Anda di halaman 1dari 26

PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN TERBIMBING

PEMBELAJARAN BANGUN DATAR DI KELAS 1


SDN 33 BEGATUK KECAMATAN TEBAS

MAKALAH

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Kenaikan


Pangkat dari Golongan IIIb ke IIIc

Disusun oleh :

NORMADIYAH, S.Pd.SD
NIP. 19840811 200902 2 006

SEKOLAH DASAR NEGERI 33 BEGATUK


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KABUPATEN SAMBAS
TAHUN 2018
LEMBAR PERSETUJUAN
PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN TERBIMBING
PEMBELAJARAN BANGUN DATAR DI KELAS 1
SDN 33 BEGATUK KECAMATAN TEBAS

MAKALAH PEMBELAJARAN

Mengetahui Begatuk, November 2018


Kepala SDN 33 Begatuk Peneliti

PETRUS ATAN, S.Pd, NORMADIYAH, S.Pd.SD


NIP.19631215 198609 1 002 NIP.19840811 200902 2 006
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, berkat
rakhmat dan anugerahnya, penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul: “
Penggunaan Metode Eksperimen Terbimbing Pembelajaran Bangun Datar
Di Kelas 1”. Makalah ini sebagai salah satu persyaratan untuk memenuhi Daftar
Usul Pemenuhan Angka Kredit.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-
pihak yeng telah membantu :
1. Petrus Atan, S.Pd selaku kepala SDN 33 Begatuk Kecamatan Tebas Kabupaten
Sambas.

2. Rekan-rekan guru SDN 33 Begatuk Kecamatan Tebas Kabupaten Sambas.

3. Semua pihak yang telah memberikan bantuan serta dorongan kepada penulis
dalam menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa pada makalah ini terdapat beberapa kekurangan.


Oleh karena itu Saran dan kritik yang membangun sangat membantu penulis.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.

Tebas, November 2018

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ............................................................................... i


DAFTRA ISI .............................................................................................. ii
DAFTAR TABEL ...................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ................................................................. 6
D. Manfaat Penelitian ............................................................... 7
E. Definisi Operasional ............................................................ 7

BAB II KAJIAN TEORI


A. Pengertian Belajar Matematika………………….................. 11
B. Metode Penemuan ................................................................ 11
C. Alat Peraga Dalam Pembelajarn Matematika ....................... 16
D. Materi Bangun Datar…………… ........................................ 17

BAB III PEMBAHASAN PERMASALAHAN


A. Kondisi Pembelajaran Matematika di Kelas I SDN 33
Begatuk…………………...................................................... 21

B. Penerapan Metode Eksperimen pada materi bangun datar 25

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................... 27
B. Saran ..................................................................................... 27

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 28

PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN TERBIMBING


PEMBELAJARAN BANGUN DATAR DI KELAS 1
SDN 33 BEGATUK KECAMATAN TEBAS

NORMADIYAH, S.Pd.SD
Guru SDN 33 Begatuk
Email: normadiyah28@gmail.com

Abstrak
Penulisan makalah ini dilatarbelakangi sukarnya siswa memahami
pembelajaran Matematika pada materi bangun datar, karena
pembelajaran yang dilakukan tidak dialami oleh siswa secara sendiri.
Tujuan penulisan makalah yakni untuk memaparkan secara teoritis
bentuk pembelajaran metode eksperimen pada materi bangun datar.
Dalam pembelajaran metode eksperimen dilakukan dengan empat
tahapan, yaitu: (1) mengajukan pertanyaan yang mengandung
permasalahan, (2) membimbing mencari dan menemukan informasi, (3)
memberikan kesempatan untuk menjawab, dan (4) membuat
kesimpulan.

Kata Kunci : Metode pembelajaran eksperimen terbimbing pada materi bangun datar di
SDN 33 Begatuk.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Guru memiliki peran yang sangat penting untuk menanamkan
pengetahuan dan keterampilan, sehingga guru dituntut menciptakan kondisi
yang mempermudah pemahaman siswa, siswa mencoba belajar melalui
pengamatan dengan melakukan eksperimen, pengamatan dan diskusi dengan
temannya yang dapat menanamkan daya ingat yang jelas dan tidak mudah
hilang. Sehingga siswa menjadi senang dan aktif dalam pembelajaran. Salah
satu materi Matematika yang ada di jenjang SD yaitu tentang bangun datar.
Materi tersebut diajarkan pada kelas I semester ganjil.
Dalam silabus Matematika SD, pengajaran bangun datar memiliki
tujuan: (1) Membuat daftar nama alat-alat dapur dan alat-alat rumah tangga
yang bersifat konduktor atau isolator. (2) Membedakan bahan-bahan yang
bersifat konduktor dan isolator melalui pengamatan.
Namun kenyataannya sebagian besar tujuan tersebut belum tercapai
secara maksimal. Hal ini disebabkan hasil ulangan siswa banyak yang tidak
tuntas dari pada yang tuntas.
Berdasarkan hal di atas ternyata beberapa faktor yang dapat
diungkapan penyebab siswa tidak faham dengan materi yang disampaikan
guru dalam pembelajaran sehingga berdampak pada hsil belajar siswa.
Dampak yang dimaksud seperti (1)pembelajaran yang dilakukan monoton
(kurang variatif); (2) pengajaran yang dilakukan kurang mengasikkan dan
menegangkan; (3) kurang memanfaatkan siswa yang dianggap
baik/berkemampuan lebih; dan (4) kurang menyertakan siswa dalam proses
pembelajaran. Serta (5) kurang pemanfaatan media/ alat peraga yang sesuai.
Karena hal tersebut siswa merasa pembelajaran Matematika akan terasa
makin sulit.
Keaktifan peserta didik dalam setiap kegiatan pembelajaran
merupakan suatu prasyarat mutlak, dengan kata lain tidak ada proses belajar
yang tidak disertai keaktifan peserta didik di dalamnya.Oleh karena itu yang
menjadi fokus utama dari metode eksperimen adalah bagaimana
mengupayakan agar di dalam pembelajaran itu siswa secara aktif terlibat di
dalamnya, baik fisik maupun yang utama mental .
Salah satu upaya mengatasi meningkatkan hasil belajar yang dapat di
tempuh dengan menggunakan metode eskperimen yang sesuai dengan materi
ajar yang disampaikan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Penggunaan metode eksperimen dapat membantu siswa untuk belajar
membedakan konduktor dan isolator sehingga hasil yang diharapkan dapat
tercapai secara efektif dan optimal, Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2000)
metode eksperimen adalah pemberian kesempatan kepada anak didik
perorangan atau kelompok, untuk melakukan proses atau percobaan.Menurut
Roestiyah (2001:80) Metode eksperimen adalah suatu cara mengajar dimana
siswa melakukan suatu percobaan tentang suatu hal, mengamati prosesnya
serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu
disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru. Menurut Sumantri & Permana
(1999:157) Metode eksperimen adalah cara belajar mengajar yang
melibatkaktifkan peserta didik dengan mengalami dan membuktikan sendiri
sesuatu yang dipelajari. Menurut Hermawan,dkk (2007:165) metode
eksperimen. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode eksperimen
adalah salah satu metode pembelajaran menitik beratkan pada aktivitas
peserta didik melakukan percobaan dan membuktikan sendiri proses dan hasil
percobaan sehingga guru hanya sebagai pembimbing.
Adapun tujuan metode eksperimen adalah:
1. Agar peserta didik mampu menyimpulkan fakta-fakta, informasi atau data
yang diperoleh.
2. Melatih peserta didik merancang, melaksanakan dan melaporkan
percobaan.
3. Melatih peserta didik menggunakan logika berfikir induktif untuk menarik
kesimpulan dari fakta, informasi atau data yang terkumpul melalui
percobaan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah tulisan ini adalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana kondisi pembelajaran di kelas I SDN 33 Begatuk dilihat
dari aspek penggunaan metode?
2. Bagaimana bentuk RPP pembelalajaran bangun datar menggunakan
metode eksperimen di kelas I SDN 33 Begatuk ?
3. Bagaimana skenario pembelajaran bangun datar dengan menggunakan
metode eksperimen di kelas I SDN 33 Begatuk.

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah yang dipaparkan diatas, maka tujuan penulisan
makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui dan mendiskripsikan kondisi pembelajaran Matematika
materi bangun datar pada SDN 33 Begatuk.
2. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan bentuk RPP pembelajaran
Matematika materi Bungan datar dengan menggunakan metode
eksperimen di kelas I SDN 33 Begatuk.
3. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan bentuk skenario pembelajaran
Matematika materi bangun datar dengan menggunakan metode eksperimen
di kelas I SDN 33 Begatuk.

D. Tujuan Penulisan
Di bawah ini diapaparkan hasil dari penulisan makalah ini dalah sebagai
berikut :
1. Bagi Siswa

a. Siswa dapat mencoba belajar berdasarkan pengalaman sendiri.


b. Siswa dapat bekerjasama dalam menyelesaikan masalah.
c. Siswa dapat lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan
percobaan sendiri daripada hanya menerima kata guru atau buku.
d. Siswa dapat menemukan dan mencari sendiri jawaban atau persoalan-
persoalan yang dihadapi dengan mengadakan percobaan sendiri.
e. siswa dapat terlatih dalam cara berfikir yang rasional dan ilmiah.
f. Hasil belajar menjadi kepemilikan peserta didik yang bertahan lama.

2. Bagi Guru

a. Sebagai salah satu bahan untuk tukar menukar informasi pembelajar


kreatif.
b. Salah satu pembelajaran inovatif yang dapat memberikan warna dengan
teman sejawat.
c. Sebagai salah satu pembelajaran guna memperkaya pengalaman dalam
proses pembelajaran.

3. Bagi Sekolah

a. Meningkatkan mutu pendidikan sehingga sesuai dengan standar penilaian.


b. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang kreatif, inovatif dan
mandiri.
E. Definisi Operasional
Untuk memberikan kejelasan penggunaan pemaknaan kata dalam penulisan
makalah ini yaitu sebagai berikut.
Model pembelajaran eksperimen adalah salah satu model pembelajaran yang
meliputi beberapa tahap sebagai berikut: (1) percobaan awal, percobaan yang
diawali dengan melakukan percobaan yang didemonstrasikan guru atau
mengamati fenomena alam.(2) pengamatan,,merupakan kegiatan siswa saat
guru melakukan percobaan. (3) hipotesis awal, siswa dapat merumuskan
hipotesis sementara berdasarkan hasil. (4) verifikasi, kegiatan untuk
membuktikan kebenaran dari dugaan awal yang telah dirumuskan dan
dilakukan melalui kerja kelompok. (5) aplikasi konsep, setelah siswa
merumuskan dan menemukan konsep, hasilnya diaplikasikan dalam
kehidupan. (6) evaluasi, merupakan kegiatan akhir setelah selesai konsep.
Pembelajaran Matematika adalah salah satu pembelajaran yang wajib
disampaikan pada siswa kelas atas yang bersifat pengetahuan umum Materi
bangun datar adalah salah satu materi Matematika yang diajarkan di semester
1 kelas I yang meliputi, segiempat, segitiga dan lingkaran dan mengetahui
jumlah sisinya.
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Model Eksperimen

1. Pengertian Metode Eksperimen

A. Pengertian Belajar Matematika


Menurur Gagne (dalam Yadhik Mufiha Huda, 2014: 15)
mendefinisikan belajar sebagai suatu proses perubahan tingkah laku yang
meliputi perubahan kecenderungan manusia seperti sikap,minat,atau nilai
dan perubahan kemampuannya yakni peningkatan kemampuan untuk
melakukan berbagai jenis performance (kinerja).
Sedangkan menurut Harold Spears (dalam Yadhik Mufiha Huda,
2014: 15) mendefinisikan belajar adalah mengamati, membaca, meniru,
mencoba sesuatu, mendengar dan mengikuti arah tertentu.
Jadi,dapat disimpulkan bahwa perubahan yang terjadi melalui belajar
tidak hanya mencakup pengetahuan, tetapi juga keterampilan untuk
hidup,serta dalam proses pembelajaran tidak hanya didominasi oleh aktifitas
menghafal, tetapi juga melakukan, mengamati, membaca, dan ikut
menyimpulkan.

B. Metode Eksperimen
1. Pengertian Metode Eksperimen
Metode eksperimen menurut Djamarah (2002:95) adalah cara penyajian
pelajaran, dimana siswa melakukan percobaan dengan mengalami sendiri
sesuatu yang dipelajari. Dalam proses belajar mengajar, dengan metode
eksperimen, siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendri atau
melakukan sendiri, mengikuti suatu prose, mengamati suatu obyek, keadaan
atau proses sesuatu. Dengan demikan, siswa dituntut untuk mengalami
sendiri, mencari suatu hukum atau dalil, dan menarik kesimpulan dari proses
yang dialaminya.
Menurut Roestiyah (2001 : 80) Metode eksperimen adalah suatu cara
mengajar, dimana siswa melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal,
mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil
pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru.
Menurut Schoenherr (1996) yang dikutip oleh Palendeng (2003:81) metode
eksperimen adalah metode yang sesuai untuk pembelajaran sains, karena
metode eksperimen mampu memberikan kondisi belajar yang mampu
memberikan kondisi belajar yang dapat mengembangkan kemampuan berfikir
dan kreativitas secara optimal.
Metode eksperimen menurut Al-farisi (2005:2) adalah metode yang bertitik
tolak dari suatu masalah yang hendak dipecahkan dan dalam prosedur.
Berdasarkan dua pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa metode
eksperimen adalah salah satu metode pembelajaran yang menitikberatkan
pada aktivitas peserta didik dalam melakukan percobaan sehingga guru hanya
bertindak sebagai pembimbing.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas, penulis lebih tertarik dengan teori
Roestiyah yang mengatakan bahwa metode eksperimen adalah suatu cara
mengajar, dimana siswa melakukan percobaan tentang suatu hal,mengamati
prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan
itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru. Dalam teori yang
disampaikan siswa sangat berperan dalam proses pembelajaran dimana guru
hanya sebagai pembimbing.
2. Tahapan Metode Eksperimen
Tahapan pembelajaran metode eksperimen adalah sebagai berikut:
1. Persiapan
a. Mempersiapkan kondisi belajar siswa
b. Memberikan informasi/ penjelasan tentang masalah tugas dalam
diskusi
c. Mempersiapkan sarana dan prasarana untuk melakukan diskusi
(tempat, peserta dan waktu)
2. Pelaksanaan
a. Siswa melakukan diskusi
b. Guru merangsang seluruh peserta didik berpartisipasi dalam diskusi
c. Emberikan kesempatan kepada anggota untuk aktif.
d. Mencatat tanggapan/saran dan ide-ide yang penting.
3. Evaluasi/Tindak lanjut
a. Membuat kesimpulan diskusi
b. Mencatat hasil diskusi
c. Menilai hasil diskusi

3. Kelebihan dan Kelemahan Metode Eksperimen

a. Kelebihan metode eksperimen

Beberapa kebihan dari metode eksperimen adalah : (1) membuat siswa


lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri
daripada hanya menerima kata guru atau buku saja. (2) siswa belajar dengan
mengalami sendiri suatu proses atau kejadian. (3) siswa terhindar jauh dari
verbalisme. (4) memperkaya pengalaman dengan hal-hal yang bersifat obyektif
dan realistis. (5) mengembangkan sikap erfikir ilmiah dan (6) hasil belajar akan
bertahan lama.

b. Kekurangan metode Eksperimen

Selain kelebihan tentu ada kekurangan dari metode eksperimen yaitu


sebagai berikut: (1) memerlukan peralatan percobaan yang komplit (2) dapat
menghambat laju pembelajaran dalam penelitian yang memerlukan waktu yang
lama. (3) menimbulkan kesulitan bagi guru dan peserta didik apabila kurang
pengalaman dalam penelitian. (4) kesalahan dan kegagalan dalam eksperimen
akan berakibat kesalahan dalam penyimpulan.

B. Materi Bangun Datar

1. Materi untuk mengenal segitiga meliputi :

Anggota pramuka diwajibkan berseragam, selain seragam juga mengenakan dasi.

Ada dasi anak laki-laki, dasi ini mempunyai tiga sisi, bentuk seperti itu disebut

segitiga.
Amati permukaan benda tersebut, semua permukaannya mempunyai tiga sisi oleh
karena itu dinamakan segitiga.

Gambar diatas adalah segitiga

3
2. Materi untuk Mengenal Segi Empat meliputi :

Selain dasi laki-laki ada juga dasi anak perempuan warnanya merah putih, dasi
tersebut mempunyai empat sisi, bentuk tersebut dinamakn segi empat. Bendera
merah putih juga berbentuk segi empat.
Perhatikan bangun datar berikut

Bangun datar diatas beragam dan semuanya mempunyai empat sisi sehingga
dinamakan segi empat.

3. Materi untuk Mengenal Lingkaran meliputi :

Lingkaran adalah bangun datar berbentuk bundar, bangun datar ini mempunyai
sisi lengkung.

Perhatikan lingkaran berikut !

Lingkaran mempunyai titik pusat, pada sisi lingkaran terdapat banyak titik.

Semua titik pada sisi jaraknya sama terhadap titik pusat.

4. Materi untuk Menjiplak Segitiga, Segi Empat, dan Lingkaran meliputi :


 Menjiplak segitiga

Gambarlah segitiga dengan cara menjiplak, ambillah benda yang permukaannya


segitiga, misalnya vas bunga.

Letakkan benda tersebut pada kertas .

Jiplaklah permukaan vas tersebut. Hasil jiplakan adalah segitiga.


 Menjiplak segi empat
Gambarlah segi empat dengan cara menjiplak, ambillah
benda yang pernukaannya segi empat, misalnya kotak
sabun.

Letakkan benda tersebut diatas kertas


Jiplaklah kotak sabun itu, hasil jiplakan adalah segi empat.

 Menjiplak lingkaran
Gambarlah lingkaran dengan cara menjiplak, ambillah benda yang
permukaannya lingaran, misalnya gelas.

Letakkan benda tersebut pada selembar kertas.


Jiplaklah permukaan gelas menggunakan pensil maka hasil jiplakanmu adalah
sebuah lingkaran.

5. Materi untuk Mengelompokkan bangun datar menurut bentuknya meliputi

Warnailah bangun segitiga dengan warna merah, segi empat dengan warna
kuning, dan lingkaran dengan warna hijau.
Langkah-langkah Pembelajaran:

1. Kegiatan Awal
a) Melaksanakan kegiatan pembelajaran berpedoman pada Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat.
b) Guru melakukan pendaahuluan yang bertujuan untuk motivasi dan
menyiapkan siswa sebelum pembahasan lebih lanjut, yang meliputi
kegiatan :
• Apersepsi : Guru mengawali materi pelajaran dengan mengingatkan
kembali materi sebelumnya dan menghubungkan dengan materi yang
akan disajikan.
• Motivasi : Guru berusaha menumbuhkan rasa ingin tahu, sikap antusias
perhatian dan peran aktif siswa dalam kegiatan pembelajaran dengan
cara menanyakan kepada siswa apa saja bangun datar yang ada didalam
kelas.
c) Menyampaikan tujuan pembelajaran : Menjelaskan kompetensi dasar yang
harus dicapai siswa setelah mempelajari materi tersebut.
2. Kegiatan Inti
Menyajikan materi pelajaran kegiatan yang dilakukan guru dalam tahap penyajian
ini antara lain :
a) Murid mengamati bentuk segitiga yang ada di sekitar ruangan kelas seperti
penggaris yang berbentuk segitiga. Menjelaskan bahwa segitiga mempunyai
sisi sebanyak tiga.
b) Murid mengamati benda yang ada di sekitar ruangan kelas seperti papan tulis,
meja buku dan lain sebagainya. Menjelaskan bahwa segi empat mempunyai
sisi sebanyak empat.
c) Murid mengamati bentuk lingkaran yang ada d isekitar ruangan kelas seperti
meja memiliki bentuk lingkaran. Menjelaskan bahwa lingkaran memiliki titik
pusat.
d) Murid menjiplak segitiga, segi empat, dan lingkaran dengan cara
menggunakan benda-benda yang ada seperti vas bunga, kotak sabun dan
gelas, yang masing-masing permukaan memiliki bentuk segitiga, segi empat,
dan lingkaran.
e) Murid mengelompokkan bangun datar menurut bentuknya dengan cara
mengamati berbagai macam bentuk bangun datar yang ada di sekitar kelas.
f) Guru memberikan penjelasan kepada siswa tentang materi yang kurang
dimengerti dan menjelaskan arti dan perlunya diadakan latihan ini.
g) Siswa menyimak penjelasan guru.
h) Guru memberikan kesimpulan tentang pelajaran yang disampaikan.
3. Kegiatan Penutup
Siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran
a. Guru menutup pelajaran dan berpesan kepada siswa agar mengulang
pelajaran tersebut di rumah.
b. Pada tahap ini merupakan implementasi serangkaian kegiatan pembelajaran
seperti yang telah direncanakan untuk mengatasi masalah yang dihadapi
dalam pembelajaran.
BAB III

PEMBAHASAN MASALAH

A. Kondisi Pembelajaran Matematika di Kelas 1 SDN 33 Begatuk

Dalam mengajar guru kelas I SDN 33 Begatuk selama ini masih belum
optimal. Guru lebih banyak menggunakan metode ceramah dalam
menyampaikan pembelajaran dibandingkan menggunakan metode eksperimen
dan media lain yang menarik perhatian siswa seperti media konkret. Hal ini
terlihat jelas dari kegiatan pembelajaran sehari-hari di sekolah khususnya pada
mata Matematika Materi bangun datar di kelas I SDN 33 Begatuk.
Kemampuan siswa dalam memahami materi khususnya materi tentang bangun
datar masih rendah.
Guru masih menggunakan pendekatan yang konvensional dan media
yang digunakan juga hanya berupa buku LKS, siswa hanya diminta menyimak
tanpa menyiapkan media yang dapat memotivasi siswa dalam proses
pembelajaran. Hasil ulangan harian mata pelajaran Matematika khususnya
Materi bangun datar di kelas I masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) yaitu 60. Hal ini merupakan salah satu indikasi bahwa siswa kesulitan
memahami materi yang disampaikan oleh guru, karena mata pelajaran
matematika merupakan mata pelajaran yang membutuhkan tingkat
pemahaman.
Berdasarkan hasil diskusi dengan teman sejawat, maka ditarik
kesimpulan bahwa kesulitan siswa dalam memahami Materi Bangun datar pada
mata pelajaran Matematika di kelas I SDN 33 Begatuk diantaranya karena: (1)
Materi bangun datar merupakan materi yang membutuhkan pemahaman yang
cukup komplek sehingga guru harus menggunakan media pembelajaran yang
menarik minat siswa; (2) siswa tidak dapat memahami apa yang disampaikan
oleh guru; (3) sebagian besar siswa hanya diam saat mendengar penjelasan
guru;; (4) kurangnya penguasaan siswa terhadap Materi bangun datar di kelas I.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan paparan dari pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Siswa kelas I SDN 33 Begatuk memerlukan perhatian ekstra dan dalam
pembelajaran bangun datar. Selanjutnya, diharapkan memiliki kemudahan
dalam memahami konsep.
2. Dalam skenario pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode eksperimen
terbimbing menggunakan alat peraga, dimungkinkan dapat menciptakan
pembelajaran aktif. Hal ini disebabkan pelaksanaan pembelajaran yang
dilakukan dalam kelompok sehingga siswa lebih dominan dalam proses
pembelajaran. Siswa dapat menjadi lebih termotivasi dalam pembelajaran
karena mempergunakan alat peraga.

B. Saran-Saran
1. Mengajar menggunakan alat peraga seharusnya memperhatikan kesesuaian
tujuan materi ajar, agar penggunaan alat peraga memang akan membantu siswa
dalam memahami materi ajar.
2. Guru tidak hanya menguasai cara penggunaan alat peraga, tapi sebaiknya
memonitor respon setiap siswa saat guru menggunakan alat peraga.
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Risnanda. 2014. Penerapan Metode Penemuan Terbimbing Berbantu Alat


Peraga Matematika untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar
SiswaKelas V SD Negeri 20 Kota Bengkulu.Bengkulu: FKIP Bengkulu

Arsyad, Azhar. 2014. Media Pembelajaran. Cetakan ke17. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.

Eggen, Paul, Don Kauchak. 2012. Strategi dan Model Pembelajaran. Jakarta:
Indeks.

Sujdana, N. 2014. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru


Algensindo

Suryosubroto, B. 2009. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka


Cipta.

Anda mungkin juga menyukai