Anda di halaman 1dari 21

I.

ASUHAN KEPERAWATAN
NY KARIYEM DENGAN DIAGNOSA MEDIS DIABETES MELLITUS
DI RUANG MELATI RS B

Oleh:

Nama : Alief Nurdiana


NIM : P27820319056

PRODI D III KEPERAWATAN KAMPUS SUTOPO


JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES SURABAY
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN DASAR

Tgl. Pengkajian : 20 Maret 2020 No. Register : 12.23.15.XX


Jam Pengkajian : 09.00 Tgl. MRS : 18 Maret 2020
Ruang/Kelas : Pandanwangi

II. IDENTITAS
1. Identitas Pasien 2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny . Kariyem Nama : Ny. Yatilah
Umur : 65 Tahun Umur : 45 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SLTA Pekerjaan : Pekerja Swasta
Pekerjaan :- Alamat : JL. Kedung Baruk 12
Gol. Darah :O Hubungan dengan Klien : Anak
Alamat : JL. Kedung Baruk VIIA/12

III. KELUHAN UTAMA


1. Keluhan Utama Saat MRS
Merasakan pusing dan linu-linu, nyeri pada kaki, beberapa hari mengalami sulit tidur.

2. Keluhan Utama Saat Pengkajian


Merasakan pusing dan linu-linu, nyeri pada kaki, beberapa hari mengalami sulit tidur.

IV. DIAGNOSA MEDIS


Diabetes Melitus

V. RIWAYAT KESEHATAN
1. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengatakan kadar gulanya meningkat karena jarang beristirahat melakukan
pekerjaan rumah dan pola makan yang tidak teratur.

2. Riwayat Kesehatan Yang Lalu


Pasien mengatakan pernah mengalami hipertensi sejak 5 tahun yang lalu.

3. Riwayat Kesehatan Keluarga


Pasien mengatakan bahwa suami dan anaknya menderita diabetes melitus .
VI. RIWAYAT POLA FUNGSI KESEHATAN KLIEN

1. Pola Aktifitas Sehari-hari (ADL)


ADL Di Rumah Di Rumah Sakit
Pola persepsi - manajemen
kesehatan Pasien mengatakan ketika Pasien mengatakan ketika
sakit, pasien dibawa ke di rumah sakit pasien
klinik. dirawat oleh dokter dan
perawat di ruang
Pandanwangi

Pola nutrisi - metabolik Pasien mengatakan Pasien mengatakan


- Nafsu makan ketika - Nafsu makan naik
dirumah naik turun turun mau, makan
- Tidak ada alergi tapi sedikit , rasa
terhadap makanan makanan beda.
- Tidak ada alergi
terhadap makanan.

Pola eliminasi Pasien mengatakan Pasien mengatakan


- BAK : Normal - BAK : Normal
- BAB : Sedikit cair - BAB : Normal

Pola latihan – aktivitas Pasien mengatakan semenjak pasien mengatakan


jari jempolnya diamputasi badannya lemas dan sulit
pasien jarang melakukan untuk melakukan aktivitas
aktivitas dan lebih banyak seperti sebelum sakit,
istirahat. karena rasa nyeri di kaki
kiri.

Pola kognitif perseptual Pasien mengatakan Pasien mengatakan


- Pola presepsi sensor - Pola presepsi
baik sensor baik
- Pola kognitif - Pola kognitif
ADL Di Rumah Di Rumah Sakit

Pola istirahat - tidur Pasien mengatakan : selama Pasien mengatakan : selama


dirumah sakit pola istirahat – dirumah sakit pola istirahat
tidur pasien tidak teratur tidak – tidur pasien tidak teratur
bisa tidur nyenyak , hanya tidak bisa tidur nyenyak ,
jarang. hanya jarang.

Pola konsep diri – persepsi diri Pasien mengatakan ingin Pasien mengatakan pasien
segera sembuh dari merasa dirinya kurang
penyakitnya. percaya diri akan
kesembuhan penyakitnya,
pasien ingin segera pulang
ke rumah.

Pola peran dan hubungan Pasien mengatakan Pasien mengatakan


- Pola peran dalam - Pola peran dalam
keluarga tidak keluarga cukup
terganggu terganggu
- Hubungan pasien - Hubungan pasien
dengan keluarga dengan keluarga.
baik

Pola reproduksi/seksual Pasien tidak menstruasi Pasien tidak menstruasi


(menupose) (menupose)

Pola pertahanan diri (koping Pasien mengatakan untuk Interaksi dengan suami,
toleransi stress) menoleransi stress, pasien saudara, dan perawat serta
melakukan interaksi dengan maahsiswa yang sedang
keluarga dan tetangga. praktek di ruang
pandanwangi.
ADL Di Rumah Di Rumah Sakit

Pola keyakinan dan nilai Pasien mengatakan pola Pasien mengatakan pola
keyakinan dan nilai pasien keyakinan dan nilai pasien
normal: normal:
- Sholat lima waktu. Sholat lima waktu.

VII. PEMERIKSAAN FISIK


A. Keadaan Umum
- Pasien terlihat lemah .
- Adanya kehitaman pada sekitar mata
- Bagian dan postur tubuh : normal

B. Pemeriksaan Tanda-tanda Vital


- Tekanan Darah (TD) : 134/87 mmHg
- Suhu : 35,6 C
o

- Nadi : 72 x / menit
- Pernafasan : 20 x / menit
- Berat Badan : 40 kg

C. Pemeriksaan Wajah
- Wajah :
1. Bentuk : simetris
2. Ekspresi : senyum ramah
- Mata
1. Simetris dan lengkap
2. Kelopak mata : terdapat lingkaran hitam dibawah mata.
3. Konjungtiva : anemis / pucat.
4. Tidak ada luka/ eradangan / benjolan.
5. Pupil : isokor, Reaksi pupil : reflek baik.

- Hidung
1. Inspeksi : bentuk tulang dan posisi septum nasi simetris, mempunyai 2
lubang hidung.
2. Palpasi : tulang hidung tidak ada patah dan pembengkokan

- Telinga
1. Bentuk telinga kiri dan kanan sama
2. Tidak ada lesi
- Mulut dan kerongkongan
1. Warna bibir : normal , merah muda kecoklatan.
2. Bibir tidak pecah-pecah , gig lengkao dan bersih, lidah bersih.
3. Mukosa lembab
4. Tidak ada pemp=besaran tonsil, tidak ada peradangan.

D. Pemeriksaan Kepala Dan Leher


- Kepala :
1. Inspeksi : bentuk kepala simetris
2. Palpasi : tidak ada nyeri saat di tekan.
3. Rambut bersih, terdapat uban merata kulit kepala bersih
- Leher :
1. Inspeksi : bentuk leher simetris, tidak ada peradangan.
2. Palpasi : tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tiroid, dan vena jugularis,
posisi trakea simetris.

E. Pemeriksaan Fungsi Penglihatan


Pasien menggunakan kacamata hanya ketika penglihatan kabur.

F. Pemeriksaan Fungsi Pendengaran/Penghidu/tengorokan


- Pendengaran : bisikan normal
- Penghidung : ketajaman rangsangan bau normal.
- Tenggorokan : tidak ada nyeri tekan.

G. Pemeriksaan Thoraks/dada
- Paru :
1. Inspeksi : bentuk torak normal chest, tidak ada kelainan susunan ruas tulang
belakang, bentuk dada simetris, pola nafas :eupnea / normal (10 – 20 x /
menit )
2. Palpasi : pemeriksaan taktil/ vocal fremitus getaran antara kanan dan kiri
teraba sama.
3. Perkusi : Area paru = sonor
4. Auskultasi : Suara nafas area vesikuler : bersih, Area Bronchial : bersih ,
Bronkovesikuler bersih. Pola nafas beraturan.

- Jantung :
1. Inspeksi : adanya ictus cordis, precordium kedua belah dada simetris
2. Palpasi : dinding torak teraba : kuat , tidak ada nyeri tekan
3. Perkusi : batas jantung normal(Kanan atas : SIC II Linea Para Sternalis
Dextra, Kanan bawah : SIC IV Linea Para Sternalis Dextra, kiri atas : SIC II
Linea Para Sternalis Sinistra, Kiri bawah : SIC IV Linea Medio Clavicularis
sinistra )
4. Auskultasi : bunyi jantung normal S1 dan S 2
H. Pemeriksaan Abdomen
1. Inspeksi : bentuk abdomen datar , tidak ada benjolan dan simetris, tidak
ada kelainan kulit.
2. Palpasi : Tidak ada rasa nyeri saat ditekan
3. Perkusi : Keadaan normal adanya hasil tympani
4. Auskultasi : Frekuensi peristaltic usus 5 – 35 x /menit

I. Pemeriksaan Punggung Dan Tulang Belakang


- Tidak ada lesi pada kulit punggung
- Tidak ada fraktur pada punggung dan tulang belakang

J. Pemeriksaan Kulit/Integument
1. Inspeksi : tidak ada lesi, warna kulit sawo matang.
2. Palpasi : Tekstur normal, turgor kulit derajat 1 , struktur keriput, Lemak
subcutan sedang, tidak ada nyeri tekan pada kulit, tidak ada kelainan kulit.
3. Pemeriksaan kuku : bersih dan tidak panjang.

K. Pemeriksaan Ekstremitas/Muskuloskeletal
- Fraktur : (-)
- Jari jempol kaki kiri telah diamputasi
- Ulkus : (+) kaki kiri (tulang kering & telepak)
- Nyeri tekan pada luka (kaki kiri)
- Oedem : kaki kanan dan tangan kanan

L. Pemeriksaan Fungsi Neurologis


Kesadaran : composmentis
GCS : 4-5-6
- Membuka mata : 4 (membuka mata dengan spontan )
- Respon verbal : 5 (orientasi baik, bicara jelas)
- Respon motorik : 6 mengikuti perintah pemeriksa)

M. Pemeriksaan Genetalia dan Rektal


- Gentalia
 Lesi : (-)
 Peradangan : (-)
 Keputihan : (-)
- Rektal
 Lesi : (+) dekubitus di pantat
 Nyeri tekan : (+)

VII PEMERIKSAAN PENUNJANG/DIAGNOSTIK MEDIK


 GDS : 363 mg/dL
VIII TINDAKAN DAN TERAPI
 Nacl 0,9 %/ 8 jam
 Injeksi ceftriaxone 250 mg
 Tranfusi albumin 20 %
 Tranfusi PRC O+ 225 mL
 Injeksi ranitidine 2 mg
 Paracetamol 500 g/ 8 jam per oral
 Injeksi insulin 8 unit / 8 jam SC

Perawat yang mengkaji


ttd

( Nama Lengkap )

ANALISIS DATA
Nama : Ny.Kariyem No. Reg : 12752345
Dx. Medis : Diabetes Melitus

NO PENGELOMPOKAN DATA KEMUNGKINAN MASALAH


PENYEBAB KEPERAWATAN
1. - DS : Pasien mengatakan Kurang kontrol tidur 1.Gangguan Pola Tidur
akhir-akhir ini susah tidur (D.0055)
dan jika sudah tidur
sering terbangun pada
malam hari.
- DO : Terlihat adanya
kehitaman pada area mata
dan konjungtiva sedikit
kemerahan.

2. 2.. Resiko
- Stress berlebihan ketidakstabilan kadar
glukosan (D.0038)

3. - DS : Pasien mengatakan
sulit makan apabila tidak Faktor Psikologis (stress 3.Defisit Nutrisi
sesuai selera, tetapi jika karena memikirkan (D.0019)
cocok maka nafsu makan sesuatu dan keengganan
baik. untuk makan )
- DO : Pasien terlihat kurus
dan ringkih , BB turun.
4. - DS : Pasien mengeluh Gejala Penyakit 4.Gangguan Rasa
sulit tidur,nyeri pada gigi, Nyaman (D.0074)
tidak mampu rileks dan
mudah gelisah.
- DO : Menunjukan gejala
Distres.
5. - DS : Pasien mengatakan - 5. Kesiapan
ingin bisa menurunkan peningkatan
gula darah dengan rajin manajemen kesehatan
meminum obat dan (D.0112)
mengurangi stress
berlebih.
- DO : Setiap pagi di RS,
pasien berjalan disekitar
ruangan dan berolahraga
sewajarnya

RUMUSAN DIAGNOSIS KEPERAWATAN

1. (D.0055) Gangguan pola tidur berhubungan dengan kurang kontrol tidur ditandai
dengan pasien mengatakan sulit tidur dan jika sudah tidur sering terbangun pada
malam hari.
2. (D.0038) Resiko Ketidakstabilam kadar glukosa dibuktikan dengan stress berlebihan
3. (D.0019) Defisist nutrisi berhubungan dengan faktor psikologis ditandai dengan nafsu
makan pasien menurun dan cenderung memilih makanan yang sesuai selera saja.
4. (D.0074) Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan gejala penyakit ditandai
dengan pasien mengeluh sulit tidur , nyeri pada gigi dan tidak mampu rileks.
5. (D.0112) Kesiapan peningkatan manajemen kesehatan dibuktikan dengan pasien ingin
menurunkan kadar gula darah dan inigin kembali sehat dan bugar.

PRIORITAS DIAGNOSIS KEPERAWATAN

1. (D.0038) Resiko ketidakstabilan kadar glukosa dibuktikan dengan stress


berlebihan .
2. (D.0019) Defisist nutrisi berhubungan dengan faktor psikologis ditandai
dengan nafsu makan pasien menurun dan cenderung meimilih makanan yang
sesuai selera.

PERENCANAAN
NO DIAGNOSIS TUJUAN (SLKI) RENCANA (SIKI) RASIONAL TT
KEPERAWA NAM
TAN A
JELA
S
Gangguan pola Setelah dilakuakan Tindakan dukungan 1. Mengrtahui pola
tidur tindakan keperawatan tidur : dan aktivitas
(D.0055) selama 3 x 24 jam, 1. Identifikasi pola tidur pasien.
diharapkan pola tidur aktivitas dan 2. Mengetahui
membaik dengan tidur faktor yang
kriteria hasil : 2. Identifikasi menyebabkan
1. Keluhan sulit faktor pasien sulit
tidur berubah pengganggu tidur.
menurun tidur 3. Memberi
2. Keluhan pola 3. Fasilitas fasilitas agar
tidur berubah menghilangkan pasien dapat
membaik stress sebelum menghilangkan
tidur stress sebelum
4. Ajarkan faktor- tidur
faktor yang 4. Agar pasien tau
berkontribusi faktor yang
terhadap berkontribusi
gangguan pola terhadap
tidur. gangguan pola
tidur.
Resiko Setelah dilakukan Tindakan manajemen
ketidakstabilan tindakan keperawatan hiperglikemia : 1. Mengetahui
kadar glukosa selama 3 x 24 jam, 1. Identifikasi kemungkinan
(D.0038) diharapkan kadar kemungkinan penyebab
glukosa membaik dan penyebab hiperglikemia
stabil, dengan kriteria hiperglikemia 2. Mengetahui
hasil : 2. Monitor tanda perkembangan
1. Kadar glukosa dan gejala gejala
dalam darah hiperglikemia hiperglikemia.
membaik 3. Anjurkan 3. Pasien bisa
2. monitor kadar melakukan
glukosa darah monitor secara
secara mandiri mandiri dan
4. Kolaborasi mendapat
pemberian insulin.
insulin

Defisit Nutrisi Setelah dilakukan Tindakan manajemen


(D.0019) tindakan keperawatan nutrisi: 1. Mengetahui
3 x 24 jam, 1. Identifikasi status nutrisi
diharapkan masalah status nutrisi pada pasien
defisit nutrisi dapat 2. Identifikasi 2. Mengetahui dan
teratasi dengan makanan yang memberi
kriteria hasil : disukai makanan yang
1. Verbalisasi 3. Monitor asupan disukai oelh
keinginan makanan pasien.
untuk 4. Sajikan 3. Mengetahui dan
meningkatkan makanan secara memberi asupan
nutrisi menarik dan makanan pasien.
meningkat suhu yang 4. Pasien
2. Pengetahuan sesuai mendapat sajian
tentang standar 5. Ajarkan diet makanan secara
asupan nutrisi yang menarik dengan
yang tepat diprogramkan suhu yang
meningkat 6. Kolaborasi sesuai dengan
3. Pengetahuan dengan ahli gizi berkolaborasi
tentang pilihan untuk dengan ahli gizi.
makanan yang menentukan
sehat jumlah kalori
meningkat dan jenis nutrien
4. Nafsu makan yang
meningkat dibutuhkan, jika
perlu.
Gangguan Setelah dilakukan
Rasa Nyaman tindakan keperawatan 1. Edukasi 1. Pasien dapat
(D.0074) 3 x 24 jam, manajemen mengetahui dan
diharapkan masalah stress. memanajemen
gangguan rasa 2. Manajemen stress dengan
nyaman dapat teratasi, kenyamanan baik.
dengan kriteria hasil : lingkunagan. 2. Pasien merasa
1. Keluhan tidak 3. Dukungan nyaman pada
nyaman pengungkapan lingkungannya.
menurun kebutuhan. 3. Pasien
2. Kesejahteraan mendapat
psikologis dukungan dalam
meningkat pengungkapan
3. Keluhan sulit kebutuhannya.
tidur menurun
Kesiapan Setelah dilakuakn Tindakan edukasi 1. Pasien dapat
peningkatan tindakan keperawatan kesehatan : mengetahui faktor
manajemen selama 3 x 24 jam , 1. Identfikasi yang mempengaruhi
kesehatan diharapkan kesiapan dan kesehatan dan dapat
(D.0112) manajemen kesehatan kemampuan menerapkan
meningkat, dengan menerima perilaku hidup
kriteria hasil : informasi. bersih dan sehat.
1. Menerapkan 2. Jelaskan faktor
program resiko yang
perawatan dapat
meningkat. mempengaruhi
2. Aktivitas kesehatan.
hidup sehari- 3. Ajarkan
hari efektif perilaku hidup
memenuhi bersih dan seha
tujuan
kesehatan
meningkat .
3. Melakukan
tindakan untuk
mengurangi
faktor resiko
meningkat.
CATATAN TINDAKAN KEPERAWATAN (IMPLEMENTASI)
NO HARI/ DX KEPERAWATAN TINDAKAN KEPERAWATAN TT
TGL/JAM NAMA
JELAS
Jum’at 20 Gangguan Pola Tidur Dx 1 :
Maret 2020 (D.0055) 1. Mengidentifikasi pola
aktivitas dan tidur
2. Mengidentifikasi faktor
pengganggu tidur
3. Memberikan fasilitas
menghilangkan stress
sebelum tidur
4. Mengajarkan faktor-faktor
yang berkontribusi terhadap
gangguan pola tidur.

Resiko ketidakstabilan Dx 2 :
kadar glukosa 1. Mengidentifikasi
(D.0038) kemungkinan penyebab
hiperglikemia
2. Memonitor tanda dan gejala
hiperglikemia
GDP :
3. Memberikan asupan cairan
oral
4. Menganjurkan monitor kadar
glukosa darah secara mandiri
5. Berkolaborasi memberikan
insulin

Defisit Nutrisi Dx 3 :
(D.0019) 1. Mengidentifikasi status
nutrisi dan makanan yang
disukai pasien
2. Memonitor asupan makanan.
3. Menyajikan makanan dengan
menarik dan suhu yang
sesuai.
4. Mengajarkan diet yang
diprogramkan dengan
berkolaborasi bersama ahli
gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan jenis
nutrien yang dibutuhkan, jika
perlu.

Gangguan Rasa Dx 4 :
Nyaman (D.0074) 1. Memberi edukasi kepada
pasien tentang manajemen
stress dengan baik.
2. Mengajarkan tentang
manajemen kenyamanan
lingkungan kepada pasien.
3. Memberi dukungan kepada
pasien agar dapat
mengungkapkan
kebutuhannya.

Kesiapan peningkatan Dx 5 :
manajemen kesehatan 1. Mengidentifikasi kesiapan
(D.0112) dan kemampuan pasien
dalam menerima informasi.
2. Menjelaskan tentang faktor-
faktor yang mempengaruhi
kesehatan.
3. Mengajarkan perilaku hidup
bersih dan sehat kepada
pasien.

Sabtu , 21 Gangguan Pola Tidur Dx 1 :


Maret 2020 (D.0055) 1. Mengidentifikasi pola
aktivitas dan tidur.
2. Mengidnetifikasi faktor
pengganggu tidur.
3. Memberi fasilitas
menghilangkan stress
sebelum tidur fan
mengajarkan faktor-faktor
yang berkontribusi terhadap
gangguan pola tidur.

Resiko ketidakstabilan Dx 2 :
kadar glukosa 1. Memonitor tanda dan gejala
(D.0038) hiperglikemia :
GDP :
2. Menganjurkan monitor kadar
glukosa darah secara mandiri.
3. Berkolaborasi memberikan
insulin.
Defisit Nutrisi Dx 3 :
(D.0019) 1. Memberikan nutrisi dan
makanan yang disukai pasien.
2. Menyajikan makanan dengan
menarik dan pada suhu yang
sesuai.
3. Mengajarkan diet yang
diprogramkan dengan
berkolaborasi dengan ahli
gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan jenis
nutrien yang dibutuhkan jika
perlu.
Gangguan Rasa Dx 4 :
Nyaman (D.0074) 1. Memberi edukasi kepada
pasien tentang manajemen
stress dengan baik.
2. Mengajarkan tentang
manajemen kenyamanan
lingkungan.
3. Memberi dukungan dan
motivasi pasien dalam
mengungkapkan
kebutuhannya.
Kesiapan peningkatan Dx 5 :
manajemen kesehatan 1. Menjelaskan dan memonitor
(D.0112) pasien tentang pemahaman
faktor-faktor yang
mempengaruhi kesehatan.
2. Memonitor pemahaman dan
perilaku hidup bersih dan
sehat dari pasien.

Minggu, 22 Gangguan Pola Tidur Dx 1 :


Maret 2020 (D.0055) 1. Memonitor pola aktivitas dan
tidur.
2. Memonitor faktor
pengganggu tidur.
3. Memberi fasilitas
menghilangkan stress
sebelum tidur fan
mengajarkan faktor-faktor
yang berkontribusi terhadap
gangguan pola tidur.

Resiko ketidakstabilan Dx 2 :
kadar glukosa 1. Memonitor tanda dan gejala
(D.0038) hiperglikemia :
GDP :
2. Menganjurkan monitor kadar
glukosa darah secara mandiri.
3. Berkolaborasi memberikan
insulin.

Defisit Nutrisi Dx 3 :
(D.0019) 1. Memberikan nutrisi dan
makanan yang disukai pasien.
2. Menyajikan makanan dengan
menarik dan pada suhu yang
sesuai.
3. Memonitor diet yang
diprogramkan dengan
berkolaborasi dengan ahli
gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan jenis
nutrien yang dibutuhkan jika
perlu.
Gangguan Rasa Dx 4 :
Nyaman (D.0074) 1. Memonitor manajemen stress
pada pasien.
2. Memonitor pemahaman dan
manajemen kenyamanan
lingkungan.
3. Memberi dukungan dan
motivasi pasien dalam
mengungkapkan
kebutuhannya.

Kesiapan peningkatan Dx 5 :
manajemen kesehatan 1. Memonitor faktor-faktor
(D.0112) yang mempengaruhi
kesehatan pasien.
2. Memonitor perilaku hidup
bersih dan sehat dari pasien.

EVALUASI
NO HARI/ DX CATATAN EVALUASI TT
TGL/ KEPERAWATA PERKEMBANGAN NAMA
JAM N (SOAP/SOAPIER) JELAS
Jum’at 20 S : Pasien mengatakan Intervensi dilanjutkan
Maret 1. Gangguan bebarapa hari mengalami
2020 Pola Tidur susah tidur dan sering
Pukul (D.0055) terbangun pada malam hari .
09.00 – O : Terlihat kehitaman di
selesai daerah sekitar mata , dan
konjungtva ada kemerahan.
A : Masalah pola tidur
belum teratasi .
P : Intervensi dilanjutkan.

S : Pasien mengatakan stress


2. Resiko berlebihan sehingga kadar
ketidaksta glukosa darah nya naik.
bilan O:
kadar  TD : 134/87 mm/ Hg
glukosa  BB : 40 kg
(D.0038)  S : 35,6 o C
 N : 72 x / menit
 GDP : 363 mg/dL
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan

S : Pasien mengatakan susah


makan dan tidak selera
3. Defisit makan jika makanan tidak
Nutrisi sesuai.
(D.0019) O : Pasien terlihat kurus
ringkih dan BB turun.
BB : 40 kg
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
4. Gangguan
rasa S : Pasien mengeluh sulit
nyaman tidur,nyeri pada gigi, tidak
(D.0074) mampu rileks dan mudah
gelisah.
O : Menunjukan gejala
distress
A : Masalah belum teratasi
P : Itervensi dilanjutkan.

S : Pasien mengatakan ingin


5. Kesiapan menurunkan kadar glukosa
peningkat dan ingin tubuhnya kembali
an sehat dan bugar.
manajeme
n O : Manajemen stress pasien
kesehatan kurang baik, pasien terlalu
(D.0112) memikirkan hal-hal kecil
yang menyebabkan nya
stress berlebihan.
A : Masalah belum teratasi.
P : Intervensi dilanjutkan
Sabtu , 21 S : Pasien mengatakan Intervensi dilanjutkan.
Maret 6. Gangguan bebarapa hari gangguan
2020. Pola Tidur susah tidur berkurang,
(D.0055) pasien tidur dengan nyenyak
dan tidak terbangun pada
malam hari
O : Terlihat kehitaman di
daerah sekitar mata
berkurang .
A : Masalah pola tidur
belum teratasi .
P : Intervensi dilanjutkan.

7. Resiko S : Pasien mengatakan stress


ketidaksta berlebihan sehingga kadar
bilan glukosa darah nya naik.
kadar O:
glukosa  TD : 134/87 mm/ Hg
(D.0038)  BB : 40 kg
 S : 35,6 o C
 N : 72 x / menit
 GDP : 363 mg/dL
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan

8. Defisit S : Pasien mengatakan


Nutrisi perlahan pola makan nya
(D.0019) lebih teratur.
O : Pasien terlihat jauh lebih
sehat dan bugar, berat badan
perlahan naik.
BB : 40,5 kg
A : Masalah teratasi
sebagian.
P : Intervensi dilanjutkan

9. Gangguan S : Pasien mengeluh sulit


rasa tidur,nyeri pada gigi, tidak
nyaman mampu rileks dan mudah
(D.0074) gelisah.
O : Menunjukan gejala
distress
A : Masalah teratasi
sebagian.
P : Itervensi dilanjutkan.

10. Kesiapan S : Pasien mengatakan ingin


peningkat menurunkan kadar glukosa
an dan ingin tubuhnya kembali
manajeme sehat dan bugar.
n O : Manajemen stress pasien
kesehatan kurang teratasi sebagian.
(D.0112) A : Masalah teratasi
sebagian.
P : Intervensi dilanjutkan
Minggu, S : Pasien mengatakan Intervensi dihentikan
22 Maret 1. Gangguan sudah tidak mengalami
2020 Pola Tidur gangguan pola tidur, dan
(D.0055) kebutuhan tidur nya sudah
tercukupi dengan pola yang
baik.
O : Terlihat lebih segar,
kemerahan pad
akonjungtiva sudah tidak
ada, pasien terlihat lebih
fresh.
A : Masalah pola tidur
2. Resiko belum teratasi .
ketidaksta P : Intervensi dihentikan.
bilan
kadar S : Pasien mengatakan
glukosa kondisi badannya jauh lebih
(D.0038) fit dan sehat.
O:
 TD : 134/87 mm/ Hg
 BB : 41 kg
 S : 35,6 o C
 N : 72 x / menit
 GDP : 156 mg/dL
A : Masalah sudah teratasi
P : Intervensi dihentikan
3. Defisit
Nutrisi
(D.0019) S : Pasien mengatakan
sudah makan secara teratur
tidak berdasarkan selera
saja.
O : Pola makan pasien
sudah teratur dengan asupan
gizi yang tercukupi, pasien
telihat lebih bugar dan berat
badan mulai naik.
BB : 41 kg
4. Gangguan A : Masalah teratasi
rasa P : Intervensi dihentikan.
nyaman
(D.0074)

S : Pasien sudah tidak


mengeluh gelisah dan rasa
nyaman, sudah tidak
merasakan pusing kepala.
O : Pasien terlihat jauh lebih
nyaman dengan kondisinya
sekarang.
5. Kesiapan A : Masalah teratasi.
peningkat P : Itervensi dihentikan.
an
manajeme
n S : Pasien mengatakan ingin
kesehatan menurunkan kadar glukosa
(D.0112) dan ingin tubuhnya kembali
sehat dan bugar.
O : Pasien sudah dapat
melakukan manajemen
stress dengan baik dan
kondisi tubuh nya jauh lebih
sehat dan bugar.
A : Masalah teratasi.
P : Intervensi dihentikan.

Anda mungkin juga menyukai