Anda di halaman 1dari 2

NAMA: DIMAS MUHAMMAD FIRDAUS

NIM: 215020100111022

TUGAS: JAWABAN UAS AGAMA ISLAM

1. A. Konsep ketuhanan Romawi, Bangsa Romawi meyakini bahwa mereka sangat religius, dan
mengaitkan keberhasilan mereka dengan kesalehan kolektif dalam menjaga hubungan baik
dengan para dewa.Konsep Ketuhanan Romawi Sebagian besar institusi religius Roma dapat
ditilik kembali ke pendiri Roma, terutama Numa Pompilius, raja Roma kedua, yang bernegosiasi
secara langsung dengan para dewa.Agama Romawi bersifat praktis dan kontraktual, dan
didasarkan pada asas do ut des, "Saya memberi apa yang akan Anda beri." Agama bergantung
kepada pengetahuan dan praktik doa, ritual, dan pengorbanan yang benar, bukan melalui iman
dan dogma. Bagi penduduk Roma, agama adalah bagian dari kehidupan sehari-hari.
Konsep Ketuhanan Yahudi, Esensi agama Yahudi terletak pada apa yang disebut sebagai The Ten
Commandments atau Decalogue, yang berarti “ Sepuluh Perintah Tuhan. Tema sentral agama
Yahudi adalah hubungan manusia dengan Tuhannya melalui perjanjian yang ditetapkannya.
Tuhan adalah Maha Kuasa, Pencipta segalanya, yang mendengarkan dan menyelamatkan hamba
– Nya. Tuhan mempunyai banyak nama dalam agama Yahudi. Seperti The Strong One ( Maha
Kuat ), El Shaddai ( Maha Kuasa ), El Olom ( Maha Kekal ), El Khai ( Maha Hidup ), El Elyon (Maha
Tinggi ), Elohim ( Tuhan ), Adon ( Penguasa ), Adonay Tzivaot ( Penguasa Segala Pasukan ),
Melekh ( Maha Mengatur )
Konsep Ketuhanan Masa Arab Jahiliyyah, pemahaman orang jahiliyah terhadap konsep
ketuhanan, masih terdapat pengaruh dari ajaran Ibrahim dan Isma’il a’laihimassalam. Karena itu
mereka mempercayai dan mengimani bahwa Allah sang pencipta, dialah yang menciptakan,
menguasai, dan mengatur alam semesta ini.
B. Konsep Ketuhanan Islam, Dalam konsep Islam, Tuhan disebut Allah dan diyakini sebagai Zat
Maha Tinggi yang nyata dan Esa, Pencipta Yang Maha Kuat dan Maha Tahu, Yang Abadi,
Penentu Takdir, dan Hakim bagi semesta alam.
2. Bidimensional
Bidimensional artinya mengandung segi kemanusiaan dan segi ketuhanan (Ilahi). Di samping itu
sifat bidimensional juga berhubungan dengan ruang lingkupnya yang luas atau komprehensif.
Hukum Islam tidak hanya mengatur satu aspek saja, tetapi mengatur berbagai aspek kehidupan
manusia. Sifat dimensional merupakan sifat pertama yang melekat pada hukum islam dan
merupakan sifat asli hukum Islam.
Adil Dalam hukum Islam keadilan bukan saja merupakan tujuan tetapi merupakan sifat yang
melekat sejak kaidah kaidah dalam syariat ditetapkan. Keadilan merupakan sesuatu yang
didambakan oleh setiap manusia baik sebagai individu maupun masyarakat.
Individualistik Kemasyarakatan yang diiikat oleh nilai-nilai transedental yaitu Wahyu Allah yang
disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW. Dengan sifat ini, hukum islam memiliki validitas
baik bagi perseorangan maupun masyarakat. Dalam sistem hukum lainnya sifat ini juga ada,
hanya asaja nilai-nilai transedental sudah tidak ada lagi.
3. A.Epistemologi bayani adalah pendekatan denga cara menganalisis teks. Maka sumber
epistemologi bayani adala teks. Sumber teks dalam studi islam dapat dikelompokkan secara
umum menjadi dua, yakni Teks nash dan Teks non nash berupa karya para ulama.
B. epitomologi burhani merupakan cara berpikir masyarakat Arab yang bertumpu pada kekuatan
natural manusia, yaitu pengalaman empirik dan penilaian akal, dalam mendapatkan
pengetahuan tentang segala sesuatu. Sebuah pengetahuan bertumpu pada hubungan sebab
akibat.
C. Epitomologi Irfani adalah model metodologi berpikir yang didasarkan atas pendekatan dan
pengalaman langsung (direct experience) atas realitas spiritual

Anda mungkin juga menyukai