Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENDAHLUAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA

KELUARGA

DISUSUN OLEH :

MUSA

3A

PO5303203191081

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANG

PRODI KEPERAWATAN WAINGAPU


LAPORAN PENDAHULUAN

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)

A. KONSEP DASAR TEORI

1. PENGERTIAN PHBS

PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota
keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif
dalam kegiatan-kegiatan kesehatan

2. Etiologi PHBS

Hal-hal yang mempengaruhi PHBS sebagian terletak di dalam diriindividu itu sendiri, yang
disebut faktor intern, dan sebagian terletak di luardirinya yang disebut faktor ekstern (faktor
lingkungan).

1. Faktor Internal
a. Keturunan

Seseorang berperilaku tertentu karena memang sudah demikianlah diturunkan


dariorangtuanya. Sifat-sifat yang dimilikinya adalah sifat-sifat yang diperoleh dariorang tua atau
neneknya dan lain sebagainya.

b. Motif 

Manusia berbuat sesuatu karena adanya dorongan atau motif tertentu. Motif ataudorongan ini
timbul karena dilandasi oleh adanya kebutuhan, yang oleh Maslowdikelompokkan menjadi
kebutuhan biologis, kebutuhan sosial, dan kebutuhanrohani.

2. Faktor Eksternal

Yaitu faktor-faktor yang ada di luar diri individu bersangkutan. Faktor-faktor


inimempengaruhi individu sehingga di dalam diri individu timbul unsur-unsur dandorongan
untuk berbuat sesuatu.
a. Unsur-unsur perilaku bagi individu, meliputi pengertian atau pengetahuantentang apa
yang akan dilakukannya, keyakinan atau kepercayaan tentang manfaatdan kebenaran dari
apa yang dilakukannya, sarana yang diperlukan untukmelakukannya, serta dorongan atau
motivasi untuk berbuat yang dilandasi olehkebutuhan yang dirasakannya.
b. Unsur-unsur perilaku bagi individu sebagai anggota kelompok, meliputi pengertian atau
pengetahuan tentang apa yang akan dilakukannya, keyakinan ataukepercayaan tentang
manfaat dan kebenaran dari apa yang dilakukannya, saranayang diperlukan untuk
melakukannya, dorongan atau motivasi untuk berbuat yangdilandasi oleh kebutuhan yang
dirasakannya, serta norma atau dukungankelompok bahwa apa yang akan dilakukan itu
benar atau bisa diterima oleh kelompoknya.

3. POHON MASALAH

Cakupan PHBS

Metode Dana Lingkungan


Manusia
Sarana

Tidak adanya dana Jamban sehat yang tidak


Pemberdayaan Form pendataan
\ memenuhi syarat
Advokasi ke Untuk membuat
PHBS yang
lintas sektoral sekarang septik tank Perilaku wargayang
masih merokok di dalam
rumah

Kurangnya penyuluhan dari


petugas puskesmas PHBS
4. Indikator PHBS

Sasaran PHBS tatanan rumah tangga adalah seluruh anggota keluargayaitu pasangan usia
subur, ibu hamil dan menyusui, anak dan remaja, usia lanjutdan pengasuh anak. Indikator PHBS
adalah suatu alat ukur untuk menilai keadaanatau permasalahan kesehatan.

1. Menggunakan air bersih


2. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
3. Menggunakan jamban sehat
4. Memberantas jentik di rumah
5. Makan buah dan sayur setiap hari
6. Melakukan aktivitas fisik 
7. Tidak merokok di dalam rumah

5. Klasifikasi PHBS

Dari sepuluh indikator PHBS maka akan didapatkan empat klasifikasirumah tangga yang
menjalankan PHBS. Menurut Dinas Kesehatan RepublikIndonesia tahun 2007 klasifikasi
tersebut sebagai berikut 6,7,8 :1. Klasifikasi I (warna merah) : jika melakukan 1 sampai dengan 3
dari 10indikator PHBS dalam tatanan rumah tangga.2. Klasifikasi II (warna kuning): jika
melakukan 4 sampai dengan 5 dari 10indikator PHBS dalam tatanan rumah tangga.3. Klasifikasi
III (warna hijau) : jika melakukan 6 sampai dengan 7 dari 10indikator PHBS dalam tatanan
rumah tangga.4. Klasifikasi IV (warna biru) : Klasifikasi III + ikut dana sehatKlasifikasi
penilaian PHBS menurut Dinas Kesehatan Republik Indonesia tahun2008 mengalami perubahan,
dimana jika salah satu indikator PHBS tidakterpenuhi, maka tatanan tersebut dinyatakan tidak
menjalankan PHBS.

6. Pemeriksaan diagnostic/penunjang

Pemeriksaan diagnostic yang bisa dilakukan di dalam PHBS ini yaitu, pemeriksaan kesehatan
secara rutin baik pemeriksaan tekanan darah, kolesterol,asam urat, gula darah, cek lab (darah
lengkap).
7. Penatalaksanaan medis
Penatalaksanaan medis yang dapat dilakukan pada PHBS yaitu :

1. Promotif 
Promotif yang dimaksud disini yaitu pemberian informasi atau pendidikankesehatan kepada
keluarga atau masyarakat mengenai pentingnya perilakuhidup bersih dan sehat yang di mulai
dari tatanan rumah tangga.

2. Preventif Preventif adalah pencegahan. Dimana preventif disini yaitu pencegahan


risikoterserang atau terhindar dari berbagai jenis penyakit dengan menerapkan perilaku
hidup bersih dan sehat.

8. Komplikasi

Bagi orang yang tidak menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat akan berisikoterserang
penyakit. Jika perilaku hidup bersih dan sehat ini tidak diterapkan makaakan berdampak pada
timbulnya komplikasi penyakit lain. Komplikasi PHBS dapat
menyebabkan :1.Diare karena tidak menerapkan cuci tangan yang bersih.2.Stroke, hipertensi,
jantung yang disebabkan karena merokok.3.Kematian yang disebabkan karena pada saat
persalinan tidak ditolong olehtenaga kesehatan.
I. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan
A. Data Subjektif
a. Identitas klien
Meliputi nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, alamat, pekerjaan, agama, suku bangsa,
tanggal dan jam MRS, no registrasi, dan diagnose medis
b. Keluhan

Utama Sering menjadi alasan klien untuk meminta pertolongan kesehatan adalah sakit
kepala disertai rasa berat ditengkuk, sakit kepala berdenyut.

c. Riwayat Kesehatan Sekarang

Pada sebagain besar penderita, hipertensi tidak menimbulkan gejala. Gejala yang


dimaksud adalah sakit dikepala , pendarahan dihidung, pusing, wajah kemerahanan,dan
kelelahan yang bisa saja terjadi pada penderita hipertensi.

Jika hipertensi berat atau menahun dan tidak diobat, bisa timbl sakit kepala, kelelahan, muntah,
sesak napas, pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan otak, mata
jantung, dan ginjal. Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran atau
koma.

d. Riwayat Kesehatan Dahulu


Apakah ada riwayat hipertensi sebelumnya, DM, penyakit ginjal, obesitas,hiperkolesterol
, adanya riwayat merokok, penggunaan alcohol dan obat kontrasepsioral dll.
e. Riwayat Kesehatan KeluargaBiasanya ada riwayat keluarga yang menderita hipertensi.

f. Data Objektif 
Pemeriksaan Fisik
a. Aktivitas/ Istirahat
1) Gejala : kelemahan, letih, nafas pendek, gaya hidup monoton.
2) Tanda : Frekuensi jantung meningkat, perubahan irama jantung, takipnea.
b. Sirkulasi
1) Gejala : Riwayat Hipertensi, aterosklerosis, penyakit jantung koroner/katup
dan penyakit cebrocaskuler, episode palpitasi, perspirasi.
2) Tanda : Kenaikan TD, Nadi denyutan jelas dari karotis, jugularis, radialis,tikik
ardi, murmur stenosis valvular, distensi vena jugularis, kulit pucat,
sianosis,suhu dingin (vasokontriksi perifer) pengisian kapiler mungkin lambat/
bertunda.
c. Integritas Ego
1) Gejala : Riwayat perubahan kepribadian, ansietas, faktor stress multiple(hubu
ngan, keuangan, yang berkaitan dengan pekerjaan).
2) Tanda : Letupan suasana hati, gelisah, penyempitan continue perhatian,
tangisanmeledak, otot muka tegang, pernafasan menghela, peningkatan pola
bicara.
d. Eliminasi
1) Gejala : Gangguan ginjal saat ini atau (seperti obstruksi atau riwayat penyakit
ginjal padamasa yang lalu).
e. Makanan/Cairan
1) Gejala : Makanan yang disukai yang mencakup makanan tinggi garam,
lemak serta kolesterol, mual, muntah dan perubahan BB akhir akhir ini(menin
gkat/turun) Riwayat penggunaan diuretik 
2) Tanda : Berat badan normal atau obesitas, adanya edema, glikosuria.
f. Neurosensori
1) Gejala : Keluhan pening/pusing, sakit
kepala, subojksipital (terjadi saat bangundan menghilangkan secara spontan se
telah beberapa jam) Gangguan penglihatan (diplobia, penglihatan kabur,
epistakis).
2) Tanda : Status mental, perubahan keterjagaan, orientasi, pola/isi
bicara, efek, proses pikir, penurunan keuatan genggaman tangan.
g. Nyeri/ketidaknyamanan
Gejala : Angina (penyakit arteri koroner/keterlibatan jantung), sakit kepala.
h. Pernafasan
1) Gejala : Dispnea yang berkaitan dari aktivitas/kerja takipnea, ortopnea,
dispnea, batuk dengan/tanpa pembentukan sputum, riwayat merokok.
2) Tanda : Distress pernafasan/penggunaan otot aksesori
pernafasan bunyi nafastambahan (krakties/mengi), sianosis.
i. Keamanan
1) Gejala : Gangguan koordinasi/cara berjalan, hipotensi postural

Pemeriksaan Penunjang

1. Pemeriksaan Laboratorium
a. Hb/Ht : untuk mengkaji hubungan dari sel-sel terhadap volume cairan(viskositas)
dandapat mengindikasikan factor risiko seperti : hipokoagulabilitas, anemia. 
b. BUN / kreatinin : memberikan informasi tentang perfusi / fungsi ginjal.
c. Glucosa : Hiperglikemi (DM adalah pencetus hipertensi) dapat diakibatkan oleh pe
ngeluaran kadar ketokolamin.
d. Urinalisa : darah, protein, glukosa, mengisaratkan disfungsi ginjal danada DM.
2. CT Scan : Mengkaji adanya tumor cerebral, encelopati
3. EKG : Dapat menunjukan pola regangan, dimana luas, peninggian gelombang
P adalah salah satu tanda dini penyakit jantung hipertensi.
4. IUP : mengidentifikasikan penyebab hipertensi seperti : Batu ginjal, perbaikan ginjal.
5. Photo dada : Menunjukan destruksi kalsifikasi pada area katup, pembesaran jantung

DIAGNOSA

Diagnosa Keperawatan yang disusun berdasarkan prioritas sesuai dengan keadaan


klien.Berikut diganosis keperawatan pada hipertensi dalam NANDA NIC-NOC (2015)

1. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan dalam keluarga berhubungan denganketidakma
mpuan keluarga dalam menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan.
2. Defisiensi pengetahuan PHBS berhubungan dengan kurangnya informasi tentang perilaku
hidup bersih dan sehat.
INTERVENSI

Berisi rumusan perencanaan asuhan keperawatan kepada klien serta rasional mengapa
tindakantersebut dilakukan.

No. Diagnosa Keperawatan Rencana Keperawatan


Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
1. Ketidakefektifan kesehatan NOC : NIC :
dalam keluarga 1. Keluarga mampu 1. Kaji tingkat
berhuubungan dengan meningkatkan derajat pengetahuan
ketidakmampuan keluarga kesehatan dalam keluarganya. keluargamengenai
dalam menggunkan 2. Keluarga mampu masalah kesehatan.
fasilitas pelayanan menggunakan pelayanan 2. Berikan penkes pada
kesehatan. kesehatan denan baik. keluarga tentang :
3. Jika ada anggota keluarga a. Manfaat dari
yang sakit keluarga mampu pemeriksaan secara
mengenal masalah kesehatan rutin
dan mampu memberikan b. Resiko yang terjadi
penanganan yang tepat bagi apabila tidak
anggota keluarga yang sakit. melakukan
pemeriksan secara
rutin.
c. Memberikan edukasi
tentang perilaku
hidup bersih dan
sehat.
2. Defisiensi pengetahuan NOC : NIC :
PHBS berhubungan 1. Menyatakan pemahaman 1. Kaaji kesiapan dan
dengan kurangnya tentang proses penyakit hambatan dalam
informasi tentang perilku 2. Mengidentifikasi efek belajar.
hidup bersih dan sehat. samping obat dan 2. Teteapkan dan
kemungkinan kokplikasi yang nyatakan batas tekanan
perluu dierhatikan. darah “terkontrol
3. Memperhatikan tekanan darah dengan bik”.
dalam parameter normal. 3. Bantu pasien dlam
4. Mampu menerapkan PHBS mengidentifikasi gaya
dalam keluarga. hidup yang tidak sehat
misalnya : obesitas,
rokok, dan alkohol,
pola hidup penuh stres.
4. Intruksikan dan
peragakan teknik
pemntauan tekanan
darah mandiri.
5. Dokumentasikan pada
keluarga mengenai
PHBS
6. Berikan informasi
mengenai PHBS dan
membina
penerapannya.
7. Motivasi untuk
membuat program
olahraga sendiri dalam
menerapkan PHBS.

Catatan Perkembangan
Berisi informasi tentang bangaimana perkembangan kondisi klien setelah dilakukan tindakan
asuhan keperawatan.

DAFTAR PUSTAKA

Mukono.2000. Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan. SurabayaMc. Kenzie, J.F., Neiger, B.L., &
Smeltzer, J.L. 2005. Planning implementing andevaluation health promotion programs. San
Fransisco, CA : Pearson Education.Perilaku Hidup  Bersih  dan Sehat. 2011. (Online),(

http://www.perdhaki.org/content/perilaku-hidup-bersih-dan-sehat 

  ,diakses pada tanggal 14 Pebruari


2018)Pusat Promosi Kesehatan. 2012. Promosi Kesehatan Dalam Pencapaian PerilakuHidup 
Bersih dan  Sehat (PHBS). (Online),  (

http://www.promosikesehatan.com/?act=program&id=12 

,diakses pada tanggal 14 Pebruari 2018)Soemirat, Juli.2004. Kesehatan Lingkungan.Yogyakar
ta :  Gajah Mada UniversityPresSumijatun, et al.2005. Konsep Dasar Keperawatan Komunitas.
Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai