1):759-763
ISSN 2301-5977, e-ISSN 2527-7154
TINJAUAN PUSTAKA
jku.unram.ac.id 759
Jurnal Kedokteran Unram 2020,9(3.1):759-763
ISSN 2301-5977, e-ISSN 2527-7154
pada pleksus submukosa (Meissner) dan myenterik usus dengan sedikit udara pada rectum.
(Auerbach) pada satu segmen kolon atau lebih. Pemeriksaan yang merupakan standar dalam
Keadaan ini menimbulkan keabnormalan atau tidak menegakkan diagnosa penyakit Hirschsprung adalah
adanya gerakan tenaga pendorong (peristaltik), foto dengan barium enema, dimana akan dijumpai
yang menyebabkan akumulasi/ penumpukan isi usus tanda khas: 3,4
dan distensi usus yang berdekatan dengan • Zona transitional: area konikal antara
kerusakan (megakolon). Selain itu, kegagalan segmen spastik aganglionik dan kolon
sfingter anus internal untuk berelaksasi normoganglionik proksimal yang berdilatasi.
berkontribusi terhadap gejala klinis adanya Lokasi di kolon rectosigmoid (short segment)
obstruksi, karena dapat mempersulit evakuasi zat atau proksimalnya (long segment)
padat (feses), cairan, dan gas. • Rasio rektosigmoid ≤ 1,0. Dapat
Penyakit Hirschsprung disebabkan dari ditentukan bila kolon dalam kondisi distensi
kegagalan migrasi kraniokaudal pada prekursor sel oleh kontras. Rasio rektosigmoid: rasio antara
ganglion sepanjang saluran gastrointestinal antara diameter terbesar rectum di bawah os
usia kehamilan minggu ke-5 dan ke-12. Distensi dan vertebrae sacralis III dan sigmoid (diambil
iskemia pada usus bisa terjadi sebagai akibat distensi diameter terbesar dari segmen proksimal,
pada dinding usus, yang berkontribusi medial, dan distal). Pengambilan diameter
menyebabkan enterokolitis (inflamasi pada usus terbesar sesuai aksis transversal kolon.
halus dan kolon), yang merupakan penyebab • Bowel wall irregularity/fasciculasi/saw-
kematian pada bayi/anak dengan penyakit tooth irregularity pada segmen yang
Hirschsprung.5,6 aganglionik
• Irregular contractions
PRESENTASI KLINIS • Filling defect akibat adanya penumpukan
material fecal
Gejala klinis penyakit hirschsprung bervariasi
Apabila dari foto barium enema tidak terlihat
menurut usia pada presentasi dan tingkat segmen
tanda-tanda khas penyakit Hirschsprung, maka
aganglionik. Pada neonatus biasanya terjadi dengan
dapat dilanjutkan dengan foto retensi barium, yakni
terlambatnya pengeluaran mekonium (>48 jam),
foto setelah 24-48 jam barium dibiarkan tercampur
intoleransi makan, distensi abdomen, dan emesis
dengan feses. Gambaran khasnya adalah terlihatnya
empedu, obstruksi usus. Anak-anak dengan segmen
barium yang bercampur dengan feses kearah
aganglionosis yang lebih panjang, seperti: TCA,
proksimal kolon 8
umumnya timbul dengan gejala obstruksi usus.
Namun, gejala klinis muncul pada usia >6 bulan
telah dilaporkan sekitar 14%. Pada bayi dan anak-
anak timbul gejala seperti konstipasi ringan hingga
berat yang berlangsung lama dan refrakter terhadap
obat pencahar oral, muntah, distensi perut, dan
kegagalan pertumbuhan. 3,4
GAMBARAN RADIOLOGIS
Merupakan pemeriksaan yang penting pada
penyakit Hirschsprung. Biasanya gambaran foto
polos abdomen menggambarkan distensi lipatan
jku.unram.ac.id 760
Jurnal Kedokteran Unram 2020,9(3.1):759-763
ISSN 2301-5977, e-ISSN 2527-7154
jku.unram.ac.id 761
Jurnal Kedokteran Unram 2020,9(3.1):759-763
ISSN 2301-5977, e-ISSN 2527-7154
jku.unram.ac.id 762
Jurnal Kedokteran Unram 2020,9(3.1):759-763
ISSN 2301-5977, e-ISSN 2527-7154
jku.unram.ac.id 763