Anda di halaman 1dari 3

A.

ANALISA DATA
Data Subjektif :
 Pasien mengatakan nyeri
 Pasien mengatakan sering terbangun saat malam hari
Data Objektif :
 Pasien tampak lemas
 Pasien tampak mringis kesakitan
Diagnosa
 Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis (regeneratif) D.0077
 Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan integritas struktur tuang
D.0054
A. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis (regeneratif)
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x24 jam diharapkan nyeri akut menurun (L.08066)
No. Kriteria Hasil Menurun Cukup Menurun Sedang Cukup Meningkat Meningkat
1. Keluhan √
nyeri
2. Gelisah √
3. Meringis √
4. Kesulitan √
tidur

1. Observasi
 Identifikasi karakteristik nyeri (mis. Pencetus, pereda, kualitas, lokasi, intensitas,
frekuensi, durasi)
 Identifikasi riwayat alergi obat
 Identifikasi kesesuaian jenis analgesik (mis. Narkotika, non-narkotika, atau NSAID)
dengan tingkat keparahan nyeri
 Monitor tanda-tanda vital sebelum dan sesudah pemberian analgesik
 Monitor efektifitas analgesik
2. Terapeutik
 Diskusikan jenis analgesik yang disukai untuk mencapai analgesia optimal, jika perlu
 Pertimbangkan penggunaan infus kontinu, atau bolus opioid untuk mempertahankan
kadar dalam serum
 Tetapkan target efektifitas analgesic untuk mengoptimalkan respon pasien
 Dokumentasikan respon terhadap efek analgesic dan efek yang tidak diinginkan
3. Edukasi
 Jelaskan efek terapi dan efek samping obat
4. Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian analgetik

B. Gangguan mobilisasi fisik berhubungan dengan kerusakan integritas struktur tulang


Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x24 jam diharapkan mobilitas fisik meningkat
(L.05042)
No. Kriteria Hasil Menurun Cukup Menurun Sedang Cukup Meningkat Meningkat
1. Pergerakan √
ekstremitas
2. Kekuatan √
otot
3. Nyeri √
4. Kaku sendi √
5. Gerakan √
terbatas
6. Kelemahan √
fisik

1. Observasi

 Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya


 Identifikasi toleransi fisik melakukan ambulasi
 Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah sebelum memulai ambulasi
 Monitor kondisi umum selama melakukan ambulasi

2. Terapeutik

 Fasilitasi aktivitas ambulasi dengan alat bantu (mis. tongkat, kruk)


 Fasilitasi melakukan mobilisasi fisik, jika perlu
 Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan ambulasi

3. Edukasi

 Jelaskan tujuan dan prosedur ambulasi


 Anjurkan melakukan ambulasi dini
 Ajarkan ambulasi sederhana yang harus dilakukan (mis. berjalan dari tempat tidur ke
kursi roda, berjalan dari tempat tidur ke kamar mandi, berjalan sesuai toleransi)

Intervensi
Observasi
 Identifikasi karakteristik nyeri (mis. Pencetus, pereda, kualitas, lokasi, intensitas,
frekuensi, durasi)
 Identifikasi riwayat alergi obat
 Identifikasi kesesuaian jenis analgesik (mis. Narkotika, non-narkotika, atau NSAID)
dengan tingkat keparahan nyeri
 Monitor tanda-tanda vital sebelum dan sesudah pemberian analgesik
 Monitor efektifitas analgesik
Terapeutik
 Diskusikan jenis analgesik yang disukai untuk mencapai analgesia optimal, jika perlu
 Pertimbangkan penggunaan infus kontinu, atau bolus opioid untuk mempertahankan
kadar dalam serum
 Tetapkan target efektifitas analgesic untuk mengoptimalkan respon pasien
 Dokumentasikan respon terhadap efek analgesic dan efek yang tidak diinginkan
Edukasi
 Jelaskan efek terapi dan efek samping obat
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian analgetik
Kolaborasi pemberian dosis dan jenis analgesik, sesuai indikasi

2. Gangguan mobilisasi fisik berhubungan dengan kerusakan integritas struktur tulang (I.
1. Observasi

 Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya


 Identifikasi toleransi fisik melakukan ambulasi
 Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah sebelum memulai ambulasi
 Monitor kondisi umum selama melakukan ambulasi

2. Terapeutik

 Fasilitasi aktivitas ambulasi dengan alat bantu (mis. tongkat, kruk)


 Fasilitasi melakukan mobilisasi fisik, jika perlu
 Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan ambulasi

3. Edukasi

 Jelaskan tujuan dan prosedur ambulasi


 Anjurkan melakukan ambulasi dini
 Ajarkan ambulasi sederhana yang harus dilakukan (mis. berjalan dari tempat tidur ke
kursi roda, berjalan dari tempat tidur ke kamar mandi, berjalan sesuai toleransi)

Anda mungkin juga menyukai