A. Hemat
Hemat adalah menggunakan sesuatu sesuai dengan kebutuhan dan tidak berlebih-lebihan. Orang
yang hemat akan disayang oleh Allah SWT. Anak yang hemat akan memanfaatkan segala sesuatu yang
dimiliki secukupnya. Tidak pelit dan tidak berlebihan. Selain itu, hemat artinya berhati-hati dalam
menggunakan uang, barang dan lain sebagainya.
Kebalikan dari sikap hemat adalah sikap boros. Orang yang boros (mubadzir) tergolong teman setan.
Seperti firman Allah dalam surat Al Isra’ ayat 27 :
ين ۖ َو َكانَ ال َّش ْيطَانُ لِ َربِّ ِه َكفُورًا ِ َِإ َّن ْال ُمبَ ِّذ ِرينَ َكانُوا ِإ ْخ َوانَ ال َّشي
ِ اط
Artinya : “Sesungghnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara setan dan setan itu sangat ingkar
kepada tuhannya.” (Qs. Al Isra’ : 27)
Perilaku hemat dapat dilihat melalui beberapa cirri diantaranya sebagai berikut :
1. Berhati-hati saat berbelanja
Orang yang hemat tidak akan menuruti hawa nafsunya saat berbelanja. Tidak semua barang
yang diinginkan lantas dibeli. Jika barang tersebut sangat penting, barulah dibeli. Tetapi jika
barang itu kurang mendesak dibutuhkan maka ia akan menunda membelinya sampai ia benar-
benar membutuhkannya.
2. Gemar Menabung
Orang yang hemat biasanya pandai menabung. Uang yang dimilikinya tidak digunakan untuk
keperluan yang tidak penting. Uang itu ditabung untuk suatu saat jika diperlukan biaya yang
banyak, seperti untuk membeli alat-alat keperluan sekolah atau keperluan lainnya. Hendaklah
membiasakan diri rajin menabung karena menabung adalah pangkal kaya.
3. Hemat Air
Air adalah karunia Allah yang sangat berguna. Kita dapat menggunakan air untuk mandi,
wudu dan lain-lain. Oleh karena itu, kita harus hemat dan tidak boros (mubazir)
menggunakannya. Cara menghemat air adalah dengan menutupkran air sesudah
menggunakannya dan mengambil air secukupnya dari gayung.
Selain air, kita juga harus bias menghemat uang jajan. Anak yang hemat tidak menghabiskan
uang jajannya setiap pergi ke sekolah, tetapi menabung sebagian uangnya di
tabungan/celengan. Kelak bila sudah terkumpul banyak, bias digunakan untuk membeli sesuatu
yang lebih bermanfaat.
B. Gemar Membaca
Apakah kalian gemar membaca? Buku apa yang kalian suka ? tahukah kalian apa manfaat
membacabuku? Mengapakita harus gemar membaca? Bagaimanakah cara kita menjadi pandai? Kita
pergi ke sekolah untuk belajar dan mendapat ilmu pengetahuan. Dengan membaca, kita akan
mendapatkan berbagai macam ilmu, yaitu ilmu agama dan ilmu pengetahuan.
Salah satu cara seseorang untuk menjadi pandai adalah dengan membiasakan diri gemar membaca.
Dalam ajaran Islam sangat dianjurkan untuk membaca. Gemar membaca merupakan jalan menuju
kesuksesan hidup. Sebagai anak muslim tentunya kita juga harus gemar membaca buku-buku
pengetahuan, termasuk membaca Al Qur’an. Al Qur’an merupakan pedoman dan petunjuk hidup bagi
seorang muslim.
Ilmu tersebar diantaranya di berbagai buku pengetahuan dan kuncinya adalah dengan membaca.
Hal ini sejalan dengan wahyu Al Qur’an yang pertama kali diturunkan Allah SWT kepada Nabi
Muhammad saw melalui malaikat Jibril dalam surat Al ‘Alaq ayat 1-5.
PELAJARAN 4
KISAH WALI SONGO
Untuk mengetahui siapa para wali Allah itu dan apa saja yang menjadi kisah teladan dari Wali
Songo kita dapat menyimaknya pada pelajaran ini. Semoga kita bisa mengambil hikmahnya.
Siapakah Wali Allah itu?
Al-Qur’an menjelaskan bahwa wali Allah adalah orang yang beriman dan bertakwa. Di samping
melakukan hal-hal yang wajib, para wali Allah senantiasa melakukan hal-hal yang sunah serta menjauhi
hal-hal yang makruh. Allah SWT. Berfirman :
۟ ُوا َو َكان
َوا يَتَّقُون ۟ ُ ٱلَّ ِذينَ َءا َمن, ََأٓاَل ِإنَّ َأ ْولِيَٓا َء ٱهَّلل ِ اَل َخ ْوفٌ َعلَ ْي ِه ْم َواَل ُه ْم يَ ْح َزنُون
Artinya: “Ingatlah, sesungguhny a wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan
tidak (pula) mereka bersedih hati. (Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa”. (QS.
Yunus :62-63)
Keimanan yang dimiliki wali Allah tidak dicampuri oleh kesyirikan. Mereka tidak mengakui
kekuatan lain, misalnya batu, keris, tombak, senapan, dan lain-lain yang merupakan perbuatan syirik.
هّٰللا
َ ش ٰي ِطيْنَ اَ ْولِيَ ۤا َء ِمنْ د ُْو ِن ِ َويَ ْح
سبُ ْونَ اَنَّ ُه ْم َّ ض ٰللَةُ ۗاِنَّ ُه ُم اتَّ َخ ُذوا ال َّ فَ ِر ْيقًا ه َٰدى َوفَ ِر ْيقًا َح
َّ ق َعلَ ْي ِه ُم ال
. َُّم ْهتَد ُْون
Artinya : “Sebagian diberi-Nya petunjuk dan sebagian lagi sepantasnya menjadi sesat. Mereka
menjadikan setan-setan sebagai pelindung selain Allah. Mereka mengira bahw amereka mendapat
petunjuk”. (QS. Al a’rof : 30)
Keimanan para wali Allah tidak sekedar pengakuan, tetapi keimanan mereka
menghasilkan ketakwaan. Mereka melakukan apa yang diperintah oleh Allah dan menjauhi apa yang
dilarang-Nya. Mereka tidak hanya melakukan hal-hal yang diwajibkan agama, tetapi juga menjalankan
amalan-amalan sunah. Mereka menghindari perkara yang makruh dan menjauhi perkara yang
diharamkan Allah.
2. Moh mabuk
3. Moh maling (mencuri)
4. Sunan Drajat
5. Sunan Kudus
6. Sunan Giri
Sunan Gunung Jati memberikan keteladanan yang baik dalam bekerja. Beliau sering ikut
bermusyawarah dengan para wali lainnya di Masjid Demak. Pada pembangunan Masjid Agung
Sang Ciptarasa (1480), Sunan Gunung Jati melibatkan banyak pihak, termasuk para wali lainnya
dan sejumlah tenaga ahli yang dikirim oleh Raden Patah.
Ayo Berlatih !
1. Apa yang kalian ketahui tentang wali Allah SWT ?
2. Beliau merupakan seorangwali yang menciptakan Tembang anak-anak seperti Delikan.
Siapakah beliau ?
3. Sebutkan falsafah Moh Limo Sunan Ampel!
4. Ceritakan keteledanan Sunan Drajat!
5. Bagaimanakah cara berdakwah Sunan Kalijaga?