NPM : 2111100130
Prodi : PGMI
Kelas/Semester : G/1
Self Introduction
Apabila seseorang atau diri kita sendiri berada di lingkungan baru, tentunya kita perlu
melakukan self introduction atau perkenalan diri. Hal itu agar orang lain yang berada
di lingkungan baru tersebut lebih mengenal kita. Entah kita atau individu lain berada
di lingkungan baru pekerjaannya, sekolah atau kampus, lingkungan pertemanan atau
pergaulan.
Dalam melakukan self introduction, diperlukan beberapa poin penting yang harus
disampaikan. Apa saja poin tersebut? Poin-poin tersebut, di antaranya:
(1) Menyampaikan salam pembuka;
(2) Kalimat perkenalan;
(3) Menyampaikan nama, alamat, dan asal;
(4) menyampaikan umur, pekerjaan, hobi, minat atau ketertarikan; serta
(5) menyampaikan salam pembuka.
Dari poin-poin di atas, hal yang paling umum ialah poin 1, 2 dan juga 3. Sebab,
selebihnya akan menjadi pilihan tergantung dari situasi dan juga kondisi kita ataupun
orang lain berada.
Pada prinsipnya, cara melakukan self introduction dalam bahasa Inggris tidaklah
berbeda jauh dengan self introduction atau perkenalan diri dengan bahasa Indonesia.
Namun, ada baiknya sebelum melakukan self introduction, lihat terlebih dahulu
situasi, kondisi, lawan tutur di lingkungan sekitar, serta maksud atau kepentingannya.
Akan tetapi, bila berada di lingkungan pekerjaan ataupun forum yang bersifat formal
atau resmi, pastinya cara kalian dalam melakukan self introduction cenderung
berbeda.
Introduction Someone
Introduction someone adalah memperkenalkan orang lain kepada orang lain
Contoh dialog introduction someone
Sri : Hi, my name is sri, what is your name ?
Dewi : Hello sri, l’am dewi
Sri : okay dewi and this introduces my friend, her name is rina sulistia
Rina : Hi, dewi, Nice to meet you
Dewi : Nice to meet you too rina
Didalam introduction terdapat dua macam yaitu :
- Formal ( Resmi )
Formal digunakan untuk acara resmi misalnya di sekolah, kantor, dan
tempat lainnya.
- Informal ( tidak resmi )
Informal digunakan untuk acara yang tidak resmi seperti kita bertemu
dengan orang asing dijalan atau dimana saja.
Nah, yang disebut profession itu sebenarnya adalah jenis job. Artinya, profession
pastilah termasuk job karena dengan profesi itu sobat mencari nafkah. Tetapi, tidak
semua job bisa disebut profession. Apa yang menyebabkan sebuah job disebut
profession? Yang membedakan adalah pendidikan khususnya, yang kadang-kadang
masih harus ditambah dengan pelatihan-pelatihan khusus.
Misalnya, guru (teacher) itu job, tetapi juga profession. Mengapa? Untuk menjadi
guru orang harus menempuh jalur pendidikan khusus, yang memang disediakan
khusus. Dokter (physician) itu job, tetapi juga profession. Kalau sobat ingin menjadi
seorang dokter, mau tidak mau harus masuk sekolah kedokteran, dan menempuh
tahapan-tahapan tertentu sebelum dinyatakan sebagai dokter yang memenuhi syarat.
Kalau sobat lulus dari kuliah hukum, sobat tidak mungkin bisa tiba-tiba menjadi
dokter. Begitu juga kalau sobat ingin menjadi notaris (notary), pengacara (lawyer),
hakim (judge), sobat harus menempuh pendidikan khusus.
2. Kesehatan ( Health )
Pada bidang ini biasanya para pekerjanya menonjolkan pelayanan dan keahlian
mereka dalam bidang kesehatan dan perawatan. Berikut adalah daftar pekerjaan di
bidang kesehatan.
1. Doctor (Dokter)
Example : My parent want me to be a doctor (orang tua menginginkan saya
untuk menjadi seorang dokter)
2. Nurse (Perawat)
3. Therapist (Terapis)
4. Paramedic (Paramedis)
5. Pharmacist (Apoteker)
3. Bisnis (Bussiness)
Bisnis seperti yang diketahui tidak hanya terbatas yang ada pada perkantoran
ataupun kota-kota besar, karena siapapun yang menjual produk mereka juga dapat
dikatakan sedang melakukan kegiatan bisnis.
1. Enterpreneur (Pengusaha)
Example :
My father is an enterpreneur (suami saya seorang pengusaha)
2. Manager (Manajer)
Bisnis yang seperti diketahui tidak hanya terbatas yang ada pada perkantoran
ataupun kota-kota besar, karena siapapun yang menjual produk mereka juga
dapat dikatakan sedang melakukan kegiatan bisnis.
3. Family Tree
a. Nuclear Family/Keluarga inti
Keluarga inti yaitu keluarga yang terdiri dari :
1. Father (ayah)
2. Mother (ibu)
3. Sister ( saudara perempuan )
4. Brother (saudara laki-laki)
1. Father (ayah)
2. Mother (ibu)
3. Husband (suami)
4. Wife (istri)
5. Son (anak laki-laki)
6. Daughter ( anak perempuan)
7. Brother (saudara laki-laki)
8. Sister (saudara perempuan)
9. Children (anak-anak)
10. Elder (tertua)
11. Younger (termuda)
12. Sibling (keluarga kandung )
Extended Family adalah keluarga besarnya yang memiliki hubungan darah karna
keturunan/pernikahan ke dalam keluarga inti yang termasuk extended family yaitu :
1. Grandfather (Kakek)
2. Grandmother (nenek)
3. Uncle (Paman)
4. Aunt (bibi)
5. Cousin (sepupu)
6. Nephew (keponakan laki-laki)
7. Nis (keponakan perempuan )
Telling time digunakan untuk menyebutkan waktu dengan menyebutkan waktu dengan
menyebutkan angka jamnya, serta kurang atau lebih berapa menit.
24 Jam vs 12 Jam
Hal pertama yang harus Anda ketahui tentang penyebutan waktu dalam bahasa Inggris adalah
pembagian waktu. Pembagian waktu dalam bahasa Inggris ada dua cara yakni versi 24 jam
dan versi 12 jam.
Versi 24 jam menggunakan angka dari 0-23 yang menunjukkan jam berapa. Sementara versi
12 jam hanya menggunakan angka dari 1-12 saja. Untuk versi 24 jam tentu mudah dimengerti
bukan ? Bagaimana dengan versi 12 jam ? Versi 12 jam ini yang terkadang membingungkan.
Karena penentuan pagi, siang, sore, dan malam tidak seperti versi 24 jam.
Jawabannya mudah, pada versi 12 jam, menggunakan “AM” atau Ante Meridiem yang
berarti sebelum tengah hari dalam bahasa Latin dan “PM” atau Post Meridiem yang berarti
setelah tengah hari dalam bahasa Latin.
Sehingga jika menggunakan versi 12 jam dan merujuk pada waktu sebelum tengah hari atau
sederhananya sebelum lewat jam 12 siang tepat, maka gunakanlah “AM”. Sebaliknya jika
telah melewati pukul 12.01 siang maka gunakan “PM” untuk menyebutkan waktu.
Pukul 09.00 = pukul 09.00 AMPukul 13.00 = pukul 01.00 PMPukul 23.55 = pukul 11.55
PMPukul 01.00 = pukul 01.00 AMPenggunaan o’clock
Anda pasti sering mendengar seseorang menyebutkan waktu dalam bahasa Inggris dengan
menambahkan kata “o’clock” dibelakangnya. Ini maksudnya sama dengan kata “tepat” atau
“pas” dalam bahasa Indonesia. Perlu diingat, penggunaan “o’clock” ini hanya untuk versi 12
jam dan hanya untuk menyebutkan waktu yang menunjuk tepat pada angka tertentu, misalnya
angka 1,2,3 dst, tanpa adanya penambahan detik atau menit.
Karena hanya digunakan di versi 12 jam, maka tidak ada penggunaan “o’clock” untuk versi
24 jam, seperti misalnya 15.00o’clock.
Contoh:
Untuk menyebutkan waktu “lewat 30 menit” maka gunakan “half past” yang artinya sama
yakni lewat 30 menit. Penggunaan half past juga hanya dilakukan untuk versi 12 jam.
Contoh:
30 AM = It’s half past eight = delapan lewat 30 menit pagi30 PM = It’s half past nine =
sembilan lewat 30 menit malamPenggunaan Past dan After
Jika half past menyatakan lewat 30 menit, maka untuk menyatakan waktu lewat berapa
sekian menit gunakan “past”. Ini berarti kata “past” digunakan untuk waktu lewat menit 1-29.
Kata ”past” ini juga sama artinya dengan “after” atau “setelah”.
Contoh:
25 AM = It’s twenty five past eight =It’s twenty five after eight = jam delapan lewat dua
puluh lima menit13 AM = It’s thirteen past seven = It’sthirteen after seven = jam tujuh lewat
tiga belas menitPenggunaan To
Untuk menyatakan waktu “kurang sekian menit” maka gunakan “to”. Penggunaan “to” untuk
menit ke 31-59.
Contoh:
40 AM = It’s twenty to nine = kurang dua puluh menit jam sembilan55 AM = It’s five to
eight = kurang lima menit jam delapanPenggunaan Quarter
Seperti halnya half past yang khusus untuk menyatakan waktu “lewat 30 menit”, maka untuk
menyebutkan waktu “15 menit” menggunakan “quarter”. Penggunaan “quarter” ada dua
yakni terdiri dari “quarter past” atau “lewat lima belas menit” dan “quarter to” atau “kurang
lima belas menit”.
Contoh;
15 AM = It’s quarter past eight = It’s quarter after eight = jam delapan lewat lima belas
menit45 AM = It’s quarter to nine = kurang lima belas menit jam sembilanPenggunaan
penyebutan waktu spesifik
Dalam bahasa Indonesia kita sering mendengar penyebutan “jam 2 siang”, “jam 3 malam”,
dan lain-lain. Penyebutan pagi, siang, malam, tengah malam sama artinya dengan
menyatakan waktu yang lebih spesifik. Dalam bahasa Inggris pun demikian adanya.
Berikut ini istilah-istilah yang dikenal dalam bahasa Inggris untuk waktu spesifik atau
periode waktu tertentu, yakni:
Jika “At” digunakan untuk menyebutkan waktu yang diikuti dengan angka jamnya maka “In”
digunakan untuk menyebutkan waktu spesifik atau periode waktu tertentu. Pengecualian
untuk kata “night” yang memakai “at” dan bukannya “in”.
Contoh:
I will go to the library at 08.00 AM.(Saya akan pergi ke perpustakaan pukul delapan pagi)I
will arrive at home in the morning.(Saya akan tiba di rumah pagi hari)
Selanjutnya istilah-istilah yang muncul dalam Telling time yang perlu kita ketahui yaitu :
a.m (ante meridiem) : dimulai dari pukul 12 malam hingga pukul 12 siang
O’clock : digunakan ketika jarum jam panjangnya menunjukkan tepat di angka 12.
Past : lebih
To : kurang
Hour : jam
Minute : menit
Second : detik
Jika ingin berkarier, bahasa Inggris juga sangat diperhitungkan di dunia kerja.
Bahkan, di kampung inggris pare kediiri juga akan memudahkan anda
mempelajari bahasa inggris dengan berbagai teknologi baru dengan cepat.
Singkatnya, bahasa Inggris memudahkan seorang anak untuk bersaing di
segala bidang dengan bekal mental yang kuat. Siapa berhasil menguasainya, ia
sudah memegang tiket kesuksesan yang arahnya akan berjalan sesuai dengan
kemauan dan tekadnya untuk sukses. Bahasa Inggris adalah pintu sekaligus
kunci yang akan membawa penghuninya melanglang ke angkasa raya. Begitu
banyak keuntungan belajar bahasa Inggris, yang tentu saja akan lebih mudah
jika dikuasai semenjak dini.
6. Bahasa Inggris Sebagai Bahasa Asing
Bahasa Inggris sebagai Bahasa Asing (EFL) adalah istilah yang
digunakan untuk menggambarkan studi bahasa Inggris oleh non-
penutur asli di negara-negara di mana bahasa Inggris bukan bahasa
dominan.
6. Kegiatan berpasangan.
7. Concept Mapping.
Ranah Kognitif
Ranah kognitif ini terdiri atas enam level, yaitu:
[1] knowledge [pengetahuan],
[2] comprehension [pemahaman atau persepsi],
[3] application [penerapan],
[4] analysis [penguraian atau penjabaran],
[5] synthesis [pemaduan], dan
[6] evaluation [penilaian].
Level ranah ini dapat digambarkan dalam bentuk piramida berikut:
Ranah Afektif
Ranah Afektif mencakup segala sesuatu yang terkait
dengan emosi, misalnya perasaan, nilai, penghargaan, semangat,
minat,
motivasi, dan sikap. Lima kategori ranah ini diurutkan mulai dari
perilaku yang sederhana hingga yang paling kompleks.
Ranah Psikomotorik
Ranah Psikomotorik meliputi gerakan dan koordinasi jasmani,
keterampilan motorik dan kemampuan fisik. Keterampilan ini
dapat diasah jika sering melakukannya. Perkembangan
tersebut dapat diukur sudut kecepatan, ketepatan, jarak, cara/teknik
pelaksanaan. Ada tujuh kategori dalam ranah psikomotorik mulai
dari tingkat yang sederhana hingga tingkat yang rumit.
Peserta didik
Dalam menentukan desain pembelajaran dan mata pelajaran yang
akan disampaikan perlu diketahui bahwa yang sebenarnya
dilakukan oleh para desainer adalah menciptakan situasi belajar
yang kondusif sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dan
peserta didik merasa nyaman dan termotivasi dalam proses
belajarnya.
Tujuan
Setiap rumusan tujuan pembelajaran selalu dikembangkan
berdasarkan kompetesi atau kinerja yang harus dimiliki oleh
peserta didik jika ia selesai belajar. Seandainya tujuan
pembelajaran atau kompetensi dinilai sebagai sesuatu yang rumit,
maka tujuan pembelajaran tersebut dirinci menjadi subkompetensi
yang dapat mudah dicapai. Dilain pihak desain pembelajaran
memadukan kebutuhan peserta didik dengan kompetensi yang
harus dikuasai dengan persyaratan tertentu dalam kondisi yang
sudah ditetapkan.
Metode
Metode terkait dengan stratei pembelajaran yang sebaiknya
dirancng agar proses belajar berjalan mulus. Metode adalah cara-
cara atau teknik yang dianggap jitu untuk menyampaikan materi
ajar. Dalam desain pembelajaran langkah ini sangat penting karena
metode inilah yang menentukan situasi belajar yang sesungguhnya.
Di lain pihak kepiawaian seorang desainer pembelajaran juga
terlihat dalam cara menentukan metode. Pada konsep ini meode
adalah komponen strategi pembelajaran yang sederhana.
Evaluasi
Konsep ini menganggap menilai hasil belajar peserta didik sangat
penting. Indikator keberhasilan pencapaian suatu tujuan belajar
dapat diamati dari penilaian hasil belajar. Seringkali penilaian
dilakukan dengan cara menjawab soal-soal objektif. Penilaian juga
dapat dilakukan dengan format non soal, yaitu dengan instrument
pengamatan, wawancara, kuesioner dan sebagainya.
2. Bola Keberuntungan
Bola keberuntungan adalah contoh Game untuk menambah
Kosakata Bahasa Inggris yang mengasyikkan. Dari namanya tentu
Anda sudah memahami sistem kerjanya.
Game ini meminta siswa untuk mengambil bola yang sudah diberi
angka. Setiap angka mengebawahi amplop yang berisi persoalan.
Apabila jawaban siswa benar maka dapat siswa boleh kembali
ketempat duduk. Penggunaan game ini memberikan manfaat untuk
melatih keceradasan menjawab persoalan dan keberanian siswa
maju ke depan kelas.
3. Lempar Tangkap Bola
Tidak banyak orang mengetahui contoh Game untuk menambah
kosakata bahasa Inggris melalui game lempar tangkap bola dapat
diaplikasikan di dalam kelas. Game ini memberikan manfaat untuk
melatih konsentrasi sehingga menurunkan risiko siswa ramai
dikelas.
Proses permaianan diawali dari guru melontarkan bola kepada
salah siswa. Guru tersebut memberikan sebuah pertanyaan kepada
siswa untuk dijawab. Setelah itu lemparan dan pertanyaan lanjut di
siswa.
What the meaning of apple?
Apakah arti dari buah apel?
Where do you came from?
Dari mana asalmu?
4. Story Card
Kemampuan kognitif siswa akan dapat meningkat dengan
menerapkan permaian story card dalam pembelajaran. Game ini
sangat mudah diapliasikan dalam pelajaran bahasa Inggris.
Guru akan memberikan beberapa beberapa buah kotak kartu
kepada siswa. Setiap kotak berisi beberapa potongan cerita atau
bisa juga berupa contoh pidato singkat tentang Game Online dalam
bahasa Inggris. Setelah guru membacakan sebuah cerita, siswa
melanjutkannya dengan menyusun potongan cerita dari kartu.
5. Role Playing
Alih-alih memerankan tingkah laku suatu objek, game role play
mampu menarik perhatian siswa. Game ini menerapkan konsep
tebak menebak perilaku pemeran.
Akan sangat menarik apabila banyak siswa yang sangat antusias
menebak namun belum kunjung berhasil. Perlu Anda ketahui
penggunaan permaian role play mampu melatih keberanian siswa
dalam berbicara.