Pada prosea lipolisis, Trigliserida akan dipecah menjadi gliserol dan asam lemak dibantu oleh
suatu enzim, yaitu lipase. Gliserol berubah menjadi dehidroksi aseton fosfat (pada proses
glikolisis). Proses ini terjadi secara reversible Asam lemak (16C) mengalami beta oksidasi
menjadi asetil co-A (2C). Asetil co-A dapat berubah menjadi badan keton. Badan keton dapat
dimanfaatkan saat fase kelaparan (starvation state) Asetil co-A juga dapat diubah menjadi
kolesterol dalam proses sintesis kolesterol.
\
Sintesis Asam Lemak
Asetil co-A berikatan dengan karboksilbiotin (vitamin B7) sehingga menghasilkan malonil co-A dan
biotinate. Proses ini menggunakan ATP dan enzim asetil co-A karboksilase yang dikontrol oleh
glukagon, epinefrin, dll. Sintesis asam lemak menggunakan bahan-bahan: sistein, asil-carrier protein,
fosfopantotein (vitamin B5), malonil co-A, NADPH untuk reduksi.
Asam lemak diaktifkan di luar membran mitokondria, Proses oksidasi terjadi di dalam matriks
mitokondria. Molekul asil KoA rantai panjang tidak dapat melintasi membran mitokondria diperlukan
suatu mekanisme transport khusus karnitin. Prosesnya dinamakan carnitine shuttle
Gugus asil dipindahkan dari atom sulfur pada KoA ke gugus hidroksil pada karnitin dan membentuk
asil karnitin. Katalisis: karnitin transferase I, yang terikat pada membran di luar mitokondria.
• Siklus pertama beta oksidasi terdiri atas 4 reaksi berurutan yang menghasilkan pemendekan
rantai karbon sebanyak masing2 dua buah.
• 4 Langkah oksidasi:
Oksidasi asam lemak dengan nomor atom karbon ganjil : = genap sampai tersisa 3 karbonpropionil
CoA Dimetabolisme dengan 3 tahap:
Oksidasi asam lemak tidak jenuh (unsaturated fatty acid) Hasil: energy < as.lemak jenuh.
Ketogenesis
Sintesis Kolesterol
FARMAKOLOGI
a. Metformin
Metformin adalah obat turunan biguanide. Obat yang paling banyak diresepkan untuk
mengobati hiperglikemia.
Onset: Sekitar 3 jam setelah minum obat dengan waktu paruh 20 jam.
Efek utama: Menurunkan glukosa darah.
Metformin menurunkan kadar glukosa darah dengan cara menurunkan produksi glukosa di
hati, menurunkan absorpsi di usus, dan meningkatkan sensitivitas insulin.
Cara kerjanya:
• Menurunkan glukoneogenesis di hati (mengaktifkan enzim AMP-activated protein
kinase),
• Perlambatan penyerapan glukosa di saluran cerna dengan meningkatkan konversi
glukosa menjadi laktat oleh enterosit.
• Stimulasi langsung glikolisis di jaringan.
• Meningkatkan pengeluaran glukosa dari darah.
Peningkatan rasio AMP:ATP juga menyebabkan aktivasi jalur AMPK oleh aktivasi alosterik
protein AMPK. AMPK yang diaktifkan menghambat aksi aksi kompleks mTORC1 dan
karenanya, menurunkan regulasi jalur yang melibatkan protein, sintesis, kelangsungan hidup
sel, pertumbuhan sel, dan proliferasi.
Metformin umumnya dianggap aman dan dapat ditoleransi dengan baik. Efek samping
gastrointestinal, termasuk diare, mual, dan muntah, sangat umum dan biasanya terjadi pada
30% pasien yang menggunakan metformin.
b. Atorvastatin
Atorvastatin adalah asam dihidroksi monokarboksilat yang merupakan anggota kelas obat
yang dikenal sebagai statin. Digunakan terutama untuk menurunkan kolesterol darah dan
untuk mencegah penyakit kardiovaskular.
Cara kerjanya: Dengan menghambat HMG Koa Reduktase yaitu fungsingnya untuk
pembentukan kolesterol di dalam sel,sehingga saat obat ini menghambat HMG-Koa
reduktase, sel akan mencari sumber kolesterol yang lain yaitu dengan memunculkan reseptor
LDL pada permukaan sel di pembuluh darah,sehingga LDL di dalam darah bisa menurun.
Statin adalah analog struktural dari HMG CoA (Hydroxy Methyl Glutrayl Coenzyme A) dan
merupakan inhibitor kompetitif enzim HMG CoA reduktase. Enzim HMG CoA reduktase
mengkatalisis langkah awal yang membatasi kecepatan; konversi HMG CoA menjadi
mevalonat, dalam biosintesis kolesterol. Oleh karena itu, statin menghambat sintesis denovo
kolesterol dan mengurangi suplai kolesterol internal. Statin menghambat langkah pembatas
kecepatan ini di mana-mana, tetapi tempat yang paling penting adalah di hati. Saat kandungan
kolesterol bebas di dalam hepatosit berkurang, sintesis reseptor LDL meningkat untuk
mengikat dan menginternalisasi LDL yang bersirkulasi untuk mengekstrak kolesterol darinya.
Penurunan sintesis kolesterol dan peningkatan katabolisme LDL akhirnya menyebabkan
penurunan kadar kolesterol plasma. Mereka juga menurunkan kadar trigliserida dan dapat
meningkatkan kadar kolesterol HDL. Statin yang lebih kuat seperti atorvastatin, rosuvastatin
dan Fluvastatin juga memiliki efek signifikan pada VLDL. Efeknya pada VLDL adalah
karena peningkatan pembersihan VLDL.
c. ACE Inhibitor
ACE (Angiotensine Converting Enzyme) Inhibitor adalah kelas obat yang digunakan untuk
mengobati dan mengelola hipertensi, yang merupakan faktor risiko signifikan untuk penyakit
koroner, gagal jantung, stroke, dan sejumlah kondisi kardiovaskular lainnya. ACEI Bekerja
dengan menghalangi konversi angiotensin I menjadi angiotensin II.
Onset: Kebanyakan ACE inhibitor memiliki onset kerja 1 sampai 2 jam dengan durasi 24 jam
atau Lebih.
ACE inhibitor juga menghambat pemecahan bradikinin, suatu vasodilator kuat, oleh kininase
II, suatu enzim identik dengan ACE, yang dapat meningkatkan kadar oksida nitrat.
Vasodilatasi yang diinduksi bradikinin diperkirakan menjadi kepentingan sekunder dalam
efek penurunan tekanan darah dari ACE inhibitor.
d. Thiazolidineiodine
Thiazolidinedione atau glitazones, adalah kelas penting dari sensitizer insulin yang digunakan
dalam pengobatan diabetes tipe 2. Penggunaan obat ini juga bersamaan dengan modifikasi
gaya hidup seperti diet, olah Onset awalnya tertunda dengan efek maksimum yang dicapai
Onset: hingga 12 minggu maksimum.
Daftar Pustaka
•hiazolidinediones:
Antidiabetic Drugs with
•Cardiovascular Effects
•hiazolidinediones:
Antidiabetic Drugs with
•Cardiovascular Effects
•hiazolidinediones:
Antidiabetic Drugs with
•Cardiovascular Effects
• Thiazolidinediones: Antidiabetics Drugs With Cardiovascular Effect Hellenic J Cardiol 2006.