Anda di halaman 1dari 5

NAMA : SILVIANA DEWI

NIM : 857818516
KELAS : 3B
TUGAS TUTORIAL 2

Mata Kuliah : Pendidikan Seni di SD Materi : Modul 4, 5 dan 6


Kode MK : PDGK 4207 Pertemuan : ke 5 ( Lima )
Nama Tutor : Boedi Prihanto,S.Pd., M.Pd. Hari/tgl. : Minggu, 08-05-2022
ID Tutor : 44000841 Waktu : 60 menit.

1. Jelaskan dan sebutkan tahapan perkembangan anak menurut “Rousseau”


Menurut Jean Jacques Rousseau, perkembangan anak terbagi menjadi 4 tahap/masa, yaitu
tahap bayi, anak, sampaumur awal, dan remaja.
a) usia antara 0-2 tahun
Adalah masa perkembangan fisik. Kecepatan pertumbuhan fisik lebih dominan
dibandingkan perkembangan aspek lain, sehingga anak disebut sebagai binatang yang
sehat.
b) Masa anak / childhood (usia 2-12 tahun)
Masa antara 2-12 tahun disebut masa perkembangan sebagai manusia primitive. Kecuali
masih terjadi pertumbuhan fisik secara pesat, aspek lain sebagai manusia juga mulai
berkembang, misalnya kemampuan berbicara, berfikir, intelektual, moral, dll.
c) Masa remaja awal / pubescence (usia 12-15 tahun)
Masa usia 12-15, disebut masa remaja awal / pubescence, ditandai dengan perkembangan
pesat intelektual dan kemampuan bernalar juga disebut masa bertualang.
d) Masa remaja / adolescence (usia 15-25 tahun)
Usia 15-25 tahun disebut maswa remaja / adolescence. Pada masa ini tejadi
perkembangan pesat aspek seksual, social, moral, dan nurani, juga disebut masa hidup
sebagai manusia beradab.
2. Menurut Andersen, karakteristik suara anak dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok usia,
jelaskan dan sebutkan kelompok usia tersebut!
a) Usia 4 - 5 tahun
Anak usia ini terdengar tipis, kecil dan ringan
Belum dapat menyanyikan nada lagu dengan tepat
Sudah dapat menyanyikan lagu dengan pola yang sederhana
b) Usia 6 – 7 tahun
Memiliki suara tinggi dan ringan
Mulai memahami perbedaan tinggi dan rendah
Dapat menyanyikan lagu dengan kalimat-kalimat pendek dan dapat menyanyikan
beberapa nada yang berdurasi panjang
Suka bernyanyi sendiri
Batas suara anak biasanya antara d-b bahkan ada yang mencapai d-d
Mulai menyadari pentingnya pernafasan yang bagus dalam
c) Usia 8 – 9 tahun
Anak sudah dapat bernyanyi dengan nada yang tepat
Pada anak laki-laki mereka mulai mengembangkan resonan untuk mempersiapkan diri
menjadi suara alto supran.
Mulai dapat diperkenalkan canon ( lagu yang dinyanyikan secara susul menyusul) atau
lagu bersuara dua
Lagu yang dinyanyikan mulai bernilai ekspresif, seperti melodi yang mengalir, melodi
dinyanyikan dengan dihentakkan atau tegas dan sebagainya
Anak mulai dapat menyanyikan ritme yang yang lebih rumit
Anak juga sudah memulai dapat mengenali perbedaan akor berdasarkan
pendengarannya.
d) Usia 10 – 12 tahun
Pada anak-anak yang belum mengalami perubahan suara, suara mereka masih terdengar
jernih dan nyaring.
Suara anak laki-laki menjadi lebih indah menjelang terjadi perubahan suara.
Pada usia ini ada beberapa anak sudah mulai mengalami perubahan suara dimana suara
mereka menjadi rendah seperti suara anak laki-laki dewasa.
3. Pengetahuan apa saja yang perlu dikuasai oleh seorang agar dapat menciptakan/ menulis lagu
untuk anak SD?
Menurut saya yang perlu dikuasai oleh seorang agar dapat menciptakan atau menulis lagu
untuk anak SD adalah
a) Melodi berada di wilayah suara anak
Kita harus membuat lagu anak-anak yang cocok dengan wilayah suara mereka
b) Melodi mudah dinyanyikan dan dihafalkan
Lirik lagu yang diciptakan juga harus mudah dinyanyikan, artinya lagu tersebut memiliki
interval nada yang pendek.
c) Lirik yang baik dan tepat
Ciri lain lagu anak adalah memuat pesan moral dan pendidikan, serta menggunakan
pilihan kata yang sederhana dan mudah dipahami sesuai dengan usia anak.
d) Merangsang ekspresi dan imajinasi anak
Misalnya, anak mampu merasakan pengalaman musical yang ditunjukan lewat ekspresi
anggota tubuh maupun mimik wajah.
4. Sebutkan dan jelaskan ada 3 jenis teknologi yang digunakan atau dimanfaatkan dalam
menciptakan harga seni!
Ada 3 jenis teknologi yang digunakan atau dimanfaatkan dalam menciptakan harga seni
yakni :
a) Teknologi kerajinan
Dalam Penciptaan Karya Seni Suatu prinsip kerja teknologi produksi dalam bentuk
karya terapan seperti memproduksi cinderamata, menenun kain, atau jenis lain yang
segera dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran teknologi
kerajinan lebih memfokuskan kepada keterampilan produksi, reproduksi yang diukur
dari kecepatan, ketepatan, dan ekonomis. Jika suatu produksi dikatakan cepat,
pengukurannya diajukan dengan jumlah yang diproduksi terhadap waktu yang
disediakan.
b) Teknologi Rekayasa
Dalam Penciptaan Karya Seni Dalam proses ini keterampilan yang diandalkan adalah
kesesuaian, kecepatan, ketepatan, maupun kecakapan. Prinsip kesesuaian diajukan
pengukuran melalui nilai persamaan, misalnya: jika suatu produk yang dihasilkan sama
dengan permintaan diajukan baik dalam bentuk kualitas maupun kuantitas maka
penilaian dianggap sesuai. Sedangkan untuk kecepatan dan ketepatan merupakan unsur
saling ukur diantaranya: permintaan dikatakan tepat jika dalam waktu yang ditentukan
dapat menghasilkan produk yang sesuai.
c) Teknologi Pengolahan.

Dalam Penciptaan Karya Seni Pengukuran terhadap pengolahan adalah perilaku


mengubah objek melalui proses: pemasakan, reaksi, percobaan (treatment) secara cepat
dapat menghasilkan produksi ganda dan reproduktif. Produksi ganda tersebut tampak
pada pengembangan alat, bahan serta medium lain yang dapat digunakan untuk
mendukung. Prinsip ini biasanya akan menjadi ekonomis ketika produksinya mampu
mencapai target bahkan melebihi target minimal. Sedangkan prinsip higienis
pengolahan terletak pada keselamatan dan keseuaian produk terhadap standar kimia,
pangan, dan ukuran kesehatan/keselamatan.
5. Gambarkan pola birama dan berikan contoh lagunya minimal 3 lagu, untuk pola birama:
a. 2/4
Artinya dalam tiap-tiap batas garis ( yang dinamakan 1 birama ) ada 2 ketukan dengan
hitungan 1, dan 2. Dalam tiap ruas birama terdapat 2 buah not ¼ ( )

Contoh lagu Nusantara yang berbirama 2/4 adalah sebagai berikut

a) Hari Merdeka (lagu nasional)


b) Cik Cik Periok dari Kalimantan Barat
c) Ampar-Ampar Pisang dari Kalimantan Selatan
d) Manuk Dadali dari Jawa Barat
b. ¾
Artinya dalam tiap-tiap batas garis ( yang dinamakan 1 birama ) ada 3 ketukan dengan
hitungan 1, 2, dan 3. Dalam tiap ruas birama terdapat 3 buah not ¼ ( )

Contoh lagu Nusantara yang berbirama 3/4 adalah sebagai berikut.

a) Burung Tantina dari Maluku


b) Burung Kakatua dari Maluku
c) Tumpi Wahyu dari Kalimantan Tengah
d) Lisoi dari Tapanuli
c. 4/4
Artinya dalam tiap-tiap batas garis ( yang dinamakan 1 birama ) ada 4 ketukan dengan
hitungan 1, 2, 3 dan 4. Dalam tiap ruas birama terdapat 4 buah not ¼ ( )
Birama 4/4

Contoh lagu yang berbirama 4/4 adalah sebagai berikut.

a) Bungong Jeumpa dari Aceh


b) Butet dari Tapanuli
c) Injit Injit Semut dari Sumatera Timur
d) Ayam Den Lapeh dari Sumatera Barat
e) Jali-Jali dari Jakarta

Anda mungkin juga menyukai