Anda di halaman 1dari 4

UNIVERSITAS JENDERAL

ACHMAD YANI
JENIS UJIAN : UJIAN AKHIR SEMESTER Kode : Soal
Dokumen
TH. : GANJIL 2021/2022 Tgl. Berlaku :
AKADEMIK
UNIT KERJA : Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Rev. / Tgl. : /
Politik Rev
PROGRAM : Ilmu Pemerintahan – S1 Halaman : dari
STUDI

Mata Kuliah : WU 1107 Dasar-Dasar Ilmu


Pemerintahan
Semester/ Kelas : I/ Reguler Sore
Hari / Tanggal : Selasa 25 Januari 2022
Waktu : 90 Menit (16.30 sd 18.00)
Dosen Pembina : Dr. Titin Rohayatin, S.IP.,M.Si
Sifat Ujian : Daring/ On Line
Petunjuk Pengerjaan :
1. Baca setiap soal sehingga Saudara mengerti benar apa yang ditanyakan;
2. Kerjakan semua soal secara berurutan dari nomor 1, 2, 3 dan seterusnya ;
3. Cantumkan pada pojok kanan lembar jawaban: Nama Lengkap, NIM, Mata Kuliah, Dosen
Pengampu Mata Kuliah & Nomor Absesnsi Ujian / Kelas;
4. Lembar jawaban dikumpulkan sesuai dengan jadwal.
5. Apabila ada indikasi kecurangan (Copy Paste ) dinyatakan tidak lulus ujian.
6. Teliti hasil pekerjaan Saudara sebelum lembar kerja diserahkan kepada Pengawas.

SOAL
1. Pernyataan :
Dengan lahirnya paradigma pemerintahan baru diharapkan berdampak kepada berubahnya
pelaksanaan tatanan pemerintahan Republik Indonesia yang lebih baik.
Pertanyaan :
Apa yang saudara ketahui tentang Paradigma Pemerintahan, perbedaan mendasar Paradigma
Lama Pemerintahan dan Paradigma Baru Pemerintahan dan jelaskan pula terkait sistem
pemerintahan Indonesia berdasarkan UUD 1945 setelah amandemen dan berikan penjelasan
pula terhadap tatanan pemerintahan yang baik serta berikan contoh nyatanya.
2. Pernyataan :
Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan publik dan pemerataan pembangunan
daerah maka pemerintah saat itu menggulirkan pemberlakuan Otonomi Daerah melalui UU
No.22 Tahun 1999 Tentang Pemerintahan Daerah (saat ini sudah tidak berlaku) sebagai
cikal bakal lahirnya Otonomi Daerah.
Pertanyaan :
Coba saudara jelaskan apa yang dimaksud dengan Otonomi Daerah, Daerah Otonom, serta
sebutkan dan jelaskan apa latar belakang, tujuan, prinsip-prinsip Otonomi Daerah serta
sebutkan dan jelaskan mengenai asas pemerintahan dan asas penyelenggaraan
pemerintahan di daerah serta bagaimana pandangan saudara terhadap pelaksanaan
Otonomi Daerah saat ini dan prospek pelaksanaan otonomi daerah masa yang akan datang.

Selamat Bekerja Semoga Sukses !!!!


Dibuat Dikoreksi Disyahkan

Dr. Titin Rohayatin, S.IP.,M.Si Ketua KBK Toto Kushartono, S.IP.,M.Si


Nama Lengkap Yusuf Handriyana
NIM 6112211007
Semester/ Kelas : I/ Reguler Sore
Mata Kuliah : WU 1107 Dasar-Dasar Ilmu
Pemerintahan
Dosen Pembina : Dr. Titin Rohayatin, S.IP.,M.Si
Hari / Tanggal : Selasa 25 Januari 2022

JAWABAN

1. A. Paradigma lama manajemen pemerintahan di Negara kita dipengaruhi oleh sekumpulan konsep
tentang pengorganisasian yang telah dikembangkan pada akhir tahun 1800-an, sekarang dikenal
sebagai teori klasik. Pengaruh teori klasik yang kuat terhadap pengorganisasian tersebut tetap sangat
besar. Efeknya dapat terlihat dalam berbagai seluk beluk organisasi yang sebenarnya. Dan pada
Paradigma Baru Manajemen pemerintahan (public management) adalah faktor utama dalam suatu
administrasi publik (public administration) untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan
sarana dan prasarana yang ada, termasuk organisasi serta sumber dana dan sumber daya yang
tersedia (Ramto, 1997). Dengan demikian, manajemen pemerintahan tidak lain adalah faktor upaya
dalam suatu organisasi. Upaya tersebut diwujudkan dalam berbagai kegiatan pemerintah yang
mencakup berbagai aspek kehidupan dan penghidupan warga Negara dan masyarakatnya (Kristiadi,
1994). Perubahan yang terjadi pada manajemen secara umum terjadi pula pada manajemen
pemerintahan, seiring dengan adanya berbagai kelemahan dari karakter birokrasi yang telah
dipraktekkan selama ini. Birokrasi sebagai suatu bentuk organisasi modern dengan para birokrat
yang bekerja didalamnya, telah banyak mendapat kritikan yang tajam. Akibat kekecewaan terhadap
birokrasi pemerintahan mendorong lahirnya berbagai pemikiran akan perlunya perubahan dalam
organisasi dan manajemen pemerintahan. Pemikiran-pemikiran ini berkembang menjadi pertanyaan-
pertanyaan yang bersifat lebih mendasar seperti sejauh mana diperlukannya peran Negara atau
Pemerintah dalam kehidupan sehari-hari.

B. SISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIA SETELAH AMANDEMEN


Pembukaan UUD 1945 Alinea IV menyatakan bahwa kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu
disusun dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia yang terbentuk dalam suatu susunan
negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat. Berdasarkan Pasal 1 Ayat 1 UUD 1945,
Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik. Berdasarkan hal itu dapat
disimpulkan bahwa bentuk negara Indonesia adalah kesatuan, sedangkan bentuk pemerintahannya
adalah republik. Selain bentuk negara kesatuan dan bentuk pemerintahan republik, Presiden
Republik Indonesia memegang kekuasaan sebagai kepala negara dan sekaligus kepala pemerintahan.
Hal itu didasarkan pada Pasal 4 Ayat 1 yang berbunyi, “Presiden Republik Indonesia memegang
kekuasaan pemerintahan menurut Undang-Undang Dasar.” Dengan demikian, sistem pemerintahan
di Indonesia menganut sistem pemerintahan presidensial. Sekarang ini sistem pemerintahan di
Indonesia masih dalam masa transisi. Sebelum diberlakukannya sistem pemerintahan baru
berdasarkan UUD 1945 hasil amandemen keempat tahun 2002, sistem pemerintahan Indonesia
masih mendasarkan pada UUD 1945 dengan beberapa perubahan seiring dengan adanya transisi
menuju sistem pemerintahan yang baru. Sistem pemerintahan baru diharapkan berjalan mulai tahun
2004 setelah dilakukannya Pemilu 2004. Sistem pemerintahan negara menggambarkan adanya
lembaga-lembaga yang bekerja dan berjalan saling berhubungan satu sama lain menuju tercapainya
tujuan penyelenggaraan negara. Lembaga-lembaga negara dalam suatu sistem politik meliputi empat
institusi pokok, yaitu eksekutif, birokratif, legislatif, dan yudikatif. Selain itu, terdapat lembaga lain
atau unsur lain seperti parlemen, pemilu, dan dewan menteri.   Sistem pemerintahan suatu negara
berbeda dengan sistem pemerintahan yang dijalankan di negara lain. Namun, terdapat juga beberapa
persamaan antar sistem pemerintahan negara itu. Misalnya, dua negara memiliki sistem
pemerintahan yang sama.Perubahan pemerintah di negara terjadi pada masa genting, yaitu saat
perpindahan kekuasaan atau kepemimpinan dalam negara. Perubahan pemerintahan di Indonesia
terjadi antara tahun 1997 sampai 1999. Hal itu bermula dari adanya krisis moneter dan krisis
ekonomi.

2. Otonomi daerah menurut UU Nomor 12 tahun 2008 dan UU nomor 32 tahun 2004  Menurut
undang-undang diatas, otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk
mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Landasan Hukum Otonomi Daerah di Indonesia Ada tiga landasan hukum yaitu Undang-undang
dasar (UUD), Ketetapan MPR-RI, dan Undang-Undang (UU). Berikut penjelasannya: 1. Undang-
Undang Dasar Acuan hukum otonomi daerah terdapat pada pasal UUD 1945. Pasal 18 UUD ayat (1)
dan (2) menyebutkan Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atasprovinsi, kabupaten, dan kota
yang mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas
pembantuan. 2. Ketetapan MPR-RI Tap MPR-RI No. XV/MPR/1998 menjelaskan Penyelenggaraan
Otonomi Daerah antara lain Pengaturan, Pembagian dan Pemanfaatan Sumber Daya Nasional yang
Berkeadilan, serta Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah dalam rangka Negara Kesatuan
Republik Indonesia. 3. Undang-Undang (UU) Ada dua UU yang mengatur yaitu UU Nomor 12
Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah. PAda prinsipnya penyelenggaraan pemerintah daerah mengutamakan pelaksanaan asas
desentralisasi. Dalam UU Nomor 12 tahun 2008 adalah mendorong pemberdayaan masyarakat,
menumbuhkan prakarsa dan kreativitas, meningkatkan peran masyarakat, serta mengembangkan
peran dan fungsi DPRD.

Tujuan otonomi daerah adalah bisa meningkatkan daya guna dan hasil guna penyelenggaraan
pemerintah di daerah. Utamanya dalam aspek pelayanan dan pembangunan masyarakat. Selain itu
dapat meningkatkan pembinaan kestabilan politik dan kesatuan bangsa.

Prinsip Otonomi Daerah Ada lima prinsip penyelenggaraan pemerintah daerah yaitu:

1. Prinsip Kesatuan Otonomi daerah harus menunjang aspirasi perjuangan rakyat untuk
memperkokoh negara kesatuan dan mempertinggi tingkat kesejahteraan masyarakat lokal.
2. Prinsip Riil dan tanggung jawab Otonomi daerah nyata dan bertanggung jawab untuk kepentingan
seluruh masyarakat. Pemda berperan mengatur proses pemerintahan dan pembangunan daerah.
3. Prinsip Penyebaran Asas desentralisasi dan dekonsentrasi bermanfaat untuk masyarakat
melakukan inovasi pembangunan daerah.

Prinsip Keserasian Daerah otonom mengutamakan aspek keserasian dan tujuan di samping aspek
demokrasi

Asas Kepastian Hukum


adalah asas dalam negara hukum yang mengutamakan landasan ketentuan  peraturan perundang-
undangan, kepatutan, keajegan, dan keadilan dalam setiap kebijakan penyelenggaraan pemerintahan.
Asas Kemanfaatan
adalah manfaat yang harus diperhatikan secara seimbang antara:
(1) Kepentingan individu yang satu dengan kepentingan individu yang lain;
(2) kepentingan individu dengan masyarakat;
(3) Kepentingan Warga Masyarakat dan masyarakat asing; 
(4) kepentingan kelompok masyarakat yang satu dan kepentingan kelompok masyarakat yang lain;
(5) kepentingan pemerintah dengan Warga Masyarakat;
(6) kepentingan generasi yang sekarang dan kepentingan generasi mendatang;
(7) kepentingan manusia dan ekosistemnya;
(8) kepentingan pria dan wanita
Asas Ketidakberpihakan
adalah asas yang mewajibkan Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan dalam  menetapkan dan/atau
melakukan Keputusan dan/atau Tindakan dengan mempertimbangkan kepentingan para pihak secara
keseluruhan dan tidak diskriminatif.
Asas Kecermatan
adalah asas yang mengandung arti bahwa suatu Keputusan dan/atau Tindakan harus didasarkan pada
informasi dan dokumen yang lengkap untuk mendukung legalitas penetapan dan/atau pelaksanaan
Keputusan dan/atau Tindakan sehingga Keputusan dan/atau Tindakan yang bersangkutan
dipersiapkan dengan cermat sebelum Keputusan dan/atau Tindakan tersebut ditetapkan dan/atau
dilakukan.
Asas Tidak Menyalahgunakan Kewenangan
adalah asas yang mewajibkan setiap Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan  tidak menggunakan
kewenangannya untuk kepentingan pribadi atau kepentingan yang lain dan tidak sesuai dengan
tujuan pemberian kewenangan tersebut, tidak melampaui, tidak menyalahgunakan, dan/atau tidak
mencampuradukkan kewenangan.
Asas Keterbukaan
adalah asas  yang melayani masyarakat untuk mendapatkan akses dan memperoleh informasi yang
benar, jujur, dan tidak diskriminatif dalam penyelenggaraan pemerintahan dengan tetap
memperhatikan perlindungan atas hak asasi pribadi, golongan, dan rahasia  negara.
Asas Kepentingan Umum
adalah asas yang mendahulukan kesejahteraan dan kemanfaatan umum dengan cara yang aspiratif,
akomodatif, selektif, dan tidak diskriminatif.
Asas Pelayanan Yang Baik
adalah asas yang memberikan pelayanan yang tepat waktu, prosedur dan biaya yang jelas, sesuai
dengan standar pelayanan, dan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Otonomi daerah yakni pemerintah daerah harus mengakui keberadaan dari adanya tingkatan
pemerintahan yakni adanya pemerintah pusat, dan pemerintah desa dan juga harus mengakui adanya
hierarkis per undang - undangan sehingga senantiasa menghormati dan mengakui keberadaan dari
peraturan per undang undangan yang lebih tinggi.

Anda mungkin juga menyukai