LANDASAN TEORI
dalam buku Ahmad Susanto (2010), menulis merupakan suatu kegiatan yang
produktif dan ekspresif. Penulis harus terampil memanfaatkan struktur bahasa dan
kosa kata. Keterampilan menulis ini tidak datang secara otomatis, tetapi harus
melalui latihan dan praktik yang banyak dan teratur. Adapun dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia, menulis mempunyai arti: (1) membuat huruf (angka dan
sebagainya) dengan pena (pensil, kapur, dan sebagainya); (2) melahirkan pikiran
menggambar, melukis; dan (4) membatik (kain) mengarang cerita, membuat surat,
berkirim surat.
semantik, lalu didata dengan aturan sintaksis, kemudian digelarkan dalam tatanan
kata yang digunakan menulis. Menurut Saleh Abas (2006:127), menulis adalah
proses berfikir yang berkesinambungan, mulai dari mencoba dan sampai dengan
pembaca. Dapat dipahami bahwa menulis merupakan salah satu bagian terpenting
sekolah.
Yang dimaksud dengan tujuan penulis (the writer intention) adalah respon
atau jawaban yang diharapkan oleh penulis akan diperolehnya dari pembaca.
2) Tulisan yang bertujuan untuk meyakinkan atau mendesak para pembaca akan
discourse)
3) Tulisan yang bertujuan untuk menghibur atau menyenangkan atau
(literacy discourse).
4) Tulisan yang mengekspresikan perasaan dan emosi yang kuat atau berapi-api
puisi dapat termasuk menulis yang bertujuan untuk pernyataan diri dengan
jabaran para ahli tentang manfaat menulis, yakni sebagai sarana (Sardila, 2015);
perasaan sehingga tekanan batin yang kita rasakan berkurang sedikit demi
sedikit sejalan dengan tulisan. Tulisan yang kita buat bisa tentang apa yang
sedang kita rasakan ataupun menuliskan hal lain yang bisa mengalihkan
kita dari rasa tertekan tersebut (stress). Dengan demikian, kesehatan fisik
apa saja yang menyebabkan masalah itu terjadi dan hal-hal apa saja yang
bisa membantu untuk memecahkan masalah tersebut. Cara seperti itu akan
yang pada akhirnya bisa memberi pemecahan yang tepat pula dalam
4) Melatih berfikir tertib dan teratur. Ketika kita membuat tulisan khususnya
3) Menulis ejaan
4) Menulis prosa
5) Menulis surat
6) Menulis formulir
7) Menulis paragraph
lebih kondusif, terjadi umpan balik dalam proses belajar mengajar, dan mencapai
hasil yang optimal. Berbicara mengenai media, tentu memiliki cakupan yang luas.
Oleh karena itu, masalah media akan dibatasi ke arah yang relevan dengan
pembelajaran yaitu media pembelajaran. Kata media berasal dari bahasa latin
yaitu jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau
pengantar. Media adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari
lingkungan siswa yang dapat merangsang untuk belajar (Cece Wijaya,dkk. 1991:
orang atau makhluk hidup belajar (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005: 17).
Jadi, media pembelajaran adalah media yang digunakan pada proses pembelajaran
sebagai penyalur pesan antara guru dan siswa agar tujuan pengajaran tercapai.
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa dalam proses belajar.
Dalam hal ini penerima pesan adalah siswa. Jadi sebaiknya dalam pembelajaran
media. Dengan penggunaan media yang tepat dan sesuai dengan tujuan
dengan teori “Cone Experience” yang dikemukakan oleh Edgare Dale, yang
menjadi pokok penggunaan media dalam pembelajaran. (Dina Indriana, 2011: 24).
komunikasi. Salah satu hal yang berkembang dari media adalah munculnya
keberagaman jenis dan format media seperti modul cetak, film, televisi, program
didasarkan kesamaan ciri atau karakteristik dari media. Yudhi Munadhi (2013)
kelompok berikut :
a. Media Tradisional,
media lebih mengarah pada karakteristik siswa, tugas instruksional, bahan dan
transmisinya. Briggs mengklasifikasikan 13 macam media yang digunakan dalam
1) objek,
2) suara langsung,
3) media cetak,
4) papan tulis,
5) media transparansi,
6) film bingkai,
7) film rangkai,
8) film gerak,
9) televisi
10) gambar.
11) model,
berbentuk persegi panjang. Sedangkan kata adalah unsur bahasa yang diucapkan
atau dituliskan yang merupakan perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran yang
dapat digunakan dalam berbahasa. Gambar merupakan media yang paling umum
dipakai. Dia merupakan bahasa 16 yang umum, yang dapat dimengerti dan
Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu. Tidak semua benda, objek,
atau peristiwa dapat dibawa ke kelas, dan tidak selalu bisa siswa dapat melihat
pengamatan kita. 3) Harga relatif murah, gampang didapat dan bersifat konkret
sehingga berbagai macam persepsi tentang sesuatu dapat dilihat di dalam gambar.
Jadi kartu kata bergambar adalah kartu yang berisi kata-kata dan terdapat gambar.
Kartu kata bergambar ini akan menjadi media yang nantinya saat
kalimat dan kartu huruf. Adapun kelebihan dalam kartu kata bergambar menurut
perhatian.
permainan.
ketepatan bahasa yang digunakan, kosakata dan gramatikal dan penggunaan ejaan.
10 Dari paparan teori-teori diatas yang terkait dengan ketrampilan menulis tegak
bersambung atau menulis halus adalah kegiatan menghasilkan huruf yang saling
pembelajaran bahasa Indonesia yang harus dikuasai siswa sekolah sejak tingkat
dasar. Tulisan tegak bersambung yang benar tidak sekedar rapi dan indah tetapi
juga mudah dibaca. Pada awalnya pasti tidak mudah bagi anak-anak untuk
menulis huruf tegak bersambung dengan baik dan indah. Namun,jika dilatih terus
menurus, anak pasti akan semakin terampil. Manfaat menulis tegak bersambung
antara lain :
aksara. Huruf balok adalah tulisan yang tidak dirangkaikan. Dengan demikian
maka huruf tegak bersambung dapat diartikan tulisan tegak yang dirangkaikan
sesuai dengan GBPP 1994 pembelajaran Bahasa Indonesia bentuk tulisan yang
dikembangkan di Sekolah Dasar (SD) adalah huruf lepas dan huruf tegak
bersambung huruf ditulis dengan huruf setiap kata ditulis secara berangkai atau
tidak putus. Alasan siswa diberi pelajaran menulis huruf bersambung adalah (1)
Tulisan sambung memudahkan siswa untuk mengenal kata – kata sebagai satu
(3) Menulis tegak bersambung lebih cepat karena tidak ada gerakan berhenti tiap
buku lain untuk menulis halus pembelajaran menulis permulaan adalah sebagai
menulis. Hal ini disebabkan besarnya huruf yang ditulis siswa dipandu oleh dua
garis atas dan dibawah yang berjarak pendek, sehingga tulisan siswa akan tepat
pada garis tidak lebih dan tidak kurang dari agak mudah menulisnya.