Disusun oleh
Sembah sujud penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena anugerah dan rahmat-Nya jualah
sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Dalam penyusunan makalah ini, penulis telah
berusaha semaksimal mungkin, yang mana telah memakan waktu dan pengorbanan yang tak
ternilai dari semua pihak yang memberikan bantuannya, yang secara langsung merupakan suatu
dorongan yang positif bagi penulis ketika menghadapi hambatan-hambatan dalam menghimpun
bahan materi untuk menyusun makalah ini.
Oleh karena itu Karena itu pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih
kepada Ibu Duningsih, S.Kep.Selaku guru pengajar dimata pelajaran Keterampilan Dasar
Teknik Keperawatan(KDTK) di kelas kami. Namun penulis menyadari bahwa makalah ini masih
sangat jauh dari kesempurnaan, baik dari segi penyajian materinya maupun dari segi
bahasanya. Karena itu saran dan kritik yang bersifat konstruktif senantiasa penulis harapkan
demi untuk melengkapi dan menyempurnakan makalah ini.
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Nutrisi adalah proses dimana tubuh manusia menggunakan makanan untuk membentuk energi,
mempertahankan kesehatan, pertumbuhan dan untuk berlangsungnya fungsi normal setiap organ dan
jaringan tubuh (Rock CL, 2004).Status nutrisi normal menggambarkan keseimbangan yang baik antara
asupan nutrisi dengan kebutuhan nutrisi (Denke, 1998; Klein S, 2004). Kekurangan nutrisi memberikan
efek yang tidak diinginkan terhadap struktur dan fungsi hampir semua organ dan sistem tubuh
(Suastika,1992).
Nutrisi Parenteral adalah suatu bentuk pemberian nutrisi yang diberikan langsung melalui pembuluh
darah tanpa melalui saluran pencernaan. Para peneliti sebelumnya menggunakan istilah hiperalimentasi
sebagai pengganti pemberian makanan melalui intravena, dan akhirnya diganti dengan istilah yang lebih
tepat yaitu Nutrisi Parenteral Total, namun demikian secara umum dipakai istilah Nutrisi Parenteral untuk
menggambarkan suatu pemberian makanan melalui pembuluh darah. Nutrisi parenteral total (TPN)
diberikan pada penderita dengan gangguan proses menelan, gangguan pencernaan dan absorbsi (Bozzetti,
1989; Baron, 2005; Shike 1996; Mahon, 2004;Trujillo,2005).
Pemberian nutrisi parenteral hanya efektif untuk pengobatan gangguan nutrisi bukan untuk penyebab
penyakitnya.Status nutrisi basal dan berat ringannya penyakit memegang peranan penting dalam
menentukan kapan dimulainya pemberian nutrisi parenteral. Sebagai contoh pada orang-orang dengan
malnutrisi yang nyata lebih membutuhkan penanganan dini dibandingkan dengan orang-orang yang
menderita kelaparan tanpa komplikasi.
B. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian dari nutrisi parenteral
2. Mengetahui indikasi nutrisi parenteral
3. Mengetahui hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian nutrisi parenteral
C. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu nutrisi parenteral?
2. Apakah indikasi pemberian nutrisi parenteral?
3. Apa sajakah hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian nutrisi parenteral?
BAB II
PEMBAHASAN
B. DASAR PEMBERIAN
Pemberian nutrisi parenteral secara rutin tidak direkomendasikan pada kondisi-kondisi klinis sebagai
berikut :
a. Pasien-pasien kanker yang sedang menjalankan terapi radiasi dan kemoterapi.
b. Pasien-pasien preoperatif yang bukan malnutrisi berat.
c. Pankreatitis akut ringan.
d. Kolitis akut.
e. AIDS.
f. Penyakit paru yang mengalami eksaserbasi.
g. Luka bakar.
h. Penyakit-penyakit berat stadium akhir (end-stage illness)
c. Obat-obatan
Alcohol 70%
Cairan sesuai advis dokter
Apabila di dalam aliran darah tidak tercukupi kebutuhan nutrisinya,kekurangan kalori dan
nitrogen dapat terjadi.
Apabila terjadi defisiensi nutrisi,proses glukoneogenesis akan berlangsung dalam tubuh untuk
mengubah protein menjadi karbohidrat.
Kebutuhan kalori Kurang lebih 1500 kalori/hari,diperlukan oleh rata-rata dewasa untuk mencegah
protein dalam tubuh untuk digunakan.
Kebutuhan kalori menigkat terjadi pada pasien dengan penyakit
hipermetabolisme,fever,injury,membutuhkan kalori sampai dengan 10.000 kalori/hari.
Proses ini menyediakan kalori yang dibutuhkan dalam konsentrasi yang langsung ke dalam
system intravena yang secara cepat terdilusi menjadi nutrisi yang tepat sesuai toleransi tubuh.
J. NDIKASI
Secara umum, indikasi pemberian nutrisi parenteral adalah untuk pasien malnutrisi dan berisiko
mengalami malnutrisi yang kontraindikasi/ tidak dapat menerima makanan melalui saluran cerna. Selain
itu, juga bagi pasien yang kebutuhan nutrisinya tidak dapat tercukupi hanya dengan pemberian nutrisi
melalui saluran cerna. Penentuan kondisi malnutrisi dan risiko malnutrisi dapat melalui perhitungan
Nutritional Risk Screening (NRS) 2002. Beberapa kondisi yang berisiko mengalami malnutrisi dan
mungkin memerlukan nutrisi secara intravena antara lain: 2
Gangguan penyerapan atau kehilangan nutrisi
Contohnya adalah sindrom usus pendek (short bowel syndrome), pengeluaran cairan fistula
saluran cerna >500 ml/hari, serta gangguan mukosa usus halus yang disebabkan oleh radiasi atau
kemoterapi, enteropati akibat autoimun, atau diare pada bayi yang sulit sembuh.
Obstruksi usus mekanis
Sumbatan lumen usus dapat terjadi karena penyempitan, perlekatan, inflamasi, kanker
peritoneum, serta superior mesenteric artery syndrome (penekanan duodenum oleh aorta dan
arteri superior mesenteric). Oleh karena itu, pasien dengan obstruksi usus mekanis akan
mengalami muntah berulang dan terbatas dalam menerima asupan secara oral.
Pembatasan asupan oral atau enteral
Kondisi ini terjadi apabila pasien dengan iskemik usus dan pankreatitis berat.
Gangguan motilitas
Gangguan motilitas dapat terjadi pada ileus berkepanjangan, pseudo-osbtruction, dan gangguan
perlekatan usus yang berat.
Ketidakmampuan mempertahankan akses enteral
Kondisi ini dapat terjadi pada pasien yang mengalami perdarahan aktif saluran cerna, atau pada
bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR).
Pasien kritis1
Society of Critical Care Medicine (SCCM) dan American Society for Parenteral and Enteral
Nutrition (A.S.P.E.N.) merekomendasikan pemberian nutrisi parenteral segera pada pasien ICU
yang kontraindikasi dengan pemberian nutrisi enteral, mengalami malnutrisi berat, atau termasuk
kategori high nutrition risk (NRS >3). Selain itu, rekomendasi pemberian nutrisi parenteral
sebagai tambahan nutrisi enteral juga untuk pasien yang tidak dapat mencapai setidaknya 60%
kebutuhan energi dan protein setelah 7-10 hari perawatan di ICU. Rekomendasi waktu pemberian
nutrisi secara intravena sebagai tambahan tidak bersifat mutlak, bergantung pada keparahan
penyakit dan risiko malnutrisi pada pasien.
Pasien kanker3
Ketika pemberian makanan secara oral atau enteral tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan
nutrisi dan kalori. Contohnya pada pasien enteritis radiasi yang berat, mengalami malabsorpsi
berat, obstruksi usus kronis, atau kanker peritoneum.
Pemberian nutrisi parenteral merupakan kontraindikasi bagi pasien dengan saluran cerna yang
dapat berfungsi dengan baik untuk mengabsorpsi makronutrien dan mikronutrien secara adekuat.
Kontraindikasi relatif lainnya adalah akses vena yang sulit, risiko pemberiannya lebih besar dari
manfaatnya, dan kondisi pasien tidak memungkinkan untuk menerima dukungan nutrisi secara
agresif.
-Kontra indikasi:Tidak sterik, obat yang tidak dapat larut dalam air, atau minumbulkan endapan
dengan protein atau butiran darah.
2.Nutrisi parenteral total, pemberian nutrisi melalui jalur intravena ketika kebutuhan nutrisi sepenuhnya
harus dipenuhi melalui cairan infus. Cairan yang dapat digunakan adalah cairan yang mengandung
karbohidrat seperti Triofusin E1000, cairan yang mengandung asam amino seperti PanAmin G, dan cairan
yang mengandung lemak seperti Intralipid.
3.Lokasi pemberian nutrisi secara parenteral melalui vena sentral dapat melalui vena antikubital pada
vena basilika sefalika, vena subklavia, vena jugularis interna dan eksterna, dan vena femoralis. Nutrisi
parenteral melalui perifer dapat dilakukan pada sebagian vena di daerah tangan dan kaki.
L. PROSEDUR KERJA
1. Cuci tangan
2. Jelaskan prosedur yg akan dilakukan
3. Bebaskan daerah yg akan disuntik atau bebaskan suntikan dari pakaian. Apabila menggunakan
pakaian,maka buka pakaian dan di keataskan.
4. Ambil obat dalam tempatnya sesuai dosis yang akan di berikan. Setelah itu tempatnya pada bak
injeksi.
5. Desinfeksi dengan kapas alcohol.
6. Desinfeksi dengan kapas alcohol pada daerah yg dilakukan suntikan
7. Tegangkan dengan tangan kiri daerah yg akan disuntik
8. Lakukan penusukan dengan lubang jarum suntik menghadap ke atas dengan sudut 15- derajat
dipermukaan kulit
11. Cuci tangan dan catat hasil pemberian obat atau tes obat, waktu, tanggal,dan jenis obat.
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Nutrisi parenteral adalah suatu bentuk pemberian nutrisi yg diberikan langsung melalui
pembuluh darah tanpa melalui saluran pencernaan.Nutrisi parenteral tidak bertujuan
menggantikan kedudukan nutrisi enteral lewat usus yang normal.segera jika usus sudah
berfungsi kembali,perlu segera dimulai nasogastric feeding,dengan tersediaan nutrisi enteral
yg sudah dicerna.
Nutrisi parenterak dapat diberikan dengan aman jika mengikuti pedoman yang tepat.karena
tubuh penderita perlu waktu adaptasi terhadap perubahan mekanisme baru maka selama
penyesuaian tersebut jangan memberi beban yang berlebihan.
Nutrisi parenteral tidak bertujuan menggantikan kedudukan nutrisi enteral lewat usus yang
normal.Segera jika usus sudah berfungsi kembali,perlu segera dimulai nasogastric
feeding,dengan sediaan nutrisi enteral yang mudah dicerna.Nutrisi parenteral dapat
diberikan dengan aman jika mengikuti pedoman diatas.karena tubuh penderita perlu waktu
adaptasi terhadap perubahan mekanisme baru maka selama penyeseuaian tersebut jangan
memberi beban yang berlebihan.
B.SARAN
Setiap obat merupakan racun yang dapat memberikan efek samping yang tidak baik
jika kita salah menggunakannya.Hal ini tentunya dapat menimbulkan kerugian bahkan
akibatnya bisa fatal.Oleh karena itu,kita sebagai perawat kiranya harus melaksanakan tugas
kita dengan sebaik baiknya tanpa menimbulkan masalah-masalah yang dapat merugikan diri
kita sendiri maupun orang lain.