Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

“Mengorkrestrasi Keterampilan Belajar untuk belajar mengorganisasi informasi


memunculkan si jenius”

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah : Quantum Teaching and Learning

Dosen pengampu : Moh Jamil, M. Ag

Oleh:

JURUSAN TARBIYAH

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DIPONEGORO TULUNGAGUNG

2021
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas curahan nikmat dan karunia-Nya.
Sholawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad
SAW. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Mengorkrestrasi
Keterampilan Belajar untuk belajar mengorganisasi informasi memunculkan si Jenius” dalam
rangka memenuhi menyelesaikan tugas mata kuliah Pembelajaran QTL

Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada :

1. Dr. Sukarji, M.Pd.I selaku ketua STAI Diponegoro Tulungagung yang telah memberikan
kesempatan kepada kami menuntut ilmu di institut ini.
2. Adhis Ubaidilah, M.Pd.I selaku Kaprodi PGMI STAI Diponegoro Tulungang.
3. Moh Jamil, M. Ag selaku dosen pengampu dalam mata kuliah QTL yang telah mengajar
dan memberikan pengarahan kepada kami.

Kami menyadari bahwa adanya keterbatasan pengetahuan, rujukan, serta sumber bacaan
membuat makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca
sangat diperlukan untuk membangun makalah ini sehingga dapat membantu proses pembelajaran
khususnya dalam mata kuliah Pembelajaran QTL

Tulungagung, 06 Desember 2021

Penyusun
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Pembelajaran yang menyenangkan dan inovatif merupakan dambaan dari setiap siswa


diketahui bahwa model pembelajaran yang digunakan guru saat ini kebanyakan merupakan
pembelajaran konvensional sehingga perlu mencoba menerapkan suatu inovasi model
pembelajaran yang cocok untuk diterapkan kepada siswa-siswa..

Aspek-aspek di atas harus diintegrasikan dalam proses pembelajaran menjadi suatu


sinergi sehingga pesan pembelajaran dapat ditangkap oleh siswa secara benar dan optimal
serta dapat diejawantahkan dalam perilaku sehari-hari. Guru dapat mengupayakan terwujudnya
hal tersebut dengan cara melaksanakan proses pembelajaran yang menyenangkan dan menantang
rasa keingin tahuan untuk memunculkan si jenius.

2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana mengorkestrasi ketrampilan belajar untuk belajar?
2. Bagaimana mengorganisasi informasi ?
3. Bagaimana memunculkan si jenius ?

3. Tujuan
1. Mengetahui mengorkestrasi ketrampilan belajar untuk belajar ?
2. Mengetahui cara mengorganisasi informasi ?
3. Mengetahui cara memunculkan si jenius ?
BAB II

“Mengorkrestrasi Keterampilan Belajar untuk belajar mengorganisasi informasi


memunculkan si jenius”

A. Mengorkestrasi ketrampilan belajar

Mengorkestrasi ketrampilan belajar mengajar merupakan cara membangan suasana


belajar yang menggairahkan, hal yang penting untuk membentuk suasana kegiatan belajar yang
efektif dan menyenangkan di sekolah. Sebagai pendidik dapat Mengajarkan Lima Keterampilan
yang Merangsang Belajar :
(1) Konsentrasi terfokus
(2) Cara mencatat
(3) Organisasi dan persiapan test
(4) Membaca cepat
(5) Teknik mengingat
Dengan mengajarkan siswa cara berkonsentrasi, mencatat yang efektif, belajar untuk
ujian, meningkatkan kecepatan membaca, pemahaman dan kemampuan mereka untuk
menghafalkan, Anda mengajarkan mereka cara menjadi pelajar yang sukses. Hal ini akan
berpengaruh pada karir akademis dan pada cara mereka melihat diri sendiri, sebagai pelajar
sepanjang hidup. Ada empat Prinsip Komunikasi Ampuh yaitu:
a. Munculkan kesan
 Otak manusia senantiasa menciptakan citra. Hal ini terjadi karena adanya masukan dari
indra pengelihatan ataupun pendengaran atau keduanya. Saat mendengar kata, otak
memprosesnya menjadi citra.
 Susunlah perkataan agar menimbulkan citra yang dapat memacu semangat belajar siswa.
Bandingkan pernyataan : (1) “Anak-anak bagian ini paling sulit dan membosankan, jadi
waspadalah kalau kalian tidak mau gagal”. Kesan yang ditimbulkan dari pernyataan ini
adalah kesulitan, kebosanan, bahaya dan kegagalan (2) “Bagian ini paling menantang.
Simaklah baik-baik, supaya kalian memahaminya dengan baik”. Pernyataan ini memberikan
apresiasi bahwa “dalam benak siswa, Anda menciptakan kesan atau citra yang berada dalam
benak Anda”. Nah dari dua pernyataan tersebut pilihlah secara sadar perkataan yang
ditimbulkan asosiasi positif, paculah pembelajaran dan tingkatkan komunikasi.

b. Arahkan Fokus
 Manfaatkan kemampuan otak yang mampu memilih dari banyaknya input indriawi
(10.000 pecahan informasi setiap detik saat kita terjaga yang kemudian diproses pada tingkat
sadar, Lozanov, 1979) dan memusatkan perhatian otak
 Contoh arahkan fokus : “ingatlah dari pelajaran kemarin dua unsur dalam garam beserta
simbolnya, dan bersiaplah untuk menyebutkan simbol-simbol itu, jika ibu menunjuk kamu”.
c. Gunakan Ungkapan Inklusif
 Sebaiknya gunakan kalimat : “Kita akan mempelajari langkah-langkah ini” dari pada
Anda mengatakan : “Ibu akan mengajarkan langkah-langkah ini !”. Dengan demikian Anda
harus buat pernyataan-pernyataan yang melibatkan siswa, memacu dinamika yang lebih
positif dan memacu proses belajar.
 Sebagai Quantum Teacher, Anda berkepentingan menciptakan sebuah suasana kerja
sama, kerja tim, dan keterlibatan, terutama ada banyak siswa yang memiliki asosiasi negatif
mengenai dinamika siswa dan guru.
d. Berikan Perintah Spesifik
 Semakin spesifik permintaannya, semakin besar orang akan melakukannya sesuai yang
diinginkan. Awali pernyataan yang memberi petunjuk dengan kata kerja : ambilah,
gambarlah, pindahkan, katakan, tulislah !

B. Memunculkan Si Jenius

Untuk memunculkan si jenius, seorang pendidik harus bisa bagaimana melibatkan emosi
saat belajar, membangun bonding antara guru dan siswa saat kelas berlangsung, kunci
keunggulan, keyakinan akan kemampuan setiap orang, menciptakan lingkungan yang nyaman
saat belajar, alat bantu, posisi bangku, empati, modalitas belajar, dan bagaimana kita bisa
memunculkan si jenius yang kreatif, caranya:
A. Quantum Reading

Dalam Quantum reading yaitu dengan memanfaatkan kemampuan otak untuk menangkap
beberapa kata sekaligus, hal itu dapat dilatih dalam Lima Langkah yaitu :

1. Menjadi orang yang ingin tahu. Sebelum membaca kita sebaiknya punya pertanyaan. Misal
tugas apa ini?, manfaat apa yang saya ambil?, bagaimana kita dapat menggunakan informasi ini?.

2. Masuki keadaan konsentrasi terpusat, caranya dengan menempatkan pikiran kita dalam
keadaan alfa.

3. Super scan atau metode membaca dengan super cepat. Cari bagian-bagian yang paling
menonjol dari buku itu.

4. Membaca, gunakan bantuan jari untuk membaca, dalam keadaan alfa, baca dengan cepat
melebihi batas kenyamanan kita membaca cepat.

5. Mengulang, petakan apa yang kita baca dalam peta pikiran, untuk orang dengan modalitas
auditory maka dorong orang tersebut untuk menjelaskan kembali apa yang ia baca

B. Maksimalkan memori

penelitian baru-baru ini menyebutkan bahwa mengaitkan informasi dengan persepsi indrawi
yang kuat membuat jauh lebih mudah diingat, karena otak memilah informasi kedalam kategori-
kategori ini. Jadi gunakan asosiasi untuk mengingat hal-hal penting.

C. Mencantolkan/bercerita

metode ini dapat digunakan untuk mengingat sesuatu dengan urutan tertentu, tetap gunaskan
asosiasi dan sambungkan dengan setiap bagian berikutnya seperti rantai.

D. Metode penempatan.

Dalam metode ini kita mengasosiasikan informasi yang ingin kita ingat dengan lokasi tertentu.

C. Mengorganisasi Informasi
Mengorganisasi pikiran untuk memaksimalkan pikiran ketika pembelajaran dapat
dilaksanakan dengan beberapa cara yaitu :
 Peta Pikiran (Mind Mapping) : metode mencatat kreatif yang memudahkan kita
mengingat banyak informasi. Setelah selesai, catatan yang Anda buat membentuk sebuah
pola gagasan yang paling berkaitan, dengan (1) Tema utama terletak di tengah. (2) Di tengah
ada cabang-cabang utama untuk setiap sub tema (3) Kata-kata tunggal digunakan untuk
setiap konsep (4) Bila mungkin setiap konsep memiliki sebuah gambar. Nancy
Marquiles (Mapping Inner Space) menyarankan untuk menyediakan waktu 30 menit tanpa
jeda untuk melatih Peta-Pikiran dan ilustrasinya menjelaskan sisanya.
 Catatan TS yang artinya Catatan : Tulis dan Susun : (1) Siswa mencatat baik fakta dari
pelajaran maupun asosiasi, pikiran dan perasan mereka; (2) Mencatat asosiasi yang
berhubungan dengan informasi yang Anda ajarkan, juga meningkatkan penyerapan :
informasi yang dihubungkan dengan emosi, lebih mudah diingat kembali
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan terdapat   point yang dapat kita rangkum dari penjelasan singkat :
a. Mengorkestrasi ketrampilan belajar mengajar bisa dengan Mengajarkan Lima Keterampilan
yang Merangsang Belajar dan Prinsip Komunikasi Ampuh
b. Memunculkan si jenius dengan : Quantum Reading, Maksimalkan memori,
Mencantolkan /bercerita, Metode penempatan.
c. Mengorganisasi pikiran dengan : mind map, Catatan Tulis Susun.

B. Saran

Penulis menyarankan agar guru dapat memerhatikan proses pembelajaran QTL saat belajar
atau pembelajaran berlangsung. Dengan memerhatikan aspek-aspek tersebut diharapkan proses
mengajar belajar dikelas menjadi lebih efektif dan dapat mencapai tujuan yang telah di tetapkan.
DAFTAR PUSTAKA

https://alisadikinwear.wordpress.com/2011/10/06/quantum-teaching-mengorkestrasi-kesuksesan-
siswa-%E2%80%9Cmelalui-isi/

https://bundaorlin.wordpress.com/2018/03/07/memunculkan-si-jenius-yang-kreatif/

https://gurusukses.wordpress.com/category/mengorkestrasi-belajar-mengajar/

https://ariemusbandi.wordpress.com/2011/11/02/model-pembelajaran-quantum-teaching-and-
learning-qtl/

Anda mungkin juga menyukai