Anda di halaman 1dari 3

ASAM BASA

Indikator alami:
- Ada soal larutan+tanaman, poko kalo warna terang/cerah itu asam. Lek gelap basa.
Jawaban NH4OH
- tidak berbahaya dan ramah lingkungan
- tidak berwarna dan kuning

LARUTAN PENYANGGA
1. Pembuatan penyangga
2. Contoh-contoh larutan penyangga dalam kehidupan sehari-hari

TITRASI ASAM BASA


1. Istilah dalam titrasi asam basa
 Titran / larutan standar , zat untuk menitrasi yang sudah diketahui konsentrasinya.
Posisi terletak pada buret
 Titrat / sampel analit , larutan sampel yang belum diketahui konsentrasinya (yang
dicari) berada di dalam labu erlenmeyer
 Titik ekuivalen titrasi , kedaan titrat dan titran tepat bereaksi secara stoikiometri
 Indikator, zat yang ditambahkan pada titrat, indikator pp/phenolptalein 1-2 tetes,
agar tahu kapan titrasi harus dihentikan
 Titik akhir titrasi, kondisi ketika titrasi sudah harus dihentikan, ditandai dengan
perubahan warna pada indikator

KOLOID
1. CIRI CIRI LARUTAN, KOLOID, SUSPENSI
 KOLOID
- Tengah-tengah antara larutan dan suspensi
- sistem dua fase dan relatif stabil (terdispersi/terlarut dan dispersi/pelarut)
- Campuran homogen (makroskopis) dan heteregon (mikroskopis)
- tidak dapat disaring, kecuali pakai penyaring ultra
- partikel antara 1-100 nm
o Contoh : tinta, cat, darah, sabun, asap, jelly, susu, santan, awan, kabut,
busa

 LARUTAN
- dispersi molekuler
- sifat campuran homogen
- dimensi < 1 nm
- sistem satu fase dan relatif stabil
- tidak dapat disaring
o Contoh: larutan gula/garam, alcohol, bensin, udara, air laut, cuka,
spirtus
 SUSPENSI
- dispersi kasar
- sifat heterogen
- dimensi > 100 nm
- sistem dua fase dan tidak stabil
- dapat disaring
o Contoh: air keruh, air berpasir, kopi, air+minyak

2. PEMBUATAN KOLOID SECARA DISPERSI DAN KONDENSASI


 Dispersi: - membuat sol emas dengan busur bredig
- mekanik, peptisasi, homogenisasi
 Kondensasi: - pembuatan SOLFEOH 3 dengan memanaskan larutan FECL 3
- pembuatan sol belerang dengan mengalirkan gas H2S ke S02
- pembuatan SOLAS2S3 dengan mengalirkan gas H2S ke AS203

3. JENIS KOLOID dan CONTOH


Berdasarkan fase terdispersinya:

 Sol, fase terdispersinya padat


 Emulsi, fase terdispersinya cair
 Buih, fase terdispersinya gas
Secara umumnya,

 Aerosol : medium pendispersinya gas


 Sol: partikel padat yang terdispersi dalam partikel cair
 Gel: partikel cair di dalam partikel padat (setengah kaku/kenyal-kenyal)
 Emulsi : partikel cair dalam partikel cair
 Buih : partikel gas dalam cair
2. SIFAT-SIFAT KOLOID
a. efek tyndall
efek penghamburan cahaya oleh partikel koloid.
 Larutan : diteruskan
 Koloid : dihamburkan, partikel terdispensi tidak terlihat
 Suspensi : dihamburkan, partikel terdispensi terlihat
o Contoh efek tyndall :
- sorot lampu mobil saat kabut
- sorot lampu proyektor film di bioskop saat diberi asap

b. Gerak Brown
gerak acak zig-zag yang disebabkan oleh tumbukan tak setimbang antara
partikel terdispersi dengan pendispersi.

c. Muatan koloid
terbentuk karena koloid dapat mengalami adsorpsi, elektroforesis dan
koagulasi.

d. Adsorpsi (penyerapan pada permukaan)


Sifat yang dapat menyerap ion atau molekul netral pada permukaannya
 Koloid positif (kation)
 Koloid negatif (anion)

e. Elektroforesis
sifat partikel koloid yang dapat bergerak dalam medan listrik

f. Koagulasi
penggumpalan koloid akibat hilangnya muatan koloid.

3. jenis-jenis koloid

Anda mungkin juga menyukai