MAKALAH
Disusun oleh :
NORMADIYAH, S.Pd.SD
NIP. 19840811 200902 2 006
MAKALAH PEMBELAJARAN
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, berkat
rakhmat dan anugerahnya, penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul: “
Penggunaan Metode Eksperimen Terbimbing Pembelajaran Bangun Datar
Di Kelas 1”. Makalah ini sebagai salah satu persyaratan untuk memenuhi Daftar
Usul Pemenuhan Angka Kredit.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-
pihak yeng telah membantu :
1. Petrus Atan, S.Pd selaku kepala SDN 33 Begatuk Kecamatan Tebas Kabupaten
Sambas.
3. Semua pihak yang telah memberikan bantuan serta dorongan kepada penulis
dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................... 27
B. Saran ..................................................................................... 27
NORMADIYAH, S.Pd.SD
Guru SDN 33 Begatuk
Email: normadiyah28@gmail.com
Abstrak
Penulisan makalah ini dilatarbelakangi sukarnya siswa memahami
pembelajaran Matematika pada materi bangun datar, karena
pembelajaran yang dilakukan tidak dialami oleh siswa secara sendiri.
Tujuan penulisan makalah yakni untuk memaparkan secara teoritis
bentuk pembelajaran metode eksperimen pada materi bangun datar.
Dalam pembelajaran metode eksperimen dilakukan dengan empat
tahapan, yaitu: (1) mengajukan pertanyaan yang mengandung
permasalahan, (2) membimbing mencari dan menemukan informasi, (3)
memberikan kesempatan untuk menjawab, dan (4) membuat
kesimpulan.
Kata Kunci : Metode pembelajaran eksperimen terbimbing pada materi bangun datar di
SDN 33 Begatuk.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Guru memiliki peran yang sangat penting untuk menanamkan
pengetahuan dan keterampilan, sehingga guru dituntut menciptakan kondisi
yang mempermudah pemahaman siswa, siswa mencoba belajar melalui
pengamatan dengan melakukan eksperimen, pengamatan dan diskusi dengan
temannya yang dapat menanamkan daya ingat yang jelas dan tidak mudah
hilang. Sehingga siswa menjadi senang dan aktif dalam pembelajaran. Salah
satu materi Matematika yang ada di jenjang SD yaitu tentang bangun datar.
Materi tersebut diajarkan pada kelas I semester ganjil.
Dalam silabus Matematika SD, pengajaran bangun datar memiliki
tujuan: (1) Membuat daftar nama alat-alat dapur dan alat-alat rumah tangga
yang bersifat konduktor atau isolator. (2) Membedakan bahan-bahan yang
bersifat konduktor dan isolator melalui pengamatan.
Namun kenyataannya sebagian besar tujuan tersebut belum tercapai
secara maksimal. Hal ini disebabkan hasil ulangan siswa banyak yang tidak
tuntas dari pada yang tuntas.
Berdasarkan hal di atas ternyata beberapa faktor yang dapat
diungkapan penyebab siswa tidak faham dengan materi yang disampaikan
guru dalam pembelajaran sehingga berdampak pada hsil belajar siswa.
Dampak yang dimaksud seperti (1)pembelajaran yang dilakukan monoton
(kurang variatif); (2) pengajaran yang dilakukan kurang mengasikkan dan
menegangkan; (3) kurang memanfaatkan siswa yang dianggap
baik/berkemampuan lebih; dan (4) kurang menyertakan siswa dalam proses
pembelajaran. Serta (5) kurang pemanfaatan media/ alat peraga yang sesuai.
Karena hal tersebut siswa merasa pembelajaran Matematika akan terasa
makin sulit.
Keaktifan peserta didik dalam setiap kegiatan pembelajaran
merupakan suatu prasyarat mutlak, dengan kata lain tidak ada proses belajar
yang tidak disertai keaktifan peserta didik di dalamnya.Oleh karena itu yang
menjadi fokus utama dari metode eksperimen adalah bagaimana
mengupayakan agar di dalam pembelajaran itu siswa secara aktif terlibat di
dalamnya, baik fisik maupun yang utama mental .
Salah satu upaya mengatasi meningkatkan hasil belajar yang dapat di
tempuh dengan menggunakan metode eskperimen yang sesuai dengan materi
ajar yang disampaikan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Penggunaan metode eksperimen dapat membantu siswa untuk belajar
membedakan konduktor dan isolator sehingga hasil yang diharapkan dapat
tercapai secara efektif dan optimal, Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2000)
metode eksperimen adalah pemberian kesempatan kepada anak didik
perorangan atau kelompok, untuk melakukan proses atau percobaan.Menurut
Roestiyah (2001:80) Metode eksperimen adalah suatu cara mengajar dimana
siswa melakukan suatu percobaan tentang suatu hal, mengamati prosesnya
serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu
disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru. Menurut Sumantri & Permana
(1999:157) Metode eksperimen adalah cara belajar mengajar yang
melibatkaktifkan peserta didik dengan mengalami dan membuktikan sendiri
sesuatu yang dipelajari. Menurut Hermawan,dkk (2007:165) metode
eksperimen. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode eksperimen
adalah salah satu metode pembelajaran menitik beratkan pada aktivitas
peserta didik melakukan percobaan dan membuktikan sendiri proses dan hasil
percobaan sehingga guru hanya sebagai pembimbing.
Adapun tujuan metode eksperimen adalah:
1. Agar peserta didik mampu menyimpulkan fakta-fakta, informasi atau data
yang diperoleh.
2. Melatih peserta didik merancang, melaksanakan dan melaporkan
percobaan.
3. Melatih peserta didik menggunakan logika berfikir induktif untuk menarik
kesimpulan dari fakta, informasi atau data yang terkumpul melalui
percobaan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah tulisan ini adalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana kondisi pembelajaran di kelas I SDN 33 Begatuk dilihat
dari aspek penggunaan metode?
2. Bagaimana bentuk RPP pembelalajaran bangun datar menggunakan
metode eksperimen di kelas I SDN 33 Begatuk ?
3. Bagaimana skenario pembelajaran bangun datar dengan menggunakan
metode eksperimen di kelas I SDN 33 Begatuk.
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah yang dipaparkan diatas, maka tujuan penulisan
makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui dan mendiskripsikan kondisi pembelajaran Matematika
materi bangun datar pada SDN 33 Begatuk.
2. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan bentuk RPP pembelajaran
Matematika materi Bungan datar dengan menggunakan metode
eksperimen di kelas I SDN 33 Begatuk.
3. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan bentuk skenario pembelajaran
Matematika materi bangun datar dengan menggunakan metode eksperimen
di kelas I SDN 33 Begatuk.
D. Tujuan Penulisan
Di bawah ini diapaparkan hasil dari penulisan makalah ini dalah sebagai
berikut :
1. Bagi Siswa
2. Bagi Guru
3. Bagi Sekolah
A. Model Eksperimen
B. Metode Eksperimen
1. Pengertian Metode Eksperimen
Metode eksperimen menurut Djamarah (2002:95) adalah cara penyajian
pelajaran, dimana siswa melakukan percobaan dengan mengalami sendiri
sesuatu yang dipelajari. Dalam proses belajar mengajar, dengan metode
eksperimen, siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendri atau
melakukan sendiri, mengikuti suatu prose, mengamati suatu obyek, keadaan
atau proses sesuatu. Dengan demikan, siswa dituntut untuk mengalami
sendiri, mencari suatu hukum atau dalil, dan menarik kesimpulan dari proses
yang dialaminya.
Menurut Roestiyah (2001 : 80) Metode eksperimen adalah suatu cara
mengajar, dimana siswa melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal,
mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil
pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru.
Menurut Schoenherr (1996) yang dikutip oleh Palendeng (2003:81) metode
eksperimen adalah metode yang sesuai untuk pembelajaran sains, karena
metode eksperimen mampu memberikan kondisi belajar yang mampu
memberikan kondisi belajar yang dapat mengembangkan kemampuan berfikir
dan kreativitas secara optimal.
Metode eksperimen menurut Al-farisi (2005:2) adalah metode yang bertitik
tolak dari suatu masalah yang hendak dipecahkan dan dalam prosedur.
Berdasarkan dua pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa metode
eksperimen adalah salah satu metode pembelajaran yang menitikberatkan
pada aktivitas peserta didik dalam melakukan percobaan sehingga guru hanya
bertindak sebagai pembimbing.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas, penulis lebih tertarik dengan teori
Roestiyah yang mengatakan bahwa metode eksperimen adalah suatu cara
mengajar, dimana siswa melakukan percobaan tentang suatu hal,mengamati
prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan
itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru. Dalam teori yang
disampaikan siswa sangat berperan dalam proses pembelajaran dimana guru
hanya sebagai pembimbing.
2. Tahapan Metode Eksperimen
Tahapan pembelajaran metode eksperimen adalah sebagai berikut:
1. Persiapan
a. Mempersiapkan kondisi belajar siswa
b. Memberikan informasi/ penjelasan tentang masalah tugas dalam
diskusi
c. Mempersiapkan sarana dan prasarana untuk melakukan diskusi
(tempat, peserta dan waktu)
2. Pelaksanaan
a. Siswa melakukan diskusi
b. Guru merangsang seluruh peserta didik berpartisipasi dalam diskusi
c. Emberikan kesempatan kepada anggota untuk aktif.
d. Mencatat tanggapan/saran dan ide-ide yang penting.
3. Evaluasi/Tindak lanjut
a. Membuat kesimpulan diskusi
b. Mencatat hasil diskusi
c. Menilai hasil diskusi
Ada dasi anak laki-laki, dasi ini mempunyai tiga sisi, bentuk seperti itu disebut
segitiga.
Amati permukaan benda tersebut, semua permukaannya mempunyai tiga sisi oleh
karena itu dinamakan segitiga.
3
2. Materi untuk Mengenal Segi Empat meliputi :
Selain dasi laki-laki ada juga dasi anak perempuan warnanya merah putih, dasi
tersebut mempunyai empat sisi, bentuk tersebut dinamakn segi empat. Bendera
merah putih juga berbentuk segi empat.
Perhatikan bangun datar berikut
Bangun datar diatas beragam dan semuanya mempunyai empat sisi sehingga
dinamakan segi empat.
Lingkaran adalah bangun datar berbentuk bundar, bangun datar ini mempunyai
sisi lengkung.
Lingkaran mempunyai titik pusat, pada sisi lingkaran terdapat banyak titik.
Menjiplak lingkaran
Gambarlah lingkaran dengan cara menjiplak, ambillah benda yang
permukaannya lingaran, misalnya gelas.
Warnailah bangun segitiga dengan warna merah, segi empat dengan warna
kuning, dan lingkaran dengan warna hijau.
Langkah-langkah Pembelajaran:
1. Kegiatan Awal
a) Melaksanakan kegiatan pembelajaran berpedoman pada Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat.
b) Guru melakukan pendaahuluan yang bertujuan untuk motivasi dan
menyiapkan siswa sebelum pembahasan lebih lanjut, yang meliputi
kegiatan :
• Apersepsi : Guru mengawali materi pelajaran dengan mengingatkan
kembali materi sebelumnya dan menghubungkan dengan materi yang
akan disajikan.
• Motivasi : Guru berusaha menumbuhkan rasa ingin tahu, sikap antusias
perhatian dan peran aktif siswa dalam kegiatan pembelajaran dengan
cara menanyakan kepada siswa apa saja bangun datar yang ada didalam
kelas.
c) Menyampaikan tujuan pembelajaran : Menjelaskan kompetensi dasar yang
harus dicapai siswa setelah mempelajari materi tersebut.
2. Kegiatan Inti
Menyajikan materi pelajaran kegiatan yang dilakukan guru dalam tahap penyajian
ini antara lain :
a) Murid mengamati bentuk segitiga yang ada di sekitar ruangan kelas seperti
penggaris yang berbentuk segitiga. Menjelaskan bahwa segitiga mempunyai
sisi sebanyak tiga.
b) Murid mengamati benda yang ada di sekitar ruangan kelas seperti papan tulis,
meja buku dan lain sebagainya. Menjelaskan bahwa segi empat mempunyai
sisi sebanyak empat.
c) Murid mengamati bentuk lingkaran yang ada d isekitar ruangan kelas seperti
meja memiliki bentuk lingkaran. Menjelaskan bahwa lingkaran memiliki titik
pusat.
d) Murid menjiplak segitiga, segi empat, dan lingkaran dengan cara
menggunakan benda-benda yang ada seperti vas bunga, kotak sabun dan
gelas, yang masing-masing permukaan memiliki bentuk segitiga, segi empat,
dan lingkaran.
e) Murid mengelompokkan bangun datar menurut bentuknya dengan cara
mengamati berbagai macam bentuk bangun datar yang ada di sekitar kelas.
f) Guru memberikan penjelasan kepada siswa tentang materi yang kurang
dimengerti dan menjelaskan arti dan perlunya diadakan latihan ini.
g) Siswa menyimak penjelasan guru.
h) Guru memberikan kesimpulan tentang pelajaran yang disampaikan.
3. Kegiatan Penutup
Siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran
a. Guru menutup pelajaran dan berpesan kepada siswa agar mengulang
pelajaran tersebut di rumah.
b. Pada tahap ini merupakan implementasi serangkaian kegiatan pembelajaran
seperti yang telah direncanakan untuk mengatasi masalah yang dihadapi
dalam pembelajaran.
BAB III
PEMBAHASAN MASALAH
Dalam mengajar guru kelas I SDN 33 Begatuk selama ini masih belum
optimal. Guru lebih banyak menggunakan metode ceramah dalam
menyampaikan pembelajaran dibandingkan menggunakan metode eksperimen
dan media lain yang menarik perhatian siswa seperti media konkret. Hal ini
terlihat jelas dari kegiatan pembelajaran sehari-hari di sekolah khususnya pada
mata Matematika Materi bangun datar di kelas I SDN 33 Begatuk.
Kemampuan siswa dalam memahami materi khususnya materi tentang bangun
datar masih rendah.
Guru masih menggunakan pendekatan yang konvensional dan media
yang digunakan juga hanya berupa buku LKS, siswa hanya diminta menyimak
tanpa menyiapkan media yang dapat memotivasi siswa dalam proses
pembelajaran. Hasil ulangan harian mata pelajaran Matematika khususnya
Materi bangun datar di kelas I masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) yaitu 60. Hal ini merupakan salah satu indikasi bahwa siswa kesulitan
memahami materi yang disampaikan oleh guru, karena mata pelajaran
matematika merupakan mata pelajaran yang membutuhkan tingkat
pemahaman.
Berdasarkan hasil diskusi dengan teman sejawat, maka ditarik
kesimpulan bahwa kesulitan siswa dalam memahami Materi Bangun datar pada
mata pelajaran Matematika di kelas I SDN 33 Begatuk diantaranya karena: (1)
Materi bangun datar merupakan materi yang membutuhkan pemahaman yang
cukup komplek sehingga guru harus menggunakan media pembelajaran yang
menarik minat siswa; (2) siswa tidak dapat memahami apa yang disampaikan
oleh guru; (3) sebagian besar siswa hanya diam saat mendengar penjelasan
guru;; (4) kurangnya penguasaan siswa terhadap Materi bangun datar di kelas I.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan paparan dari pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Siswa kelas I SDN 33 Begatuk memerlukan perhatian ekstra dan dalam
pembelajaran bangun datar. Selanjutnya, diharapkan memiliki kemudahan
dalam memahami konsep.
2. Dalam skenario pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode eksperimen
terbimbing menggunakan alat peraga, dimungkinkan dapat menciptakan
pembelajaran aktif. Hal ini disebabkan pelaksanaan pembelajaran yang
dilakukan dalam kelompok sehingga siswa lebih dominan dalam proses
pembelajaran. Siswa dapat menjadi lebih termotivasi dalam pembelajaran
karena mempergunakan alat peraga.
B. Saran-Saran
1. Mengajar menggunakan alat peraga seharusnya memperhatikan kesesuaian
tujuan materi ajar, agar penggunaan alat peraga memang akan membantu siswa
dalam memahami materi ajar.
2. Guru tidak hanya menguasai cara penggunaan alat peraga, tapi sebaiknya
memonitor respon setiap siswa saat guru menggunakan alat peraga.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar. 2014. Media Pembelajaran. Cetakan ke17. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Eggen, Paul, Don Kauchak. 2012. Strategi dan Model Pembelajaran. Jakarta:
Indeks.