Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN PENDAHULUAN THYPOID FEVER

1. Pengertian
Demam thypoid atau enteric fever adalah penyakit infeksi akut yang biasanya mengenai saluran
pencernaan dengan gejala demam lebih dari satu minggu, gangguan pada pencernaan dan gangguan
keasadaran. Demam thypoid disebabkan oleh infeksi salmonella typhi. (Lestari Titik, 2016).
2. Patofisiologi
Proses perjalanan penyakit kuman masuk ke dalam mulut melalui makanan dan minuman yang
tercemar oleh salmonella (biasanya ˃10.000 basil kuman). Sebagian kuman dapat dimusnahkan oleh
asam hcl lambung dan sebagian lagi masuk ke usus halus. Jika respon imunitas humoral mukosa (igA)
usus kurang baik, maka basil salmonella akan menembus selsel epitel (sel m) dan selanjutnya menuju
lamina propia dan berkembang biak di jaringan limfoid plak peyeri di ileum distal dan kelenjar getah
bening mesenterika. (Lestari Titik, 2016).
Jaringan limfoid plak peyeri dan kelenjar getah bening mesenterika mengalami hiperplasia. Basil
tersebut masuk ke aliran darah (bakterimia) melalui duktus thoracicus dan menyebar ke seluruh organ
retikulo endotalial tubuh, terutama hati, sumsum tulang, dan limfa melalui sirkulasi portal dari usus.
(Lestari Titik, 2016).
Hati membesar (hepatomegali) dengan infiltasi limfosit, zat plasma, dan sel mononuclear.
Terdapat juga nekrosis fokal dan pembesaran limfa (splenomegali). Di organ ini, kuman salmonella
thhypi berkembang biak dan masuk sirkulasi darah lagi, sehingga mengakibatkan bakterimia ke dua
yang disertai tanda dan gejala infeksi sistemik (demam, malaise, mialgia, sakit kepala, sakit perut,
instabilitas vaskuler dan gangguan mental koagulasi). (Lestari Titik, 2016).
Perdarahan saluran cerna terjadi akibat erosi pembuluh darah di sekitar plak peyeriyang sedang
mengalami nekrosis dan hiperplasia. Proses patologis ini dapat berlangsung hingga ke lapisan otot,
serosa usus, dan mengakibatkan perforasi. Endotoksin basil menempel di reseptor sel endotel kapiler
dan dapat mengakibatkan komplikasi, seperti gangguan neuropsikiatrik kardiovaskuler, pernafasan, dan
gangguan organ lainnya. Pada minggu pertama timbulnya penyakit, terjadi hiperplasia plak peyeri, di
susul kembali, terjadi nekrosis pada minggu ke dua dan ulserasi plak peyeri pada mingu ke tiga.
selanjutnya, dalam minggu ke empat akan terjadi proses penyembuhan ulkus dengan meninggalkan
sikatriks (jaringan parut). Sedangkan penularan salmonella thypi dapat di tularkan melalui berbagai cara,
yang dikenal dengan 5F yaitu Food (makanan), Fingers (jari tangan/kuku), Fomitus (muntah), Fly (lalat)
dan melalui Feses. (Lestari Titik, 2016).
3. Etiologi
Penyebab utama Demam Thypoid ini adalah bakteri samonella typhi. Bakteri salmonella typhi
adalah berupa basil gram negatif, bergerak dengan rambut getar, tidak berspora, dan mempunyai tiga
macam antigen yaitu antigen O (somatik yang terdiri atas zat kompleks lipopo lisakarida),
antigen H (flegella), dan antigen VI. Dalam serum penderita, terdapat zat (aglutinin) terhadap
ketigamacam antigen tersebut. Kuman tumbuh pada suasana aerob dan fakultatif anaerob pada suhu 15-
41 derajat celsius (optimum 37 derajat celsius) dan pH pertumbuhan 6-8. Faktor pencetus lainnya adalah
lingkungan, sistem imun yang rendah, feses, urine, makanan/minuman yang terkontaminasi, formalitas
dan lain sebagainya (Titik Lestari, 2016).
4. Patofidiologi
Proses perjalanan penyakit kuman masuk ke dalam mulut melalui makanan dan minuman yang
tercemar oleh salmonella (biasanya ˃10.000 basil kuman). Sebagian kuman dapat dimusnahkan oleh
asam HCl lambung dan sebagian lagi masuk ke usus halus. Jika respon imunitas humoral mukosa (igA)
usus kurang baik, maka basil salmonella akan menembus sel-sel epitel (sel m) dan selanjutnya menuju
lamina propia dan berkembangbiak di jaringan limfoid plakpeyeri di ileum distal dan kelenjar getah
bening mesenterika(Titik Lestari, 2016).
Jaringan limfoid plakpeyeri dan kelenjar getah bening mesenterika mengalami hiperplasia. Basil
tersebut masuk ke aliran darah (bakterimia) melalui duktus thoracicus dan menyebar keseluruh organ
retikulo endotalial tubuh, terutama hati, sumsum tulang, danlimfamelaluisirkulasi portaldariusus(Titik
Lestari, 2016).
Hati membesar (hepatomegali) dengan infiltasi limfosit, zat plasma, dan selmono nuclear.
Terdapat juga nekrosis fokal dan pembesaran limfa (splenomegali). Di organ ini, kuman salmonella
thypi berkembangbiak dan masuk sirkulasi darah lagi, sehingga mengakibatkan bakterimia ke dua yang
disertai tanda dan gejala infeksi sistemik (demam, malaise, mialgia, sakit kepala, sakit perut, instabilitas
vaskuler dan gangguan mental koagulasi) (Titik Lestari, 2016).
Perdarahan saluran cerna terjadi akibat erosi pembuluh darah di sekitar plak peyeri yang sedang
mengalami nekrosis dan hiperplasia. Proses patologi sini dapat berlangsung hingga ke lapisan otot,
serosa usus, dan mengakibatkan perforasi. Endotoksin basil menempel direseptor selendotel kapiler dan
dapat mengakibatkan komplikasi, seperti gangguan neuro psikiatrik kardiovaskuler, pernafasan, dan
gangguan organ lainnya. Pada minggu pertama timbulnya penyakit, terjadi hiperplasia plak peyeri, di
susul kembali, terjadi nekrosis pada minggu ke dua dan ulserasi plak peyeri pada mingu ke tiga.
selanjutnya, dalam minggu ke empat akan terjadi proses penyembuhan ulkus dengan meninggalkan
sikatriks (jaringan parut).
Sedangkan penularan salmonella thypi dapat ditularkan melalui berbagai cara, yang dikenal
dengan 5F yaitu Food (makanan), Fingers (jaritangan/kuku), Fomitus (muntah), Fly (lalat) dan melalui
Feses (Titik Lestari, 2016).
Pathway

5. Manifestasi klinis
Menurut Titik Lestari (2016), demam Thypoid pada anak biasanya lebih ringan dari pada orang
dewasa. Masa tunas 10-20 hari, yang tersingkat 4 hari jika infeksi terjadi melalui makanan, sedangkan
jika melalui minuman yang terlama 30 hari. Selama masa inkubasi mungkin ditemukan gejala
prodromal, perasaan tidak enak badan, lesu, nyeri, nyeri kepala, pusing dan tidak bersemangat,
kemudian menyusul gejala klinis yang biasanya di temukan, yaitu:
1) Demam
Pada kasus yang khas, demam berlangsung 3 minggu bersifat febrisremitten dan suhu
tidak tinggi sekali. Minggu pertama, suhu tubuh berangsur-angsur naik setiap hari, menurun
pada pagi hari dan meningkat lagi pada sore dan malam hari.Dalam minggu ke tiga suhu
berangsur turun dan normal kembali.
2) Gangguan pada saluran pencernaan
Pada mulutter dapat nafas berbau tidak sedap, bibir kering dan pecah pecah (ragaden). Lidah
tertutup selaput putih kotor, ujung dan tepinya kemerahan. Pada abdomen dapat di temukan
keadaan perut kembung. Hati dan limpa membesar disertai nyeri dan peradangan.
3) Gangguankesadaran
Umumnya kesadaran pasien menurun, yaitu apatis sampai samnolen. Jarang terjadi sopor,
koma atau gelisah (kecuali penyakit berat dan terlambat mendapatkan pengobatan). Gejala
yang juga dapat ditemukan pada punggung dan anggota gerak dapat ditemukan reseol,yaitu
bintik bintik kemerahan karena emboli hasil dalam kapiler kulit, yang ditemukan pada
minggu pertama demam, kadang-kadang ditemukan pula takikardi dan epistaksis.
4) Relaps
Relaps (kambuh) ialah berulangnya gejala penyakit demam Thypoid, akan tetap berangsung
ringan dan lebih singkat. Terjadi pada minggu ke dua setelah suhu badan normal kembali,
terjadinya sukar diterangkan. Menurut teori, relaps terjadi karena terdapatnya basal dalam
organ organ yang tidak dapat dimusnahkan baik oleh obat maupun oleh zatkimia(Lestari
Titik, 2016).
6. Data penunjang
Menurut Lolon (2018), pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan pada klien yang mengalami
Demam Thypoid adalah sebagai berikut :
1) Pemeriksaan darah tepi
Leukopenia, limfositosis, aneosinofilia, anemia, trombositopenia
2) Pemeriksaan sumsum tulang 9
Menunjukkan gambaran hiperaktif sumsum tulang
3) Biakan empedu
Terdapat basil salmonella typhosa pada urine dan tinja. Jika pada pemeriksaan selama dua
kali berturut-turut tidak didapatkan basil salmonella typhosa pada urin dan tinja, maka pasien
dinyatakan betul- betul sembuh
4) Pemeriksaan widal
Didapatkan titer terhadap antigen 0 adalah 1/200 atau lebih, sedangkan titer terhadap antigen
H walaupun tinggi akan tetapi tidak bermakna untuk menegakkan diagnosis karena titer H
dapat tetap tinggi setelah dilakukan imunisasi atau bila penderita telah lama sembuh
DAFTAR PUSTAKA

Lestari Titik. (2016). Asuhan Keperawatan Anak. Yogjakarta: Nuha Medika.

Rijai, dkk. (2016). Karakteristik dan Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Demam Typoid Di
Beberapa Rumah sakit Di Samarinda Periode 2015.
FORMAT PENGKAJIAN

RUANG PERAWATAN ANAK

I.Biodata

A. Identitas Klien

1. Nama/Nama panggilan : An. S

2. Tempat tgl lahir/usia : 8 Tahun

3. Jenis kelamin : Perempuan

4. A ga m a : Islam

5. Pendidikan : SD

6. Alamat : Priuk

7. Tgl Berobat :

8. Tgl pengkajian :

9. Diagnosa medik : ISPA

10. Rencana terapi : Batuk efektif

B. Identitas Orang tua

1. Ayah

a. N a m a : Tn. M

b. U s i a : 40 Thn

c. Pendidikan : SMA

d. Pekerjaan/sumber penghasilan : Buruh

e. A ga m a : Islam

f. Alamat : Priuk
2. Ibu

a. N a m a : Ny. A

b. U s i a : 37 Thn

c. Pendidikan : SMA

d. Pekerjaan/Sumber penghasilan : IRT

e. Agama : Islam

f. Alamat : Priuk

C. Identitas Saudara Kandung

No N A M A USIA HUBUNGAN STATUS KESEHATAN

1. An. S 8 Thn Kakak Typoid fever

2. An. F 3 thn Adik Baik

3.

II. Keluhan Utama/ Alasan Masuk Rumah Sakit :


Demam sudah 5 hari, lemas, tidak mau makan, badan ngilu

III. Riwayat Kesehatan


A. Riwayat Kesehatan Sekarang :
An. S mengalami panas tinggi disertai batuk, badan ngilu, lemas, tidak mau makan,
mual muntah 1 kali
B. Riwayat Kesehatan lalu (khusus untuk anak 0-5 tahun)
1. Prenatal Care
a) Pemeriksaan Kehamilan An.N ,merupakan anak dari ibu A, anak Ke 1
Selama hamil ibu klien melakukan pemeriksaan rutin ke Bidan
b) Keluhan selama hamil Ibu mengatakan selama hamil tidak pernah sakit,obat
yang diminum ibu selama hamil hanya tablet penambah darah dari Bidan
c) Riwayat yang membahayakan Kehamilan Ibu mengatakan tidak mempunyai
riwayat Diabetes dan Hipertensi
d) Kenaikan Berat badan Ibu sel;ama hamil,Ibu klien mengatakan selama
kehamilan berat badan naik kurang lebih 15kg
e) Imunisasi tt.Ibu mengatakan selama kehamilan tidak pernah melakukan
imunisasi.
2. Natal
a) Tempat Melahirkan di Rumah bersalin dekat rumahnya
b) Lama dan jenis persalinan : Ibu mengatakan persalinannya cepat sehingga
dilakukan dengan secara normal
c) Pertolongan Persalinan Ibu : ibu mengataka persalinan ditolong oleh bidan
d) Komplikasi waktu lahir :Tidak ada komplikasi waktu lahir
3. Post Natal
a) Kondisi Bayi : BB lahir 2900gram, PB : 47cm
b) Penyakit saat lahir : Ibu mengatakan pada saat lahir An.N tidak mempunyai
penyakit
c) Problem Menyusui : Ibu mengatakan tidak ada masalah saat menyusui
d) Penyakit yang pernah dialami Sebelum klien dirawat : klien tidak pernah
mengalami penyakit yang serius,hanya pernah mengalami demam/panas
e) Kesehatan yang dialami Ibu : Ibu klien mengatkan An.N tidak pernah
mengalami jatuh atau kecelakaan
f) Riwayat Operasi ibu : Ibu klien mengatakan ibu tidak pernah dioperasi
g) Riwayat alergi Ibu : Ibu klien mengatakan An,N tidak memiliki alergi
h) Riwayat Pengobatan : Ibu klien mengatakan An.N sakit /demam sebelumnya
dibawa ke puskesmas untuk mendaptka pengobatan
i) Perkembangan Anak dibanding sodara-saudaranya : An. N memiliki 1 orang
adik perempuan yaitu An. F .

KESIMPULAN: Tidak ada riwayat penyakit

C. Riwayat Kesehatan Keluarga

Keluarga tidak ada yang menderita penyakit yang sama atau penyakit paru-paru, sesak
napas yang menahun.

KESIMPULAN : Tidak ada riwayat penyakit yang dimiliki


¤ Genogram

Tn.M Ny.
A

Ket:

: Klien An. S

KESIMPULAN : An. S Tinggal serumah dengan Orangtua dan 1 saudara kandungnya

IV. Riwayat Immunisasi An. S

NO Jenis Imunisasi Waktu pemberian Reaksi setelah


pemberian
1 HB – O Pada anak usia 0-7 Tidak ada reaksi
2 BCG dan Polio Pada anak usia bulan ke- Membentuk abses 1
1 bulan
3 DPT-HB-Hib dan polio Pada anak usia bulan ke- Tidak ada reaksi
3
4 Polio 4 dan IPV Pada anak usia ke-4 Tidak ada reaksi
5 Campak Pada anak usia ke-9 Tidak ada reaksi

KESIMPULAN : Imunisasi lengkap sejak kecil

V. Riwayat Tumbuh Kembang


A. Pertumbuhan Fisik
1. Berat badan : 35 Kg
2. Tinggi badan : 120 cm
3. Waktu tumbuh gigi : 6 bulan, tanggal gigi… tahun (ibu tidak ingat)
KESIMPULAN
B. Perkembangan Tiap tahap
Usia anak saat
1. Berguling : 6 bulan
2. Duduk : 7 bulan
3. Merangkak : 9 bulan
4. Berdiri : 10 bulan
5. Berjalan : 12 bulan
6. Senyum kepada orang lain petama kali : 2 bulan
7. Bicara pertama kali : 2 bulan
8. Berpakaian tanpa bantuan : 5 Tahun
KESIMPULAN : Perkembangan klien normal dari tiap tahap

VI. Riwayat Nutrisi


A. Pemberian ASI
1. Pertama kali disusui : sejak lahir
2. Cara pemberian : Setiap kali menangis terjadwal √
3. Lama pemberian : 2 tahun
B. Pemberian susu formula
1. Alasan pemberian :
2. Jumlah pemberian :
3. Cara pemberian : dengan dot sendok
C. Pola perubahan nutrisi tiap tahap usia sampai nutrisi saat ini

Usia Jenis Lama Pemberian


Nutrisi
1. 0 – 4 Bulan ASI 1 tahun
2. 4 – 12 Bulan MPASI, ASI 12 bulan
3. Saat ini Nasi, ayam, sayuran Sampai saat ini

KESIMPULAN : tidak ada masalah

VII. Riwayat Psikososial

An.N tinggal dirumah sendiri, rumah berada di Cisoka dan berdekatan dengan sekolah
Dasar,ada tempat bermain,tidak ada tangga yang membahayakan.

VIII. Riwayat Spiritual


Orang Tua anak selalu mengajari anak untuk shalat 5 waktu dan memberi kesempatan
belajar mengaji ke Mesjid
IX. Reaksi Hospitalisasi

A. Pengalaman keluarga tentang sakit dan rawat inap

- Mengapa ibu membawa anaknya ke Klinik/RS : Karena demamnya tidak kunjung turun
dan anak sudah lemas
- Apakah dokter menceritakan tentang kondisi anak : Ya
- Bagaimana perasaan orang tua saat ini : Khawatir
- Apakah orang tua akan selalu berkunjung : Ya
- Siapa yang akan tinggal dengan anak : Ibu dan Ayah

B. Pemahaman anak tentang sakit

- Mengapa keluarga/orang tua membawa kamu ke Puskesmas?tidak tahu

- Menurutmu apa penyebab kamu sakit ?jajan sembarangan

- Apakah dokter menceritakan keadaannya?Ya

- Bagaimana rasanya berobat ke PKM : tidak menjawab

X. Aktivitas sehari-hari

A. Nutrisi

Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit


1. VSelera makan Ada Kurang
2. Menu makan
Nasi+Lauk+sayur bubur+sayur+ikan sedikit
3. Frekuensi makan
4. Makanan
3x sehari 2-3x sehari tapi
pantangan
hanya 1//2 porsi
5. Pembatasan pola Tidak ada
makan Pedas,asam
Tidak ada
6. Cara makan
Tidak ada
7. Ritual saat makan
Makan sendiri
Disuapin ibunya
Berdoa

KESIMPULAN : Sebelum sakit An.N mau makan dan ada selera makannya tetapi sejak
sakit ispa klien kurang nafsu makan

B. Cairan
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Jenis minuman Air putih Air putih hangat
2. Frekuensi minum
6-7x sehari 6-7x sehari
3. Kebutuhan cairan
4. Car pemenuhan
1000ml 800ml

KESIMPULAN :An.N sebelum sakit dan saat sakit kebutuhan cairannya masih sama
tetapi lebih suka minum air hangat.

C. Eliminasi (BAB&BAK)

Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit


BAB (Buang Air Besar )

1. Tempat 1.WC 1.Wc


pembuangan
2. 1x Pagi hari 2. 1x Pagi hari
2. Frekuensi (waktu)
3. lembek 3.lembek
3. Konsistensi
4. Kesulitan
4. – 4. -
5. Obat pencahar
5. – 5.-
BAK (Buang Air
Kecil) :

1. Tempat 1.WC 1. Wc
pembuangan
2. 5x 2. 2x
2. Frekwensi
3. Warna dan Bau
3.Jernih,pesing 3. sdikit kuning,
4. Volume
pesing
5. Kesulitan 4.600-700cc
4.500cc
5.Tidak ada
5. tidak ada
KESIMPULAN : BAB dan BAK masih dalam batas normal,tidak ada gangguan
D. Istirahat tidur

Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit


1. Jam tidur Siang ; jam Siang: jam 14.00
- Siang 14.00
- Malam
2. Pola tidur
Malam: 20.00
Malam : jam
9 jam/hari
20.00

Tangan dilap
10 jam/hari
3. Kebiasaan sebelum
Cuci tangan dan
tidur
kaki
4. Kesulitan tidur Gelisah karena batuk

Tidak ada
KESIMPULAN :

Sebelum sakit An. N teratur tidur siang dan malam tidur nyenyak ,saat sakit agak
terganggu tidur oleh karena batuknya.

E. Olah Raga

Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit


1. Program olah raga 1.bermain-main 1.diam dirumah saja
2. Jenis dan frekuensi
2.- 2.-
3. Kondisi setelah
olah raga
3.- 3.-

KESIMPULAN : Selama Sakit Pasien tidak ceria karena Sakitnya


F. Personal Hygiene

Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit


1. Cara Mandi mandi guyur sendiri Dilap oleh Orangtua
(demam)
Frekuensi 2x /hari
2x/hari
Alat mandi Gayung,air,sabu
n,handuk Baskom,air,sabun,lap
2. Cuci rambut

- Frekuensi
2 hari sekali 1x/ hari
- Cara
Cuci sendiri Dilap saja oleh
orangtua

3. Gunting kuku
1x seminggu
- Frekuensi
1x seminggu
Dibantu orangtua
- Cara
Dibantu orang tua

4. Gosok gigi
2x/hari
- Frekuensi
1x/hari
Gosok gigi
- Cara
sendiri Dibantu orangtua

KESIMPULAN : selama sakit kebutuhan personal higyene An.N dibantu oleh orangtua

G. Aktifitas/Mobilitas Fisik

Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit


1. Kegiatan sehari- 1.bermain,belajar 1.malas bermain
hari
2. 2jam bermain, 2.lebih banyak
2. Pengaturan 1 jam belajar tidur2an
jadwal harian
3. Penggunaan alat 3. alat bermain 3. –
Bantu aktifitas dan alat belajar

4..batuk dan lemas


4. Kesulitan 4.tidak ada
pergerakan tubuh

KESIMPULAN : selama sakit An. N malas bermain diluar dan beraktifitas

H. Rekreasi

Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit


1. Perasaan saat Ibu klien Ibu klien
sekolah mengatakan mengatakan saat
2. Waktu luang anaknya sudah sakit klien tidak
3. Perasaan setelah tidak belajar ada masalah
rekreasi online lagi, dalam belajar
4. Waktu senggang sudah mulai
klg berangkat ke
5. Kegiatan hari sekolah, pulang
libur sekolah
terkadang An. S
bermain dengan
teman-temannya

KESIMPULAN : tidak ada masalah dengan rekreasi

XI. Pemeriksaan Fisik

A. Keadaan umum klien

Baik  , Lemah , Sakit berat


B. Tanda-tanda vital

 Suhu 38,7oc
 Nadi 102x/menit
 Respirasi 23x/menit
 Tensi 89/70mmHg dahak

KESIMPULAN : An.N demam dengan suhu 38,7oc

C. Antropometri

= Tinggi Badan : 118 cm

= Berat Badan : 33 kg

= Lingkar lengan atas : 18 cm

= Lingkar kepala : 45 cm

= Lingkar dada :58 cm

= Lingkar perut :56 cm

KESIMPULAN: IMT nya=

D. Sistem pernapasan

= Hidung : simetris

= Leher :tidak ada pembesaran kelenjar

= Dada

¤ Bentuk dada normal

¤ Perbandingan ukuran AP dengan transversal normal

¤ Gerakan dada : simetris ,tidak terdapat retraksi otot Bantu pernapasan

¤ Suara napas : normal ,

= Tidak ada Clubbing finger


KESIMPULAN : Sistem pernafasan dalam batas normal

E. Sistem Cardio Vaskuler

= Conjunctiva tidak anemis, bibir agak kering, arteri carotis : kuat

Tekanan vena jugularis :tidak

= Ukuran jantung : Normal

= Suara jantung : Pekak

= Capillary Refilling Time <2detik

KESIMPULAN : Dalam Batas Normal

F. Sistem Pencernaan

 Sklera : tidak ikterus, bibir : merah


 Mulut :tidak ada Stomatitis , Kemampuan menelan : sulit
 Gaster : kembung
 Abdomen : Hati teraba normal
 Anus : normal,tidak ada haemoroid

KESIMPULAN :sistim pencernaan Dalam batas normal, hanya bibir kering

G. Sistem indra

1.Mata

 Bentuk simetris, tidak tampak sekret

2. Hidung

 Bentuk simetris

3. Telinga

 Bentuk simetris, tidak ada serumen

KESIMPULAN : tidak ada keleuhan


H. Sistem saraf

1. Fungsi cerebral

a. Status mental : Oreintasi baik, daya ingat baik, perhatian & perhitungan baik,

Bahasa baik

b. Kesadaran : Eyes 4 , Motorik 6 , Verbal 5 , dengan GCS 15

c. Bicara ekspresif baik , Resiptive baik

2. Fungsi cranial

 N I sampai N XII dalam batas normal

3. Fungsi motorik : Massa otot, tonus otot, kekuatan otot normal

4. Fungsi sensorik : Suhu 37,9’C, Nyeri menelan.

5. Fungsi cerebellum : Koordinasi baik, keseimbangan baik

6. Refleks : Bisep, trisep, patella, Babinski normal

7. Iritasi meningen : -.

KESIMPULAN : Fungsi sensorik tidak ada masalah

I. Sistem Muskulo Skeletal

1. Kepala : Bentuk kepala Bulat, gerakan normal

2. Vertebrae :Normal

3. Pelvis :Normal

4. Lutut :Tidak ada bengkak dan tidak kaku

5. Kaki :Tidak ada bengkak, jalan normal

6. Tangan : tidak ada bengkak, gerakan normal

KESIMPULAN :

J. Sistem Integumen
 Rambut : Warna kuning lurus
 Kulit : Warna sawo matang, tekstur baik
 Kuku : Warna putih, permukaan kuku rata, kebersihan cukup

KESIMPULAN :Klien tampak bersih, turgor kulit baik, dan kelembaban baik

K. Sistem Endokrin

 Kelenjar thyroid :tidak ada


 Ekskresi urine normal
 Suhu tubuh yang tidak seimbang

KESIMPULAN : tidak ada kelainan

L. Sistem Perkemihan

 Oedema palpebra , didak ada


 Moon face tidak ada
 Oedema anasarka = tidak ada
 Keadaan kandung kemih
 Nocturia tidak ada , dysuria tidak ada , kencing batu tidak ada

M. Sistem Reproduksi

1. Laki-laki

- Keadaan glans penis : uretra , kebersihan

- Testis sudah turun - Pertumbuhan rambut : tidak ada

- Pertumbuhan jakun , perubahan suara : tidak ada

N. Sistem Imun

 Alergi (cuca , debu , bulu binatang , zat kimia ) : tidak ada


 Penyakit yang berhubungan dengan perubahan cuaca : flu , urticaria , lain-lain

KESIMPULAN : tidak ada masalah

XI. Pemeriksaan Tingkat Perkembangan

UMUR GERAKANKASAR GERAKAN KOMUNITAS SOSIAL &

HALUS BERBICARA KEMANDIRIAN


1 bulan Tangan dan kaki Kepala me Bereaksi terhadap Menatap wajah 
bergerak aktif noleh kesa ibu / Pengasuh
mping kiri bunyi

dan kanan
2 bulan Mengankat kepalaketi   Bersuara Tersenyu
ka tengjkurap m sopan
Ooo .Ooo / ooo…
ooo
3 bulan Kepala tegak ketika Memegang ma Tertawa/berterriak Memanda
didudukan inan ng tangan
ya

4 bulan Tengkurap-      
terlentangsend
iri
5 bulan   Meraih,  Menoleh ke suara Meraih
mengga mainan
pai
6 bulan Duduk tanpab     Masukan 
erpegangan benda ke
mulut
7 bulan   Mengambil de Bersuara ma..ma  
ngan tanganka
nan dan kiri da..da

8 bulan Berdiri berpeg   Bersuara ma..ma  


angan
da..da
9 bulan   menjepi Memanggil mama Melambai
t papa kan tanga
n
10 bula   Memukul mainan   Bertepuk 
n dengan kedua tangan tangan
11 bula     Memanggil mama Menunju
n papa k dan
meminta
12 bula Berdiri tanpab Memasukan m   Bermain 
n erpegangan ainan kecangki dengan or
r ang

lain
15 bula Berjalan Mencoret-coret Berbicara 2 kata Minum d
n ari gelas
1,5 tahu Lari, naik tang Menumpuk 2  Berbicara Memakai sendok
n ga√ kubus√ beberapa√kata dan menyuapibo
neka√
2 tahun Menendang bo Menumpuk 4 k Menunjuk Menyikat gigi,
la ubus 1 gambar melepas dan
memakai
pakaian
2,5 tahun Melompat   Menunjuk bagian 6 Mencuci
tubuh dan mengerika
n tangan
3 tahun   Menumpuk 8 k Menyebut 4gamab Menyebut 
ubus ar nama
teman
3,5 tahu Berdiri satu ka Menggoyangk   Memakai
n ki 3detik an ibu jari baju kaos
4 tahun   Menggambar lingk   Memakai 
aran baju tanp
a

dibantu
4,5 tahu   Menggambar    Bermain kartu,m
n manusia enyikat gigi
tanpa dibantu
(kepala,badan,kaki,tan
gan)
5 tahun Berdiri satu ka   Menghitung kubus Mengamb
ki 5detik il makana
n

sendisri

KESIMPULAN : Pasien umur 1 tahun pasien dapat berdiri tanpa berpegangan tangan,memasukan
mainan ke cangkitr,bermain dengan orang lain,

XII. SKRININGGIZIANAK(Berdasarkanmetodestrongkids)

(lingkariskor sesuaidenganjawaban,totalskoradalahjumlah skoryang dilingkari)

NO Parameter Skor
1 Apakah pasien tampak kurus?
Tidak 0
Ya 1
Apakahterdapatpenyakitataukeadaanberikutyangmengakibatkanpasienberesikomengalamimalnutrisi ?
 Diarekronik(lebihdari2minggu)  Kelainananatomidaerahmulutyangmenyeb
 Penyakitjantungbawaan abkankesulitanmakan(missal:bibirsumbi
 InfeksiHumanImmunodeficiencyVirus(HI ng)
V)  Trauma
 Kanker  Kelainanmetabolicbawaan
 Penyakithatikronik  Retardasimental
 Penyakitginjalkronik  Keterlambatanperkembangan
 TBParu  Rencana/
paskaoperasimayor(missal:laparotomi,T
 Lukabakar luas orakotomi)
 Lain–lain(berdasarkanpertimbangandokter)  TerpasangStoma

a.Tidak 0
b. Ya 2
Apakahterdapat salahsatudarikondisiberikut?

3  Diareez5kali/hari danataumuntah>3kali/haridalamsemingguterakhir
 Asupanmakananberkurangselama1mingguterakhir

a Tidak
b Ya
Apakahterdapatpenurunanberat
badanatautidakadapenambahanberatbadan(bayi<1tahun)selamaeberapa
4
minggu/bulan
a Tidak 0
b Ya 1

Totalskor

HasiltotalSkor

:berisiko rendah, ulangi skrining setiap 7 hari

1-3: berisiko menengah, dirujuk ke tim Terapi Gizi, Monitor asupan makanan setiap 3 hari4-5:
berisiko tinggi,dirujuk ke tim terapi Gizi,Monitor asupan makanan setiap hari
Sudah dilaporkan ke TimTerapi Gizi Ya , Tanggal & jam Tidak

KESIMPULAN tidak ada masalah

XIII. Test Diagnostik
Laboratorium
 Hemoglobin 12,1
 Hematokrit 40
 Eritrosit 4,76
 Leukosit 15.330
 Trombosit 530.000 
 S. Typhi O : positif 1/80
 S. Paratyphi AO : positif 1/80
 S. Paratyphi BO : positif 1/80
 S. Paratiphy CO : negative
 S. Typhi H : negatif
 S. Paratyphi AH :negatif
 S. Paratyphi BH : positif 1/80
 S. Paratyphi CH : negatif
=Foto Rotgen

IV. Terapi saat ini (ditulis dengan rinci)

 thyampenicol 3x1 cth


 Omeprazole 1x20mg
 Paracetamol 3x350mg

\
ANALISA DATA

Inisial klien : An. S

Umur : 8 Tahun

MASALAH/ DIAGNOSA
DATA (DS & DO)
KEPRAWATAN

Ds: D.0130 Hipertermi

 Ibu Pasien mengatakan anaknya demam


sudah 5 hari
 Demam tinggi apabila menjelang malam
 Ibu pasien mengatakan anaknya demam
naik turun
 Pasien mengatakan pusing
 Lemas
 Badan ngilu

Do:

 Akral tampak hangat


 Suhu 38,7oc
 Nadi 102x/menit
 Tensi 89/70mmHg

Ds: D.0076 Nausea

 Ibu Pasien mengatakan anaknya tidak


mau makan
 Minum sedikit
 Pasien mengatakan nyeri ulu hati
 Pasien mengatakan mulut terasa pahit
 Mual
 Muntah tidak ada
 Lemas
 Pusing badan ngilu

Do:

 Akral tampak hangat


 Makan hanya ½ porsi
 Bibir tampak kering

PRIORITAS MASALAH/DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. D.0130 Hipertermi
2. D.0076 Nausea
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Inisial Klien : An. S

Diagnose Medis : 8 Tahun

Diagnosakeperawatan& data
SLKI SIKI
penunjang (DO & DS)

D.0130 Hipertermi Setelah dilakukan intervensi keperawatan l.08234 Kompres Hangat


selama 30 menit maka hipertermi membaik
Observasi :
Dengan kriteria hasil :
 Identifikasi kontra indikasi kompres hangat
 Suhu tubuh cukup membaik dan hangat mis: penurunan sensasi,
 Suhu kulit cukup membaik penurunan sirkulasi
 Identifikasi kondisi kulit yang akan
Termoregulasi L.14134
dilakukan kompres dingin dan hangat
 Periksa alat kompres
 Monitor iritasi kulit atau kerusakan jaringan
selama 5 menit pertama

Terapeutik
 Pilih metode kompres yang aman dan
mudah didapat ( mis: kantong plastik tahan
air, kemasan gel beku kain atau handuk)
 Pilih lokasi kompres
 Balut alat kompres hangat dengan
kainpelindung jika perlu
 Lakukan kompres hangat
 Hindari kompres oada daerah jaringan yang
terpapar radiasi

Edukasi

 Jelaskan prosedur penggunaan kompres


hangat
 Anjurkan tidak menyesuaikan pengaturan
suhu mandiri tanpa pemberitahuan
sebelumnya
 Anjurkan cara menghindari kerusakan
jaringan akibat dingin

D.0076 Nausea Setelah dilskukan intervensi keperawatan l.03117 Manajemen Mual


selama 30 menit maka nausea menurun Observasi

Dengan kriteria hasil :  Identifikasi pengalaman mual


 Identifikasi isyarat
 Keluhan mual cukup menurun
nonverbalketidaknyamanan
 Perasaan ingin muntah cukup
 Identifikasi dampak mual terhadap kualitas
menurun
hidup (mis: nafsu makan, aktifitas, kinerja,
Tingkat Nausea L.12111 tanggung jawab peran dan tidur )
 Identifikasi penyebab mual
 Identifikasi antiemetik untuk mencegah
mual (kecuali mual pada kehamilan)
 Monitor Mual
 Monitor asupan nutrisi dan kalori

Terapeutik

 Kendalikan faktor lingkungan penyebab


mual
 Kurangi keadaan penyebab mual
 Berikan makanan dalam jumlah kecil dan
menarik
 Berikan makanan dingin, cairan bening
tidak berbau dan tidak berwarna jika perlu
 Edukasi :
 Anjurkan istirahat dan tidur yang cukup
 Anjurkan sering membersihkan mulut
kecuali jika merangsang mual
 Anjurkan makanan tinggi karbohidrat dan
rendah lemak
 Ajarkan tekhnik nonfarmakologi untuk
mengatasi mual (mis: Biofeedback,hipnosis,
relaksasi,terapi musik,akupreseur)

Kolaborasi:

 Kolaborasi pemberian antiemetik, jika perlu


IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Tanggal, jam Implementasi Evaluasi Paraf


 Memantau ttv S:
 Mengidentifikasi kontra indikasi kompres  Ibu Pasien mengatakan anaknya
hangat mis: penurunan sensasi, penurunan demam sudah 5 hari
sirkulasi  Demam tinggi apabila menjelang
 Mengidentifikasi kondisi kulit yang akan malam
dilakukan kompres dingin  Ibu pasien mengatakan anaknya
 Periksa alat kompres demam naik turun
 Memonitor iritasi kulit atau kerusakan jaringan  Pasien mengatakan pusing
selama 5 menit pertama  Lemas
 Melakukan kompres  Badan ngilu
O:
 Akral tampak hangat
 Suhu 38,7oc
 Nadi 102x/menit
 Tensi 89/70mmHg
A:
 Hipertermia
P:
 Lanjutkan intervensi
 Anjurkan untuk melakukan kompres
bila demam

 Memonitor mual S:
 Mengidentifikasi pengalaman mual  Ibu Pasien mengatakan anaknya
 Mengidentifikasi isyarat tidak mau makan
nonverbalketidaknyamanan  Minum sedikit
 Mengidentifikasi dampak mual terhadap  Pasien mengatakan nyeri ulu hati
kualitas hidup (mis: nafsu makan, aktifitas,  Pasien mengatakan mulut terasa
kinerja, tanggung jawab peran dan tidur ) pahit
 Mengidentifikasi penyebab mual  Mual
 Muntah tidak ada
 Lemas
 Pusing badan ngilu
O:
 Akral tampak hangat
 Makan hanya ½ porsi
 Bibir tampak kering
A:
 Nausea
P:
 Lanjutkan intervensi
 Berikan makanan dalam jumlah
kecil dan menarik
 Berikan makanan dingin, cairan
bening tidak berbau dan tidak
berwarna jika perlu
 Anjurkan istirahat dan tidur yang
cukup
 Anjurkan sering membersihkan
mulut kecuali jika merangsang
mual
 Anjurkan makanan tinggi
karbohidrat dan rendah lemak
 Ajarkan tekhnik nonfarmakologi
untuk mengatasi mual (mis:
Biofeedback,hipnosis,
relaksasi,terapi musik,akupreseur)
Tanggal, jam Implementasi Evaluasi Paraf
 Memantau ttv S:
 Memonitor iritasi kulit atau kerusakan jaringan  Ibu pasien mengatakan anaknya
selama 5 menit pertama demam naik turun
 Melakukan kompres  Pasien mengatakan pusing
 Lemas
 Badan ngilu
O:
 Akral tampak hangat
 Suhu 37,9oc
 Nadi 98x/menit
 Tensi 95/60mmHg
A:
 Hipertermia
P:
 Lanjutkan intervensi
 Anjurkan untuk melakukan kompres
bila demam

 Memonitor mual S:
 Memberikan makanan dalam jumlah kecil dan  Ibu Pasien mengatakan anaknya
menarik sudah mau makan tetapi sedikit
 Memberikan makanan dingin, cairan bening  Minum sedikit
tidak berbau dan tidak berwarna jika perlu  Pasien mengatakan nyeri ulu hati
 Menganjurkan istirahat dan tidur yang cukup berkurang
 Menganjurkan sering membersihkan mulut  Pasien mengatakan mulut terasa pahit
kecuali jika merangsang mual  Mual kadang-kadang
 Memberikan terapi injeksi omeprazole 1x20  Muntah tidak ada
mg  Lemas
 Pusing badan ngilu
O:
 Akral tampak hangat
 Bibir tampak kering
A:
 Nausea
P:
 Lanjutkan intervensi
 Berikan makanan dalam jumlah
kecil dan menarik
 Berikan makanan dingin, cairan
bening tidak berbau dan tidak
berwarna jika perlu
 Anjurkan istirahat dan tidur yang
cukup
 Anjurkan sering membersihkan
mulut kecuali jika merangsang
mual
 Anjurkan makanan tinggi
karbohidrat dan rendah lemak
 Ajarkan tekhnik nonfarmakologi
untuk mengatasi mual (mis:
Biofeedback,hipnosis,
relaksasi,terapi musik,akupreseur)
Tanggal, jam Implementasi Evaluasi Paraf
 Memantau ttv S:
 Memonitor iritasi kulit atau kerusakan jaringan  Ibu pasien mengatakan anaknya
selama 5 menit pertama sudah tidak demam
 Menganjurkan untuk melakukan kompres bila  Pasien mengatakan pusing berkurang
demam  Lemas
 Badan ngilu berkurang
O:
 Akral tampak hangat
 Suhu 36,5oc
 Nadi 101x/menit
 Tensi 85/70mmHg
A:
 Hipertermia
P:
 Intervensi dihentikan

 Memonitor mual S:
 Memberikan makanan dalam jumlah kecil dan  Ibu Pasien mengatakan anaknya
menarik sudah mau makan dan minum
 Memberikan makanan dingin, cairan bening  Pasien mengatakan nyeri ulu hati
tidak berbau dan tidak berwarna jika perlu berkurang
 Menganjurkan istirahat dan tidur yang cukup  Mual kadang-kadang
 Menganjurkan sering membersihkan mulut  Muntah tidak ada
kecuali jika merangsang mual  Lemas
 Memberikan terapi injeksi omeprazole 1x20 mg  Pusing badan ngilu berkurang
O:
 Akral tampak hangat
 Suhu 36,5oc
 Nadi 101x/menit
 Tensi 85/70mmHg

A:
 Nausea
P:
 Lanjutkan dihentikan
Pengelolaan Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif Pada An. M dengan Demam Typhoid 39
di Ruang Amarilis RSUD Ungaran

Anda mungkin juga menyukai