Pembimbing :
dr. Laily Babgei, Sp.A
Disusun oleh:
Titik Meilasari
H2A014004P
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2018
Nama pasien : By. Ny.E
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 5 hari
Tanggal lahir : 14 September 2018
Agama : Islam
Alamat : Wonolopo
No RM : xxxxxx
Ayah Ibu
Nama Tn. P Ny. E
Usia 36 tahun 25 tahun
Pekerjaan Swasta Ibu rumah tangga
Alamat Wonolopo Wonolopo
Bayi tampak kuning
RPS
Setelah kelahiran dengan Ekstraksi Vacum G4P2A1 Hamil 37 minggu
(aterm) pada 14 September 2018 jam 11.25 WIB pasien dirawat inap di
ruang perinatologi (bangsal Tulip) dengan indikasi Bayi asfiksia sedang,
berat lahir 2590 gram, jenis kelamin laki-laki, panjang badan 48 cm,
lingkar kepala 32 cm, lingkar dada 30 cm. Saat lahir bayi menangis
kurang kuat (merintih), bergerak kurang aktif, warna kulit merah
kebiruan. APGAR skor 6-7-8.
Sejak dua hari setelah kelahiran, kulit bayi menjadi kuning.
Kulit kuning pada kepala, dada, perut, tungkai atas sampai
ke tungkai bawah. Kulit tangan dan kaki berwarna
kemerahan. Buang air besar lembek kehijauan dan buang air
kecil bayi berwarna kekuningan. Berat badan bayi tidak
mengalami kenaikan.
Limahari setelah kelahiran, kulit bayi masih menguning. Kulit
kuning pada kepala, dada, perut, tungkai atas sampai tungkai
bawah. Kulit tangan dan kaki berwarna kemerahan. Buang air
besar lembek kehijauan dan buang air kecil berwarna normal.
Berat badan bayi mengalami penurunan menjadi 2405 gram.
Riwayat darah tinggi sebelum dan saat hamil : disangkal
Riwayat kencing manis : disangkal
Riwayat perdarahan : disangkal
Riwayat anemia : disangkal
Riwayat KPD : disangkal
Riwayat demam sebelum dan selama persalinan: disangkal
Riwayat alergi : disangkal
Tidak ada riwayat bayi berat lahir rendah dan gangguan pernapasaan
saat lahir dan riwayat kuning saat bayi di keluarga.
Ayah pasien bekerja sebagai swasta dan ibu sebagai
ibu rumah tangga. Biaya pengobatan menggunakan
biaya mandiri, sehingga kesan ekonomi cukup.
• Kontrol kehamilan >4 kali Dokter Obsgyn (USG),Suntik TT12 kali, HPL= 1-10-2018
Riw. • BB sebelum hamil 55 kg dengan IMT 25,10 (overweight), BB pada usia
kehamilan 9 bulan adalah 68 kg, jadi kenaikan selama kehamilan adalah
Pre 13 kg.
natal
• Lahir dengan ekstraksi vakum ( UK: 37 minggu)
• Merintih, bergerak kurang aktif, kulit merah kebiruan
Riw. • BB: 2590 gram
• Apgar : 6-7-8
Natal
Respirasi : 50 x/menit
Suhu : 36,7 °C
SpO2 : 98%
Interpretasi -> Asfiksia sedang
Asfiksia ringan = 7, asfiksia sedang = 4-6 dan asfiksia berat = 0-3
Kepala
Mesosephal, ubun-ubun besar dan ubun-ubun kecil belum menutup, tidak
membonjol, caput succedaneum (-), cephal hematom (-), rambut mudah ditapis
Mata
Kelopak mata terbuka, Secret (-)
Hidung
terpasang CPAP
Bibir
Bibir kering (-), bibir sianosis (-)
R sucking (+), r. rooting (+)
Telinga
Pinna kaku, kartilago tebal, recoil segera, sekret (-/-)
Pulmo
Inspeksi : bentuk normochest, simetris dextra-sinistra, retraksi dada (+)
Palpasi : simetris
Perkusi : sulit dinilai
Auskultasi: suara dasar : vesikuler (+/+) , suara tambahan : ronki (-/-), wheezing (-/-)
Cor
Inspeksi : iktus cordis tampak
Palpasi : ictus cordis teraba, kuat angkat
Perkusi : sulit dinilai
Auskultasi: bunyi jantung I dan II regular, bising jantung (-)
Abdomen
Inspeksi : datar, kulit sesuai kulit sekitar, terpasang infus umbilical
Auskultasi :BU (+) normal
Perkusi : sulit dinilai
Palpasi : benjolan (-)
Genitalia
Kulit Laki-laki, rugae jelas dan dalam
Pucat (-), kemerahan (+), ikterik (-),
Anus
vena tak tampak,lanugo tipis sedikit
Anus (+)
Superior Inferior
Ekstremitas Akral hangat +/+ +/+
garis di seluruh Oedem -/- -/-
Sianosis -/- -/-
telapak kaki
Kapilary refill < 3 detik < 3 detik
Refleks :
refleks palmar dan plantar grasping (+)
KU aktif bergerak, menangis kuat
Respirasi : 50 x/menit
Suhu : 37,1 °C
SpO2 : 98%
Kepala
Mesosephal, ubun-ubun besar dan ubun-ubun kecil belum menutup, tidak membonjol,
caput succedaneum (-), cephal hematom (-), rambut mudah ditapis
Mata
Sklera ikterik sulit dinilai
Bibir
Bibir kering (-), bibir sianosis (-)
R sucking (+), r. rooting (+)
Hidung
sekret (-/-)
Telinga
Pinna kaku, kartilago tebal, recoil segera, sekret (-/-)
Pulmo
Inspeksi : bentuk normochest, simetris dextra-sinistra, retraksi dada (-)
Palpasi : simetris
Perkusi : sulit dinilai
Auskultasi: suara dasar : vesikuler (+/+) , suara tambahan : ronki (-/-), wheezing (-/-)
Cor
Inspeksi : iktus cordis tampak
Palpasi : ictus cordis teraba, kuat angkat
Perkusi : sulit dinilai
Auskultasi: bunyi jantung I dan II regular, bising jantung (-)
Abdomen
Inspeksi : datar, kulit sesuai kulit sekitar,
Auskultasi :BU (+) normal
Perkusi : timpani
Palpasi : benjolan (-)
Kulit
Pucat (-), ikterik (+) kramer 4, vena tak tampak,lanugo tipis sedikit
Genitalia
Laki-laki, rugae jelas dan dalam
Anus
Anus (+)
Superior Inferior
Ekstremitas Akral hangat +/+ +/+
garis di seluruh Oedem -/- -/-
Sianosis -/- -/-
telapak kaki
Kapilary refill < 2 detik < 2 detik
Refleks :
refleks palmar dan plantar grasping (+)
Bayi lahir pada usia 37 minggu dengan berat badan 2590 gram.
Kesimpulan: Neonatus Cukup Bulan Kecil Masa Kehamilan
21 September
2018 (usia 7
hari)
Setelah kelahiran dengan Ekstraksi Vacum G4P2A1 Hamil 37 minggu
(aterm) pada 14 September 2018 jam 11.25 WIB pasien dirawat inap
di ruang perinatologi (bangsal Tulip) dengan indikasi Bayi asfiksia
sedang, berat lahir 2590 gram, jenis kelamin laki-laki, panjang
badan 48 cm, lingkar kepala 32 cm, lingkar dada 30 cm. Saat lahir
bayi menangis kurang kuat (merintih), bergerak kurang aktif, warna
kulit merah kebiruan. APGAR skor 6-7-8.
Sejak dua hari setelah kelahiran, kulit bayi menjadi kuning. Kulit
kuning pada kepala, dada, perut, tungkai atas sampai ke tungkai
bawah. Kulit tangan dan kaki berwarna kemerahan. Buang air
besar lembek kehijauan dan buang air kecil bayi berwarna
kekuningan. Berat badan bayi tidak mengalami kenaikan.
Lima hari setelah kelahiran, kulit bayi masih menguning. Kulit
kuning pada kepala, dada, perut, tungkai atas sampai tungkai
bawah. Kulit tangan dan kaki berwarna kemerahan. Buang air
besar lembek kehijauan dan buang air kecil berwarna normal.
Berat badan bayi mengalami penurunan menjadi 2405 gram.
Riwayat penyakit dahulu pada ibu seperti riwayat darah tinggi
sebelum dan saat hamil (Hipertensi kronik dan Preeklampsia-
Eklampsia) disangkal, kencing manis (DM) disangkal, demam
sebelum dan selama persalinan disangkal, perdarahan selama hamil
(perdarahan antepartum) disangkal, riwayat anemia disangkal,
Riwayat Ketuban Pecah Dini (KPD) disangkal. Riwayat kehamilan: BB
sebelum hamil 55 kg dengan IMT 25,10 (overweight), BB pada usia
kehamilan 9 bulan adalah 68 kg, jadi kenaikan selama kehamilan
adalah 13 kg.
Bayidiberikan ASI pada usia 2 hari karena ASI ibu mulai
keluar pada usia bayi 2 hari. Ibu memberikan ASI kurang lebih
8-9 kali dalam sehari. Ibu menyusui dengan payudara kanan
dan kiri dengan lama menyusui 5-10 menit pada setiap
payudara. BAB konsistensi lembek warna kehijauan dan BAK
warna kuning sedikit-sedikit.
Pemeriksaan fisik pada usia 0 hari : menangis kurang kuat,
bergerak kurang aktif, BB 2590 gram PB 48 cm, RR
50x/menit, HR 150x/menit, suhu 36,7 °C. SpO2: 98%, tampak
retraksi dada, sianosis (-), skor APGAR saat lahir 6,7,8. Reflex
rooting (+), sucking (+), palmar grasping (+) dan plantar
grasping (+).
Pemeriksaan fisik pada usia 5 hari: menangis kuat, bergerak
aktif, BB 2405 gram, PB 48 cm, RR: 50x/menit,
HR:149x/menit. Suhu 37,1°C. SpO2: 98%, Bayi ikterik Kramer
4. Reflex rooting (+), sucking (+), palmar grasping (+) dan
plantar grasping (+).
Pemeriksaan Ballard score didapatkan = 42 (kesan usia
kehamilan ±40 minggu) dan pemeriksaan dengan grafik
Lubschenko didapatkan NKB-KMK (Neonatus Cukup Bulan,
Kecil Masa Kehamilan).
Pemeriksaan penunjang Bilirubin total 15,80 mg/dL, bilirubin
direk ( H 0,90 mg/dL) dan Bilirubin indirek ( H 14,90 mg/dL).
DIAGNOSIS BANDING
Ikterus neonatorum ec Ikterus fisiologis
Ikterus neonatorum ec infeksi
Asfiksia sedang
Sindrom gawat napas
DIAGNOSIS KERJA
- Diagnosis klinis Ikterus neonatorum ec ikterus
fisiologis
Asfiksia sedang
Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
Ip Ip Terapi
Non medikamentosa
Medikamentosa
Rawat Perinatologi risiko
Infus D10% 8 tpm
tinggi (peristi)
Inj. Vitamin K 1x1mg
CPAP FiO2 25% PEEP 6cmH2O
Inj. Cefotaxim 2x125mg
Hangatkan bayi + inkubator
OGT
Fototerapi
INITIAL PLAN
Ip Monitoring
Keadaan umum, tanda vital, SpO2, tanda ikterik
Tanda-tanda distress pernafasan pada pasien
Tanda – tanda infeksi
Monitoring laboratorium bilirubin
Ip Edukasi
Menjelaskan kepada orang tua tentang asfiksia, dan ikterus neonatorum
Menjelaskan orangtua tentang penyebab penyakitnya
Menjelaskan pengobatan, dan komplikasi penyakit
Menjelaskan pemberian dan manfaat ASI
Menjelaskan terapi sinar matahari di rumah
PROGNOSIS
Quo ad Vitam : dubia ad bonam
Quo ad Sanam : dubia ad bonam
Quo ad Fungsionam : ad bonam
FOLLOW UP
0 HARI
1 HARI
2 HARI
3 HARI
4 HARI
5 HARI
6 HARI
7 HARI
8 HARI
9 HARI
10 HARI
TINJAUAN
PUSTAKA
Hiperbilirubinemia = kadar
bilirubin total tinggi dalam darah
> 5 mg/dL
Ikterus = pewarnaan kuning pada
sklera dan kulit karena
penumpukan bilirubin tak
terkonjugasi yang berlebih di
jaringan.
Bilirubin berasal dari pemecahan heme -> bilirubin indirek (
larut dalam lemak namun tak larut dalam air sehingga
memerlukan albumin)-> Hati (konjugasi) -> bilirubin direk -
> Saluran empedu -> usus -> terikat makanan menjadi
sterkobilin dan sebagian kecil lagi diubah menjadi bilirubin
indirek terserap kembali ke aliran darah -> hati (siklus
enterohepatik)
Produksi yang berlebihan karena hemolisis, Lama hidup
eritrosit lebih singkat (70-90 hari)
Gangguan dalam proses uptake dan konjugasi bilirubin
Gangguan albumin, sebagai transport bilirubin misalnya pada
bayi prematur atau IUGR
Gangguan ekskresi pada hati misalnya karena infeksi atau
sumbatan
Ikterus fisiologi
Timbul pada hari kedua dan ketiga
Kadar bilirubin indirek tidak melebihi 10 mg% pada neonatus
cukup bulan.
Kecepatan peningkatan kadar bilirubin tidak melebihi 5% per
hari.
Kadar bilirubin direk tidak melebihi 1 mg%.
Ikterus menghilang pada 10 hari pertama.
Tidak terbukti mempunyai hubungan dengan keadaan patologis.
Ikterus Patologis
Ikterus terjadi dalam 24 jam pertama.
Kadar bilirubin melebihi 10 mg% pada neonatus cukup bulan atau
melebihi 12,5% pada neonatus kurang bulan.
Pengangkatan bilirubin lebih dari 5 mg% per hari.
Ikterus menetap sesudah 2 minggu pertama.
Kadar bilirubin direk melebihi 1 mg%.
Mempunyai hubungan dengan proses hemolitik
Klasifikasi beradasarkan pemberian ASI:
Breastfeeding jaundice
Ikterus karena kekurangan ASI. Biasanya timbul pada hari ke 2
atau 3 saat produksi ASI belum banyak.
Breastmilk jaundice
Ikterus karena ASI.bilirubin turun pada hari ke-4 namun pada
kondisi ini terus naik mencapai 20-30 mg/dL pada usia 14 hari.
Awitan, Lokasi, Riwayat
pemberian ASI
Faktor risiko (RPK(+), ANAMNESIS
asfiksia BBLR)
Kramer,
hepatosplenomegali(hemol PEMERIKSAAN FISIK
is) tanda prematuritas,
Cefal hematom, tonus otot
• Tetap berikan ASI, jangan beri air gula atau air putih
• Breast feeding jaundice
Pantau jumlah ASi, apakah cukup atau belum
Pemberian ASI sejak lahir minimal 8 kali sehari
Pemberian air putih, sufor, dan air gula tidak diperlukan
Pemantauan BB, frekuensi BAK dan BAB
Jika kadar bilirubin > 15 mg/dL perlu penambahan volume cairan dan
stimulasi produksi ASI dengan melakukan pemerasan payudara
Pemeriksaan komponen ASI dilakukan bila kadar bilirubin menetap > 6 hari,
kadar bilirubin > 20 mg/dL, atau riwayat breastfeeding pada anak
sebelumnya.
Breastmilk Jaundice:
AAP tidak menganjurkan penghentian ASI
Gartner menyarankan penghentian ASI sementara -> cek bilirubin,
jika tetap naik bukan karena ASI
Bayi dengan penyakit hemolitik mungkin memerlukan tranfusi tukar
Transfusi tukar adalah suatu rangkaian tindakan mengeluarkan darah
pasien dan memasukkan darah donor untuk mengurangi kadar serum
bilirubin atau kadar hematokrit yang tinggi atau mengurangi
konsentrasi toksin-toksin dalam aliran darah pasien. Pada
hiperbilirubinemia, transfusi tukar dilakukan untuk menghindari
terjadinya kern icterus.
Terapi sinar atau fototerapi
Prinsip kerja fototerapi pada
hiperbilirubinemia adalah memecah bilirubin tak
terkonjugasi menjadi fotobilirubin, zat yang
mudah larut dalam plasma dan lebih mudah
dieksresi oleh hati ke saluran empedu tanpa
perlu konjugasi. Fototerapi dilakukan jika
terdapat tanda ikterus patologis atau nilai
bilirubin serum total melebihi cut off point.
Sebagian besar unit neonatal di Indonesia
memberikan terapi sinar pada bayi cukup
bulan dengan Bilirubin Serum Toral > 12
mg/dL atau prematur > 10 mg/dL. Terapi
dihentikan jika kadar BST < cut off point.
Target penurunan 0,5 – 1 mg/dL per jam
pada 4-8 jam pertama.
Paparan sinar matahari menerikan radiasi 425-475 nm
Hindari terpapar sinar matahari secara langsung -> kulit
terbakar
Dapat dilakukan 15-20 menit pada jam 06.20-07.00 WIB
Terapi sinar dapat diberikan pada kadar BST 2-3 mg/dL
dibawah cut off point
Adalah bilirubin tak terkonjugasi yang melekat pada sel otak
dan mengakibatkan kejang, hipotonus, letargi, tidak ada
menyusu, demam dan iritable.
• Asfiksia pada bayi baru lahir adalah kegagalan nafas secara spontan dan
teratur pada saat lahir atau beberapa saat setelah lahir.
Segera/cepat selanjutnya
• Pernapasan • Ginjal
• Sirkulasi • Saluran Pencernaan
• Homeostasis Glukosa
• Kontrol temperatur
1. DJJ lebih dari 100x/menit atau kurang dari 100x/menit tidak teratur
2. Mekonium dalam air ketuban pada janin letak kepala
3. Tonus otot buruk karena kekurangan oksigen pada otak, otot, dan organ
lain
4. Depresi pernafasan dan kejang karena otak kekurangan oksigen
5. Bradikardi (penurunan frekuensi jantung) karena kekurangan oksigen
pada otot-otot jantung atau sel-sel otak
6. Tekanan darah rendah karena kekurangan oksigen pada otot jantung,
kehilangan darah atau kekurangan aliran darah yang kembali ke plasenta
sebelum dan selama proses persalinan
7. Takipneu (pernafasan cepat) karena kegagalan absorbsi cairan paru-paru
atau nafas tidak teratur/megap-megap
8. Sianosis (warna kebiruan) karena kekurangan oksigen didalam darah
ANAMNESIS
Anamnesis
Pada anamnesis didapatkan gangguan/ kesulitan
bernapas waktu lahir dan lahir menangis kurang
PEMERIKSAAN FISIK kuat atau merintih. Pada anamnesis juga
diarahkan untuk mencari faktor risiko
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Pemeriksaan fisik
Pada pemeriksaan fisik, skor apgar dipakai untuk menentukan derajat berat ringannya
asfiksia
Tanda Nilai 0 Nilai 1 Nilai 2
Warna kulit Biru/pucat Tubuh kemerahan, Tubuh dan ekstremitas
(Appearance) ekstremitas biru kemerahan
Frekuensi jantung Tidak ada <100x/menit >100x/menit
(Pulse)
Refleks Tidak ada Gerakan sedikit Menangis
(Grimace)
Tonus otot Lumpuh Ekstremitas fleksi Gerakan aktif
(Activity) sedikit
Usaha bernafas Tidak ada Lambat Menangis kuat
(Respiration)
Langkah awal
Breathing
Sirkulasi
Obat-obatan
Tujuan : mengembalikan fungsi pernapasan dan sirkulasi
pada neonatus
2 = Circulation
Persiapan
a. Tim
b. Lingkungan
c. Alat
1 = Airway-
Breathing
3 = Drugs
alur Equipment
1. Pastikan bayi hangat
menggunakan pemancar panas, kain yang basah
digantikan dengan kain kering, bayi memakai topi
4. Posisikan kembali
alur
Indikasi VTP = apneu, frek
jantung < 100x/menit, tetap
sianosis walaupun diberi aliran
oksigen
Persiapan = pilih ukuran
sungkup, posisi memegang
sungkup
VTP 20-30 KALI dalam 30 detik
Leader = memegang sungkup
Asisten sirkulasi = pengecekan
saturasi
Jika menggunakan balon sungkup maka pastikan aliran oksigen
10 L / menit
Tidak ada
Periksa perlekatan sungkup dan muka
Pergerakan
dada ?? Posisikan kepala dan pastikan mulut terbuka
alur
3 kompresi : 1 ventilasi selama 2 detik
Teknik kompresi