Anda di halaman 1dari 6

ASUHAN KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL

KALA IV

OLEH : KELOMPOK 4

Adonia Parinding
Aulia Asral
Charani
Febbyanur F.D. Jasmin
Isfanika

POLTEKKES KEMENKES PALU


JURUSAN KEBIDANAN PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN
2022
PENATALAKSANAAN KEGAWATDARURATAN PLANNING
KALA IV NORMAL KALA IV NORMAL KALA IV KEGAWATDARURATAN
KALA IV
IBU POSTPARTUM : - Observasi pendarahan KASUS 1 : - Informed concent
SUBJEKTIF : - Observasi kontraksi SUBJEKTIF : mengenai tindakan yang
- Nyeri perut masih terasa uterus - ibu lemas, pusing, keluar akan dilakukan
- Lelah dan ingin istirahat - TTV 15 menit dalam 1 darah banyak dari - Mengkosongkan
- Lemas jam pertama dan 30 kemaluannya sejak bayi kandung kemih
- Bahagia atas kelahiran menit dalam 1 jam dan ari-ari lahir - Menggunakan foley
bayinya kedua - perut mules Kateter
- Memposisikan ibu dalam
OBJEKTIF : OBJEKTIF : posisi lithotomi
- Keadaan umum baik - Keadaan umum sedang - Meratakan terlebih
- TTV normal : - Kesadaran compos dahulu pinggir robekan
 N : 80 x/menit mentis yang tidak rapat atau
 TD : 120/80 mmHg - TTV : bergerigi
 R : 24 x/menit  TD : 100/70 mmHg - Mengklem pinggir kiri
 S : 36 °C  N : 98 x/menit kanan robekan
- Kontraksi uterus baik  R : 21 x/menit kemudian digunting
- Palpasi TFU 1 jari  S : 37,2 °C - Otot dijahit dengan
dibawah pusat - Konjungtiva pucat catgut selaput lendir
- Perdarahan ± 200 cc - Sklera putih vagina dengan catgut
- Kandung kemih kosong - TFU 1 jari dibawah pusat secara terputus-putus
- Kontraksi uterus adekuat atau berjelujur
ASSESMENT : - Perdarahan aktif ± 600 - Jahitan mukosa vagina
- P1A0 partus kala IV ml berwarnah merah dimulai dari puncak
normal dengan kontraksi segar robekan sampai kulit
unterus baik - Robekan mengenai perineum dijahit dengan
selaput lendir vagina dan benang catgut secara
otot perinei trasversalis jelujur
tetapi tidak mengenai
sfingter ani

ASSESMENT :
- P1A0 Potpatum 1 jam
dengan perdarahan
karena robekan jalan
lahir grade II

KASUS 2 : - Naikan kaki untuk


SUBJEKTIF : menambah jumlah darah
- Merasa lemas, pusing, yang kembali kejantung
gelisah dan sesak - Berikan paling sedikit 2
liter cairan pada 1 jam
OBJEKTIF : pertama
- TTV Abnormal : - Menstabilkan kondisi
 TD : 70/60 mmHg pasien
 N : 110 x/menit - Memperbaiki volune
 R : 30 x/menit cairan sirkulasi darah
 S : 35 °C - Lakukan pemeriksaan
- Konjungtiva putih pucat keadaan umum ibu
- Wajah pucat - Jagalah ibu agar tetap
- Kulit teraba dingin hangat
- Perdarahan ± 600 cc - Infus IV RL
- Berikan Oksigen
ASSESMENT :
- P1A0 postparum 2 jam
syok akibat perdarahan
BAYI BARU LAHIR : - Merawat tali pusat KASUS 3 : - Mengeringkan tubuh
SUBJEKTIF : - Lakukan Kontak skin to SUBJEKTIF : bayi dan memberikan
- Ibu mengatakan bayi lahir skin antara ibu dan bayi - Ibu mengatakan pernafasan luar dengan
spontan - Lakukan IMD persalinan berlangsung sinar lampu
- Ibu mengatakan bayi lahir - Rawat gabung ibu dan lama 12 jam kala I - Bayi diletakan dengan
menangis kuat bayi - Ibu mengatakan bayi kepala lebih rendah dan
- Ibu mengatakan bayi lahir lahir dengan bernafas menhisap saluran
menggerakan kedua lemah, tidak segera pernapasan bagian atas
tangan dan kakinya menangis dan kulit bayi harus segera dilakukan
berwarna biru (sianosis) - Lakukan rangsangan
OBJEKTIF : taktil
- LK : 35 cm OBJEKTIF : - Jika badan bayi masi
- PB : 50 cm - Pernafasan lemah 20 membiru maka lakukan
- LD : 35 cm x/menit pemberian O2 1-2
- LP : 37 cm - Denyut jantung lemah liter/menit lewat cateter
- Warnah kulit kemerahan <100 x/menit (60 hidung
- Refleks baik x/menit)
- Mekonium keluar 24 jam - Warnah kulit seluruh
pertama badan pucat atau biru
- Jari-jari tangan kaki
ASSESMENT :
lengkap
Bayi baru lahir dengan
ASSESMENT : afiksia
Bayi lahir normal dengan
menangis kuat dan bergerak
aktif KASUS 4 : - Ganti pakaian yang
SUBJEKTIF : dingin dengan pakaian
- Ibu mengatakan tubuh yang hangat, memakai
bayinya dingin topi dan selimut hangat
- Ibu mengatakan bayinya - Bila ada ibu, anjurkan
kurang aktif dan menghangatkan bayi
menghisap lemah dengan melakukan
kontak kulit (metode
OBJEKTIF : kangguru)
- Masa gestasi 38 minggu - Bila ibu tidak ada periksa
- Suhu bayi 35,3 °C suhu alat penghangat
- BB bayi 3,3 Kg dan suhu ruangan
- PB bayi 48 cm - Hindari paparan panas
yang berlebihan dan
ASSESMENT : posisi bayi sering diubah
- Bayi cukup bulan sesuai - Anjurkan ibu untuk
masa kehamilan dengan menyusui lebih sering
Hipotermi - Minta ibu untuk
mengamati tanda
kegawatan misalnya
gangguan nafas,kerjang
dan tidak sadar
- Nilai tanda kegawatan
gangguan nafas, bila
ada tangani gangguan
nafasnya
- Periksa suhu setiap jam
- Bila suhu tidak naik atau
naik terlalu pelan < 0,5
°C/jam cari tanda sepsis
(demam tinggi)
- Setelah suhu normal
lakukan perawatan
lanjutan untuk bayi
- Pantau bayi selama 12
jam kemudia ukur suhu
setiap 3 jam
SUMBER

Setyarini, Ika Didien. (2016). ASUHAN KEBIDANAN KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL. Jakarta Selatan : Pusdik SDM
Kesehatan
Handayani, A. (2016). ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny. “K” DENGAN PERDARAHAN POSTPARTUM KARENA ROBEKAN JALAN LAHIR.
(Program Studi Kebidanan. Poltekkes Kemenkes Bandung. 2016)
Sarnah. (2017). MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI Ny. “H” DENGAN HIPOTERMI DI PUSKESMAS JUNGPANDANG
BARU
MAKASSAR. (Jurusan Kebidanan Fakultas Kedokteran & Ilmu Kesehatan. Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. 2017)
Sunart. (2017). MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI “S” DENGAN ASFIKSIA DI RSUD HJ. MAKASSAR. (Jurusan Kebidanan
Fakultas Kedokteran & Ilmu Kesehatan. Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. 2017)

Anda mungkin juga menyukai