Anda di halaman 1dari 46

Nicolaus Y. Leftungun. S.Hut., M.

Ling
PARADIGMA (Program Masyarakat Digitalisasi Ekonomi Mangrove)

KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan
Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan rencana aksi
perubahan sebagai salah satu persyaratan dan sekaligus rangkuman hasil pelaksanaan kegiatan
selama menjalani Pendidikan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan II Provinsi Papua
Barat Tahun 2021 yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni
bekerjasama dengan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Papua Barat dan
Lembaga Administrasi Negara RI Puslitbang KMP Makasar
Adapun judul sebagai Aksi Perubahan yang diajukan adalah “ Program Masyarakat
Digitalisasi Ekonomi Mangrove”pada Bagia Perekonomian Setda Kabupaten Teluk Bintuni.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan masih jauh dari kesempurnaan,
kekurangan dan keterbatasan kami dalam penuangan pemikiran dan menerjemahkan dalam
penulisan ini, akan tetapi masih ada motivasi yang besar untuk menyelesaikan aksi perubahan
ini sebagai salah satu upaya peningkatan kinerja organisasi pada umumnya dan optimalisasi
pelaksanaan kerja sama di Provinsi Papua Barat pada khususnya, sehingga kami dapat
merampungkan laporan ini.
Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, kami haturkan terima kasih yang
tak terhingga kepada:
1. Bapak Ir.I.B.Putu Suratna,MM selaku Mentor dan sekaligus Asisten II Bidang
Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Telik Bintuni atas
dukungannya selama Diklat Kepemimpinan Administrator Angkatan II Tahun 2021
2. Bapak Drs. Isak Irwan Limbong, MM. Selaku Coach yang dengan kepiawaian dan
kesabarannya dapat memotivasi penulis dalam penyusunan Rancangan Aksi
Perubahan
3. Segenap Panitia Penyelenggara Pelatihan Kepemimpinan Administrator angkatan II
Kabupaten Teluk Bintuni yang bekerja sama dengan Badan Pengembangan Sumber
Daya Manusia Provinsi Papua Barat dan Lembaga Administrasi Negara RI
Puslitbang KMP Makasar
4. Rekan-rekan Peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrator angkatan II
Kabupaten Teluk Bintuni Tahun 2021 serta rekan-rekan ASN dan Honorer pada
Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah
Kabupaten Teluk Bintuni
5. Semua Pihak yang telah membantu (Maya, Salmon, Dewi Iriani, Alan, Yola, Etika
dan Yansen) sehingga Penulis dalam menyelesaikan Rancangan Aksi Perubahan
Akhir kata semoga apa yang telah penulis berikan dapat bermanfaat bagi banyak orang,
dan Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan keberkahanNya kepada kita semua.
Nicolaus Y. Leftungun. S.Hut., M.Ling
Amin.

Penulis,

Nicolaus Y. Leftungun. S.Hut., M.Ling


1
NICOLAUS Y.LEFTUNGUN,S.Hut,M.Ling
PARADIGMA (Program Masyarakat Digitalisasi Ekonomi Mangrove)

NAMA : NICOLAUS Y.LEFTUNGUN,S.Hut,M.Ling

NIP : 19791109 200605 1 003

INSTANSI : SEKRETARIAT DAERAH

JABATAN : KABAG PEREKONOMIAN

NDH : 27

LEMBAR PERSETUJUAN
SEMINAR IMPLEMENTASI RANCANGAN AKSI PERUBAHAN

LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN AKSI PERUBAHAN


PELATIHAN KEPEMIMPINAN ADMINISTRATOR ANGKATAN II
PROVINSI
Nicolaus Y. PAPUA BARAT
Leftungun. TAHUN 2021
S.Hut., M.Ling

PROGRAM MASYARAKAT DIGITALISASI EKONOMI MANGROVE

Nicolaus Y. Leftungun. S.Hut., M.Ling


2
PARADIGMA (Program Masyarakat Digitalisasi Ekonomi Mangrove)

(PARADIGMA)

Disusun Oleh :

Laporan aksi ini telah diseminarkan secara daring (Zoom Meeting)


Pada Rabu 24 Novenber 2021
Bintuni, 24 November 2021

Coach, Mentor,

DRS. ISAK IRWAN LIMBONG, MM. IR. I. B. PUTU SURATNA, M.M.


NIP. 19721017 199201 1 001 NIP. 19680614 199403 1 00

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN AKSI PERUBAHAN


PELATIHAN KEPEMIMPINAN ASMINISTRATOR ANGKATAN II

PROVINSI PAPUA BARAT TAHUN 2021


PROGRAM MASYARAKAT DIGITALISASI EKONOMI MANGROVE
(PARADIGMA)
NAMA : NICOLAUS Y.LEFTUNGUN,S.Hut,M.Ling

NIP : 19791109 200605 1 003

INSTANSI : SEKRETARIAT DAERAH

JABATAN : KABAG
Nicolaus PEREKONOMIAN
Y. Leftungun. S.Hut., M.Ling

Nicolaus Y. Leftungun. S.Hut., M.Ling


3
PARADIGMA (Program Masyarakat Digitalisasi Ekonomi Mangrove)

Laporan Aksi Perubahan ini telah diseminarkan secara online (Zoom Meting) dan disempurnkan
berdasarkan masukan dari Penguji, Coach, dan Mentor Pada 4 November 2021
Bintuni, 4 November 2021
Coach, Mentor,

Drs. ISAK IRWAN LIMBONG, MM. IR. I. B. PUTU SURATNA, M.M.


NIP. 19721017 199201 1 001 NIP. 19680614 199403 1008
Penguji

FIRDAUS HAFID, SS.,ML.M.Ed


NIP.19721122 199902 1 001

Nicolaus Y. Leftungun. S.Hut., M.Ling

Nicolaus Y. Leftungun. S.Hut., M.Ling


4
PARADIGMA (Program Masyarakat Digitalisasi Ekonomi Mangrove)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………… 1
LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR………………………………………………… 3
LEMBAR PERSETUJUAN HASIL 4
PERBAIKAN………………………………………
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………… 5
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………………
DAFTAR TABEL…………………………………………………………………… 9
BAB I . PENDAHULUAN………………………………………………………… 10
A. Latar Belakang…………………………………………………… 10
B. Tujuan dan manfaat…………………………………………… 11
B.1. Tujuan Perubahan ………………………………………… 10
B.2. Manfaat Perubahan ………………………………………… 11
a) Manfaat Intenal …………………………………………… 13
b) Manfaat Eksternal ……………………………………… 13
c) Adobsi dan adaptasi ……………………………………… 13
BAB II PROFIL PEMERINTAHAN ……………………………………………… 15
A. Visi dan Misi Bupati dan wakil Bupati Kabupaten Bintuni … 17
B. Kinerja Pemerintah Teluk Bintuni saat ini …………………… 19
19
C. Kinerja Organisasi Yang Diharapkan …………………………
BAB III ANALISIS MASALAH …………………………………………………… 20
A. Penetapan Masalah ………………………………………… 18
B. Gagasan Pemecahan Masalah ………………………………… 18
BAB IV STRATEGI PENYELESAIAN MASALAH ……………………………… 20
20
A. Terobosan Inovatif ……………………………………………
B. Tahapan Kegiatan/Milestones ……………………………… 22
1. Branding Mangrove ……………………………………… 22
2. Campaign
NicolausMangrove ………………………………………
Y. Leftungun. S.Hut., M.Ling 23
3. Tur Virtual alasan kondisi pandemi …………………… 24
C. Strategi penyelesaian masalah ……………………………… 25
27
Nicolaus Y. Leftungun. S.Hut., M.Ling
5
PARADIGMA (Program Masyarakat Digitalisasi Ekonomi Mangrove)

D. Tabel (Mileston)………………………………………………….
E. Sumberdaya (Peta dan Pemanfaatan) dan Strategi Pengumpulan
Informasi………………………………………… 31
F. Menajemen Resiko ……………………………………………….. 35
G. Implementasi Aksi Perubahan …………………………………. 37
H. Stakeholder ………………………………………………………. 49
I. Capaian Aksi Perubahan …………………………………………. 50
J. Infografis ………………………………………………………….. 51
Bab V PENUTUP…………………………………………………………………. 52
A. Kesimpulan…………………………………………………………… 52
B. Rekomendasi ………………………………………………………… 52

Nicolaus Y. Leftungun. S.Hut., M.Ling

Nicolaus Y. Leftungun. S.Hut., M.Ling


6
PARADIGMA (Program Masyarakat Digitalisasi Ekonomi Mangrove)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Indikator Mikro ……………………………………………… 18


Gambar 2. Struktur Organisasi Seketariat Daerah Kabupaten Teluk 19
Bintuni……………………………………………………………….
Gambar 3. Alur Pemecahan Masalah………………………………………… 21
Gambar 4. Strategi Branding Mangrove…………………………………… 25
Gambar 5. Contoh referensi Virtual Tour…………………………………… 27
Gambar 6. Lembar Tahapan Kegiatan ……………………………………….. 37
Gambar 7. Reformer Membentuk Tim Kerja ……………………………… 38
Gambar 8. SK Efektif Kerja Eksternal dan Internal ………………………… 39
Gambar 9. Diskusi Bersama Pengiat Mangrove …………………………… 41
Gambar 10. Diskusi Bersama Kepala Dinas Peindakop …………………… 41
Gambar 11. Diskusi Bersama Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat….. 42
Gambar 12. Diskusi Bersama SEKDA Teluk Bintuni ………………………… 42
Gambar 13. Diskusi Bersama Ketua LMA……………………………………... 43
Gambar 14. Zoom Meting Penenentuan Website PARADIGMA…………….. 45
Gambar 15 Contoh Produk Ungulan …………………………………………. 45
Gambar 16 Ketersedian Website dan Uji Coba Website Bersama 46
Reformer…………………………………………………………
Gambar 17 Sosialisasi Website bersama OPD internal………………….. 47
Gambar 18 Sosialisasi bersama masyarakat dan juga OPD lingkup PEMDA 47
Teluk Bintuni…………………………………………
Gambar 29 Hasil notulensi berisi masukan dan saran dari mentor dan pada saat 48
launching Website PARADIGMA
Gambar 20. Diskusi Bersama Coach 49
Gambar 21. Infografis 51

Nicolaus Y. Leftungun. S.Hut., M.Ling

Nicolaus Y. Leftungun. S.Hut., M.Ling


7
PARADIGMA (Program Masyarakat Digitalisasi Ekonomi Mangrove)

Daftar Tabel
Tabel 1. Tahapan Mileston 27
Tabel 2. Tabel Stakeholder dan Sumber Daya yang dimiliki. 32
Tabel 3. Teknik Pengumpulan Informasi/Komunikasi dengan Stakeholer 33
Tabel 4. Resiko dan Faktor Penyebab 35
Tabel 5. Kemungkinan Resiko 36

Nicolaus Y. Leftungun. S.Hut., M.Ling

Nicolaus Y. Leftungun. S.Hut., M.Ling


8
PARADIGMA (Program Masyarakat Digitalisasi Ekonomi Mangrove)

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Secara geografis wilayah teluk Bintuni terdiri atas kawasan hutan mangrove, luasnya ±
225.367 hektar dan memiliki banyak manfaat bagi masyarakat. Salah satunya adalah sebagai
sumber penghasilan dan kelangsungan hidup orang asli. Salah satunya yakni keberadaan
mangrove menjadi tempat berkembang biota laut seperti kepiting, ikan, udang, dan lain
sebagainya. Selain untuk pemenuhan kebutuhan hidup, keberadaan mangrove juga sangat
bermanfaat bagi kehidupan flora atau tumbuhan, seperti jamur dan anggrek (Januari, 2019).
Dengan keanekaragaman sumber daya alam yang dimiliki seperti flora, fauna, dan hasil
tambang, Teluk Bintuni sudah semakin banyak dilirik oleh perusahaan-perusahaan besar yang
ingin menanamkan modalnya, baik skala nasional maupun multinasional. Ruitenbeek (1992)
menunjukkan bahwa hutan mangrove di Teluk Bintuni mendukung keberadaan sejumlah industri
dan secara ekonomi cukup besar. Dari sektor perikanan dihasilkan US$ 35 juta per tahun, kayu
chips US $ 1,5 juta dan perikanan artisanal US $ 10 juta per tahun.
Kehadiran industri di Bintuni secara umum memang telah mendorong perekonomian di
wilayahnya. Namun demikian, kehidupan orang asli yang bermata pencaharian sebagai nelayan,
meramu, berburu, dan bertani mengalami dilema yang cukup besar. Pada satu sisi dengan
keberadaan industri masyarakat diuntungkan, sebab dengan hadirnya industri arus ekonomi uang
semakin tumbuh di wilayahnya. Sedangkan pada sisi lain, kehadiran industri menimbulkan
kerugian bagi masyarakat, seperti pencemaran dan kerusakan lingkungan akibat aktivitas industri
yang dilakukan oleh perusahaan.
Dengan melihat potensi alam yang dimiliki, maka pemerintah daerah Kabupaten Teluk
Bintuni dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang optimal secara profesional dalam
pengelolaan potensi sumberdaya alam yang dimiliki sebagai jembatan perubahan sosial menuju
Bintuni sebagai masyarakat industri dengan pengelolaan daya dukung lingkungan secara
berkelanjutan termasuk memanfaatkan mangrove sebagai sumber pendapatan.
Program ini dirancang agar dapat menjangkau daerah dan pemangku kepentingan utama
untuk mengatasi tantangan dalam pengelolaan sumber daya alam hutan berkelanjutan.
Strateginya yakni dengan penguatan kapasitas dan dukungan kolaborasi yang lebih kuat antara
kabupaten dan lembaga utama di Provinsi Papua Barat serta melalui pendekatan koordinasi
terpadu dan memajukan pilot utama di tingkat lanskap yang mencakup pengembangan sumber
daya manusia, pengoptimalan pemanfaatan ilmu dan teknologi, dan memperpendek akses produk
masyarakat ke pasar.

B. Tujuan & Manfaat


Nicolaus Y. Leftungun. S.Hut., M.Ling
B.1. Tujuan Perubahan
Tujuan yang ingin dicapai dari aksi perubahan adalah tersedianya sistem digital yang
mengakomodasi para pengusaha lokal yang berkecimpung langsung dengan pemanfaatan

Nicolaus Y. Leftungun. S.Hut., M.Ling


9
PARADIGMA (Program Masyarakat Digitalisasi Ekonomi Mangrove)

ekonomi dari Hutan Mangrove, sehingga memaksimalkan potensi ekonomi bagi masyarakat
sekitar.
 Tujuan Jangak Pendek (2 Bulan)
 Terbentuknya satuan kerja yang akan berkolaborasi dalam merumuskan strategi
peningkatan perekonomian di Kabupaten Teluk Bintuni
 Terbuatnya system data terpadu pelaku usaha, nelayan yang berkecimpung dalam
pemanfaatan keberadaan Hutang Mangrove
 Teridentifikasinya seluruh produk dan jasa dari keberadaan Hutan Mangrove
 Berdirinya Website PARADIGMA sebagai website yang mempromosikan Hutan
Mangrove sebagai Mutiara Hijau Teluk Bintuni
 Tujuan Jangka Menengah 2 bulan s/d 6 bulan
 Terlaksananya monitoring dan evaluasi pelaksanan kerja tujuan jangka pendek
 Penyesuaian strategi kerja berdasarkan hasil evaluasi dan monitoring
 Tujuan Jangka Panjang 6 bulan s/d 2 tahun
 Industrialsasi UMKM
 Terlaksanya festival Hutan Mangrove Teluk Bintuni yang menampilkan
Pemandangan Hutan Mangrove, Adat- Istiadat Daerah, dan seluruh produk turunan
dari keberadaan Hutan Mangrove
B.2 Manfaat Perubahan
Manfaat dari keberadaan aksi perubahan ini adalah sebagai salah satu instrumen yang
digunakan oleh Pemerintah dalam mengupayakan kesejahteraan masyarakat, secara khusus yang
menggantungkan kehidupannya pada keberadaan Hutan Mangrove serta peningkatan
perekonomian melalui sektor pertanian dan kehutanan Kabupaten Bintuni. Manfaat dari aksi
perubahan ini apabila dikelompokan berdasarkan dampak yang akan dirasakan dapat dibagi
menjadi dua kelompok, yaitu manfaat internal dan eksternal.
a. Manfaat Internal
Manfaat internal bagi project leader
 Sebagai implementasi proyek perubahan guna mendukung tugas dan fungsi sebagai
Kepala Bagian Perekonomian Daerah Kabupaten Teluk Bintuni.
Nicolaus Y. Leftungun. S.Hut., M.Ling
 Mempermudah pelaksanaan upaya peningkatan perekonomian daeran Kab. Teluk
Bintuni

Nicolaus Y. Leftungun. S.Hut., M.Ling


10
PARADIGMA (Program Masyarakat Digitalisasi Ekonomi Mangrove)

 Merupakan inovasi dengan memberikan intervensi terhadap inisiatif yang


sebelumnya telah dikerjakan
 Sebagai satu giat yang akan menumbuhkan semnagat kolaborasi antar OPD yang
memiliki tupoksi yang beririsan dalam upaya peningkatan perekonomian daerah Kab.
Teluk Bintuni.
Manfaat Bagi Organisasi Perangkat Daerah
 Turut mewujudkan misi dan visi Bupati dan Wakil Bupati Kab Teluk Bintuni

 Meningkatkan mutu pelayanan publik yang disediakan kepada Masyarakat

Manfaat Bagi Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni


 Merupakan wujud dari dukungan terhadap program-program nasional dalam
membangun Indonesia dengan memperkuat kondisi ekonomi daerah.
b. Manfaat Eksternal
 Sebagai sumber informasi perekonomian daerah

 Mempromosikan sumber daya alam

 Mendorong perekonomian masyarakat berbasis kearifan lokal

 Mengenalkan pasar moderen (online) bagi pelaku UMKM lokal

C. Adopsi dan Adaptasi Hasil Studi Lapangan


Dari kegiatan benchmarking pada Pemerintah Kabupaten Barru khususnya di
DPMPTSPTK KABUPATEN BARU, diperoleh beberapa hal yang bisa diterapkan
sebagai best practice, yakni sebagai berikut.
1. Pemerintah Kabupaten Barru telah memiliki keunggulan dalam menjalankan
proses pemerintahan sehari-hari dengan kuat dan konsisten (strong leadership).
Hal ini menjadi teladan pagi para staf yang bekerja dibawah Pemerintahan
Kabupaten Barru. Kekompakan antara pemimpin instansi sangt baik, hal ini
ditunjukkan dengan pengelolaan konflik yang baik sehingga tidak mengganggu
kinerja staf.
2. Melakukan inovasi pelayanan yakni Mal Pelayanan Publik Masiga Kabupaten
Barru.
3. Memberikan pelatihan kepada Aparatur Sipil negara di DPMPTSPTK Kabupaten
Barru berdasarkan ilmu
Nicolaus yang sesuia
Y. Leftungun. dengan
S.Hut., M.Lingtugas fungsi pokoknya agar dapat
mencapai sasaran kerja yang efektif dalam penyediaan pelayanan publik.
4. Pembangunan jejaring kerja dan kolaborasi dari pemangku kepentingan dalam
rangka mewujudkan arah kebijakan perizinan Kabupaten Barru yang sesuai

Nicolaus Y. Leftungun. S.Hut., M.Ling


11
PARADIGMA (Program Masyarakat Digitalisasi Ekonomi Mangrove)

dengan bidang prioritas.


5. Penerapan manajemen kerja di wilayah kerja DPMPTSPTK Kabupaten Barru
yakni dengan mengeluarkan mengeluarkan Keputusan Kepala DPMPTSPTK
Nomor : 3043 / SK / XII / DPMPTSPTK / 2019 tentang pemberian penghargaan
dan sanksi ASN dan Non ASN di Lingkungan DPMPTSPTK Kabupaten Barru.
6. Penerapan manajemen risiko.
7. Planning dan budgeting, melakukan rancangan atau rencana terlebih dahulu
mengukur akurasi data lalu menyusun kebutuhan dalam RAB sehingga planning
dan budgeting dapat disesuaikan secara efisien.
8. Penerapan perizinan Online atau dengan nama lain OSS (Online Single
Submission) yang terkoneksi langsung pada DPMPTSPTK Kabupaten Barru.
Melalui analisis Benchmarking to Best Practice pada DPMPTSPTK Kabupaten
Barru dan dihubungkan dengan tugas aksi perubahan penulis pada bagian Perekonomian
Daerah Kabupaten Bintuni, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa penyelenggaraan
pemerintahan pada Kabupaten Barru yang dapat diadopsi dan diadaptasikan adalah kunci
keberhasilan DPMPTSPTK Kabupaten Barru adalah
 Strong leadership Bekerja untuk memberikan keteladanan, kompak dan saling
mendukun untuk upaya peningkatan kinerja. Kecakan dalam mengelola konflik,
semangat berinovasi, berfokus pada hasil.
Pada tujuan benchmarking untuk menyusun lesson learned (pelajaran yang
dipelajari) dari best practice jika dikaitkan dengan pembuatan aksi perubahan, maka
diperoleh hasil sebagai berikut :
1. Peranan Kepemimpinan, sangat besar dampaknya terhadap kemajuan organisasi
yang dipimpinnya terutama dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan
yang dihadapi. DPMPTSPTK Kabupaten Barru tanggap dengan situasi dan
mampu menganalisis permasalahan dan langkah dan solusi penanganan masalah
dengan segera membentuk tim kerja yang solid dan kuat, mampu mengelola
konflik dalam organisasi guna meningkatkan kinerja organisasi dan mempunyai
semangat perubahan dan semangat reformasi birokrasi;
2. Perencanaan Anggaran, dalam perencanaan anggaran harus diekspos masing-
masing bidang sehingga mempunyai target. Planning dan budgeting melakukan
rancangan atau rencana terlebih dahulu mengukur akurasi data lalu menyusun
kebutuhan dalam RAB sehingga planning dan budgeting dapat disesuaikan secara
efisien.
Nicolaus Y. Leftungun. S.Hut., M.Ling
3. Inovasi Pelayanan, berkolabarasi dengan OPD lainnya dalam membangun Mall
Pelayanan Publik.
4. Jejaring Kerja, selalu menjalin kerjasama yang baik dengan OPD lainnya dalam

Nicolaus Y. Leftungun. S.Hut., M.Ling


12
PARADIGMA (Program Masyarakat Digitalisasi Ekonomi Mangrove)

melaksanakan tugasnya.
5. Managemen Risiko, apapun yang diprogramkan harus diperimbangkan segala
risikonya mulai dari perencanaan, pelaksanaan, maupun pengendaliannya.
6. Pemanfaatan Teknologi, memanfaatkan teknologi dalam kegiatan yang
dilaksanakan, seperti hybrid learning dalam melakukan sosialisasi yaitu tatap
muka bagi dan berbasis komputer, sehingga dengan menggunakan anggaran yang
kecil dapat mencapai sasaran yang besar.
7. Kompetensi dan Pemberdayaan SDM, Aparatur Sipil Negara (ASN) di
DPMPTSPTK Kabupaten Barru diberikan pelatihan sesuai dengan disiplin ilmu
dan tugaskan sesuai dengan tugas dan fungsinya untuk mencapai sasaran kerja
yang efektif dalam rangka peningkatan pelayanan masyarakat berbasis teknologi
dan disiplin ilmu lainnya serta memberikan kesempatan kepada ASN untuk
melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi.
Dengan demikian, diharapkan melalui aksi perubahan ini, Pemerintah Kabupaten
Teluk Bintuni lebih optimal dalam melaksanakan kerjasama sehingga dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan berdampak pada kemajuan organisasi itu sendiri. Pada
tujuan benchmarking guna mengadaptasi best practice untuk keperluan pematangan aksi
perubahan, diperoleh bahwa keberhasilan berbagai program dan inovasi yang dilakukan
oleh DPMPTSPTK Kabupaten Barru, tidak terlepas dari peran seluruh pihak dan
stakeholder yang terlibat telah melaksanakan perannya masing-masing sesuai dengan
pengaruh dan kepentingannya. Hal ini tentunya, dapat diterapkan dalam pelaksanaan
projek perubahan.

Nicolaus Y. Leftungun. S.Hut., M.Ling

Nicolaus Y. Leftungun. S.Hut., M.Ling


13
PARADIGMA (Program Masyarakat Digitalisasi Ekonomi Mangrove)

BAB II
PROFIL PEMERINTAH TELUK BINTUNI
A. Visi dan Misi Kabupaten Teluk Bintuni
Kabupaten Teluk Bintuni adalah salah satu kabupaten yang berada di provinsi Papua
Barat, Indonesia ditetapkan melalui UU Nomor 26 Tahun 2002/LN Nomor 129 Tahun 2002
dengan kode Kemendagri: 92.0. Teluk Bintuni menjadi kabupaten terluas di Papua Barat, dengan
luas 18.637,00 km². Pada pertengahan tahun 2021, jumlah penduduk Teluk Bintuni sebanyak
80.565 jiwa, dengan kepadatan 4 jiwa/km². Luas: 18.637 km², Jumlah desa: 115 kampung,
Jumlah kecamatan: 28 distrik dan 2 kelurahan. dengan total luasan inilah pemerintah daerah
dalam hal ini bupati dan wakil bupati terpilih memiliki Visi pembangunan
diantaranya“Terwujudnya Kabupaten Teluk Bintuni Yang Damai, Maju, Produktif Dan
Berdaya Saing”
Dengan mengusung Misi :
1. Membangun Sumberdaya Manusia yang Berkualitas, Terampil dan Berdaya Saing;
2. Membangun Infrastruktur Daerah yang Terfokus pada Wilayah Terisolir, Tertinggal Dan
Kurang Berkembang;
3. Membangun Perekonomian Daerah berbasis Sektor Andalan untuk Kesejahteraan
Masyarakat;
4. Mengelola Sumber Daya Alam dan Investasi secara Berkelanjutan untuk Kesejahteraan
Masyarakat;
5. Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan Daerah yang Bersih, Inovatif dan Melayani;
6. Mewujudkan Kabupaten Teluk Bintuni yang Damai dan Harmonis dalam Keberagaman.

B. KINERJA PEMERINTAH TELUK BINTUNI SAAT INI


Kinerja Pemerintah daerah saat ini ini dapat dilihat dari indikator makro pembangunan
yang dapat di lihat melalui adanya kemajuan sebelum pandemic Covid-19 Namun Kondisi ini
mengalami perubahan di era pandemic, sehingga target utama pada jangka pendek dan
menengah adalah melakukan Recovery. Gambaran kinerja ini dapat dilihat pada gambar 1 ,

Nicolaus Y. Leftungun. S.Hut., M.Ling

Nicolaus Y. Leftungun. S.Hut., M.Ling


14
PARADIGMA (Program Masyarakat Digitalisasi Ekonomi Mangrove)

Gambar. 1 Indikator Makro


Kendala internal yang dihadapi dalam upaya mewujudkan misi bagian perekonomian
daerah Kabupaten Kabupaten Teluk Bintuni juga bersumber pada belum optimalnya manajemen
sistem berbasis IT dan bersinergi dengan kondisi pasar saat pandemi covid-19, termasuk
pemanfaatan teknologi dalam mempromosi dan mendorong inovasi yang dapat menyasar segmen
layanan masyarakat pada daerah dengan keterbatasan infrastruktur dan daya dukung geografis,
dan daya beli yang berbeda.
Indikator Kinerja pemerintah yang diharapkan :
 Pertumbuhan ekonomi mencapai 5 %,
 IPM mencapai 68 %, PDRB mencapai 550 (Jt Rp),
 Kemiskinan menurun menjadi 25 %,
 Tingkat pengangguran ditekan dibawah 3 % dan
 Gini Rasio dibawah 20 %
C. Kinerja Organisasi Yang Diharapkan
Harapan penulis setelah aksi perubahan dilakukan, yaitu:
1. Perlu dilakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kerjasama daerah secara berkala
oleh Bagian Perekonomian Daerah Kabupaten Teluk Bintuni.
2. Monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan suatu kerja sama daerah harus
mempunyai alat ukur yang jelas sehingga kerja kolaborasi yang akan dilakukan dapat
dilaksanakan secara optimal.
Dengan demikian, harapan kinerja organisasi segera terwujud dengan terselesaikannya aksi
perubahan ini yaitu dengan berdirinya website PARADIGMA.

Nicolaus Y. Leftungun. S.Hut., M.Ling

Nicolaus Y. Leftungun. S.Hut., M.Ling


15
PARADIGMA (Program Masyarakat Digitalisasi Ekonomi Mangrove)

Gambar. 2 Struktur Organisasi Seketariat Daerah Kabupaten Teluk Bintuni


BAB III
ANALISIS MASALAH
A. Penetapan Masalah
Pembuatan satu sistem terpadu dalam mempromosikan kekayaan daerah dan informasi
publik tentang penyelenggaraan kerja Pemda dalam upaya meningkatkan perekonomian daerah
merupakan bagian penting dalam pelaksanan pelayanan publik di Bintuni. Selama ini, apa yang
dilakukan belum menunjukkan hasil yang optimal sebab belum adanya sistem yang memantau
dan memperbaharui apa saja yang telah dikerjakan dan bagaimana pemerintah di dalam
kapasitasnya membantu masyarakat untuk menjangkau pasar. Permasalahan yang dihadapi
dalam pelaksanaan kerja perekonomian daerah saat ini adalah sebagai berikut.
1. Saat ini belum optimalnya kerja kolaborasi antar OPD yang memiliki tupoksi saling
beririsan, sehingga sistem tambal antar program belum efektif
2. Belum adanya satu sistem yang mengidentifikasi masyarakat yang berkecimpungan
dalam pemanfaatan Hutan Mangrove secara Ekonomi
3. Minimnya pasar dari hasil Hutan Mangrove yang terkendala oleh jarak dan minimnya
promosi yang dilakukan oleh masyarakat.
B. Gagasan Pemecahan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, penulis mempunyai gagasan pemecahan permasalahan yang
dihadapi dalam pengajuan aksi perubahan pada Bagian Perekonomian Daerah Kabupaten Teluk
Bintuni:
1. Dibuatnya Website PARADIGMA sebagai system yang memberikan informasi kepada
khalayak public terkait Mutiara Hijau Teluk Bintuni
2. Terdatanya masyarakat yang melakukan UMKM dari Hutan Mangrove dan produk
turunannya

Nicolaus Y. Leftungun. S.Hut., M.Ling

Nicolaus Y. Leftungun. S.Hut., M.Ling


16
PARADIGMA (Program Masyarakat Digitalisasi Ekonomi Mangrove)

Gambar 3. Alur Pemecahan Masalah

Nicolaus Y. Leftungun. S.Hut., M.Ling

Nicolaus Y. Leftungun. S.Hut., M.Ling


17
PARADIGMA (Program Masyarakat Digitalisasi Ekonomi Mangrove)

BAB IV
STRATEGI PENYELESAIAN MASALAH
A. Terobosan Inovatif
Pada aksi perubahan ini, penulis ingin mewujudkan: “Pembuatan WEBSITE
PARADIGMA pada Bagian Perekonomian Daerah Kabupaten Teluk Bintuni”.
B. Tahapan Kegiatan/Milestones
1. Branding Mangrove
Kabupaten Teluk Bintuni merupakan wilayah dengan jumlah kawasan mangrove
terbesar di Indonesia dengan tota Luas hutan mangrove di Kabupaten Teluk Bintuni
seluas 257.468 Ha (53 % dari luas hutan mangrove Papua Barat seluas 483.076 Ha). Hal
ini tentunya menjadi keuntungan bagi wilayah Papua dan khususnya Kabupaten Teluk
Bintuni. Dengan adanya kekayaan sumber daya alam Mangrove di kawasan tersebut, hal
ini seharusnya menjadi suatu kesempatan emas bagi masyarakat dalam mengembangkan
pariwisata wilayah dan meningkatkan perekonomian wilayah. Namun, hal ini belum
dapat dioptimalkan oleh masyarakat setempat.
Potensi kekayaan mangrove di Kabupaten Teluk Bintuni juga masih belum
terekspos secara masif. Berdasarkan data, bahwa Hutan mangrove Kabupaten Teluk
Bintuni adalah terluar di Papua, Indonesia, Asia bahkan nomor dua setelah Hutan
Amazon, sedangkan untuk kerapatan jenis hutan mangrove Teluk Bintuni merupakan
hutan mangrove terbaik di Dunia saat ini dan dijuluki sebagai Mutiara Hijau. Padahal,
selain untuk menjaga dan melestarikan lingkungan, mangrove sendiri dapat menjadi
potensi pariwisata yang besar dan bahkan dapat membuka lapangan kerja baru di
Kabupaten teluk Bintuni. Berdasarkan data dari Pemerintah Daerah Kabupaten Teluk
Bintuni, Berbagai sektor pendukung untuk mengoptimalkan potensi mangrove pun belum

sepenuhnya bisa diperoleh oleh masyarakat setempat, yaitu masih kurangnya pemahaman
akan kewirausahaan dan strategi pemasaran. Padahal, kedua hal ini sangat diperlukan
untuk menunjang keberhasilan masyarakat dalam mengoptimalkan potensi mangrove.
Oleh karena itu, target pertama yang sangat penting adalah strategi untuk
memasarkan dan branding tentang kekayaan mangrove di Kabupaten Teluk Bintuni.
Melalui strategi pemasaran dan branding yang tepat, harapannya akan semakin banyak
masyarakat dan wisatawan baik dari Indonesia maupun mancanegara yang akan semakin
mengenal dan tertarik untuk datang ke Bintuni, baik untuk berlibur maupun untuk
merasakan langsung Nicolaus
berbagaiY.masakan ataupun
Leftungun. S.Hut.,produk
M.Ling khas dari Bintuni.
2. Campaign Mangrove
Definisi campaign atau marketing campaign adalah sebuah proses dari
perencanaan, peningkatan, pengukuran, serta pelaksanaan akan suatu brand atau produk

Nicolaus Y. Leftungun. S.Hut., M.Ling


18
PARADIGMA (Program Masyarakat Digitalisasi Ekonomi Mangrove)

yang sedang Anda pasarkan. Adanya campaign ini diharapkan bisa mendekatkan produk
yang Anda buat dengan pelanggan atau konsumen. Dengan kata lain adanya campaign
marketing ini bisa meningkatkan citra atau keunggulan akan suatu produk yang sedang
Anda jadikan bisnis. Perencanaan yang dilakukan saat menjalankan campaign harus
dilakukan secara sadar selain itu pengambilan keputusan juga dilakukan secara sadar.
Saat ini campaign yang ada bukan hanya berbentuk iklan saja namun juga bisa
berupa demo akan suatu produk dari orang ke orang atau cara lainnya yang lebih kreatif.
Pada dasarnya konsep dari campaign dirancang dengan tujuan yang berbeda. salah satu
tujuan adanya campaign adalah memperkenalkan produk yang masih baru, jika sudah ada
produk yang dijual bisa meningkatkan daya jual, selain itu meningkatkan brand yang ada,
serta mengurangi berita yang tidak baik yang tersebar dari produk.Adanya tujuan tersebut
membutuhkan berbagai macam media agar tujuan tersebut bisa tercapai sehingga dapat
menemukan
teknik pemasaran campaign yang tepat. Karena dibutuhkan teknik marketing campaign yang
efektif dan efisien untuk bisnis yang sedang dijalankan.
3. Tur Virtual alasan kondisi pandemi
Arus digitalisasi menjadi bagian tak terelakkan dalam era globalisasi saat ini.
Teknologi yang semakin berkembang pesat menjadi salah satu strategi jitu yang dapat
digunakan dalam mengoptimalkan ekosistem bisnis terutama di masa pandemi saat ini.
Sektor pariwisata dan ekonomi kreatif pun menjadi salah satu sektor yang menjadi
tumpuan dalam persiapan mengambil peluang untuk membuka lapangan kerja. Ekonomi
digital menjadi bagian penting dalam menciptakan lapangan kerja berbasis digital dan
memudahkan konsumen dengan menghemat biaya.
Dalam era digital yang semakin modern saat ini, dampak dari globalisasi tentu
tidak terelakkan. Salah satu dampak dari globalisasi dan kemajuan teknologi saat ini
adalah perputaran informasi yang sangat cepat. Untuk mendapatkan informasi yang
diperlukan, kita hanya membutuhkan koneksi internet. Tidak hanya untuk mencari
informasi mengenai negara sendiri, bahkan saat ini kita sudah lebih mudah untuk mencari
tahu berbagai informasi dari negara lain. Sebagai contoh, warga negara A dapat dengan
mudah mengetahui lokasi yang menarik dari negara B cukup dengan memanfaatkan
internet.
Dampak ini tentunya harus dapat kita optimalkan, terutama di masa pandemi saat ini.
Persaingan dalam dunia digital juga terus berjalan. Berbagai konten maupun produk dirancang
sedemikian menarik agar target pemasaran dapat tercapai. Dalam strategi pemasaran wilayah
pun, tentunya internet juga dapat dioptimalkan untuk mendukung keberhasilan branding. Virtual
tour adalah solusi yang sangat menguntungkan baik bagi penyelenggara maupun bagi calon
konsumen. Melalui tur virtual, calon konsumen dapat merasakan dan melihat secara detail
Nicolaus Y. Leftungun. S.Hut., M.Ling
mengenai sasaran yang ingin dituju. Jika melalui foto, calon konsumen hanya dapat melihat
secara 2D, maka melalui tur virtual calon

Nicolaus Y. Leftungun. S.Hut., M.Ling


19
PARADIGMA (Program Masyarakat Digitalisasi Ekonomi Mangrove)

konsumen dapat merasakan lebih detail dan seolah berada langsung pada tempat
tersebut. Melalui tur virtual, masyarakat dapat melihat potensi mangrove secara lebih
detail. Bahkan, bagi mereka yang belum bisa hadir langsung, masyarakat tetap bisa
merasakan tour wisata melalui virtual tersebut.
C. Strategi Penyelesaian Masalah
1. Deskripsi terobosan/inovasi
a. Branding Mangrove
Seperti yang telah dijelaskan pada bagian Latar Belakang, serangan pandemi
Covid-19 memberikan dampak yang signifikan pada industri di dunia saat ini. Mulai
dari pendidikan, kesehatan, pariwisata, hingga ekonomi dan bisnis, seakan-akan
mengalami fase terjun bebas. Banyak usaha yang ternyata tak mampu lagi bertahan
karena kehilangan pasarnya. Salah satu kiat untuk mempertahankan usaha di situasi
paceklik ini adalah dengan menghasilkan strategi branding baru. Tujuannya adalah
menguatkan posisi usaha agar tak terlindas oleh kompetitor, sekaligus untuk
mempertahankan konsumen agar eksistensi produk dan jasa tetap eksis. Adapun strategi
yang akan dilakukan untuk branding Mangrove di Bintuni adalah sebagai berikut:

Media Sosial dan Konten Menarik dan


Website Edukatif Seputar
Mangrove

Ajak Influencer
Pasarkan

Gambar. 4 Strategi Branding Mangrove

Nicolaus Y. Leftungun. S.Hut., M.Ling

Nicolaus Y. Leftungun. S.Hut., M.Ling


20
PARADIGMA (Program Masyarakat Digitalisasi Ekonomi Mangrove)

a. Campaign Mangrove
Setelah adanya branding tentang Teluk Bintuni, kekayaan hasil bumi, dan
mangrove di sosial media, langkah selanjutnya adalah membuat
campaign/kampanye/gerakan/ajakan menggunakan # (tagar/hashtag), contoh
#menjagamangrove #mangrovekupenyelematku dan lain sebagainya. Fungsi hashtag /
tagar ini kemudian mewakili suatu percakapan yang sedang hangat dibicarakan,
sehingga orang lain bisa mengikuti percakapan mengenai satu topik tertentu. Dengan
menyertakan hashtag atau tagar pada postingan tersebut, maka nanti semua update
tentang postingan yang kamu buat akan terorganisir dan terkelompok dengan baik.
b. Virtual Tour Mangrove
Simulasi perjalanan di lokasi Mangrove yang terdiri dari rangkaian video,
gambar, dan juga elemen multimedia lainnya seperti efek suara, narasi, dan teks, akan di
jahit menjadi 1 dan akan di tayangkan di youtube dan Website Teluk Bintuni. Dalam
video tersebut juga akan menggambarkan Dan juga kami akan membuat videotentang
hutan mangrove secara umum, pentingnya mangrove di sekitar kita, pemanfaatan
mangrove buat kehidupan sehari-hari.

Nicolaus Y. Leftungun. S.Hut., M.Ling

Nicolaus Y. Leftungun. S.Hut., M.Ling


21
PARADIGMA (Program Masyarakat Digitalisasi Ekonomi Mangrove)

Gambar 5. Contoh referensi Virtual Tour


(Contoh Referensi: https://youtu.be/BnyFVFAgdKc)

D. Tabel (Mileston)
Tabel 1. Tahapan Mileston
Kegiatan Penangung Output
No Tahapan/Milestone Jawab Waktu

Jangka Pendek
Persiapan 1 Terwujudnya Konsulidasi dan Reformer Lembaran
. kesamaan diskusi bersama Persetujuan
presepsi dan mentor dan coach Mentor dan
terbentunya tim tentang tahapan Coach terkait 15
kerja atas kegiatan tahapan OKTOBE
persetujuan kegiatan R 2021
mentor dan Membuat Tim Terbit 14
coach terhadap Undangan Rapat Undangan OKTOBE
tahapan R 2021
kegiatan Membuat Daftar Tim Terbit daftar 14
Hadir dan hadir OKTOBE
penomoran surat R 2021
Membuat Agenda Reformer Terbit Agenda
Rapat dan Rapat 14
merancang SK OKTOBE
Tim Efektif R 2021
Mendistribusikan   Foto 14
Undangan
Nicolaus Y. Leftungun. S.Hut., M.Ling dokumentasi OKTOBE
R 2021
Konsultasi dengan Reformer Foto  13
Coach dokumentasi Oktober
Pemaparan Reformer Foto 2021

Nicolaus Y. Leftungun. S.Hut., M.Ling


22
PARADIGMA (Program Masyarakat Digitalisasi Ekonomi Mangrove)

Rancangan Aksi dokumentasi


Perubahan
Materi
Pemaparan
Rapat Reformer Foto
Pembentukan Tim dokumentasi
Kerja (Efektif)
Notulensi
 13
Daftar Hadir Oktober
SK Tim 2021
Efektif  
Penyerahan  
SK TIM  
Efektif  
Pelaksanaan 2 Tersedianya Diskusi dengan Reformer Foto
. data awal untuk pengusaha asli Dokumentasi
membranding papua dan pengiat
potensi mangrove
mangrove

Diskusi dengan Reformer Foto


dinas perindakop Dokumentasi,
notulensi 27
Oktober
Diskusi dengan Reformer Foto 2021
dinas kelautan dan Dokumentasi  
perikanan  
Diskusi dengan Reformer Foto
dinas Dokumentasi,
pemberdayaan notilensi
perempuan
Diskusi dengan Reformer Foto  27
Seketariat Daerah Dokumentasi, Oktober
notulensi 2021
Diskusi dengan Reformer Foto  
Lembaga Dokumentasi  
Masyarkat Adat  
 
3 Tersedianya Mengundang Reformer Foto
. alamat website dalam pesan WA dokumentasi
untuk program dalam bentuk via
masyarakat zoom meeting
digitalisasi
ekonomi
mangrove
PARADIGMA Pemaparan Reformer Foto
pada tim maksud dan dokumentasi
programer dan tujuan serta
ahli IT manfaat program
digitalisasi 29 Oktober
ekonomi 2021
Nicolaus Y. Leftungun.
mangrove S.Hut., M.Ling
Programer Ahli IT Screenshoot
membuat website  

Nicolaus Y. Leftungun. S.Hut., M.Ling


23
PARADIGMA (Program Masyarakat Digitalisasi Ekonomi Mangrove)

4 Pengumpulan Perencanan Reformer, tim notulensi


. data untuk konten yang ingin
pembuatan dimasukun ke
website dalam website
digitalisasi membuat daftar Reformer, Dokumentasi
ekonomi list kunjungan Tim Kerja daftar list
mangrove pengusaha OAP SKPD kunjungan
Melakukan Reformer, Dokumentasi
diskusi bersama Tim Kerja Foto Diskusi,
pengusaha OAP SKPD notulensi
Penyususnan data Reformer, Notulensi
usaha OAP, Tim Kerja 28 Oktober
mengidentifikasi SKPD 2021
dan
mengklasifikasi
data
5 Tersedianya Pembuatan desian IT(Programer) Dokumentasi
. website dan pengimputan Screenshoot
digitalisasi data
ekonomi mempelajari Reformer, IT Dokumentasi
mangrrove website yang akan Screenshoot
dikembangkan 29
Oktober
menu, tampilan Reformer, IT Dokumentasi 2021
dan logo website Screenshoot
dikembangkan
merealisasikan Reformer, IT Dokumentasi
(Pemograman) ide dan tim Screenshoot
ke dalam website
Coding IT(Programer) Dokumentasi
(Pemograman) Screenshoot
dari hasil desain
ke bahasa
pemeogaraman
hingga bisa di
akses ke internet

uji coba sistem IT(Programer) Dokumentasi


layanan oleh , Reformer Screenshoot
reformer,tim, 30 Okrober
mentor dan coach 2021
Pembuatan Media Tim  
sosial  
Perencanan Reformer,   1
konten yang ingin Tim September
dimasukun ke 2021
dalam website  
Teknis Konten Reformer,    
Tim  
Nicolaus Y. Leftungun. S.Hut., M.Ling  
Branding Reformer,Tim Dokumentasi  
Mangrove
Campaingn Reformer,Tim Dokumentasi
Mangrove
Tur Virtual Reformer,Tim Dokumentasi
Nicolaus Y. Leftungun. S.Hut., M.Ling
24
PARADIGMA (Program Masyarakat Digitalisasi Ekonomi Mangrove)

Mangrove
memastikan IT(Programer) Dokumentasi
disain web dan , Reformer Screenshoot
data yang
dimasukan telah
valid
6 Tersosialisasiny Sosialisasi Reformer,Tim Dokumentasi
. a website website bersama
PARADIGMA TIM,dan coach
Sosialisasi Reformer,Tim Dokumentasi
website bersama
SKPD yang
terlibat
Sosialisasi Reformer,Tim Dokumentasi
website bersama 21
Pengusaha OAP Desember
2021
Sosialisasi Reformer,Tim Screenshoot  
website bersama  
Pengusaha OAP  
7 Terkumpulnya pengumpulan data Reformer,Tim Dokumentasi,
. masukan saran pelaporan dari Notulensi
dari hasil hasil sosialisasi 24
sosialisai Desember
website 2021
PARADIGMA
Evaluasi 8 Evaluasi Evaluasi kegiatan Reformer Dokumentasi,
. Kegiatan pembuatan Notulensi
website
PARADIGMA
Diskusi bersama Reformer Dokumentasi,
Mentor Notulensi
Diskusi dan Reformer Dokumentasi,
 24
Coach Notulensi
Desember
koreksi dan Reformer Dokumentasi, 2021
perbaikan aksi Notulensi
perubahan  
Jangka Menengah
1 Membuat mendapat riil Reformer, tim PARADIGM 6 Bulan
. analisis dari data dilapangan data A
sebelumnya kongrit dari
beberapa interens
dengan program
PARADIGMA

Tersedianya Edukasi Memberikan Reformer, tim PARADIGM


data edukasi yang A
perencananan dibutuhkan oleh
masyarkat  
Nicolaus Y. Leftungun.
membantu S.Hut., M.Ling
Reformer, tim PARADIGM
memecahkan A
masalah dengan
menghadirkan
solusi kongkrit
 

Nicolaus Y. Leftungun. S.Hut., M.Ling


25
PARADIGMA (Program Masyarakat Digitalisasi Ekonomi Mangrove)

Memotivasi Meningkatkan Reformer, tim PARADIGM


keberanian A
berwirausaha  
Menjadi role Reformer, tim PARADIGM
model untuk anak A
muda disekitarnya  
Membantu Reformer, tim PARADIGM
meningkatkan A
perekonomian
Teluk Bintuni  
Jangka Panjang
Meningkatka 1 Menciptakan Dapat Reformer, tim paradigma 1 Tahun +
n . Pabrik yang menghasilkan
perekonimian memadai produk yang lebih
masyarkat mempunyai nilai
lokal
Mendorong Memiliki kualitas Reformer, tim paradigma
Eksport standar Export
Hasil bumi Reformer, tim paradigma
kabupate teluk
bintuni dilihat
daerah lain atau
luar negeri
Mampu Reformer, tim paradigma
mencukupi
kebutuhan dari
luar papua
Meningkatkan Mendatangkan Reformer, tim paradigma
Ekonomi investor dari luar
negeri atau dalam
negeri
Meningkatkan Reformer, tim PARADIGM
kesejahteraan A
masyarkat
E. Sumberdaya (Peta dan Pemanfaatan) dan Strategi Pengumpulan Informasi
Pemetaan dan pengukuran hubungan antar aktor di dalam suatu jejaring sosial/ jejaring
kerja, guna mengenali dengan baik seberapa kuat hubungan Website PARADIGMA
Tabel 2. Tabel Stakeholder dan Sumber Daya yang dimiliki.
No Stakeholder Sumber Daya Yang Dimiliki
1 Masyarakat Pelaku Usaha (OAP) Memberikan data usaha Produk yang dijual dan
dan Pengiat Mangrove keadan kondisi mangrove dari pengiat
mangrove
2 Dinas Perindakop Invetaris Potensi Pelaku Usaha OAP
3 Dinas Perikanan Kelautan
Nicolausdan Inventaris
Y. Leftungun. S.Hut.,Potensi
M.Ling Sekitar Mangrove
perikanan
4 Dinas Pemberdayaan Perempuan Mengambil data olahan masyarakat yang telah
jadi dibuat dalam bentuk kemasan dan siap

Nicolaus Y. Leftungun. S.Hut., M.Ling


26
PARADIGMA (Program Masyarakat Digitalisasi Ekonomi Mangrove)

untuk di jual
5 Seketariat Daerah Membantu mendukung dan merealisasikan
Aksi Perubahan
6 Tenaga IT Menyusun dan Mendisaian Website
PARADIGMA
7 Tokoh Masyarkat Dan Lembaga Membantu dan merealisasikan Aksi Perubahan
Masyarkat Adat (LMA) Kepada Masyarakat

Dalam pemetaan jejaring kerja perlu adanya strategi pengumpulan informasi. Strategi
pengumulan informasi ini pada hakekatnya adalah suatu formula untuk mendapatkan data-data
berupa pelaku usaha mikro maupun makro yang menjual produk-produk lokal berupa hasil
perikanan kelautan yang menjadi ungulan daerah Kabupaten Teluk Bintuni. Peta jejaring kerja
ini perlu juga menunjukan bagaimana taktik oprasionalnya tentang tindakan yang akan
dijalankan kepada masyarakat pelaku usaha OAP agar mencapai tujuan yang jelas, juga terutama
memperhitungkan SDM pada pelaku usaha mikro OAP :
Adapun jejaring kerja dalam mengumpulkan informasi yang di tempuh dalam pelaksaaan
aksi perubahan ini adalah :
1. Observasi Lapangan : Berupa bentuk pengumpulan informasi yang mengutamakan peninjauan
langsung dalam menyampaikan informasi penjualan produk sekalian mempromosikan potensi
dan produk lokal ungulan Kabupaten Teluk Bintuni, melalui Medsos dan Website
PARADIGMA
2. Wawancara Langsung : merupakan bentuk komunikasi yang tersusun berdasarkan sitematika
tahapan pelaksanaan agar mendapatkan informasi sesuia dengan kebutuhan Program
Masyrakat Digitalisasi Ekonomi Mangrove (PARADIGMA) agar dapat dimengerti oleh
Masyarakat dan Stakeholder.

Nicolaus Y. Leftungun. S.Hut., M.Ling

Nicolaus Y. Leftungun. S.Hut., M.Ling


27
PARADIGMA (Program Masyarakat Digitalisasi Ekonomi Mangrove)

Tabel 3. Teknik Pengumpulan Informasi/Komunikasi dengan Stakeholer


No Stakeholder Teknik Informasi/Komunikasi
1 Masyarakat Pelaku Usaha (OAP) Memberikan Pemahaman dan informasi sistem
dan Pengiat Mangrove Website PARADIGMA, Edukasi kepada pengiat
mangrove
2 Dinas Perindakop Meyakinkan bahwa Website ini dapat
mengembangkan Pelaku Usaha Mikro Maupun
Makro
3 Dinas Perikanan Kelautan dan Menyakinkan komunikasi aksi perubahan ini dapat
perikanan mempromosikan produk ungulan daearah dibidang
perikanan dan kelautan.
4 Dinas Pemberdayaan Perempuan Membangun Kerja sama bersama agar produk mama-
mama papua dalam kemasan dapat di pasarkan
melalui Program Masarakat Digitalisasi Mangrove
(PARADIGMA)
5 Seketariat Daerah Membangun Sinergritas dan kekompakan karena aksi
perubahan ini sangat berguna dan dapat
mempromosikan potensi ungulan daerah dan dapat
menarik investor, Nasional Maupun Internasional
6 Tenaga IT Membangun komunikasi karena sistem website ini
sangai baik untuk dapat dikembangkan secara
berkelanjutan
7 Tokoh Masyarkat Dan Lembaga Memberikan informasi kepada masyarakat bahwa
Masyarkat Adat (LMA) Website Paradigma ini penting sebagai media
pemasaran produk masyarakat lokal (OAP) serta
dapat menambah perekonomian masyarakat.

Nicolaus Y. Leftungun. S.Hut., M.Ling

Nicolaus Y. Leftungun. S.Hut., M.Ling


28
PARADIGMA (Program Masyarakat Digitalisasi Ekonomi Mangrove)

F. Manejemen Resiko
Tabel 4. Resiko dan Faktor Penyebab
No Resiko Terindetifikasi Faktor Penyebab
1 Tidak cukup waktu dalam mempromosikan Website Karena waktu efektif hanya
Paradigma Kepada pengusaha OAP 3 Bulan
2 Mentransfer ilmu dalam pengunaan website kepada
masyarakat untuk dapat mempromosikan produk
lokal
3 Mengurus perijinan balai POM Karena hampir pengusaha
OAP hanya menjual kepada
pihak ke 3 yang hanya
mencari keuntungan
4 Tidak terkumpulnya data lapangan secara Karena masyarakat kurang
menyeluruh mendapatkan informasi dan
belum peduli dengan
pemasaran digitalisasi

Nicolaus Y. Leftungun. S.Hut., M.Ling

Nicolaus Y. Leftungun. S.Hut., M.Ling


29
PARADIGMA (Program Masyarakat Digitalisasi Ekonomi Mangrove)

Tabel 5. Kemungkinan Resiko


Kemungkinan
1 2 3 4 5
Resiko Sangat Jarang Mung Kemung Ham
Jarang kin Kinan pir
Besar Pasti
Masyarakat sebagai X
penguna belum memahami
pengunaan Website
PARADIGMA
Tidak Terkumpulnya X
Informasi Pengusaha OAP
secara menyeluruh

Nicolaus Y. Leftungun. S.Hut., M.Ling

Nicolaus Y. Leftungun. S.Hut., M.Ling


30
PARADIGMA (Program Masyarakat Digitalisasi Ekonomi Mangrove)

G. Implementasi Aksi Perubahan


Deskripsi Kegiaatan Per-Milestone
Tahapan Pelaksaan kegiatan/Milestone untuk proyek perubahan dibagi dalam enam
tahapan yaitu :
Milestone 1 : Terwujudnya kesamaan presepsi dan terbentuknya tim kerja atas
persetujuan dan Coach terhadap tahapan kegiatan
Kegiatan untuk menyamkan presepsi antara reformer dan mentor dilakukan pada tanggal
15 Oktober 2021, mengenai waktu pelaksanaan kegiatan, serta arahan yang diperlukan oleh
reformer agar aksi perubahan dapat diselesaikan sesuai tahapan yang telah disusun. Koordinasi
bersama mentor dilakukan dengan pertemuan langsung serta memalui komunikasi lewat
Handphone.

Gambar 6. Lembar Tahapan Kegiatan (Milestone)


Sesudah adanya presepsi antara mentor dan reformer dan sebelum dimulai pelaksanaan
aksi perubahan oleh reformer, maka dianggap perlu di bentuk tim kerja efektif yang akan
membantu reformer dalam implementasi inovasi yang akan dibuat. Pada gambar 7. Dimana
reformer membentuk tim kerja efektif dan tim kerja IT yang berperan membantu reformer dalam
mengunakan/mengelola Wesite sebelum menerbitkan SK yang akan di antar keruangan SEKDA,
dan setelah SK ditanda tagani reformer mendistribusikan kepada tim kerja untuk dapat segera
berkerja membantu reformer.

Nicolaus Y. Leftungun. S.Hut., M.Ling

Nicolaus Y. Leftungun. S.Hut., M.Ling


31
PARADIGMA (Program Masyarakat Digitalisasi Ekonomi Mangrove)

Gambar 7. Reformer membentuk Tim Kerja efektif


Adapun tugas masing-masing tim kerja efktif, yaitu :
Tim Kerja Internal : Bertugas untuk mengurusi administrasi, data-data yang diminta
tim kerja eksternal untuk kebutuhan website
Tim Kerja Eksternal : Bertugas membuat Website dan membantu reformer dalam mendisain
web sesuai aksi perubahan reformer serta mempulikasikan

Nicolaus Y. Leftungun. S.Hut., M.Ling

Nicolaus Y. Leftungun. S.Hut., M.Ling


32
PARADIGMA (Program Masyarakat Digitalisasi Ekonomi Mangrove)

Gambar 8. SK efektif Tim Kerja Eksternal dan Internal


Setelah SK tim efektif ini telah disetujui oleh sekda, selanjutnya reformer
mendistribusikan kepada tim ekstenal dan tim internal selanjutnya melakukan sharing diskusi
bersama stakholder guna mendapatkan data awal sesuai kebutuhan website yang akan didisain
sesuai kebutuhan dari reformer.
Milestone 2 : Tersedianya data awal untuk Program Masyarkat Digitalisasi
Mangrove (PARADIGMA)
Pada tahapan ini, yaitu pada tanggal 27 Oktober 2021 Kegiatan dimulai dengan opservasi
lapangan serta wawancara secara langsung di beberapa pelaku usaha serta dan juga ke pengiat
mangrove agar reformer mendapatkan data akurat, kegiatan opservasi dan wawancara ini
dilakukan dengan sharing dan diskusi bersama. dalam diskusi ini reformer telah menyiapkan
beberapa pertayaan dia ataranya :
1. Dari hasil tangkapan kepiting dan udang dijual kemana.
2. Dalam sehari bisa mendapatkan berapa KG hasil Tangkapan
3. Apa saja kendala dalam permasaran hasil tangkapan
4. Apakah bapak/ibu setuju jika pemerintah menyiapkan suatu website pasar untuk membantu
penjualan hasil tangkapan bapak ibu keluar daerah yang nantinya menjadi salah satu wadah
bagi masyarakat lokal/nelayan lokal menjual hasil tangkapnya

Nicolaus Y. Leftungun. S.Hut., M.Ling

Nicolaus Y. Leftungun. S.Hut., M.Ling


33
PARADIGMA (Program Masyarakat Digitalisasi Ekonomi Mangrove)

Gambar 8. Reformer Berdiskusi bersama Pengusaha Lokal OAP

Nicolaus Y. Leftungun. S.Hut., M.Ling

Nicolaus Y. Leftungun. S.Hut., M.Ling


34
PARADIGMA (Program Masyarakat Digitalisasi Ekonomi Mangrove)

Diskusi bersama pengiat mangrove ini bertujuan nantinya, akan meberikan data berupa
kondisi mangrove, keadan sosial masyarakat sekitar pesisir serta edukasi pentingnya menjaga
dan melestarikan mangrove di Kabupaten Teluk bintuni serta nantinya mendukung Program
Masyarkat Digitalisasi Mangrove.

Gambar 9. Diskusi bersama Pengiat Mangrove

Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 21 Oktober 2021 bertempat di ruangan Kepala Dinas
Perindakop tujuan dari pertemuan ini agar mendapat saran dan masukan serta beberapa data
penunjang dari KADIN Perindakop yang nantinya Website ini dapat berjalan seiringan bersama
Aksi Perubahan yang sedang digarap oleh Reformer.

Gambar 10. Diskusi Bersama Kepala Dinas PERINDAKOP

Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 21 Oktober 2021 bertempat di ruangan Kepala Dinas
Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan KB tujuan diskusi ini untuk mendapat
dukungan serta data penunjang berupa produk lokal yang dilakukan oleh ibu-ibu di Kabupaten
Teluk Bintuni.

Nicolaus Y. Leftungun. S.Hut., M.Ling

Nicolaus Y. Leftungun. S.Hut., M.Ling


35
PARADIGMA (Program Masyarakat Digitalisasi Ekonomi Mangrove)

Gambar 11. Diskusi Bersama Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat


Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 27 Oktober 2021 bertempat di ruangan SEKDA
tujuan dari diskusi ini melaporkan progres yang telah berjalan serta juga meminta dukungan dari
SEKDA agar dapat memberikan masukan dan saran untuk mengimplementasikan Website
PARADIGMA.

Gambar 12. Diskusi Bersama SEKDA Kabupaten Teluk Bintuni

Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 28 Oktober 2021 Dan bertempat didemaga
pelabuhan jeti diskusi ini bertujuan meminta persetujan dari Ketua LMA bapak Marthen Wersin.
agar aksi perubahan ini dapat membantu masyarkat dan juga peran dari LMA dapat membantu
mensosialisasikan kepada masyrakat adat, yang kehidupan dan mata pencarianya hampir semua
berprofesi sebagai nelayan kepiting, udang dan ikan.

Foto 13. Diskusi Bersama Ketua LMA Kabupaten Teluk Bintuni


Milestone 3 : Tersedianya alamat Website untuk Program Masyarakat Digitalisasi
Ekonomi Mangrove (PARADIGMA) pada tim
Nicolaus Y. Leftungun. Programer
S.Hut., M.Ling dan IT.
Dalam pengembangan Website Paradigma reformer membuat pesan undangan melalui
Whatup bersama tim Ekternal melalui zoom meting yang terdiri dari Tim IT dan Programer
untuk menyusun disain dan memasukan item-item sesuai kebutuhan yang dibutuhkan, dalam

Nicolaus Y. Leftungun. S.Hut., M.Ling


36
PARADIGMA (Program Masyarakat Digitalisasi Ekonomi Mangrove)

diskusi ini reformer memaparkan hasil diskusi bersama stakholder sebelumnya, selanjunta tim IT
dan Programer memaparkan bentuk-bentuk disain Website

Gambar 14. Zoom Meting Penentuan Pembuatan Website PARADIGMA


Milestone 4 : Pengumpulan Data untuk Pembuatan Website Program Digitalisasi
Ekonomi Mangrove
Dalam tahapan pembuatan Website tentunya perlu adanya data pendukung maka
reformer membuat daftar pengusaha lokal yang sedang berjalan serta observasi kembali
kelapangan untuk dapat mendokumentasi hasil produk masyarakat. kegiatan ini merupakan
permintaan Tim ekternal guna kebutuhan Website data-data yang diperlukan antara lain.
1. Potensi Produk ungulan masyarakat Kabupaten Teluk Bintuni
2. Mengambil dokumentasi berupa gambar Kabupaten Teluk bintuni
3. Menyiapkan data gambaran umum kabupaten teluk bintuni
4. Produk yang telah dibuat oleh ibu-ibu rumah tangga

Nicolaus Y. Leftungun. S.Hut., M.Ling

Nicolaus Y. Leftungun. S.Hut., M.Ling


37
PARADIGMA (Program Masyarakat Digitalisasi Ekonomi Mangrove)

Gambar 15. Contoh Produk-Produk Ungulan

Milestone 5 : Tersedianya Website Digitalisasi Ekonomi Mangrove


Dalam pembuatan Website Paradigama dilakukan pengimputan bersama antar reformer
bersama Tim Eksternal dan saling sharing meminta pedapat secara bersama-sama. Kegiatan ini
dilakukan melaui zoom meting. Data data yang di input kedalam website antara lain :
Nicolaus Y. Leftungun. S.Hut., M.Ling
1. Gambar tampilan awal Website
2. Logo Paradigma
3. Penentuan Menu Tampilan Website
Setelah data website telah tersedia tim melakukan uji coba bersama reformer
Nicolaus Y. Leftungun. S.Hut., M.Ling
38
PARADIGMA (Program Masyarakat Digitalisasi Ekonomi Mangrove)

Gambar 16. Ketersedian Website dan Uji Coba Website Bersama Reformer
Milestone 6 : Tersosialisasinya (Lounching) Website Paradigma dikalangan
Masyarkat, OPD dan Mentor
Sebelum melakukan launching reformer melakukan sosialisasi terlebih dahulu
kepada tim internal dan beberapa SKPD Agar mendapatkan masukan dan saran
sosialisasi dilakukan meligkup :

Gambar 17. Sosialisasi Website bersama OPD internal


Kegiatan ini dilakukan Nicolaus
pada tanggal 21 September
Y. Leftungun. 2021 dan dihadiri oleh OPD lingkup
S.Hut., M.Ling
Pemerintah bersama masyarakat selaku pelaku usaha mikro.

Nicolaus Y. Leftungun. S.Hut., M.Ling


39
PARADIGMA (Program Masyarakat Digitalisasi Ekonomi Mangrove)

Gambar 19. Sosialisasi bersama masyarakat dan juga OPD lingkup PEMDA Teluk Bintuni

Nicolaus Y. Leftungun. S.Hut., M.Ling

Nicolaus Y. Leftungun. S.Hut., M.Ling


40
PARADIGMA (Program Masyarakat Digitalisasi Ekonomi Mangrove)

Mestone 7 : Terkumpulnya Masukan dan saran dari hasil sosialisasi Website Paradigma
Masukan dan saran dari sosialisasi bersama mentor juga pada saat launching
Website, saran dan masukan ini menjadi bahan koreksi bagi reformer untuk dapat
melengkapi kekurangan yang ada pada website

Gambar 18. Hasil notulensi berisi masukan dan saran dari mentor dan pada saat
launching Website PARADIGMA
Mestone 8 : Evaluasi
Pada tahap ini tim kerja, berupaya untuk menyiapkan bahan dan materi terkait
penyusunan laporan pelaksaan aksi perubahan. Bahan-bahan dan materi tersebut
tentunya berasal dari berbagai kegiatan seseuai tahapan pelaksaan, baik berupa
dokumentasi, fota, notulensi, SK dan lain-lain.Evaluasi ini mengambarkan pentinya
pelaporan Program Masyarakat Digitalisasi Mangrove dan setelah adanya seminar hasil
reformer akan memperbaiki bila mana ada kesalahan dalam penulisan dan kurangnya
data-data pendukung.

Nicolaus Y. Leftungun. S.Hut., M.Ling

Gambar 20. Diskusi Bersama Coach


H. Stakeholder
Nicolaus Y. Leftungun. S.Hut., M.Ling
41
PARADIGMA (Program Masyarakat Digitalisasi Ekonomi Mangrove)

Peran stakelholder baik internal maupun eksternal selama aksi perubahan sangat
mendukung dan membantu reformer serta memberikan saran dan masukan yang membangun
peran Stakeholder internal secara tidak langsung telah membangun rasa kekompakan dan
kerja sama salam satuan kerja perangkat daerah serta berperan aktif dalam membantu
Reformer. Hasil dari Program Masyarkat digitalisasi adalah wujud aslinya berupa suatu
pelayanan prima bagi masyarakat khusunya pengusaha lokal dikabupaten teluk bintuni dari
hasil kerja bersama tim yang solid.
Demikian juga Stakeholder eksternal, yaitu kepala dinas PERINDAKOP, Kepala Dinas
pemberdayan, Kepal dinas Perikanan dan Kelautan dan juga tokoh masyrakat adat yang telah
membantu memberikan data pengusaha lokal serta membantu mensosialisasikan Program
Digitalisai Ekonomi Mangrove kepada masyrarakat
I. Kendala Yang Dihadapi
1. Adanya wabah covid 19 sehingga reformer dalam mewawancarai Stekholder serta
pengusaha lokal terbatas
2. Padatnya jadwal kegiatan salah satunya reformer sedang melajutkansekolah S3

Nicolaus Y. Leftungun. S.Hut., M.Ling

Nicolaus Y. Leftungun. S.Hut., M.Ling


42
PARADIGMA (Program Masyarakat Digitalisasi Ekonomi Mangrove)

I. Capaian Aksi Perubahan


Pelaksanaan aksi perubahan tentang Program Masyarakat Digitalisasi Ekonomi
Mangrove berbasis Website yang tertuang dalam PARADIGMA. Indikator pertama untuk
menilai tingkat keberhasilan adalah keberhasilan reformer dalam upaya meyakinkan sponsor
promotor serta stakeholder lainya untuk menyetujui aksi perubahan yang telah dibuat.
Menindak lanjuti tujuan dan ruang lingkup aksi perubahan yaitu tersedianya pasar secara
online berbasis produk ungulan masyarakat lokal daerah (Kabupaten Teluk Bintuni)
Manfaat yang diharapkan dalam memasarkan produk-produk lokal secara online akan
memperoleh beberapa keuntungan serta efesiensi, bila dibandingkan dengan penjualan
produk antar pihak
1. Sebagai sumber informasi perekonomia daerah
2. Mempromosikan sumber daya alam
3. Mendorong perekonomian masyarakat berbasis Kearifan Lokal
4. Mengenalkan pasar moderen (Online) bagi pelaku usaha lokal

Nicolaus Y. Leftungun. S.Hut., M.Ling

Nicolaus Y. Leftungun. S.Hut., M.Ling


43
PARADIGMA (Program Masyarakat Digitalisasi Ekonomi Mangrove)

J. Infografis

Gambar 21. Infografis

PENUTUP
A. Kesimpulan
Aksi perubahan yang dilaksanakan dalam mengambarkan permasalahan dalam
pemasaran untuk meningkatkan daya beli dan memajukan produk lokal sekaligus
mempromosikan potensi ungulan daerah terdapat beberapa tahap/milestone yang melibatkan tim
efektif serta tim eksternal sehingga keberhasilan dalam proses pelaksanaanya dapat berjalan baik
sesuai tahapan.

Nicolaus Y. Leftungun. S.Hut., M.Ling


44
PARADIGMA (Program Masyarakat Digitalisasi Ekonomi Mangrove)

Gambaran pelaksanaan tahapan kegiatan telah menunjukan hasil dan output yang ingin
dicapai yakni tersedianya data produk ungulan daerah yang nantinya mulai diberikan edukasi
serta pelatihan agar produk-produk ungulan daerah ini dapat di eksport dan di import keluar
daerah.
Pencapaian selama pelaksanaan aksi perubahan ini intinya adalah untuk mengukur sejauh
mana peserta diklat (Reformer) mampu memimpin unit organisasinya. Disamping itu
kemampuan untuk mempengaruhi dan meyakinkan Stakeholder untuk menerima dan menyetujui
aksi perubahan yang dilakukan menjadi suatu hal yang perlu bagi calon pemimpin perubahan
dalam menghadapi dinamika organisasi
B. Rekomendasi
Program Masyarakat Digitalisasi Mangrove ini dapat berkelanjutan maka diharapkan
kepada OPD lingkup SEKETARIAT DAERAH menyediakan angaran untuk dapat
dikembangkan lintas koordinasi dan kerjasama antar OPD teknis sebagai pelaksana.

Nicolaus Y. Leftungun. S.Hut., M.Ling


45

Anda mungkin juga menyukai