ACHMAD YANI
JENIS UJIAN : UJIAN AKHIR SEMESTER Kode : Soal
Dokumen
TH. : GANJIL 2021/2022 Tgl. Berlaku :
AKADEMIK
UNIT KERJA : Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Rev. / Tgl. : /
Politik Rev
PROGRAM : Ilmu Pemerintahan – S1 Halaman : dari
STUDI
SOAL
1. Pernyataan :
Dengan lahirnya paradigma pemerintahan baru diharapkan berdampak kepada berubahnya
pelaksanaan tatanan pemerintahan Republik Indonesia yang lebih baik.
Pertanyaan :
Apa yang saudara ketahui tentang Paradigma Pemerintahan, perbedaan mendasar Paradigma
Lama Pemerintahan dan Paradigma Baru Pemerintahan dan jelaskan pula terkait sistem
pemerintahan Indonesia berdasarkan UUD 1945 setelah amandemen dan berikan penjelasan
pula terhadap tatanan pemerintahan yang baik serta berikan contoh nyatanya.
2. Pernyataan :
Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan publik dan pemerataan pembangunan
daerah maka pemerintah saat itu menggulirkan pemberlakuan Otonomi Daerah melalui UU
No.22 Tahun 1999 Tentang Pemerintahan Daerah (saat ini sudah tidak berlaku) sebagai
cikal bakal lahirnya Otonomi Daerah.
Pertanyaan :
Coba saudara jelaskan apa yang dimaksud dengan Otonomi Daerah, Daerah Otonom, serta
sebutkan dan jelaskan apa latar belakang, tujuan, prinsip-prinsip Otonomi Daerah serta
sebutkan dan jelaskan mengenai asas pemerintahan dan asas penyelenggaraan
pemerintahan di daerah serta bagaimana pandangan saudara terhadap pelaksanaan
Otonomi Daerah saat ini dan prospek pelaksanaan otonomi daerah masa yang akan datang.
JAWABAN
1. A. Paradigma lama manajemen pemerintahan di Negara kita dipengaruhi oleh sekumpulan konsep
tentang pengorganisasian yang telah dikembangkan pada akhir tahun 1800-an, sekarang dikenal
sebagai teori klasik. Pengaruh teori klasik yang kuat terhadap pengorganisasian tersebut tetap sangat
besar. Efeknya dapat terlihat dalam berbagai seluk beluk organisasi yang sebenarnya. Dan pada
Paradigma Baru Manajemen pemerintahan (public management) adalah faktor utama dalam suatu
administrasi publik (public administration) untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan
sarana dan prasarana yang ada, termasuk organisasi serta sumber dana dan sumber daya yang
tersedia (Ramto, 1997). Dengan demikian, manajemen pemerintahan tidak lain adalah faktor upaya
dalam suatu organisasi. Upaya tersebut diwujudkan dalam berbagai kegiatan pemerintah yang
mencakup berbagai aspek kehidupan dan penghidupan warga Negara dan masyarakatnya (Kristiadi,
1994). Perubahan yang terjadi pada manajemen secara umum terjadi pula pada manajemen
pemerintahan, seiring dengan adanya berbagai kelemahan dari karakter birokrasi yang telah
dipraktekkan selama ini. Birokrasi sebagai suatu bentuk organisasi modern dengan para birokrat
yang bekerja didalamnya, telah banyak mendapat kritikan yang tajam. Akibat kekecewaan terhadap
birokrasi pemerintahan mendorong lahirnya berbagai pemikiran akan perlunya perubahan dalam
organisasi dan manajemen pemerintahan. Pemikiran-pemikiran ini berkembang menjadi pertanyaan-
pertanyaan yang bersifat lebih mendasar seperti sejauh mana diperlukannya peran Negara atau
Pemerintah dalam kehidupan sehari-hari.
2. Otonomi daerah menurut UU Nomor 12 tahun 2008 dan UU nomor 32 tahun 2004 Menurut
undang-undang diatas, otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk
mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Landasan Hukum Otonomi Daerah di Indonesia Ada tiga landasan hukum yaitu Undang-undang
dasar (UUD), Ketetapan MPR-RI, dan Undang-Undang (UU). Berikut penjelasannya: 1. Undang-
Undang Dasar Acuan hukum otonomi daerah terdapat pada pasal UUD 1945. Pasal 18 UUD ayat (1)
dan (2) menyebutkan Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atasprovinsi, kabupaten, dan kota
yang mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas
pembantuan. 2. Ketetapan MPR-RI Tap MPR-RI No. XV/MPR/1998 menjelaskan Penyelenggaraan
Otonomi Daerah antara lain Pengaturan, Pembagian dan Pemanfaatan Sumber Daya Nasional yang
Berkeadilan, serta Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah dalam rangka Negara Kesatuan
Republik Indonesia. 3. Undang-Undang (UU) Ada dua UU yang mengatur yaitu UU Nomor 12
Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah. PAda prinsipnya penyelenggaraan pemerintah daerah mengutamakan pelaksanaan asas
desentralisasi. Dalam UU Nomor 12 tahun 2008 adalah mendorong pemberdayaan masyarakat,
menumbuhkan prakarsa dan kreativitas, meningkatkan peran masyarakat, serta mengembangkan
peran dan fungsi DPRD.
Tujuan otonomi daerah adalah bisa meningkatkan daya guna dan hasil guna penyelenggaraan
pemerintah di daerah. Utamanya dalam aspek pelayanan dan pembangunan masyarakat. Selain itu
dapat meningkatkan pembinaan kestabilan politik dan kesatuan bangsa.
Prinsip Otonomi Daerah Ada lima prinsip penyelenggaraan pemerintah daerah yaitu:
1. Prinsip Kesatuan Otonomi daerah harus menunjang aspirasi perjuangan rakyat untuk
memperkokoh negara kesatuan dan mempertinggi tingkat kesejahteraan masyarakat lokal.
2. Prinsip Riil dan tanggung jawab Otonomi daerah nyata dan bertanggung jawab untuk kepentingan
seluruh masyarakat. Pemda berperan mengatur proses pemerintahan dan pembangunan daerah.
3. Prinsip Penyebaran Asas desentralisasi dan dekonsentrasi bermanfaat untuk masyarakat
melakukan inovasi pembangunan daerah.
Prinsip Keserasian Daerah otonom mengutamakan aspek keserasian dan tujuan di samping aspek
demokrasi
Otonomi daerah yakni pemerintah daerah harus mengakui keberadaan dari adanya tingkatan
pemerintahan yakni adanya pemerintah pusat, dan pemerintah desa dan juga harus mengakui adanya
hierarkis per undang - undangan sehingga senantiasa menghormati dan mengakui keberadaan dari
peraturan per undang undangan yang lebih tinggi.