Anda di halaman 1dari 4

1.

Uraikan kemungkinan dan keterkaitan peristiwan diatas


a. Kemungkinan peristiwa terjadi
1. Dalam novel tersebut, penulis menggunakan gaya bahasa yang terlalu tinggi atau penggunaan kata yang
berbelit-belit sehingga sulit dimengerti oleh pembaca
2. Pembaca tidak mencoba membaca dan mencermati isi dan pesan yang ingin disampaikan oleh penulis
sehingga terjadi salah persepsi antara penulis dan pembaca
3. Pesan yang ingin disampaikan oleh penulis tidak sampai ke pembaca
4. Pemilihan kata yang tidak tepat dalam penulisan novel sehingag menimbulkan makna yang ambigu.
b. Keterkaitan dengan unsur menulis
1. Penulis
Dalam membuat sebuah karya tulis, penulis seharusnya lebih memperhatikan kejelasan kata dan makna
daripada keindahan tata bahasa. Karena ketika gaya bahasa yang digunakan terlalu tinggi, akan membuat
pembaca sulit untuk memahami maksud dari tulisan tersebut.
2. Pesan yang ingin disampaikan
Pesan dapat disampaikan secara tersirat maupun tersurat dengan kata-kata yang jelas dan mudah dimengerti
sehingga tidak menimbulkan salah tafsir bagi pembaca dan dapat meninggalkan kesan mendalam bagi
pembaca.
3. Medium yang digunakan
Penggunaan tanda baca dan font yang benar juga merupakan salah satu faktor untuk memudahkan pembaca
dalam menafsirkan suatu kalimat.
4. Pembaca
Pembaca yang baik haruslah membaca keseluruhan dari sebuah bacaan agar dapat menangkap pesan yang
dimaksud oleh penulis.
2. Konsep kevariasian digunakan dalam sebuah kalimat efektif dengan tujuan untuk menjaga selera pembaca dan
menghindarkannya dari kebosanan. Penggunaan variasi juga dapat menimbulkan efek tertentu, seperti sebagai
penekanan dalam sebuah kalimat. Kevariasian dapat diaplikasikan dengan pengunaan berbagai pola kalimat, jenis
kalimat, diksi, kelompok kata atau klausa.
Dalam kaitannya dengan teori di atas, penggunan variasi dalam sebuah tulisan sangat dibutuhkan. Dengan
kevariasian membuat pembaca tertarik untuk terus membaca bacaan tersebut. Penggunaan variasi dalam tulisan
sama sekali tidak mempengaruhi terhadap keefektifan suatu kalimat selama pengunaan variasi tersebut masih dalam
tahap wajar dan tidak berlebihan. Penggunaan variasi yang terlalu banyak akan membuat pesan tidak tersampaikan
dengan baik.
3. Analisis dan perbaikan surat

Salah (X)
No Bagian Surat Keterangan
Benar (√)

Penulisan benar dan lengkap dengan mencantumkan logo,


1 Kop Surat √ nama kantor, alamat kantor, kode pos, nomor telepon, dan
email / halaman web
2 Nomor Surat √ Penulisan benar dan sesuai dengan ketentuan
Tanggal, bulan dan
3 √ Penulisan benar dan sesuai dengan ketentuan
tahun surat
4 Lampiran X Lampiran tidak dicantumkan dalam surat tersebut
Perihal seharusnhya ditulis secara singkat dan jelas dan
5 Hal X
dapat mencerminkan isi dari surat
6 Alamat dalam surat √ Penulisan benar dan sesuai dengan ketentuan
7 Salam pembuka √ Penulisan salam pembuka dalam surat resmi tidak wajib
8 Isi Surat √ Penulisan isi surat sudah sesuai dengan ketentuan
9 Salam penutup √ Salam penutup dalam surat resmi tidak wajib ada
Jabatan, tanda
10 tangan, cap, nama √ Keseluruhan unsur sudah tercantum dalam surat tersebut
terang dan NIP
11 Tembusan √ Penulisan tembusan sudah tepat sesuai dengan ketentuan
12 Inisial X Inisial tidak dicantumkan dalam surat tersebut
Perbaikan Surat
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI
Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270
Telepon (021) 57946104, Pusat Panggilan ULT DIKTI 126
Laman www.dikti kemdikbud.go.id

Nomor : 1035/E/KM/2020 9 Oktober 2020


Lampiran :-
Perihal : Imbauan pembelajaran secara daring
dan UU Cipta Kerja

Yth. Pimpinan Perguruan Tinggi


di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Memperhatikan situasi akhir-akhir ini yang kurang kondusif untuk pembelajaran, terutama terkait dengan tanggapan atas
akan diterbitkannya Undang-undang (UU) Cipta Kerja, dengan ini kami mohon Pimpinan Perguruan Tinggi untuk
melaksanakan hal-hal berikut:

1. menjaga ketenangan dan suasana pembelajaran yang kondusif di Perguruan Tinggi masing masing.
2. tetap melaksanakan pembelajaran secara daring/Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dan para mahasiswa melaksanakan
pembelajaran dari tempat tinggal masing-masing:
3. para Dosen diharapkan tetap melaksanakan pembelajaran daring dan memantau kehadiran danmeningkatkan
interaksi pembelajaran mahasiswa/i dalam pembelajaran daring:
4. mengimbau para mahasiswa/i untuk tidak turut serta dalam kegiatan demonstrasi/unjuk rasa penyampaian aspirasi
yang dapat membahayaan keselamatan dan kesehatan para mahasiswa/i di masa pandemi ini;
5. membantu mensosialisasikan isi UU Cipta Kerja dan mendorong kajian-kajian akademis obyektif atas UU
tersebut. Hasil pemikiran dan aspirasi dari kampus hendaknya disampaikan kepada Pemerintah maupun DPR
melalui mekanisme yang ada dengan cara-cara yang santun;
6. menginstruksikan para Dosen untuk senantiasa mendorong mahasiswa melakukan kegiatanintelektual dalam
mengkritisi UU Cipta Kerja, maupun produk kebijakan lainnya dan tidakmemprovokasi mahasiswa untuk
mengikuti mengadakan kegiatan demonstrasi/unjukrasa penyampaian aspirat yang dapat membahayakan
keselamatan dan kesehatan paramahasiswa/i:
7. mengimbau para orang tua/wali mahasiswa untuk turut menjaga putra putrinya agar melakukan pembelajaran dari
tempat tinggal masing-masing
Informasi tentang UU Cipta Kerja secara rutin akan kami perbarui dan dapat diunduh dari tautan
http://dikti.kemdikbud.go.id epustaka/cipta-kerja. Bila ada hal lain yang perlu dikoordinasikan, kami persilakan untuk
menghubungi bagian Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan.
Atas perhatian dan kerja sama yang baik, kami sampaikan terima kasih.
Direktur Jenderal,

Nizam
NIP. 196107061987101001A

Tembusan:
1. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
2. Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemdikd
3. Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah I-XVI
4. Upaya pemerintah menanggapi adanya kasus bunuh diri akibat dari Pembelajaran Jarak Jauh

Mengacu pada surat edaran kemendikbud No. 40 tahun 2020 tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam
masa darurat penyebaran virus virus covid-19, maka proses pembelajaran dilakukan dari rumah secara daring pada
satuan pendidikan dengan menggunakan berbagai sumber belajar melalui teknologi komunikasi, informasi dan media
pendukung lainnya. Pembelajaran jarak jauh merupakan suatu terobosan baru pada Sistem Pendidikan di Indonesia
dimana pembelajaran dilakukan secara digital. Sistem ini juga dapat menyiapkan peserta didik untuk menghadapi
pendidikan era 5.0. Terlepas dari hal tersebut, pembelajaran jarak jauh juga membawa beberapa permasalahan
diantaranya: 1) terdapat beberapa guru dan siswa yang belum menguasai IPTEK, 2) Akses jaringan internet yang belum
memadai, 3) Tidak mempunyai media untuk mengikuti pembelajaran (hp dan laptop), 4) siswa belum siap untuk
mengikuti kegiatan pembelajaran jarak jauh, 5) guru tidak bisa mengontrol secara langsung tingkat perkembangan
kemampuan siswa, 6) membuat siswa mudah stres dan depresi karena durasi belajar yang panjang dan banyaknya
tugas yang diberikan.

Dalam laman CNN Indonesia diberitakan bahwa Komisi Perlindungan Anak (KPAI) kembali menyampaikan kabar
duka atas wafatnya seorang siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) di wilayah Tarakan, Kalimantan Utara berinisial AN
(15) yang diduga melakukan bunuh diri. Komisioner KPAI Retno Listyarti menerangkan bahwa insiden itu diduga dipicu
dari banyaknya tugas sekolah secara daring yang belum dikerjakan korban sejak tahun ajaran baru. Hal itu kemudian
membuat dirinya tak dapat mengikuti ujian akhir semester. Dari Kasus tersebut, dapat diketahui bahwa banyak siswa
yang belum siap dengan pembelajaran jarak jauh.

Tak adanya standar baku PJJ membuat PJJ yang merupakan alternatif pembelajaran di tengah pandemi Covid-19,
justru dianggap banyak membebani siswa. Ketua Umum Jaringan Sekolah Digital Indonesia, Muhammad Ramli Rahim  
menjelaskan bahwa stres yang dialami siswa akibat pembelajaran jarak jauh yang tidak memiliki standar khusus, dan
cenderung sangat memberatkan siswa dari sisi tugas-tugas dari guru telah mengakibatkan depresi terhadap siswa yang
akhirnya dapat berujung pada kejadian bunuh diri. Jika dianalogikan, jika setiap guru memberikan satu tugas setiap
minggu, maka setiap siswa akan mendapatkan 14-16 tugas yang harus dituntaskan sebelum mata pelajaran dilanjutkan
minggu depannya. Menanggapi hal tersebut, langkah yang dapat dilakukan pemerintah adalah dengan menetapkan
standar khusus tentang penerapan pembelajaran jarak jauh bagi guru maupun siswa, selain itu penyederhanaan
kurikulum juga perlu dilakukan agar beban yang ditanggung siswa tidak terlalu banyak.

1. Pernyataan Faktual

Mengacu pada surat edaran kemendikbud No. 40 tahun 2020 tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam
masa darurat penyebaran virus virus covid-19, maka proses pembelajaran dilakukan dari rumah secara daring
pada satuan pendidikan dengan menggunakan berbagai sumber belajar melalui teknologi komunikasi, informasi
dan media pendukung lainnya.

2. Asumsi

Tak adanya standar baku PJJ membuat PJJ yang merupakan alternatif pembelajaran di tengah pandemi Covid-19,
justru dianggap banyak membebani siswa. Ketua Umum Jaringan Sekolah Digital Indonesia,

3. Uraian Definisi

Pembelajaran jarak jauh merupakan suatu terobosan baru pada Sistem Pendidikan di Indonesia dimana
pembelajaran dilakukan secara digital. Sistem ini juga dapat menyiapkan peserta didik untuk menghadapi
pendidikan era 5.0.

4. Uraian Teoritis
Muhammad Ramli Rahim  menjelaskan bahwa stres yang dialami siswa akibat pembelajaran jarak jauh yang tidak
memiliki standar khusus, dan cenderung sangat memberatkan siswa dari sisi tugas-tugas dari guru telah
mengakibatkan depresi terhadap siswa yang akhirnya dapat berujung pada kejadian bunuh diri.

5. Pendekatan

Perlunya mengungkapkan penyebab siswa kesulitan dalam pembelajaran jarak jauh dikaitkan dengan
perkembangan pendidikan era 5.0

6. Tujuan

Untuk mengetahui penyebab dan upaya pemerintah dalam menangani permasalahan terkait pembelajaran jarak
jauh.

Anda mungkin juga menyukai