Anda di halaman 1dari 12

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar


Mata Pelajaran : Bahasa Jawa
Kelas/Semester : IV / Genap
Tema : Ketekunan
Alokasi Waktu : 8 x 35 jp (4 x pertemuan)

I. Kompetensi Inti
KI-1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya.
KI-2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,
peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman,
guru dan tetangganya serta cinta tanah air
KI-3 : Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara
mengamati, [mendengar, melihat, membaca], menanya dan mencoba
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya, serta benda-benda yang dijumpainya di
rumah, sekolah, dan di tempat bermain
KI-4 : Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam bahasa
yang jelas, sistematis, logis, dan kritis dalam karya yang estetis,
dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan
yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
II. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
KD.1.1 Menerima dan bangga akan anugerah Tuhan Yang Maha Esa berupa
Bahasa Jawa sebagai bahasa Ibu.
KD.1.2 Menunjukkan perilaku bertanggung jawab, santun dan percaya diri
dalam mengungkapkan keinginan dan pendapat menggunakan
bahasa Jawa..
KD.2.2 Menunjukkan perilaku berbahasa yang santun yang ditunjukkan
dengan ketepatan penggunaan ragam bahasa (unggah-ungguh
basa).
KD.3.3 Memahami cerita wayang "Bima Bungkus".
Indikator
 Mengartikan katakata sulit yang terdapat dalam teks cerita
wayang “Bima Bungkus”
 Menjawab pertanyaan tentang isi teks
 Menyampaikan ringkasan cerita wayang ““Bima Bungkus””
secara tertulis dalam ragam karma
KD.4.3 Menceritakan kembali cerita wayang "Bima Bungkus"dengan ragam
krama.
Indikator
 Menceritakan kembali isi cerita wayang “Bima Bungkus” dalam
ragam krama.

132
III. Deskripsi Materi Pembelajaran
 Teks cerita wayang “Bima Bungkus”.
 Kata-kata sulit yang terdapat dalam cerita “Bima Bungkus”.
 Pertanyaan dan jawaban tentang isi cerita “Bima Bungkus”.
 Cara menyampai-kan ringksan cerita secara tertulis.
 Teknik menceritakan kembali.
IV. Proses Pembelajaran
Pertemuan ke-1 :
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan  Guru membuka pelajaran dengan
mengajak peseta didik membaca Doa
bersama-sama
 Guru memeriksa kehadiran, kerapian
berpakaian, posisi tempat duduk di-
sesuaikan dengan kegiatan pembelajar-
an.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajar- 10 Menit
an.
 Media/alat peraga/alat bantu bisa
berupa tulisan manual di papan tulis,
kertas karton (tulisan yang besar dan
mudah dilihat/dibaca), atau dapat juga
menggunakan multimedia berbasis ICT
atau media lainnya..
Kegiatan Inti Mengamati (observing)
Peserta didik membaca teks cerita wayang”
“Bima Bungkus
Menanya (questioning)
 Peserta didik bertanya jawab tentang
kata-kata sulit yang terdapat dalam
cerita wayang “Bima Bungkus”.
 Peserta didik bertanya jawab tentang isi
cerita wayang “Bima Bungkus
Mengumpulkan informasi /mencoba
(experimenting)
 Peserta didik berdiskusi membahas cara
menyampaikan ringkasan cerita wayang 45 menit
“Bima Bungkus” dalam ragam krama.
 Peserta didik berdiskusi membahas cara
menceritakan kembali cerita wayang
“Bima Bungkus” dalam ragam karma
Menalar/ Mengasosiasi (associating)
 Peserta didik berlatih menyampaikan
ringkasan cerita wayang “Bima Bungkus”
dalam ragam krama.
 Peserta didik berlatih menceritakan
kembali cerita wayang “Bima Bungkus”
dalam ragam krama.

133
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Mengomunikasikan (communicating)
 Peserta didik menyampaika ringkasan
cerita wayang “Bim Bungkus” dalam
ragam krama.
 Peserta didik menceritakan kembali
cerita wayang “Bima Bungkus” dalam
ragam krama.
Penutup  Peserta didik mengekspresikan
pembelajaran yang telah berlangsung.
 Guru memberikan penguatan melalui 15 menit
pemberian tugas.
 Akhirilah pelajaran dengan membaca Doa

Pertemuan ke-2 :
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan  Guru membuka pelajaran dengan
mengajak peseta didik membaca Doa
bersama-sama
 Guru memeriksa kehadiran, kerapian
berpakaian, posisi tempat duduk di- 10 Menit
sesuaikan dengan kegiatan pembelajar-
an.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajar-
an.
Kegiatan Inti Mengamati (observing)
Peserta didik membaca teks cerita wayang”
“Bima Bungkus
Menanya (questioning)
 Peserta didik bertanya jawab tentang
kata-kata sulit yang terdapat dalam
cerita wayang “Bima Bungkus”.
 Peserta didik bertanya jawab tentang isi
cerita wayang “Bima Bungkus
Mengumpulkan informasi /mencoba
(experimenting) 45 menit
 Peserta didik berdiskusi membahas cara
menyampaikan ringkasan cerita wayang
“Bima Bungkus” dalam ragam krama.
 Peserta didik berdiskusi membahas cara
menceritakan kembali cerita wayang
“Bima Bungkus” dalam ragam karma
Menalar/ Mengasosiasi (associating)
 Peserta didik berlatih menyampaikan
ringkasan cerita wayang “Bima Bungkus”
dalam ragam krama

134
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
 Peserta didik berlatih menceritakan
kembali cerita wayang “Bima Bungkus”
dalam ragam krama.
Mengomunikasikan (communicating)
 Peserta didik menyampaika ringkasan
cerita wayang “Bim Bungkus” dalam
ragam krama.
 Peserta didik menceritakan kembali
cerita wayang “Bima Bungkus” dalam
ragam krama.
Penutup  Peserta didik mengekspresikan
pembelajaran yang telah berlangsung.
 Guru memberikan penguatan melalui 15 menit
pemberian tugas.
 Akhirilah pelajaran dengan membaca Doa

Pertemuan ke-3 :
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan  Guru membuka pelajaran dengan
mengajak peseta didik membaca Doa
bersama-sama
 Guru memeriksa kehadiran, kerapian
berpakaian, posisi tempat duduk di- 10 Menit
sesuaikan dengan kegiatan pembelajar-
an.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajar-
an.
Kegiatan Inti Mengamati (observing)
Peserta didik membaca teks cerita wayang”
“Bima Bungkus
Menanya (questioning)
 Peserta didik bertanya jawab tentang
kata-kata sulit yang terdapat dalam
cerita wayang “Bima Bungkus”.
 Peserta didik bertanya jawab tentang isi
cerita wayang “Bima Bungkus 45 menit
Mengumpulkan informasi /mencoba
(experimenting)
 Peserta didik berdiskusi membahas cara
menyampaikan ringkasan cerita wayang
“Bima Bungkus” dalam ragam krama.
 Peserta didik berdiskusi membahas cara
menceritakan kembali cerita wayang
“Bima Bungkus” dalam ragam karma

135
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Menalar/ Mengasosiasi (associating)
 Peserta didik berlatih menyampaikan
ringkasan cerita wayang “Bima Bungkus”
dalam ragam krama.
 Peserta didik berlatih menceritakan
kembali cerita wayang “Bima Bungkus”
dalam ragam krama.
Mengomunikasikan (communicating)
 Peserta didik menyampaika ringkasan
cerita wayang “Bim Bungkus” dalam
ragam krama.
 Peserta didik menceritakan kembali
cerita wayang “Bima Bungkus” dalam
ragam krama.
Penutup  Peserta didik mengekspresikan
pembelajaran yang telah berlangsung.
 Guru memberikan penguatan melalui 15 menit
pemberian tugas.
 Akhirilah pelajaran dengan membaca Doa

Pertemuan ke-4 :
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan  Guru membuka pelajaran dengan
mengajak peseta didik membaca Doa
bersama-sama
 Guru memeriksa kehadiran, kerapian
berpakaian, posisi tempat duduk di- 10 Menit
sesuaikan dengan kegiatan pembelajar-
an.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajar-
an.
Kegiatan Inti Mengamati (observing)
Peserta didik membaca teks cerita wayang”
“Bima Bungkus
Menanya (questioning)
 Peserta didik bertanya jawab tentang
kata-kata sulit yang terdapat dalam 45 menit
cerita wayang “Bima Bungkus”.
 Peserta didik bertanya jawab tentang isi
cerita wayang “Bima Bungkus
Mengumpulkan informasi /mencoba
(experimenting)

136
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
 Peserta didik berdiskusi membahas cara
menyampaikan ringkasan cerita wayang
“Bima Bungkus” dalam ragam krama.
 Peserta didik berdiskusi membahas cara
menceritakan kembali cerita wayang
“Bima Bungkus” dalam ragam karma
Menalar/ Mengasosiasi (associating)
 Peserta didik berlatih menyampaikan
ringkasan cerita wayang “Bima Bungkus”
dalam ragam krama.
 Peserta didik berlatih menceritakan
kembali cerita wayang “Bima Bungkus”
dalam ragam krama.
Mengomunikasikan (communicating)
 Peserta didik menyampaika ringkasan
cerita wayang “Bim Bungkus” dalam
ragam krama.
 Peserta didik menceritakan kembali
cerita wayang “Bima Bungkus” dalam
ragam krama.
Penutup  Peserta didik diminta mengerjakan
latihan-latihan.
 Guru memberikan penguatan melalui 15 menit
pemberian tugas.
 Akhirilah pelajaran dengan membaca Doa

V. Penilaian Hasil Pembelajaran, Remedial dan Pengayaan


Sikap spiritual
Sikap Sosial
Observasi
Pengetahuan
 Lisan
 Tertulis
 Tugas
Tembung ing Krama Padinan/
No. Ngoko Krama Basa Indonesia
wacan Inggil Dhialek
1. ora tedhas ora tedhas, boten boten tedhas kebal, ora kebal, tidak ada
ora tedhas mempan senjata yang
mempan bisa melukai
2.
3.
4.
5.
Keterampilan
 Unjuk Kerja/Performan

137
VI. Alat dan Sumber Belajar
Media/Alat/bahan : Perlengkapan untuk eksplorasi Tape cassete
recorde Slide/VCD/DVD
Sumber belajar : - Tim Pena Guru : Trimo, M.Pd., Im Tri Suyoto,
S.Pd., Sri Sunarsih, S.Pd. Remen Basa Jawi
Kanggo SD/MI Kelas 4, 2014, Erlangga, Hal.
104-118
- Cerita wayang Pandawa

Mengetahui …………., ………………, ……


Kepala Sekolah Guru Kelas IV

(…………………………………………) (……………………………..………………………)
NIP./NIK NIP./NIK

138
UJI KOMPETERTSI

Wacanen kanthi setiti!


Nggoleki Gung Susuhe Angin
Pandhawa iku seneng meguru, golek ngelmu, ngudi kasekten. Salah siji
gurune Pandhawa yaiku Begawan Durna. Kajaba dadi gurune Pandhawa, Begawan
Durna uga dadi gurune Kurawa. Bedane, Kurawa iku anggone meguru ora temen,
dhawuhe gurune ora ditindakake kanthi temen, mung ngendelake sugihe. Dene
Pandhawa anggone meguru kanthi temen. Kabeh dhawuhe gurune mesthi
ditindakake kanthi temen Ian semangat. Mula saka iku Kurawa banjur kalah sekti.
Begawan Durna uripe disubya-subya utawa diseneng-senengake dening
Kurawa, mula luwih nggatekake Kurawa katimbang Pandhawa. Saliyane iku,
menawa kadang Kurawa ora temen anggone meguru, dheweke ora wani nyeneni.
Ora mung iku, apa bae karepe utawa panjaluke Kurawa tansah diiyani utawa
dituruti.
Dasar Kurawa duwe ati drengki, srei Ian jail, dheweke kepengin ngarah
patine Pandhawa. Lumantar Patih Sengkuni, Begawan Durna dikongkon
nyirnakake Pandhawa kanthi cara alus. Begawan Durna manut. Sena, iya
Werkudara diapusi. Dheweke dikongkon nggoleki susuhe angin, jarene kanggo
nambahi kasektene. Sejatine susuhe angin iku ora ana, tujuane mung ben
Werkudara nemahi pati. Werkudara ora nyana menawa sejatine mung arep diarah
patine. Dheweke budhal nggoleki susuhe angin. Kurawa surak-surak seneng, ing
pangirane Werkudara mesthi bakal mati. Jebul Werkudara bali, kandha menawa
susuhe anging ora ana, dheweke ora bisa nemokake.
Patih Sengkuni ora kurang akal. Begawan Durna dibisiki maneh, supaya
gawe patine Werkudara. Saiki Werkudara diwenehi tugas maneh, supaya
nemokake banyu panguripan sing jenenge Tirta Perwitasari. Banyu panguripan iku
anane ing tengah segara, kandhane Begawan Durna.
Tanpa duwe panyana ala, Werkudara budhal nyegur tengahe segara.
Dheweke ora ngerti menawa sejatine dheweke direwangi sedulure tunggal bayu,
kang jenenge Begawan Maenaka. Begawan Maenaka iku wujude gunung. Nalika
Werkudara nyegur segara, Begawan Maenaka ngetutake ing sangisore, mula
Werkudara ora bakal klelep ing segara. Tekan ing satengahe segara, Werkudara
ketemu karo Dewa Ruci. Dewa Ruci iku dewa, wujude kaya Werkudara nanging
gedhene mung sakepel. Sanajan gedhene mung sakepel, nanging sekti banget.
Werkudara bisa dilebokake ing kupinge. Ing kono Werkudara diwulang maneka
kawruh Ian elmu. Werkudara rumangsa marem bisa meguru marang Dewa Ruci.
Ya Dewa Ruci iku guru sejatine Werkudara. Werkudara bali slamet Ian tambah
sekti, Kurawa Ian Sengkuni dadi gela.
Sri Sunarsih, Kabesut saka

139
Ki Adiguna, 2011 Dewa Ruci

A. Wenehana tandha X (ping) ing aksara a, b, c, utawa d wangsulang sing


paling bener!
1. Begawan Durna iku . . . Kurawa Ian Pandhawa.
a. penditane
b. gurune
c. panasehate
d. pamane
2. Kurawa iku anggone meguru ....
a. temen banget
b. sageleme
c. ora temen
d. sasenenge
3. Pandhawa iku seneng meguru kanggo golek ....
a. ngelmu ngudi kasekten
b. ngelmu ngudi kawruh
c. kawruh ngudi kasekten
d. kasekten ngudi kawruh
4. Kurawa anggone meguru ora temen ora tau . . . .
a. nindakake panggawe ala
b. nindakake panggawe becik
c. nindakake dhawuhe Sengkuni
d. nindakake dhawuhe gurune
5. Pandhawa anggone meguru kanthi temen, kabeh dhawuhe gurune
a. menawa kelingan
b. genti genten
c. kanthi temen
d. bareng-bareng
6. Begawan Durna ora wani nyeneni Kurawa amarga ....
a. uripe disubya-subya Kurawa
b. uripe disubya-subya Pandhawa
c. ora wani mungsuh karo Kurawa

140
d. diseneni dening Patih Sengkuni
7. Begawan Durna tansah . . . marang kabeh panjaluke Kurawa.
a. ngandhani
b. nulak
c. nglalekake
d. nuruti
8. Kurawa kepengin ngarah patine Pandhawa, ukara iku tegese padha karo ....
a. Kurawa kepengin ndadekake Pandhawa mulya.
b. Kurawa kepengin ndadekake Pandhawa mukti.
c. Kurawa kepengin ndadekake Pandhawa sekti.
d. Kurawa kepengin ndadekake Pandhawa mati.
9. Lumantar Patih Sengkuni Begawan Durna dikongkon ....
a. mulyakake Pandhawa
b. nyirnakake Pandhawa
c. nyengsarakake Pandhawa
d. muktekake Pandhawa
10. Bima utawa Werkudara duwe sipat ....
a. kendel Ian kemaki
b. kendel Ian jujur
c. jujur Ian wani brangasan
d. jujur Ian bisa dipercaya
11. Werkudara dikongkon nggoleki susuhe angin karepe ben
a. namahi pati
b. tambah sekti
c. lunga adoh
d. bisa mukti
12. Kurawa surak-surak.
Tembung surak-surak tegese ....
a. susah atine
b. seneng atine
c. sedhih atine
d. trenyuh atine

141
13. Werkudara diwenehi tugas supaya ....
a. lunga menyang segara
b. lunga luwih adoh
c. nemokake susuhe angin
d. nemokake banyu panguripan
14. Werkudara ora bakal klelep ing segara jalaran ditulungi ....
a. Begawan Durna
b. Begawan Maenaka
c. Patih Sengkuni
d. Dewa Ruci
15. Ing tengahing segara Werkudara ketemu karo ....
a. Begawan Durna
b. Begawan Maenaka
c. Patih Sengkuni
d. Dewa Ruci
16. Begawan Maenaka iku sedulure Werkudara tunggal Bayu wujude
a. segara
b. angin
c. gunung
d. gajah
17. Werkudara diwejang ngelmu Ian kawruh ana ing ... .
a. satengah-tengahe segara
b. njero kupinge Dewa Ruci
c. dhasare segara sing jero
d. njero guwa satengahe segara
18. Dewa Ruci iku dewa kang wujude ....
a. padha Maenaka gedhene sakepel
b. padha Werkudara gedhene sakepel
c. padha Durna gedhene sakepel
d. padha Sengkuni gedhene sakepel
19. Werkudara bali slamet Ian tambah sekti, Kurawa Ian Sengkuni ....
a. seneng

142
b. susah
c. trenyuh
d. gela
20. Pandhawa iku cacahe ana lima, lanang kabeh, Kurawa cacahe ana
a. 100
b. 50
c. 25
d. 10
B. Ganepa kanthi tembung-tembung kang trep!
1. Werkudara uga nduwe jeneng liya yaiku ....
2. Sing nulungi Werkudara nalika ana ing segara ....
3. Dewa Ruci iku guru . . . Werkudara
4. Kurawa ngarah . . . Pandhawa.
5. Ing satengahing segara Werkudara ketemu karo ....
6. Werkudara dilebokake ing njero . . . Dewa Ruci.
7. Werkudara bisa mulih kanthi slamet, Kurawa Ian Sengkuni atine ....
8. Kurawa anggone maguru ora ....
9. Pandhawa seneng meguru golek . . . ngudi ....
10. Werkudara dikongkon Begawan Durna golek . . . karo ....
C. Ukara-ukara ngisor iki salah, benerna!
1. Ibuku lagi lunga menyang Brebres.
2. Bapak ora sida lunga merga simbah lara.
3. Bapakmu apa wis mulih?
4. Ibu mau apa uwis mangan?
5. Bu, Eyang mau tekane jam pira?
6. Kanca kula wau sami tindak mriki.
7. Supanti boten mlebet amargi gerah.
8. Bu Guru boten dugi, amargi putranipun gerah.
9. Jam kalih welas bapak sereng wangsul.
10. Kula nadhe kondur.

143

Anda mungkin juga menyukai