Anda di halaman 1dari 38

By: Dalmeri Mawardi

By: Dalmeri Mawardi

MASALAH KUALITAS GURU


DAN MUTU PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI INDONESIA

Oleh:
Dr. Dalmeri, M.Ag.
@dalmeri74 Dalmeri Mawardi

@Dalmeri Mawardi Dalmeri Mawardi

UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI

(UNINDRA PGRI)
Jakarta
2021
By: Dalmeri Mawardi

Lima Hal Penting dalam Perubahan Pendidikan


❖ Pendidikan berbasis masyarakat
❖ Peningkatan kualitas pendidikan melalui standart nasional pendidikan
❖ Pengakuan profesi guru dan dosen sebagai profesi yang harus dihargai
❖ Peningkatan pengakuan pendidikan agama dan keagamaan dalam sistem
pendidikan nasional
❖ Peningkatan anggaran pendidikan
By: Dalmeri Mawardi

Peningkatan Standart dan Kualitas Pendidikan


✓ Pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan
✓ Pemenuhan kualitas guru
✓ Pemenuhan kualitas kelembagaan melalui akreditasi
✓ Pemenuhan kualitas pelayanan pendidikan
✓ Pemenuhan kualitas lingkungan pendidikan
By: Dalmeri Mawardi

Peningkatan Anggaran Pendidikan


❑ Anggaran pendidikan telah mengalami kenaikan sangat signifikan
❑ Tahun 1995 (10,2%), tahun 2006 (12%) dan tahun 2009 (20%)
❑ Anggaran pendidikan telah sesuai dengan amanah UU Sisdiknas
❑ Tetapi masih ada kesenjangan antara Diknas dan Depag terkait dengan
anggaran. Komposisinya baru 70%: 30%
By: Dalmeri Mawardi

Guru Sebagai Profesi

o Sebagai ukuran kasar, seseorang disebut profesional jika memiliki


pengetahuan (knowledge), sikap (attitude) dan keahlian (skill) atau bisa
disingkat PSK dalam bidang pekerjaan yang digelutinya
o Kompetensi pedagogis, kompetensi Kepribadian, dan kompetensi sosial
By: Dalmeri Mawardi

Standarisasi Profesi

• Jika seorang guru, ukuran profesional tentunya diukur dari seberapa


besar pengetahuan tentang bidang kajian yang ditekuninya, bagaimana
sikap terhadap profesinya yang menyangkut dedikasi dan tanggungjawab
serta ketrampilan yang relevan dengan profesi yang dimaksud.
By: Dalmeri Mawardi

Arah Pendidikan ke Depan

• Pendidikan diarahkan tidak pada arah persoalan learning to know dan learning to do
tetapi learning to be. Pendidikan ini bercirikan kemandirian peserta didik untuk
bekerja secara mandiri dengan dipandu ataupun tanpa dipandu oleh guru atau
pendidik.
By: Dalmeri Mawardi

Pendidikan Keagamaan
1. Pendidikan agama dan keagamaan talah memperoleh tempat di dalam
sistempendidikan nasional dengan pengakuan suatu PP tersendiri
2. Di depag sudah didapati suatu direktorat khusus yang menangani pendidikan
diniyah dan pondok pesantren
3. Di alokasikan anggaran cukup besar untuk memberi peluang bagi alumni pondok
pesantren dan alumni lembaga pendidikan pesantren untuk mengikuti pendidikan
lebih luas
By: Dalmeri Mawardi

Prinsip Pengembangan Pendidikan


1. Memiliki visi dan misi pengembangan
2. Berjuan tanpa kenal lelah
3. Membangun tanpa henti
4. Pegang teguh nilai dasar kehidupan
5. Berani mewujudkan tujuan
6. Membudayakan ajaran baik
7. Ada kemauan berprestasi
By: Dalmeri Mawardi

MASALAH KUALITAS GURU


DAN MUTU PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI INDONESIA
1. Memperhatikan dan mengutamakan keselamatan peserta didik, guru dan tenaga
kependidikan.
2. Penyelenggaraan Pendidikan Sekolahpada Tahun Pelajaran 2020/2021 dimulai pada bulan
Juli 2020, atau sesuai dengan kalender pendidikan yang telah ditetapkan
3. Selama masa pandemi COVID-19 belum berakhir, proses pembelajaran dilakukan secara
daring atau belajar dari rumah (BDR)
4. Dinas Dikdasmen memfasilitasi peningkatan efektivitas pembelajaran daring dengan
mengusahakan aplikasi (e-learning),
5. Lembaga Pengembangan Pendidikan berkoordinasi dengan Dinas Dikdamen
peneyelenggara untuk memantau pelaksanaan pembelajaran daring atau pembelajaran dari
rumah (BDR).
By: Dalmeri Mawardi

6. Sekolahmembentuk tim Information Technology (IT) dalam rangka meningkatkan


kualitas BDR
7. Sekolah membangun komunikasi dengan orang tua dan peserta didik dalam hal
mempersiapkan mental untuk keberlanjutan proses pembelajaran jarak jauh,
8. Sekolah menentukan teknologi, media dan sumber daya yang tersedia bagi guru dan
peserta didik yang meliputi bahan pembelajaran cetak, audio, radio, video, TV, berbasis
komputer, berbasis internet, berbasis telepon, dengan memperhatikan kemudahan dan
akses bagi peserta didik.
9. Sekolahmembangun komunikasi dan kerjasama dengan orang tua terkait jadwal,
pengerjaan tugas, termasuk monitoring dan evaluasi aspek afektif dan psikomotorik
peserta didik.
By: Dalmeri Mawardi

Tugas Guru dalam Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19

Membantu siswa untuk mengembangkan potensi lain


1 Yang dimiliki oleh siswa

Melibatkan siswa untuk terus belajar baik secara mandiri dan


2 terbimbing

Menjalin kolaborasi dengan orang tua dan siswa dalam


3 mewujudkan pembelajaran jarak jauh
By: Dalmeri Mawardi
PRINSIP bagi Guru dalam MELAKSANAKAN
Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19
Mengutamakan Kesehatan, Keamanan, dan Keselamatan
01
dalam pembelajaran

02 Menyesuaikan dengan karakteristik siswa dan infra-


struktur wilayah, serta kondisi perekonomian siswa

Menerapkan pembelajaran yang kreatif, kola-


03
boratif, dan komunikatif
By: Dalmeri Mawardi
By: Dalmeri Mawardi

KURIKULUM YANG Konten Pembelajaran Belajar Dari Rumah (BDR)


DISESUAIKAN SAAT KONDISI
PANDEMI COVID-19 Disesuaikan dengan :
1. Karakteristik kecerdasan intelektual dan
Kompetensi Inti emosional peserta didik/santri.
2. Karakteristik wilayah dan kondisi ekonomi
(KI) dan keluarga serta infrastruktur yang tersedia.
Kompetensi Dasar 3. Hasil Diskusi Kelompok Terpumpun (GKT)
(KD) dengan Musyawarah Guru Mata Pelajaran
(MGMP), Kepala Sekolah (KS) dan
• Pelaksanaan Pengawas Sekolah (PS).
pembelajaran teori dan
praktik, dan Disesuaikan dengan :
• Standar Kriteria Minimal • Mengacu pada arahan Musyawarah
(SKM) yang digunakan
sekolah untuk menilai
Guru Mata Pelajaran (MGMP),
ketuntasan belajar peserta Kepala Sekolah (KS) dan
didik/santri Pengawas Sekolah (PS).
By: Dalmeri Mawardi

Desain Pembelajaran
• Pembelajaran Daring
A 1) Sumber belajar menggunakan jaringan internet.
2) Pembelajaran dilakukan dengan media berbasis
internet seperti Whatsapp, Google Classroom,
Google Meeting, Webex, Zoom serta media belajar
lainnya.
• Pembelajaran Luring
1) Sumber belajar tersedia dari lingkungan sekitar.
Pembelajaran dilakukan dengan media buku paket,
B modul, Lembar Kerja Siswa (LKS) serta sumber belajar
lainnya.
2. Sumber belajar tersedia dari TV dan Radio.
Pembelajaran dilakukan dengan menyesuaikan
materi dengan jadwal tayang/siar, guru/ustadz ikut
memandu secara offline.
By: Dalmeri Mawardi

Persyaratan Umum Sekolah yang akan dibuka


Memasuki masa transisi darurat tanpa adanya vaksin,
sekolah dipersyaratkan :
1. Mengikuti protokol pembatasan jarak minimal 2 meter, dan
menggunakan alat pelindung diri (APD) sesuai dengan kebutuhan dan
fungsi
2. Sekolah dapat dibuka kembali apabila sejumlah tes di daerah atau
kawasan di mana sekolah itu berada memenuhi prasyarat epidemiologi
untuk menjadi tren kurva untuk kasus positif COVID-19 yang telah
menurun hingga batas aman dengan kapasitas layanan RS di daerah
tersebut.
3. Sekolah berada pada kawasan terjangkau dengan akses rumah sakit atau
fasilitas Kesehatan di daerah tersebut.
4. Sekolah/Madrasah/Pesantren Muhammadiyah memiliki ijin dari Gugus
Tugas Pemerintah Setempat, Majelis Dikdasmen PWM/PDM/PCM dan
MCCC Wilayah/Daerah.
By: Dalmeri Mawardi

6. Sekolah/Madrasah/Pesantren Muhammadiyah memiliki database warga sekolah, alamat tempat


tinggal, nomor kontak (nomor HP yang dapat dihubungi), status kesehatan terkini.
7. Sekolah/Madrasah/Pesantren Muhammadiyah wajib membentuk tim COVID-19.
8. Mengatur jumlah peserta didik yang datang ke sekolah/madrasah agar dapat mengatur jarak antar
peserta didik/santri. Misalnya, separuh masuk hari ini, separuh lagi hari berikutnya atau jam pagi
dan siang.
9. Bagi santri yang telah dinyatakan aman dari COVID-19 melalui Rapid Test/Swab/PCR dapat
tinggal di asrama dan melaksanakan pembelajaran tatap muka seperti biasa.
10.Setiap peserta didik membawa bekal makanan/minuman, peralatan makan dan minum sendiri, dan
menikmati bekal makanan di ruang kelas masing-masing.
11.Kantin sekolah/madrasah tidak diperkenankan untuk dibuka selama pandemi COVID-19.
12.Menyesuaikan jumlah jam pelajaran untuk memberikan ruang waktu bagi upaya protokol
kesehatan dan penjelasan tugas-tugas mandiri yang akan dikerjakan peserta didik di rumah.
By: Dalmeri Mawardi

Persyaratan Minimal Penyediaan Infrastruktur Sekolah:


1. Menyediakan Masker, wastafel
2. Menyediakan Handzanitizer atau pembersih tangan berbasis alkohol (ABHS) yang
mengandung setidaknya 60% unsur alcohol
3. Memasang poster dan spanduk besar di beberapa tempat strategis berkaitan dengan
tindakan preventif untuk pencegahan penyebaran COVID-19
4. Menyediakan Protokol kesehatan pencegahan virus
5. Menyediakan Sarana untuk pembersihan dengan disinfektan pada ruangan kelas dan
permukaan obyek pembelajaran dan fasilitas sekolah
6. Menyediakan Prosedur dan fasilitas ruang antar jemput di depan sekolah dengan
menerapkan protokol kesehatan
7. Menyediakan Ruang kelas untuk pembelajaran yang memadai dengan kapasitas
ruangan sedemikian sehingga jarak antar bangku di kelas minimal 2 m
By: Dalmeri Mawardi

8. Menyediakan tempat sebagai fasilitas pengecekan suhu tubuh


9. Menyediakan fasilitas ruang Unit Kesehatan Sekolah (UKS) yang higinis dan dilengkapi
sarana obat-obatan, P3K dan fasilitas tanggap darurat untuk COVID-19
10.Tidak membuka kantin sekolah baik yang diselenggarakan oleh sekolah maupun pihak luar,
11.Menyediakan lembar monitoring kesehatan peserta didik yang diisi oleh wali kelas atau guru
setiap hari
12.Menyediakan fasilitas dan protokol tanggap darurat terhadap COVID-19 sebagai langkah
mitigasi pencegahan penularan
13.Menyediakan kamar mandi/ toilet terpisah untuk fasilitas peserta didik/santri dengan gejala
COVID-19
14.Menyediakan tempat pembuangan sampah tertutup
15.Memastikan semua ruang memiliki ventilasi baik
16.Menggunakan sarana prasarana yang bersih dan higienis dengan menyemprotkan disinfektan
17.Membatasi penggunaan sumber belajar secara bersamaan/shared resources
By: Dalmeri Mawardi

SOP Berangkat dari rumah ke Sekolah/Madrasah sampai pulang


1. Memiliki Surat Keterangan Sehat secara berkala bagi guru/tenaga
kependidikan/peserta didik
2. Peserta didik wajib menggunakan masker dan diantar oleh orang
tua/wali yang tinggal satu rumah
3. Tidak diperbolehkan berboncengan kecuali dengan keluarga yang
tinggal satu rumah
4. Peserta didik tidak diperbolehkan menggunakan kendaraan umum
termasuk angkutan (ojek) on-line
5. Peserta didik wajib memenuhi protokol kesehatan
By: Dalmeri Mawardi

Ketika tiba di Sekolah/Madrasah, peserta didik wajib


1. Turun atau berhenti pada tempat pemberhentian pengantar yang telah diatur
sekolah
2. Mencuci tangan pada wastafel/kran air yang disediakan Sekolah/ Madrasah
3. Berbaris dan mengambil antrian untuk pengecekan suhu tubuh dengan tetap tetap
menjaga jarak aman minimal 2 m
4. Peserta didik langsung masuk kelas dengan tetap menjaga jarak aman minimal 1,5
m, tidak berkerumun
5. Proses pembelajaran diatur sedemikian sehingga maksimal 4 jam pelajaran tanpa
istirahat dan peserta didik wajib langsung pulang dengan mekanisme yang sama,
untuk menjaga jarak aman 2 m
By: Dalmeri Mawardi

6. Ketika proses pembelajaran guru dan peserta didik wajib menggunakan pelindung
wajah, minimal masker wajah
7. Guru dan peserta didik tidak diperbolehkan pindah kelas selama KBM berlangsung.
8. Peserta didik tidak diperbolehkan tukar menukar masker.
9. Peserta didik dilarang untuk sering menyentuh wajah (mata, mulut dan hidung)
10. Saat peserta didik pulang, dilakukan protokol yang sama seperti penjemputan.
By: Dalmeri Mawardi

“...Sekolah kita umumnya sangat


tradisional, konservatif, birokratis dan
resisten terhadap perubahan. Satu
cara yang harus dilakukan untuk
menyelamatkan generasi muda ini
adalah melalui kemerdekaan belajar…”
Carl Rogers (pada pengantar buku “Freedom to Learn”, 1969)
#Merdeka Belajar (Sistem Among) By: Dalmeri Mawardi

Sistem Among menitikberatkan pada


potensi dan bakat peserta didik karena
mereka memiliki potensinya masing-
masing.

Manusia adalah makhluk yang


memiliki daya jiwa yaitu Cipta,
Karya, dan Karsa.

Guru adalah kunci berkembangnya


peserta didik; mereka diberi kebebasan
untuk bisa berkembang dan
menemukan pengalamannya sendiri.
By: Dalmeri Mawardi

“...kemerdekaan hendaknya dikenakan terhadap


caranya anak-anak berpikir, yaitu jangan selalu
"dipelopori”, atau disuruh mengakui buah pikiran
orang lain, akan tetapi biasakanlah anak-anak
mencari sendiri segala pengetahaun dengan
menggunakan pikirannya sendiri…”
Ki Hadjar Dewantara (Peringatan Taman-Siswa 30 Tahun, 1922-1952)
By: Dalmeri Mawardi

Merdeka Belajar
Self-Regulated
Orang yang mengatur sendiri tujuan, Learning
cara dan penilaian belajarnya

Self Regulated Learning


By: Dalmeri Mawardi

Mengapa
Merdeka
Belajar?
By: Dalmeri Mawardi

Kesimpulan

Skor awal yang


rendah

Hanya sedikit
sekali
peningkatan
kompetensi murid
antar jenjang
kelas

Capaian belajar
antara tahun 2000
- 2014 cenderung
menurun

Sumber: SMERU.or.id
By: Dalmeri Mawardi

Poin Penting Skor PISA2018

Skor PISA Indonesia meski sempat naik tapi


masuk pada tren mengalami penurunan. Tren
ini terkonfirmasi oleh hasil UN 5 tahun terakhir

Murid usia 15 tahun yang mencapai kompetensi


literasi minimal:
30% pada membaca
29% pada matematika
40% pada sains

Artinya: Kebanyakan murid hanya bisa


membaca bacaan sederhana, tanpa bisa
memahami makna.
By: Dalmeri Mawardi

Bagaimana Strategi Implementasi


Merdeka Belajar?
By: Dalmeri Mawardi

Perubahan Paradigma Pendidik


Pendidik meminimalkan peran sebagai learning
material provider

Pendidik berperan sebagai fasilitator, tutor,


penginspirasi dan pembelajar sejati yang memotivasi
peserta didik untuk “merdeka belajar”.

Pendidik menjadi penginspirasi bagi tumbuhnya


kreatifitas peserta didik
#Guru Penggerak By: Dalmeri Mawardi

Mengambil tindakan
tanpa disuruh

Inisiatif untuk melakukan Terus berinovasi


perubahan pada muridnya

Keberpihakan
Mengutamakan murid kepada murid
dibandingkan dirinya

“Banyak orang mengira, reformasi pendidikan


suatu hal yang dilakukan pemerintah saja,
berdasarkan kurikulum saja, kebijakan atau
anggaran. Itu dampaknya sangat kecil jika
dibandingkan hal ini menjadi gerakan di setiap
sekolah, gerakan guru penggerak yang berbeda
dari yang lain” (Nadiem, 2019)
Transformasi Pembelajaran By: Dalmeri Mawardi

Belajar lebih fleksibel Peserta didik dapat Peserta didik belajar lebih
dengan memanfaatkan berinteraksi dengan individual/personal sesuai
ragam sumber belajar. narasumber lain selain dengan bakat dan minat.
pendidik.

Ruang kelas dapat Belajar dapat


terjadi di mana saja, dilakukan di mana
selain di sekolah. saja.
By: Dalmeri Mawardi

Target-Target Merdeka Belajar


TEROBOSAN MERDEKA BELAJAR
By: Dalmeri Mawardi
Episode #1
USBN, UN,
Ujian Sekolah Ujian Nasional Rencana Zonasi
RPP,
Berstandar (UN) Pelaksanaan Sekolah
Zonasi Pembelajaran
Nasional (Zonasi)
(RPP)
(USBN)

Episode #2
Kampus Pembukaan Perguruan Hak belajar tiga
Merdeka program studi Sistem akreditasi
Perguruan Tinggi Tinggi Negeri semester di luar
baru Badan Hukum program studi

Episode #3
Dana BOS Perbaikan sistem
Transfer dana Keleluasaan Peningkatan pelaporan BOS
BOS langsung bagi sekolah unit cost per untuk transparansi
ke rekening dalam siswa dalam &
sekolah menggunakan dana BOS pertanggungjawab
dana BOS
an

37
By: Dalmeri Mawardi

S T R AT E G I I N T E R V E N S I
Pendidikan Anak
Usia Dini
1. Penguatan kebijakan untuk PAUD berkualitas
ANAK USIA 5-6
SIAP BERSEKOLAH 2. Penataan PTK di satuan PAUD
#merdekabermainmerdekabelajar Pemantauan dan penjaminan kualitas pembelajaran
3.
#berpusatpadaanak
4. Penguatan peran PAUD dan pelibatan keluarga untuk
Rasional: kesiapan bersekolah
Sumber daya (kapasitas dan anggaran) PAUD yang terbatas perlu
5. Pemenuhan akses PAUD untuk usia 5-6 tahun
digunakan secara efektif. Untuk itu perlu langkah taktis dan
strategis dengan memprioritaskan intervensi pada kesiapan 6. Penguatan kolaborasi antar-pemangku kepentingan
bersekolah untuk anak usia 5-6. agar mereka siap secara sosial, untuk penyediaan PAUD berkualitas
emosional dan intelektual untuk belajar di jenjang pendidikan
dasar. Upaya ini diyakini akan memiliki pengimbasan pada Didukung oleh
ekosistem penyelenggaraan PAUD, serta secara bertahap akan
meluas ke peningkatan kualitas PAUD untuk layanan usia di DATA reliabel, transparan, dan terintegrasi
bawahnya. ANGGARAN efektif, tepat sasaran, dan akuntabel

38

Anda mungkin juga menyukai