Anda di halaman 1dari 1

2. Defisit nutrisi b.d ketidakmampuan menelan makanan (D.

0019)
Luaran : Status Nutrisi membaik
 Porsi makanan yang dihabiskan, kekuatan otot pengunyah, kekuatan otot menelan meningkat
 Perasaan cepat kenyang, nyeri abdomen, diare menurun
 Berat badan IMT, frekuensi makan, nafsu makan, tebal lipatan kulit trisep, dan membran
mukosa membaik
Intervensi : Pemantauan Nutrisi
 Identifikasi faktor yang mempengaruhi asupan gizi ( pengetahuan, gangguan menelan dan
penggunaan obat-obatan )
 Identifikasi perubahan berat badan
 Identifikasi kemampuan menelan
 Monitor asupan oral
 Monitor hasil laboratorium ( mis: albumin serum, hb)
3. Nyeri akut b.d agen pencendera fisiologis (inflamasi) (D.0022)
Luaran : Tingkat nyeri menurun ( L. 08066)
 Kemampuan menuntaskan aktivitas meningkat,
 Keluhan nyeri, meringis, kesulitan tidur, berfokus padadiri sendiri,perasaan depresi, anoreksia
menurun
 Frekuensi nasi, pola napas, nafsu makan, pola tidur membaik
Intervensi : Pemantauan nyeri(l.08242)
 Identifikasi faktor pencetus dan pereda nyeri
 Monitor kualitas nyeri
 Monitor lokasi dan penyebaran nyeri
 Monitor intensitas nyeri dengan menggunakan skala
 Monitor durasi dan frekuensi nyeri
4. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan (D0056)
Luaran : Toleransi Aktifitas meningkat  (L.05047)
 Frekuensi nadi, kemudahan dalam melakukan aktifitas sehari-hari, kecepatan berjalan,
kekuatan tubuh bagian atas dan bawah meningkat
 Dispnea saat aktifitas, dan setelah aktifitas, perasaan lemah menurun
 Warna kulit, tekanan darah, frekuensi napas membaik
Intervensi : Terapi aktifitas (l05186)
 Identifikasi defisit tingkat aktifitas
 Identifikasi sumber daya untuk aktifitas yang diinginkan
 Identifikasi strategi meningkatkan partisipasi  dalam aktifitas
 Identifikasi maksa aktifitas rutin (bekerja) dan waktu luang
 Fasilitasi fokus pada kemampuan bukan defisit yang dialami
 Libatkan keluarga dalam aktifitas, jika perlu

Anda mungkin juga menyukai