetyo dan Sutopo, Revolusi Industri 4.0 menggabungkan teknologi


digital dan internet dengan industri konvensional. Tujuannya untuk
meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan layanan konsumen secara signifikan.

C. Implementasi Pendidikan kewarganegaraan dari Era 4.0 Menuju


Era 5.0
Pendidikan kewarganegaran merupakan salah satu sitem pendidikan yang
didalamnya mengajarkan tentang pembentukan dan pengembangan karakter
yang sesuai dengan identitas sebagai warga negara. Pendidikan
Kewarganegaraan merupakan salah satu bidang kajian utama yang
melaksanakan pembelajaran pembentukan serta penguatan karakter. Sehingga,
tujuan dari pembentukan karakter yang terdapat dalam PKn sebenarnya ada
pada pengaruh pengajarannya, bukan hanya sekedar pada pengaruh
pendampingan. Pendidikan karakter pada generasi muda saat ini sangat
diperlukan, karena kita masuk pada era 5.0. Pada Era 5.0 segala sesuatu sudah
menggunakan teknologi. Hal ini berkaitan dengan krisisnya karakter generasi
muda di Indonesia yang sudah kecanduan dengan teknologi. Adanya teknologi
membawa dampak positif dan dampak negatif bagi generasi muda, tergantung
bagaimana cara generasi muda menghadapinya. Generasi muda harus
menanggapi kemajuan teknologi ini dengan cara yang positif. Cara positifnya
yaitu dengan menyaring hal-hal yang kita dapatkan dalam teknologi. Generasi
muda merupakan garda terdepan dalam menjaga keutuhan dan kemajuan negara
Indonesia sebagai yang sudah terkenal dengan karakternya yang sopan juga jiwa
semangat yang kuat seperti sebelum adanya kemerdekaan yaitu adanya sumpah
pemuda, pemuda indonesia yang melakukan desakan kepada pemimpin negara
untuk merdeka. Maka dari itu adanya pembelajaran PKn dapat membentuk
generasi yang kuat mental dan fisik sebagai bekal untuk memajukan dirinya dan
negeri, yang perlu diperhatikan yaitu sesuai dengan cita-cita bangsa sebagai jati
diri negara dan memiliki jiwa kritis dan sosisalisdisaat 5.0 semua ini dibutuhkan
untuk keberlangsungan hidup anatar sesama agar tetap terjalin, adapun tujuan
PKn yaitu partisipasi yang penuh nalar dan tanggung jawab dalam kehidupan
politik dari warga negara yang taat kepada nilai-nilai dan prinsip-prinsip dasar
demokrasi konstitusional Indonesia. dengan mempelajari PKn hidup setiap
masyarakat khususnya generasi muda yang saat ini menjadi pertumbuhan yang
sangat pesat di Indonesia dapat lebih terarah, hal ini dapat dimanfaatkan untuk
menjadi benteng utama bangsa melalui PKn sehingga dapat menciptakan dan
menumbuhkan sikap tanggung jawab, toleransi dan kebersamaan seperti halnya
gotong royong dari hal terkecil seperti dilingkungan tempat tinggal, secara tidak
sadar sebenarnya dikehidupan sehari-hari masyarakat indonesia sudah
mengimplementasikan nilai yang ada pada Pancasila atau Pendidikan
Kewarganegaan yang menjadikan titik berat pada zaman teknologi 5.0.
Sedikit demi sedikit berkembangnya teknologi tanpa kita sadari juga
bahwa karakterkaum muda mulai tidak sesuai dengan norma yang berlaku,
karakter yang ditunjukka dominan memburuk contohnya kurangnya jiwa rasa
memiliki antar sesama sehingga dapat dikatakan tidak sesuai dengan nilai
Pendidikan Kewarganegaraan yang sebagaimana sudah diajarkan dibangku
sekolah, contohnya menjadikan pembentukan karakter yang kurang optimal
atau pasif, baik dari sikap ataupun tutur kata yang diucapkannya. Hal ini
menjadi masalah yang sangat kritis yang perlu di perbaiki untuk mecapai
karakter bangsa yang beradab. Generasi muda pada saat ini tidak terlepas dari
kehidupannya yang dipenuhi dengan teknologi seperti kegiatan belajar
mengajar, kegiatan perekonomian dan lain –lainya. Dengan berkembanganya
teknologi di era 5.0 ini memiliki dampak positif dan negative bagi
perkembangan karakter kaum muda di Indonesia. Dampak positif adanya
teknologi yang memenuhi kegiatan generasi muda,yaitu mudahnya menjalin
pertemanan antar pulau maupun negara, dapat menunjukan kebudayaan yang
berasal darinegara Indonesia dan dapat saling membagikan konten-konten
positif dalam berkarya. Dengan adanya teknologi menjadikan semua informasi
dapat digapai,seperti kegaiatan tolong menolong terhadap daerah yang terkena
bencana.Tidak sedikit pemuda yang ikut membantu,maka ini menandakan
adanya jiwa gotongroyong yang menjadi jati diri bangsa Indonesia,yaitusesuai
dengan penerapan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) yang telah
diajarkan di lembaga formal,baik sekolah dasar sampai dengan perguruan
tinggi.Sehingga ilmu yang didapatkan menjadibermanfaat, sebagai generasi
muda yang berada di usia produktif menjadi garda terdepan sebagai salah satu
komponen penting. Namun tidak sedikit pemuda yang belum memanfaatkan
teknologi dengan benar,ini disebabkan masuknya kebudayaan asing yang tidak
selaras dengan kebudayaan dan kebiasaan yang ada di Indonesia.Tidaksedikit
pemuda yangmenganggap bahwa budaya asing yang tidak selaras merupakan
hal yang lumrah untuk diikuti. Tersebarnyakebiasaan yang tidak sesuai tersebut
masuk dengan cepat melauli pesatnya teknologi informasi di era 5.0.

ada saat ini, di Indonesia mengalami banyak krisis karakter pada generasi
muda seperti kurangnya jiwa sosial pada diri kaum muda, sopan santun yang
semakin hari semakin melenceng. Maka diperlukannya bimbingan seperti
memberikan pemahaman dampak negative gadget yang menjadi dominan
masyarakat di Indonesia.Benda kecil namun berdampak besar bagi karakter
moral generasi muda, memberi batasan waktu dan lain sebagainya,karena pada
dasarnya setiap orang memiliki gaya membimbingnya masing-masing dalam
pemberian edukasi di era 5.0. Pemberian edukasi diilingkungan sekolah oleh
guru, dan lingkungan keluarga oleh orang tua. Sebagai orang dewasa kita
mampu berperan dalam memberikan edukasi kepada calon-calon penerus
bangsa sebagai harta yang paling berharga di negara yaitu Sumber Daya
Manusia (SDM) yang berkualitas baik dari karakter Moral dan perilaku, adab
dan tutur kata dengan menerapkan PKn di kehidupan sehari-hari.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Seiring berkembangnya teknologi pasti sangat berpengaruh besar pada karakter
setiap orang. Hal ini dikarenakan pada saat ini, masyarakat cenderung
bergantung terhadap teknologi. Sehingga banyak dari mereka yang menjadi anti
sosial dan tidak memiliki jiwa nasionalisme dalam dirinya. Maka dari itu kita
memerlukan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), yang mampu meningkatkan
karakter masyarakat indonesia sebagai jati diri bangsa. Pada pembelajaran di
sekolah dasar, Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) yaitu sebagai pembentukan
karakter, sedangkan pada sekolah menengah sampai perguruan tinggi,
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) yaitu untuk mengembangkan karakter
yang dimiliki oleh seseorang.

DAFTAR PUSTAKA
Implementasi Nilai-Nilai Pancasila dalam Membentuk Moral Bangsa yang Terkikis Akibat
Benturan Globalisasi | Jurnal Pendidikan Tambusai

Peran Pendidikan Kewarganegaraan di Era Revolusi Industri 4.0 | Journal on Education

DUNIA PENDIDIKAN DALAM REVOLUSI INDUSTRI 5.0

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PENDIDIKAN


KEWARGANEGARAAN SEBAGAI INOVASI PENGEMBANGAN DI ERA MEDIA
DIGITAL DAN REVOLUSI INDUSTRI 4.0

Revolusi Industri 4.0 dan Tantangannya Bagi Millenials - Buku Deepublish

Anda mungkin juga menyukai