PDGK4305 837666575
PDGK4305 837666575
Salah (X)
No Bagian Surat Keterangan
Benar (√)
Memperhatikan situasi akhir-akhir ini yang kurang kondusif untuk pembelajaran, terutama terkait dengan tanggapan atas
akan diterbitkannya Undang-undang (UU) Cipta Kerja, dengan ini kami mohon Pimpinan Perguruan Tinggi untuk
melaksanakan hal-hal berikut:
1. menjaga ketenangan dan suasana pembelajaran yang kondusif di Perguruan Tinggi masing masing.
2. tetap melaksanakan pembelajaran secara daring/Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dan para mahasiswa melaksanakan
pembelajaran dari tempat tinggal masing-masing:
3. para Dosen diharapkan tetap melaksanakan pembelajaran daring dan memantau kehadiran danmeningkatkan
interaksi pembelajaran mahasiswa/i dalam pembelajaran daring:
4. mengimbau para mahasiswa/i untuk tidak turut serta dalam kegiatan demonstrasi/unjuk rasa penyampaian aspirasi
yang dapat membahayaan keselamatan dan kesehatan para mahasiswa/i di masa pandemi ini;
5. membantu mensosialisasikan isi UU Cipta Kerja dan mendorong kajian-kajian akademis obyektif atas UU
tersebut. Hasil pemikiran dan aspirasi dari kampus hendaknya disampaikan kepada Pemerintah maupun DPR
melalui mekanisme yang ada dengan cara-cara yang santun;
6. menginstruksikan para Dosen untuk senantiasa mendorong mahasiswa melakukan kegiatanintelektual dalam
mengkritisi UU Cipta Kerja, maupun produk kebijakan lainnya dan tidakmemprovokasi mahasiswa untuk
mengikuti mengadakan kegiatan demonstrasi/unjukrasa penyampaian aspirat yang dapat membahayakan
keselamatan dan kesehatan paramahasiswa/i:
7. mengimbau para orang tua/wali mahasiswa untuk turut menjaga putra putrinya agar melakukan pembelajaran dari
tempat tinggal masing-masing
Informasi tentang UU Cipta Kerja secara rutin akan kami perbarui dan dapat diunduh dari tautan
http://dikti.kemdikbud.go.id epustaka/cipta-kerja. Bila ada hal lain yang perlu dikoordinasikan, kami persilakan untuk
menghubungi bagian Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan.
Atas perhatian dan kerja sama yang baik, kami sampaikan terima kasih.
Direktur Jenderal,
Nizam
NIP. 196107061987101001A
Tembusan:
1. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
2. Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemdikd
3. Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah I-XVI
4. Upaya pemerintah menanggapi adanya kasus bunuh diri akibat dari Pembelajaran Jarak Jauh
Mengacu pada surat edaran kemendikbud No. 40 tahun 2020 tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam
masa darurat penyebaran virus virus covid-19, maka proses pembelajaran dilakukan dari rumah secara daring pada
satuan pendidikan dengan menggunakan berbagai sumber belajar melalui teknologi komunikasi, informasi dan media
pendukung lainnya. Pembelajaran jarak jauh merupakan suatu terobosan baru pada Sistem Pendidikan di Indonesia
dimana pembelajaran dilakukan secara digital. Sistem ini juga dapat menyiapkan peserta didik untuk menghadapi
pendidikan era 5.0. Terlepas dari hal tersebut, pembelajaran jarak jauh juga membawa beberapa permasalahan
diantaranya: 1) terdapat beberapa guru dan siswa yang belum menguasai IPTEK, 2) Akses jaringan internet yang belum
memadai, 3) Tidak mempunyai media untuk mengikuti pembelajaran (hp dan laptop), 4) siswa belum siap untuk
mengikuti kegiatan pembelajaran jarak jauh, 5) guru tidak bisa mengontrol secara langsung tingkat perkembangan
kemampuan siswa, 6) membuat siswa mudah stres dan depresi karena durasi belajar yang panjang dan banyaknya
tugas yang diberikan.
Dalam laman CNN Indonesia diberitakan bahwa Komisi Perlindungan Anak (KPAI) kembali menyampaikan kabar
duka atas wafatnya seorang siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) di wilayah Tarakan, Kalimantan Utara berinisial AN
(15) yang diduga melakukan bunuh diri. Komisioner KPAI Retno Listyarti menerangkan bahwa insiden itu diduga dipicu
dari banyaknya tugas sekolah secara daring yang belum dikerjakan korban sejak tahun ajaran baru. Hal itu kemudian
membuat dirinya tak dapat mengikuti ujian akhir semester. Dari Kasus tersebut, dapat diketahui bahwa banyak siswa
yang belum siap dengan pembelajaran jarak jauh.
Tak adanya standar baku PJJ membuat PJJ yang merupakan alternatif pembelajaran di tengah pandemi Covid-19,
justru dianggap banyak membebani siswa. Ketua Umum Jaringan Sekolah Digital Indonesia, Muhammad Ramli Rahim
menjelaskan bahwa stres yang dialami siswa akibat pembelajaran jarak jauh yang tidak memiliki standar khusus, dan
cenderung sangat memberatkan siswa dari sisi tugas-tugas dari guru telah mengakibatkan depresi terhadap siswa yang
akhirnya dapat berujung pada kejadian bunuh diri. Jika dianalogikan, jika setiap guru memberikan satu tugas setiap
minggu, maka setiap siswa akan mendapatkan 14-16 tugas yang harus dituntaskan sebelum mata pelajaran dilanjutkan
minggu depannya. Menanggapi hal tersebut, langkah yang dapat dilakukan pemerintah adalah dengan menetapkan
standar khusus tentang penerapan pembelajaran jarak jauh bagi guru maupun siswa, selain itu penyederhanaan
kurikulum juga perlu dilakukan agar beban yang ditanggung siswa tidak terlalu banyak.
1. Pernyataan Faktual
Mengacu pada surat edaran kemendikbud No. 40 tahun 2020 tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam
masa darurat penyebaran virus virus covid-19, maka proses pembelajaran dilakukan dari rumah secara daring
pada satuan pendidikan dengan menggunakan berbagai sumber belajar melalui teknologi komunikasi, informasi
dan media pendukung lainnya.
2. Asumsi
Tak adanya standar baku PJJ membuat PJJ yang merupakan alternatif pembelajaran di tengah pandemi Covid-19,
justru dianggap banyak membebani siswa. Ketua Umum Jaringan Sekolah Digital Indonesia,
3. Uraian Definisi
Pembelajaran jarak jauh merupakan suatu terobosan baru pada Sistem Pendidikan di Indonesia dimana
pembelajaran dilakukan secara digital. Sistem ini juga dapat menyiapkan peserta didik untuk menghadapi
pendidikan era 5.0.
4. Uraian Teoritis
Muhammad Ramli Rahim menjelaskan bahwa stres yang dialami siswa akibat pembelajaran jarak jauh yang tidak
memiliki standar khusus, dan cenderung sangat memberatkan siswa dari sisi tugas-tugas dari guru telah
mengakibatkan depresi terhadap siswa yang akhirnya dapat berujung pada kejadian bunuh diri.
5. Pendekatan
Perlunya mengungkapkan penyebab siswa kesulitan dalam pembelajaran jarak jauh dikaitkan dengan
perkembangan pendidikan era 5.0
6. Tujuan
Untuk mengetahui penyebab dan upaya pemerintah dalam menangani permasalahan terkait pembelajaran jarak
jauh.